Askeb Komprehensif Zeinun
Askeb Komprehensif Zeinun
Di susun oleh
ZEINNUN ALAZAIN
NIRM 1802010
Kepada
Oleh
ZEINNUN ALAZAIN
NIRM 1802010
Pembimbing Askeb
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan
komprehensif ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunan
bahasanya Untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
kesulitan. Akan tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari dari berbagai pihak,
mestinya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa
2. Ns. Hi. Suwandi Luneto, S.Kep., M.Kes., CWCCA selaku wakil ketua I
3. Ns. Hj. Zainar Kasim S.Kep., M.Kes selaku wakil ketua II bidang sumber
4. I Made Rantiasa S.Kp, M.Kes, selaku wakil ketua III bidang administrasi dan
telah
iii
memberikan dukungan kepada penulis.
5. Rizal Arsyad, S.Ag.. M.A selaku wakil ketua IV bidang kemahasiswaan AIK
6. Ike F.A Chabibah, S.ST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
praktik.
terselesaikan.
9. Kepada Ibu Ny M.L yang telah bersedia dijadikan klien dalam asuhan secara
komprehensif.
Manado, 2021
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... v
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 3
C. Manfaat ................................................................................................ 4
v
BAB V Penutup`......................................................................................... 113
A. Kesimpulan........................................................................................... 105
B. Saran..................................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan penggunaan KB yang
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang hampir selalu terjadi pada
setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh
dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42
Berdasarkan data profil kesehatan provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2016
terdapat 54 kasus kematian dan pada tahun 2015 terdapat 71 kasus kematian, hal
ini menandakan adanya penurunan angka kematian ibu (AKI). Sedangkan untuk
Angka Kematian Bayi (AKB) tercatat pada tahun 2016 terdapat kasus kematian
bayi sebesar 250 kasus kematian menurun dibandingkan dengan tahun 2015
dimana terdapat 286 kasus kematian (Profil Kesehatan Prov. Sulut, 2017).
Dalam hal menurunkan AKI dan AKB maka perlunya peran bidan dalam
ANC yang berkualitas diharapkan mampu dapat mendeteksi secara dini adanya
Pada akhir kehamilan ibu dan janin mempersiapkan diri untuk menghadapi
1
2
pengeluaran hasil konsepsi atau yang biasa disebut janin atau kandungan,
umumnya seorang ibu akan merasa bahagia dan senang sebelum proses persalinan
setelah penantian panjang. Sebagian akan merasa takut dan gelisah hal tersebut
(Prawirohardjo, 2014).
turun, pada tahun 1991-2007 dari 390 kematian menjadi 228. Pada tahun 2012
meningkat secara signifikan menjadi 395 kematian dan menurun menjadi 305 per
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari. Bayi baru lahir
normal adalah berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung
menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat (Rahardjo,
Angka Kematian Bayi tercatat pada tahun 2016 terdapat kasus kematian bayi
sebesar 250 kasus kematian menurun dibandingkan dengan tahun 2015 dimana
Dua jam pasca bayi lahir disebut masa nifas. Masa nifas adalah masa atau
waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta lepas dari rahim sampai enam minggu
partus lama. Data juga menunjukkan penurunan jumlah kematian ibu pada tahun
3
2013 sebanyak 5000 menjadi 4.100 pada tahun 2017 (Kemenkes 2017).
atau tidak. Kontrasepsi merupakan suatu tidakan yang diinginkan dan disepakati
kehamilan akibat dari sel telur yang dibuahi oleh sel sperma yang sudah matang.
(Maritalia, 2014)
terutama di negara Asia, Amerika serta Afrika. Berdasarkan data dunia jumlah
persalinan bayi baru lahir, masa nifas serta keluarga berencana, maka penulis
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
C. Manfaat
1. Bagi Tempat Pelayanan
Dapatumenambahuliteraturudalamuprosesubelajarumengajar baik
oleh mahasiswiumaupunudosen.
3. Bagi Penulis
ini.
4. Bagi Pasien
diberikan
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
2. Proses
a. Pengumpulan data Dasar : pada bagian ini dikumpulan data subjektif dan
b. Interpretasi data : pada bagian ini data yang sudah dikumpulkan akan di
pencegahan.
metode SOAP. SOAP merupakan singkatan dari subjektif (S), objektif (O),
5
6
(Walyani, 2015).
1. Pengertian
emesis. Sering terjadi di pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini
jelas.
Kehamilan).
berkontraksi.
8
pada kehamilan
kedua.
a. Asam folat
Pemakaian asam folat pada masa pre dan perikonsepsi menurunkan resiko
b. Energy
9
Kebutuhan energy ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh
c. Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan tubuh ibu di butuhkan protein
sebagai akibat dari kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat yang
yaitu :
a. Power, adalah tenaga yang mendorong bayi keluar seperti his atau
dasar panggul.
bagian bahu, kurang lebih seperempat dari panjang ibu. 96% bayi
dilahirkan dengan bagian kepala lahir pertama. Passanger terdiri dari janin,
4. Tahapan Persalinan
a. Kala I (Pembukaan)
2) Fase aktif : frekuensi dan lama (durasi) kontraksi uterus biasanya menin-
11
gkat (kontraksi dianggap adekuat jika terjadi 3 kali dalam 10 menit dan
bayi lahir. Hal ini ditandai dengan ibu merasa ingin meneran bersamaan
vulva dan spingter ani membuka, pengeluaran lendir darah. (Walyani, 2015)
Batasan pada kala III bayi telah lahir sampai pada lahirnya plasenta.
tiba-tiba, tali pusat bertambah Panjang. Manajemen aktif pada kala III
Batasan pada kala IV Ketika olasenta lahir dan berakhir 2 jam pasca
a. Engagement : terjadi ketika kepala janin sudah masuk pintu atas panggul.
Pada nullipara hal ini terjadi sebelum awal persalinan, sedangkan pada
c. Fleksi : sangat penting bagi penurunan kepala selama kala II agar bagian
tahanan ini terjadilah fleksi, karena moment yang menimbulkan fleksi lebih
d. Putaran paksi dalam adalah janin berputar dari arah depan sampai kebawah
simpisis.
f. Ekspulsi, setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah simpisis
depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan bayi lahir searah dengan
digunakan.
tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan
6) Memakai sarung tangan dengan DTT atau steril untuk semua pemeriksaan
dalam.
dengan air DTT. Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam
amniotomi.
klorin selama 10 menit. Cuci kedua tangan dengan air mengalir dan
sabun keringkan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan
kering.
11) Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk
14
Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
12) Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai dengan
keinginannya.
13) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
(pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia
merasa nyaman).
14) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran.
15) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm, letakkan
16) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu.
17) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
18) Saat kepala membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi kain, letakkan tangan yang lain
di kepala lain bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak
Anjurkan ibu untuk meneran perlahan, bernafas cepat saat kepala lahir.
19) Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal
21) Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara peralahan.
15
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan
arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan
kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk
bayi yang berada di bagian bawah kea rah perineum, membiarkan bahu
siku dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian
24) Setelah tubuh dan lengan lahir,menelusurkan tangan yang ada di atas
punggung kaki lahir. Memegang kedua kaki bayi dengan hati – hati
25) Menilai bayi dengan cepat dalam 30 detik, kemudian meletakkan bayi di
atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya
26) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan biarkan
27) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira – kira 3 cm dari pusat bayi.
16
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan
28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting
bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian
kepala.
30) Membiarkan tali pusat terbuka, jika bayi mengalami kesulitan dalam
31) Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk
32) Meletakkan kain yang bersih dan kering. Lakukan palpasi abdomen untuk
34) Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan oksitosin 10
1
unit I.M di gluteus /3 atas paha kanan ibu bagian luar, setelah
36) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas
kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan
arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Tekan uterus dengan cara
17
menekan uterus ke arah atas dan belakang (dorso kranial) dengan hati-hati
puting susu.
38) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali
pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas, mengikuti kurva jalan lahir
tangan dan dengan hati – hati memutar plasenta hingga selaput ketuban
Jika selaput ketuban robek, gunakan sarung tangan DTT dan memeriksa
vagina dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari – jari tangan
atau klem forceps DTT untuk melepaskan bagian selaput ketuban yang
tertinggal.
40) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,
41) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin
42) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum, jika ada laserasi
segera menjahit.
klorin 0,5% membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut
dengan air DTT dan mengeringkannya dengan kain yang bersih dan
kering.
45) Menempatkan klem tali pusat DTT atau mengikatkan tali DTT dengan
46) Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang berseberangan
47) Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin 0,5%.
51) Mengajarkan pada ibu dan keluarga bagaimana melakukan masase uterus
menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan 30 menit selama jam
kedua pasca persalinan. Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam
yang sesuai.
yang diinginkan.
selama 10 menit.
59) Mencuci kedua tangan dengan air mengalir dan sabun, lalu keringkan
dengan menggunakan tissue atau handuk pribadi yang kering dan bersih.
selama tidak ada his, buang air kecil dan buang air besar, kebersihan badan
mengurangi rasa sakit, berbicara dengan suara yang lembut dan sopan.
d. Kebutuhan harga diri seperti : merawat bayi sendiri dan memberikan ASI,
1. Pengertian
tujuan dari pemberian asuhan pada ibu masa nifas, tujuan diberikannya
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis dimana
21
harus melakukan asuhan kebidanan pada ibu masa nifas secara sistematis
(Astuti, 2015).
menganalisa data tersebut sehingga tujuan asuhan masa nifas ini dapat
mendeteksi masalah yang terjadi pada ibu dan bayi. (Astuti, 2015).
persalinan dilalui oleh seorang wanita, beberapa tahan masa nifas yang harus
dan berjalan-jalan.
lamanya 6-8minggu
22
c. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
2015).
a. Perubahan uterus
Involusi uteri lebih lambat pada multipara. Lochea adalah cairan atau
sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina selama masa nifas.
Macam-macam lochea:
4) Lochea alba: Dimulai dari hari ke-14, berbentuk seperti cairan putih
Selain lokia diatas, ada jenis lochia yang tidak normal, yaitu:
1) Lochea purulenta: Ini terjadi karena infeksi, keluar cairan seperti nanah
berbau busuk.
b. Serviks
ostium uteri eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan, setelah 6
besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan
kendur.
hamil.
2015).
d. Perineum
2) Pada masa nifas hari ke 5, tonus otot perineum sudah kembali seperti
pada masa nifas perlu dilakukan senam kegel (Astuti, 2015: 60)
e. Payudara/Laktasi
terdiri dari korpus (badan), areola dan papilla/puting. Fungsi dari payudara
24
adalah memproduksi susu (air susu ibu) sebagai nutrisi bagi bayi.
ASI belum keluar karena pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi.
