Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH POPULASI DAN SAMPEL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Stasistik Pendidikan

Dosen Pengampu : Siti Mutholingah M.Pd.

Disusun Oleh :

Nailil Fitroh (197720132)

Nurhidayah (197720120)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAIMA MA’HAD ALY AL-HIKAM MALANG

DESEMBER 2021
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………. 2

B. Rumusan Masalah……………………………………………………… 2

C. Tujuan…………………………………………………………………... 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Populasi Dan Sampel….……………….…………….….… 3

B. Teknik Dan Jenis Sampel ……………………………...…………......... 3

C. Cara Menentukan dan Menghitung Sampel ........................................... 6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………….……. 8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………....... 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam melakukan penelitian populasi dan sampel merupakan satu


komponen yang sangat diperlukan. Dalam menentukan populasi dan sampel
penelitian, sudah barang tentu haruslah sesuai dengan langkah-langkah yang
ditentukan serta haruslah tepat dan efesien. Kandala-kandala yang timbul
selayaknya dapat diantisipasi oleh peneliti. Oleh karena itu, dalam menentukan
populasi dan sampel peneliti hendaklah memperhatikan hal-hal yang berkaitan
dengan populasi dan sampel, sehingga didapatkan samel yang tepat.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Populasi Dan Sampel?
b. Apa Saja Teknik Dan Jenis Sampel?
c. Bagaimana cara menentukan dan menghitung sampel?

C. Tujuan
a. Untuk Mengetahui Pengertian Populasi Dan Sampel
b. Untuk Mengetahui Apa Saja Teknik Sampel
c. Untuk mengetahui cara menghitung dan menentukan sampel.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Populasi dan Sampel.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi, sedangkan populasi sendiri adalah suatu wilayah atau objek atau
sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama. Bila populasi besar,
peneliti tidak mungkin meneliti semua yang ada di pupulasi, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Untuk itu sampel yang diambil
dari populasi harus respentatif (mewakili).

Bila sampel tidak mewakili, maka ibarat orang buta disuruh


menyimpulkan karakteristik gajah. Satu orang memegang telinganya, maka dia
akan menyimpulkan bahwa gajah seperti kipas. Satu orang lagi memegang badan
gajah, maka ia akan menyimpulkan gajah seperti tembok yang besar. Dan satu lagi
memegang ekornya, maka ia akan menyimpulkan gajah itu kecil seperti seutas
tali. Begitulah kalau sampel yang dipilih tidak respentatif, maka ibarat 3 orang
buta itu membuat kesimpulan yang salah tentang gajah.

B. Teknik Sampling Dan Jenis Sampling

Teknik sampel adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan


sampel yang akan digunakan untuk penelitian, tekniknya ada dua, yaitu :

1. Probability sampling

Probability Sampling ialah teknik untuk memberikan peluang yang


sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Jenis probability sampling terbagi menjadi beberapa, yaitu :

a. Simple random sampling

Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari


anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata
(tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila
anggota populasi dianggap homogen (sejenis). Cara pengambilan sampel
melalui beberapa cara yaitu undian, kalkulator, table angka acak, computer

b. Proportionate random sampling

Dalam pendekatan ini, setiap ukuran sampel strata berbanding


lurus dengan ukuran populasi dari seluruh populasi strata. Artinya, setiap
sampel strata memiliki fraksi sampling yang sama (diambil sebagian).

c. Disproportionate random sampling


Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila
populasi berstrata tapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit
kerja tertentu mempunyai 3 orang lulusan S2, 4 orang lulusan S1, 90 orang
lulusan SMP, dan 100 orang lulusan SMU, maka 2 kelompok (S2 dan S1)
ini dijadikan sampel karena 2 kelompok ini terlalu kecil jika dibandingkan
dengan yang kelompok SMP dan SMU.

d. Area sampling (sampling menurut daerah)

Teknik ini digunakan untuk meneliti bila obyek yang akan diteliti
sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, kabupaten atau provinsi.
Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data,
maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah
ditetapkan.

2. Non probability sampling

Teknik ini adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi


peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Jenis teknik ini meliputi :

a. Sampling sistematis

Sampling ini adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan


urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misal ada 100
anggota dan pengambilan sampel ini bisa dengan nomor ganjil saja, genap
saja atau kelipatan 5. Misalnya kelipatan 5 bisa diambil nomor
5,10,15,20,25 dan seterusnya atau kelipatan 3 dan lain lain.

b. Sampling kuota

Sampling ini adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi


yang mempunyai ciri ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Sebagai contoh akan melakukan penelitian di suatu daerah yang terkena
bencana, misalkan kuota sampel ada 500 orang dan peneliti ada 5 orang
berarti setiap orang harus menemukan 100 sampel untuk diteliti.

c. Sampling incidental

Sampling ini adalah teknik penentuan berdasarkan kebetulan, siapa


saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel.

d. Purposive sampling

Teknik ini adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan


tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan,
maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan atau
misalkan mau meneliti tentang kondisi politik di suatu daerah, maka
sampelnya adalah orang yang ahli politik.

e. Sampling jenuh

Teknik ini adalah ketika semua populasi dijadikan sampel. Hal ini
dilakukan bila jumlah populasi relatif sedikit (kurang dari 30 orang) atau
peneliti yang ingin membuat penelitian dengan sampel kecil. Istilah lain
sampel jenuh ini adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel.

f. Snowball sampling

Teknik ini adalah jumlah sampel yang mula mula kecil menjadi
besar, seperti halnya bola salju yang menggelinding dan menjadi besar.
Dalam penentuan sampel ini biasanya memilih satu atau dua orang lalu
merasa kurang puas dengan jawabannya lalu mencari orang lagi agar
informasi yang diinginkan menjadi lengkap

C. Cara menentukan dan menghitung sampel.


Apabila sudah menemukan populasi yang akan diteliti, langkah selanjutnya yaitu :

a. Mendefinisikan populasi
Populasi target adalah sekumpulan elemen-elemen atau obyek yang memiliki informasi
yang dicari oleh peneliti dan akan digunakan dalam membuat kesimpulan. Populasi
target harus didefinisikan secara tepat. Dalam mendefinisikan populasi target mencakup
terjemahan dari definisi problem ke dalam pernyataan yang tepat yang akan dan tidak
akan dimasukan dalam sample.
b. Menentukan kerangka sample
Kerangka sampling adalah elemen-elemen yang representatif dari target populasi yang
terdiri dari daftar elemen yang ditentukan untuk mengidentifikasikan populasi target.
c. Seleksi teknik sampling
Seleksi teknik sampling meliputi beberapa keputusan yang sifatnya sangat luas. Peneliti
harus memutuskan antara menggunakan pendekatan Bayesian atau pendekatan
tradisional sampling, untuk sample dengan atau tanpa repleacement, dan menggunakan
nonprobability atau probability sampling.
d. Menentukan ukuran sample
Ukuran sample berkenaan dengan jumlah elemen yang dimasukan dalam penelitian.
Pembentukan ukuran sample adalah kompleks dan meliputi beberapa pertimbangan
kualitatif dan kuantitatif.
e. Pelaksanaan proses sampling
Proses pelaksanaan sampling menggunakan spesifikasi yang rinci tentang bagaimana
keputusan desain sampling berkenaan dengan populasi, unit sampling, teknik sampling,
dan ukuran sample untuk diimplementasikan.
Untuk mengukur berapa minimal sampel yang dibutuhkan, biasanya
menggunakan rumus SLOVIN yaitu :
Dari perhitungan menggunakan rumus slovin, terdapat total sampel 41 orang, berarti
41 orang ini bisa mewakili 70 populasi.

Contoh di kelas MPI

- Menggunakan teknik sampling probability (area sampling)


Mahasiswa mukim 5, non mukim 14
- Rumus slovin
n= N/1+ N.e2
= 19 / 1 + 19. x (0,1)2
=
19 / 1 + 19 x 0,01
= 19 / 1 + 0,19
= 19 / 1,19
= 15,9 atau 16

BAB III
PENUTUP

KESIMPILAN

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi, sedangkan populasi sendiri adalah suatu wilayah atau objek atau
sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama.

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk


menentukan sampel yang akan digunakan untuk penelitian, tekniknya ada dua, yaitu :

1. Probability sampling
Dalam teknis sampling ada beberpa jenis probability sampling, yaitu :
a. Simple random sampling
b. Proportionate random sampling
c. Disproportionate random sampling
d. Area sampling (sampling menurut daerah)
2. Non probability sampling
Jenis teknik ini meliputi :
a. Sampling sistematis
b. Sampling kuota
c. Sampling incidental
d. Purposive sampling
e. Sampling jenuh
f. Snowball sampling

Cara menentukan sampel adalah dengan 5 cara, yaitu :

a. Mendefinisikan populasi
b. Menentukan kerangka sampel
c. Seleksi teknik sampling
d. Menentukan ukuran sampel
e. Pelaksanaan proses sampling

DAFTAR PUSTAKA
http://etheses.uin-malang.ac.id/1461/7/08510131_Bab_3.pdf

Buku “metode penelitian kuantitatif,kualitatif, dan R&D”,


Prof.Dr.Sugiyono penerbit alfabeta bandung.

https://scholar.google.co.id/scholar?
q=populasi+dan+sampel&hl=en&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart

Anda mungkin juga menyukai