PEMELIHARAAN KEAMANAN”
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Risisko kerusakan dan keamanan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Tidak
terkecuali di tempat usaha seperti kantor, gedung, pabrik dan lain sebagainya. Salah satu
resiko kerusakan yang merugikan adalah kebakaran. Kebakaran membuat perusahaan
mengalami kerugian material maupun immaterial.
Kebakaran tidak hanya terjadi pada perusahaan yang memproduksi atau menggunakan
bahan-bahan kimia yang mudah terbakar, tetapi juga terjadi pada kantor-kantor biasa.
Untuk itu, kita perlu mengetahui apa-apa saja yang menjadi penyebab kebakaran,
harapannya agar, kita tidak menyepelekan hal-hal yang dapat mencegah kebakaran.
Selain itu, keamanan juga penting dalam sebuah perusahaan. Hal ini diperlukan untuk
menjaga agar gedung, kantor, pabrik, stok barang maupun bahan baku dan mencegah
pencurian data serta informasi perusahaan, pengintaian industry, menghindari suapan,
penculikan, pemerasan dan serangan teroris. Perlu diketahui juga bagaimana merespon hal
ini apabila terjadi.
Penerapan manajemen risiko dalam perusahaan dapat membantu mencegah risiko
kerusakan dan keamanan tersebut terjadi. Manajer yang menangani masalah risiko perlu
melakukan perencanaan yang baik dalam pelaksanaan pencegahan kedua risiko tersebut.
B. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memahami materi dalam mata kuliah
manajemen risiko (pengelolaan risiko usaha) tentang risiko keamanan dan kebakaran
dalam sebuah bisnis sehingga sebuah entitas perlu merencanakan strategi akan
perlindungan dari kebakaran dan pemeliharaan keamanan. Selain itu juga untuk memenuhi
tugas mata kuliah manajemen risiko.
C. Ruang Lingkup
Dala makalah ini, akan dibahas mengenai risiko kebakaran dan keamanan, bagaimana
cara mencegahnya seta meminimalisir kerugian akibat risiko tersebut. Serta mengenai
kasus yang terkait dengan risiko kebakaran dan keamanan.
Energi Material
Oksigen (O2)
Sumber: rahman, scribd.com
2. Bahaya Kebakaran
Ada dua jenis bahaya yang ditibulkan sebagai akibat dari terjadinya kebakaranyaitu kerugian material
dan keselamatan jiwa manusia. Beberapa aspek penyelamatansebenarnya lebih diarahkan dan
diprioritaskan pada penyelamatan jiwa manusia terlebihdahulu, untuk kemidian meminimalkan kerugian
pada tahap berikutnya. Sehingga padaprinsipnya, konsep penanggulangan kebakaran (fire safety) yang
utama adalahpenyelamatan jiwa manusia.
Bahaya keselamatan jiwa manusia pada peristiwa kebakaran dapat diklasifikasikan :
1. bahaya langsung.
- tersengat temperatur yang tinggi.
- keracunan asap
Group IV: Manajemen Risiko | Perlindungan dari Kebakaran & Pemeliharaan 3
Keamanan
2. bahaya tidak langsung.
- terluka
- terjatuh
- terserang sakit
- mengalami shock/serangan psikologis
a. Bahaya listrik
Kebakaran akibat listrik sering terjadi di kantor – kantor dibandingkan dengan rumah.
Penyebabnya bisa berawal dari kontak/sirkuit listrik yang terlalu banyak atau kontak
yang terlalu panas, dan kabel – kabel yang tidak aman. Kekurangan jumlah stop kontak
yang menyebabkan penggunaan adaptor juga akan menyebabkan kebakaran. Bahaya
listrik memerlukan electrical audit untuk mengecek kabel yang tidak aman maupun
kabel yang memiliki terlalu banyak beban.
b. Hot work
Kebakaran yang disebabkan oleh hot work sering berasal dari sumber – sumber yang
tidak diperkirakan, sehingga sebaiknya perkantoran mengurangi portable heater seperti
oven, kompor dan lain – lain.
