Anda di halaman 1dari 3

Nama: Meikel Suranta Tarigan

NIM: 042784506
Mata kuliah: Manajemen Operasi Jasa

1. Jelaskan model antrian yang harus dipenuhi pada model antrian single chanel !
Jawaban:
Model antrean ini merupakan model yang paling umum dalam membahas teori
antrean. Beberapa asumsi yang harus dipenuhi adalah.
1. Kedatangan dilayani dengan first-come, first-served , setiap kedatangan menunggu
untuk dilayani dengan mengabaikan panjangnya antrean yang ada.
2. Kedatangan tidak tergantung oleh kedatangan sebelumnya, tetapi rata-rata
banyaknya kedatangan (tingkat kedatangan) tidak berubah dariwaktu ke waktu.
3. Kedatangan dijelaskan dengan distribusi probabilitas Poisson dan berasaldari
populasi yang tidak terbatas.
4. Waktu pelayanan bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan berikutnya dan tidak
saling tergantung, tetapi rata-rata waktu pelayanan diketahui.
5. Waktu pelayanan terjadi menurut distribusi eksponensial negatif.
6. Rata-rata tingkat pelayanan lebih cepat dari rata-rata tingkat kedatangan.

Pada model antrian single chanel, umumnya pelayanan tidak membutuhkan banyak
fasilitas pelayanan seperti pelayanan di makanan tempat saji . Pelanggan di layani
dengan moto first in - first out. Karena pelayanan nya tidak membutuhkan waktu yang
lama, serta jumlah pelanggan yang mengantre juga tidak terlalu banyak.Hal ini
dikarenakan dalam model ini, menggunakan alur-alur pelayanan yang sederhana,
dengan waktu yang diperlukan dalam pelayanan yang tidak terlalu lama..Sistem
pelayanan dengan satu tahap (single-phase system) merupakan pelayanan yang
diterima pelanggan hanya satu kali, kemudian pelanggan keluar dari sistem karena
pelayanan yang diterima telah selesai. Model antrean ini merupakan model yang
paling umum dalam membahas teori antrean seperti yang sudah di jelaskan di atas
mengenai asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam model antrian single chanel.

Sebagai contohnya agar lebih menjawab beberapa asumsi yang harus dipenuhi di atas
adalah sebuah pelayanan makanan cepat saji.Berdasarkan teori di atas, model antrian
yang digunakan pada restoran cepat saji adalah single channel-single phase. Hal ini
dikarenakan pada restoran cepat saji, menggunakan alur-alur pelayanan yang
sederhana, dengan waktu yang diperlukan dalam pelayanan yang tidak terlalu lama.
Alur pelayanan dalam retoran ini adalah berawal dari customer memesan makanan,
membayar pesanan tersebut, dan customer tinggal menunggu pesanan tiba.Dalam
antrean pelayanan restoran cepat saji juga tidak diperlukan pembeda antara customer
satu dengan yang lainnya. Seluruh customer pada umumnya berkedudukan sama dan
harus dilayani dengna sama. Hanya menu pesanan yang mungkin menjadi pembeda.
Berdasarkan alur pelayanan tersebut, restoran cepat saji cukup untuk menggunakan
metode single channel-single phase untuk melayani customernya.

2. a.Jelaskan yang dimaksud dengan perencanaan kapasitas !


