Anda di halaman 1dari 17

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Topik Bahasan
askep gangguan sistem
perkemihan
‫لر ِحيم‬
‫نا ّ‬
‫الر ْح َم ِِ‬ ‫ِب ْس ِِم ِِّ‬
‫َللا ّ‬
Capaian Pembelajaran
Setelah selesai Perkuliahan mahasiswa
diharapkan mampu Memberikan asuhan
keperawatan yang tepat dan benar kepada
pasien dengan gangguan system
perkemihan meliputi:
• Pengkajian
• Dagnosa Keperawatan
• Rencana asuhan Keperawatan
• Tindakan Keperawatan
• Evaluasi
Sistem perkemihan terdiri
dari :
1. Ginjal
2. Ureter
3. Vesika urinaria
4.Uretra
Riwayat keperawatan
• Data biografi
• Riwayat perkembangan
• Riwayat sosial (pekerjaan, kondisi sosial ekonomi,
penggunaan bahan kimia : narkotik, nephrotoksin dan
cholinergik, merokok)
Riwayat kesehatan masa lalu :
• Trauma, opreasi,
• Infeksi (ISK),
• Diabetes melitus,
• gangguan pd jar. Penyambung,
• ISPA yg disebabkan streptokokus,
• Hipertensi

Riwayat pengobatan, misal :Diuretik.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG, meliputi keluhan


utama (keluhan yg paling dirasakan)
Riwayat kesehatan masa lalu :
• Trauma, opreasi,
• Infeksi (ISK),
• Diabetes melitus,
• gangguan pd jar. Penyambung,
• ISPA yg disebabkan streptokokus,
• Hipertensi
Riwayat pengobatan, misal :Diuretik.
Faktor yang mempengaruhi kebiasaan berkemih
Faktor yang mempengaruhi kebiasaan berkemih
- Diet & asupan
- Gaya hidup
- Stres psikologis
- Tingkat aktivitas
Pola berkemih :
a. Frekuensi berkemih (miksi)
Lanjutan….
- Poliuri (volume urine banyak dan
frekwensi berkemih sering) -Intermiten
-Urine keluar secara menetes
- Oliguri (volume urine sedikit kurang dari
-Keraguan / kesukaran saat
30 cc dalam sehari)
memulai berkemih
- Stranguri (urine yang panas dan terasa -Inkontinensia urine (urine
nyeri saat berkemih)
yang keluar tidak terkontrol
- Urgensi dikarenakan gangguan
- Nokturia (sering kencing saat malam) system otot dan persyarafan)
Pola berkemih :
b. Kelainan miksi
- Disuria
- Adanya rasa panas sewaktu miksi
- Hematuri
- Piuri
- Lituri
Data obyektif:
Karakteristik urin
- Warna : kekuningan
- Bau : aromatik
- Berat jenis : 1,01 – 1,03
- Kejernihan : terang & transparan
- PH : 4,5 – 7,5
- Protein : tdk ada
- Darah : tdk ada
- Glukosa : tdk ada
Pemeriksaan diagnostik:

URINALISIS
- Paling banyak digunakan
- Mengumpulkan urin pertama yg keluar
- Meatus uretra eksterna dicuci bersih,
selanjutnya urin dikumpulkan dlm wadah steril
urinalisis:
Bila terpaksa menggunakan kateter
Urin harus segera diperiksa dlm waktu 1 jam
(simpan di freezer)
Untuk memeriksa elektrolit, glukosa, protein,
catechomine dan creatini
DIaGNOSA KEPERAWATAN:

1. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan


- Penurunan kapasitas atau iritasi kandung kemih akibat penyakit
- Kerusakan pada saluran kemih
- Efek pembedahan saluran kemih
- Penurunan tonus otot akibat dampak pengobatan, dehidrasi
atau faktor psikologis
- Obstruksi saluran kandung kemih akibat konstipasi
-Kapasitas kandung kemih sedikit (pada anak)
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
• Retensi urine berhubungan dengan
- Adanya hambatan pada sfingter akibat striktur, BPH
- Penggunaan obat seperti antihistamin atau antikolinergik
• Perubahan body image b.d inkontinensia dan enuresis
• Resiko terjadi infeksi saluran kemih b.d pemasangan kateter,
kebiasaan kebersihan perineum yang kurang
• Resiko perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d
gangguan drainase ureterostomi
BEBERAPA JENIS PROSEDUR DASAR:
Tindakan Keperawatan memenuhi Kebutuhan
Eliminasi Urin
1.Toilet training
2.Perangsangan Buang air kecil
3.Bladder Training
4.Pengenalan Tindakan Kolaborasi
- Pemasangan Kateter Urin (dan Melepas)
- Irigasi Kandung Kemih
‫‪jazakumullah khairan‬‬
‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai