PATOFISIOLOGI
1920016
2020
Komponen Modul
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga
kami penulis dapat menyelesaikan penyusunan modul ini ditengah situasi pandemi Covid-19
dengan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Semoga kita semua, baik saya maupun Dosen pengajar senantiasa dilindungi oleh Allah
SWT, dan semoga situasi ini cepat berakhir lalu kembali normal seperti biasa menjalankan
kuliah dengan bertatap muka, aamiin yaa rabbal alaamiin.
Modul ini disusun untuk memenuhi penilaian tugas akhir pada Semester 2, dan untuk
pembelajaran bagi kami selaku penulis dan penyusun agar dapat belajar secara mandiri.
Penyusun menyadari bahwa penyelesaian ini juga berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
proses penyelesaian modul ini, seperti kepada rekan-rekan dan terutama PJMK Dosen Mata
Kuliah Patofisiologi, ibu Sri Anik Rustini, S.H, S.Kep. Ns. M.Kes serta para dosen
pengajar Mata Kuliah Patofisiologi.
Penyusun sangat memahami bahwa apa yang telah di dapatkan selama pembuatan modul ini
belum lah seberapa. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa modul ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penyusun
harapkan demi kesempurnaan modul yang kami buat mendatang.
Penyusun berharap modul ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya, dan bagi
para pembaca yang budiman umumnya.
Penyusun
Pendahuluan
Pengantar Patofisiologi
Patologi klinis : ilmu yang mempelajari tentang perubahan kimia klinis (reaksi biokimia) sel
atau jaringan, mikrobiologi, hematologi, imunologi, imunohematologi.
Patofisiologi merupakan integratif ilmu : anatomi, fisiologi, biologi sel dan molekuler,
genetika, farmakologi dan patologi.
Patofisiologi fokus pada mekanisme penyakit, atau proses dinamik yang menampakan tanda
(sign) dan gejala (symptom).
Benih Penyakit
Mekanisme adaptif tubuh sendiri : Lekosit fungsi fagositosis untuk agent, juga untuk cedera
jaringan, Imunitas penting untuk pertahanan, juga dapat menyebabkan alergi
(hipersensitivitas), Proliferasi sel penting untuk penyembuhan sel, juga menyebabkan
penyakit kanker
Tahap Prepatogenesis
Tahap Patogenesis
Tahap Pasca Patogenesis
Pembahasan
Materi Pertemuan 1
Siklus jejas sel, seperti Sel normal (Homeostasis) yang stress, menyebabkan kebutuhan
meningkat dan melalui adaptasi, bila tidak mampu beradaptasi maka menyebabkan jejas sel
(kematian sel). Sama hal nya jika stimulus yg membahayakan jg dpat menyebabkan jejas sel.
Respon adaptasi sel, utama nya yaitu = atrofi, hipertrofi, hiperplasia, dan metaplasia. Dan bila
kemampuan adaptif berlebihan dapat mnyebabkan sel jejas. Selanjutnya, dalam batas wktu
trtentu, jejas bersifat reversibel dan jika stress yg berat dapat terjadinya jejas irreversibel.
Pola kematian sel, trdpat 2 pola dasar yaitu : Nekrosis dan Apoptosis. Penyebab jejas sel :
A.) Deprivasi O² = Hipoksia/defisiensi O², Hipoksia tdk sama dgn iskemia, Iskemia yaitu
terhentinya suplai darah dalam jaringan akibat gangguan arteri/berkurangnya drainase vena,
Iskemia yaitu penyebab terseringnya hipoksia.
B.) Baham Kimia = Zat yg tdk berbahaya (glukosa/garam) jika konsentrasinya cukup banyak
dpt merusak keseimbangan osmotik hingga menyebabkan kematian sel, O² dgn tekanan
tinggi dpt menyebabkan toksik, Bahan berpotensi toksik dilingkungan seperti polusi udara,
insektisida CO², asbes, etanol.
C.) Agen Infeksius = seperti Virus, Riketsia, Bakteri, Fungi, Protozoa, Cacing.
D.) Reaksi Imunologi = yg disengaja maupun tidak tetap dpat menyebabkan jejas sel,
contohnya reaksi anafilaksis terhadap protein asing/suatu obat, Penyakit autoimun disebabkan
hilangnya toleransi terhadap respon antigen sendiri.
E.) Defek Genetik = Perubahan patologis yg mencolok, Perubahan patologis yg tak terlihat,
Perubahan 'sepele' yg sering terjadi pd DNA.
G.) Agen Fisik = Trauma, Temperatur ekstrim, Radiasi, Syok elektrik, Perub. mendadak pd
tekanan atmosfer.
H.) Penuaan = Proses penuaan sel menimbulkan perubahan kemampuan dan replikasi
sel&jaringan, serta perubahan tersebut dpt menyebabkan penurunan merespon terhadapa
rangsang dan cidera eksogen (kematian organisme).
Materi Pertemuan 2
Siklus jejas sel, seperti Sel normal (Homeostasis) yang stress, menyebabkan kebutuhan
meningkat dan melalui adaptasi. Sama halnya jika stimulus yg membahayakan juga dapat
menyebabkan jejas sel.
Respon adaptasi sel, utamanya yaitu = atrofi, hipertrofi, hiperplasia, dan metaplasia. Dan bila
kemampuan adaptif berlebihan dapat mnyebabkan sel jejas.
a. Nekrosis
b. Apoptosis
A.) Deprivasi O² = Hipoksia/defisiensi O², Hipoksia tdk sama dgn iskemia, Iskemia yaitu
terhentinya suplai darah dalam jaringan akibat gangguan arteri/berkurangnya drainase vena,
Iskemia yaitu penyebab terseringnya hipoksia.
B.) Baham Kimia = Zat yg tdk berbahaya (glukosa/garam) jika konsentrasinya cukup banyak
dpt merusak keseimbangan osmotik hingga menyebabkan kematian sel, seperti polusi udara,
insektisida CO², asbes, etanol.
C.) Agen Infeksius = seperti Virus, Riketsia, Bakteri, Fungi, Protozoa, Cacing.
D.) Reaksi Imunologi = contohnya reaksi anafilaksis terhadap protein asing/suatu obat,
Penyakit autoimun disebabkan hilangnya toleransi terhadap respon antigen sendiri.
E.) Defek Genetik = Perubahan patologis yg mencolok, Perubahan patologis yg tak terlihat,
Perubahan 'sepele' yg sering terjadi pd DNA.
G.) Agen Fisik = Trauma, Temperatur ekstrim, Radiasi, Syok elektrik, Perub. mendadak pd
tekanan atmosfer.
H.) Penuaan = Proses penuaan sel menimbulkan perubahan kemampuan dan replikasi
sel&jaringan, serta perubahan tersebut dpt menyebabkan penurunan merespon terhadapa
rangsang dan cidera eksogen (kematian organisme).
Materi Pertemuan 3
DNA singkatan dari Deoxyribonucleic Acid atau dalam Bahasa Indonesia disebut juga asam
deoksiribo nukleat. Struktur kimianya berupa makro molekul kompleks yang terdiri dari 3
macam molekul yaitu : Gulapentosa (deoksiribosa), Asam fosfat, Basa nitrogen
RNA singkatan dari Ribonukleatid Acid atau Asam ribonukleat. RNA merupakan substansi
genetik yang berperan sebagai perantara dalam proses pengkodean protein dari gen yang
terdapat di dalam DNA.
SIFAT DNA: Merupakan sebuah polimer yang terdiri atas satuan-satuan berulang yang
disebut juga nukleotida.
Adenina (A)
Guanina (G)
Sitosina (C)
Timina (T)
Nukleobasa yang terhubung dengan gugus gula disebut sebagai nukleosida, dan nukleosida
yang terhubung dengan satu ataupun lebih gugus fosfat disebut sebagai nukleotida. Polimer
yang terdiri dari nukleotida yang saling terhubung menjadi satu rantai disebut sebagai
polinukleotida. Hingga DNA termasuk pula kedalam polinukleotida.
Gula ribosa, basa nitrogen, dan satu (mono), dua (di), atau tiga (tri) gugus fosfat yang
akan membentuk ribonukleotida. Basa nitrogen yang terkandung dalam RNA, yaitu
pasangan adenin dengan guanin (A-G), serta pasangan sitosin dengan urasil (C-U).
Molekul RNA dapat berbentuk pita tunggal atau pita ganda yang lurus dan tidak
membentuk spiral.
GEN KROMOSOM : hubungan antara adanya inti dalam sel dengan sifat yang sama antara
sel induk dengan sel turunannya. Jadi pembawa sifat itu berada didalam inti sel. Benda-benda
halus yang terdapat pada nukleus yang berbentuk seperti batang atau bengkok dan terdiri dari
zat yang mudah mengikat zat warna, benda-benda itu dinamakan kromosom danzat yang
menyusunnya dinamakan kromatin.
Inti Sel Mahkluk Eukariot : Pada inti sel mahkluk eukariot terdapat benda-benda halus
berbentuk lurus seperti batang dan terdiri dari zat yang mudah mengikat zat warna.
Benda-benda ini dinamankan kromosom. Kromosom mudah diamati apabila
digunakan teknik pewarnaan yang khusus selama inti sel membelah. Tiap kromosom
memiliki pasangan dan pasangan kromosom ini disebut kromosom homolog.
Struktur Kromosom : Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribonukleat) dan protein.
Kromosom homolog (2n) adalah kromosom yang terdapat berpasangan dan memiliki struktur
dan komposisi yang sama. sel yang memiliki 2n kromosom (kromosom homolog) disebut sel
diploid. Bila tidak berpasangan kromosom diberi simbol n kromosom. Sel dengan n
kromosom adalah sel haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel kelamin betina saja.
Kromatid
Kromommer
Sentromerataukinetokor
Satelit
Telomer
Macam-Macam Kromosom :
Kromosom Prokariota
Bakteri dan archaea biasanya memiliki kromosom sirkuler tunggal, tetapi banyak variasi
memang ada. Kebanyakan bakteri memiliki kromosom sirkuler tunggal yang dapat berbagai
ukuran dari hanya 160.000 pasangan basa dalam bakteri endosymbiotic. Prokariota tidak
memiliki histonataunukleus. Dalam keadaan santainya, DNA dapat diakses untuk transkripsi,
regulasi, dan replikasi.
Kromosom Eukariota
Eukariota (sel-sel dengan inti seperti yang ditemukan pada tumbuhan, ragi, dan hewan)
memiliki kromosom linier berganda yang besar yang terkandung dalam inti sel. Kebanyakan
eukariota memiliki genom mitokondria bundar kecil, dan beberapa mungkin memiliki
tambahan eukariota kromosom kecil sitoplasma melingkar atau linier.
Fungsi Kromosom : untuk membuat satu jenis protein. Protein adalah molekul yang sangat
penting yang melakukan banyak fungsi penting dalam organisme hidup. Misalnya, mereka
melayani sebagai hormon, membawa pesan dari satu bagian tubuh kebagian lain, mereka
bertindak sebagai enzim, sehingga reaksi kimia mungkin yang menjaga sel hidup, dan mereka
berfungsi sebagai bahan struktural darimana sel-sel dapat dibuat.
Kelainan Kromosom : dibedakan menjadi 2 yaitu karena adanya perubahan pada kromosom
dipicu oleh beberapa hal.
1. Euploidi adalah suatu keadaan ketika jumlah kromosom yang dimiliki makhluk hidup
kelipatan dari jumlah kromosom darasnya. Kejadian ini banyak dijumpai di hewan
tumbuhan dan jarang pada manusia. Contoh semangka tanpa biji.
2. Aneuplodi adalah suatu keadaan dimana suatu organisme mengalami
kelebihan/kekurangan kromosom tertentu. Individu dengan kelainan ini bersifat
aneuploid yang biasa disebabkan oleh non disjunction.
a) Sebisa mungkin kehamilan dilakukan pada usia reproduktif yaitu antara 20-35 tahun.
Namun, apabila merencanakan kehamilan di luar usia reproduktif, jangan takut
dahulu. Periksakan kesehatan reproduktif secara rutin. Contohnya, lakukan
pemeriksaan TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegallovirus dan Herpes simpleks
virus) sebelum melakukan program kehamilan. Apabila kehamilan sudah terjadi,
maka penting dilakukan pemeriksaan USG rutin untuk mendeteksi dini kelainan.
Moms juga harus melakukan tes darah, tes cairan ketuban, tes sampel plasenta atau
chorionicvillus sampling.
3. Apakah kromosom setiap makhluk berbeda ataukah ada persamaan disetiap makhluk
hidup?
Jawab : Kromosom tiap makhluk hidup tidak sama sebab dalam jumlah dan bentuk,
kumpulan DNA ini sangat bervariasi pada tiap-tiap makhluk hidup. Sebagian besar
bakteri memiliki satu atau dua kromosom melingkar. Sementara itu, manusia, hewan,
dan tumbuhan memiliki kromosom linear yang disusun berpasangan dalam inti sel.
Satu-satunya sel manusia yang tidak mengandung pasangan kromosom adalah sel
reproduksi atau gamet. Sel reproduksi hanya membawa satu salinan dari masing-
masing. Ketika dua sel reproduksi bersatu, mereka menjadi sel tunggal yang berisi
dua salinan dari masing-masing kromosom. Sel ini kemudian membelah diri hingga
akhirnya menghasilkan individu dewasa lengkap dengan sel lengkap kromosom
berpasangan pada hampir semua selnya.
Kumpulan DNA bentuk melingkar juga ditemukan dalam mitokondria. Mitokondria
adalah tempat bernapasnya sel. Bagian ini nantinya bertugas untuk membakar glukosa
dan menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Di dalam mitokondria, kumpulan DNA ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil.
Kumpulan DNA melingkar yang terletak di luar inti sel pada mitokondria ini
berfungsi sebagai pembangkit tenaga sel.
5. Apakah anak kembar terlahir dirahim seorang ibu yg memiliki keturunan kembar
saja?
Jawab : Kembar identik terbentuk dari satu sel telur dan satu sperma menyatu menjadi
zigot, seperti kehamilan tunggal pada umumnya. Oleh sebab itu, meski
kemungkinannya kecil, tapi semua pasangan bisa hamil anak kembar meski tidak
memiliki keturunan kembar dalam keluarga.
6. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian kromosom?
Jawab :
1. Kromatid
Ialah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom. Kromatid masih melekat
satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema.
Kromonema merupakan filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase
(dan kadang-kadang pada tahap interfase). Kromonema sebenarnya merupakan istilah
untuk tahap awal pemintalan kromatid. Jadi, kromonema dan kromatid merupakan
dua istilah untuk struktur yang sama.
2. Kromomer
Ialah penebalan-penebalan pada kromonema. Kromomer ini merupakan struktur
berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi kromatin yang
terkadang terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom
politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa adanya
pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat)
3. Sentromer
Ialah daerah konstriksi (lekukan primer) disekitar pertengahan kromosom. Pada
sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian kromosom yang merupakan
tempat perlekatan benang spindel selama pembelahan inti dan merupakan tempat
melekatnya kromosom.
4. Lekukan kedua
Pada beberapa kromosom terdapat lekukan kedua yang berada di sepanjang lengan
dan berhubungan nucleolus. Oleh karena itu disebut dengan NOR (Nucleolar
Organizing Regions).
5. Satelit
Ialah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid.
Satelit terbentuk karena adanya kontriksi sekunder di daerah tersebut. Tidak semua
kromosom memiliki satelit.
6. Telomer
Istilah yang menunjukkan daerah terujung pada kromosom. Telomer berfungsi untuk
menjaga stabilitas bagian terujung kromosom agar DNA didaerah tersebut tidak
terurai. Karena pentingnya telomer, sel yang telomer kromosomnya mengalami
kerusakan umumnya segera mati.
7. Mengapa pada DNA linear replikasi lebih lambat daripada DNA sirkuler?
Jawab : Dikarenakan harus ada DNA polimerasedan yang membentuk lagging strand
harus mensites segmen-segmen polinukleotida diskontinu dahulu. Berdasarkan hasil
penilitian model struktur molekul DNA double helix (beruntai ganda) dimana
tersusun atas (gula dan gugus fosfat & basa nitrogen dengan pasangannya).
Materi Pertemuan 4
Perubahan emosi : Sensitif atau peka, Mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan atau
rangsangan luar yang mempengaruhinya, Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan
lebih senang pergi bersama dengan temannya daripada tinggal di rumah.
Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak muncul (tidur).
Heteroseksual
Implikasi : anjurkan untuk mandiri, dapat membuat keputusan sendiri dan berpisah dengan
kedua orang tua.
Perkembangan Reproduksi
Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi gonadotropin releasing hormone (GnRH)
dari hipotalamus, diikuti oleh perubahan sistem endokrin yg kompleks. Selanjutnya, diikuti
dgn timbulnya tanda-tanda seks sekunder, pacu tumbuh, dan kesiapan utk reproduksi.
Pada fase pubertas terjadi perubahan fisik sehingga pada akhirnya seorang anak akan
memiliki kemampuan bereproduksi.
Pertambahan tinggi badan yang cepat, perkembangan seks sekunder, perkembangan organ-
organ reproduksi, perubahan komposisi tubuh serta perubahan sistem sirkulasi & sistem
respirasi.
Perubahan fisik yang terjadi pd periode pubertas berlangsung dengan sangat cepat dlm
sekuens yg teratur & berkelanjutan.
1. (Navita) Didalam ciri" Pertumbuhan dan perkembangan ada kata" Lenyapnya tanda"
Yg lama itu seperti apa ?
Jawab : Lenyapnya tanda – tanda yang lama; tanda - tanda fisik (lenyapnya kelenjar
thymus (kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya
gerak – gerik kanak – kanak dan perilaku impulsif).
5. (Grenda) Pada proses pertumbuhan pada anak, mengapa anak perempuan lebih cepat
berbicara drpada anak laki laki ?
Jawab : Karena secara fisik diketahui struktur otak perempuan berbeda dengan otak
laki-laki. Korteks yaitu bagian besar yang menentukan intelektual seseorang,
berkembang lebih dahulu pada anak perempuan dibanding anak laki-laki.
Perkembangan otak bagian kiri yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa juga
berkembang lebih baik pada anak perempuan dibanding anak laki-laki. Semua ini
mengakibatkan pusat berbicara di otak anak perempuan berkembang dan memiliki
hubungan yang lebih baik dengan fungsi lain yang ada dalam otak.
6. (Ega) Bagaimanakah karakteristik dari pertumbuhan dan perkembangan masa dewasa?
Jawab : Karakteristik pertumbuhan masa dewasa telah tumbuhnya kumis dan adanya
jakun, sedangkan karakteristik perkembangan masa dewasa adalah kestabilan emosi,
bersikap toleran terhadap pendapat orang lain, bertanggung jawab terhadap semua
perbuatannya dan lain-lain. Karakteristik perkembangan orang dewasa terbagi menjadi
4 perkembangan, yaitu :
1. Perkembangan fisik, sehingga pertumbuhan dari seseorang dewasa bisa menjadi
seorang yang gemuk dan besar, kurus.
2. Perkembangan intelek, Paling tinggi pada masa ini IQ meningkat 5 point. Walaupun
demikian, kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa muda masih terus
berkembang.
3. Perkembangan moral, perkembangan moral pada wanita lebih rendah dibandingkan
dengan pria.
4.Pengembangan karier
7. (Yusuf) Apa yang menyebabkan Penyakit kuning atau jaundice umumnya menyerang
bayi baru lahir yang berusia sekitar 1 minggu Dengan ciri ciri antara lain kulit dan
danll yang menguning, warna urine lebih pekat, danl tinja berwarna sedikit lebih putih
dan pucat?
Jawab : Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan bayi mengalami
penyakit kuning :
Gangguan organ hati atau saluran empedu, seperti atresia bilier, cystic fibrosis, atau
hepatitis.
Penyakit infeksi, seperti sepsis, meningitis, dan infeksi virus.
Kelainan pada sel darah merah bayi, misalnya anemia hemolitik, anemia sel sabit, dan
inkompatibilitas rhesus.
Hipotiroid kongenital.
Kekurangan oksigen atau hipoksia.
Kekurangan enzim, misalnya pada penyakit G6PD.
Kelainan genetik.
Efek samping obat-obatan tertentu
8. (Erlyna) Seorang wanita sudah tidak produktif untuk bereproduksi yang ditandai
dengan tidak mengalami menstruasi disebut apa dan jelaskan?
Jawab : menopause, Wanita mengalami menstruasi secara periodik yakni sebulan
sekali. Pada saat wanita sudah tak lagi bisa melepaskan ovum maka siklus mensturasi
yang periodik ini menjadi tak lagi teratur sampai kemudian berhenti sama sekali. Masa
tersebutlah yang kemudian dikenal dengan istilah MENOPOUSE.
9. (Dinda F) Pada usia remaja yang di sebutkan salah satu di ppt ialah mengalami setres
jika mengalami konflik,gimana tanggapanmu jika suatu saat terjadi pada anakmu atau
saudara terdekatmu?
Jawab : kita akan mendekatkan diri kepada anak kita atau saudara kita,untuk mengetaui
permasalahan,dan membantu menyelesaikan dan mensuport sang anak.
10. (Viona) Sebutkan tiga macam kelenjar aksesoris pada organ reproduksi laki-laki
beserta fungsinya?
Jawab : Kelenjar aksesoris pada pria terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar prostat,
dan kelenjar Cowper. Fungsi vesikula seminalis berkaitan erat dengan produksi sperma.
Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang
menjadi dua pertiga bagian dari air mani.
Fungsi kelenjar cowper Mengeluarkan cairan pra ejakulasi untuk mengurangi keasaman
dalam uretra akibat dari berlalunya urin. Tempat keluarnya sama urin dengan sperma,
namun saat sperma keluar kelenjar inilah yang membersihkan sisa urin sehingga
memudahkannya untuk keluar.
Materi Pertemuan 5
Pertumbuhan yaitu peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-sel
tersebut membelah diri dan menyintesis protein baru.
Masa Pascanatal
a. RM Ringan : IQ 50-55 / 70
b. RM Sedang : IQ 35-40 / 50-55
c. RM Berat : IQ 20-25 / 35-40
d. RM Sgt Berat : IQ < 25
FAKTOR PENYEBAB
1. Akibat Infeksi
Cth : Infeksi HIV, Listeriosis
2. Rudapaksa (sebab fisik lain)
Cth : usaha melakukan abortus,konsumsi alkohol
3. Metabolisme,Gangguan Perkembangan Gizi
Cth : Sindroma Reye,Hipotiroid kongenital,Kwashiorkor,Malnutrisi
4. Kelainan kromosom
Cth : Syndrome down
5. Kelainan genetik turanan
Cth : Galaktosenia
6. Premature & kehamilan >40th
7. Gangguan jiwa & Depresi
Pencegaahan
Primer : Pendidikan kesehatan pada masyarakat, perbaikan keadaan Sosio-
Ekonomi, Konseling Genetik dan Tindakan Kedokteran (seperti perawatan
Prenatal yang baik, pertolongan persalinan yang baik, kehamilan pada wanita
Adolesen dan diatas 40 tahun dikurangi.
Sekunder : Meliputi diagnosa dan pengobatan dini peradangan otak,
Perdarahan Subdural, Kraniostenosis (sutura tengkorak menutup terlalu cepat,
dapat dibuka dengan Kraniotomi ; pada Mikrosefali yang Kogenital, operasi
tidak menolong).
Tersier : Merupakan pendidikan penderita atau latihan khusus sebaiknya
disekolah luar biasa. Dapat diberi Neuroleptika kepada yang gelisah,
Hiperaktif atau Dektruktif.
4. (Zendhy) Faktor apa sajakah yang membuat kurangnya hormon tiroid pada anak yang
bisa meningkatkan risiko pertumbuhan dan keterbelakangan mental pada anak?
Jawab :
Keturunan
Menderita penyakit autoimun tertentu, seperti penyakit hashimoto atau penyakit
graves).
Terlahir dengan kelenjar tiroid yang kurang berfungsi dengan baik.
Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung yodium.
Obesitas.
5. (Deggy) Apakah anak yg semula lahir dengan sehat dan normal serta tidak ada faktor
keturunan orangtua, bisa terjadi autis?? Jelaskan.
Jawab :
Genetik
Menurut riset yang ada, autism dapat menurun dalam keluarga. Artinya faktor genetik
bisa menjadi penyebab autis. Adanya mutasi pada gen tertentu dan kelainan genetik
seperti sindrom fragile x dikaitkan kepada peningkatan risiko seorang anak
mempunyai autism.
Faktor Lingkungan
Sebagian riset menunjukkan adanya hubungan antara autisme dengan paparan
terhadap logam berat atau pestisida
Usia Orang Tua saat Kehamilan
Ibu hamil di usia yang tidak lagi muda, apalagi jika sang ayah juga sudah berusia
lanjut.
Konsumsi obat atau zat kimia saat ibu hamil
Ibu hamil yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat antikejang, obat
jenis asam valproat (Depakene) atau thalidomide (Thalomid), dan mengonsumsi
alkohol.
Komplikasi pada kehamilan
Risiko autisme juga lebih tinggi pada ibu hamil dengan diabetes dan obesitas, bayi
yang lahir dengan penyakit bawaan yang tidak segera ditangani, misalnya kelainan
metabolisme yang disebut phenylketonuria (PKU) dan rubella alias campak Jerman,
serta bayi yang lahir prematur atau berat lahir yang rendah.
6. (Euis) Bagaimana Perawatan untuk pengidap retardasi mental dan berikan contoh?
Jawab :
1. Melakukan tes IQ
2.tentukan diagnosis
3. Perawat atau dokter bekerjasama dengan keluarga
4. Perawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan penderita
Contoh :
a. Perawatan sejak dini atau bayi
b. Program pendidikan khusus
c. Terapi perilaku
d. Konseling
9. (Renata) Bagaimana peran perawat pada tahap pertumbuhan dan perkembangan anak
dengan autisme?
Jawab : Peran perawat jiwa yaitu memberdayakan keluarga yang memiliki anak dengan
disability atau anak dengan kondisi kronis dengan cara membantu orang tua untuk
memilih strategi koping yang tepat, mengajarkan komunikasi yang efektif di dalam
keluarga, melatih keluarga dalam menggunakan strategi dan kemampuan manajemen
konflik.
10. (Andhia) Faktor eksternal apa saja yg dpt mempengaruhi perkembangan mental
remaja?
Jawab : Lingkungan Keluarga, pola asuh keluarga, kondisi keluarga, pendidikan moral
dalam keluarga, faktkr ekonomi, faktor lingkungan masyarakat, peran masyarakat,
faktor media massa, susunan sekolah, bimbingan guru, lingkungan teman sebaya.
Materi Pertemuan 6
Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut, untuk menjaga agar kondisi
tubuh tetap sehat. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,minuman,dan
cairan intravena dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.
Cairan dan Elektolit dalam Tubuh, Air menempati proporsi yang besar dalam tubuh. Air
menyusun 75% berat badan bayi. 70% berat badan pria dewasa. Kandungan air dalam tubuh
wanita 10% lebih sedikit dibandingkan pria.
3. (Imel) Bagaimana pengaturan volume cairan dalam tubuh, dan bagaimana dengan
mereka mereka yang suka menahan kencing bahkan sampai terkena kencing batu ?
Jawab : keseimbangan cairan dalam tubuh berdasarkan masuk dan keluarnya cairan
seperti masuk melalui minum, keluar melalui urin, sedangkan untuk kasus menahan
kencing sangat tidak disarankan karena akan terjadi penumpukan dan menghambat
untuk jalannya keluar urin.
4. (Grenda) Apa yang menyebabkan seseorang kekurangan cairan elektrolit pada tubuh?
Jawab : Gangguan elektrolit umumnya disebabkan karena kehilangan cairan tubuh
melalui keringat berlebih, diare atau muntah yang berlangsung lama, atau karena luka
bakar. Obat-obatan yang dikonsumsi juga bisa menyebabkan seseorang menderita
gangguan elektrolit.
Penyebab dari gangguan elektrolit tergantung dari jenis elektrolit yang terganggu.
Misalnya, penyebab kekurangan fosfat akan berbeda dengan penyebab kekurangan
magnesium. Berikut ini akan dipaparkan berbagai jenis elektrolit, juga penyebab
kekurangan atau kelebihannya dalam tubuh.
6. (Rizqi Sa'diyyah)
Sebutkan macam-macam indikator asam dan basa dan sebutkan perubahan warna
setiap indikator apabila di teteskan zat asam dan basa ke dalamnya?
Jawab : indikator tebagi menjadi 2 macam yaitu indikator sintesis atau indikator
buatan dan indikator alami. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus, kertas
indikator universal dan berbagai larutan indikator. Contoh bahan alam yang dapat
digunakan sebagai indikator alami adalah bunga kembang sepatu, kunyit, mawar,
geranium dan kubis merah.
Pembahasan : Identifikasi pH suatu laturan atau suatu zat selain dengan mengguakan
rumus matematika dapat juga dilakukan dengan menggunakan pH meter dan indikator
asam basa. Indikator asam basa adalah suatu zat yang dapat memberikan warna yang
berbeda pada kondisi keasaman yang berbeda. Berikut beberapa contoh dari indikator
asam basa. Kertas lakmus yang digunakan untuk identifikasi asam basa memiliki dua
warna. warna kertas lakmus merah dan biru.
Senyawa atau zat yang bersifat asam dapat merubah warna kertas lakumus biru
menjadi warna merah dan kertas lakmus merah tetap berwarna merah.
Senyawa atau zat yang bersifat basa dapat merubah warna kertas lakumus merah
menjadi warna biru dan kertas lakmus biru tetap berwarna biru.
Larutan indikator adalah larutan kimia yang disintesis dari larutan lainnya sehingga
dapat memberi perubahan warna berbeda pada trayek pH tertentu. Contoh larutan
indikator :
Larutan Indikator Perubahan warna Trayek pH
Timol biru Merah ke kuning 1,2 – 2,8
Metil jingga Merah ke kuning 3,1 – 4,4
Brontimul biru Kuning ke biru 3,0 – 4,6
Metil merah Merah ke kuning 4,4 – 6,2
Bromtimol biru Kuning ke biru 6,0 - 7,6
Kresol merah Kuning ke merah 7,2 – 8,8
Fenoftalen Tidak berwarna ke merah muda 8,3 – 10,0
Timoftalen Tidak berwarna ke biru 9,4 - 10,6
Larutan indikator hanya memberi perubahan warna tunggal sesuai trayeknya.
contohnya indikator Fenoftalen tidak berwarna jika di campurkan dengan larutan
yang memiliki pH dibawah 8,3 dan akan berwarna merah muda pada larutan yang
memiliki ph diatas 8,3. Untuk mengetahui pH lebih detail maka dapat digunakan
beberapa larutan indikator sebagai perbandingan.
Indikator universal adalah indikator yang dapat memberikan perubahan warna
berbeda setiap pH suatu larutan. Indikator universal disebut juga kertas indikator
universal karean indikator universal berbentuk kertas.
Indikator alami adalah indikator asam basa yang berasal dari estrak tanaman yang
berasal dari alam. Terdapat beberapa tanaman yang memiliki perubahan warna
berbeda pada kondisi asam dan kondisi basa. Berikut beberapa bahan alam yang
dapat digunakan sebagai indikator asam basa
Definisi Kematian : Mati klinik (somatic) : berhentinya fungsi SSP, kardiovaskular, respirasi,
yang ireversibel.
Kematian tubuh disebut juga somatic dealth, suatu kematian yang terjadi umum, jadi perlu
dibedakan dengan kematian sel yang diikuti dengan nekrosis. Pada saat terjadi kematian
umum mungkin masih terdapat sel dan jaringan yang masih sempat melanjutkan beberapa
aktivitas, misalnya sel yang sedang bermitosis masih dapat menyelesaikan pembelahannya.
Tetapi kemudian segala kegiatan pada jaringann dan sel akan terhenti sama sekali.
1. Berhentinya pernafasan
2. Berhentinya sirkulasi
3. Kulit pucat
3. Kaku mayat
5. Pembusukkan
6. Mummifikasi
7. Adiposera
8. Skletonisasi
Perubahan Postmortem
Seseorang dikatakan mati apabila jantung tidak berdenyut lagi dan pernafasan juga berhenti,
akhir akhir ini terutama berhubungan dengan kemajuan dalam hal tranplantasi berbagai alat
tubuh, timbul pertentangan mengenai saatnya yang tepat seseorang dapat dinyatakan mati.
Beberapa ahli berpendapat bahwa mendatarnya EEG (Electro Encephalo Gram) yang berarti
berhentinya fungsi otak, dapat dianggap sebaga saat kematian, tanpa menghiraukan fungsi
alat tubuh lainnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan pada Kematian
1. Algor Mortis : perubahan suhu badan, sehingga suhu badan menjadi kurang lebih
sama dengan suhusekitarnya, perubahan ini terjadi karena metabolism yang terhenti.
2. Rigor Mortis : Sesudah dua sampai tiga jam akan terjadi kaku mayat, yang
disebabkan oleh otot-otot menjadi kaku akibat aglutinasi dan presipitasi protein pada
otot-otot.
3. Livor Mortis : Perubahan warna terjadi karena sel-sel darah mengalami hemolysis
dan darah turun ke tempat yang bawah, sehinggan mengakibatkan lebam-lebam
mayat pada bagian-bagian terbawah. Karena pembusukan maka terbentuk sulfide.
Biasanya sekitar usus.
4. Pembekuan Darah : Terjadi segera setelah penderita meninggal. Dapat pula terjadi
pada masa agoni (algonialclots). Beku darah yang terjadi setelah orang meninggal
disebut post mortem clots, warnanya merah, elastic atau seperti agar – agar (cruor
clots) dan beku darah ini tidak melekat erat pada dinding pembuluh darah jantung.
5. Pembusukan (putrefatiction) dan Autolysis : Pada jaringan tertentu seperti mukosa
lambung, kandung empedu, autolysis cepat terjadi, karena itu biasanya tidak dapat
diperoleh sediaan mikroskopik yang baik.
3. (Ericha) Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi rigor Mortis atau kaku mayat?
Jawab : Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya kaku jenazah adalah suhu tubuh,
volume otot dan suhu lingkungan. Makin tinggi suhu tubuh makin cepat terjadi kaku
mayat. Kaku mayat diperiksa dengan cara menggerakkan sendi fleksi dan antefleksi
pada seluruh persendian tubuh.
8. (Azizah) Penilaian klinis apa saja yang dilakukan pada mati somatic ?
Jawab : penilaian klinisnya meliputi pemeriksaan ketiga organ fungsional yaitu :
Pemeriksaan Kardiovaskuler:
a. Palpasi : Nadi pergelangan tangan tidak teraba, Nadi leher tidak teraba,
Nadi pergelangan kaki tidak teraba, Ictus cordis tidak teraba.
Visualisasi : EKG datar.
Observasi : Tidak tampak ictus cordis, Kulit pucat, Warna kuku pucat.
9. (Ega) Perubahan apa saja yang terjadi pada tubuh setelah timbul kematian ?
Jawab :
Fase pertama adalah ligor, rigor, dan algor mortis. Fase ini merupakan fase awal
perubahan fisik yang terjadi sesaat setelah kematian.
Fase kedua adalah kemunculan tanda-tanda dekomposisi. Tahap awalnya adalah
pengelupasan kulit dari tubuh. Hal ini karena sel-sel kulit sudah mati dan seluruh
lapisan pelindung luar akan mengelupas secara alami.
Fase ketiga adalah dekomposisi yang dilakukan oleh organisme lain. Dalam fase
ini tubuh akan mengeluarkan bau yang menarik beberapa serangga untuk singgah.
Tubuh manusia akan menjadi tempat yang sempurna untuk lalat menelurkan
larvanya.
Fase terakhir adalah tersisanya bagian tubuh seperti tulang dan sebagian rambut.
Pada saat seluruh kulit terkelupas dan bagian-bagian organ terurai, bagian tubuh
yang mungkin tersisa adalah tulang dan sedikit rambut.
10. (Zendhy) Apa saja kriteria diagnostik penentuan kematian pada perubahan
postmortem?
Jawab : Kriteria diagnostik penentuan kematian pada perubahan postmortem :
Hilangnya semua respon terhadap sekitarnya (respon terhadap komando atau
perintah, dan sebagainya).
Tidak ada gerakan otot serta postur, dengan catatan pasien tidak sedang berada
dibawah pengaruh obat-obatan curare.
Tidak ada reflek pupil.
Tidak ada reflek kornea.
Tidak ada respon motorik dari saraf kranial terhadap rangsangan.
Tidak ada reflek menelan atau batuk ketika tuba endotracheal didorong
kedalam.
Tidak ada reflek vestibulo-okularis terhadap rangsangan air es
yangdimasukkan ke dalam lubang telinga.
Tidak ada napas spontan ketika respirator dilepas untuk waktu yang
cukuplama walaupun pCO2 sudah melampaui wilayah ambang rangsangan
napas(50 torr).
Materi Pertemuan 8
Proses Imunitas
Hipersensitifitas tipe I : disebut juga sebagai hipersensitivitas tipe segera. Reaksi ini
berhubungan dengan kulit, mata, nasofaring, jaringan bronkopulmonari, dan saluran
gastrointestinal. Reaksi ini dapat mengakibatkan gejala yang beragam, mulai dari
ketidaknyamanan kecil hingga kematian.
7. (Viska) Mengapa wanita lebih rentan terserang penyakit autoimun dibanding pria?
Jawab: Kadar estrogen cenderung tinggi di usia produktif. Kondisi ini yang membuat
perempuan rentan mengidap penyakit ini. Beberapa peneliti percaya bahwa wanita
berisiko tinggi terkena penyakit autoimun karena sistem kekebalan tubuh wanita
cenderung lebih canggih daripada pria.
Proses Degeneratif
PENGERTIAN DEGENRATIF
Degenerasi merupakan suatu perubahan keadaan secara fisika dan kimiadalam sel, jaringan
atau organ yang bersifat menurunkan efisiensinya. Degenerasi sel atau kemunduran sel
adalah kelainan sel yang terjadi akibat cedera ringan. Cedera ringan yang mengenai struktur
dalam sel sepertimitokondria dan sitoplasma akan mengganggu proses metabolisme sel.
Kerusakan ini sifatnya reversible. Artinya bisa diperbaiki apabila penyebabnya segera
dihilangkan. Apabila tidak dihilangkan, atau bertambah berat, maka kerusakan menjadi
ireversibel, dan sel akan mati. Inilah yang dinamakan kelainan degenerasi. Degenerasi ini
akan menimbulkan tertimbunnya berbagai macam bahan di dalam maupun di luar sel.
Degenerasi dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu pembengkakan sel dan perubahan
perlemakan.
Cedera Subletal Terjadi bila sebuah stimulus menyebabkan sel cedera dan
menunjukkan perubahan morfologis tetapi sel tidak mati. Perubahan subletal ini
bersifat reversibel dimana bila stimulusnya dihentikan maka sel akan kembali pulih
seperti sebelumnya. Cedera subletal ini disebut juga proses degeneratif.
Cedera Letal : Stimulus yang menyebabkan sel cedera cukup berat dan berlangsung
lama serta melebihi kemampuan sel untuk beradaptasi maka akan menyebabkan
kerusakan sel yang bersifat ireversibel (cedera sel) yang berlanjut kepada kematian
sel.
PENYEBAB DEGENERASI : Jejas sel merupakan keadaan dimana sel beradaptasi secara
berlebih atau sebaliknya, sel tidak memungkinkan untuk beradaptasi secara normal.
1. Kencing manis atau diabetes mellitus (DM) tipe 2 : Kencing manis atau diabetes
mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa atau gula
dalam darah yang disebabkan oleh tubuh tidak dapat menggunakan glukosa atau gula
dalam darah sebagai sumber energi. Penyakit ini terdiri dari beberapa tipe, tipe
tersering yang dapat ditemui adalah diabetes mellitus tipe 2. Gejala klasik : Cepat
merasa haus, Penderita akan cepat merasa haus dan sering minum. Sering buang air
kecil (BAK), gejala ini juga dapat mengganggu tidur di malam hari karena bolak balik
terbangun untuk BAK. Cepat merasa lapar, Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat
menggunakan gula didalam darah sebagai sumber energi.
Jawab: tidak selalu, Kondisi kesehatan ini bisa disebabkan beberapa faktor. Misalnya,
kesehatan yang memburuk atau gaya hidup yang tak sehat. Di dunia, angka kejadian
penyakit degeneratif semakin meningkat, terutama di negara maju. Tingkat stres yang
tinggi, pola makan tinggi garam lemak dan gula, serta kebiasaan merokok sering
ditemukan di negara maju, disebut-sebut menjadi pemicunya. Namun bertambahnya
usia pun mengakibatkan sel di dalam tubuh pelan-pelan mengalami penuaan dan tak
lagi sesempurna sebelumnya.
3. (Helda) Penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan di mana organ atau jaringan
terkait keadaannya yang terus menurun seiring waktu. Proses penuaan adalah
penyebab penyakit degeneratif yang paling umum. Pertanyaan saya, apakah penyakit
ini tidak memungkinkan dialami oleh seorang remaja? Dan apa faktor yang
mempengaruhi hal tersebut
Jawab : penyakit satu ini juga bisa dialami oleh semua kalangan tanpa memandang
usia. Beberapa faktor seperti gaya hidup, riwayat penyakit, dan genetik dapat
memengaruhi seseorang untuk terkena penyakit ini.
Jawab : Salah satu penyebab terjadinya penyakit degeneratif adalah karena perolehan
zat gizi mikro dan makro yang tidak seimbang. Pola makan yang salah meningkatkan
resiko penyakit ini. Dari beberapa jenis penyakit di atas dapat kita simpulakan bahwa
sebagian besar di pengaruhi oleh konsumsi makanan. Masyarakat sekarang gemar
mengkonsumsi makanan – manakan tinggi lemak seperti goreng – gorengan, junk
food, makanan – makanan instan. Kandungan Junk food mengandung lemak jenuh
(saturated fat), garam dan gula, serta bermacam-macam additive seperti monosodium
glutamate dan tartrazine dengan kadar yang tinggi. Oleh sebab itu daya tahan tubuh
akan menurun dan meningkatkankan resiko penyakit ini terutama karena konsumsi
lemak dan gula berlebih. Makanan yang kita konsumsi akan membentuk antioksidan
yang penting untuk melindungi tubuh. Dari asal terbentuknya antioksidan ini
dibedakan menjadi dua yakni intraseluler ( didalam sel) dan ekstraseluler (diluar sel)
atau pun dari makanan.
Jawab : gejala penyakit jantung termasuk nyeri dada, napas terengah-engah, dan nyeri
atau mati rasa pada kaki. Penyakit ini juga menyebabkan sakit kepala ringan, pusing,
detak jantung cepat atau lambat, serta pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki,
atau tangan.
6. (Shinta) Gejala apa yang harus diwaspadai agar bisa meminimalisir dari serangan
jantung ?
Jawab : Semua yang mengawali proses terbentuknya sumbatan sejak awal adalah
adanya "faktor risiko", yaitu suatu faktor yang dapat menjadi risiko mendasari proses
terbentuknya sumbatan. Faktor risiko tersebut adalah: kolesterol, trigliserida, asam
urat, gula darah/diabetes, hipertensi, merokok, kurang olah raga, pola hidup sedentary
(kurang aktivitas), pola makan, obesitas, usia, jenis kelamin, genetik, lingkungan,
stress, kelelahan dll. Hal-hal tersebut harus dikontrol/diminimalisir, agar jangan
berkembang terus, dari ringan menjadi kronis (lama) dan berat, sehingga sampai pada
puncaknya yaitu timbul serangan jantung. Faktor risiko sering sebagai suatu
kerjasama dari beberapa faktor risiko, bukan hanya satu.
Materi Pertemuan 10
Proses Peradangan
Proses Infeksi
Menurut (Potter & Perry,2005) “Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan
berpoliferasi didalam tubuh yang menyebabkan sakit.”
Menurut (Smetzler & Brenda,2002) “Infeksi adalah beberapa penyakit yang disebabkan
oleh pertumbuhan organisme patogenik dalam tubuh.”
1. Bakteri bisa masuk melalui udara, tanah, air, makanan, cairan, dan jaringan tubuh
dan benda mati lainnya.
2. Virus terutama berisi asam nukleat (nukleat acid) karenanya harus masuk dalam sel
hidup untuk di produksi.
3. Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah
protozoa, cacing dan anthropoda.
4. Fungi terdiri dari ragi dan jamur
Cara Penularan Infeksi, dapat melalui : Kontak, Udara, Alat/benda, dan Serangga.
Tipe Infeksi :
a) Kolonisasi mengacu pada mikroorganisme yang tidak bereplikasi pada jaringan yang
ditempatinya.
b) Infeksi local, hanya pada bagian tertentu
c) Infeksi sistemik, sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menimbulkan
kerusakan.
d) Bakteriemi, kondisi ketika terdapat bakteri dalam aliran darah.
e) Septicemia, kondisi di mana seseorang mengalami keracunan darah akibat bakteri
dalam jumlah besar masuk ke dalam aliran darah.
f) Infeksi akut, infeksi yang muncul dalam waktu singkat.
g) Infeksi kronik, infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama.
Rantai Infeksi :
a. Agen infeksi antara lain bakteri, virus, jamur dan protozoa.
b. Tempat dimana mikroorganisme pathogen dapat hidup baik berkembang biak atau
tidak.
c. Mikroorganisme masuk dalam tubuh.
d. Kerentanan bergantung pada derajat ketahanan tubuh individu terhadap pathogen.
e. Mikroorganisme yang hidup didalam reservoir harus menemukan jalan keluar untuk
masuk ke dalam host dan menyebabkan infeksi.
f. Kontak langsung dan Kontak tidak langsung
Proses Infeksi :
1. Periode Inkubasi yaitu selang waktu yang berlangsung antara pajanan terhadap
patogen hingga gejala-gejala pertama kali muncul.
2. Tahap Prodomal yaitu tahap ketika konflik mulai muncul menjadi krisis.
3. Tahap Sakit, terdapat : Tahap transisi, Tahap asumsi, Tahap kontak dengan pelayanan
kesehatan, Tahap ketergantungan, dan Tahap penyembuhan.
4. Pemulihan
Sistem Pertahanan terhadap Infeksi
Saluran pencernaan → keasaman lambung secara kimia merusak mikroorganisme
yg tidak tahan asam.
Saluran urinarius → pembilasan dari aliran urine dpt membuang mikroorganisme yg
ada pada saluran urinarius.
Saluran pernapasan → silia di jalan napas bagian atas menjebak mikroorganisme yg
diinhalasi.
Kulit → sebum yg mengandung asam lemak yg mampu membunuh beberapa jenis
bakteri.
Mulut→saliva membuang partikel yg mengandung mikroorganisme.
Manifestasi Klinik Inflamasi/ Peradangan
Rubor atau kemerahan pada daerah infeksi.
Functiolaesa, adanya penurunan fungsi atau daya gerak pada jaringan yang terkena
infeksi.
Kalor atau panas atau hangat, disebabkan karena hypervaskularisasi lokal pada
tempat terinfeksi.
Tumor atau penumpukan cairan, adanya kenaikan permeabilitas kapiler disertai
dengan kebocoran banyak sekali cairan terutama larutan garam-garam dan larutan
koloid (albumin, globulin dan fibrinogen).
Dolor atau nyeri, adanya persepsi nyeri yang disebabkan karena adanya kerusakan
jaringan karena mikroorganisme patogen tersebut.
Tindakan Pencegahan :
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Memakai perlengkapan pelindung diri
4. Menggunakan tehnik aseptik
5. Memproses alat bekas pakai dengan baik
6. Menangani peralatan tajam dengan aman
7. Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan sampah secara
benar
Tindakan Aseptik : Menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering menyebabkan infeksi.
Tujuan Asepsis : Membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup dan obyek mati.
Antisepsis yaitu Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit selaput lendir atau
jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobal (antiseptik).
Sterilisasi yaitu Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme
termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas
tekanan tinggi (otoktaf), panas kering (oven), zat kimia atau radiasi.
Desinfektan yaitu Bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme.
Cara Pencegahan Infeksi :
1) Selalu persiapkan makanan dalam kondisi sanitasi, dan pastikan itu dipanaskan
hingga suhu yang tepat sebelum makan.
2) Terima vaksinasi yang disarankan, dan pertahankan agar tetap mutakhir. Banyak
infeksi dapat dicegah melalui vaksin.
3) Sering mencuci tangan.
4) Hindari berbagi barang-barang pribadi.
5) Membasmi kuman di mana mungkin ada konsentrasi bakteri tinggi, seperti dapur dan
kamar mandi.
Dekontaminasi : Proses yang membuat objek mati lebih aman ditangani staf sebelum
dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi).
Pembersihan (mencuci dan membilas) : Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua darah,cairan,tubuh,benda asing dari kulit atau instrumen.
Pertanyaan dan Jawaban
1. (Ega) Sebutkan dan jelaskan cara penyebaran penyakit infeksi secara tidak langsung?
Jawab :
a. Benda yang terkontaminasi
Beberapa jenis kuman dapat hidup pada benda tertentu, seperti kran air,
ganggang pintu, bahkan handphone. Penularan bisa terjadi ketika anda
menyentuh benda yang telah terkontaminasi kuman/benda milik penderita
penyakit infeksi. Mikroorganisme penyebab infeksi juga bisa menyebar
melalui penggunaan barang pribadi, misal handuk, sikat gigi, danpisau cukur
bila dipakai secara bergantian.
b. Makanan dan minuman yg terkontaminasi
Sembarangan mengonsumsi makanan dan minuman juga dapat menyebabkan
anda tertular penyakit infeksi. Berbagai jenis kuman, virus, dan parasit banyak
ditemukan dalam makanan atau minuman, terutama daging dan telur yang
tidak dimasak hingga matang atau makanan dan minuman yang tidak
dipasteurisasi. Contoh penyakit infeksi yang terjadi melalui metode ini adalah
diare, keracunan makanan, anthrax, flu babi, dan flu burung.
c. Gigitan serangga
Banyak penyakit infeksi yang menular melalui gigitan serangga, misal gigitan
nyamuk yang membawa virus atau parasit penyebab infeksi. Contoh akibat
gigitan serangga ini adalah demam berdarah, malaria, filariasis (kaki gajah),
chikungunya, penyakit lyme dan infeksi virus zika.