Kadar estrogen dan progesteron akan menurun pada saat hari kedua atau
kuning dan sedikit lebih kental dari ASI yang disekresi setelah hari ketiga
meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan
2014)
f. Perubahan lain
Suhu badan wanita inpartu tidak lebih 37,5 0C sesudah partus dapat
naik 0,5oC dari keadaan normal tetapi tidak melebihi 380C, sesudah 12 jam
pertama melahirkan umumnya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu
sangat menggangu selama 2-3 hari postpartum, perasaan ini lebih terasa
bila wanita tersebut sedang menyusui, perasaan sakit pun timbul masih
terdapat sisa-sisa plasenta atau gumpalan darah dalam kavum uteri. Nadi
ada perdarahan berlebihan. Pada masa nifas umumnya denyut nadi lebih
1. Definisi
Bayi baru lahir merupakan bayi yang baru dilahirkan berusia 0-28 hari bia-
sanya lahir dengan berat badan 2500 hingga 4000 gr. Neonatal yaitu 28 hari
26
pertama kehidupan seseorang. Selama ini sistem tubuh bayi beradaptasi dengan
khusus, karena angka kematian yang tinggi pada masa ini (Legawati, 2018).
Menurut Marmi (2014) tanda bayi baru lahir berupa : berat badan bayi
yakni 2,5 Kg s.d 4 kg, panjang badan bayi yakni 0,048 m s.d 0,052 m, lingkar
dada bayi yakni 0,030 m s.d 0,038 m, lingkar kepala bayi yakni 0,033 m s.d
0,045 m, denyut jantung bayi dimenit awal diperkirakan 180 kali permenit,
setelah itu menurun 120 s.d 140 kali permenit, pernafasan bayi dimenit awal
40 kali permenit, merahnya kulit serta licin dikarenakan jaringan bawah kulit
terbentuk cukup dan meliputi verni caseosa, tidak terlihatnya rambut lanugo,
perempuan labia mayora menutupi labia minora sedangkan pada laki-laki testis
telah turun, terbentuk baiknya reflex hisap serta menelan, sudah baiknya reflex
moro dari bayi, sudah baiknya graff reflex, sudah baik system eliminasinya.
sebuah cara yang sederhana dalam memastikan kesehatan bayi yang baru
mendapat nilai nol sampai dengan sepuluh. Berikut ini table yang memuat
Nilai rendah pada skor di awalan menit bisa menerangkan bahwa bayi
spesifik apabila didapati skor yang meningkat di ujian menit kelima. Apabila
nilai apgar dibawah angka 3 pada tes selanjutnya (10 hingga 30 menit),
ditandakan bahwa bayi memiliki resiko syaraf dalam jangka waktu yang
a. Awal pernapasan
b. Adaptasi paru
28
melalui
pertukara gas Sebelum lahir paru janin penuh dengan cairan yang
c. Adaptasi kardiovaskular
d. Sistem metabolisme
Glukosa sangat dibutuhkan agar otak dapat berfungsi. Saat tali pusat
sendiri. Setelah lahir glukosa dalam darah akan turun drastic dengan waktu
e. Adaptasi suhu
Suhu yang berada didaam kandungan sangat berbeda dengan suhu yang
29
berada diluar, ketika amnion menguap maka suhu tubuh bayi menunrun
f. Gastrointestinal
gumoh dan batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik pada saat lahir
baru lair dan balita. Untuk kapasitas perut bayi tidak boleh melebihi 30 cc
(Noordiati, 2019).
g. Sistem reproduksi
bayi folikel primordial telah terbentuk dan mengandung ovum Pada hari
keempat atau kelima ini merupakan pengambilan estrogen dari ibu untuk
awal kehidupan. Namun sel-sel ini tidak aktif selama beberapa bulan.
Kekebalan pasif yang diterima bayi dari ibunya melindungi bayi baru
lahir. Namun bayi sangat rentan terhadap mikroorganisme, oleh karena itu
b. Penilaian awal segera dilakukan pada bayi baru lahir agar bisa mengetahui
c. Segera setelah bayi lahir bersihkan jalan napas jika bayi tidak menangis
dengan spontan dengan cara letakan bayi terlentang ditempat yang datar
dan keras, gulung kain untuk menyanggah bahu bayi agar posisi bayi
tenggorakn bayi, berikan rangsangan pada bayi sampai ada suara tangisan.
(Ilmiah, 2015).
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak berpengaruh
terhadap bayi. Tetapi jika bayi tidak langsung menangis, tali pusat harus
2015).
4) Radiasi : terjadi akibat bayi berada di dekat benda yang lebih dingin
31
f. Inisiasi menyusu dini, letakkan bayi diatas perut ibu kurang lebih 1 jam
h. Memberikan obat tetes mata atau salep mata, ayi baru lahir membutuhkan
0,5% pada satu jam setelah dilahirkan dan salep mata 5 jam setelah
j. Pemeriksaan fisik
Periksa apakah terdapat cacat bawaan pada bayi, timbang berat badan dan
ukur panjang badan, lingkar kepala, dada, perut bayi, periksa TTV, periksa
ada atau tidaknya katarak pada mata, periksa mulut bayi ada atau tidaknya
labioskisis, lihat apakah ada kelainan pada telinga, periksa leher bayi
1. Pengertian Kontrasepsi
kehamilan akibat dari sel telur yang di buahi oleh sel sperma yang sudah
32
interruptus/senggama terputus).
(pil/AKDR)
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHRENSIF PADA NY
“M.L” UMUR 29 TAHUN GIP0A0 UK 28-29 MINGGU DI
PUSKESMAS KOMBOS KOTA MANADO
1. PENGUMPULAN DATA
a. Data Subjektif
1) Biodata
2) Alasan Datang
3) Keluhan Utama
Ibu meng
4) Riwayat Kesehatan
33
34
b) Penyakit sekarang :
c) Keluarga
5) Riwayat Psikososial
masyarakat sekitarnya.
6) Riwayat Budaya
7) Riwayat Obstetri
a) Riwayat menstruasi
BB Sekarang : 58 kg
9) Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 2 tahun
2. Eliminasi :
a. BAB 1x/hari 2x/3hari
b. BAK 3x/hari 5-6x/hari
3. Istirahat :
a. Siang 1 jam/hari 2 jam/hari
b. Malam 7 jam/hari 8 jam/hari
4. Aktivitas IRT IRT
5. Personal
Hygiene :
a. Mandi 2x/hari 1 x/hari
b. Gosok gigi 2x/hari 2x/hari
c. Keramas 1x/hari 2x/1 minggu
d. Ganti baju 2x/hari 3x/hari
6. Seksual 2 x seminggu 1x seminggu
7. Kebiasaan
Buruk :
a. Jamu Tidak dilakukan Tidak dilakukan
b. Merokok Tidak dilakukan Tidak dilakukan
c. Minuman keras Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sumber : Data Primer 2020
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36˚C
37
Respirasi : 24 x/menit
(e) Pengukuran
a) Kepala
(5) Mulut : Mulut tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi
jugularis
c) Dada/Payudara
d) Abdomen
L IV : Divergen
f) Ekstremitas
3) Pemeriksaan Penunjang
2. Interpretasi Data
letak kepala
DO : Tanda-tanda vital
Abdomen
Tidak ada
Tidak ada
5. Intervensi
6. Implementasi
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
R : 24x/menit S : 36℃
Pengukuran
2020
Pola tidur yang cukup yakni tidur cukup dalam waktu 8-10 jam pada
lain.
e. Menganjurkan ibu untuk minum obat yang telah diberikan, seperti tablet
putih, dan tidak bisa diminum dengan teh atau kopi karena akan
rumah guna untuk melihat apakah ibu benar-benar dalam keadaan sehat.
7. Evaluasi
makanan sehat.
41
e. Ibu mengerti tentang manfaat obat yang telah di berikan dan akan
Catatan perkembangan 1
Pukul : 15.00
Tempat : Singkil I
Kesadaran : composmentis
R : 23x/menit S : 36,5oc
A (Asesment) :Ny. M.L umur 29 tahun G1P0A0 UK 29-30 Minggu, JIUTH letak
kepala
P (Planning) :
Keluar darah dari jalan lahir, sakit kepala yang hebat,janin kurang bergerak
Beritahu ibu unrtuk mengatur pola tidur yang sehat yaitu seperti tidur cukup
dalam waktu 8-10 jam pada malam hari dan 1-2 jam pada siang hari.
42
c. Ingatkan kembali untuk minum tablet Fe, sebaiknya diminum pada malam
hari menjelang tidur, untuk mengurangi mual. Diminum dengan air putih dan
jus jeruk.
Catatan perkembangan 1I
Pukul : 09.00
Tempat : Singkil I
R : 24x/menit S : 36,5oc
kepala
P (Planning) :
Pola tidur yang cukup, yakni 8-10 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang
hari.
sudah dekat, maka dari itu keluarga harus menemani ibu, mempersiapkan baju
ibu dan bayi, dan mobil untuk dinaiki jika sudah saatnya melahirkan.
43
1. PENGUMPULAN DATA
a. Data Subjektif
1) Biodata
2) Alasan Datang
3) Keluhan Utama
Nyeri perut melingkar sampai pinggang hilang timbul sejak pukul 06.00
4) Riwayat Kesehatan
dan menurun seperti tekanan darah tinggi, jantung, asam urat, asma
b) Penyakit sekarang :
45
menahun seperti tekanan darah tinggi, jantung asam urat, asma dan
c) Keluarga
5) Riwayat Psikososial
masyarakat sekitarnya.
6) Riwayat Budaya
7) Riwayat Obstetri
a) Riwayat menstruasi
HPL : 12-Desember-2020
BB Sekarang : 60 kg
8) Riwayat KB
No
Jenis Kontrasepsi Lama Keluhan
.
1. Tidak memakai KB
9) Riwayat Perkawinan
Menikah :1 kali
Lama :2 tahun
No
Kebiasaan Sebelum Inpartu Selama Inpartu
.
1. Nutrisi :
a. Makan 3x sehari Ibu makan sedikit dan
b. Minum 7-8 gelas per hari lebih banyak minum
2. Eliminasi :
a. BAB 1x sehari Sudah BAB
b. BAK 3x sehari (dirumahnya) 2x BAK
3. Istirahat :
a. Siang 1-2 jam Ibu belum tidur
b. Malam 7-8 jam
4. Aktivitas Mengerjakan pekerjaan Jalan-jalan kecil untuk
rumah tangga seperti meringankan rasa sakit
memasak, menyapu dan
mencuci pakaian
5. Personal Hygiene:
a. Mandi 1x sehari
a. Gosok gigi 1x sehari Sudah mandi dari
b. Keramas 3x sehari rumah
c. Ganti baju 3x sehari
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
(a) Keadaan Umum : baik
(e) Pengukuran
Lingkar Lengan : 27 cm
(5) Mulut : Mulut tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi
jugularis
c) Dada/Payudara
d) Abdomen
melenting (bokong)
L IV : divergen
darah.
