dengan tujuan agar sistem yang ada sekarang dapat lebih efektif dalam melayani para penerima
manfaat jaminan sosial, juga untuk memperluas cakupan manfaat jaminan sosial ke seluruh
pekerja di Indonesia, baik pekerja di sektor formal maupun informal. Program jaminan sosial
yang ada sekarang dianggap kurang berhasil dalam tujuannya untuk memberikan manfaat yang
cukup baik bagi para penerima manfaat, karena jumlah penerima manfaat, nilai manfaat, dan
hasil investasi dana jaminan sosial dianggap masih relatif kecil, dan tata kelola dana jaminan
sosial juga dianggap masih kurang baik. Pemerintah telah mengajukan sebuah Rancangan
Undang-Undang (RUU) yang akan mengubah sistem jaminan sosial yang ada sekarang, yaitu
dari sebuah sistem tabungan wajib (provident fund) menjadi sebuah asuransi sosial (social
insurance) yang bersifat wajib. RUU ini akan dibahas dalam makalah ini untuk melihat
kemungkinan dampak program jaminan sosial yang baru pada pasar tenaga kerja, jumlah
investasi di Indonesia, anggaran belanja pemerintah, dan ekonomi nasional pada umumnya.
Di Indonesia, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) telah menentukan 4 macam jaminan
sosial yang terdiri dari JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja), TASPEN (Tabungan dan
Asuransi Pegawai Negeri), ASABRI (Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia),
dan ASKES (Asuransi Kesehatan Indonesia).
Saran :
Saya memukan bahwa dalam RUU ini terdapat banyak permasalahan, contohnya: program
jaminan sosial dalam RUU ini kurang menguntungkan pasar tenaga kerja dan iklim usaha,
kemungkinan dapat memperburuk defisit anggaran belanja kita, dan kurang memperhitungkan
peranan sektor swasta dalam mengadakan program jaminan sosial kepada masyarakat.
Pengalaman internasional menunjukkan bahwa pengadaan program jaminan sosial oleh negara
sudah bukan merupakan model yang cocok untuk memberikan manfaat jaminan sosial kepada
pekerja dan keluarganya. Karena itu pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan pengadaan
manfaat jaminan sosial bagi masyakat oleh sektor swasta yang akan menggantikan sistem yang
ada sekarang.
REFERENSI :
Sulastomo, Sistem Jaminan Sosial Nasional Sebuah Introduksi, Rajawali Pers, Jakarta.
2007.