3. (Rara) Infeksi bakteri adalah kondisi yg dapat dicegah. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah infeksi bakteri adalah?
Jawab :
a) Rutin mencuci tangan setelah beraktivitas
b) Menerima vaksin
c) Menjaga kebersihan ketika mempersiapkan makanan
d) Melakukan hubungan seksual yg aman
e) Tidak berbagi barang pribadi, seperti handuk atau baju.
5. (Dinda F) Jika ingus bayi berwarna hijau, apakah itu pertanda infeksi yang
disebabkan oleh bakteri?
Jawab : Ingus yg berwarna hijau atau kuning bukanlah indikasi primer yg
membutuhkan antibiotik untuk penanganannya. Saat flu, sangat normal jika ingus
menjadi kental dan berubah warna dari kuning ke hijau. Biasanya gejala ini akan
berlangsung sekitar 10 hari. Jika gejala ini berlangsung lebih dari 10 hari, disertai
dengan kenaikan suhu badan hingga 39 derajat celcius selama 3-4 hari, maka bisa jadi
infeksi disebabkan oleh bakteri atau disebut bacterial sinusitis.
Materi Pertemuan 12
Teori Biologis : Perkembangan biologis atau fisik berkaitan erat dengan terjadinya proses
evolusi manusia. Proses evolusi biologis merupakan proses perubahan secara berangsur-
angsur dalam jangka waktu lama yang berkaitan dengan sikap tubuh dan cara bergerak,
perubahan fungsi bagian tertentu tubuh manusia, perubahan bentuk dan volume kepala,
perkembangan fungsi alat indra terutama hidung dan mata.
Perubahan Fisik :
Sistem Persyarafan : Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel otaknya
dalam setiap harinya), Lambat dalam respons dan waktu untuk bereaksi, khususnya
terhadap stres, Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya penglihatan, hilangnya
pendengaran, mengecilnya saraf pencium dan perasa, lebih sensitif terhadap
perubahan suhu rendah, Kurang sensitif terhadap sentuhan.
Sistem Penglihatan : Kekeruhan pada lensa menjadi katarak, Susah melihat dalam
cahaya gelap.
Sistem Urinaria : Nefron ginjal atrofi. Akibatnya berat jenis urine menurun dan proten
uria, Otot Vesika urinaria melemah sehingga mudah terjadi retensi urine, Pembesaran
prostat, Atrofi vulva.
Sistem Integumen : Kulit mengerut, kasar dan bersisik akibat kehilangan jaringan
lemak, Mekanisme proteksi kulit menurun, Kulit dan rambut kepala menipis, Kelenjar
keringat berkurang jumlahnya.
Ialah tahap lanjut dari suatu kehidupan yang ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh
untuk beradaptasi terhadap stres atau terhadap pengaruh lingkungan, dimulai dari
kemunduran secara fisik maupun psikis (kejiwaan). Semakin bertambah umur semakin
berkurang fungsi-fungsi organ tubuh.
Fase penuaan :
a) Fase 1 : Pada saat mencapai usia 25-35 tahun produksi hormon mulai berkurang dan
mulaiterjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh pada kesehatan.
b) Fase 2 : Pada usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%.
Tubuh pun mulai mengalami penuaan. Mulai mengalami rabun dekat, stamina tubuh
pun berkurang
c) Fase 3 : Terjadi pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi hormon sudah
berkurang hingga akhirnya berhenti, dan Pada masa ini kulit pun menjadi kering
karena mengalami dehidrasi, tubuh menjadi cepat lelah.
Teori Penuaan : Teori wear and tear, Teori radikal bebas, Teori mutasi somatik, Teori
akumulasi kesalahan, Teori akumulasi sampah, Teori Autoimune, Teori “Aging Clock”,
Mitohormesis.
Werner’s syndrome :Rambut penderita werners syndrome telah beruban pada usia 20
tahun dan penderita umumnya meninggal pada usia 40 tahun. Tanda-tanda lain yang
terjadi dalam proses penuaan seperti osteoporosis, katarak, dan arterosklerosis juga terlihat
pada penderita.
Jawab : Ingatan berkurang, Stamina menurun atau mudah lelah, Rambut rontok dan
beruban, Kulit berkerut, Penglihatan berkurang, Lemak tubuh meningkat.
3. (Diajeng) Apa saja yang dilakukan untuk mencegah penuaan dini pada kulit kita?
Jawab : Lindungi kulit dari sinar matahari setiap hari, Gunakan self-tanner
dibandingkan dengan berjemur, Pola makan yang seimbang, Berolahraga rutin,
Kurangi konsumsi alkohol
Jawab : Tahap Subklinik (Usia 25 – 35 tahun): Usia ini dianggap usia muda dan
produktif, tetapi secara biologis mulai terjadi penurunan kadar hormon di dalam
tubuh, seperti growth hormone, testosteron dan estrogen. Namun belum terjadi tanda-
tanda penurunan fungsi-fungsi fisiologis tubuh.
Tahap Transisi (Usia 35 – 45 tahun): Tahap ini mulai terjadi gejala penuaan seperti
tampilan fisik yang tidak muda lagi, seperti penumpukan lemak di daerah sentral,
rambut putih mulai tumbuh, penyembuhan lebih lama, kulit mulai berkeriput,
penurunan kemampuan fisik dan dorongan seksual hingga berkurangnya gairah hidup.
Radikal bebas mulai merusak ekspresi genetik yang dapat bermanisfestasi pada
berbagai penyakit. Terjadi penurunan lebih jauh kadar hormon-hormon tubuh yang
mencapai 25% dari kadar optimal.
Tahap Klinik (Usia 45 tahun ke atas): Gejala dan tanda penuaan menjadi lebih nyata
yang meliputi penurunan semua fungsi sistem tubuh, antara lain sistem imun,
metabolisme, endokrin, seksual dan reproduksi, kardiovaskuler, gastrointestinal, otot
dan saraf. Penyakit degeneratif mulai terdiagnosis, aktivitas dan kualitas hidup
berkurang akibat ketidakmampuan baik fisik maupun psikis yang sangat terganggu.
Jawab : Tak perlu obat-obatan atau menjalani operasi plastik, proses penuaan bisa
Anda tunda dengan cara alami tanpa membahayakan kesehatan. Kurangi gula, Minum
air putih, Kurangi stress, Cukup tidur, Latihan beban, Perawatan kulit, Cukup protein
dan antioksidan.
Jawab : Gen umur panjang adalah gen khusus yang dikaitkan dengan hidup lebih
lama. Dua gen yang berhubungan langsung dengan umur panjang adalah SIRT1
(sirtuin 1) dan SIRT2. Para ilmuwan yang mengamati sekelompok lebih dari 800
orang yang berusia 100 tahun atau lebih, menemukan 3 perbedaan signifikan dalam
gen yang terkait dengan penuaan.
Materi Pertemuan 13
Pengertian Syok yaitu Suatu keadaan/syndrome gangguan perfusi jaringan yang menyeluruh
sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan metabolisme jaringan. (Rupii, 2005). Syok adalah
penurunan perfusi oksigen didalam darah dan zat gizi dalam sel-sel tubuh.
Macam-Macam Syok :
a. Syok Hypovolemik
b. Syok Kardiogenik
c. Syok Distributif
d. Syok Neurogenik
e. Syok anafilaktik
f. Syok Septik
g. Syok Obstruktif
2. (Ega) Macam macam tanda dan gejala apa yang terjadi pada jenis syok distributive?
Jawab :
a. Biduran, kulit memerah, gatal, bengkak pada wajah, dan kesulitan bernapas (pada
syok anafilaktik)
b. Demam, mulut kering, kulit keriput, kering, dan tidak elastis (pada sepsis)
c. Detak jantung dan denyut nadi yang cepat
d. Pada syok neurogenik (penyebab terjarang syok distributif), tekanan darah dapat
turun pada fase awal, disertai detak jantung yang normal atau malah meningkat.
4. (Grenda) Mengapa syok septik bisa menyebabkan akral hangat sementara syok yang lain
menyebabkan akral dingin?
Jawab : Syok septik adalah kondisi serius yang terjadi ketika infeksi di seluruh tubuh
menyebabkan tekanan darah yang sangat rendah sehingga berbahaya.
Syok septik dapat mempengaruhi bagian tubuh mana pun, termasuk jantung, otak, ginjal,
hati, dan usus. Gejala mungkin termasuk:
Tangan dan kaki (akral) pucat dan dingin
Suhu tinggi atau sangat rendah, menggigil
Sakit kepala ringan
Sedikit atau tidak ada urin
Tekanan darah rendah, terutama saat berdiri
Palpitasi
Detak jantung yang cepat
Gelisah, lesu, atau kebingungan
Sesak napas
Ruam kulit atau perubahan warna
Status mental menurun
5. (Fanani) Apakah syok anafilatik bisa menular? Jika bisa menular bagaimana cara
penularanya?
Jawab : Pada dasarnya penyakit yang bisa menular adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi (virus, bakteri, jamur, ataupun parasit). Syok anafilaktik adalah suatu kondisi
dimana jaringan tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen karena penurunan aliran darah
ke jaringan di seluruh tubuh yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat. Alergi sendiri
terjadi karena respon sistem imunitas tubuh yang berlebihan terhadap suatu zat yang
sebenarnya tidak berbahaya.
Alergi bukan disebabkan oleh infeksi, oleh karenanya alergi ataupun kondisi syok
anafilaktik tidak akan menular. Meskipun demikian, syok anafilaktik adalah kondisi yang
sangat-sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan dengan segera karena bila tidak
ditangani dengan segera dapat menimbulkan kematian.
6. (Yusuf) Jika Syok hipovolemik adalah kondisi darurat di mana jantung tidak mampu
memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume darah yang kurang, apakah
ada upaya untuk diri kita yang sedang dirumah untuk mengatasi syok tsb?
Jawab : ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk membantu penderita, di
antaranya adalah:
Jangan memberikan cairan apa pun ke dalam mulut penderita.
Jangan ubah posisi penderita jika diduga terdapat cedera pada bagian kepala, tungkai,
leher, atau punggung, kecuali posisi pasien dalam kondisi yang berbahaya, misalnya
dekat dengan benda yang mudah meledak.
Bila tidak terdapat cedera kepala, leher, punggung, maupun tungkai, posisikan tubuh
pasien di permukaan yang rata, yaitu kepala sejajar dengan tungkai. Bila
memungkinkan, angkat kaki sekitar 30 cm, sehingga posisi kepala lebih rendah
daripada kaki.Jangan mencabut jika ada benda (pecahan kaca atau pisau) yang
menancap di tubuh pasien.
Tekan titik perdarahan dengan menggunakan kain atau handuk untuk meminimalkan
volume darah yang terbuang. Bila perlu, ikat kain atau handuk tersebut.
Buat suhu tubuh penderita tetap hangat untuk mencegah hipotermia, misalnya dengan
menyelimutinya.
Pada kasus cedera leher atau kepala, beri penyangga khusus terlebih dahulu pada
bagian leher sebelum memindahkan penderita ke dalam ambulans.
Materi Pertemuan 14
Neoplasma adalah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus-
menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak
berguna bagi tubuh. Dalam penggunaan istilah kedoteran yang umum, neoplasma sering
disebut sebagai tumor, dan ilmu tentang tumor disebut onkologi.
Sumber Energi
Susunan Enzim
Competitive Strugle
Sifat Neoplasma
Tumbuh Aktif
Otonom
Parasit
Tidak Berguna
Sifat Tumor Jinak Dan Tumor Ganas :
Diferensiasi dan Anaplasia
Derajat Pertumbuhan
Invasi Lokal
Metastosis /Penyebaran
Klasifikasi Neoplasma
Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik
1. Tumor Jinak (Benigna)
2. Tumor Ganas ( Maligna )
3. Intermediate
Klasifikasi Atas Dasar Asal Sel / Jaringan (Histogenesis)
1. Neoplasma Sel Totipoten
2. Tumor Sel Embrional Pluripoten
3. Tumor Sel Yang Berdiferensiasi
3. (Inas) Apakah tumor terdapat risiko komplikasi? Jika ada, apa saja komplikasinya
Jawab: Bisa terjadi apabila sel-sel abnormal menyebar ke organ lainnya. Komplikasi
yang mungkin terjadi seperti
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak,gagal jantung, dan gangguan fungsi
ginjal.
Penutup
Kesimpulan
Sel = partisipan yang aktif dilingkungannya. Siklus jejas sel, seperti Sel normal
(Homeostasis) yang stress, menyebabkan kebutuhan meningkat dan melalui adaptasi, bila
tidak mampu beradaptasi maka menyebabkan jejas sel (kematian sel). Sama hal nya jika
stimulus yg membahayakan jg dpat menyebabkan jejas sel.
Respon adaptasi sel, utamanya yaitu = atrofi, hipertrofi, hiperplasia, dan metaplasia. Dan bila
kemampuan adaptif berlebihan dapat mnyebabkan sel jejas.
DNA singkatan dari Deoxyribonucleic Acid atau dalam Bahasa Indonesia disebut juga asam
deoksiribo nukleat. Struktur kimianya berupa makro molekul kompleks yang terdiri dari 3
macam molekul yaitu : Gulapentosa (deoksiribosa), Asam fosfat, Basa nitrogen.
RNA singkatan dari Ribonukleatid Acid atau Asam ribonukleat. RNA merupakan substansi
genetik yang berperan sebagai perantara dalam proses pengkodean protein dari gen yang
terdapat di dalam DNA.
Pertumbuhan merujuk pada perubahan-perubahan kuantitatif, yaitu peningkatan dalam
ukuran dan struktur yang lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan
tubuh. Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul dan
bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pula perkembangan tingkah laku
individu.
Perkembangan yaitu perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya
fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan,
kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. Pertumbuhan yaitu peningkatan jumlah
dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis
protein baru.
Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut, untuk menjaga agar kondisi
tubuh tetap sehat. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,minuman,dan
cairan intravena dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.
Kematian tubuh disebut juga somatic dealth, suatu kematian yang terjadi umum, jadi perlu
dibedakan dengan kematian sel yang diikuti dengan nekrosis. Pada saat terjadi kematian
umum mungkin masih terdapat sel dan jaringan yang masih sempat melanjutkan beberapa
aktivitas, misalnya sel yang sedang bermitosis masih dapat menyelesaikan pembelahannya.
Hipersensitivitas atau reaksi hipersensitivitas adalah reaksi berlebihan, tidak diinginkan
karena terlalu senisitifnya respon imun yang dihasilkan oleh sistem imun. Reaksi
hipersensitivitas berdasarkan mekanisme dan waktu yang dibutuhkan untuk reaksi, dibagi
menjadi empat tipe: tipe I, tipe II, tipe III, dan tipe IV.
Degenerasi merupakan suatu perubahan keadaan secara fisika dan kimiadalam sel, jaringan
atau organ yang bersifat menurunkan efisiensinya. Degenerasi sel atau kemunduran sel
adalah kelainan sel yang terjadi akibat cedera ringan. Cedera ringan yang mengenai struktur
dalam sel sepertimitokondria dan sitoplasma akan mengganggu proses metabolisme sel.
Kerusakan ini sifatnya reversible.
Radang adalah reaksi lokal dari suatu jaringan tubuh terhadap jenis jejas (injury).
Peradangan adalah proses dimana sel-sel darah putih dan zat tubuh yang mereka hasilkan
melindungi tubuh dari infeksi organisme asing, seperti bakteri dan virus.
Menurut (Potter & Perry,2005) “Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan
berpoliferasi didalam tubuh yang menyebabkan sakit.”
Menurut (Smetzler & Brenda,2002) “Infeksi adalah beberapa penyakit yang disebabkan
oleh pertumbuhan organisme patogenik dalam tubuh.”
Perkembangan biologis atau fisik berkaitan erat dengan terjadinya proses evolusi manusia.
Proses evolusi biologis merupakan proses perubahan secara berangsur-angsur dalam jangka
waktu lama yang berkaitan dengan sikap tubuh dan cara bergerak, perubahan fungsi bagian
tertentu tubuh manusia, perubahan bentuk dan volume kepala, perkembangan fungsi alat
indra terutama hidung dan mata.
Pengertian Syok yaitu Suatu keadaan/syndrome gangguan perfusi jaringan yang menyeluruh
sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan metabolisme jaringan. (Rupii, 2005). Syok adalah
penurunan perfusi oksigen didalam darah dan zat gizi dalam sel-sel tubuh.
Neoplasma adalah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus-
menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak
berguna bagi tubuh. Dalam penggunaan istilah kedoteran yang umum, neoplasma sering
disebut sebagai tumor, dan ilmu tentang tumor disebut onkologi.
Daftar Pustaka
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Patologi-Keperawatan-
Komprehensif.pdf
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/10/pengantar-patofisiologi.html