f) Ekstremitas
49
(2)Ø : 7-8 cm
(3)Eff : 50 %
(4)Ketuban :( + )
(5)Presentasi : Kepala
(6)Denominator : UUK
(7)Hodge : III
3) Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
2. Interpretasi Data
Diagnosa : Ny. M.L Umur 29 tahun G1P0A0 hamil 39-40 minggu JIUTH
Data subjektif :
Ibu nyeri perut melingkar sampai pinggang hilang timbul sejak pukul 06.00
Data objektif
(4) Abdomen
50
40.45detik
(5) Genetalia
Tidak ada
4. Kebutuhan Segera
Tidak ada
5. Intervensi
6. Implementasi
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
R : 24x/menit S : 36℃
Pengukuran
2020
b. Memberitahu ibu untuk atur aktivitas dan posisi ibu dalam menghadapi
persalinan.
Peran suami sangat berpengaruh dalam keadaan Istri yang ingin menghadapi
persalinan.
d. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat kontraksi,
ibu menarik nafas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut selama
timbul kontraksi.
f. Memberikan intake minuman dan makanan pada ibu pada saat tidak
ada kontraksi.
Masase atau sentuhan dibagian perut agar mengurangi sakit ibu dan dapat
diminimalisir perdarahan.
selama persalinan.
3) On steril : 2 buah handuk kering dan bersih, pakaian bersih ibu dan bayi
4) Heacting set : 1 buah pinset sirurgik, 1 buah pinset antomi, nal puder, 2
buah jarum (1 jarum circle dan 1 jarum V1 circle), gunting benang, benang
RL, Infus set 5.1, spoit 3 cc dan spoit 1 cc, meteregin 1 ampul.
Peralatan lain : Larutan Clorin 0,5 o/o, air DTT, kantong plastic, tempat
sampah kering dan basah, safety box, bengkok, was lap, dan tempat plasenta.
kontraksi.
vaginanya.
3) Perineum menonjol.
54
7. Evaluasi
f. Ibu sudah mengerti dan paham tentang makan dan minum sebelum
persalinan
g. Ibu sudah paham dan mengerti cara mengurangi sakit dilakukan masase.
persalinan.
Data Subjektif
Ibu mengatakan sakit perut melingkar sampai ke belakang dan ingin meneran.
Data Objektif
Assesment
Ny “M.L” umur 29 thn G1P0A0 hamil aterem JIUTH dengan inpartu kala II
Planning
55
1) Mengamati tanda dan gejala kala II.ditandai dengan Perjol, Vulka, teknus
dan Doran.
6) Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan, isi dengan oksitosin
dan letakan kembali ke dalam wadah parts set. Bila ketuban belum pecah,
lakukan amniotomi.
9) Lepas sarung tangan dan larutkan dilarutan klorin. Cuci kedua tangan
dengan bersih.
10) Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk.
janin baik. Membantu ibu berada dalam posisi nyaman menurut ibu.
11) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
(pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk, pastikan ia
merasa nyaman).
12) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran.
56
13) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, letakkan
16) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
17) Menahan perineumdan lindungi kepala bayi. Anjurkan ibu untuk meneran
18) Memberishkan wajah bayi, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa
yang bersih.
19) Memeriksa adanya lilitan tali pusat. Lakukan tindakan jika terjadi.
20) Menunggu hingga kepala janin melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus
pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar
22) Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bah janin
bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala)
dan ke empat jari pada bahu dan dada/punggung janin, sementara tangan
kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan
lengan lahir.
23) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusri pinggang ke arah
bokong dan tungkai bawah janin unuk memegang tngkai bawah (selipkan
24) Menilai bayi dengan cepat dalam 30 detik, kemudian meletakkan bayi di
atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya
25) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan biarkan
27) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3cm dari mbilicus bayi.
Melakukan urutan tali pusat ke arah ibu dan memasang klem di antara ke 2
28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting
29) Mengganti pembngkus bayi dengan kain kering dan bersih, membungkus
30) Memberikan bayi kepada ibu untuk di susui bila ibu menghendaki.
33) Menyuntik oksitosin 10 unit secara intra muskuler pada bagian paha kanan
35) Meletakan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus,
Data Subjektif
Data Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV
Panjang badan : 50 cm
Planning
2) Menyuntik oksitosin 10 unit secara intra muskuler pada bagian paha kanan
kranial. Bila uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu atau keluarga
6) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali
pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas, mengikuti kurva jalan lahir
hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua
9) Sambil tangan kiri masase pada fundus uteri, periksa bagian maternal dan
10) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum, jika ada laserasi
segera menjahit.
klorin 0,5% membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut
dengan air DTT dan mengeringkannya dengan kain yang bersih dan
kering.
60
13) Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya.
14) Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang berseberangan
15) Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin 0,5%.
19) Mengajarkan pada ibu dan keluarga bagaimana melakukan masase uterus
Data Subjektif
Data Objektif
1. Tanda-tanda vital
Planning
setiap 15 menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan 30 menit
selama jam kedua pasca persalinan. Tekanan darah (110/70), nadi (80x/m),
yang sesuai.
ketuban, lendir, dan darah. Membantu ibu memakai pakaian yang bersih
dan kering.
6) Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan
selama 10 menit.
9) Mencuci kedua tangan dengan air mengalir dan sabun, lalu keringkan
dengan menggunakan tissue atau handuk pribadi yang kering dan bersih.