c. Mesin
Mesin yang sangat panas dapat menyebabkan kebakaran, sehingga harus secara teratur
di servis. Tempat pembuangan udaranya harus selalu dibersihkan untuk mencegah
terjadinya pemanasan mesin.
d. Rokok
Merupakan salah satu penyebab kebakaran di tempat kerja. Rokok seharusnya dilarang
di daerah kerja dimana bahan – bahannya mudah terbakar.
e. Cairan yang mudah terbakar
Dalam pencegahannya, cairan yang mudah terbakar seharusnya disimpan dalam tempat
yang tertutup logam. LPG juga merupakan cairan yang mudah terbakar dan harus
disimpan secara aman.
f. Bad Housekeeping
Seperti print-out komputer atau berkas – berkas yang masih berserakan di atas meja,
peralatan listrik seperti komputer yang masih tersambung aliran listrik bisa saja
memicu timbulnya kebakaran. Perlu ada kebijakan kantor yang membiasakan seluruh
karyawannya untuk disiplin melakukan prosedur-prosedur pencegahan sebelum
meninggalkan ruang kerjanya pada jam pulang kantor.
g. Kebakaran yang disengaja
Hal-hal penting yang menjadi perhatian dalam penggunaan sistem peralatan ini padabangunan antara
lain :
- menentukan tipe alat pendeteksian yang digunakan
- mengatur distribusi perletakan detektor dalam banguan
- sistem pengintalasian alat sensor
- pemeriksaan dan pemeliharaan instalansi (agar selalu dapat bekerja bila suatuwaktu dibutuhkan )
b. Sistem Pemercik (Spirinkler) Otomatis
Sistem ini biasanya bersinegri langsung dengan sistem pendeteksi dini, dimanabila sistem detektor
bekerja, langsung dilanjutkan dengan bekerjanya alat ini untuk pemadam. Beberapa sistem yang bisa
dikenal antara lain :
- alarm kebakaran;
- sistem spinkler otomatis
- sistem hidran (hidran dalam maupun halamam);hose reel;
Beberapa faktor yang menjadi sangat penting didalam perencanaan sistem pemercik otomatis ini :
karakteristik alat pemercik (spinkler ), jenis bangunan yang dilayani,distribusi dan jarak pemasangan
alat, daerah jangkauan yang dapat dicapai alat, pasokanair, instalasi pemipaan alat.
B. Pemeliharaan Keamanan
Masalah keamanan merupakan isu kompleks bagi seluruh perusahaan, karena tidak
hanya untuk menjaga asset perusahaan berupa property atau barang-barang, namun juga
yang perusahaan harus menjaga karyawan yang merupakan intellectual asset perusahaan.
Peningkatan keamanan harus mencerminkan tingkatan dari resiko. Mekin tinggi tingkat
risiko yang dihadapi, maka system keamanan harus semakin ketat. Berikut empat elemen
strategi keamanan yang dapat ditrapkan perusahaan:
1. Mencegah orang-orang yang masuk tanpa izin dengan memberikan peringatan dan
memasang kamera pengintai dan staf keamanan.
2. Membuat batas fisik, seperti pagar atau gembok.
3. System alarm atau cahaya jika ada yang masuk secara illegal.
4. Mengamankan barang-barang perusahaan dengan sitem keamanan fisik sehingga sulit
untuk dipindahkan.
Gambar 2.4: The four elements of a security strategi
Sedangkan zona keamanan sebuah perusahaan dibagi menjadi beberapa area (Gambar 2.5),
antara lain :
1. Perimeter
Wilayah keamanan yang pertama adalah perimeter. Tampat ini dapat dikelilingi
oleh halaman rumput, tumbuhn0tumbuhan atau pohon atau sesuatu yang dapat
membatasi bangunan itus endiri. Perimeter harus dilindungi dengan pagar yang cukup
tinggi untuk mencegah masuknya pencuri. Namun harus diingat, system keamanan
dalam mengendalikan risiko ini harus tetap memperhatikan kemudahan karyawan
maupu supplier utnuk keluar masuk perusahaan.
Pagar harus mendapat pencahayaan pada malam hari dan dilengkapi dengan
alarm. Tanda “keep out” harus ditempelkan, dengan tambahan peringatan yang penting
seperti satpam patroli. Bagi gudang yang menyimpan barang-barang bernilai,
hendaknya memiliki pembatas serta penjaga keamanan yang akan memonitor dan
meemriksa setiap kendaraan yang keluar masuk gudang.
Bagi perusahaan jasa, menerapkan system keamanannya jauh lebih mudah.
Contoh sistem keamanan yang dapat diterapkan para staf atau pegawai menggunakan
kartu megnetik untuk mengakses keluar masuk ruangan. Para pengunjung dan supplier
dapat memanggil resepsionis menggunakan system entryphone, dan resepsionis harus
dapat melihat kendaraan pengunjung walau hanya dari kamera.
2. Clear Zone
Group IV: Manajemen Risiko | Perlindungan dari Kebakaran & Pemeliharaan 15
Keamanan
Sebuah clear zone, harus dijaga disekitar pagar. Close-circuit kamera dipasang
agar seluruh wilayah tersebut dapat terlihat. Perhatian harus difokuskan pada tangki
bahan bakar minyak yang dapat menyebabkan tindakan criminal.
3. Gedung atau Bangunan
Area yang mudah diserang adalah pintu dan jendela. Pada departemen store,
system keamanannya dibuat dengan cara para pengunjung masuk dan keluar melalui
jumlah pintu yang terbatas. Pada malam hari semua pintu harus diterangi dan
dipastikan terkunci, hanya satu pintu yang dapat dibuka dari luar serta jendela yang
harus dijaga.
Untuk sistem keamanan dalam gedung, setiap pintu dilengkapi dengan kode
untuk mengunci pintu dan kode harus diganti secara berkala. Utnuk pengamanan
interior, dapat menggunakan detector ultrasonic dan sorotan cahaya photoelectric yang
dilengkapi alarm. Kamera pendeteksi dapat dihubungkan ke jaringan computer
sehingga gambar dapat ditransfer.
4. Exclusion Zones
Departemen yang dikatakan sebagai security zones antara lain: departemen
penelitian dan pengembangan,kasir, departemen keuangan dan mainframe computer;
server.
Bagi petugas keamanan, mereka harus memeriksa setiap pengunjung dan
meminta para pengunjung tersebut meninggalkan kartu identitas pada meja resepsionis.
Petugas kemanan juga harus melakukan patrol pada malam hari secara berkala namun
dalam jarak yang tidak teratur.
Untuk setiap malam, setelah jam kerja selesai ada orang yang harus bertanggung jawab
atas keamanan gedung dengan melakukan pekerjaan rutin seperti :
- Memastikan setiap pintu dan jendela sudah terkunci
- Mengamankan semua material yang mudah terbakar
- Memastikan semua orang yang idak berkepentingan sudah meninggalkan gedung
perusahaan
- Memastikan alarm untuk keamanan telah aktif
- Memastikan lampu penerangan utnuk luar gedung telah menyala
Gambar 2.5: the five risk security zones
Beberapa bentuk ancaman yang harus diperhatikan terkait dengan masalah keamanan
pada beberapa tempat, antara lain :
a. Gedung
Kebakaran merupakan salah satu bencana yang paling sering trjadi, telah dijelaskan
pada pembahasan sebelumnya. Bencana selanjutnya adalah banjir. Risiko akan
semakin besar jika terjadi banjir pada akhir minggu, berarti ada masa dua hari dimana
masalah tersebut diabaikan sebelum ditanggulangi.
