Anda di halaman 1dari 73

MODUL

PATOFISIOLOGI

FADILA WULAN SARI

1920016

D3-Tingkat 1 Reguler Keperawatan

STIKES HANGTUAH SURABAYA

2020
Komponen Modul

Mekanisme Adaptasi Sel (Jejas Sel)


Penyembuhan dan Pemulihan Kematian Jaringan atau Nekrosis Sel
Sifat Genom DNA dan RNA
Tahapan Perkembangan Mental dan Perubahan Kesehatan (Perkembangan
Reproduksi)
Tahapan Terkembangan Mental dan Perubahan Kesehatan (Perkembangan Anak,
Dewasa, dan Orang Tua)
Proses Perubahan Keseimbangan Cairan Elektrolit dan Asam Basa
Kematian Somatik dan Perubahan Posmortem
Proses Imunitas
Proses Degeneratif
Proses Peradangan
Proses Infeksi (Konsep Dasar)
Proses Keganasan Tahapan Perkembangan Mental dan Perubahan Kesehatan
Macam-Macam Syok dan Proses Terjadinya Syok
Kelainan dan Interaksi Genetic
Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga
kami penulis dapat menyelesaikan penyusunan modul ini ditengah situasi pandemi Covid-19
dengan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Semoga kita semua, baik saya maupun Dosen pengajar senantiasa dilindungi oleh Allah
SWT, dan semoga situasi ini cepat berakhir lalu kembali normal seperti biasa menjalankan
kuliah dengan bertatap muka, aamiin yaa rabbal alaamiin.

Modul ini disusun untuk memenuhi penilaian tugas akhir pada Semester 2, dan untuk
pembelajaran bagi kami selaku penulis dan penyusun agar dapat belajar secara mandiri.

Penyusun menyadari bahwa penyelesaian ini juga berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
proses penyelesaian modul ini, seperti kepada rekan-rekan dan terutama PJMK Dosen Mata
Kuliah Patofisiologi, ibu Sri Anik Rustini, S.H, S.Kep. Ns. M.Kes serta para dosen
pengajar Mata Kuliah Patofisiologi.

Penyusun sangat memahami bahwa apa yang telah di dapatkan selama pembuatan modul ini
belum lah seberapa. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa modul ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penyusun
harapkan demi kesempurnaan modul yang kami buat mendatang.

Penyusun berharap modul ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya, dan bagi
para pembaca yang budiman umumnya.

    

Surabaya, 17 Juni 2020

Penyusun
Pendahuluan

Pengantar Patofisiologi

Patologi → ilmu yang mempelajari tentang penyakit.

Patologi klinis : ilmu yang mempelajari tentang perubahan kimia klinis (reaksi biokimia) sel
atau jaringan, mikrobiologi, hematologi, imunologi, imunohematologi.

Patofisiologi : ilmu yang mempelajari tentang perubahan fisiologik akibat penyakit.

Patofisiologi merupakan integratif ilmu : anatomi, fisiologi, biologi sel dan molekuler,
genetika, farmakologi dan patologi.

Patofisiologi fokus pada mekanisme penyakit, atau proses dinamik yang menampakan tanda
(sign) dan gejala (symptom).

Apa Itu Penyakit

Penyakit adalah kegagalan organisme untuk beradaptasi atau mempertahankan homeostasis


atau Proses fisiologik yang mengalami penyimpangan.

Benih Penyakit

Agent : bakteri, virus, protozoa, jamur

Mekanisme adaptif tubuh sendiri : Lekosit fungsi fagositosis untuk agent, juga untuk cedera
jaringan, Imunitas penting untuk pertahanan, juga dapat menyebabkan alergi
(hipersensitivitas), Proliferasi sel penting untuk penyembuhan sel, juga menyebabkan
penyakit kanker

Tahap Riwayat Alamiah Penyakit

 Tahap Prepatogenesis
 Tahap Patogenesis
 Tahap Pasca Patogenesis
Pembahasan

Materi Pertemuan 1

Mekanisme Jejas Sel

(oleh : Sri Anik Rustini, S.H, S.Kep. Ns. M.Kes)

Sel = partisipan yang aktif dilingkungannya.

Siklus jejas sel, seperti Sel normal (Homeostasis) yang stress, menyebabkan kebutuhan
meningkat dan melalui adaptasi, bila tidak mampu beradaptasi maka menyebabkan jejas sel
(kematian sel). Sama hal nya jika stimulus yg membahayakan jg dpat menyebabkan jejas sel.
Respon adaptasi sel, utama nya yaitu = atrofi, hipertrofi, hiperplasia, dan metaplasia. Dan bila
kemampuan adaptif berlebihan dapat mnyebabkan sel jejas. Selanjutnya, dalam batas wktu
trtentu, jejas bersifat reversibel dan jika stress yg berat dapat terjadinya jejas irreversibel.

Pola kematian sel, trdpat 2 pola dasar yaitu : Nekrosis dan Apoptosis. Penyebab jejas sel :

A.) Deprivasi O² = Hipoksia/defisiensi O², Hipoksia tdk sama dgn iskemia, Iskemia yaitu
terhentinya suplai darah dalam jaringan akibat gangguan arteri/berkurangnya drainase vena,
Iskemia yaitu penyebab terseringnya hipoksia.

B.) Baham Kimia = Zat yg tdk berbahaya (glukosa/garam) jika konsentrasinya cukup banyak
dpt merusak keseimbangan osmotik hingga menyebabkan kematian sel, O² dgn tekanan
tinggi dpt menyebabkan toksik, Bahan berpotensi toksik dilingkungan seperti polusi udara,
insektisida CO², asbes, etanol.

C.) Agen Infeksius = seperti Virus, Riketsia, Bakteri, Fungi, Protozoa, Cacing.

D.) Reaksi Imunologi = yg disengaja maupun tidak tetap dpat menyebabkan jejas sel,
contohnya reaksi anafilaksis terhadap protein asing/suatu obat, Penyakit autoimun disebabkan
hilangnya toleransi terhadap respon antigen sendiri.

E.) Defek Genetik = Perubahan patologis yg mencolok, Perubahan patologis yg tak terlihat,
Perubahan 'sepele' yg sering terjadi pd DNA.

F.) Ketidakseimbangan Nutrisi = Insufisiensi kalori-protein, Defisiensi vitamin, Nutrisi


berlebih.

G.) Agen Fisik = Trauma, Temperatur ekstrim, Radiasi, Syok elektrik, Perub. mendadak pd
tekanan atmosfer.

H.) Penuaan = Proses penuaan sel menimbulkan perubahan kemampuan dan replikasi
sel&jaringan, serta perubahan tersebut dpt menyebabkan penurunan merespon terhadapa
rangsang dan cidera eksogen (kematian organisme).
Materi Pertemuan 2

Penyembuhan dan Pemulihan Kematian Jaringan atau Nekrosis Sel

(oleh : Sri Anik Rustini, S.H, S.Kep. Ns. M.Kes)

Sel = partisipan yg aktif dilingkungannya.

Siklus jejas sel, seperti Sel normal (Homeostasis) yang stress, menyebabkan kebutuhan
meningkat dan melalui adaptasi. Sama halnya jika stimulus yg membahayakan juga dapat
menyebabkan jejas sel.

Respon adaptasi sel, utamanya yaitu = atrofi, hipertrofi, hiperplasia, dan metaplasia. Dan bila
kemampuan adaptif berlebihan dapat mnyebabkan sel jejas.

Pola kematian sel, terdpat 2 pola dasar yaitu:

a. Nekrosis

b. Apoptosis

Penyebab jejas sel :

A.) Deprivasi O² = Hipoksia/defisiensi O², Hipoksia tdk sama dgn iskemia, Iskemia yaitu
terhentinya suplai darah dalam jaringan akibat gangguan arteri/berkurangnya drainase vena,
Iskemia yaitu penyebab terseringnya hipoksia.

B.) Baham Kimia = Zat yg tdk berbahaya (glukosa/garam) jika konsentrasinya cukup banyak
dpt merusak keseimbangan osmotik hingga menyebabkan kematian sel, seperti polusi udara,
insektisida CO², asbes, etanol.

C.) Agen Infeksius = seperti Virus, Riketsia, Bakteri, Fungi, Protozoa, Cacing.

D.) Reaksi Imunologi = contohnya reaksi anafilaksis terhadap protein asing/suatu obat,
Penyakit autoimun disebabkan hilangnya toleransi terhadap respon antigen sendiri.

E.) Defek Genetik = Perubahan patologis yg mencolok, Perubahan patologis yg tak terlihat,
Perubahan 'sepele' yg sering terjadi pd DNA.

F.) Ketidakseimbangan Nutrisi = Insufisiensi kalori-protein, Defisiensi vitamin, Nutrisi


berlebih.

G.) Agen Fisik = Trauma, Temperatur ekstrim, Radiasi, Syok elektrik, Perub. mendadak pd
tekanan atmosfer.

H.) Penuaan = Proses penuaan sel menimbulkan perubahan kemampuan dan replikasi
sel&jaringan, serta perubahan tersebut dpt menyebabkan penurunan merespon terhadapa
rangsang dan cidera eksogen (kematian organisme).
Materi Pertemuan 3

Sifat Genom DNA dan RNA

(oleh : Nisha Damayanti., S.Kep. Ns., M.si)

DNA singkatan dari Deoxyribonucleic Acid atau dalam Bahasa Indonesia disebut juga asam
deoksiribo nukleat. Struktur kimianya berupa makro molekul kompleks yang terdiri dari 3
macam molekul yaitu : Gulapentosa (deoksiribosa), Asam fosfat, Basa nitrogen

RNA singkatan dari Ribonukleatid Acid atau Asam ribonukleat. RNA merupakan substansi
genetik yang berperan sebagai perantara dalam proses pengkodean protein dari gen yang
terdapat di dalam DNA.

SIFAT DNA: Merupakan sebuah polimer yang terdiri atas satuan-satuan berulang yang
disebut juga nukleotida.

Pada DNA, nukleobasa yang ditemukan adalah :

 Adenina (A)
 Guanina (G)
 Sitosina (C)
 Timina (T)

Nukleobasa yang terhubung dengan gugus gula disebut sebagai nukleosida, dan nukleosida
yang terhubung dengan satu ataupun lebih gugus fosfat disebut sebagai nukleotida. Polimer
yang terdiri dari nukleotida yang saling terhubung menjadi satu rantai disebut sebagai
polinukleotida. Hingga DNA termasuk pula kedalam polinukleotida.

SIFAT RNA, Komponen RNA terdiri atas :

 Gula ribosa, basa nitrogen, dan satu (mono), dua (di), atau tiga (tri) gugus fosfat yang
akan membentuk ribonukleotida. Basa nitrogen yang terkandung dalam RNA, yaitu
pasangan adenin dengan guanin (A-G), serta pasangan sitosin dengan urasil (C-U).
 Molekul RNA dapat berbentuk pita tunggal atau pita ganda yang lurus dan tidak
membentuk spiral.

GEN KROMOSOM : hubungan antara adanya inti dalam sel dengan sifat yang sama antara
sel induk dengan sel turunannya. Jadi pembawa sifat itu berada didalam inti sel. Benda-benda
halus yang terdapat pada nukleus yang berbentuk seperti batang atau bengkok dan terdiri dari
zat yang mudah mengikat zat warna, benda-benda itu dinamakan kromosom danzat yang
menyusunnya dinamakan kromatin.

Inti Sel Mahkluk Eukariot : Pada inti sel mahkluk eukariot terdapat benda-benda halus
berbentuk lurus seperti batang dan terdiri dari zat yang mudah mengikat zat warna.
Benda-benda ini dinamankan kromosom. Kromosom mudah diamati apabila
digunakan teknik pewarnaan yang khusus selama inti sel membelah. Tiap kromosom
memiliki pasangan dan pasangan kromosom ini disebut kromosom homolog.

Struktur Kromosom : Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribonukleat) dan protein.
Kromosom homolog (2n) adalah kromosom yang terdapat berpasangan dan memiliki struktur
dan komposisi yang sama. sel yang memiliki 2n kromosom (kromosom homolog) disebut sel
diploid. Bila tidak berpasangan kromosom diberi simbol n kromosom. Sel dengan n
kromosom adalah sel haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel kelamin betina saja.

Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

 Kromatid
 Kromommer
 Sentromerataukinetokor
 Satelit
 Telomer

Macam-Macam Kromosom :

 Kromosom Prokariota

Bakteri dan archaea biasanya memiliki kromosom sirkuler tunggal, tetapi banyak variasi
memang ada. Kebanyakan bakteri memiliki kromosom sirkuler tunggal yang dapat berbagai
ukuran dari hanya 160.000 pasangan basa dalam bakteri endosymbiotic. Prokariota tidak
memiliki histonataunukleus. Dalam keadaan santainya, DNA dapat diakses untuk transkripsi,
regulasi, dan replikasi.

 Kromosom Eukariota

Eukariota (sel-sel dengan inti seperti yang ditemukan pada tumbuhan, ragi, dan hewan)
memiliki kromosom linier berganda yang besar yang terkandung dalam inti sel. Kebanyakan
eukariota memiliki genom mitokondria bundar kecil, dan beberapa mungkin memiliki
tambahan eukariota kromosom kecil sitoplasma melingkar atau linier.

Fungsi Kromosom : untuk membuat satu jenis protein. Protein adalah molekul yang sangat
penting yang melakukan banyak fungsi penting dalam organisme hidup. Misalnya, mereka
melayani sebagai hormon, membawa pesan dari satu bagian tubuh kebagian lain, mereka
bertindak sebagai enzim, sehingga reaksi kimia mungkin yang menjaga sel hidup, dan mereka
berfungsi sebagai bahan struktural darimana sel-sel dapat dibuat.

Kelainan Kromosom : dibedakan menjadi 2 yaitu karena adanya perubahan pada kromosom
dipicu oleh beberapa hal.

 Delesi : peristiwa dimana sebagian kromosom hilang karena patah.


 Duplikasi : terjadi ketika suatu bagian pada kromosom memiliki gen yang berulang
karena pertambahan panjang suatu lengan pada kromosom.
 Inversi : dapat ditemukan ketika kromoson memiliki urutan gen yang terbalik akibat
perputaran kromosom 180 derajat yang kemudian membentuk loop.
 Translokasi : terjadi ketika sebagian dari segmen kromosom berpindah ke kromosom
lain.

Kelainan Kromosom Berdasarkan Perubahan Jumlahnya:

1. Euploidi adalah suatu keadaan ketika jumlah kromosom yang dimiliki makhluk hidup
kelipatan dari jumlah kromosom darasnya. Kejadian ini banyak dijumpai di hewan
tumbuhan dan jarang pada manusia. Contoh semangka tanpa biji.
2. Aneuplodi adalah suatu keadaan dimana suatu organisme mengalami
kelebihan/kekurangan kromosom tertentu. Individu dengan kelainan ini bersifat
aneuploid yang biasa disebabkan oleh non disjunction.

Macam-macam kelainan kromosom dan tindak pencegahannya:


 Cry du cat
Dinamakan “teriakan kucing” karena kelainan ini dapat membuat bayi menangis
dengan nada tinggi yang terdengar seperti suara kucing.
Penyebab Sindrom Cry du Chat :
Terjadi ketika bagian dari lengan pendek kromosom terhapus. Terjadinya
penghapusan ini masih belum diketahui apa penyebabnya namun pada banyak kasus,
diduga karena 1 dari 5 keping kromosom hilang ketika pembentukan sel telur atau
sperma tengah terjadi. Kasus lainnya disebabkan oleh salah satu orang tua yang
membawa kromosom 5 yang sebelumnya telah mengalami transkolasi.
 Down Syndrome:
Keterbelakangan mental yang sering kita lihat di sekitar. Kalau bahasa ilmiahnya,
suatu kelainan genetis yang menyerang kromosom nomor 21. Kromosom manusia
mempunyai 46 buah atau 23 pasang kromosom. Untuk orang yang terkena Down
Syndrom, kromosom nomor 21 miliknya tidak terbelah menjadi dua (diploid) seperti
orang kebanyakan, melainkan kromosom tersebut akan membelah sebanyak tiga
(triploid) hingga jumlah kromosom yang dimilikinya menjadi 47 kromosom.
Ciri-ciri yang pada anak yang mengalami down syndrome dapat bervariasi, mulai dari
yang tidak nampak sama sekali, tampak minimal, hingga muncul tanda yang khas.
Tanda yang paling khas pada anak yang mengalami down syndrome adalah adanya
keterbelakangan perkembangan mental dan fisik.
Turner Syndrome: Turner Syndrome adalah syndrome dengan kariotipe (22AA + X0).
Jumlah kromosom 45 dan kehilangan satu kromosom seks pada kromosom. Turner
Syndrome rata-rata menyerang wanita, ciri penderita Turner Syndrome ini apabila
wanita ovumnya tak akan berkembang (disgenesisovaricular). Kelainan genetis ini
cenderung memiliki ciri-ciri fisik tertentu seperti bertubuh pendek, kehilangan lipatan
kulit disekitar leher, pembengkakan pada tangan dan kaki, wajah seperti anak kecil,
dan dada berukuran kecil. Beberapa penyakit lebih cenderung menyerang penderita
sindrom ini seperti penyakit kardiovaskular (jantung), penyakit ginjal, dan tiroid.
Kelainan tulang seperti skoliosis danosteoporosis, dan obesitas serta gangguan
pendengaran dan penglihatan.
Sebagian besar penderita sindrom ini tidak memiliki keterbelakangan intelektual,
penderita sindrom ini kemungkinan lebih besar untuk menderita keterbelakangan
intelektual karena memiliki kesulitan untuk menghapal, mempelajari matematika,
serta kemampuan visual dan pemahaman ruangnya lebih rendah.
 Klinefelter Syndrome:
Syndrome dengan kariotipe (22 AA + XXY), telah trisomik pada gonosom kromosom
nomor 23 dan 24. Ciri-ciri penderita syndrome ini adalah perkembangan seksual yang
abnormal seperti testis kecil dan aspermatogenesis (kegagalan dalam memproduksi
sperma). Testik kecil disebabkan oleh sel germinal dan dan sel selitan gagal
berkembang dengan normal.
Penderita akan mengalami gangguan koordinasi gerak badan, seperti kesulitan
menatur keseimbangan badan, melompat, dan gerakan motorik tubuh melambat. Jika
dilihat dari ciri-ciri fisik, penderita memiliki otot yang kecil namun mengalami
perpanjangan kaki dan tangan.
 Jacob Syndrome:
Jacob Syndrome adalah syndrome dengan kariotipe (22AA + XYY), mengalami
kelainan pada kromosom no.13 berupa trisomik. Ketika lahir, bayi biasanya akan
tampak normal, lahir dengan panjang dan berat badan yang normal, dan organ seksual
normal. Namun ketika masa-masa kanak, penderita memiliki pertumbuhan yang pesat,
rata-rata mereka memiliki tinggi 7 cm diatas normal, postur tubuh normal namun
berat badannya relatif rendah jika dibandingkan dengan tinggi badannya. Pada masa
kanak-kanak, mereka lebih aktif dan cenderung penundaan kematangan mental,
meskipun fisiknya berkembang normal dan tingkat kecerdasannya berada dalam
kisaran normal.
Namun penderita syndrome ini umumnya memiliki wajah kriminal. Suka menusuk-
nusuk mata dengan benda tajam seperti pensil, dll dan juga sering berbuat kriminal.
Anak laki-laki XYY ini jauh lebih aktif jika dibandingkan saudaranya.
 Patau Syndrome:
Syndrome dengan kariotipe (45A + XX / XY), trisomik pada kromosom autosom.
Kelainan kromosom pada kromosom 13, nomor 14, atau 15. Nama lain dari kelainan
janin ini adalah trisomi 13. Hal ini karena terjadi kelainan pada kromosom ke13 dari
penderita tersebut, yaitu memiliki tiga untai kromosom 13. Ciri dari kelainan ini
adalah bibirnya sumbing, gangguan berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal,
tangan dan kaki. Jika gejalanya sangat berat maka bayi akan mati beberapa saat
setelah kelahiran.
 Edward Syndrome:
Syndrome dengan kariotipe (45A + XX / XY), trisomik pada autosom. Autosomal
kelainan pada kromosom nomor 16,17, atau 18. Ciri-ciri penderita ini adalah kepala
berukuran kecil (mikrosefali) dengan bagian belakang menonjol dari kepala, telinga
cacat, abnormal rahang kecil, sempitnya kelopak mata (fisurafalpebra), luasnya spasi
mata (hypertelorism okular), melorot dari atas kelopak mata (ptosis). Salah satu tulang
dada pendek, tangan terkepal, jempol terbelakang atau kuku jari tidak ada.
 Super Female Syndrome:
Sindrom Triple-X atau Super Female Syndrome adalah satu jenis variasi kromosom
disebabkan oleh perwujudan 3 kromosom X (trisomi) dalam gamet. Penderita
mempunyai fenotip perempuan. Sindrom Triple-X terjadi akibat abnormalitas
pembelahan kromosom menjadi gamet semasa meiosis. Kariotip penderita sindrom
Triple-X mempunyai 47 kromosom. Individu ini jelas mempunyai fenotip
perempuan, tetapi pada umur 22 ia mempunyai alat kelamin luar seperti kepunyaan
bayi. Alat kelamin dalam dan payudara tidak berkembang dan ia sedikit mendapat
gangguan mental.
 Stickler Syndrome:
Yaitu sekelompok kelainan genetik yang mempengaruhi jaringan ikat, khususnya
kolagen. Orang dengan sindrom ini memiliki masalah yang mempengaruhi hal-hal
lain selain mata dan telinga. Arthritis, kelainan untuk ujung tulang panjang, kelainan
tulang belakang, kelengkungan tulang belakang, scoliosis, nyeri sendi, dan jointedness
ganda semua masalah yang dapat terjadi di tulang dan sendi.
Karakteristik fisik orang dengan Stickler dapat mencakup pipi datar, jembatan hidung
datar, rahang atas kecil, alur diucapkan bibir atas, rahang bawah kecil, dan kelainan
langit-langit.
 ACA Syndrome (Hughes Syndrome):
Penyakit darah kental atau sering juga dikenal dengan HughesSyndrome sesuai
dengan nama penemunya, merupakan sebuah penyakit autoimun dimana tubuh
memproduksi antibodi yang menyerang bagian tubuh sendiri. ACA Syndrome sendiri
merupakan indikasi dari APS (antibody antiphospholipid syndrome) yaitu kekurangan
cairan dalam darah yang menyebabkan mudahnya terjadi perlekatan antar trombosit
yang menyebabkan darah membeku (thrombosis).
Ciri-ciri penderita Syndrome ini adalah pusing yang berlebihan, Migrain yang
berulang, vertigo, biru-biru pada kulit dan ujung jari, penurunan daya ingat, tuli
sesaat. Pada ibu hamil, terjadi mual dan pusing yang berlebihan, dan gejala
ekstrimnya adalah mengalami keguguran berulang.

Mencegah Kelainan Kromosom:

a) Sebisa mungkin kehamilan dilakukan pada usia reproduktif yaitu antara 20-35 tahun.
Namun, apabila merencanakan kehamilan di luar usia reproduktif, jangan takut
dahulu. Periksakan kesehatan reproduktif secara rutin. Contohnya, lakukan
pemeriksaan TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegallovirus dan Herpes simpleks
virus) sebelum melakukan program kehamilan. Apabila kehamilan sudah terjadi,
maka penting dilakukan pemeriksaan USG rutin untuk mendeteksi dini kelainan.
Moms juga harus melakukan tes darah, tes cairan ketuban, tes sampel plasenta atau
chorionicvillus sampling.

Pertanyaan dan Jawaban


1. Apakah proses tata waktu metabolisme mempengaruhi bentuk dan aktivitas DNA?
Jawab : Proses metabolisme maupun faktor lingkungan dapat mempengaruhi bentuk
dan aktivitas DNA, bahkan hingga mengalami kerusakan.

2. Bagaimana konsep Patofisiologi kelainan dari DNA dan RNA?


Jawab :
1. Mutasi
Mutasi adalah kesalahan dalam sekuen DNA. Mutasi dapat terjadi secara spontan,
atau setelah suatu sel terpancar radiasi, bahan kimia tertentu, atau berbagai virus.
Sebagian besar mutasi akan teridentifikasi dan diperbaiki oleh enzim-enzim yang
bekerja didalam sel. Apabila tidak terdeteksi atau diperbaiki maka mutasi akan
diwariskan ke semua. Mutasi pada gamet (sel telur/sperma) menyebabkan cacat
kongenital pada keturunan.
Penyebab mutasi :
1) Mutasi spontan, perubahan secara alamiah yang disebabkan:
panas, radiasi sinar kornis, bantuan radio aktif, sinar UV, mikroorganisme,
kesalahan DNA dalam metabolisme.
2) Mutasi buatan
Penggunaan senjata nuklir
Pemakaian bahan kimia, fisika dan biologi
Penggunaan bahan radioaktif
Penggunaan roket, televisi, dll
2. Cacat Kongenital
Cacat atau defek kongenital, disebut juga cacat lahir, mencakup kesalahan genotif
serta fenotif dalam embrio atau janin yang sedang tumbuh. Cacat genetik dapat terjadi
stabil, kesalahan jumlah kromosom, atau gangguan-gangguan lingkungan.
a. Sindrom turner 2n-1 ( monosomi ) Wanita dengan perkembangan sex
terhambat, payudara tidak tumbuh, bertubuh pendek, mandul
b. Sindrom klinefelter 2n+1 (trisomi) Laki- laki dengan kecenderungan seperti
wanita, payudara tumbuh, testis tidak tumbuh, dan mental terbelakang
c. Sindrom patau 2n+ 1 ( trisomi ) Pada autosom no. 13, 14, 15 Tanda kelainan
jarang ditemukan karena pada umumya penderita mati setelah beberapa jam
atau hari dilahirkan
d. Sindrom down 2n+ 1 ( trisomi ) Pada autosom no. 21 Tubuh pendek,
terbelakang mental, mata sipit, lidah tebal
e. Sindrom edwards 2n+ 1 ( trisomi ) Wanita normal tetapi ciri- ciri sekunder
wanita tidak berkembang, ada yang schizophrenia.
3. Penyakit keturunan
Yaitu penyakit akibat keabnormalan genetik yang diturunkan oleh orang tuanya.
Penyakit menurun tidak menular, tidak dapat disembuhkan dan akan terus diwariskan
pada keturunannya. Penyakit menurun biasanya bersifat resesif sehingga baru muncul
jika dalam keadaan homozigot . dalam keadaan heterozigot, fenotife penyakit tidak
muncul karena tertutup oleh gen pasangannya yang dominan. Salah satu contoh kasus
buta warna: B=normal b=butawarna
Misal wanita carier/pembawa menikah dengan laki-laki normal
XB Xb>< XBY
XB XB , XBY , XBXb , XbY
♀ normal , ♂normal , ♀carier , ♂butawarna
Persentase: 50% normal , 25% carier , 25% butawarna
4. Penyakit Menurun
a. Hemofili tidak dapat memproduksi faktor pembeku darah. Luka-luka kecil
(lecet, memar) bisa menyebabkan kematian
b. Buta warna tidak dapat menangkap panjang gelombang cahaya tertentu. Buta
warna parsial : tidak bisa membedakan biru-hijau, biru-merah dan merah-hijau
c. Albino tidak adanya pigmen warna melanin. Rentan terhadap kanker kulit dan
tidak tahan sinar
d. Gangguan mental, kerusakan saraf karena kadar asam fenil pirufat di dalam
darah terlalu tinggi

3. Apakah kromosom setiap makhluk berbeda ataukah ada persamaan disetiap makhluk
hidup?
Jawab : Kromosom tiap makhluk hidup tidak sama sebab dalam jumlah dan bentuk,
kumpulan DNA ini sangat bervariasi pada tiap-tiap makhluk hidup. Sebagian besar
bakteri memiliki satu atau dua kromosom melingkar. Sementara itu, manusia, hewan,
dan tumbuhan memiliki kromosom linear yang disusun berpasangan dalam inti sel.
Satu-satunya sel manusia yang tidak mengandung pasangan kromosom adalah sel
reproduksi atau gamet. Sel reproduksi hanya membawa satu salinan dari masing-
masing. Ketika dua sel reproduksi bersatu, mereka menjadi sel tunggal yang berisi
dua salinan dari masing-masing kromosom. Sel ini kemudian membelah diri hingga
akhirnya menghasilkan individu dewasa lengkap dengan sel lengkap kromosom
berpasangan pada hampir semua selnya.
Kumpulan DNA bentuk melingkar juga ditemukan dalam mitokondria. Mitokondria
adalah tempat bernapasnya sel. Bagian ini nantinya bertugas untuk membakar glukosa
dan menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Di dalam mitokondria, kumpulan DNA ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil.
Kumpulan DNA melingkar yang terletak di luar inti sel pada mitokondria ini
berfungsi sebagai pembangkit tenaga sel.

4. Mengapa DNA dapat dianggap sebagai unit terkecil dari kehidupan?


Jawab : Karena DNA sel yang paling kecil dibagian makhluk hidup, sel merupakan
bagian dari makhluk hidup yang mampu berdiri sendiri serta menunjukkan tanda
kehidupan.

5. Apakah anak kembar terlahir dirahim seorang ibu yg memiliki keturunan kembar
saja?
Jawab : Kembar identik terbentuk dari satu sel telur dan satu sperma menyatu menjadi
zigot, seperti kehamilan tunggal pada umumnya. Oleh sebab itu, meski
kemungkinannya kecil, tapi semua pasangan bisa hamil anak kembar meski tidak
memiliki keturunan kembar dalam keluarga.
6. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian kromosom?
Jawab :
1. Kromatid
Ialah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom. Kromatid masih melekat
satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema.
Kromonema merupakan filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase
(dan kadang-kadang pada tahap interfase). Kromonema sebenarnya merupakan istilah
untuk tahap awal pemintalan kromatid. Jadi, kromonema dan kromatid merupakan
dua istilah untuk struktur yang sama.
2. Kromomer
Ialah penebalan-penebalan pada kromonema. Kromomer ini merupakan struktur
berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi kromatin yang
terkadang terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom
politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa adanya
pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat)
3. Sentromer
Ialah daerah konstriksi (lekukan primer) disekitar pertengahan kromosom. Pada
sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian kromosom yang merupakan
tempat perlekatan benang spindel selama pembelahan inti dan merupakan tempat
melekatnya kromosom.
4. Lekukan kedua
Pada beberapa kromosom terdapat lekukan kedua yang berada di sepanjang lengan
dan berhubungan nucleolus. Oleh karena itu disebut dengan NOR (Nucleolar
Organizing Regions).
5. Satelit
Ialah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid.
Satelit terbentuk karena adanya kontriksi sekunder di daerah tersebut. Tidak semua
kromosom memiliki satelit.
6. Telomer
Istilah yang menunjukkan daerah terujung pada kromosom. Telomer berfungsi untuk
menjaga stabilitas bagian terujung kromosom agar DNA didaerah tersebut tidak
terurai. Karena pentingnya telomer, sel yang telomer kromosomnya mengalami
kerusakan umumnya segera mati.

7. Mengapa pada DNA linear replikasi lebih lambat daripada DNA sirkuler?
Jawab : Dikarenakan harus ada DNA polimerasedan yang membentuk lagging strand
harus mensites segmen-segmen polinukleotida diskontinu dahulu. Berdasarkan hasil
penilitian model struktur molekul DNA double helix (beruntai ganda) dimana
tersusun atas (gula dan gugus fosfat & basa nitrogen dengan pasangannya).
Materi Pertemuan 4

Tahapan Perkembangan Mental dan Perubahan Kesehatan (Perkembangan


Reproduksi)

(oleh : Ninik Ambarsari, S.Kep. Ns., M.Kep)

Pertumbuhan merujuk pada perubahan-perubahan kuantitatif, yaitu peningkatan dalam


ukuran dan struktur yang lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan
tubuh. Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul dan
bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pula perkembangan tingkah laku
individu.

1. Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan


 Perubahan dalam aspek fisik dan psikis
 Perubahan dalam proporsi
 Lenyapnya tanda-tanda yang lama
 Diperoleh tanda-tanda baru
2. Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia
1. Neonatus (lahir – 28 hari)
Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk
dikembangkan sesuai keinginan. Implikasi keperawatan: membantu orang tua
untuk mengidentifikasi dan menemukan kebutuhan yang tidak ditemukan.
2. Bayi (1 bulan – 1 tahun)
 Bayi usia 1-3 bulan : Mengangkat kepala, Mengikuti obyek dengan mata, Melihat
dengan tersenyum, Bereaksi terhadap suara atau bunyi, Mengenal ibunya dengan
penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak.
 Bayi usia 3-6 bulan : Mengangkat kepala sampai 90 derajat, Mengangkat dada
dengan bertopang tangan, Belajar meraih benda-benda yang ada dalam
jangkauannya atau diluar jangkauannya.
 Bayi 6-9 bulan : Duduk tanpa dibantu, Tengkurap dan berbalik sendiri,
Merangkak meraih benda atau mendekati seseorang, Memindahkan benda dari
satu tangan ke tangan yang lain.
 Bayi 9-12 bulan : Berdiri sendiri tanpa dibantu, Berjalan dengan dituntun,
Menirukan suara, Mengulang bunyi yang didengarnya.
3. Implikasi keperawatan: mengontrol lingkungan sekitar bayi sehingga kebutuhan
Todler (1-3 tahun)
Peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik
 Anak usia 12-18 bulan : Mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta
sekeliling rumah, Menyusun 2 atau 3 kotak, Dapat mengatakan 5-10 kata.
 Anak usia 18-24 bulan : Mampu naik turun tangga, Menyusun 6 kotak, Menunjuk
mata dan hidungnya, Menyusun dua kata, Belajar makan sendiri.
 Anak usia 2-3 tahun : Anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu
kaki, Membuat jembatan dengan 3 kotak, Mampu menyusun kalimat,
Mempergunakan kata-kata saya, Bertanya
Implikasi keperawatan : keamanan sangat penting.
Strategi untuk mencegah risiko keselamatan harus dilakukan secara seimbang
agar perkembangan anak tetap optimal.
4. Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru
dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.
 Anak usia 3-4 tahun : Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga, Berjalan pada
jari kaki, Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri, Menggambar garis
silang, Menggambar orang (hanya kepala dan badan), Mengenal 2 atau 3 warna.
 Anak usia 4-5 tahun : Mampu melompat dan menari, Menggambar orang terdiri
dari kepala,lengan dan badan, Dapat menghitung jari-jarinya, Mendengar dan
mengulang hal-hal penting dan cerita.
 Anak usia 6 tahun : Ketangkasan meningkat, Melompat tali, Bermain sepeda,
Menguraikan objek-objek dengan gambar, Mengetahui kanan dan kiri,
Memperlihatkan tempertantrum, Mungkin menentang dan tidak sopan.
Implikasi keperawatan: beri kesempatan untuk bermain dan berinteraksi sosial
5. Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik,
kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.
 Anak usia 6-7 tahun : Membaca seperti mesin, Mengulangi tiga angka mengurut
ke belakang, Membaca waktu untuk seperempat jam, Anak wanita bermain
dengan wanita, Anak laki-laki bermain dengan laki-laki
 Anak usia 8-9 tahun : Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat,
Menggunakan alat-alat seperti palu, Ketrampilan lebih individual, Ingin terlibat
dalam segala sesuatu.
 Anak usia 10-12 tahun : Pertambahan tinggi badan lambat, Pertambahan berat
badan cepat, Perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin
tampak, Mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian
sendiri, Menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu.
Implikasi keperawatan : memberikan waktu dan energi agar anak dapat mengejar
hoby dan aktivitas sekolah. Mengakui dan mendukung prestasi anak.
6. Remaja (12-18/20 tahun)
Pertambahan maksimum pada tinggi, berat badan. Stres meningkat terutama saat
terjadi konflik. Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk.
Kesukaan seksual mulai terlihat. Menyesuaikan diri dengan standar kelompok.
Anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara. Tentang
pakaian, make-up. Hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah.
Melepaskan diri dari orang tua. Takut ditolak oleh teman sebaya. Pada akhir masa
remaja : mencapai maturitas fisik, mengejar karir.
Implikasi keperawatan: Bantu remaja untuk mengembangkan kemampuan
koping atau strategi mengatasi konflik.
7. Dewasa muda (20-40 tahun)
Gaya hidup personal berkembang, Membina hubungan dengan orang lain, Ada
komitmen dan kompetensi, Membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan
peran sebagai orang tua.
Implikasi keperawatan: menerima gaya hidup yang mereka pilih, membantu
dalam penyesuaian diri, menerima komitmen dan kompetensi mereka, dukung
perubahan yang penting untuk kesehatan.
8. Dewasa menengah (40-65 tahun)
Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, sepertianak-
anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumahdandapat terjadi
perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka, dan lain-
lain. waktu untuk bersama lebih banyak. Istri menopause, pria ingin merasakan
kehidupan seks dengan cara menikah lagi. (dangerous age).
Implikasi keperawatan: Bantu individu membuat perencanaan sebagai antisipasi
terhadap
perubahan hidup, untuk menerima faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan
kesehatan dan fokuskan perhatian individu pada kekuatan, bukan pada
kelemahan.
9. Dewasa Tua
 Young-old (65-74 tahun) : beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan
penghasilan), beradaptasi dengan perubahan fisik, dapat berkembang penyakit
kronik.
Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menjaga aktivitas fisik dan
sosialnya, mempertahankan interaksi dengan kelompok sebayanya.
 Middle-old (75-84 tahun) : diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan
dalam pergerakan, kemampuan sensori dan peningkatan ketergantungan terhadap
orang lain.
Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menghadapi kehilangan
(pendengaran, penglihatan, kematian orang tercinta).
 Old-old 85 tahun keatas : terjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik.
Implikasi keperawatan: bantu individu dalam perawatan diri dan
mempertahankan kemampuan mandirinya jika memungkinkan.
Perubahan-perubahan yang berkaitan dengan kejiwaan pada remaja

Perubahan emosi : Sensitif atau peka, Mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan atau
rangsangan luar yang mempengaruhinya, Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan
lebih senang pergi bersama dengan temannya daripada tinggal di rumah.

Perkembangan intelegensia : Cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak, suka


memberikan kritik, Cenderung ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku
ingin mencoba-coba.

Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)

 Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)


Karakteristik :

Aktivitas melibatkan mulut (sumber utama kenyamanan)


Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)

Individu yang terfiksasi - kesulitan mempercayai orang lain

Implikasi keperawatan : prosedur pemberian makan sebaiknya memberikan kenyamanan dan


keamanan.

 Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun/toddler)


Karakteristik :

Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan

Masa “toilet training” - dapat terjadi konflik

Mengotori adalah aktivitas yang umum

Implikasi keperawatan : “toilet training” sebaiknya adalah sebagai pengalaman yang


menyenangkan, pujian yang tepat dapat menimbulkan kepribadian yang kreatif dan produktif.

 Tahap falik (3-6 tahun/pra sekolah)


Karakteristik :

Organ genital sebagai sumber kenyamanan

Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi terbukti

Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks Elektra

Implikasi keperawatan : mengembangkan identitas seksual. Anak sebaiknya mengenali


hubungan dengan orang lain di luar anggota keluarga.

 Tahap latensi (6-12 tahun/masa sekolah)


Karakteristik :

Energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual

Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak muncul (tidur).

Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus (perasaan erotik) dengan

Kurang motivasi diri

Implikasi keperawatan : anjurkan anak mencari aktivitas fisik dan intelektual.


 Genital (13 tahun keatas/pubertas atau remaja sampai dewasa)
Karakteristik :

Genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan seksual

Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan

Heteroseksual

Implikasi : anjurkan untuk mandiri, dapat membuat keputusan sendiri dan berpisah dengan
kedua orang tua.

Perkembangan Reproduksi

Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi gonadotropin releasing hormone (GnRH)
dari hipotalamus, diikuti oleh perubahan sistem endokrin yg kompleks. Selanjutnya, diikuti
dgn timbulnya tanda-tanda seks sekunder, pacu tumbuh, dan kesiapan utk reproduksi.

Pada fase pubertas terjadi perubahan fisik sehingga pada akhirnya seorang anak akan
memiliki kemampuan bereproduksi.

Pertambahan tinggi badan yang cepat, perkembangan seks sekunder, perkembangan organ-
organ reproduksi, perubahan komposisi tubuh serta perubahan sistem sirkulasi & sistem
respirasi.

Perubahan fisik yang terjadi pd periode pubertas berlangsung dengan sangat cepat dlm
sekuens yg teratur & berkelanjutan.

Pertanyaan dan Jawaban

1. (Navita) Didalam ciri" Pertumbuhan dan perkembangan ada kata" Lenyapnya tanda"
Yg lama itu seperti apa ?
Jawab : Lenyapnya tanda – tanda yang lama; tanda - tanda fisik (lenyapnya kelenjar
thymus (kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya
gerak – gerik kanak – kanak dan perilaku impulsif).

2. (Inas) Apa Pentingnya mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak?


Jawab : Pertama, kita akan mempunyai ekspestasi yang nyata tentang anak dan ramaja.
Dari perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai berbicara dan mulai
mampu berfikir.
Kedua, pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak membantu kita untuk
merespons sebagaimana mestinya pada prilaku tertentu dari seorang anak.
Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai
penyimpangan dari perkembangan yang normal.
Keempat, dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu memahami diri
sendiri.

3. (Sofia) Jelaskan Definisi Retardasi Mental ?


Jawab : Retardasi Mental sebenarnya bukan suatu penyakit walaupun retardasi mental
merupakan hasil dari proses Patologik di dalam otak yang memberikan gambaran
keterbatasan terhadap Intelektualitas dan fungsi Adaptif. Retardasi Mental ini dapat
terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa maupun gangguan fisik lainnya.
Keterbelakangan Mental atau lazim disebut Retardasi Mental (RM) adalah suatu
keadaan dimana keadaan dengan Intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa
perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak-anak). Biasanya terdapat
perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama ialah
Intelegensi yang terbelakang. Retardasi Mental disebut juga Oligofrenia (oligo =
kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau Tuna Mental. Keadaan tersebut ditandai
dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata dan disertai dengan
berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri atau berperilaku adaptif.

4. (Nikko) Bagaimana ciri perkembangan anak usia 12-18 bulan?


Jawab : Mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah,
Menyusun 2 atau 3 kotak, Dapat mengatakan 5-10 kata, Memperlihatkan rasa cemburu
dan rasa bersaing.

5. (Grenda) Pada proses pertumbuhan pada anak, mengapa anak perempuan lebih cepat
berbicara drpada anak laki laki ?
Jawab : Karena secara fisik diketahui struktur otak perempuan berbeda dengan otak
laki-laki. Korteks yaitu bagian besar yang menentukan intelektual seseorang,
berkembang lebih dahulu pada anak perempuan dibanding anak laki-laki.
Perkembangan otak bagian kiri yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa juga
berkembang lebih baik pada anak perempuan dibanding anak laki-laki. Semua ini
mengakibatkan pusat berbicara di otak anak perempuan berkembang dan memiliki
hubungan yang lebih baik dengan fungsi lain yang ada dalam otak.
6. (Ega) Bagaimanakah karakteristik dari pertumbuhan dan perkembangan masa dewasa?
Jawab : Karakteristik pertumbuhan  masa dewasa telah tumbuhnya kumis dan adanya
jakun, sedangkan karakteristik perkembangan masa dewasa adalah kestabilan emosi,
bersikap toleran terhadap pendapat orang lain, bertanggung jawab terhadap semua
perbuatannya dan lain-lain. Karakteristik perkembangan orang dewasa terbagi menjadi
4 perkembangan, yaitu :
1. Perkembangan fisik, sehingga pertumbuhan dari seseorang dewasa bisa menjadi
seorang yang gemuk dan besar, kurus.  
2. Perkembangan intelek, Paling tinggi pada masa ini IQ meningkat 5 point. Walaupun
demikian, kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa muda masih terus
berkembang.  
3. Perkembangan moral, perkembangan moral pada wanita lebih rendah dibandingkan
dengan pria.
4.Pengembangan karier

7. (Yusuf) Apa yang menyebabkan Penyakit kuning atau jaundice umumnya menyerang
bayi baru lahir yang berusia sekitar 1 minggu Dengan ciri ciri antara lain kulit dan
danll yang menguning, warna urine lebih pekat, danl tinja berwarna sedikit lebih putih
dan pucat?
Jawab : Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan bayi mengalami
penyakit kuning :
Gangguan organ hati atau saluran empedu, seperti atresia bilier, cystic fibrosis, atau
hepatitis.
Penyakit infeksi, seperti sepsis, meningitis, dan infeksi virus.
Kelainan pada sel darah merah bayi, misalnya anemia hemolitik, anemia sel sabit, dan
inkompatibilitas rhesus.
Hipotiroid kongenital.
Kekurangan oksigen atau hipoksia.
Kekurangan enzim, misalnya pada penyakit G6PD.
Kelainan genetik.
Efek samping obat-obatan tertentu

8. (Erlyna) Seorang wanita sudah tidak produktif untuk bereproduksi yang ditandai
dengan tidak mengalami menstruasi disebut apa dan jelaskan?
Jawab : menopause, Wanita mengalami menstruasi secara periodik yakni sebulan
sekali. Pada saat wanita sudah tak lagi bisa melepaskan ovum maka siklus mensturasi
yang periodik ini menjadi tak lagi teratur sampai kemudian berhenti sama sekali. Masa
tersebutlah yang kemudian dikenal dengan istilah MENOPOUSE.

9. (Dinda F) Pada usia remaja yang di sebutkan salah satu di ppt ialah mengalami setres
jika mengalami konflik,gimana tanggapanmu jika suatu saat terjadi pada anakmu atau
saudara terdekatmu?
Jawab : kita akan mendekatkan diri kepada anak kita atau saudara kita,untuk mengetaui
permasalahan,dan membantu menyelesaikan dan mensuport sang anak.

10. (Viona) Sebutkan tiga macam kelenjar aksesoris pada organ reproduksi laki-laki
beserta fungsinya?
Jawab : Kelenjar aksesoris pada pria terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar prostat,
dan kelenjar Cowper. Fungsi vesikula seminalis berkaitan erat dengan produksi sperma.
Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang
menjadi dua pertiga bagian dari air mani.
Fungsi kelenjar cowper Mengeluarkan cairan pra ejakulasi untuk mengurangi keasaman
dalam uretra akibat dari berlalunya urin. Tempat keluarnya sama urin dengan sperma,
namun saat sperma keluar kelenjar inilah yang membersihkan sisa urin sehingga
memudahkannya untuk keluar.
Materi Pertemuan 5

Tahapan Perkembangan Mental dan Perubahan Kesehatan (Perkembangan Anak,


Dewasa, Orang Tua)

(oleh : Ninik Ambarsari, S.Kep. Ns., M.Kep)

Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan

Perkembangan yaitu perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya


fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan,
kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran.

Pertumbuhan yaitu peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-sel
tersebut membelah diri dan menyintesis protein baru.

Tahap Tumbuh Kembang :

Masa pranatal (dalam kandungan) Fase embrio

Fase Fetus (calon bayi/janin)

Masa Pascanatal

1. Masa Neonatus (0-28 hari)


2. Masa Bayi (29 hari - 1 tahun)
3. Masa Anak (1-2 tahun)
4. Masa Prasekolah (3-6 tahun)
5. Masa Sekolah (6-12 tahun)
6. Masa Remaja (12-18 tahun)
7. dst.

 RETARDASI MENTAL (Keterbelakangan Mental)


Ialah keadaan dengan Intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak
lahir atau sejak masa anak-anak).

a. RM Ringan : IQ 50-55 / 70
b. RM Sedang : IQ 35-40 / 50-55
c. RM Berat : IQ 20-25 / 35-40
d. RM Sgt Berat : IQ < 25
 FAKTOR PENYEBAB
1. Akibat Infeksi
Cth : Infeksi HIV, Listeriosis
2. Rudapaksa (sebab fisik lain)
Cth : usaha melakukan abortus,konsumsi alkohol
3. Metabolisme,Gangguan Perkembangan Gizi
Cth : Sindroma Reye,Hipotiroid kongenital,Kwashiorkor,Malnutrisi
4. Kelainan kromosom
Cth : Syndrome down
5. Kelainan genetik turanan
Cth : Galaktosenia
6. Premature & kehamilan >40th
7. Gangguan jiwa & Depresi
 Pencegaahan
 Primer : Pendidikan kesehatan pada masyarakat, perbaikan keadaan Sosio-
Ekonomi, Konseling Genetik dan Tindakan Kedokteran (seperti perawatan
Prenatal yang baik, pertolongan persalinan yang baik, kehamilan pada wanita
Adolesen dan diatas 40 tahun dikurangi.
 Sekunder : Meliputi diagnosa dan pengobatan dini peradangan otak,
Perdarahan Subdural, Kraniostenosis (sutura tengkorak menutup terlalu cepat,
dapat dibuka dengan Kraniotomi ; pada Mikrosefali yang Kogenital, operasi
tidak menolong).
 Tersier : Merupakan pendidikan penderita atau latihan khusus sebaiknya
disekolah luar biasa. Dapat diberi Neuroleptika kepada yang gelisah,
Hiperaktif atau Dektruktif.

Pertanyaan dan Jawaban


1. (Fitri A.) Apa penyebab bayi tidak berkembang?
Jawab : Pada kasus janin tidak berkembang, sel telur yang telah dibuahi (zigot) gagal
membelah diri menjadi embrio. Kehamilan kosong juga bisa terjadi ketika pembelahan
sel zigot berhenti setelah menempel pada dinding rahim. Penyebab janin tidak
berkembang adalah kelainan kromosom pada zigot.
2. (Devi) Jelaskan faktor yang mempengaruhi perkembangan ?
Jawab : Faktor-faktor ini diantaranya yaitu pengalaman,pendidikan, keturunan dan
lingkungan. Dalam perkembangan kepribadian pada anak,anak dapat berkembang
karena dari hasil pengalaman-pengalaman yang anak peroleh. Pengalaman ini sangat
mempengaruhi perkembangan pada anak misalnya anak dalam sekolahnya anak
mengikuti kegiatan dokter kecil maka dari kegiatan-kegiatan yang ada dalam dokter
kecil tersebut anak akan lebih mengetahui tentang kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan kegiatan tersebut. Dari kegiatan ini maka anak akan memperoleh pengalaman
dan anak juga akan dapat berfikir lebih maju.
Kegiatan belajar membantu anak untuk melalui tahap-tahap perkembangan. Dari
kegiatan belajar ini anak akan memperoleh pengetahuan sehingga mereka akan berfikir
lebih maju dan kritis yang membantu perkembangan pada diri anak. Pendidikan sebagai
suatu tempat dimana anak dapat memperoleh pengetahuan,wawasan,pengarahan,
bimbingan. Pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan pada anak jika pendidikan
yang diperoleh anak baik maka anak juga akan berkembang dengan baik tetapi
sebaliknya jika pendidikan yang diperoleh anak buruk maka perkembanagan pada anak
pun akan terhambat.

3. (Venta) Apakah lingkungan menentukan kecerdasan anak?


Jawab : Kercedasan  anak di pengaruhi oleh lingkunganya karena  lingkungan juga
mempengaruhi kecerdasan  anak selain  genetik, karena  karena lingkungan juga
memiliki pengaruh yang sama dengan genetik sebab  di lingkungan yang meberi
stimulus pada  anak dapat belajar   dan mendapatkan pengalaman,  dari lingkungan
yang memberikan  stimulus pada otak anak pengalaman- pengalaman yang mebuat
anak belajar , maka dari itu lingkungan  yang baik juga memberi anak pengalaman
yang baik untuk belajar dan kebalikan jika lingkungan yang buruk  memberi anak
pengalaman yang buruk untuk anak belajar, maka dari itu perlu peran orang tua dalam
pemilihan lingkungan yang tepat untuk anak mendapat pengalam dan belajar.

4. (Zendhy) Faktor apa sajakah yang membuat kurangnya hormon tiroid pada anak yang
bisa meningkatkan risiko pertumbuhan dan keterbelakangan mental pada anak?
Jawab :
 Keturunan
 Menderita penyakit autoimun tertentu, seperti penyakit hashimoto atau penyakit
graves).
 Terlahir dengan kelenjar tiroid yang kurang berfungsi dengan baik.
 Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung yodium.
 Obesitas.

5. (Deggy) Apakah anak yg semula lahir dengan sehat dan normal serta tidak ada faktor
keturunan orangtua, bisa terjadi autis?? Jelaskan.
Jawab :
 Genetik
Menurut riset yang ada, autism dapat menurun dalam keluarga. Artinya faktor genetik
bisa menjadi penyebab autis. Adanya mutasi pada gen tertentu dan kelainan genetik
seperti sindrom fragile x dikaitkan kepada peningkatan risiko seorang anak
mempunyai autism.
 Faktor Lingkungan
Sebagian riset menunjukkan adanya hubungan antara autisme dengan paparan
terhadap logam berat atau pestisida
 Usia Orang Tua saat Kehamilan
Ibu hamil di usia yang tidak lagi muda, apalagi jika sang ayah juga sudah berusia
lanjut.
 Konsumsi obat atau zat kimia saat ibu hamil
Ibu hamil yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat antikejang, obat
jenis asam valproat (Depakene) atau thalidomide (Thalomid), dan mengonsumsi
alkohol.
 Komplikasi pada kehamilan
Risiko autisme juga lebih tinggi pada ibu hamil dengan diabetes dan obesitas, bayi
yang lahir dengan penyakit bawaan yang tidak segera ditangani, misalnya kelainan
metabolisme yang disebut phenylketonuria (PKU) dan rubella alias campak Jerman,
serta bayi yang lahir prematur atau berat lahir yang rendah.

6. (Euis) Bagaimana Perawatan untuk pengidap retardasi mental dan berikan contoh?
Jawab :
1. Melakukan tes IQ
2.tentukan diagnosis
3. Perawat atau dokter bekerjasama dengan keluarga
4. Perawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan penderita
Contoh :
a. Perawatan sejak dini atau bayi
b. Program pendidikan khusus
c. Terapi perilaku
d. Konseling

7. (Nabilqis) Apakah gangguan mental/ skizofrenia bisa menurun?


Jawab : Umumnya, penderita skizofrenia tidak dapat membedakan antara khayalan dan
kenyataan. 
Penyebab dari salah satu penyakit mental yang hanya dialami oleh 1% dari populasi
dunia ini dan belum jelas penyebabnya. Walaupun demikian, terdapat beberapa faktor
yang mungkin memicu terjadinya gangguan mental ini, faktor genetik salah
satunya.penyakit skizofrenia memang dapat terjadi karena keturunan, namun tidak
secara langsung. Ada faktor psikologis dan lingkungan yang juga berperan dalam
menyebabkan skizofrenia. 
Selain itu, skizofrenia karena keturunan biasanya terjadi pada anggota yang memiliki
hubungan darah yang cukup dekat. Namun, pola genetiknya belum diketahui dengan
pasti.

8. (Ericha) Bagaimana memantau perkembangan anak?


Jawab : Kemampuan perkembangan seorang anak bergantung pada kematangan sistem
persyarafan. Oleh karena itu perkembangan mempunyai batasan-batasan tertentu yang
sesuai dengan umur. Untuk memantau perkembangan fisik anak, orang tua hendaknya
mengetahui secara umum patokan perkembangan, misalnya anak dapat tengkurap pada
umur 4 bulan, dapat duduk pada umur 8 bulan, dapat berjalan pada umur 13 bulan.
Lebih baik lagi apabila orang tua mempunyai “milestone” tentang perkembangan yang
telah tersedia di pasaran, di antaranya adalah kalender tumbuh-kembang.

9. (Renata) Bagaimana peran perawat pada tahap pertumbuhan dan perkembangan anak
dengan autisme?
Jawab : Peran perawat jiwa yaitu memberdayakan keluarga yang memiliki anak dengan
disability atau anak dengan kondisi kronis dengan cara membantu orang tua untuk
memilih strategi koping yang tepat, mengajarkan komunikasi yang efektif di dalam
keluarga, melatih keluarga dalam menggunakan strategi dan kemampuan manajemen
konflik.

10. (Andhia) Faktor eksternal apa saja yg dpt mempengaruhi perkembangan mental
remaja?
Jawab : Lingkungan Keluarga, pola asuh keluarga, kondisi keluarga, pendidikan moral
dalam keluarga, faktkr ekonomi, faktor lingkungan masyarakat, peran masyarakat,
faktor media massa, susunan sekolah, bimbingan guru, lingkungan teman sebaya.
Materi Pertemuan 6

Proses Perubahan Keseimbangan Cairan Elektrolit dan Asam Basa

(oleh : Sri Anik Rustini, S.H, S.Kep. Ns. M.Kes)

Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut, untuk menjaga agar kondisi
tubuh tetap sehat. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,minuman,dan
cairan intravena dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.

 Komposisi Cairan dan Elektrolit Dalam Tubuh Manusia :


1. Air ialah senyawa utama dari tubuh manusia.
2. Solut (terlarut) : Elektrolit dan non- elektrolit.

Fungsi Cairan & Elektrolit

a) membuang racun dan sisa makanan


b) mengatur struktur & fungsi kulit
c) melumasi gerakan pada sendi & otot
d) mengatur suhu tubuh
e) melancarkan peredaran darah
f) pemulihan penyakit.

 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan dan Elektrolit :


 Usia
 Aktivitas
 Iklim
 Stress
 Penyakit kondisi sakit
 Tindakan medis

Cairan dan Elektolit dalam Tubuh, Air menempati proporsi yang besar dalam tubuh. Air
menyusun 75% berat badan bayi. 70% berat badan pria dewasa. Kandungan air dalam tubuh
wanita 10% lebih sedikit dibandingkan pria.

 Mekanisme kerja cairan dan elektrolit dalam tubuh :


1. Osmosis : perpindahan cairan dari area berkonsentrasi rendah menuju area yang
berkonsentrasi tinggi.
2. Difusi : perpindahan larutan dari area berkonsentrasi tinggi menuju area
berkonsentrasi rendah.
3. Transport Aktif : proses pengangkutan melintasi membrane sel melawan gradient
konsentrasinya.
 Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh
1. Kekurangan cairan elektrolit >> Dehidrasi = kondisi ini bisa disebabkan oleh
banyak faktor, seperti kurangnya asupan cairan.
2. Kelebihan cairan elektrolit >> Overhidrasi = disebabkan oleh gangguan pada
fungsi ginjal.
3. Edema >> penimbunan cairan berlebihan diantara sel tubuh atau rongga tubuh.
Edema lokal disebut pitting edema
Edema seluruh tubuh disebut edema anasarka
 Macam Edema : Edema kardial, Edema renal, Edema kakektik, Edema toksis,
Edema susunan saraf/endokrin.
 Sebab-Sebab Edema :
PRIMER = peningkatan permeabilitas kapiler, berkurangnya protein plasma,
peningkatan tekanan darah kapiler, obstruksi limfatik.
SEKUNDER = peningkatan tekanan koloid osmotik dalam jaringan, retensi
natrium dan air
 Contoh Penyebab : Gagal jantung kongestif, Sirosis hati, Sindrom nefrotik,
Gagal ginjal, Sindrom cushing, Kelaparan.
 Keseimbangan Asam-Basa : Homeostasis dari ion hidrogen (H+) pada cairan tubuh.
Peningkatan (H+) larutan menjadi ASAM, Penurunan (H+) larutan menjadi BASA.
PH normal : 7,38 – 7,45
 Gangguan Keseimbangan Asam-Basa
Asidosis = Respiratorik
Alkalosis = Metabolik
 Asidosis Metabolik : Pengeluaran karbonat yang berlebihan/retensi asam
 Kompensasi : ekskresi CO2 meningkat
 Gangguan : napas cepat dan dalam, menekan aktivitas mental, koma dan
kematian.
 Akibat dari gagal ginjal
 Asidosis Respiratorik : Retensi CO2 akibat hiperkapnia
 Akibat : penyakit paru, depresi pusat pernapasan
 Gangguan : napas dangkal, gangguan kesadaran
 Alkalosis Respiratorik : Meningkatkan kontraksi otot tetanik, konvulsi dan kematian
Hiperventilasi, overdosis aspirin, anemia berat.
 Kompensasi : ginjal meningkatkan sekresi bikarbonat
 Gangguan : penglihatan kabur, kesemutan, kejang, aritmia
 Alkalosis Metabolik : Kelebihan karbonat tidak di imbangi dengan peningkatan CO2.
 Kompensasi : napas dangkal dan cepat
 Gangguan : lemah, pusing, kram
 Elektrolit dan Komposisinya
A. Elektrolit = Sulfat, Fosfat, Kalium, Klorida, Natrium, Kalsium, Bikarbonat,
Magnesium.
B. Non-Elektrolit = Urea, Protein, Glukosa, Oksigen, Karbondioksida, Asam-
organik.
 Gangguan pada Keseimbangan Elektrolit
Hiperkalsemia > hipokalsemia
Hiperkloremia > hipokloremia
Hipermagnesia > hipomagnesia
Hipernatremia > hiponatremia
Hiperkalemia > hipokalemia
 Gangguan Keseimbangan
CAIRAN = Edema, Dehidrasi
ASAM-BASA = Asidosis, Alkalosis
ELEKTROLIT = Hiper/Hipo : Na, Klorida, Magnesia, Kalemia.
Pertanyaan dan Jawaban
1. (Ifa) Sebutkan metode pemeriksaan cairan dan elektrolit tubuh !
Jawab : Metode pemeriksaannya adalah:
 Pemeriksaan dengan Metode elektroda Ion selektif (Ion Selective Electrode/ISE).
 Pemeriksaan dengan spektrofotometer emisi nyala (Flame Emission
Spectrofotometry/FES)
 Pemeriksaan dengan spektrofotometer berdasarkan aktivasi enzim
 Pemeriksaan dengan spektrofotometer atom serapan (Atomic Absorption
Spectrophotometry)
 Pemeriksaan Kadar Klorida dengan Metode Titrasi Merkurimeter
 Pemeriksaan Kadar Klorida dengan Metode Titrasi Kolorimetrik-amperometrik

2. (Viska) Bagaimana pengaturan cairan tubuh pada orang diabetes melitus?


Jawab : Pada penderita DM mengalami poliuria < banyak buang air kecil=, polidipsi
< banyak minum: dan polifagia < banyak makan=. Ketika penderita DM poliuria,
maka cairan dan elektrolit akan berkurang di dalam tubuh. !eiringan dengan hal itu
penderita &ugamengalami polidipsi sehingga dengan banyaknya cairan yang
dikeluarkan maka akan banyak & juga yang di masukkan sehingga terjadi
keseimbangan elektrolit.

3. (Imel) Bagaimana pengaturan volume cairan dalam tubuh, dan bagaimana dengan
mereka mereka yang suka menahan kencing bahkan sampai terkena kencing batu ?
Jawab : keseimbangan cairan dalam tubuh berdasarkan masuk dan keluarnya cairan
seperti masuk melalui minum, keluar melalui urin, sedangkan untuk kasus menahan
kencing sangat tidak disarankan karena akan terjadi penumpukan dan menghambat
untuk jalannya keluar urin.

4. (Grenda) Apa yang menyebabkan seseorang kekurangan cairan elektrolit pada tubuh?
Jawab : Gangguan elektrolit umumnya disebabkan karena kehilangan cairan tubuh
melalui keringat berlebih, diare atau muntah yang berlangsung lama, atau karena luka
bakar. Obat-obatan yang dikonsumsi juga bisa menyebabkan seseorang menderita
gangguan elektrolit.
Penyebab dari gangguan elektrolit tergantung dari jenis elektrolit yang terganggu.
Misalnya, penyebab kekurangan fosfat akan berbeda dengan penyebab kekurangan
magnesium. Berikut ini akan dipaparkan berbagai jenis elektrolit, juga penyebab
kekurangan atau kelebihannya dalam tubuh.

5. (Anik) Contoh dari osmosis dalam tubuh?


Jawab : Contoh osmosis dalam tubuh antara lain : Pada garam dan mineral dari air
akan ditransfer melalui osmosis.
Yang mana air akan mengalir melalui membran plasma sel oleh sebab konsentrasi
osmosis air, glukosa dan garam dipertahankan dalam tubuh.

6. (Rizqi Sa'diyyah)
Sebutkan macam-macam indikator asam dan basa dan sebutkan perubahan warna
setiap indikator apabila di teteskan zat asam dan basa ke dalamnya?
Jawab : indikator tebagi menjadi 2 macam yaitu indikator sintesis atau indikator
buatan dan indikator alami. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus, kertas
indikator universal dan berbagai  larutan indikator. Contoh bahan alam yang dapat
digunakan sebagai indikator alami adalah  bunga kembang sepatu, kunyit, mawar,
geranium dan kubis merah.
Pembahasan : Identifikasi pH suatu laturan atau suatu zat selain dengan mengguakan
rumus matematika dapat juga dilakukan dengan menggunakan pH meter dan indikator
asam basa. Indikator asam basa adalah suatu zat yang dapat memberikan warna yang
berbeda pada kondisi keasaman yang berbeda. Berikut beberapa contoh dari indikator
asam basa. Kertas lakmus yang digunakan untuk identifikasi asam basa memiliki dua
warna. warna kertas lakmus merah dan biru.
 Senyawa atau zat yang bersifat asam dapat merubah warna kertas lakumus biru
menjadi warna merah dan kertas lakmus merah tetap berwarna merah.
 Senyawa atau zat yang bersifat basa dapat merubah warna kertas lakumus merah
menjadi warna biru dan kertas lakmus biru tetap berwarna biru.
Larutan indikator adalah larutan kimia yang disintesis dari larutan lainnya sehingga
dapat memberi perubahan warna berbeda pada trayek pH tertentu. Contoh larutan
indikator :
Larutan Indikator     Perubahan warna                         Trayek pH
Timol biru                 Merah ke kuning                           1,2 – 2,8  
Metil jingga             Merah ke kuning                           3,1 – 4,4  
Brontimul biru         Kuning ke biru                               3,0 – 4,6  
Metil merah             Merah ke kuning                           4,4 – 6,2  
Bromtimol biru         Kuning ke biru                               6,0 - 7,6  
Kresol merah           Kuning ke merah                             7,2 – 8,8  
Fenoftalen               Tidak berwarna ke merah muda     8,3 – 10,0  
Timoftalen               Tidak berwarna ke biru                   9,4 - 10,6  
Larutan indikator hanya memberi perubahan warna tunggal sesuai trayeknya.
contohnya indikator Fenoftalen  tidak berwarna jika di campurkan dengan larutan
yang memiliki pH dibawah 8,3 dan akan berwarna merah muda pada larutan yang
memiliki ph diatas 8,3. Untuk mengetahui pH lebih detail maka dapat digunakan
beberapa larutan indikator sebagai perbandingan.
Indikator universal adalah indikator yang dapat memberikan perubahan warna
berbeda setiap pH suatu larutan. Indikator universal disebut juga kertas indikator
universal karean indikator universal berbentuk kertas.
Indikator alami adalah indikator asam basa yang berasal dari estrak tanaman yang
berasal dari alam. Terdapat beberapa tanaman yang memiliki perubahan warna
berbeda pada kondisi asam dan kondisi basa. Berikut beberapa bahan alam yang
dapat digunakan sebagai indikator asam basa

Bahan alam Warna pH asam Warna pH basa


Bunga kembang sepatu Merah Kuning
Kunyit Kuning Merah
Mawar Merah muda Hijau
Geranium Orange Kuning
Materi Pertemuan 7

Kematian Somatik dan Perubahan Postmortem

(oleh : Nisha Damayanti, S.Kep. Ns., Msi)

Definisi Kematian : Mati klinik (somatic) : berhentinya fungsi SSP, kardiovaskular, respirasi,
yang ireversibel.

Kematian tubuh disebut juga somatic dealth, suatu kematian yang terjadi umum, jadi perlu
dibedakan dengan kematian sel yang diikuti dengan nekrosis. Pada saat terjadi kematian
umum mungkin masih terdapat sel dan jaringan yang masih sempat melanjutkan beberapa
aktivitas, misalnya sel yang sedang bermitosis masih dapat menyelesaikan pembelahannya.
Tetapi kemudian segala kegiatan pada jaringann dan sel akan terhenti sama sekali.

 Tanda Kematian Tidak Pasti :

1. Berhentinya pernafasan

2. Berhentinya sirkulasi

3. Kulit pucat

4. Relaksasi dan tonis otot menghilang

5. Pendataran bagian tubuh yang tertekan

6. Perubahan pada mata

 Tanda Kematian Pasti :

1. Suhu (penurunan suhu rata-rata 0,9-1 cc/jam)

2. Lebam mayat (asiksia tenggelam, merah cerah)

3. Kaku mayat

4. Kaku mayat palsu

5. Pembusukkan

6. Mummifikasi
7. Adiposera

8. Skletonisasi

 Perubahan Postmortem
Seseorang dikatakan mati apabila jantung tidak berdenyut lagi dan pernafasan juga berhenti,
akhir akhir ini terutama berhubungan dengan kemajuan dalam hal tranplantasi berbagai alat
tubuh,  timbul pertentangan mengenai saatnya yang tepat seseorang dapat dinyatakan mati.
Beberapa ahli berpendapat bahwa mendatarnya EEG (Electro Encephalo Gram) yang berarti
berhentinya fungsi otak, dapat dianggap sebaga saat kematian, tanpa menghiraukan fungsi
alat tubuh lainnya.
 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Perubahan pada Kematian
1. Algor Mortis : perubahan suhu badan, sehingga suhu badan menjadi kurang lebih
sama dengan suhusekitarnya, perubahan ini terjadi karena metabolism yang terhenti.
2. Rigor Mortis : Sesudah dua sampai tiga jam akan terjadi kaku mayat, yang
disebabkan oleh otot-otot menjadi kaku akibat aglutinasi dan presipitasi protein pada
otot-otot.
3. Livor Mortis : Perubahan warna terjadi karena sel-sel darah mengalami hemolysis
dan darah turun ke tempat yang bawah, sehinggan mengakibatkan lebam-lebam
mayat pada bagian-bagian terbawah. Karena pembusukan maka terbentuk sulfide.
Biasanya sekitar usus.
4. Pembekuan Darah : Terjadi segera setelah penderita meninggal. Dapat pula terjadi
pada masa agoni (algonialclots). Beku darah yang terjadi setelah orang meninggal
disebut post mortem clots, warnanya merah, elastic atau seperti agar – agar (cruor
clots) dan beku darah ini tidak melekat erat pada dinding pembuluh darah jantung.
5. Pembusukan (putrefatiction) dan Autolysis : Pada jaringan tertentu seperti mukosa
lambung, kandung empedu, autolysis cepat terjadi, karena itu biasanya tidak dapat
diperoleh sediaan mikroskopik yang baik.

Pertanyaan dan Jawaban


1. (Irma) Selain kematian somatic adakah istilah lain tentang mati dalam tanatologi?
Jawab : Mati suri ,Mati seluler ,Mati serebral, Mati otak (batang otak)
2. (Helda) Dekomposisi termasuk dalam tahap-tahap akhir peruabahan yang terjadi
setelah kematian seseorang. Bagaimana urutan Pertanda kematian yang muncul pada
manusia?
Jawab :
1. Pertanda yang segera muncul (kematian somatis) : Kehilangan kesadaran dan
kekuatan untuk melakukan gerakan apapun dengan kesadaran sendiri, terhentinya
sistem respirasi, serta terhentinya sistem sirkulasi.
2. Perubahan awal (kematian tingkat seluler) : Hilangnya elastisitas pada kulit dan
warna kulit yang mulai memucat, perubahan pada mata, melemahnya otot,
turunnya suhu tubuh (Algor Mortis), lebam mayat (Livor Mortis) dan rigor mortis.
3. Perubahan tahap akhir (dekomposisi dan kebusukan) Putrefaksi, pembentukan
adipocere, dan mumifikasi.

3. (Ericha) Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi rigor Mortis atau kaku mayat?
Jawab : Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya kaku jenazah adalah suhu tubuh,
volume otot dan suhu lingkungan. Makin tinggi suhu tubuh makin cepat terjadi kaku
mayat. Kaku mayat diperiksa dengan cara menggerakkan sendi fleksi dan antefleksi
pada seluruh persendian tubuh.

4. (Viska) Sebutkan tanda tanda dari mati somatik!


Jawab : Secara klinis tidak ditemukan refleks-refleks, EEG mendatar, nadi tidak
teraba, denyut jantung tidak terdengar, tidak ada gerakan pernapasan dan suara
pernapasan tidak terdengar pada auskultasi.

5. (Navita) Pada pemeriksaan sistem saraf itu sendiri kayak apa?


Jawab : Pemeriksaan Sistem Saraf
 Reflek-reflek negative (baik yang fisiologis maupun patologis) seperti : reflek
patella, reflek tendo Achilles, reflek chadok, reflek babinski, dll.
 Elektroensefalografi mendatar
 Reflek pupil / cahaya negative, reflek kornea
 Reflek rangsangan sakit.

6. (Billa) Jelaskan bagaimana perkembangan lebam mayat!


Jawab : Lebam mayat berkembang secara bertahap dan dimulai dengan timbulnya
bercak-bercak warna keunguan dalam waktu kurang dari setengah jam sesudah
kematian dimana bercak-bercak ini intensitasnya menjadi meningkat dan kemudian
bergabung menjadi satu dalam beberapa jam kemudian yang pada akhirnya akan
membuat warna kulit menjadi gelap. Kadang-kadang cabang darah vena pecah
sehingga terlihat bintik- bintik perdarahan yang disebut tardieu spot. Lebam mayat
mulai terbentuk 30 menit sampai 1 jam setelah kematian somatis dan intensitas
maksimal setelah 8-12 jam postmortem. Sebelum waktu ini, lebam mayat masih dapat
berpindah-pindah jika posisi mayat diubah. Setelah 8-12 jam postmortem lebam
mayaat tidak akan menghilang dan dalam waktu 3-4 hari lebam masih dapat berubah.
Secara medikolegal yang terpenting dari lebam mayat ini adalah letak dari warna
lebam itu sendiri dan distribusinya. Perkembangan dari lebam mayat ini terlalu besar
variasinya untuk digunakan sebagai indikator penentu saat kematian, sehingga lebih
banyak digunakan untuk menentukan apakah sudah terjadi manipulasi pada posisi
mayat.

7. (Nanda) Apa saja proses biologis yg masih berlangsung setelah meninggal?


Jawab :
1. Pertumbuhan kuku dan rambut
Setelah meninggal tubuh tidak lagi memproduksi rambut dan jaringan kuku,
namun keduanya tampak nyata setelah beberapa hari meninggal. Hal yang
sebenarnya terjadi adalah kulit kehilangan kelembaban dan menyusut, sehingga
menyebabkan rambut dan kuku tampak lebih panjang.
2. Aktivitas otak
Salah satu efek samping teknologi adalah mengaburkan waktu antara hidup dan
mati. Ketika meninggal otak dapat hampir sepenuhnya mati, namun jantung masih
dapat terus memompa darah. Saat jantung berhenti, tidak ada napas, dan kondisi
sekarat, kebanyakan dokter mengatakan dia sudah meninggal. Padahal otak secara
teknis masih hidup dalam beberapa menit berikutnya. Sel-sel otak menghabiskan
menit-menit terakhirnya untuk berebut oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan agar
tetap hidup hingga pada akhirnya merusak diri sendiri sampai tidak dapat
diperbaiki lagi bahkan ketika jantung dihidupkan lagi. Beberapa menit sebelum
kerusakan luas terjadi, otak dapat diselamatkan dengan obat dan pada situasi yang
tepat.
3. Pertumbuhan sel kulit
Hilangnya sirkulasi darah di otak dapat membunuh dalam hitungan menit, namun
sel lainnya tidak sepenuhnya mati. Sel-sel kulit yang berada pada bagian terluar
tubuh dapat mendapat semua yang diperlukan untuk bertahan hidup melalui
osmosis dapat tetap hidup selama berhari-hari.

8. (Azizah) Penilaian klinis apa saja yang dilakukan pada mati somatic ?
Jawab : penilaian klinisnya meliputi pemeriksaan ketiga organ fungsional yaitu :
 Pemeriksaan Kardiovaskuler:
a. Palpasi : Nadi pergelangan tangan tidak teraba, Nadi leher tidak teraba,
Nadi pergelangan kaki tidak teraba, Ictus cordis tidak teraba.
 Visualisasi : EKG datar.
 Observasi : Tidak tampak ictus cordis, Kulit pucat, Warna kuku pucat.

9. (Ega) Perubahan apa saja yang terjadi pada tubuh setelah timbul kematian ?
Jawab :
 Fase pertama adalah ligor, rigor, dan algor mortis. Fase ini merupakan fase awal
perubahan fisik yang terjadi sesaat setelah kematian.
 Fase kedua adalah kemunculan tanda-tanda dekomposisi. Tahap awalnya adalah
pengelupasan kulit dari tubuh. Hal ini karena sel-sel kulit sudah mati dan seluruh
lapisan pelindung luar akan mengelupas secara alami.
 Fase ketiga adalah dekomposisi yang dilakukan oleh organisme lain. Dalam fase
ini tubuh akan mengeluarkan bau yang menarik beberapa serangga untuk singgah.
Tubuh manusia akan menjadi tempat yang sempurna untuk lalat menelurkan
larvanya.
 Fase terakhir adalah tersisanya bagian tubuh seperti tulang dan sebagian rambut.
Pada saat seluruh kulit terkelupas dan bagian-bagian organ terurai, bagian tubuh
yang mungkin tersisa adalah tulang dan sedikit rambut.

10. (Zendhy) Apa saja kriteria diagnostik penentuan kematian pada perubahan
postmortem?
Jawab : Kriteria diagnostik penentuan kematian pada perubahan postmortem :
 Hilangnya semua respon terhadap sekitarnya (respon terhadap komando atau
perintah, dan sebagainya).
 Tidak ada gerakan otot serta postur, dengan catatan pasien tidak sedang berada
dibawah pengaruh obat-obatan curare.
 Tidak ada reflek pupil.
 Tidak ada reflek kornea.
 Tidak ada respon motorik dari saraf kranial terhadap rangsangan.
 Tidak ada reflek menelan atau batuk ketika tuba endotracheal didorong
kedalam.
 Tidak ada reflek vestibulo-okularis terhadap rangsangan air es
yangdimasukkan ke dalam lubang telinga.
 Tidak ada napas spontan ketika respirator dilepas untuk waktu yang
cukuplama walaupun pCO2 sudah melampaui wilayah ambang rangsangan
napas(50 torr).
Materi Pertemuan 8

Proses Imunitas

(oleh : Nisha Damayanti, S.Kep. Ns., Msi)

PENGERTIAN REAKSI HIPERSENSITIVITAS


Hipersensitivitas atau reaksi hipersensitivitas adalah reaksi berlebihan, tidak diinginkan
karena terlalu senisitifnya respon imun yang dihasilkan oleh sistem imun. Reaksi
hipersensitivitas berdasarkan mekanisme dan waktu yang dibutuhkan untuk reaksi, dibagi
menjadi empat tipe: tipe I, tipe II, tipe III, dan tipe IV.
A. Macam-Macam Hipersensitivitas

 Hipersensitifitas tipe I : disebut juga sebagai hipersensitivitas tipe segera. Reaksi ini
berhubungan dengan kulit, mata, nasofaring, jaringan bronkopulmonari, dan saluran
gastrointestinal. Reaksi ini dapat mengakibatkan gejala yang beragam, mulai dari
ketidaknyamanan kecil hingga kematian.

 Hipersensitivitas tipe II : diakibatkan oleh antibodi berupa imunoglobulin G (IgG)


dan imunoglobulin M (IgM) terhadap antigen pada permukaan sel dan matriks
ekstraseluler. Kerusakan akan terbatas atau spesifik pada sel atau jaringan yang secara
langsung berhubungan dengan antigen tersebut. Beberapa tipe dari hipersensitivitas
tipe II adalah: Pemfigus, Anemia hemolitik autoimun, dan Sindrom Goodpasture.

 Hipersensitivitas tipe III : merupakan hipersensitivitas kompleks imun. Hal ini


disebabkan adanya pengendapan kompleks antigen-antibodi yang kecil dan terlarut di
dalam jaringan. Hal ini ditandai dengan timbulnya inflamasi atau peradangan.

 Hipersensitivitas tipe IV : dikenal sebagai hipersensitivitas yang diperantarai sel atau


tipe lambat (delayed-type). Reaksi ini terjadi karena aktivitas perusakan jaringan oleh
sel T dan makrofag.
PENGERTIAN AUTOIMUNITAS
Autoimunitas adalah kegagalan suatu organisme untuk mengenali bagian dari dirinya sendiri
sebagai bagian dari dirinya, yang membuat sistem imun melawan sel dan jaringan miliknya
sendiri.
 Penyebab Penyakit Autoimun
Etnis, Gender, Lingkungan,dan Riwayat keluarga. 
 Gejala Penyakit Autoimun
Kelelahan, Pegal otot, Ruam kulit, Demam ringan, Rambut rontok, Sulit
berkonsentrasi, dan Kesemutan di tangan dan kaki. Masing-masing penyakit autoimun
memiliki gejala yang spesifik, misalnya sering merasa haus, lemas, dan penurunan
berat badan pada penderita diabetes tipe 1.
 Pengobatan Penyakit Autoimun
Kebanyakan dari penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, namun gejala yang
timbul dapat ditekan dan dijaga agar tidak timbul flare. Untuk mengatasi nyeri,
penderita bisa mengkonsumsi aspirin atau ibuprofen.

Pertanyaan dan Jawaban


1. (Khofifah) Apakah penyakit lupus menular?jikalau menular apakah penyakit yang
menularnya adalah penyakit jantung?
Jawab : Penyakit lupus bukanlah penyakit infeksi yang menular. penyakit lupus
disebabkan autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh tidak mampu mengenal sel-sel
sendiri sehingga terjadi peradangan kronis yang menyerang organ dan jaringan tubuh.
peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat berefek pada berbagai sistem dalam
tubuh seperti sendi, kulit, ginjal, pembuluh darah, jantung dan paru-paru. memang
kadang penderita lupus datang dengan infeksi sebagai akibat infeksi peserta.

2. (Ega) Apakah fungsi makrofag dalam pertahanan tubuh?


Jawab : Makrofag merupakan sel fagosit yang berukuran paling besar. Makrofag
berasal dari monosit yang bermigrasi ke dalam jaringan tubuh. Makrofag berfungsi
memangsa kuman penyakit dengan cara menjulurkan pseudopodianya.

3. (Irma) Apa penyebab dari autoimun?


Jawab: faktor genetika,infection patogen,faktor lingkungan.

4. (Andhia) Apa penyebab autoimun menyebabkan kematian ? Sementara penyebab


pasti mengapa sistem imun dapat menyerang sel sehat dalam tubuh belum diketahui.
Jawab : Penyakit autoimun dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh. Penyakit
ini dapat menyerang otak, saraf, otot, kulit, sendi, mata, jantung, paru-paru, ginjal,
saluran pencernaan, kelenjar, dan pembuluh darah.

5. (Fanani) Kapan kita harus melakukan tes imunitas?


Jawab : Tes imunitas dapat dilakukan ketika seseorang kerap terkena penyakit. Sistem
imun yang mengalami gangguan akan sulit untuk membunuh antigen, seperti bakteri,
virus, jamur, dan parasit. Pada orang dengan kondisi tubuh yang normal, sistem
imunitas akan aktif melakukan pertahanan diri. Namun, bila terjadi kelainan, orang
tersebut akan dengan mudah terserang penyakit.

6. (Zahra) Bagaimana gejala penyakit autoimunTiroiditis Hashimoto?


Jawab : Tiroiditis Hashimoto atau penyakit Hashimoto; kelelahan, depresi, sembelit,
peningkatan berat badan, kulit kering, dan sensitif pada udara dingin.

7. (Viska) Mengapa wanita lebih rentan terserang penyakit autoimun dibanding pria?
Jawab: Kadar estrogen cenderung tinggi di usia produktif. Kondisi ini yang membuat
perempuan rentan mengidap penyakit ini. Beberapa peneliti percaya bahwa wanita
berisiko tinggi terkena penyakit autoimun karena sistem kekebalan tubuh wanita
cenderung lebih canggih daripada pria.

8. (Nazilatul) Bagaimana awal terjadinya proses reaksi imunitas?


Jawab : Awal terjadinya proses reaksi imunitas yaitu mekanisme pertahanan tubuh
untuk melawan setiap benda asing masuk ke dalam tubuh, sejumlah limfosit yang
disebut dengan sel memory segera berkembang menjadi limfosit yang mempunyai
kemampuan membuat zat kekebalan yang bertahan lama (long lasting immunity).
Seperti telah disebutkan diatas, imunitas adalah mekanisme tubuh manusia untuk
melawan dan memusnahkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh manusia. Benda
asing tersebut bisa berupa bakteri, virus, organ transplantasi dll. Apabila suatu sel atau
jaringan seperti bakteri atau organ tubuh ditransplantasikan ke dalam tubuh seseorang
maka tubuh orang tersebut akan menolaknya karena benda asing tersebut dianggap
bukan sebagai bagian dari jaringan tubuh mereka. Benda asing tersebut dianggap
sebagai pendatang (invader) yang harus diusir. Jadi secara sederhana dapat
didefinisikan kembali bahwa sistem kekebalan (immune system) ialah mekanisme
tubuh manusia untuk melawan/ mengusir benda asing yang masuk kedalam tubuh
mereka. Pertama-tama “memory cells” berupaya mengenal benda asing yang masuk
dan disimpan dalam “ingatan” sel memori ini. Ini disebut dengan reaksi imunitas
primer. Apabila benda asing yang sama masuk lagi ke dalam tubuh orang tersebut
untuk kedua kali dan seterusnya, maka sel memori ini dengan lebih cepat dan sangat
efektif akan merangsang sistem imunitas untuk mengusir dan melawan benda asing
yang sudah dikenal tersebut. Reaksi tubuh akan lebih cepat dan lebih efektif
dibandingkan dengan reaksi saat perjumpaan untuk pertama kalinya dengan benda
asing tersebut.

9. (Deggy) Apakah stress bisa menurunkan imun tubuh?? Jelaskan


Jawab : ketika stres dan panik tubuh akan melepaskan kortisol ke aliran darah.
Kondisi ini bisa menekan sistem imun pada tubuh dan membuatmu menjadi lebih
rentan terhadap penyakit. Jika kamu berada ada situasi stres, cara terbaik adalah
mencoba keluar dari situasi tersebut dan lakukan meditasi untuk menenangkan
syarafmu.

10. (Ericha) Apakah peran yang dimiliki komplemen dalam imunitas?


Jawab : Sistem komplemen membantu antibodi atau sel fagositik untuk
membersihkan patogen dalam tubuh. Komplemen merupakan bagian dari sistem imun
bawaan, tetapi dapat juga berperan dalam sistem imun adaptif yang setiap waktu
dapat diaktifkan kompleks imun.
Materi Pertemuan 9

Proses Degeneratif

(oleh : Sri Anik Rustini., S.H., S.Kep. Ns., M.Kes.)

PENGERTIAN DEGENRATIF

Degenerasi merupakan suatu perubahan keadaan secara fisika dan kimiadalam sel, jaringan
atau organ yang bersifat menurunkan efisiensinya. Degenerasi sel atau kemunduran sel
adalah kelainan sel yang terjadi akibat cedera ringan. Cedera ringan yang mengenai struktur
dalam sel sepertimitokondria dan sitoplasma akan mengganggu proses metabolisme sel.
Kerusakan ini sifatnya reversible. Artinya bisa diperbaiki apabila penyebabnya segera
dihilangkan. Apabila tidak dihilangkan, atau bertambah berat, maka kerusakan menjadi
ireversibel, dan sel akan mati. Inilah yang dinamakan kelainan degenerasi. Degenerasi ini
akan menimbulkan tertimbunnya berbagai macam bahan di dalam maupun di luar sel.
Degenerasi dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu pembengkakan sel dan perubahan
perlemakan.

CEDERA SUBLETAL DAN LETAL

 Cedera Subletal Terjadi bila sebuah stimulus menyebabkan sel cedera dan
menunjukkan perubahan morfologis tetapi sel tidak mati. Perubahan subletal ini
bersifat reversibel dimana bila stimulusnya dihentikan maka sel akan kembali pulih
seperti sebelumnya. Cedera subletal ini disebut juga proses degeneratif.

 Cedera Letal : Stimulus yang menyebabkan sel cedera cukup berat dan berlangsung
lama serta melebihi kemampuan sel untuk beradaptasi maka akan menyebabkan
kerusakan sel yang bersifat ireversibel (cedera sel) yang berlanjut kepada kematian
sel.

JENIS JENIS DEGENARTIF

a. Degenerasi Albuminosa : Pembengkakan sel adalah manifestasi awal sel terhadap


semua jejas sel.Perubahan morfolofi yang terjadi sulit dilihat dengan mikroskop
cahaya. Bila pembengkakan sel sudah mengenai seluruh sel dalam organ, jaringan akan
tampak pucat, terjadi peningkatan turgor, dan berat organ. Awalnya terjadi akibat
terkumpulnya butir-butir protein di dalam sitoplasma, sehingga sel menjadi bengkak
dan sitoplasma menjadi keruh. Contohnya adalah pada penderita pielonefritis atau pada
beberapa jam setelah orang meninggal. Banyak ditemukan pada tubulus ginjal.

b. Degenerasi Hidrofik (Degenerasi Vakuolar) Merupakan jejas sel yang reversible


dengan penimbunan intraselular yang lebih parah jika dengan degenerasi albumin.
Merupakan suatu cedera sel yang menyebabkan sel itu tampak bengkak. Hal itu
dikarenakan meningkatnya akumulasi air dalam sitoplasma.

PENYEBAB DEGENERASI : Jejas sel merupakan keadaan dimana sel beradaptasi secara
berlebih atau sebaliknya, sel tidak memungkinkan untuk beradaptasi secara normal.

PENYAKIT PENYAKIT DEGENERATIF : Penyakit degeneratif adalah penyakit yang


menyebabkan terjadinya kerusakan atau penghacuran terhadap jaringan atau organ tubuh.
Proses dari kerusakan ini dapat disebabkan oleh penggunaan seiring dengan usia maupun
karena gaya hidup yang tidak sehat. Contoh penyakit degeneratif yang sering kita jumpai.