1. PENGUMPULAN DATA
a. Data Subjektif
2) Biodata Bayi
Jam : 13.10
3) Alasan Datang
4) Keluhan Utama
Tidak Ada
63
6) Riwayat Obstetri
a) Riwayat Kehamilan
Penyulit Usia
Tgl/Bln/Th Usia Tempat Jenis Penolong Anak Nifas
No. kehamila anak
persalinan Kehamilan persalinan persalinan persalinan
n JK BB PB
13 39-40 PKM Normal Bidan - 0
Laki 50c
Desember minggu 2480 bln
2020 -laki m
b) Personal Hygene
basah/habis BAK/BAB
c) Eliminasi
pengkajian
menyusu
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Suhu : 36,5˚C
Respirasi : 54 x/menit
(4) Antropometri
Panjang Badan : 50 cm
Lingkar Kepala : 35 cm
Lingkar Dada : 34 cm
(5) Rangsangan
succadeneum
(6) Muka
Sindroma : (-)
Pucat : (-)
Kuning : (-)
(7) Mata
Simetris : (+)
Sekret : (-)
Sklera : (-)
Conjunctiva : (-)
(8) Hidung
Septumnasi : (-)
Milia : (-)
Perdarahan : (-)
Vernics : (-)
Sekret : (-)
(9) Mulut
Keadaan : (-)
Sumbing : (-)
Lembab : (-)
Stomatitis : (-)
Kebersihan : (-)
(10) Telinga
Kebersihan : (-)
67
Simetris : (-)
Perdarahan : (-)
Sekret : (-)
b) Leher
c) Dada/Payudara
Bentuk : Simetris
Retraksi : (-)
Lemak : (-)
d) Abdomen
e) Genitalia
2. Interpretasi Data
DS :
68
4. Tindakan segera/Kolaborasi
Tidak ada tindakan segera karena tidak ada kegawatdaruratan yang terjadi
5. Rencana Tindakan
c. Lakukan antropometri
g. Anjurkan pada ibu untuk mengganti popok bayi secara teratur setiap kali
kotor
bayi lahir
j. Ajarkan pada ibu cara menyusui yang benar agar ibu tahu cara menyusui
69
k. Anjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene pada bayi dan
dirinya
2) Panjang Badan : 50 cm
4) Pernafasan : 54x/m
permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri setelah lahir dan
badan bayi baru lahir 2480, mengukur tinggi bayi 50 cm, lingkar kepala
2).Kejang, jika kejang tidak sedang dalam keadaan demam maka itu
perlu diwaspadai
3).Sesak nafas
g. Menganjurkan ibu untuk mengganti popok bayi secara teratur setiap kali
kotor
1). Jika bayi BAK/BAB segera bersihkan daerah yang terkena kotoran
2). Segera ganti popok dan celana bayi dengan yang bersih
tangan, leher, dan ketiak dengan air bersih dan sabun, keringkan
mandi, cukup pakaikan baju, topi, kaus kaki, tangan dan selimuti
3). Bayi umur 1-7 hari dimandikan 1 kali dalam sehari, menjelang siang
hari
4). Bila tali pusat terlihat kotor, bersihkan tali pusat dengan air bersih,
j. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar agar ibu tahu cara menyusui
yang benar dan bayi merasa puas
1). Cuci tangan sebelum menyusui bayi
6). Posisi perlekatan mulut bayi menutup sebagian besar puting dan
k. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene pada bayi dan
dirinya kebersihan diri sangatlah penting untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti :
1). Cuci tangan sebelum dan sesudah menyuntuh bayi
3). Selalu bersihkan apa saja peralatan yang dipakai bayi jika kotor
4). Ganti pakaian ibu jika habis beraktivtas yang menimbulkan keringat
ibu
dipangkuan ibu
7. Evaluasi
c. Ibu sudah mengetahui apa saja tanda bahaya bayi baru lahir
d. Ibu sudah mengerti bahwa harus mengganti popok bayi secara teratur
f. Ibu sudah mengerti dan paham cara menyusui yang benar agar ibu tahu
g. Ibu bersedia untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi nol hari sampai
6 bulan dan paham pentingnya asi bagi pertumbuhan bayi ASI eksklusif
74
i. Ibu sudah paham dam bersedia untuk selalu menjaga personal hygiene
diimunisasi
Catatan perkembangan
diajarkan
kelancaran ASI
Pernafasan : 55x/m
Assessment (A)
Planning (P)
2. Beritahu ibu untuk terus memberikan ASI eksklusif kepada bayi sampai
umur 6 bulan
diri dan juga bayi, stelah bepergian ada baiknya mandi terlebih dahulu,
kamar tidur bai, mengganti baju bayi jika sudah berkeringat, mandikan
bayi pada pagi hari, dan bersihkan tubuh bayi sebelum tidur.
76
5. Beritahu ibu untuk tidak lupa membawa bawa bayi ke Puskesmas untuk
Puskesmas dan ibu juga harus selalu membawa hand sanitizer dan masker
jika bepergian.
77
1. PENGUMPULAN DATA
a. Data Subjektif
1) Biodata
2) Alasan Datang
3) Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan 2 jam yang lalu
4) Riwayat Kesehatan
b) Penyakit sekarang :
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun atau
c) Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki riwayat
5) Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan berhubungan baik dengan suami, keluarga dan
masyarakat sekitarnya.
6) Riwayat Budaya
Ibu mengatakan tidak mempercayai kebiasaan kebiasaan seperti
7) Riwayat Obstetri
a) Riwayat menstruasi
c) Riwayat kehamilan
ANC Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3
Berat badan 50 55 kg 60 kg
Berapa kali 2x 3x
Dimana PKM/ Klinik PKM/ Klinik
Keluhan Mual muntah Sakit perut tembus
belakang, sesak napas
Pesan nakes Makan sedikit tapi Jangan tidur
sering terlentang dalam
waktu lama
Imunisasi TT 1x 1x
Tablet Fe 30 Tablet 30 Tablet
Gerakan janin Aktif Aktif
Kenaikan BB 5 kg 5 kg
Sumber : Data Primer 2020
8) Riwayat KB
No. Jenis Kontrasepsi Lama Keluhan
1. Tidak memakal KB
Sumber : Data Primer 2020
9) Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama :2 tahun
Usia pertama menikah :26 tahun
10) Pola Kebiasaan sehari-hari
No Kebiasaan Saat Ini
1 Nutrisi :
Makan Sudah makan nasi, sayur dan ikan
Minum Sudah minum aqua ukuran 600 ml
2. Eliminasi :
BAB Belum BAB
BAK 2x berwarna kuning muda dengan bau khas
amoniak
3. Istirahat :
Siang Sudah istirahat 1 jam
Malam -
4. Aktivitas Mengurus bayi
5. Personal Hygiene :
Mandi 1x
Gosok gigi 1x
Keramas Belum keramas
Ganti baju 1x
6. Seksual Belum Melakukan
7. Kebiasaan Buruk :
Jamu Tidak kosumsi
Merokok Tidak kosumsi
Minuman keras Tidak kosumsi
Sumber : Data Primer 2020
80
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
b) Kesadaran : composmentis
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36.5 ˚C
Respirasi : 24 x/menit
e) Pengukuran
Berat Badan : 60 kg
Lingkar Lengan : 27 cm
a) Kepala
(5) Mulut : Mulut tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi
jugularis
81
c) Dada/Payudara
d) Abdomen
e) Genitalia
g) Ekstremitas
3) Pemeriksaan Penunjang
Tidak di lakukan
2. Interpretasi Data
Do :
Dada/Payudara
82
Areola : Kehitaman
Abdomen
Kontraksi : baik
ada varises
Lochea : Rubra
Perdarahan : ± 400cc
pemberian air susu ibu (ASI) secara ekslusif sedini mungkin pasca
bersalin, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makan lain, walaupun
hanya air putih, sampai usia bayi 6 bulan dan ibu memahaminya
e. Beritahu bahwa mules yang dirasakan itu hal biasa karena pengembalian
f. Anjarkan kepada ibu dan keluarga merawat tali pusat dengan benar
h. Beritahu ibu cara menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi
6. Impelementasi
Dada/Payudara
Bentuk : Simetr
is Puting : Menonjol
pusat
Lochea : Rubra
Perdarahan : ± 400cc
menjadi dua yakni perdarahan primer (24 jam setelah bayi lahir) dan
cemas, dll)
pemberian air susu ibu (ASI) secara ekslusif sedini mungkin pasca
bersalin, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makan lain, walaupun
hanya air putih, sampai usia bayi 6 bulan dan ibu memahaminya
f. Menganjarkan kepada ibu dan keluarga merawat tali pusat dengan benar,
memakai popok jangan sampai menutupi tali pusat agar tidak terkena
kotoran.
Lepas semua pembalut, cuci tangan dengan sabun dan air bersih, cebok
vagina dari arah depan kebelakang, washlap dibasahi dan buat busa sabun
lalu gosokan perlahan ke seluruh lokasi jahitan, jangan takut dengan rasa
nyeri, jika tidak dibersihkan maka kuman akan menempel lokasi luka
85
jahitan, bilas dengan air pastikan vagina sudah bersih, pakai pembalut
yang bersih dan nyaman, celana dalam yang berbahan katun, segera
berproten tinggi agar luka jahitan cepat sembuh, luka tidak perlu
hipotermi, pastikan tidak ada benda yang dapat membuat bayi kedinginan
seperti kipas angina, ac, atau bayi dibiarkan di luar ruangan ang terbuka.
Catatan perkembangan I
Pukul : 09.00
lembab
Objektif :
Kesadaran : Composmentis
TTV
R : 20x/menit S : 36,5oC
Planning :
a. Mendeteksi perdarahan masa nifas yang disebabkan atonia uteri yakni dengan
memastikan apakah rahim berkntraksi dengan baik yakni teras keras seperti
papan.
dekatkan bayi disamping ibu dan dekatkan mulut bayi pada payudara ibu
pastikan mulut bayi mencakup areola dan menyusu dengan baik. Berikan ASI
c. Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir,
beritahu ibu selalu menyusui anaknya dalam waktu 2-3 jam sekali, selalu
d. Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi, pastikan tidak ada
benda yang dapat membuat bayi kedinginan seperti kipas angina, ac, atau
Catatan perkembanan II
Pukul : 08.45
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV
R : 24x/menit S : 36,5oC
d. TFU ½ pusat-simpisis,
Planning :
Kesadaran : Composmentis
TFU ½ pusat-simpisis,
Vagina : Adanya cairan putih serta terdiri atas leukosit dan sel-sel
Keluar cairan seperti nanah berbau busuk, dan lokia tidak lancar
sebagainya.
88
a. Data Subjektif
1) Biodata
2) Alasan Datang
Kunjungan pertama Kunjungan ulang
√
3) Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin menggunakan kontrasepsi 3 bulan.
4) Riwayat Kesehatan
darah tinggi, jantung, asam urat, asma dan ibu mengatakan tidak
89
AIDS, PMS.
b. Penyakit sekarang :
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun atau
c. Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki riwayat
5) Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan berhubungan baik dengan masyarakat, dan juga
6) Riwayat Budaya
Ibu mengatakan tidak mempercayai kebiasaan kebiasaan seperti
pantangan makanan.
7) Riwayat Obstetri
a). Riwayat menstruasi
Menarche : 15 tahun Teratur/tidak : teratur
8) Riwayat KB
No
Jenis Kontrasepsi Lama Keluhan
.
1. - - -
Sumber : Data primer,2020
9) Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 2 tahun
2. Eliminasi :
BAB 2 x sehari
BAK 3 sehari
3. Istirahat :
Siang ± 5-6 Jam
Malam ± 5-6 Jam
4. Aktivitas Mengurus bayi dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga
5. Personal Hygiene :
Mandi 2x sehari
Gosok gigi 2x sehari
Keramas 2x sehari
Ganti baju 2x sehari
6. Seksual Belum Melakukan
7. Kebiasaan Buruk :
Jamu Tidak konsumsi
Merokok Tidak konsumsi
Alcohol Tidak konsumsi
Sumber : Data primer,2020
b. Data Objektif
b) Kesadaran : Composmentis
91
d) Pengukuran
Berat Badan : 57 kg
Lingkar Lengan : 27 cm
a) Kepala
c) Dada/Payudara
d) Abdomen
f) Ekstremitas
2. Interpretasi Data
DO : Ku : Baik
Kes : Composmesntis
TTV
S : 36,70C R : 24/m
Pengukuran
TB : 153 cm
BB : 57 Kg
LILA : 27 cm
5. Intervensi
b. Berikan KIE Kepada Ibu tentang cara kerja, keuntungan, kerugian dan efek
triclofem 1 ml.
d. Anjurkan ibu untuk tidak menggosok daerah suntikan (daerah bokong) jika
f. Anjurkan ibu untuk kembali pada tanggal yang ditentukan 23 April 2021.
6. Implementasi
Kesadaran : Composmentis
1) Cara Kerja
2) Keuntungan
3) Keterbatasan
air hangat
95
hijau, buah-buahan yang segar yang berserat (apel, pir, alpukat, pisang
dll)
Pukul 09.32WITA
23/04/2021.
7. Evaluasi
Pukul : 09.40
b. Ibu sudah mengetahui tentang cara kerja, keuntungan, kerugian dan efek
air hangat
buah-buahan yang segar yang berserat (apel, pir, alpukat, pisang dll)
f. Ibu bersedia untuk kembali pada tanggal yang ditentukan tanggal 23 April
2021
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny M.L sejak hamil, bersalin, bayi
baru lahir, masa nifas dan keluarga berencana terlaksanakan dengan baik. Pada
BAB ini yang berisi mengenai pembahasan kasus yang diambil penulis akan
Maret 2020, mengandung anak pertama dan tidak pernah abrtus. Ny M.L
dengan hasil lepold I tfu pusat-px 32 cm teraba bokong, leopold II DJJ 143x/m
teraba keras pada bagian punggung kiri ibu (PUKA), teraba bagian kecil janin
pada punggul kanan ibu (PUKI), leopold III letak kepala, leopold IV belum masuk
Kombos, ibu mengatakan nyeri perut dan terasa sampai ke belakang yang di sertai
hodge III, ketuban utuh. Kemudian hasil pemeriksaan dalam tanggal pukul 13.00
simpisis, penurunan hodge IV, pelepasan lendir, darah bercampur dengan air
ketuban. Plasenta dan selaput ketuban telah lahir lengkap, ibu tampak kelelahan
setelah proses persalinan, konraksi uterus baik, teraba bundar dan keras
96
97
tidak terdapat robekan jalan lahir dan jumlah perdarahan ± 300 cc, keadaan ibu
baik-baik saja.
Bayi lahir spontan segera menangis, tanggal 12 Desember 2020 pukul 13.10
wita, dengan jenis kelamin laki-laki, BBL 24800 gram, PBL 50 cm, A/S 8/10,
Pada masa nifas keadaan ibu baik-baik saja dengan hasil pemeriksaan, tekanan
darah 120/70 mmHG, nadi 88 x/menit, suhu 36,5oC, respirasi 22 x/menit. Dan
tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 85 x/menit, suhu 37oC, respirasi 23 x/menit,
tfu, pertengahan pusat simfisis, luka jahitan sudah kering dan bersih, lochea alba
(tidak berbau busuk), keadaan bayi baik, tali pusat sudah terlepas dan pusat bayi
tidak berbau.
kontrasepsi suntik 3 bulan. Kemudian di anjurkan kepada ibu untuk kembali pada
PENUTUP
A. Kesimpulan
mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan penggunaan KB yang
Penulis telah melakukan asuhan pada Ny M.L umur 29 tahun, dengan usia
kehamilan 35-36 minggu dengan hasil kondisi ibu dan janin baik-baik saja, pada
proses persalinan tidak terdapat masalah, bayi lahir dengan selamat dan sehat BB
3200 gram, PBL 50 cm, pada masa nifas kondisi ibu baik-baik saja tidak terdapat
B. Saran
dalam menjalani praktek, terutama dengan hal-hal yang baru yang didapati
3. Bagi Responden
98
DAFTAR PUSTAKA
Dokumentasi
Lampiran 2
Partograf