Jawaban:
Perencanaan kapasitas merupakan proses perencanaan penjualan dan operasi,
memproses informasi dalam standar waktu, aliran, dan informasi lain mengenai
bagaimana perusahaan menghasilkan jasa atau produk, dan rencana
input yang diperlukan. Perencanaan kapasitas juga dapat membuat laporan bagi
manajer dalam berbagai bidang seperti sumber daya manusia, pembelian, penjualan
dan pemasaran, dan keuangan dan akuntansi.Perencanaan kapasitas mempunyai
horizon waktu, baik jangka panjang (lebih dari satu tahun), jangka menengah
(bulanan hingga kuartalan), dan jangka pendek (kurang dari satu tahun). Meskipun
tidak ada satu orang yang disebut sebagai manajer kapasitas, namun ada beberapa
posisi manajer yangmenggunakan kapasitas secara efektif. Kapasitas merupakan suatu
terminologi yang dalam konteks manajemen operasional di definisikan sebagai
banyaknya sumber daya yang tersedia untuk dapat memproduksi
output selama periode waktu tertentu.Output tersebut dihasilkan dalam jadwal operasi
yang normal
b.Jelaskan penyebab sulitnya dilakukan perencanaan kapasitas pada perusahaan jasa !
Jawaban:
Perencanaan kapasitas sulit dilakukan di perusahaan jasa, karena:
1. Pelayanan bersifat mudah rusak atau tidak tahan lama ( perishable),sehingga
pelayanan dikonsumsi saat pelayanan tersebut dihasilkan. Hal ini tidak
memungkinkan pelayanan diberikan lebih awal untuk mengantisipasi permintaan
yang meningkat di kemudian hari. Oleh karena itu, pengadaan persediaan tidak
mungkin digunakan sebagai alat untuk mengelola fluktuasi atau ketidakpastian
permintaan. Tunggakan pesanan masih mungkin dilakukan apabila pelanggan mau
menunggu.Kondisi ini dapat terjadi misalnya pembeli mobil mau menunggu beberapa
hari karena mobil yang diinginkannya tidak tersedia di dealer ,sementara pasien yang
sakit gigi tidak mungkin menunggu jika dokter giginya berlibur. Tentu saja berbagai
perkecualian tersebut tidak dapat digeneralisasi, seperti dalam sistem reservasi yang
merupakan suatu bentuk tunggakan pesanan.
2. Kapasitas maksimum dari beberapa sistem pelayanan tidak mempunyai
fleksibilitas. Kapasitas sistem manufaktur dapat ditingkatkan dalam jangka pendek
dengan praktek-praktek lembur atau menambah shift .Beberapa pelayanan secara
sama meningkatkan kapasitas dengan menambah jam operasi, seperti tempat-tempat
hiburan di musim liburan,tetapi tidak semua bisnis jasa atau pelayanan dapat
melakukan hal tersebut. Manajer hotel juga tidak dapat menambah kamar bila semua
kamar telah dipesan.
3.Permintaan pada beberapa jasa atau pelayanan lebih sulit diprediksi. Bila
dibandingkan dengan perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk, prediksi
permintaan di perusahaan jasa atau pelayanan sulit diprediksi. Salah satu alasannya
adalah keputusan mengonsumsi jasa seperti makan di rumah makan, pergi nonton ke
bioskop, atau potong rambut biasanya merupakan keputusan spontan yang
dipengaruhi oleh keadaan pada hari atau minggu tersebut. Alasan lain adalah
permintaan terhadap beberapa jenis pelayanan terjadi pada saat puncak dan surut
seperti makanan cepat saji, transportasi umum, dan kebutuhan listrik.Jenis pelayanan
tersebut dapat diprediksi.
4.Variabilitas dalam waktu pelayanan. Karena variasi jasa yang ditawarkan, ciri-ciri
jasa tersebut, dan variasi kebutuhan dan keinginan pelanggan, maka waktu yang
dibutuhkan untuk melayani pelanggan sulit diprediksi. Hal inilah yang menyebabkan
sering kali terjadinya estimasi rendah dan estimasi tinggi dalam menentukan
kebutuhan kapasitas,sehingga sering kali terjadi kekurangan atau kelebihan
kapasitas.Kapasitas per unit juga sulit didefinisikan.
5.Banyak pelayanan berada di luar batas lokasi. Banyak pelayanan yang tidak dapat
dikirimkan, sehingga kapasitas pelayanan harus tersedia pada tempat yang tepat dan
waktu yang tepat. Untuk berbagai organisasi pelayanan yang merupakan satu unit
yang meliputi beberapa pelanggan,unit lain pada lokasi yang sama bisa tidak
digunakan. Bila terjadi ketidakseimbangan, pelayanan tersebut dapat dipindahkan dari
satu lokasi ke lokasi lain dengan mudah.

3. a.Jelaskan tujuan perencanaaan SDM !


Jawaban:
Perencanaan SDM bertujuan untuk meyakinkan manajemen bahwa dalam perusahaan
tersebut tersedia sejumlah karyawan yang sesuai dengan tempat yang dibutuhkan dan
keahlian yang diperlukan. Perencanaan tersebut harus merupakan bagian dari
perencanaan strategik perusahaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, dan
perencanaan jangka pendek atau perencanaan operasional. Dalam perusahaan jasa
yang berskala besar, perencanaan SDM mirip atau hampir sama dengan perencanaan
perusahaan. Namun, dalam perusahaan jasa yang berskala kecil, perencanaan SDM
bersifat jangka pendek yang kadang kala bersifat temporer atau sementara.Pada
perusahaan dengan skala besar, perusahaan harus meramalkankebutuhan SDM-nya
dengan persyaratan-persyaratan yang diperlukan danketersediaan tenaga kerja dengan
keahlian yang sesuai dengan yangdibutuhkan perusahaan. Kebutuhan SDM harus
diperhitungkan dalam menyusun sasaran dan kebijakan perusahaan, rekrutmen,
pelatihan, dan pengembangan karyawan, serta dalam perputaran kerja, promosi, dan
demosiatau perampingan.
b.Jelaskan mengapa karyawan merupakan faktor penting perusahaan jasa !
Jawaban:
Karyawan perusahaan jasa merupakan faktor penting dalam keberhasilan organisasi
jasa, bukan hanya disebabkan oleh hubungan langsung nya dengan pelanggan, tetapi
juga disebabkan karyawan atau penyedia jasamerupakan pusat dari
the positive word-of-mouth yang bersifat subyektif.Manajemen jasa harus berada di
luar pendekatan lini produksi dan berorientasi pada penerapan manajemen sumber
daya manusia (MSDM)yang sistematik dan modern. Pendekatan tersebut meliputi
seleksikaryawan, pelatihan karyawan, pemberdayaan, formalisasi yang
rendah,evaluasi berdasarkan perilaku, dan pendekatan strategik dalam MSDM.

Sumber : BMPEKMA4369MODUL7,8&9

Anda mungkin juga menyukai