1. Kencing manis atau diabetes mellitus (DM) tipe 2 : Kencing manis atau diabetes
mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa atau gula
dalam darah yang disebabkan oleh tubuh tidak dapat menggunakan glukosa atau gula
dalam darah sebagai sumber energi. Penyakit ini terdiri dari beberapa tipe, tipe
tersering yang dapat ditemui adalah diabetes mellitus tipe 2. Gejala klasik : Cepat
merasa haus, Penderita akan cepat merasa haus dan sering minum. Sering buang air
kecil (BAK), gejala ini juga dapat mengganggu tidur di malam hari karena bolak balik
terbangun untuk BAK. Cepat merasa lapar, Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat
menggunakan gula didalam darah sebagai sumber energi.

Pertanyaan dan Jawaban

1. (Azizah) Mengapa osteoporosis menjadi salah satu penyakit yg disebabkan dari


proses degenaratif?

Jawab : Osteoporosis adalah penyakit degeneratif yang menyerang tulang. Penyakit


ini menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh karena kerusakan jaringan tulang
terjadi lebih cepat daripada produksi sel-sel tulang baru. Pada tahap awal, kamu
mungkin tidak tahu jika terkena penyakit ini karena gejalanya cenderung samar.
Namun setelah tulang semakin lemah, kamu mungkin baru menyadari adanya. Sakit
punggung, yang disebabkan oleh tulang belakang retak. Berkurangnya tinggi badan
dari waktu ke waktu. Postur tubuh membungkuk. Tulang mudah patah bahkan hanya
karena benturan kecil. Ada banyak faktor penyebab osteoporosis. Asupan kalsium
yang rendah, kurangnya hormon estrogen selama menopause, gaya hidup sedentari
(malas gerak), merokok, minum obat tertentu, dan bahkan pengaruh penyakit kronis
juga dapat menjadi penyebab osteoporosis. Pengobatan osteoporosis melibatkan
penggunaan obat-obatan terapi hormon dan suplemen kalsium serta vitamin D.

2. (Dinda F) Apakah penyakit degeneratif selalu dikaitkan dengan proses penuaan?

Jawab: tidak selalu, Kondisi kesehatan ini bisa disebabkan beberapa faktor. Misalnya,
kesehatan yang memburuk atau gaya hidup yang tak sehat. Di dunia, angka kejadian
penyakit degeneratif semakin meningkat, terutama di negara maju. Tingkat stres yang
tinggi, pola makan tinggi garam lemak dan gula, serta kebiasaan merokok sering
ditemukan di negara maju, disebut-sebut menjadi pemicunya. Namun bertambahnya
usia pun mengakibatkan sel di dalam tubuh pelan-pelan mengalami penuaan dan tak
lagi sesempurna sebelumnya.

3. (Helda) Penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan di mana organ atau jaringan
terkait keadaannya yang terus menurun seiring waktu. Proses penuaan adalah
penyebab penyakit degeneratif yang paling umum. Pertanyaan saya, apakah penyakit
ini tidak memungkinkan dialami oleh seorang remaja? Dan apa faktor yang
mempengaruhi hal tersebut

Jawab : penyakit satu ini juga bisa dialami oleh semua kalangan tanpa memandang
usia. Beberapa faktor seperti gaya hidup, riwayat penyakit, dan genetik dapat
memengaruhi seseorang untuk terkena penyakit ini.

4. (Rara) Apa Hubungan Gizi dengan penyakit Degeneratif?

Jawab : Salah satu penyebab terjadinya penyakit degeneratif adalah karena perolehan
zat gizi mikro dan makro yang tidak seimbang. Pola makan yang salah meningkatkan
resiko penyakit ini. Dari beberapa jenis penyakit di atas dapat kita simpulakan bahwa
sebagian besar di pengaruhi oleh konsumsi makanan. Masyarakat sekarang gemar
mengkonsumsi makanan – manakan tinggi lemak seperti goreng – gorengan, junk
food, makanan – makanan instan. Kandungan Junk food mengandung lemak jenuh
(saturated fat), garam dan gula, serta bermacam-macam additive seperti monosodium
glutamate dan tartrazine dengan kadar yang tinggi. Oleh sebab itu daya tahan tubuh
akan menurun dan meningkatkankan resiko penyakit ini terutama karena konsumsi
lemak dan gula berlebih. Makanan yang kita konsumsi akan membentuk antioksidan
yang penting untuk melindungi tubuh. Dari asal terbentuknya antioksidan ini
dibedakan menjadi dua yakni intraseluler ( didalam sel) dan ekstraseluler (diluar sel)
atau pun dari makanan.

5. (Navita) Penyakit jantung adalah salah satu yg termasuk penyakit degeneratif.


Pertanyaannya gejala nya apa saja pada penyakit jantung yg termasuk penyakit
degeneratif ini

Jawab : gejala penyakit jantung termasuk nyeri dada, napas terengah-engah, dan nyeri
atau mati rasa pada kaki. Penyakit ini juga menyebabkan sakit kepala ringan, pusing,
detak jantung cepat atau lambat, serta pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki,
atau tangan.

6. (Shinta) Gejala apa yang harus diwaspadai agar bisa meminimalisir dari serangan
jantung ?

Jawab : Semua yang mengawali proses terbentuknya sumbatan sejak awal adalah
adanya "faktor risiko", yaitu suatu faktor yang dapat menjadi risiko mendasari proses
terbentuknya sumbatan. Faktor risiko tersebut adalah: kolesterol, trigliserida, asam
urat, gula darah/diabetes, hipertensi, merokok, kurang olah raga, pola hidup sedentary
(kurang aktivitas), pola makan, obesitas, usia, jenis kelamin, genetik, lingkungan,
stress, kelelahan dll. Hal-hal tersebut harus dikontrol/diminimalisir, agar jangan
berkembang terus, dari ringan menjadi kronis (lama) dan berat, sehingga sampai pada
puncaknya yaitu timbul serangan jantung. Faktor risiko sering sebagai suatu
kerjasama dari beberapa faktor risiko, bukan hanya satu.
Materi Pertemuan 10

Proses Peradangan

(oleh : Nisha Damayanti., S.Kep. Ns., Msi)

Apa itu Peradangan?


Radang adalah reaksi lokal dari suatu jaringan tubuh terhadap jenis jejas (injury).
Peradangan adalah proses dimana sel-sel darah putih dan zat tubuh yang mereka hasilkan
melindungi tubuh dari infeksi organisme asing, seperti bakteri dan virus.
1. Makroskopis Peradangan
RUBOR Biasanya merupakan hal pertama yg terlihat pada daerah yg mengalami peradangan.
KALOR Terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan akut.
DOLOR Disebabkan oleh PH lokal yang dapat merangsang ujung2 saraf. Pembengkakan
jaringan yg meradang juga dapat mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yg tanpa
diragukan lagi dapat menimbulkan nyeri.
TUMOR Ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel2 dari sirkuler darah ke jaringan2
interstisial.
FUNCTION LAESA Terjadi perubahan fungsi pada jaringan yang meradang.
2. Aspek Cairan Pada Peradangan
Sifat pembuluh yg semipermiabel menyebabkan → GAYA OSMOTIK
Perubahan permeabilitas pembuluh darah akan menyebabkan cairan keluar dan masuk ke
dalam ruang Interstisial. Cairan yg keluar ini → EKSUDAT yg disebabkan oleh radang
sedang, yg disebabkan oleh gangguan sirkulasi → TRANSUDAT.
3. Aspek Seluler dari Peradangan
 Marginal dan Emigrasi : Pada awal peradangan akut, waktu arteriol berdilatasi,
aliran darah radang bertambah, namun sifat aliran darah segera berubah. Hal ini
disebabkan → cairan bocor keluar dari mikrosirkulasi yang permeabilitasnya
bertambah. Sejumlah besar dari eritrosit, trombosit dan leukosit ditinggalkan, dan
viskositas naik, sirkulasi didaerah yang terkena radang menjadi lambat.
Penyebab leukosit akan mengalami marginasi yaitu bergerak kebagian arus
perifer sepanjang aliran pembulh darah, dan mulai melekat pada endotel.
Akibatnya pembuluh darah tampak seperti jalan berbatu, peristiwa ini disebut
dengan emigrasi.
 Kemotaksis : Pergerakan leukosit pada interstisial dari jaringan yang meradang,
waktu mereka sudah beremigrasi, merupakan gerakan yang bertujuan. Hal ini
disebabkan adanya sinyal kimia. Fenomena ini disebut dengaan kemotaksis.
 Mediator Peradangan : Digolongkan kedalam beberapa kelompok : Amina
vasoaktif, Substansi yang dihasilkan oleh sistem enzim plasma, Metabolit asam
arakhidona, Berbagai macam produk sel.
 Histamine : Amina vasoaktif yang terpenting adalah histamin, yang mampu
menghasilkan vasodilatasi dan penigkatan permeabilitas vaskuler. Sebagian besar
histamin disimpan dalam sel mast yang tersebar luas dalam tubuh.
 Faktor-faktor plasma : Plasma darah adalah sumber yang kaya akan sejumlah
mediator penting. Agen utama yang mengatur sistem ini adalah faktor Hageman
(faktor XII).
 Metabolit asam arakhidonat : Asam arakhidonat dapat dimetabolisasikan dalam
dua jalur yang berbeda, yaitu jalur siklooksigenase dan jalur lipoksigenase,
menghasilkan sejumlah prostaglandin, trombokson dan leukotrin.
4. Jenis dan Fungsi Leukosit
 Granulosit, terdiri dari :
- Netrofil : Sel-sel pertama yang timbul dalam jumlah besar didalam
eksudat.
- Eosinofil : Memberikan respon terhadap  rangsangan kemotaktik khas
tertentu pada reksi alergi dan mengandung zat-zat yang toksik.
- Basofil : Berasal dari sumsum tulang seperti granulosit lainnya. Basofil
darah dan sel mast jaringan dirangsang untuk melepaskan kandungan
granulanya kedalam lingkungan sekitarnya.
 Monosit : Sel yang sama, yang terdapat dalam pembuluh darah disebut juga
dengan monosit, dan jika terdapat dalam eksudat, disebut dengan makrofag.
Makrofag adalah sel yang bergerak aktif yang memberi respon terhadap
rangsang  kemotaksis, fagosit aktif dan mampu mematikan serta mencerna
berbagai agen.
 Limfosit : Umumnya terdapat pada eksudat dalam jumlah yang sangat kecil,
dalam waktu yang cukup lama, yaitu sampai reaksi peradangan menjadi
kronik.
Juga menghancurkan sisa jaringan hingga proses perbaikan dapat dimulai.
5. Eksudat Non-Seluler
a) Eksudat Serosa : Jenis eksudat nonseluler yang paling sederhana. Terdiri dari
protein yang bocor dari pembuluh-pembuluh darah saat radang.
b) Eksudat Fibrinosa : Terbentuk jika protein yang dikeluarkan dari pembuluh
dan terkumpul pada daerah peradangan yang mengandung banyak fibrinogen.
c) Eksudat Misinosa : Jenis eksudat ini hanya dapat terbentuk diatas membrane
mukosa, dimana terdapat sel-sel yang dapat mensekresi musin. Eksudat ini
merupakan sekresi sel, bukan dari bahan yang keluar dari pembuluh darah.
6. Eksudat Seluler
a) Eksudat Netrofilik : Disebut juga dengan purulen yang terbentuk akibat infeksi
bakteri.
b) Eksudat Campuran : Campuran eksudat seluler dan nonseluler, dinamakan
sesuai dengan campurannya. Misalnya, eksudat fibrinopurulen terdiri dari
fibrin dan netrofil polimorfonuklear.
7. Peradangan Granulamatosa
Jenis radang ini ditandai dengan pengumpulan makrofag dalam jumlah besar dan
pengelompokannya menjadi gumpalan nodular yang disebut granuloma.
8. Peradangan dan Penyembuhan
faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka atau daerah cidera atau daerah
peradangan lainnya, salah satunya → bergantung aktivitaspada poliferasi sel dan
sintetik, khususnya sensitif terhadap defisiensi suplai darah lokal dan juga peka
terhadap keadaan gizi penderita. Penyembuhan juga dihambat oleh adanya benda
asing atau jaringan nekrotik dalam luka, oleh adanya infeksi luka dan
immobilisasi yang tidak sempurna.
Komplikasi pada penyembuhan luka kadang-kadang terjadi saat proses
penyembuhan luka. Akibatnya → kontraktur yang dapat membuat dareah menjadi
cacat dan pembatasan gerak pada persendian.
9. Aspek Sistematik dari Peradangan
Demam adalah fenomena umum yang sering terjadi sejajar dengan proses peradangan
lokal, yang manular maupun yang tidak manular. Penyebab demam adalah
dilepaskannya pirogen endogendari netrofil dan makrofag. Zat-zat ini mempengaruhi
pusat pengaturan suhu dihipotalamus. Hal lain yang mencolok yang mengikuti proses
peradangan lokal adalah perubahan-perubahan hematologis yang biasa ditemukan.
Rangsangan yang berasal dari pusat peradangan yang mempengaruhi proses
pendewasaan (maturasi) dan pengeluaran leukosit dari sumsum tulang yang
mengakibatkan kenaikan jumlah suatu leukosit, kenaikan ini disebut dengan
leukositas.
Pertanyaan dan Jawaban
1. (Helda) Inflamasi atau peradangan adalah bagian dari sistem imun tubuh. Ketika
tubuh mengenali adanya bahaya, sistem kekebalan tubuh akan merespon dengan
melepaskan sel darah putih dan senyawa kimia lainnya ke dalam darah untuk
melindungi sel dan jaringan tubuh yang terancam. Yang saya tanyakan apa yang
akan terjadi saat tubuh melepaskan sel darah putih dan senyawa kimia?
Jawab : Pelepasan sel darah putih akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang
mengalami cedera atau infeksi, sehingga area ini akan terasa hangat dan terlihat
kemerahan. Beberapa zat kimia yang dilepas sistem imun juga dapat
mengakibatkan kebocoran cairan ke dalam jaringan sehingga area tersebut
membengkak. Pelepasan zat-zat kimia tersebut juga dapat merangsang serabut
saraf dan menyebabkan nyeri. Peradangan memang akan menimbulkan rasa tidak
nyaman, tetapi hal ini penting dalam proses penyembuhan.
2. (Zendhy) Jelaskan proses terjadinya inflamasi bila tubuh terinfeksi bakteri?
Jawab : Peradangan (inflammatory response) terjadi melalui serangkaian kejadian
berikut.
 Respons yang terlokalisir dipicu ketika sel sel jaringan yang rusak oleh
bakteri atau kerusakan fisik membebaskan sinyal kimiawi seperti histamin
atau prostagladin.
 Sinyal tersebut merangsang pembesaran kapiler dan meningkatkan
permeabilitas kapiler di daerah yang terserang. Sel sel jaringan juga
membebaskan zat kimia yang mengandung sel sel fagositik dan limfosit.
 Ketika fagosit tiba di tempat luka, mereka memakan patogen dan jaringan
sembuh.
3. (Inas) Apa yang terjadi pada tubuh jika peradangan terjadi terlalu lama?
Jawab : Peradangan dlm waktu lama dapat merusak tubuh. Peradangan bisa
menjadi kronis ketika tubuh tdk menghilangkan penyebab radang. Selain
memengaruhi organ tubuh bagian dalam, juga dpt memengaruhi tubuh dg cara
lain. Contoh peradangan otak bisa menyebabkan gangguan mood, depresi, kurang
nafsu makan, dan pola tdr yg buruk.
4. (Salsabilla) Penyakit apa saja yang bisa disebabkan karena peradangan?
Jawab : Penyakit yang sering berkaitan dengan peradangan kronis diantaranya :
Inflamasi pada jantung (miokarditis), dapat menyebabkan sesak napas atau retensi
cairan.
Inflamasi pada ginjal (nefritis), dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau
gagal ginjal.
Inflamasi pada tabung kecil yang mengangkut udara ke paru-paru bisa
menyebabkan sesak napas dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Peradangan usus dapat menyebabkan Inflammatory Bowel Disease (IBD).
Peradangan sendi dapat menyebabkan rematik.
Peradangan tulang meningkatkan risiko tulang keropos.
Peradangan pada kulit, menyebabkan psoriasis atau penuaan dini
Peradangan pada gusi, bisa menyebabkan periodontitis (penyakit yang membuat
gusi surut dan struktur rangka di sekitar gigi menjadi lemah atau rusak).
5. (Erny) Jelaskan apa itu radang akut dan radang kronis dan apa perbedaan dari ke 2
nya ?
Jawab : Radang kronis : inflamasi yang berdurasi panjang (berminggu-minggu
hingga bertahun-tahun) dan terjadi proses secara simultan dari inflamasi aktif,
cedera jaringan, dan pennyembuhan.
Radang akut : respon yang cepat dan segera terhadap cedera yang didesain untuk
mengirimkan leukosit ke daerah cedera. Leukosit membersihkan sebagai mikroba
yang menginvansi dan memulai proses pembongkaran jaringan nekrotik
Perbedaannya , radang akut ditandai dengan perubahn vaskuler, edema, dan
inflitrasi neutrofil dalam jumlah besar. Sedangkan radang kronik ditandai oleh
infiltrasi sel mononuklir (seperti makrofag, limfosit, dan sel plasma), destruksi
jaringan, dan perbaikan (meliputi proliferasi pembuluh darah baru/angiogenesis
dan fibrosis)
6. (Fitri) Bagaimana mekanisme terjadinya radang
Jawab : Peradangan adalah mekanisme pertahanan tubuh. Pelepasan sel darah
putih ini kemudian meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami cedera
atau infeksi, sehingga area ini akan terasa hangat dan terlihat kemerahan.
Materi Pertemuan 11

Proses Infeksi

(oleh : Ninik Ambarsari.,S.Kep. Ns., M.Kep)

Menurut (Potter & Perry,2005) “Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan
berpoliferasi didalam tubuh yang menyebabkan sakit.”

Menurut (Smetzler & Brenda,2002) “Infeksi adalah beberapa penyakit yang disebabkan
oleh pertumbuhan organisme patogenik dalam tubuh.”

Penyebab Infeksi, oleh :

1. Bakteri bisa masuk melalui udara, tanah, air, makanan, cairan, dan jaringan tubuh
dan benda mati lainnya.
2. Virus terutama berisi asam nukleat (nukleat acid) karenanya harus masuk dalam sel
hidup untuk di produksi.
3. Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah
protozoa, cacing dan anthropoda.
4. Fungi terdiri dari ragi dan jamur

Cara Penularan Infeksi, dapat melalui : Kontak, Udara, Alat/benda, dan Serangga.
Tipe Infeksi :
a) Kolonisasi mengacu pada mikroorganisme yang tidak bereplikasi pada jaringan yang
ditempatinya.
b) Infeksi local, hanya pada bagian tertentu
c) Infeksi sistemik, sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menimbulkan
kerusakan.
d) Bakteriemi, kondisi ketika terdapat bakteri dalam aliran darah.
e) Septicemia, kondisi di mana seseorang mengalami keracunan darah akibat bakteri
dalam jumlah besar masuk ke dalam aliran darah.
f) Infeksi akut, infeksi yang muncul dalam waktu singkat.
g) Infeksi kronik, infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama.
Rantai Infeksi :
a. Agen infeksi antara lain bakteri, virus, jamur dan protozoa.
b. Tempat dimana mikroorganisme pathogen dapat hidup baik berkembang biak atau
tidak.
c. Mikroorganisme masuk dalam tubuh.
d. Kerentanan bergantung pada derajat ketahanan tubuh individu terhadap pathogen.
e. Mikroorganisme yang hidup didalam reservoir harus menemukan jalan keluar untuk
masuk ke dalam host dan menyebabkan infeksi.
f. Kontak langsung dan Kontak tidak langsung
Proses Infeksi :
1. Periode Inkubasi yaitu selang waktu yang berlangsung antara pajanan terhadap
patogen hingga gejala-gejala pertama kali muncul.
2. Tahap Prodomal yaitu tahap ketika konflik mulai muncul menjadi krisis.
3. Tahap Sakit, terdapat : Tahap transisi, Tahap asumsi, Tahap kontak dengan pelayanan
kesehatan, Tahap ketergantungan, dan Tahap penyembuhan.
4. Pemulihan
Sistem Pertahanan terhadap Infeksi
Saluran pencernaan → keasaman lambung secara kimia merusak mikroorganisme
yg tidak tahan asam.
Saluran urinarius → pembilasan dari aliran urine dpt membuang mikroorganisme yg
ada pada saluran urinarius.
Saluran pernapasan → silia di jalan napas bagian atas menjebak mikroorganisme yg
diinhalasi.
Kulit → sebum yg mengandung asam lemak yg mampu membunuh beberapa jenis
bakteri.
Mulut→saliva membuang partikel yg mengandung mikroorganisme.
Manifestasi Klinik Inflamasi/ Peradangan
 Rubor atau kemerahan pada daerah infeksi.
 Functiolaesa, adanya penurunan fungsi atau daya gerak pada jaringan yang terkena
infeksi.
 Kalor atau panas atau hangat, disebabkan karena hypervaskularisasi lokal pada
tempat terinfeksi.
 Tumor atau penumpukan cairan, adanya kenaikan permeabilitas kapiler disertai
dengan kebocoran banyak sekali cairan terutama larutan garam-garam dan larutan
koloid (albumin, globulin dan fibrinogen).
 Dolor atau nyeri, adanya persepsi nyeri yang disebabkan karena adanya kerusakan
jaringan karena mikroorganisme patogen tersebut.
Tindakan Pencegahan :
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Memakai perlengkapan pelindung diri
4. Menggunakan tehnik aseptik
5. Memproses alat bekas pakai dengan baik
6. Menangani peralatan tajam dengan aman
7. Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan sampah secara
benar
Tindakan Aseptik : Menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering menyebabkan infeksi.
Tujuan Asepsis : Membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup dan obyek mati.
Antisepsis yaitu Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit selaput lendir atau
jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobal (antiseptik).
Sterilisasi yaitu Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme
termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas
tekanan tinggi (otoktaf), panas kering (oven), zat kimia atau radiasi.
Desinfektan yaitu Bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme.
Cara Pencegahan Infeksi :
1) Selalu persiapkan makanan dalam kondisi sanitasi, dan pastikan itu dipanaskan
hingga suhu yang tepat sebelum makan.
2) Terima vaksinasi yang disarankan, dan pertahankan agar tetap mutakhir. Banyak
infeksi dapat dicegah melalui vaksin.
3) Sering mencuci tangan.
4) Hindari berbagi barang-barang pribadi.
5) Membasmi kuman di mana mungkin ada konsentrasi bakteri tinggi, seperti dapur dan
kamar mandi.
Dekontaminasi : Proses yang membuat objek mati lebih aman ditangani staf sebelum
dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi).
Pembersihan (mencuci dan membilas) : Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua darah,cairan,tubuh,benda asing dari kulit atau instrumen.
Pertanyaan dan Jawaban
1. (Ega) Sebutkan dan jelaskan cara penyebaran penyakit infeksi secara tidak langsung?
Jawab :
a. Benda yang terkontaminasi
Beberapa jenis kuman dapat hidup pada benda tertentu, seperti kran air,
ganggang pintu, bahkan handphone. Penularan bisa terjadi ketika anda
menyentuh benda yang telah terkontaminasi kuman/benda milik penderita
penyakit infeksi. Mikroorganisme penyebab infeksi juga bisa menyebar
melalui penggunaan barang pribadi, misal handuk, sikat gigi, danpisau cukur
bila dipakai secara bergantian.
b. Makanan dan minuman yg terkontaminasi
Sembarangan mengonsumsi makanan dan minuman juga dapat menyebabkan
anda tertular penyakit infeksi. Berbagai jenis kuman, virus, dan parasit banyak
ditemukan dalam makanan atau minuman, terutama daging dan telur yang
tidak dimasak hingga matang atau makanan dan minuman yang tidak
dipasteurisasi. Contoh penyakit infeksi yang terjadi melalui metode ini adalah
diare, keracunan makanan, anthrax, flu babi, dan flu burung.
c. Gigitan serangga
Banyak penyakit infeksi yang menular melalui gigitan serangga, misal gigitan
nyamuk yang membawa virus atau parasit penyebab infeksi. Contoh akibat
gigitan serangga ini adalah demam berdarah, malaria, filariasis (kaki gajah),
chikungunya, penyakit lyme dan infeksi virus zika.

2. (Nabilqis) Lebih bahaya manakah infeksi virus dengan infeksi bakteri?


Jawab : Sampai saat ini, sebenarnya belum ada bukti ilmiah yg menyatakan bahwa
salah satu dari infeksi virus dan bakteri lebih berbahaya bagi kesehatan. Keduanya
bisa menjadi sangat berbahaya, tergantung pada jenis dan seberapa banyak jumlahnya
didalam tubuh.
Akan tetapi, bila dilihat dari sifat dan tingkat keparahan dampak yang
ditimbulkannya, virus cenderung lebih susah untuk disembuhkan atau membutuhkan
waktu yg lama. Ukuran virus bisa mencapai 10-100 kali lebih kecil daripada bakteri.
Hal ini membuat virus bisa memasukkan DNA yg dimilikinya kedalam sel tubuh atau
mengambil alih sel-sel tubuh. Ketika sel-sel tersebut membela diri, maka ‘lahirlah’ sel
yg sudah terinfeksi virus. Inilah yg membuat infeksi virus lebih susah untuk
disembuhkan.
Selain itu, virus juga bisa mengambil alih sel yg sedang berkembang. Dengan kata
lain, ia bisa menginfeksi bakteri dimana kondisi ini disebut juga dengan
Bacteriophages. Karena itu, infeksi virus cenderung lebih berbahaya daripada bakteri.
Namun, hal ini bukan berarti infeksi bakteri tidak berbahaya. Sebab ‘bakteri’ juga bisa
menjadi “bandel” dan sulit untuk diatasi bila sudah kebal dengan antibiotik.

3. (Rara) Infeksi bakteri adalah kondisi yg dapat dicegah. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah infeksi bakteri adalah?
Jawab :
a) Rutin mencuci tangan setelah beraktivitas
b) Menerima vaksin
c) Menjaga kebersihan ketika mempersiapkan makanan
d) Melakukan hubungan seksual yg aman
e) Tidak berbagi barang pribadi, seperti handuk atau baju.

4. (Nabila) Sebutkan faktor yg mempengaruhi proses infeksi?


Jawab :
1. Sumber penyakit
Sumber penyakit dapat mempengaruhi apakah infeksi berjalan dengan cepat
atau lambat.
2. Kuman penyebab
Kuman penyebab dapat menentukan jumlah mikroorganisme, kemampuan
mikroorganisme masuk kedalam tubuh dan virulensinya.
3. Cara membebaskan sumber dari kuman
Cara membebaskan kuman dapat menentukan apakah proses infeksi cepat
teratasi/diperlambat, seperti tingkat keasaman (pH), suhu, penyinaran
(cahaya), dll.
4. Cara penularan
Cara penularan seperti kontak langsung, melalui makanan atau udara dapat
menyebabkan penyebaran kuman kedalam tubuh.
5. Cara masuknya kuman
Proses penyebaran kuman berbeda, tergantung dari sifatnya. Kuman dapat
masuk melalui saluran pernapasan, saluran pencernaan, kulit, dll.
6. Daya tahan tubuh
Daya tahan tubuh yang baik dapat memperlambat proses infeksi atau
mempercepat proses penyembuhan. Demikian pula sebaliknya, daya tubuh
yang buruk dapat memperburuk proses infeksi.
Selain faktor-faktor diatas, terdapat faktor lain seperti status gizi atau nutrisi,
tingkat stres pada tubuh, faktor usia, dan kebiasaan yg tidak sehat.

5. (Dinda F) Jika ingus bayi berwarna hijau, apakah itu pertanda infeksi yang
disebabkan oleh bakteri?
Jawab : Ingus yg berwarna hijau atau kuning bukanlah indikasi primer yg
membutuhkan antibiotik untuk penanganannya. Saat flu, sangat normal jika ingus
menjadi kental dan berubah warna dari kuning ke hijau. Biasanya gejala ini akan
berlangsung sekitar 10 hari. Jika gejala ini berlangsung lebih dari 10 hari, disertai
dengan kenaikan suhu badan hingga 39 derajat celcius selama 3-4 hari, maka bisa jadi
infeksi disebabkan oleh bakteri atau disebut bacterial sinusitis.
Materi Pertemuan 12

Proses Keganasan Tahap Perkembangan Mental dan Perubahan Kesehatan

(oleh : Ninik Ambarsari.,S.Kep. Ns., M.Kep)

Teori Biologis : Perkembangan biologis atau fisik berkaitan erat dengan terjadinya proses
evolusi manusia. Proses evolusi biologis merupakan proses perubahan secara berangsur-
angsur dalam jangka waktu lama yang berkaitan dengan sikap tubuh dan cara bergerak,
perubahan fungsi bagian tertentu tubuh manusia, perubahan bentuk dan volume kepala,
perkembangan fungsi alat indra terutama hidung dan mata.

Perubahan Fisik :

 Perubahan-Perubahan Sel : Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya


cairan intraseluler, Menurunnya proporsi protein di otak, Jumlah sel otak menurun,
Terganggunya mekanisme perbaikan sel, Otak menjadi atrofi, beratnya berkurang 5-
10%.

 Sistem Persyarafan : Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel otaknya
dalam setiap harinya), Lambat dalam respons dan waktu untuk bereaksi, khususnya
terhadap stres, Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya penglihatan, hilangnya
pendengaran, mengecilnya saraf pencium dan perasa, lebih sensitif terhadap
perubahan suhu rendah, Kurang sensitif terhadap sentuhan.

 Sistem Pendengaran : Presbikusis (gangguan pada pendengaran). Hilangnya


kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara
atau nada yang tinggi, Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis,
Terjadi pengumpulan serumen yang mengeras akibat tuli.

 Sistem Penglihatan : Kekeruhan pada lensa menjadi katarak, Susah melihat dalam
cahaya gelap.

 Sistem Kardiovaskuler : Elastisitas dinding aorta menurun, Katup jantung menebal


dan menjadi kaku, Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi
dari pembuluh darah perifer.
 Sistem Pengaturan Suhu Tubuh : Hipotermia akibat metabolisme menurun,
Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas.

 Sistem Respirasi : Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku,


Menurunnya aktivitas dari silia pada bronkus, Kapasitas pernafasan maksimum
menurun, dan kedalaman bernafas menurun, Alveoli ukurannya melebar dan
jumlahnya berkurang, Kemampuan batuk berkurang.

 Sistem Gastrointestinal : Gigi tanggal, Indera pengecap menurun, Sensitifitas lapar


menurun, Peristaltik lemah dan timbul konstipasi.

 Sistem Reproduksi : Menciutnya ovari dan uterus, Atrofi payudara, Produksi


spermatosoa menurun, Dorongan seksual menetap sampai usia di atas 70 tahun,
Selaput lendir vagina berkurang.

 Sistem Urinaria : Nefron ginjal atrofi. Akibatnya berat jenis urine menurun dan proten
uria, Otot Vesika urinaria melemah sehingga mudah terjadi retensi urine, Pembesaran
prostat, Atrofi vulva.

 Sistem Endokrin : Produksi semua hormon menurun, Basal Metabolisme Rate


menurun.

 Sistem Integumen : Kulit mengerut, kasar dan bersisik akibat kehilangan jaringan
lemak, Mekanisme proteksi kulit menurun, Kulit dan rambut kepala menipis, Kelenjar
keringat berkurang jumlahnya.

 Sistem Muskuloskeletal : Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh,


Kifosis, Persendian membesar dan menjadi pendek, Tendon mengerut dan mengalami
skelrosis.

Premature Aging (Penuaan Dini)

Ialah tahap lanjut dari suatu kehidupan yang ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh
untuk beradaptasi terhadap stres atau terhadap pengaruh lingkungan, dimulai dari
kemunduran secara fisik maupun psikis (kejiwaan). Semakin bertambah umur semakin
berkurang fungsi-fungsi organ tubuh.
Fase penuaan :

a) Fase 1 : Pada saat mencapai usia 25-35 tahun produksi hormon mulai berkurang dan
mulaiterjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh pada kesehatan.

b) Fase 2 : Pada usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%.
Tubuh pun mulai mengalami penuaan. Mulai mengalami rabun dekat, stamina tubuh
pun berkurang

c) Fase 3 : Terjadi pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi hormon sudah
berkurang hingga akhirnya berhenti, dan Pada masa ini kulit pun menjadi kering
karena mengalami dehidrasi, tubuh menjadi cepat lelah.

Teori Penuaan : Teori wear and tear, Teori radikal bebas, Teori mutasi somatik, Teori
akumulasi kesalahan, Teori akumulasi sampah, Teori Autoimune, Teori “Aging Clock”,
Mitohormesis.

Sindroma Proses Penuaan Prematur

 Werner’s syndrome :Rambut penderita werners syndrome telah beruban pada usia 20
tahun dan penderita umumnya meninggal pada usia 40 tahun. Tanda-tanda lain yang
terjadi dalam proses penuaan seperti osteoporosis, katarak, dan arterosklerosis juga terlihat
pada penderita.

 Hutchinson – Gilford progeria syndrom : Sindroma yang menunjukkan tanda-tanda proses


penuaan prematur yang parah sejak mereka dilahirkan dan penderita akan meninggal
setelah mereka berumur belasan tahun.

Pertanyaan dan Jawaban

1. (Nikko) Apa saja tanda” perubahan fisik saat penuaan aging?

Jawab : Ingatan berkurang, Stamina menurun atau mudah lelah, Rambut rontok dan
beruban, Kulit berkerut, Penglihatan berkurang, Lemak tubuh meningkat.

2. (Shinta) Apa tanda awal kulit mengalami aging?


Jawab : Kulit yang mengalami penuaan dini akan tampak kusam, kering, hingga
timbul garis halus dan kerut pada permukaan kulit. Lebih lanjut, bagian tubuh yang
sering terpapar sinar matahari seperti wajah, tangan, dan leher biasanya menjadi
lokasi munculnya tanda awal penuaan. Jika tanda-tanda ini mulai muncul, Anda bisa
mulai menggunakan produk perawatan kulit antiaging.

3. (Diajeng) Apa saja yang dilakukan untuk mencegah penuaan dini pada kulit kita?

Jawab : Lindungi kulit dari sinar matahari setiap hari, Gunakan self-tanner
dibandingkan dengan berjemur, Pola makan yang seimbang, Berolahraga rutin,
Kurangi konsumsi alkohol

4. (Nanda) Jelaskan tahapan proses penuaan biologis?

Jawab : Tahap Subklinik (Usia 25 – 35 tahun): Usia ini dianggap usia muda dan
produktif, tetapi secara biologis mulai terjadi penurunan kadar hormon di dalam
tubuh, seperti growth hormone, testosteron dan estrogen. Namun belum terjadi tanda-
tanda penurunan fungsi-fungsi fisiologis tubuh.

Tahap Transisi (Usia 35 – 45 tahun): Tahap ini mulai terjadi gejala penuaan seperti
tampilan fisik yang tidak muda lagi, seperti penumpukan lemak di daerah sentral,
rambut putih mulai tumbuh, penyembuhan lebih lama, kulit mulai berkeriput,
penurunan kemampuan fisik dan dorongan seksual hingga berkurangnya gairah hidup.
Radikal bebas mulai merusak ekspresi genetik yang dapat bermanisfestasi pada
berbagai penyakit. Terjadi penurunan lebih jauh kadar hormon-hormon tubuh yang
mencapai 25% dari kadar optimal.

Tahap Klinik (Usia 45 tahun ke atas): Gejala dan tanda penuaan menjadi lebih nyata
yang meliputi penurunan semua fungsi sistem tubuh, antara lain sistem imun,
metabolisme, endokrin, seksual dan reproduksi, kardiovaskuler, gastrointestinal, otot
dan saraf. Penyakit degeneratif mulai terdiagnosis, aktivitas dan kualitas hidup
berkurang akibat ketidakmampuan baik fisik maupun psikis yang sangat terganggu.

5. (Azizah) Apa yang terjadi pada seseorang dengan bertambahnya usia?


Jawab : Tidak ada yang pernah melihat orang yang sama secara detail dari waktu ke
waktu. Melalui analisis mereka, para peneliti mendapatkan empat "ageotypes" atau
jalur penuaan yang berbeda, yakni metabolisme (berkaitan dengan penumpukan dan
pemecahan zat dalam tubuh), kekebalan tubuh (berkaitan dengan respons imun), hati
(berkaitan dengan fungsi hati), dan nefrotik (berkaitan dengan fungsi ginjal).

6. (Yusuf) Bagaimana cara menunda proses aging?

Jawab : Tak perlu obat-obatan atau menjalani operasi plastik, proses penuaan bisa
Anda tunda dengan cara alami tanpa membahayakan kesehatan. Kurangi gula, Minum
air putih, Kurangi stress, Cukup tidur, Latihan beban, Perawatan kulit, Cukup protein
dan antioksidan.

7. (Nabilqis) Apakah yang dinamakan gen umur panjang?

Jawab : Gen umur panjang adalah gen khusus yang dikaitkan dengan hidup lebih
lama. Dua gen yang berhubungan langsung dengan umur panjang adalah SIRT1
(sirtuin 1) dan SIRT2. Para ilmuwan yang mengamati sekelompok lebih dari 800
orang yang berusia 100 tahun atau lebih, menemukan 3 perbedaan signifikan dalam
gen yang terkait dengan penuaan.
Materi Pertemuan 13

Macam-Macam Syok dan Proses Terjadinya Syok

(oleh : Sri Anik Rustini, S.H, S.Kep. Ns. M. Kes)

Pengertian Syok yaitu Suatu keadaan/syndrome gangguan perfusi jaringan yang menyeluruh
sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan metabolisme jaringan. (Rupii, 2005). Syok adalah
penurunan perfusi oksigen didalam darah dan zat gizi dalam sel-sel tubuh.

Macam-Macam Syok :

a. Syok Hypovolemik
b. Syok Kardiogenik
c. Syok Distributif
d. Syok Neurogenik
e. Syok anafilaktik
f. Syok Septik
g. Syok Obstruktif

Tahap Proses Terjadinya Syok


1. Tahap  nonprogresif
2. Tahap progresif
3. Tahap irreversible
Pertanyaan dan Jawaban
1. (Dinda F) Apakah bahaya jika syok kemudian mengalami pingsan?
Jawab : Tidak banyak yang tahu, bahwa Syok Hipovolemik berbahaya pingsan. Ketika
seseorang kehilangan kesadaran atau pingsan, mungkin saja ia mengalami syok
hipovolemik. Meskipun terlihat biasa saja, kondisi tersebut bisa menjadi sangat
berbahaya.

2. (Ega) Macam macam tanda dan gejala apa yang terjadi pada jenis syok distributive?
Jawab :
a. Biduran, kulit memerah, gatal, bengkak pada wajah, dan kesulitan bernapas (pada
syok anafilaktik)
b. Demam, mulut kering, kulit keriput, kering, dan tidak elastis (pada sepsis)
c. Detak jantung dan denyut nadi yang cepat
d. Pada syok neurogenik (penyebab terjarang syok distributif), tekanan darah dapat
turun pada fase awal, disertai detak jantung yang normal atau malah meningkat.

3. (Fadila) Apa yang harus diperhatikan saat menemukan pasien shock?


Jawab :
 Baringkan penderita. Lakukan langkah ini jika memungkinkan.
 Angkat kaki penderita tersebut sekitar 30 cm lebih tinggi dari kepala. Hindari langkah
ini jika kepala, leher, maupun punggung penderita mengalami luka atau ada bagian
tulang yang patah.
 Jangan mengangkat kepala penderita.
 Jika penderita muntah atau mengeluarkan darah dari mulutnya, miringkan tubuhnya
agar muntah dan darah tidak tertelan.
 Bila penderita tidak bernapas, lakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau
napas buatan. Namun, CPR hanya boleh dilakukan oleh orang yang pernah menjalani
pelatihan teknik CPR. Bila ada luka yang terlihat, jangan menyentuh luka tersebut.
 Hindari kontak dengan luka sampai petugas kesehatan datang.
 Pastikan penderita nyaman, misalnya menyelimuti penderita agar tetap hangat.
 Longgarkan pakaian penderita supaya jalan napasnya tak terhalang.
 Jangan memindahkan atau menggerakkan penderita, kecuali ia berada di tempat yang
berbahaya. Misalnya, di tengah jalan.
 Dilarang memberi makanan atau minuman pada penderita.

4. (Grenda) Mengapa syok septik bisa menyebabkan akral hangat sementara syok yang lain
menyebabkan akral dingin?
Jawab : Syok septik adalah kondisi serius yang terjadi ketika infeksi di seluruh tubuh
menyebabkan tekanan darah yang sangat rendah sehingga berbahaya.
Syok septik dapat mempengaruhi bagian tubuh mana pun, termasuk jantung, otak, ginjal,
hati, dan usus. Gejala mungkin termasuk:
Tangan dan kaki (akral) pucat dan dingin
Suhu tinggi atau sangat rendah, menggigil
Sakit kepala ringan
Sedikit atau tidak ada urin
Tekanan darah rendah, terutama saat berdiri
Palpitasi
Detak jantung yang cepat
Gelisah, lesu, atau kebingungan
Sesak napas
Ruam kulit atau perubahan warna
Status mental menurun

5. (Fanani) Apakah syok anafilatik bisa menular? Jika bisa menular bagaimana cara
penularanya?
Jawab : Pada dasarnya penyakit yang bisa menular adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi (virus, bakteri, jamur, ataupun parasit). Syok anafilaktik adalah suatu kondisi
dimana jaringan tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen karena penurunan aliran darah
ke jaringan di seluruh tubuh yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat. Alergi sendiri
terjadi karena respon sistem imunitas tubuh yang berlebihan terhadap suatu zat yang
sebenarnya tidak berbahaya.
Alergi bukan disebabkan oleh infeksi, oleh karenanya alergi ataupun kondisi syok
anafilaktik tidak akan menular. Meskipun demikian, syok anafilaktik adalah kondisi yang
sangat-sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan dengan segera karena bila tidak
ditangani dengan segera dapat menimbulkan kematian.

6. (Yusuf) Jika Syok hipovolemik adalah kondisi darurat di mana jantung tidak mampu
memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume darah yang kurang, apakah
ada upaya untuk diri kita yang sedang dirumah untuk mengatasi syok tsb?
Jawab : ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk membantu penderita, di
antaranya adalah:
 Jangan memberikan cairan apa pun ke dalam mulut penderita.
 Jangan ubah posisi penderita jika diduga terdapat cedera pada bagian kepala, tungkai,
leher, atau punggung, kecuali posisi pasien dalam kondisi yang berbahaya, misalnya
dekat dengan benda yang mudah meledak.
 Bila tidak terdapat cedera kepala, leher, punggung, maupun tungkai, posisikan tubuh
pasien di permukaan yang rata, yaitu kepala sejajar dengan tungkai. Bila
memungkinkan, angkat kaki sekitar 30 cm, sehingga posisi kepala lebih rendah
daripada kaki.Jangan mencabut jika ada benda (pecahan kaca atau pisau) yang
menancap di tubuh pasien.
 Tekan titik perdarahan dengan menggunakan kain atau handuk untuk meminimalkan
volume darah yang terbuang. Bila perlu, ikat kain atau handuk tersebut.
 Buat suhu tubuh penderita tetap hangat untuk mencegah hipotermia, misalnya dengan
menyelimutinya.
 Pada kasus cedera leher atau kepala, beri penyangga khusus terlebih dahulu pada
bagian leher sebelum memindahkan penderita ke dalam ambulans.
Materi Pertemuan 14

Kelainan Dan Interaksi Genetic

(oleh : Nisha Damayanti., S.Kep. Ns., M.si)

Neoplasma adalah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus-
menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak
berguna bagi tubuh. Dalam penggunaan istilah kedoteran yang umum, neoplasma sering
disebut sebagai tumor, dan ilmu tentang tumor disebut onkologi.

Metabolisme Sel Neoplasma :

 Sumber Energi
 Susunan Enzim
 Competitive Strugle

Sifat Neoplasma
 Tumbuh Aktif
 Otonom
 Parasit
 Tidak Berguna
Sifat Tumor Jinak Dan Tumor Ganas :
 Diferensiasi dan Anaplasia
 Derajat Pertumbuhan
 Invasi Lokal
 Metastosis /Penyebaran

Klasifikasi Neoplasma
 Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik
1. Tumor Jinak (Benigna)
2. Tumor Ganas ( Maligna )
3. Intermediate
 Klasifikasi Atas Dasar Asal Sel / Jaringan (Histogenesis)
1. Neoplasma Sel Totipoten
2. Tumor Sel Embrional Pluripoten
3. Tumor Sel Yang Berdiferensiasi

Tata Nama Neoplasma


a) Tumor Epitel
b) Tumor Mesenkin
c) Kista

Pertanyaan dan Jawaban


1. (Nanda) Jelaskan apa saja jenis jenis tumor ganas!
Jawab :
1. Karsinoma
Jenis karsinoma adalah perkembangan jaringan sel abnormal di prostat, pankreas,
payudara paru-paru, atau hati.
2. Sarkoma
Tipe sarkoma adalah jenis yang terbentuk di jaringan ikat pada tulang, tulang rawan,
saraf, atau lemak.
3. Blastoma
Jenis ini tumbuh di jaringan embrionik sehingga umumnya dialami oleh anak-anak.
Contohnya adalah tumor otak, osteoblastoma, retinoblastoma, dan neuroblastoma.

2. (Azizah) Apakah penyakit-penyakit genetik ada hubungannya dengan lingkungan dan


pola hidup seseorang dan bisakah penyakit genetik disembuhkan secara total dengan
obat atau mengubah pola hidup yang salah?
Jawab : Secara garis besar, penyakit-penyakit genetik terbagi menjadi tiga jenis, yaitu
single-gene disorder, chromosomal disorder dan multifactorial disorder. Single-gene
disorder adalah jenis penyakit genetik yang timbul semata-mata dikarenakan
kerusakan pada gen tertentu.
Chromosomal disorder adalah jenis penyakit genetik yang timbul disebabkan
kerusakan pada kromosom. Pada kedua jenis penyakit genetik ini faktor lingkungan
dan pola hidup tidaklah memberi pengaruh signifikan.
Faktor lingkungan dan pola hidup memainkan peran penting pada jenis yang ketiga,
yaitu multifactorial disorder dimana timbulnya penyakit disebabkan oleh 'kerjasama'
antara faktor-faktor genetik, lingkungan dan pola hidup.
Yang termasuk dalam kategori ini misalnya penyakit-penyakit diabetes,
kardiovaskuler dan kanker. Jika seseorang memiliki kecenderungan genetik untuk
mengidap penyakit-penyakit ini, pada umumnya dia tidak akan sakit kecuali terdapat
faktor lingkungan dan/atau pola hidup tertentu yang mendukung timbulnya penyakit
itu.
Saat ini untuk ketiga macam penyakit genetik di atas dapat dikatakan belum ada obat
atau treatment yang secara efektif dapat menyembuhkannya, khususnya pada single-
gene disorder dan chromosomal disorder. Pada multifactorial disorder, bergantung
jenis penyakitnya, ada yang dapat diringankan atau dikontrol dengan obat-obatan dan
perubahan lingkungan dan pola hidup.

3. (Inas) Apakah tumor terdapat risiko komplikasi? Jika ada, apa saja komplikasinya
Jawab: Bisa terjadi apabila sel-sel abnormal menyebar ke organ lainnya. Komplikasi
yang mungkin terjadi seperti
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak,gagal jantung, dan gangguan fungsi
ginjal.

4. (Erny) Mengapa sel kanker susah disembuhkan?


Jawab : sel kanker sulit disembuhkan dan dikalahkan karena struktur kanker yang
cepat berevolusi dan Kemampuan sel tubuh untuk mengembangkan kanker diduga
merupakan kemampuan yang hakiki dan sudah berevolusi jutaan tahun. dan Sel
kanker sendiri memiliki sejarah evolusi yang panjang. Sel penting apapun dalam
tubuh kita tetap dapat 'melakukan kesalahan'. Sejak lahir, tubuh kita sudah membawa
bom kanker yang bisa meledak kapan saja, saat masih bayi, usia muda, atau ketika
sudah tua.

5. (Nabilqis) Apakah tumor otak bisa disebabkan karena keturunan?


Jawab : Meskipun jinak, tumor otak dapat menyebabkan peradangan serta
meningkatkan tekanan pada otak yang kemudian membuat otak mengalami
permasalahan yang serius. Gangguan pada otak ini tidak diketahui apa penyebabnya,
namun ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan peluang terjadinya
penyakit tersebut. Faktor keturunan merupakan salah satu faktor risiko yang bisa
menyebabkan tumor otak terjadi. Setidaknya terdapat 5-10% kasus tumor otak yang
terjadi akibat memiliki riwayat keluarga tertentu. Tumor pada otak yang diketahui
akibat faktor keturunan ini terjadi akibat adanya gen bermutasi yang diturunkan dari
orangtua, kakek, nenek, atau generasi sebelumnya.

6. (Imel) Bagaimana gejala tumor dan diagnosanya?


Jawab : Selain benjolan, gejala lain yang dapat muncul akibat tumor tergantung pada
lokasi, jenis, dan pengaruh tumor terhadap fungsi organ. Tumor yang tumbuh di organ
dalam bisa tanpa gejala, bisa juga menimbulkan gejala berupa: Demam, Lemas, Tidak
nafsu makan, Berkeringat di malam hari, Nyeri dada, Perubahan warna kulit,
misalnya menjadi kuning, kemerahan, atau menjadi lebih gelap. Perdarahan atau
memar yang tidak jelas sebabnya. Penurunan berat badan.
Diagnosis :
 Tes urine atau tes darah, untuk mengidentifikasi kondisi yang tidak normal.
Contohnya adalah pemeriksaan darah lengkap untuk melihat jumlah dan jenis sel
darah yang mengalami gangguan pada penderita leukemia.
 USG, CT scan, MRI, atau PET scan, untuk mengetahui lokasi, ukuran, dan
penyebaran tumor.
 Biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan tumor untuk diperiksa di
laboratorium. Dari pemeriksaan ini, dapat diketahui jenis tumor dan apakah tumor
bersifat ganas atau jinak.

Penutup

Kesimpulan

Sel = partisipan yang aktif dilingkungannya. Siklus jejas sel, seperti Sel normal
(Homeostasis) yang stress, menyebabkan kebutuhan meningkat dan melalui adaptasi, bila
tidak mampu beradaptasi maka menyebabkan jejas sel (kematian sel). Sama hal nya jika
stimulus yg membahayakan jg dpat menyebabkan jejas sel.

Respon adaptasi sel, utamanya yaitu = atrofi, hipertrofi, hiperplasia, dan metaplasia. Dan bila
kemampuan adaptif berlebihan dapat mnyebabkan sel jejas.

DNA singkatan dari Deoxyribonucleic Acid atau dalam Bahasa Indonesia disebut juga asam
deoksiribo nukleat. Struktur kimianya berupa makro molekul kompleks yang terdiri dari 3
macam molekul yaitu : Gulapentosa (deoksiribosa), Asam fosfat, Basa nitrogen.
RNA singkatan dari Ribonukleatid Acid atau Asam ribonukleat. RNA merupakan substansi
genetik yang berperan sebagai perantara dalam proses pengkodean protein dari gen yang
terdapat di dalam DNA.
Pertumbuhan merujuk pada perubahan-perubahan kuantitatif, yaitu peningkatan dalam
ukuran dan struktur yang lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan
tubuh. Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul dan
bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pula perkembangan tingkah laku
individu.
Perkembangan yaitu perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya
fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan,
kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. Pertumbuhan yaitu peningkatan jumlah
dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis
protein baru.
Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut, untuk menjaga agar kondisi
tubuh tetap sehat. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,minuman,dan
cairan intravena dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.
Kematian tubuh disebut juga somatic dealth, suatu kematian yang terjadi umum, jadi perlu
dibedakan dengan kematian sel yang diikuti dengan nekrosis. Pada saat terjadi kematian
umum mungkin masih terdapat sel dan jaringan yang masih sempat melanjutkan beberapa
aktivitas, misalnya sel yang sedang bermitosis masih dapat menyelesaikan pembelahannya.
Hipersensitivitas atau reaksi hipersensitivitas adalah reaksi berlebihan, tidak diinginkan
karena terlalu senisitifnya respon imun yang dihasilkan oleh sistem imun. Reaksi
hipersensitivitas berdasarkan mekanisme dan waktu yang dibutuhkan untuk reaksi, dibagi
menjadi empat tipe: tipe I, tipe II, tipe III, dan tipe IV.
Degenerasi merupakan suatu perubahan keadaan secara fisika dan kimiadalam sel, jaringan
atau organ yang bersifat menurunkan efisiensinya. Degenerasi sel atau kemunduran sel
adalah kelainan sel yang terjadi akibat cedera ringan. Cedera ringan yang mengenai struktur
dalam sel sepertimitokondria dan sitoplasma akan mengganggu proses metabolisme sel.
Kerusakan ini sifatnya reversible.
Radang adalah reaksi lokal dari suatu jaringan tubuh terhadap jenis jejas (injury).
Peradangan adalah proses dimana sel-sel darah putih dan zat tubuh yang mereka hasilkan
melindungi tubuh dari infeksi organisme asing, seperti bakteri dan virus.
Menurut (Potter & Perry,2005) “Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan
berpoliferasi didalam tubuh yang menyebabkan sakit.”
Menurut (Smetzler & Brenda,2002) “Infeksi adalah beberapa penyakit yang disebabkan
oleh pertumbuhan organisme patogenik dalam tubuh.”

Perkembangan biologis atau fisik berkaitan erat dengan terjadinya proses evolusi manusia.
Proses evolusi biologis merupakan proses perubahan secara berangsur-angsur dalam jangka
waktu lama yang berkaitan dengan sikap tubuh dan cara bergerak, perubahan fungsi bagian
tertentu tubuh manusia, perubahan bentuk dan volume kepala, perkembangan fungsi alat
indra terutama hidung dan mata.
Pengertian Syok yaitu Suatu keadaan/syndrome gangguan perfusi jaringan yang menyeluruh
sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan metabolisme jaringan. (Rupii, 2005). Syok adalah
penurunan perfusi oksigen didalam darah dan zat gizi dalam sel-sel tubuh.
Neoplasma adalah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus-
menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak
berguna bagi tubuh. Dalam penggunaan istilah kedoteran yang umum, neoplasma sering
disebut sebagai tumor, dan ilmu tentang tumor disebut onkologi.

Daftar Pustaka

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Patologi-Keperawatan-
Komprehensif.pdf

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/10/pengantar-patofisiologi.html

Anda mungkin juga menyukai