b. Acara-acara publik
Acara public yang dimaksud antara lain konferensi dan pameran, sering menjadi target
serangan oleh kelompok tertentu maupun teroris untuk bebrapa tujuan seperti menarik
perhatian agar mendapat pemberitaan besar dari media, atau sengaja merusak acara
tersebut untuk menimbulkan kekacauan kota sehingga memperburuk citra
pemerintahan pada saat itu. Pembuatan exclusion zone harus diterapkan pada acara
tersebut, dengan menyisir seluruh area dari ancaman bom atau bahan-bahan lain yang
dapat menyebabkan ledakan atau kebakaran. Setiap orang yang akan memasuki area
tersebut harus memiliki undangan. Penjagaan yang sangat ketat harus dilakukan
sebelum acara dimulai, dan selama acara selalu dilakukan pemeriksaan terhadap
Masalah keamanan ini sangat menarik dibicarakan sebab seringkali sangat mudah bagi
pekerja untuk mengambil informasi rahasia perusahaan. Perusahaan tidak tahu kapan
pencurian dilakukan, sehingga perusahan harus membuat penilaian berupa:
Apa saja informasi yang sensitif?
Bagaimana informasi itu dipakai atau dapat diambil?
Bagaimana cara mencegah pencurian?
Seluruh dokumen yang berharga harus dihancurkan, bukan dibuang. Data-data yang
penting tersebut setiap harinya sebelum ditinggalkan dikantor setiap jam pulang, tidak
dibiarkan berada diatas meja, namun dikunci dalam laci. Dokumen-dokumen berupa
rencana-rencana kerja perusahaan hanya bisa diakses oleh orang-orang terbatas. Keamanan
computer juga harus diperhatikan. Perusahaan harus waspada dengan masalah pencurian
computer, virus dan masalah lainnya.
Selain itu perusahaan harus memiliki hubungan yang baik dengan karyawan, dengan
cara memperlakukan pegawainya secara adil, dan berusaha menyelesaikan segala komplai
pegawainya dengan cepat agar tidak ada kekecewaan dari pegawai, sehingga munculnya
pengintaian dari pihak dalam perusahaan dapat diminalisir.
Jika pencurian informasi itu terjadi, maka lakukan penilaian atas jenis informasi apa yang
telah diambil, bagaimana informasi itu diambil, apa yang dapat dilakukan agar hal yang
sama tidak terulang serta apakah konsekuensi yang harus diambil.
Telepon dapat disadap oleh pihak-pihak tertentu. Terkadang jika seseorang ingin
menguping, dapat juga ia mengeset telepon ke auto-answer dan mematikan dering dengan
cara memencet tombol ‘mute’ sehingga pembicaraan dapat terdengar.
Beberapa cara yang dapat dilakukan agar tidak terjadi pencurian informasi adalah proses
rekrutmen perusahaan menggunakan formulir aplikasi yang komprehensif dari calon
pegawai potensial, serta penemuan atau trademark dipatenkan sebagai hak perusahaan
terhadap kekayaan intelektual ini.
Group IV: Manajemen Risiko | Perlindungan dari Kebakaran & Pemeliharaan 19
Keamanan
Biasanya perusahaan yang rentan terhadap kasus pencurian informasi ini adalah
perusahaan dengan brand yang terkenal, perusahaan makanan minuman (dimana
terkadang bahan terkontaminasi yang dapat merusak reputasi perusahaan) atau perusahaan
yang controversial (karena meakukan tes produk pada hewan).
Adapun tipe orang yang dapat terlibat dalam pencurian data informasi ini yaitu
mantan pegawai atau pegawai yang mempunyai dendam, kelompok minoritas, dan
pemeras yang menginginkan uang.
DAFTAR PUSTAKA
Hanggraeni, dewi, 2010, Pengelolaan Risiko Usaha, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI
Sadgrove, kit, 2005, The complete guide to business risk management, 2nd edition,
England: Gower Publishing Limeted
Internet :
http://www.scribd.com/doc/52895026/Bahaya-dan-Upaya-Penanggulangan-Kebakaran
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/294966-3-titik-kebakaran-di-mal-terbesar-
pekanbaru
http://halloriau.com/read-pekanbaru-21722-2012-03-09-mal-ska-pekanbaru-
terbakar.html