Anda di halaman 1dari 2

Strategi Mengelola Penawaran

Strategi-strategi yang dapat diterapkan perusahaan jasa untuk menyesuaikan kapasitasnya


dengan tingkat permintaan yang berfluktuasi adalah :

1) Menggunakan karyawan paruh waktu


Karyawan paruh waktu banyak yang dipekerjakan selama periode sibuk. Strategi ini banyak
diterapkan pada jasa yang terstandarisasi dan untuk tugas yang tidak terlalu banyak
membutuhkan keterampilan khusus. Misalnya toko-toko busana dan kantor pos mempekerjakan
tenaga tambahan paruh waktu (misalnya para pelajar dan mahasiswa yang ingin mencari
pengalaman atau menambah penghasilan) pada waktu menjelang Hari Natal dan Tahun Baru,
Lebaran atau saat-saat permintaan puncak lainnya.

2) Menyewa atau berbagi fasilitas dan peralatan tambahan


Untuk menghindari investasi tambahan yang cukup mahal dan tidak sepenuhnya dapat
dimanfaatkan, perusahaan jasa dapat menyewa fasilitas atau peralatan tambahan yang
dipergunakan selama periode puncak/sibuk. Alternatif lainnya adalah mengembangkan shared
services, misalnya beberapa rumah sakit secara bersama-sama membeli peralatan medis tertentu
untuk dipergunakan bersama. Beberapa perusahaan penerbangan juga dapat memanfaatkan
peralatan penanganan bagasi, pintu masuk, dan berbagai fasilitas lainnya secara bersama-sama.

3) Menjadwalkan aktivitas downtime selama periode permintaan rendah


Guna menjamin bahwa seluruh kapasitas produktif perusahaan dapat tersedia selama periode
puncak, maka aktivitas-aktivitas seperti renovasi bangunan, reparasi, liburan karyawan, dan
pelatihan harus dijadwalkan selama periode permintaan diramalkan rendah. Dengan kata lain,
perusahaan menerapkan peak–time efficiency routines, di mana karyawan hanya melakukan
tugas-tugas pokok selama periode permintaan puncak. Di samping itu, perusahaan menjadwalkan
beberapa shift kerja dalam satu hari. Penjadwalan ini sangat penting terutama bagi perusahaan
jasa yang menghadapi permintaan siklikal, seperti rumah sakit, bank, kepolisian, dan wartel.

4) Melakukan pelatihan silang (cross-training) terhadap karyawan 


Para karyawan dilatih untuk melakukan berbagai macam tugas, supaya mereka dapat saling
membantu dan menunjang. Hal ini sangat bermanfaat apabila terjadi bottleneck, di mana
sebagian karyawan menghadapi periode sibuk sementara karyawan lainnya relatif santai.
Misalnya, di saat sebagian karyawan bagian persediaan relatif santai (pekerjaannya relatif tidak
banyak), mereka akan diperbantukan pada bagian kasir bila antrian di kasir supermarket mulai
memanjang.

5) Meningkatkan partisipasi para pelanggan


Perusahaan dapat mengupayakan keterlibatan pelanggan sebagai coproducer dalam tugas-tugas
tertentu (komponen jasa yang bersifat customer self-service), misalnya pasien mengisi sendiri
catatan medisnya, konsumen menaruh sendiri barang-barang belanjaannya di supermarket, dan
pelanggan mengambil sendiri makanan dan minuman yang dipesan di restoran fast food.
REFERENSI :
 Modul EKMA4568 / Modul 5
 Render, Barry dan Jay Heyzer. 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Alih Bahasa
oleh Dwianoegrahwati dan Indra Almady. Jakarta: Salemba Empat.
 Roger G. Schroeder. 1995. Manajemen Operasi. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai