Anda di halaman 1dari 109

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY

“M.L” UMUR 29 TAHUN DI PUSKESMAS KOMBOS


KOTA MANADO

Di susun oleh

ZEINNUN ALAZAIN
NIRM 1802010

Kepada

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


MANADO PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
T.A 2020/2021
HALAMAN PERSETUJUAN

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY


“M.L” UMUR 29 TAHUN DI PUSKESMAS KOMBOS
KOTA MANADO

Oleh

ZEINNUN ALAZAIN
NIRM 1802010

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing sebagai


salah satu syarat tugas akhir untuk menyelesaikan
Pendidikan Diploma III Kebidanan

Pembimbing Askeb

Lisa Ardiningtyas, S,ST, M. Biomed


NIDN.20100491080

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan askeb komprehensif dengan judul

“Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny M.L Umur 29 Tahun Di

Puskesmas Kombos Kota Manado”. Penulis menyadari bahwa askeb

komprehensif ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunan

bahasanya Untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan askeb komprehensif ini.

Adapun dalam penyusunan askeb komprehensif ini penulis mengalami banyak

kesulitan. Akan tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari dari berbagai pihak,

maka penulis dapat menyelesaikan Askeb komprehensif ini sebagaimana

mestinya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa

terima kasih kepada semua pihak yaitu :

1. Agust A. Laya, SKM., M.Kes selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Manado

yang telah memberi motivasi selama mengikuti pendidikan.

2. Ns. Hi. Suwandi Luneto, S.Kep., M.Kes., CWCCA selaku wakil ketua I

bidang akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Manado

yang telah sabar memberikan arahan kepada penulis.

3. Ns. Hj. Zainar Kasim S.Kep., M.Kes selaku wakil ketua II bidang sumber

daya dan asset STIKES Muhammadiyah Manado yang telah memberikan

dukungan kepada penulis.

4. I Made Rantiasa S.Kp, M.Kes, selaku wakil ketua III bidang administrasi dan

sumber daya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Manado yang

telah

iii
memberikan dukungan kepada penulis.

5. Rizal Arsyad, S.Ag.. M.A selaku wakil ketua IV bidang kemahasiswaan AIK

dan kerjasama yang telah memberikan arahan terutama terkait bidang

keagamaan kepada penulis.

6. Ike F.A Chabibah, S.ST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Manado.

7. Lisa Ardiningtyas, S.ST, M.Biomed, selaku pembimbing askeb yang telah

membimbing penulis sehingga bisa melaksanakan asuhan dengan baik dilahan

praktik.

8. Kepala Puskesmas Kombos yang telah mengijinkan dalam melakukan asuhan

serta kerjasama yang baik sehingga askeb komprehensif ini dapat

terselesaikan.

9. Kepada Ibu Ny M.L yang telah bersedia dijadikan klien dalam asuhan secara

komprehensif.

Manado, 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii

KATA PENGANTAR.................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Tujuan................................................................................................... 3

C. Manfaat ................................................................................................ 4

BAB II Tinjauan Pustaka

A. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif............. 6

B. Konsep Dasar Kehamilan..................................................................... 9

C. Konsep Dasar Persalinan...................................................................... 17

D. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir............................................................. 29

E. Konsep Dasar Masa Nifas..................................................................... 37

F. Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik 3 Bulan........................................... 44

BAB III Tinjauan Kasus

A. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hmail.................................. 45

B. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin............................... 56

C. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir........................ 66

D. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas ............................... 92

E. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Kontrasepsi Suntik 3 Bulan...... 103

BAB IV Tinjauan Pembahasan..................................................................... 111

v
BAB V Penutup`......................................................................................... 113

A. Kesimpulan........................................................................................... 105

B. Saran..................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informent Concent

Lampiran 2 Dokumentasi Asuhan

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan komprehensif adalah asuhan yang diberikan oleh pelaksanan asuhan

mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan penggunaan KB yang

bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk mencegah terjadinya

kematian ibu dan anak (Nugroho, 2014).

Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang hampir selalu terjadi pada

setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh

dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42

minggu (Nugroho, 2014).

Berdasarkan data profil kesehatan provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2016

terdapat 54 kasus kematian dan pada tahun 2015 terdapat 71 kasus kematian, hal

ini menandakan adanya penurunan angka kematian ibu (AKI). Sedangkan untuk

Angka Kematian Bayi (AKB) tercatat pada tahun 2016 terdapat kasus kematian

bayi sebesar 250 kasus kematian menurun dibandingkan dengan tahun 2015

dimana terdapat 286 kasus kematian (Profil Kesehatan Prov. Sulut, 2017).

Dalam hal menurunkan AKI dan AKB maka perlunya peran bidan dalam

upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi atau resiko pada kehamilan

tersebut maka perlu dilakukannya ANC yang berkualitas. Dengan melakukan

ANC yang berkualitas diharapkan mampu dapat mendeteksi secara dini adanya

komplikasi atau resiko pada kehamilan. (Wiknjosastro, 2010).

Pada akhir kehamilan ibu dan janin mempersiapkan diri untuk menghadapi

proses persalinan, janin bertumbuh dan berkembang dalam proses persiapan

1
2

menghadapi kehidupan di luar rahim. Persalinan diartikan sebagai proses

pengeluaran hasil konsepsi atau yang biasa disebut janin atau kandungan,

umumnya seorang ibu akan merasa bahagia dan senang sebelum proses persalinan

setelah penantian panjang. Sebagian akan merasa takut dan gelisah hal tersebut

merupakan hal yang normal setelah seorang ibu mengandung 9 bulan

(Prawirohardjo, 2014).

Tahun 1991-2015 Angka Kematian Ibu (AKI di Indionesia mengalami naik

turun, pada tahun 1991-2007 dari 390 kematian menjadi 228. Pada tahun 2012

meningkat secara signifikan menjadi 395 kematian dan menurun menjadi 305 per

100.00 kelahiran hidup kematian pada tahun 2015.

Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari. Bayi baru lahir

normal adalah berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung

menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat (Rahardjo,

dan Marmi, 2015).

Angka Kematian Bayi tercatat pada tahun 2016 terdapat kasus kematian bayi

sebesar 250 kasus kematian menurun dibandingkan dengan tahun 2015 dimana

terdapat 286 kasus kematian (Profil Kesehatan Prov. Sulut, 2017).

Dua jam pasca bayi lahir disebut masa nifas. Masa nifas adalah masa atau

waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta lepas dari rahim sampai enam minggu

berikutnya diserai dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan

kandunga, yang mengalami perubahan seperti permukaan dan lain sebagainya

berkaitan saat melahirkan.

Fakor kematian ibu diantaranya adalah perdarahan, abortus, eclampsia, dan

partus lama. Data juga menunjukkan penurunan jumlah kematian ibu pada tahun
3

2013 sebanyak 5000 menjadi 4.100 pada tahun 2017 (Kemenkes 2017).

Setelah persalinan pasien berhak memilih untuk memakai alat kontrasepsi

atau tidak. Kontrasepsi merupakan suatu tidakan yang diinginkan dan disepakati

oleh beberapa pihak yang bertujuan untuk menghindari/mencegah terjadinya

kehamilan akibat dari sel telur yang dibuahi oleh sel sperma yang sudah matang.

(Maritalia, 2014)

Menurut World Health Organization (WHO), akseptor kontrasepsi bertambah,

terutama di negara Asia, Amerika serta Afrika. Berdasarkan data dunia jumlah

akseptor KB meningkat menjadi 57,4% dari 54% pada tahun 2014.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dimulai dari kehamilan,

persalinan bayi baru lahir, masa nifas serta keluarga berencana, maka penulis

tertarik melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny M.L Umur 29

Tahun Di Puskesmas Kombos Kota Manado.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan asuhan kebidanan mahasiswa mampu melakukan

asuhan kebidanan pada ibu hamil secara komprehensif meliputi biologis,

psikologis social dan spiritual terhadap klien dan keluarga.

2. Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu :

a. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny M.L Umur

29 Tahun Di Puskesmas Kombos Kota Manado.

b. Menginterpretasi data dan menegakan diagnose pada Pada Ny M.L

Umur 29 Tahun Di Puskesmas Kombos Kota Manado


4

c. Mengidentifikasi diagnose potensial dan mengantisipasi penanganannya

pada Ny M.L Umur 29 Tahun Di Puskesmas Kombos Kota Manado

d. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera pada Ny M.L Umur

29 Tahun Di Puskesmas Kombos Kota Manado

e. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh pada Ny M.L Umur 29

Tahun Di Puskesmas Kombos Kota Manado

f. Melakukan pelaksanaan langsung asuhan pada Ny M.L Umur 29 Tahun

Di Puskesmas Kombos Kota Manado

g. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan pada Ny M.L Umur 29

Tahun Di Puskesmas Kombos Kota Manado

C. Manfaat
1. Bagi Tempat Pelayanan

Dapat menjadi masukan kepada pimpinan tempat penelitian agar dapat

meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dapatumenambahuliteraturudalamuprosesubelajarumengajar baik

oleh mahasiswiumaupunudosen.

3. Bagi Penulis

Dapat menambah pemahaman penulis dalamumelakukan penelitian

ini.

4. Bagi Pasien

Dapat menambah wawasan responden terkait asuhan yang telah

diberikan
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen asuhan kebidanan adalah suatu pedoman dalam merealisasikan

pikiran dan keterampilan berdasarkan teori untuk memecahkan masalah yang

berfokus pada klien. (Walyani, 2015)

2. Proses

Proses asuhan kebidanan menurut Walyani (2015) adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan data Dasar : pada bagian ini dikumpulan data subjektif dan

data objektif yang berdasarkan dengan kondisi pasien.

b. Interpretasi data : pada bagian ini data yang sudah dikumpulkan akan di

interprestasikan hingga ditemukan masalah yang tepat.

c. Identifikasi diagnosa atau dasalah potensial : pada bagian ini identifikasi

diagnose potensial yang kemungkinan akan muncul sebagai antisipasi

pencegahan.

d. Mengindentifikasi tindakan segera : pada bagian ini adalah melakukan

tindakan segera untuk mengetahui kemungkinan adanya keadaan gawat

dimana tenaga medis harus segera bertindak.

e. Intervensi : langkah ini yaitu menyusun perencanaan asuhan yang akan

diberikan sesuai dengan masalah pada pasien .

3. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan dengan Metode SOAP

Sala satu metode dalam membuat manajemen asuhan kebidanan adalah

metode SOAP. SOAP merupakan singkatan dari subjektif (S), objektif (O),

5
6

assessment atau pengkajian (A), dan planning atau perencanaan (P)

(Walyani, 2015).

B. Konsep Dasar Kehamilan

1. Pengertian

Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi, kehamilan di definisikan sebagai

fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum serta di lanjutkan

dengan nidasi atau implantasi (Kumalasari, 2015).

2. Tanda dan Gejala Kehamilan

Menurut Nugroho (2014), Tanda-tanda kehamilan ada 3,yaitu :

a. Tanda Presumtif / Tanda tidak pasti

1) Amenorea (tidak dapat haid). Gejala ini sangat penting karena

umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting di ketahui

tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya

kehamilan. Dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi.

2) Nausea (mual) dan emesis (muntah). Mual terjadi umumnya pada

bulan–bulan pertama kehamilan, di sertai kadang–kadang oleh

emesis. Sering terjadi di pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini

lazim di sebut morning sickness.

3) Mengidam sering terjadi pada awal pertama akan tetapi hilang

dengan makin tuanya kehamilan.

4) Pingsan sering dijumpai bila berada pada tempat–tempat ramai.

Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat–tempat ramai pada bulan

pertama kehamilan. Hilang sesudah kehamilan 16 minggu.

5) Mamae menjadi tegang dan membesar. Keadaan ini di sebabkan oleh


7

pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan

alveoli pada mamae, sehingga glandula montglomery tampak lebih

jelas.

6) Anoreksia (Tidak ada nafsu makan) Pada bulan pertama terjadi

anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.

7) Sering Kencing terjadi karena kandung kencing pada bulan pertama

kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.

8) Obstipasi, karena tonus otot menurun yang di sebabkan oleh

pengaruh hormon steroid.

9) Pigmentasi kulit pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi,

hidung dan dahi, kadang–kadang tampak deposit pigmen yang

berlebihan, di kenal sebagai kloasma gravidarum (Topeng

Kehamilan).

b. Tanda kemungkinan hamil

1) Uterus membesar, terjadi perubahan bentuk, membesar dan

kosistensi pada rahim.

2) Tanda hegar, konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi

lunak, terutama pada daerah ismus.

3) Tanda Chadwick, adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina

dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru–biruan (Livide).

4) Tanda Piscaseck,uterus mengalami pembesaran.

5) Tanda Braxton Hicks/, bila uterus di rangsang akan mudah

berkontraksi.
8

6) Goodell sign, di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya

seperti kita merasa ujung hidung.

7) Reaksi kehamilan positif, cara khas yang dipakai dengan

menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada kehamilan

muda adalah air kencing pertama pada pagi hari.

c. Tanda pasti kehamilan

1) Terasa Gerakan janin pada primigravida dapat di rasakan oleh

ibunya pada kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida

pada kehamilan

16 minggu, karena telah berpengalaman dari kehamilan terdahulu.

2) Teraba bagian–bagian janin secara obyektif dapat diketahui oleh

pemeriksa dengan cara palpasi menurut leopold pada akhir trimester

kedua.

3) Denyut jantung janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksa

dengan menggunakan dopler pada kehamilan 12 minggu dan

stetoskop leanec pada kehamilan 18–20 minggu.

4) Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen.

3. Kebutuhan Ibu Hamil

a. Asam folat

Pemakaian asam folat pada masa pre dan perikonsepsi menurunkan resiko

kerusakan otak, kelainan neural, spinabifida, dan anensefalus. Minimal

pemberian suplemen asamfolat di mulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan

berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan (Jannah, 2012).

b. Energy
9

Kebutuhan energy ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh

kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu (Jannah, 2012).

c. Protein

Pembentukan jaringan baru dari janin dan tubuh ibu di butuhkan protein

sebesar 910 gram, dalam 6 bulan terakhir kehamilan dibutuhkan tambahan

1 gram protein sehari untuk ibu hamil (Jannah, 2012).

C. Konsep Dasar Persalinan


1. Definisi Persalinan

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran janin yang terjadi pada

kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi

belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam. Konsepsi yang dikeluarkan

sebagai akibat dari kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat yang

nampaknya tidak berhubungan bekerja dalam keharmonisan untuk melahirkan

bayi yang biasanya disertai dengan pengeluaran lendir, darah dan

ketuban (Walyani, 2015).

2. Bentuk - bentuk Persalinan

Bentuk-bentuk persalinan ada berbagai macam diantaranya menurut Yeyeh

Ai, dkk (2014) yaitu :

a. Persalinan spontan yaitu persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu

sendiri melalui jalan lahir.

b. Persalinan buatan yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan

ekstraksi forceps, ekstraksi vakum dan section sesaria.

c. Persalinan anjuran yaitu persalinan tidak dimulai dengan sendirinya tetapi

berlangsung setelah memecahkan ketuban.


10

3. Faktor – faktor Yang Berperan Dalam Persalinan

Menurut Walyani (2015), ada 5 faktor yang berperan dalam persalinan

yaitu :

a. Power, adalah tenaga yang mendorong bayi keluar seperti his atau

kontraksi uterus, kekuatan ibu mengedan, kontraksi diafragma, dan

ligamentum action terutama ligamentum rotundum.

b. Passage, adalah faktor jalan lahir, seperti perubahan pada serviks,

pendataran serviks, pembukaan serviks dan perubahan pada vagina dan

dasar panggul.

c. Passanger, adalah janin. Ukuran kepala janin lebih lebar daripada

bagian bahu, kurang lebih seperempat dari panjang ibu. 96% bayi

dilahirkan dengan bagian kepala lahir pertama. Passanger terdiri dari janin,

plasenta, dan selaput ketuban

d. Psikologi Ibu, penerimaan klien atas jalannya perawatan antenatal

(petunjuk dan persiapan untuk menghadapi persalinan), kemampuan klien

untuk bekerjasama dengan penolong, dan adaptasi terhadap rasa nyeri

persalinan. (Walyani 2015).

a. Penolong, meliputi ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman,

kesabaran, pengertiannya dalam menghadapi klien baik primipara dan

multipara. (Walyani 2015).

4. Tahapan Persalinan

a. Kala I (Pembukaan)

1) Fase laten: pembukaan serviks < 4 cm berlangsung selama 8 jam

2) Fase aktif : frekuensi dan lama (durasi) kontraksi uterus biasanya menin-
11

gkat (kontraksi dianggap adekuat jika terjadi 3 kali dalam 10 menit dan

berlangsung selama 40cdetik), pembukaan 4-10 m terjadi penurunan

bagian terbawah janin (Walyani 2015).

b. Kala II (Pengeluaran Janin)

Batasand pada kala II Ketika pembukaan sudah lengkap/10 cm sampai

bayi lahir. Hal ini ditandai dengan ibu merasa ingin meneran bersamaan

dengan kontraksi, adanya tekanan pada rectum/vagina, perineum menonjol,

vulva dan spingter ani membuka, pengeluaran lendir darah. (Walyani, 2015)

c. Kala III : Kala Pengeluaran Uri

Batasan pada kala III bayi telah lahir sampai pada lahirnya plasenta.

Ditandai dengan adanya perubahan bentuk uterus, semburan darah secara

tiba-tiba, tali pusat bertambah Panjang. Manajemen aktif pada kala III

dengan memberikan oksitosin 10 unit IM, dalam 2 menit pasca lahirnya

bayi, melakukan peregangan tali pusat terkendali, melakukan pijatan atau

masase uterus segera pasca plasenta lahir. (Walyani, 2015)

d. Kala IV (Kala pemantauan)

Batasan pada kala IV Ketika olasenta lahir dan berakhir 2 jam pasca

persalinan. (Walyani 2015).

5. Mekanisme Persalinan Normal

Mekanisme persalinan menurut (Walyani 2015).yaitu :

a. Engagement : terjadi ketika kepala janin sudah masuk pintu atas panggul.

Pada nullipara hal ini terjadi sebelum awal persalinan, sedangkan pada

multipara hal ini tidak terjadi sampai setelah persalinan dimulai.

b. Descent/penurunan : adalah dimana ketika kepala janin telah melewati


12

panggul. Hal ini terjadi akibat tekanan cairan amnion, kontraksi.

c. Fleksi : sangat penting bagi penurunan kepala selama kala II agar bagian

terkecil masuk panggul dan terus turun. DenganTmajunya kepala, fleksi

bertambah hingga ubun-ubun besar. Akibat dari kekuatan dorongan dan

tahanan ini terjadilah fleksi, karena moment yang menimbulkan fleksi lebih

besar dari moment yang menimbulkan defleksi.

d. Putaran paksi dalam adalah janin berputar dari arah depan sampai kebawah

simpisis.

e. Ekstensi adalah keadaan dimana kepala janin mencapai perineum, bahu

janin memutar secara internal sehingga diameter anteroposterior panggul.

Raotasi eksternal kepala menyertai internal bahu janin.

f. Ekspulsi, setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah simpisis

dan menjadi hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu

depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan bayi lahir searah dengan

paksi jalan lahir mengikuti lengkungan carrus (kurva jalan lahir).

6. Asuhan Persalinan Normal

Berdasarkan buku Prawirohardjo (2014) terdapat 60 langkah asuhan

persalinan normal yaitu :

1) Mengamati tanda dan gejala persalinan kala II.

2) Memastikan perlengkapan bahan, dan obat-obatan ensensial siap

digunakan.

3) Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik

steril sekali pakai di dalam partus set.

4) Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih.


13

5) Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku, mencuci kedua

tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan

tangan dengan tissue atau handuk pribadi.

6) Memakai sarung tangan dengan DTT atau steril untuk semua pemeriksaan

dalam.

7) Memasukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung

tangan DTT) dan letakkan kembali di partus set tanpa

mengkontaminasi tabung suntik.

8) Membersihkan vulva dan perineum dengan menyekanya dengan hati-hati

dari depan kebelakang menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi

dengan air DTT. Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam

wadah yang benar. Mengganti sarung tangan yang terkontaminasi

(letakkan sarung tangan ke dalam larutan dekontaminasi).

9) Dengan menggunakan teknik aseptic, melakukan pemeriksaan dalam

untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah lengkap. Bila selaput

ketuban belum pecah , sedangkan pembukaan sudah lengkap, lakukan

amniotomi.

10) Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang

masih menggunakan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 %

dan melepaskannya secara terbalik dan merendamnya di dalam larutan

klorin selama 10 menit. Cuci kedua tangan dengan air mengalir dan

sabun keringkan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan

kering.

11) Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk
14

memastikan bahwa (DJJ) dalam batas normal (100 – 180 kali/menit).

Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.

12) Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai dengan

keinginannya.

13) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran

(pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia

merasa nyaman).

14) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat

untuk meneran.

15) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm, letakkan

handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.

16) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu.

Membuka partus set.

17) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.

18) Saat kepala membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum

dengan satu tangan yang dilapisi kain, letakkan tangan yang lain

di kepala lain bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak

menghambat pada kepala bayi, biarkan kepala bayi keluar perlahan.

Anjurkan ibu untuk meneran perlahan, bernafas cepat saat kepala lahir.

19) Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau

kasa yang bersih.

20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal

itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi.

21) Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara peralahan.
15

22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan

dimasing-masing sisi muka bayi. Mengajurkan ibu untuk meneran saat

kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dan ke

arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan

kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk

melahirkan bahu posterior.

23) Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala

bayi yang berada di bagian bawah kea rah perineum, membiarkan bahu

dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran

siku dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian

bawah unutk menyangga tubuh bayi saat bayi dilahirkan. Menggunakan

tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan tangan

anterior bayi saat keduanya lahir.

24) Setelah tubuh dan lengan lahir,menelusurkan tangan yang ada di atas

(anterior) dari punggung kearah kaki bayi untuk menyangganya saat

punggung kaki lahir. Memegang kedua kaki bayi dengan hati – hati

membantu kelahiran kaki.

25) Menilai bayi dengan cepat dalam 30 detik, kemudian meletakkan bayi di

atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya

(bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang

memungkinkan). Bila bayi mengalami asfiksia, lakukan resusitasi.

26) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan biarkan

kontak kulit ibu dan bayi. Lakukan penyuntikan oksitosin IM.

27) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira – kira 3 cm dari pusat bayi.
16

Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan

memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu).

28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting

dan memotong tali pusat di antara kedua kelm tersebut.

29) Mengeringkan bayi, mengganti handuk yang basah dan menyelimuti

bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian

kepala.

30) Membiarkan tali pusat terbuka, jika bayi mengalami kesulitan dalam

bernafas, ambil tindakan yang sesuai.

31) Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk

bayinya dan memulai pemberian ASI jika ibu menghendakinya.

32) Meletakkan kain yang bersih dan kering. Lakukan palpasi abdomen untuk

memastikan ada tidaknya bayi kedua.

33) Memberi tahu kepada ibu bahwa dia akan disuntik.

34) Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan oksitosin 10
1
unit I.M di gluteus /3 atas paha kanan ibu bagian luar, setelah

mengaspirasinya terlebih dahulu.

35) Memindahkan klem pada tali pusat.

36) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas

tulang pubis dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi

kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan

tangan yang lain.

37) Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan peregangan ke

arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Tekan uterus dengan cara
17

menekan uterus ke arah atas dan belakang (dorso kranial) dengan hati-hati

untuk membantu mencegah terjadinya inversion uteri. Jika plasenta tidak

lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan

menunggu hingga kontraksi berikut mulai. Jika uterus tidak

berkontraksi, minta ibu atau keluarga untuk melakukan rangsangan

puting susu.

38) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali

pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas, mengikuti kurva jalan lahir

sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.

39) Jika plasenta terlihat di introitus vagina, lanjutkan kelahiran plasenta

dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua

tangan dan dengan hati – hati memutar plasenta hingga selaput ketuban

terpilin. Dengan lembut perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut.

Jika selaput ketuban robek, gunakan sarung tangan DTT dan memeriksa

vagina dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari – jari tangan

atau klem forceps DTT untuk melepaskan bagian selaput ketuban yang

tertinggal.

40) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,

dengan meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase

dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).

41) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin

dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa plasenta dan selaput

ketuban lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik

atau tempat khusus. Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan


18

massase selama15 detik mengambil tindakan yang sesuai.

42) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum, jika ada laserasi

segera menjahit.

43) Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.

44) Mencelupkan kedua tangan memakai sarung tangan ke dalam larutan

klorin 0,5% membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut

dengan air DTT dan mengeringkannya dengan kain yang bersih dan

kering.

45) Menempatkan klem tali pusat DTT atau mengikatkan tali DTT dengan

simpul mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.

46) Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang berseberangan

dengan simpul mati yang pertama.

47) Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin 0,5%.

48) Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya Memastikan

handuk atau kain dalam keadaan bersih dan kering.

49) Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.

50) Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam.

51) Mengajarkan pada ibu dan keluarga bagaimana melakukan masase uterus

dan memeriksa kontraksi uterus.

52) Mengevaluasi kehilangan darah.

Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap 15

menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan 30 menit selama jam

kedua pasca persalinan. Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam

selama 2 jam pasca persalinan. Melakukan tindakan yang sesuai untuk


19

temuan yang tidak normal.

53) Menempatkan semua peralatan yang terkontaminasi di dalam larutan

klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas

peralatan setelah dekontaminasi.

54) Membuang bahan – bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah

yang sesuai.

55) Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Membersihkan cairan

ketuban, lendir, dan darah. Membantu ibu memakai pakaian yang

bersih dan kering.

56) Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI.

Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan

yang diinginkan.

57) Mendekontaminasi tempat tidur yang digunakan untuk bersalin dengan

menggunakan larutan klorin 0,5% dan bilas dengan air bersih.

58) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%

membalikan bagian dalam keluar dan merendamnya dalam larutan klorin

selama 10 menit.

59) Mencuci kedua tangan dengan air mengalir dan sabun, lalu keringkan

dengan menggunakan tissue atau handuk pribadi yang kering dan bersih.

60) M elengkapi partograf (halaman depan dan belakang).

7. Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin

a. Kebutuhan fisiologis seperti : Oksigen, makan dan minum, istirahat

selama tidak ada his, buang air kecil dan buang air besar, kebersihan badan

terutama genetalia, penjahitan perineum bila perlu.


20

b. Kebutuhan rasa aman seperti : Berhak tempat dan penolong persalinan,

informasi tentang proses persalinan atau tindakan yang akan dilakukan,

posisi tidur yang dikehendaki ibu, pendampingan oleh keluarga, pantauan

selama persalinan, intervensi yang diperlukan.

c. Kebutuhan dicintai dan mencintai seperti : pendampingan oleh suami /

keluarga, kontak fisik (memberi sentuhan ringan), masase untuk

mengurangi rasa sakit, berbicara dengan suara yang lembut dan sopan.

d. Kebutuhan harga diri seperti : merawat bayi sendiri dan memberikan ASI,

asuhan kebidanan dengan memperhatikan privasi ibu, pelayanan bersifat

e. Empati dan simpati, informasi bila akan melakukan tindakan, memberikan

pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang ibu lakukan

f. Kebutuhan aktualisasi diri seperti : memilih tempat dan penolong

persalinan sesuai keinginan, memilih pendamping selama persalinan,

bounding and attachment.

D. Konsep Dasar Masa Nifas

1. Pengertian

Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai setelah kehamilan plasenta

dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Astuti, 2015).

2. Tujuan Masa Nifas

Selama bidan memberikan asuhan sebaiknya bidan mengetahui apa

tujuan dari pemberian asuhan pada ibu masa nifas, tujuan diberikannya

asuhan pada ibu selama masa nifas antara lain untuk:

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis dimana
21

dalam asuhan pada masa peranan keluarga sangat penting, dengan

pemberian nutrisi, dukukngan psikologi maka kesehatan ibu dan bayi

selalu terjaga. (Astuti, 2015).

b. Melaksankan skrining yang komprehensif (menyeluruh) dimana bidan

harus melakukan asuhan kebidanan pada ibu masa nifas secara sistematis

yaitu mulai pengkajian data subjektif, objektif, maupun penunjang.

(Astuti, 2015).

c. Setelah bidan melaksanakan pengkajian data maka bidan harus

menganalisa data tersebut sehingga tujuan asuhan masa nifas ini dapat

mendeteksi masalah yang terjadi pada ibu dan bayi. (Astuti, 2015).

d. Mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun

bayinya, yakni setelah masalah ditemukan maka bidan dapat lansung

masuk kelangkah berikutnya sehingga tujuan diatas dapat dilaksanakan.

e. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan dari,

nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada

bayinya dan perawatan bayi sehat. (Astuti, 2015).

3. Tahapan Masa Nifas

Masa nifas seperti dijelaskan diatas merupakan rangkaian setelah proses

persalinan dilalui oleh seorang wanita, beberapa tahan masa nifas yang harus

dipahami oleh seorangbidan antara lain:

a. Puerperium dini yaitu pemulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri

dan berjalan-jalan.

b. Puerperium intermedial yaitu pemulihan menyeluruh alat-alat genital yang

lamanya 6-8minggu
22

c. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat

terutama bila selama hamil atau bersalin memiliki komplikasi ((Astuti,

2015).

4. Perubahan-Perubahan dalam Masa Nifas

a. Perubahan uterus

Involusi uteri adalah proses uterus kembali ke kondisi sebelum hamil.

Uterus biasanya berada di organ pelvik pada hari ke 10 setelah persalinan.

Involusi uteri lebih lambat pada multipara. Lochea adalah cairan atau

sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina selama masa nifas.

Macam-macam lochea:

1) Lochea rubra (crueanta): Berwanrna merah karena berisi darah segar

dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks caseosa, lanugo,

dan mekonium selama 2 hari pasca persalinan.

2) Lochea sanguilenta: Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir

yang keluar pada hari ke-3 sampai ke-7 pasca persalinan.

3) Lochea serosa: Lochea ini bebrbentuk serum dan berwarna merah

jambu kemudian kemudian menjadi kuning. Cairan tidak berdarah lagi

pada hari ke-7 sampai hari ke-14 pasca persalinan.

4) Lochea alba: Dimulai dari hari ke-14, berbentuk seperti cairan putih

serta terdiri atas leukosit dan sel-sel desidua.

Selain lokia diatas, ada jenis lochia yang tidak normal, yaitu:

1) Lochea purulenta: Ini terjadi karena infeksi, keluar cairan seperti nanah

berbau busuk.

2) Lochiastasis: Lokia tidak lancar keluarnya (Astutik, 2015)


23

b. Serviks

Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan,

ostium uteri eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan, setelah 6

minggu persalinan serviks akan menutup (Astutik, 2015)

c. Vulva dan vagina

1) Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat

besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama

sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan

kendur.

2) Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak

hamil.

3) Setelah 3 minggu vulva dan vagina secara berangsur-angsur akan

muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol (Astutik,

2015).

d. Perineum

1) Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena

sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju.

2) Pada masa nifas hari ke 5, tonus otot perineum sudah kembali seperti

keadaan sebelum hamil, walaupun tetap lebih kendur daripada keadaan

sebelum melahirkan. Untuk mengembalikan tonus oto perineum, maka

pada masa nifas perlu dilakukan senam kegel (Astuti, 2015: 60)

e. Payudara/Laktasi

Menurut Maritalia, (2014) Secara makroskopis, struktur payudara

terdiri dari korpus (badan), areola dan papilla/puting. Fungsi dari payudara
24

adalah memproduksi susu (air susu ibu) sebagai nutrisi bagi bayi.

Perubahan yang terjadi pada kelenjar mammae selama kehamilan adalah:

1) Proliferasi jaringan atau pembesaran payudara. Terjadi karena pengar-

uh hormone estrogen dan progesteron yang meningkat selama hamil,

merangsang duktus dan alveoli kelenjar mammae untuk persiapan

produksi ASI. (Maritalia, 2014)

2) Terdapat cairan yang berwarna kuning (kolostrum) pada duktus

laktiferus. Cairan ini kadang-kadang dapat dikeluarkan atau keluar

sendiri melalui putting susu saat usia kehamilan memasuki trimester

ketiga. (Maritalia, 2014)

3) Terdapat hipervaskularisasi pada permukaan maupun bagian dalam

kelenjar mammae (Maritalia, 2014)

Setelah persalinan, estrogen dan progesteron menurun drastis

sehingga dikeluarkan prolaktin untuk merangsang produksi ASI. ASI

kemudian dikeluarkan oleh sel/otot halus disekitar kelenjar payudara yang

mengkerut dan memeras ASI keluar, hormon oksitosin yang membuat

otot-otot itu mengkerut (Maritalia, 2014)

Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi

ASI belum keluar karena pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi.

Kadar estrogen dan progesteron akan menurun pada saat hari kedua atau

ketiga pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada hari-hari

pertama ASI mengandung banyak kolostrum, yaitu cairan agak berwarna

kuning dan sedikit lebih kental dari ASI yang disekresi setelah hari ketiga

postpartum (Maritalia, 2014).


25

Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi

sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan

bagian integral dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa

laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan

meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan

benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami (Maritalia,

2014)

f. Perubahan lain

Suhu badan wanita inpartu tidak lebih 37,5 0C sesudah partus dapat

naik 0,5oC dari keadaan normal tetapi tidak melebihi 380C, sesudah 12 jam

pertama melahirkan umumnya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu

badan >38oC mungkin ada infeksi.

Mules-mules sesudah partus akibat kontraksi uterus kadang-kadang

sangat menggangu selama 2-3 hari postpartum, perasaan ini lebih terasa

bila wanita tersebut sedang menyusui, perasaan sakit pun timbul masih

terdapat sisa-sisa plasenta atau gumpalan darah dalam kavum uteri. Nadi

berkisar umumnya 60-80 kali/menit, setelah melahirkan akan terjadi

bradikardi. Bila terdapat takikardi sedangkan badan tidak panas mungkin

ada perdarahan berlebihan. Pada masa nifas umumnya denyut nadi lebih

labil dibanding suhu badan (Marmi, 2014).

E. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir

1. Definisi

Bayi baru lahir merupakan bayi yang baru dilahirkan berusia 0-28 hari bia-

sanya lahir dengan berat badan 2500 hingga 4000 gr. Neonatal yaitu 28 hari
26

pertama kehidupan seseorang. Selama ini sistem tubuh bayi beradaptasi dengan

kehidupan diluar rahim. Periode ini memerlukan perhatian dan perawatan

khusus, karena angka kematian yang tinggi pada masa ini (Legawati, 2018).

2. Ciri-ciri Bayi Baru lahir

Menurut Marmi (2014) tanda bayi baru lahir berupa : berat badan bayi

yakni 2,5 Kg s.d 4 kg, panjang badan bayi yakni 0,048 m s.d 0,052 m, lingkar

dada bayi yakni 0,030 m s.d 0,038 m, lingkar kepala bayi yakni 0,033 m s.d

0,045 m, denyut jantung bayi dimenit awal diperkirakan 180 kali permenit,

setelah itu menurun 120 s.d 140 kali permenit, pernafasan bayi dimenit awal

diperkirakan 80 kali permenit, setelah itu menurun ketika tenang diperkirakan

40 kali permenit, merahnya kulit serta licin dikarenakan jaringan bawah kulit

terbentuk cukup dan meliputi verni caseosa, tidak terlihatnya rambut lanugo,

sempurnanya rambut dikepala, panjangnya kuku serta lemas, genetalia : pada

perempuan labia mayora menutupi labia minora sedangkan pada laki-laki testis

telah turun, terbentuk baiknya reflex hisap serta menelan, sudah baiknya reflex

moro dari bayi, sudah baiknya graff reflex, sudah baik system eliminasinya.

3. Nilai appearance, pulse, activity, responden (APGAR)

Menilai appearance, pulse, activity, responden (APGAR) merupakan

sebuah cara yang sederhana dalam memastikan kesehatan bayi yang baru

melewati proses kelahiran. Dari angka 0, 1 serta 2 dijumlahkan agar bisa

mendapat nilai nol sampai dengan sepuluh. Berikut ini table yang memuat

kriteria penilaian APGAR (Sujiyanti,2011).

Tabel 2.1 Penilaian APGAR


27

Tanda Nilai 0 Nilai 2 Nilai 3


Apperance (warna Biru pucat/seluruh Merahnya Memerahnya
kulit) tubuh tubuh, birunya seluruh tubuh
ekstermitas
Pulse (denyut Tak ada <100x/menit >100x/menit
jantung)
Grimaces Tak ada Fleksi sedikit Aktifnya Gerakan
pada
ekstremitas
Activity (aktifitas) Tak ada Gerakan yang Langsung
seidkit menangis
Respiration Tak ada Loyo/tak Menangis
(pernafasan) teratur
Sumber : Sujiyanti, (2011)
Tabel 2.2 Interprestasi Apgar Score
Jumlah interprestasi skor Catatan
7-10 Bayi Normal
4-6 Agak Rendah Diperlukan penindakan secepatnya
berupa menyedot lender pada jalan
napas atau diberi oksigen agar
membantu proses pernapasan
0-3 Sangat Rendah Diperlukan penindakan secara
intensif.
Sumber : Sujiyanti, (2011)

Nilai rendah pada skor di awalan menit bisa menerangkan bahwa bayi

memerlukan tindakan medis secara lanjut akan tetapi belum tentu

mengidentifikasi masalah dalam kurun waktu panjang bisa terjadi, lebih

spesifik apabila didapati skor yang meningkat di ujian menit kelima. Apabila

nilai apgar dibawah angka 3 pada tes selanjutnya (10 hingga 30 menit),

ditandakan bahwa bayi memiliki resiko syaraf dalam jangka waktu yang

panjang (Dwienda dkk, 2014).

4. Adaptasi Bayi Baru Lahir

a. Awal pernapasan

Sistem pernapasan merupakan penyesuaian yang sangat penting pada

bayi baru lahir (Ilmiah, 2015).

b. Adaptasi paru
28

Sebelum lahir, janin bergantung pada pertukaran gas darah ibu

melalui

paru-paru dan plasenta ibu. Setelah pelepasan plasenta mendadak setelah

melahirkan, terjadi adaptasi yang sangat cepat untuk memastikan

kelangsungan hidup. Sebelum lahir, janin bernapas dan menginduksi

pematangan paru-paru, produksi surfaktan dan alveoli yang cukup untuk

pertukara gas Sebelum lahir paru janin penuh dengan cairan yang

disekesikan oleh paru itu sendiri. Selama persalinan, cairan ini

meninggalkan paru-paru, baik karena dipompa kesaluran udara dan dari

mulut dan hidung, atau karena mengalir melalui dinding alveolar ke

pembuluh limfatik paru dan masuk ke saluran toraks (Dwienda, 2014).

c. Adaptasi kardiovaskular

Saat didalam kandungan bayi bergantung pada plasenta untuk

pertuka ran gas dan eksresi sisa metabolisme. Dengan pelepasan

plasenta pada saat lahir, system sirkulasi bayi harus melakukan

penyesuaian mayor guna mengalihkan darah yang mengandung oksigen

menuju paru untuk direkoksigenasi (Dwienda, 2014).

d. Sistem metabolisme

Glukosa sangat dibutuhkan agar otak dapat berfungsi. Saat tali pusat

dijepit setelah bayi dilahirkan, bayi menjaga kadar glukosa darahnya

sendiri. Setelah lahir glukosa dalam darah akan turun drastic dengan waktu

yang cepat (Asrinah dkk, 2010).

e. Adaptasi suhu

Suhu yang berada didaam kandungan sangat berbeda dengan suhu yang
29

berada diluar, ketika amnion menguap maka suhu tubuh bayi menunrun

dengan cepat (Dwienda, 2014).

f. Gastrointestinal

Saat didalam rahim, janin menghisap dan menelan ketuban. Refleks

gumoh dan batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik pada saat lahir

(Ilmiah, 2015). Kemampuan bayi cukup bulan masih terbatas untuk

menelan, kerongkongan dan perut bagian bawah belum terhubung dengan

sempurna, sehingga bayi gampang memuntahkannya terutama pada bayi

baru lair dan balita. Untuk kapasitas perut bayi tidak boleh melebihi 30 cc

(Noordiati, 2019).

g. Sistem reproduksi

Untuk laki-laki spermatogenis belum ada hingga masa pubertas pada

bayi folikel primordial telah terbentuk dan mengandung ovum Pada hari

keempat atau kelima ini merupakan pengambilan estrogen dari ibu untuk

pertumbuha payudara yang kadang-kadang disertai secret. Hal ini akan

hilang dengan sendirinya dan tidak membutuhkan perawatan. Pada bayi

laki-laki testis telah berada di dalam scrotum pada usia kehamilan 36

minggu (Dwienda, 2014).

h. Sistem kekebalan tubuh

Sel-sel yang menyuplai imunitas janin sudah mulai berkembang pada

awal kehidupan. Namun sel-sel ini tidak aktif selama beberapa bulan.

Kekebalan pasif yang diterima bayi dari ibunya melindungi bayi baru

lahir. Namun bayi sangat rentan terhadap mikroorganisme, oleh karena itu

bayi rentan terkena infeksi (Ilmiah, 2015).


30

5. Penanganan Bayi Baru Lahir Normal

a. Pencegahan infeksi sangat penting untuk dilakukan dikarenakan bayi

sangat rentan terkena infeksi (Dwienda, 2014).

b. Penilaian awal segera dilakukan pada bayi baru lahir agar bisa mengetahui

kelaianan yang ada.

c. Segera setelah bayi lahir bersihkan jalan napas jika bayi tidak menangis

dengan spontan dengan cara letakan bayi terlentang ditempat yang datar

dan keras, gulung kain untuk menyanggah bahu bayi agar posisi bayi

ekstensi, gunakan sarung tangan steril untuk membersihkan mulut dan

tenggorakn bayi, berikan rangsangan pada bayi sampai ada suara tangisan.

(Ilmiah, 2015).

d. Memotong dan merawat tali pusat

Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak berpengaruh

terhadap bayi. Tetapi jika bayi tidak langsung menangis, tali pusat harus

segera dipotong agar mempercepat bayi bisa bernapas spontan (Ilmiah,

2015).

e. Mempertahan suhu tubuh bayi

1) Penguapan (evaporasi) : terjadi akibat cairan ketuban yang menguap

dipermukaan tubuh bayi.

2) Konduksi : terjadi akibat tubuh bayi bersentuhan langsung dengan

permukaan dingin (Dwienda, 2014).

3) Konveksi : terjadi karena lingkungan sekitar lebih dingin sehingga

terpapar ke bayi (Oktarina, 2016)

4) Radiasi : terjadi akibat bayi berada di dekat benda yang lebih dingin
31

dari tubuhnya (Dwienda, 2014).

f. Inisiasi menyusu dini, letakkan bayi diatas perut ibu kurang lebih 1 jam

untuk mendapatkan kontak kulit tehadap ibunya (Legawati, 2018).

g. Memberi vitamin K, sangat penting memberikan vitamin K pada bayi

yang baru lahir (Oktarina, 2016).

h. Memberikan obat tetes mata atau salep mata, ayi baru lahir membutuhkan

pencegahan penyakit mata dengan pemberian obat seperti eritromisin

0,5% pada satu jam setelah dilahirkan dan salep mata 5 jam setelah

persalinan (Oktarina, 2016).

i. Pemberian imunisasi hepatitis B disuntikkan secara intramuscular, imuni-

sasi ini bermanfaat untuk mencegah infeksi hepatitis B terhadap bayi

terutama jalur penularan ibu (Oktarina, 2016).

j. Pemeriksaan fisik

Periksa apakah terdapat cacat bawaan pada bayi, timbang berat badan dan

ukur panjang badan, lingkar kepala, dada, perut bayi, periksa TTV, periksa

ada atau tidaknya katarak pada mata, periksa mulut bayi ada atau tidaknya

labioskisis, lihat apakah ada kelainan pada telinga, periksa leher bayi

apakah ada pembengkakan, periksa genetalia, periksa ekstremitas apakah

ada kelaianan. (Rahayu, 2016).

F. Konsep Dasar Keluarga Berencana

1. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan suatu tidakan yang diinginkan dan disepakati oleh

beberapa pihak yang bertujuan untuk menghindari/mencegah terjadinya

kehamilan akibat dari sel telur yang di buahi oleh sel sperma yang sudah
32

matang. (Maritalia, 2014)

2. Tujuan Pelayanan Kontasepsi

Menurut Maritalia, (2014) tujuan pelayanan kontrasepsi, mengatur jumlah

kelahiran untuk membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera dengan

melihat keadaan seseorang dari segi sosial, ekonomi, menjarangkan kehamilan,

mensejahterakan kehidupan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup.

3. Jenis Metode Kontrasepsi

Menurut Jitowiyono (2019), jenis -jenis metode kontrasepsi :

a. Metode kontrasepsi alamiah terdiri dari kontrasepsi tanpa alat (metode

pantang berkala, kalender, suhu basal, lender serviks, koitus

interruptus/senggama terputus).

b. Dengan alat/barrier terdiri dari kondom, diafragma, kimiawi/spermisida.

c. Metode modern terdiri dari kontrasepsi hormonal (pil kombinasi, pil

progestin/minipil, suntik 1 bulan, suntik 3 bulan, implant, IUD progestin)

dan kontrasepsi non hormonal seperti metode cooper T, cooper 7, Ypislon,

cooper T 3800A, metode tubektomi dan vesektomi, kontrasepsi darurat

(pil/AKDR)
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHRENSIF PADA NY
“M.L” UMUR 29 TAHUN GIP0A0 UK 28-29 MINGGU DI
PUSKESMAS KOMBOS KOTA MANADO

Tanggal pengkajian : 15 JUNI 2020 Jam : 09.00 WIT

No. Register : 705 Tempat : PKM Kombos

1. PENGUMPULAN DATA

a. Data Subjektif

1) Biodata

Nama Klien : Ny. M.L Nama Suami : W.S

Umur : 29 tahun Umur : 39 thn

Agama : Kristen Agama : Kristen

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Suku/Bangsa : Sangihe Suku/Bangsa : Sangihe

Alamat : Singkil I Alamat : Singkil I

2) Alasan Datang

Kunjungan pertama Kunjungan ulang 

3) Keluhan Utama

Ibu meng

atakan sering mual dan pusing

4) Riwayat Kesehatan

a) Penyakit yang lalu :

33
34

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menahun dan

menurun seperti tekanan darah tinggi, jantung, asam urat, asma

dan ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular

seperti hepatitis, TBC, AIDS, PMS.

b) Penyakit sekarang :

Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menahun dan

menurun seperti tekanan darah tinggi, jantung asam urat, asma

dan ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular

seperti hepatitis, TBC, AIDS, PMS.

c) Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki riwayat

penyakit menurun atau menahun seperti tekanan darah tinggi,

jantung, asam urat, asma dan ibu mengatakan tidak pernah

menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC,AIDS, PMS.

5) Riwayat Psikososial

Ibu mengatakan berhubungan baik dengan suami, keluarga dan

masyarakat sekitarnya.

6) Riwayat Budaya

Ibu mengatakan tidak mempercayai kebiasaan kebiasaan seperti

pantangan pada ibu hamil.

7) Riwayat Obstetri

a) Riwayat menstruasi

HPHT : 07 Maret 2020 Banyak : 3 x ganti pembalut

Menarche : 15 tahun Teratur/tidak : teratur

Siklus : 28 hari Keluhan : tidak ada


35

Lama : 7 hari Keputihan : tidak ada

b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yag lalu

No Tgl/Bln/Th Usia Tempat Jenis Penolong Penyulit Anak Usia


Nifas
. persalinan Kehamilan persalinan persalinan persalinan kehamilan JK BB PB anak
Hamil 35-36 Mgu
sekarang

Sumber : Data Primer 2020


c) Riwayat kehamilan sekarang

HPL : 12 Desember 2020

BB Sekarang : 58 kg

ANC Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3


Berat badan 47 52 kg 56 kg
Berapa kali 2x 2x 1x
Dimana PKM PKM/ Klinik PKM/ Klinik
Keluhan Mual Mual muntah Sakit perut tembus
belakang, sesak napas
Pesan nakes Makan sedikit tapi Jangan tidur
sering terlentang dalam
waktu lama
Imunisasi TT TT1 TT2 -
Tablet Fe 30 Tablet 30 Tablet 30 Tablet
Gerakan janin Aktif Aktif
Kenaikan BB 5 kg 3 kg
Sumber : Data Primer 2020
8) Riwayat KB
No. Jenis Kontrasepsi Lama Keluhan
1. Tidak memakal KB

Sumber : Data Primer 2020

9) Riwayat Perkawinan

Menikah : 1 kali

Lama : 2 tahun

Usia pertama menikah : 26 tahun


36

10) Pola Kebiasaan sehari-hari

Kebiasaan Sebelum Hamil Selama Hamil


No.
1. Nutrisi :
a. Makan 3 x /hari 3 x/hari
Nasi, ikan, sayur Nasi, ikan, sayur
b. Minum 5 x/hari 5 x/hari
Air putih dan Susus Air putih dan Susus

2. Eliminasi :
a. BAB 1x/hari 2x/3hari
b. BAK 3x/hari 5-6x/hari
3. Istirahat :
a. Siang 1 jam/hari 2 jam/hari
b. Malam 7 jam/hari 8 jam/hari
4. Aktivitas IRT IRT

5. Personal
Hygiene :
a. Mandi 2x/hari 1 x/hari
b. Gosok gigi 2x/hari 2x/hari
c. Keramas 1x/hari 2x/1 minggu
d. Ganti baju 2x/hari 3x/hari
6. Seksual 2 x seminggu 1x seminggu
7. Kebiasaan
Buruk :
a. Jamu Tidak dilakukan Tidak dilakukan
b. Merokok Tidak dilakukan Tidak dilakukan
c. Minuman keras Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sumber : Data Primer 2020

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan Umum

(a) Keadaan Umum : baik

(b) Kesadaran : composmentis

(c) Cara Berjalan : normal

(d) Tanda tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36˚C
37

Respirasi : 24 x/menit

(e) Pengukuran

Tinggi Badan : 153 cm Berat Badan : 58 kg


Lingkar Lengan : 27 cm

2) Pemeriksaan Khusus/Fisik (Head To Toe)

a) Kepala

(1) Rambut : bersih,hitam, tidak berketombe dan berminyak.

(2) Muka : simetris, tidak oedema, tidak pucat.

(3) Mata : konjungtiva merah muda, simetris, sklera putih.

(4) Hidung : Bersih, tidak ada polip hidung

(5) Mulut : Mulut tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi

(6) Telinga : Simetris, tidak ada secret

b) Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar Tiroid dan vena

jugularis

c) Dada/Payudara

(1) Bentuk : Simetris

(2) Puting : Menonjol

(3) Areola : Kehitaman

d) Abdomen

LI : tfu 3 jari di atas pusat teraba bagian bulat, lunak

dan melenting (bokong)

L II : DJJ 140x/menit Teraba keras pada bagian

punggung kanan ibu (PUKA)

L III : teraba bagian bulat, keras dan melenting (kepala)

tidak bisa digoyangkan, kepala sudah masuk PAP.


38

L IV : Divergen

TBJ : 2.480gr DJJ : 143 x/menit

e) Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan

f) Ekstremitas

(1)Atas : Baik, lengkap tidak ada oedema

(2)Bawah : Baik, lengkap tidak ada oedema

g) Anus : Tidak ada hemoroid

3) Pemeriksaan Penunjang

Tidak ada pemeriksaan penunjang.

2. Interpretasi Data

Dx : Ny. M.L umur 29 Tahun G1P0A0 UK 28-29 Minggu, JIUTH

letak kepala

DS : Ibu ,mengatakan HPHT 07 maret 2020

Ibu mengatakan umurnya 29 tahun

DO : Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 80x/menit

Respirasi : 24x/menit Suhu : 36oc

Abdomen

Leopold I : 24 cm Leopold II : PUKA (+)

Leopold III : Divergen Leopold IV : PAP (+)

DJJ : 143 x/menit

Kebutuhan : Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

Anjurkan ibu untuk minum tablet fe dari 1x/hari

Anjurkan ibu untuk makan tiap waktu

3. Mengidentifikasi Masalah Atau Diagnosa Potensial


39

Tidak ada

4. Mengidentifikasi Tindakan Segera

Tidak ada

5. Intervensi

a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

b. Beritahu ibu tanda bahaya kehamilan

c. Beritahu ibu untuk istirahat yang cukup

d. Beritahu ibu untuk makan makanan yang bergizi

e. Anjurkan ibu untuk minum obat yang telah di berikan bidan

f. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah

g. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan pada bulan depan

6. Implementasi

a. Menjelaskan Hasil pemeriksaan

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Tanda-tanda vital

TD : 120/80 mmHg N : 80x/menit

R : 24x/menit S : 36℃

Pengukuran

Tinggi Badan : 153 cm Berat Badan : 58 kg

Lingkar lengan : 27 cm HPL : 12 Desember

2020

b. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan seperti :

1) Ibu mengalami perdarahan atau bercak darah secara terus menerus

dari jalan lahir


40

2) Mual muntah yang berlebihan

3) Ibu mengalami demam tinggi

4) Janin jarang bergerak

c. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

Pola tidur yang cukup yakni tidur cukup dalam waktu 8-10 jam pada

malam hari dan 1 jam pada siang hari.

d. Menganjurkan ibu makan makanan bergizi

1) Sayuran : bayam,brokoli, wortel dan lain-lain.

2) Buah-buahan seperti apel, pisang, papaya, semangka, melon dan lain-

lain.

e. Menganjurkan ibu untuk minum obat yang telah diberikan, seperti tablet

fe diminum sebelum tidur malam sebanyak 1 tablet, diminum dengan air

putih, dan tidak bisa diminum dengan teh atau kopi karena akan

menghambat penyerapan obat dalam tubuh.

f. Memberitahu ibu bahwa minggu berikutnya akan dilakukan kunjungan

rumah guna untuk melihat apakah ibu benar-benar dalam keadaan sehat.

g. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan pada bulan depan.

7. Evaluasi

a. Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan

b. Ibu mengerti tentang tanda tanda bahaya kehamilan

c. Ibu mengerti dan akan mencukupkan waktu istirahatnya

d. Ibu mengerti akan pentignya pemenuhan gizi dan mengkomsumsi

makanan sehat.
41

e. Ibu mengerti tentang manfaat obat yang telah di berikan dan akan

meminumnya sesuai waktu yang di tentukan.

f. Ibu mengerti dan bersedia untuk kunjungan rumah

g. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan bulan depan ulang

Catatan perkembangan 1

Tanggal : 15 Juni 2020

Pukul : 15.00

Tempat : Singkil I

S (Subjektif) : ibu mengatakan sering lupa minum tablet fe

ibu mengatakan janin selalu begerak

O (Objektif) : keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD : 110/80 mmHg N : 82x/menit

R : 23x/menit S : 36,5oc

A (Asesment) :Ny. M.L umur 29 tahun G1P0A0 UK 29-30 Minggu, JIUTH letak

kepala

P (Planning) :

a. Beritahu ibu tanda bahaya kehamilan trimester 3 :

Keluar darah dari jalan lahir, sakit kepala yang hebat,janin kurang bergerak

kurang,bengkak pada muka, tangan dan kaki, penglihatan kabur/ berbayang,

nyeri perut yang hebat

b. Anjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup

Beritahu ibu unrtuk mengatur pola tidur yang sehat yaitu seperti tidur cukup

dalam waktu 8-10 jam pada malam hari dan 1-2 jam pada siang hari.
42

c. Ingatkan kembali untuk minum tablet Fe, sebaiknya diminum pada malam

hari menjelang tidur, untuk mengurangi mual. Diminum dengan air putih dan

jus jeruk.

Catatan perkembangan 1I

Tanggal : 25 Juni 2020

Pukul : 09.00

Tempat : Singkil I

S (Subjektif) : Ibu mengatakan sudah rutin mengkonsumsi tablet fe

Ibu mengatakan melakukan apa yang dianjurkan bidan.

Ibu mengatakan janin selalu begerak.

O (Objektif) : Keadaan umum : baik


Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 120/80 mmHg N : 84x/menit

R : 24x/menit S : 36,5oc

A (Asesment) : Ny M.L umur 29 tahun G1P0A0 UK 30-31 Minggu, JIUTH letak

kepala

P (Planning) :

a. Anjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup

Pola tidur yang cukup, yakni 8-10 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang

hari.

b. Beritahu ibu untuk mempersiapkan perlengkapan, pendamping, kendaraan

untuk persalinan. Seperti memberitahu keluarga bahwa taksiran persalinan

sudah dekat, maka dari itu keluarga harus menemani ibu, mempersiapkan baju

ibu dan bayi, dan mobil untuk dinaiki jika sudah saatnya melahirkan.
43

B. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN


MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHRENSIF PADA NY
“M.L” UMUR 29 TAHUN GIP0A0 UK 39-40 MINGGU DI
PUSKESMAS KOMBOS KOTA MANADO
44

Tanggal pengkajian : 12 Desember 2020 Jam : 10.00

No. Register : 705 Tempat : PKM Kombos

1. PENGUMPULAN DATA

a. Data Subjektif

1) Biodata

Nama Klien : Ny. M.L Nama Suami : W.S

Umur : 29 tahun Umur : 39 thn

Agama : Kristen Agama : Kristen

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Suku/Bangsa : Sangihe Suku/Bangsa : Sangihe

Alamat : Singkil I Alamat : Singkil I

2) Alasan Datang

Kunjungan pertama Kunjungan ulang 

3) Keluhan Utama

Nyeri perut melingkar sampai pinggang hilang timbul sejak pukul 06.00

dan ada pelepasan lendir darah.

4) Riwayat Kesehatan

a) Penyakit yang lalu :

Ibu mengatakan tidak pernah menderita riwayat penyakit menahun

dan menurun seperti tekanan darah tinggi, jantung, asam urat, asma

dan ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti

hepatitis, TBC, AIDS, PMS.

b) Penyakit sekarang :
45

Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun atau

menahun seperti tekanan darah tinggi, jantung asam urat, asma dan

ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti

hepatitis, TBC, AIDS, PMS.

c) Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit

menurun atau menahun seperti tekanan darah tinggi, jantung, asam

urat, asma dan ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit

menular seperti hepatitis, TBC,AIDS, PMS.

5) Riwayat Psikososial

Ibu mengatakan berhubungan baik dengan suami, keluarga dan

masyarakat sekitarnya.

6) Riwayat Budaya

Ibu mengatakan tidak mempercayai kebiasaan kebiasaan seperti

pantangan pada ibu hamil.

7) Riwayat Obstetri

a) Riwayat menstruasi

HPHT : 07 Maret 2020 Banyak : 3 x ganti pembalut

Menarche : 15 tahun Teratur/tidak : teratur

Siklus : 28 hari Keluhan : tidak ada

Lama : 7 hari Keputihan : tidak ada

b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Usia Penyulit Anak


No Tgl/Bln/Th Tempat Jenis Penolong Usia
Kehamila kehamila Nifas
. persalinan persalinan persalinan persalinan JK BB PB anak
n n
Hamil
Sekarang
46

Sumber : Data Primer 2020


c) Riwayat kehamilan sekarang

HPL : 12-Desember-2020

BB Sekarang : 60 kg

ANC Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3


Berat badan 47 52 kg 59 kg
Berapa kali 2x 2x 2x
Dimana PKM PKM/ Klinik PKM/ Klinik
Keluhan Mual muntah Sakit perut tembus
belakang, sesak napas
Pesan nakes Rajin kontrol Makan sedikit tapi Jangan tidur
sering terlentang dalam
waktu lama
Imunisasi TT TT1 TT2 -
Tablet Fe 30 Tablet 30 Tablet
Gerakan janin Aktif Aktif
Kenaikan BB 5 kg 5 kg
Sumber : Data Primer 2020

8) Riwayat KB
No
Jenis Kontrasepsi Lama Keluhan
.
1. Tidak memakai KB

Sumber : Data Primer 2020

9) Riwayat Perkawinan

Menikah :1 kali

Lama :2 tahun

Usia pertama menikah :26 tahun

10) Pola Kebiasaan sehari-hari


47

No
Kebiasaan Sebelum Inpartu Selama Inpartu
.
1. Nutrisi :
a. Makan 3x sehari Ibu makan sedikit dan
b. Minum 7-8 gelas per hari lebih banyak minum
2. Eliminasi :
a. BAB 1x sehari Sudah BAB
b. BAK 3x sehari (dirumahnya) 2x BAK
3. Istirahat :
a. Siang 1-2 jam Ibu belum tidur
b. Malam 7-8 jam
4. Aktivitas Mengerjakan pekerjaan Jalan-jalan kecil untuk
rumah tangga seperti meringankan rasa sakit
memasak, menyapu dan
mencuci pakaian
5. Personal Hygiene:
a. Mandi 1x sehari
a. Gosok gigi 1x sehari Sudah mandi dari
b. Keramas 3x sehari rumah
c. Ganti baju 3x sehari
b. Data Objektif

1) Pemeriksaan Umum
(a) Keadaan Umum : baik

(b) Kesadaran : composmentis

(c) Cara Berjalan : normal

(d) Tanda tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,5˚C Respirasi : 22 x/menit

(e) Pengukuran

Tinggi Badan : 153 cm Berat Badan : 60 kg

Lingkar Lengan : 27 cm

2) Pemeriksaan Khusus/Fisik (Head To Toe)


a) Kepala

(1) Rambut : bersih,hitam, tidak berketombe dan berminyak.


48

(2) Muka : simetris, tidak oedema, tidak pucat.

(3) Mata : konjungtiva merah muda, simetris, sklera putih.

(4) Hidung : Bersih, tidak ada polip hidung

(5) Mulut : Mulut tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi

(6) Telinga : Simetris, tidak ada secret

b) Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar Tiroid dan vena

jugularis

c) Dada/Payudara

(1) Bentuk : Simetris

(2) Puting : Menonjol

(3) Areola : Kehitaman

d) Abdomen

LI : 2 jari Dibawah px, 35 cm, teraba bulat, lunak dan

melenting (bokong)

L II : DJJ 145x/ m, teraba keras pada bagian punggung

kanan ibu (PUKA)

L III : teraba bagian bulat, keras dan melenting (kepala)

PAP tidak bisa digoyangkan, kepala sudah masuk PAP.

L IV : divergen

Kontraksi : 3 kali dalam 10 menit 40-45 detik

DJJ : 142 x/menit

e) Genitalia : tidak ada varises, tidak ada oedema, tidak ada

pembesaran kelenjar bartolin. Dan tampak pengeluaran lendir dan

darah.

f) Ekstremitas
49

(1)Atas : Baik, lengkap tidak ada oedema

(2)Bawah : Baik, lengkap tidak ada oedema

g) Pemeriksaan dalam (tanggal 12 Desember 2020 Jam 10.23 oleh bidan)

(1)V/V : Blood Slim

(2)Ø : 7-8 cm

(3)Eff : 50 %

(4)Ketuban :( + )

(5)Presentasi : Kepala

(6)Denominator : UUK

(7)Hodge : III

3) Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan

2. Interpretasi Data

Diagnosa : Ny. M.L Umur 29 tahun G1P0A0 hamil 39-40 minggu JIUTH

Inpartu kala 1 fase aktif

Data subjektif :

Ibu nyeri perut melingkar sampai pinggang hilang timbul sejak pukul 06.00

pelepasan lendir darah.

Data objektif

(1) Keadaan Umum : Baik

(2) Kesadaran : composmentis

(3) Tanda tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,5˚C Respirasi : 22 x/menit

(4) Abdomen
50

LI : 2 jari Dibawah px, 35 cm L II : (PUKA)

L III : PAP (+) L IV : divergen

Kontraksi : 3 kali dalam 10 menit DJJ : 142 x/menit

40.45detik

(5) Genetalia

V/V : Blood Slim Ø : 7-8 cm

Eff : 50 % Ketuban :(+)

Presentasi : Kepala Denominator : UUK

Hodge : II Bagian Kecil Janin : Teraba

3. Diagnosa /Masalah Potensial

Tidak ada

4. Kebutuhan Segera

Tidak ada

5. Intervensi

a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan

b. Atur aktivitas dan posisi ibu

c. Libatkan suami untuk pendampingan persalinan

d. Bimbing ibu untuk rileks

e. Beritahu ibu untuk personal hgyene

f. Beritahu ibu untuk makan dan minum

g. Berikan massase dan sentuhan

h. Bimbing pasien dan bantu untuk berkemih

i. Siapkan alat-alat partus set

j. Observasi keadaan pasien, janin dan kemajuan persalinan

k. Lakukan pemeriksaan dalam 2-5 jam kemudian.


51

6. Implementasi

a. Menjelaskan Hasil pemeriksaan

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Tanda-tanda vital

TD : 120/80 mmHg N : 80x/menit

R : 24x/menit S : 36℃

Pengukuran

Tinggi Badan : 153 cm Berat Badan : 58 kg

Lingkar lengan : 27 cm HPL : 12 Desember

2020

b. Memberitahu ibu untuk atur aktivitas dan posisi ibu dalam menghadapi

persalinan.

c. Melibatkan suami untuk pendamping persalinan

Peran suami sangat berpengaruh dalam keadaan Istri yang ingin menghadapi

persalinan.

d. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat kontraksi,

ibu menarik nafas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut selama

timbul kontraksi.

e. Mengajarkan Ibu hamil dalam menjaga kebersihan dirinya agar tidak

mempengaruhi personal hygiene dalam kehidupan sehari- hari.

f. Memberikan intake minuman dan makanan pada ibu pada saat tidak

ada kontraksi.

g. Memberikan ibu masase dan sentuhan


52

Masase atau sentuhan dibagian perut agar mengurangi sakit ibu dan dapat

diminimalisir perdarahan.

h. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin

selama persalinan.

i. Menyiapkan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan

untuk menolong persalinan serta tempat penerangan dan lingkungan BBL.

1) Alat Perlindingan Diri (APD): Penutup kelapa, masker, kacamata, celemek

sepatu tertutup (sepatu boot).

2) Partus Set : Handscoon steril, 2 buah klem kocher, ½ kocher, 1 buah

gunting episiotomy, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah kateter nelaton,

Kassa steril, pengisap lender, penjepit tali pusat.

3) On steril : 2 buah handuk kering dan bersih, pakaian bersih ibu dan bayi

meliputi baju, pembalut, sarung, c elana dalam, pakaian bayi, popok,

topi/tutup kepala, sarung tangan/kaki, kain selimut untuk membedong.

4) Heacting set : 1 buah pinset sirurgik, 1 buah pinset antomi, nal puder, 2

buah jarum (1 jarum circle dan 1 jarum V1 circle), gunting benang, benang

cromic, 1 pasang sarung tangan stril.

5) Obat-obatan esensial : Lidocain 1 ampul, oksytosin 10 IU 1 ampul, cairan

RL, Infus set 5.1, spoit 3 cc dan spoit 1 cc, meteregin 1 ampul.

Peralatan lain : Larutan Clorin 0,5 o/o, air DTT, kantong plastic, tempat

sampah kering dan basah, safety box, bengkok, was lap, dan tempat plasenta.

Menyiapkan tempat, penerangan dan lingkungan untuk kelahiran bayi,dengan

memastikan ruangan sesuai kebutuhan bayi baru lahir , meliputi ruangan

bersih, hangat, pencahayaan cukup dan bebas dari tiupan angin.

j. Melakukan observasi keadaan pasien, janin dan kemajuan persalinan


53

Kala I Fase Laten


No Tgl/ His DJJ VT TTV Ket.
. Jam
1. 12-12- ‘3x/ 150 x/ VT Ø 7-8 cm, eff TD: 120/80
20 10m mnt 50% ket+, let kep, N : 80
10.00 “35 HIII, teraba S : 36,5˚C
bagian terkecil
disamping bagian
terendah janin,
penurunan
kepala3/5 bagian
10.30 ‘3x/ 155x/
10m mnt
“35
11.00 ‘3x/ 140x/
10m mnt
“35
11.30 ‘4x/ 143x/
10m mnt
“35-40
12.00 ‘5x/ 148x/
10m mnt
“<45
12.30 ‘5x/ 148x/
10m Mnt
“<45
2. 13.00 ‘5x/ 14 8x/VT Ø 10 cm, eff TD :120/80
10m Mnt 100% ket+, let N : 84
“<45 kep, HIV, teraba S : 36,5
bagian terkecil
disamping bagian
terendah janin,
penurunan kepala
5/5
k. Mendokumentasikan hasil pemantauan Persalinan dalam partograf.

Mengobservasi tanda dan gejala kala II.

1) Ibu merasakan dorongan untuk meneran bersamaan dengan terjadinya

kontraksi.

2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dana tau

vaginanya.

3) Perineum menonjol.
54

4) Vulva vagina dan sfingter ani membuka.

5) Meningkatnya pengeluaran lender bercampur dengan darah.

6) Tampak rambut bayi pada vulva.

7. Evaluasi

a. Ibu sudah mengetahui keadaanya saat ini.

b. Ibu sudah mengatahui atur aktivitas dan posisi.

c. Ibu sudah paham dan melibatkan suami dalam pendamping persalinan.

d. Ibu sudah mengerti tentang teknik relaksasi.

e. Ibu sudah mengerti tentang melakukan personal hygiene

f. Ibu sudah mengerti dan paham tentang makan dan minum sebelum

persalinan

g. Ibu sudah paham dan mengerti cara mengurangi sakit dilakukan masase.

h. Ibu sudah mengeti tentang mengosongkan kandung kemih.

i. Bidan sudah mempersiapkan peralatan partus set yang lengkap.

j. Bidan sudah melakukan observasi kepada pasien, janin dan kemajuan

persalinan.

k. Bidan sudah melakukan pemeriksaan dalam 2-5 jam kemudian.

Catatan perkembangan kala II

Data Subjektif

Ibu mengatakan sakit perut melingkar sampai ke belakang dan ingin meneran.

Data Objektif

Perineum menonjol, vulva dan spinter ani membuka, pembukaan lengkap 10 cm

Assesment

Ny “M.L” umur 29 thn G1P0A0 hamil aterem JIUTH dengan inpartu kala II

Planning
55

Lakukan pertolongan persalinan sesuai APN.

1) Mengamati tanda dan gejala kala II.ditandai dengan Perjol, Vulka, teknus

dan Doran.

2) Memastikan alat, obat-obatan ensensial. Mematahkan ampul oksitosin 10

unit dan letakan dispo steril dalam partus set.

3) Mengenakan alat pelindung diri.

4) Melepaskan perhiasan, mencuci kedua tangan dengan bersih.

5) Memakai sarung tangan dengan DTT atau steril.

6) Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan, isi dengan oksitosin

dan letakan kembali ke dalam wadah parts set. Bila ketuban belum pecah,

lakukan amniotomi.

7) Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas atau kasa yang

dibasahi dengan air DTT. Mengganti sarung tangan yang terkontaminasi.

8) Melakukan pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaan sudah lengkap

dan selaput ketuban sudah pecah.

9) Lepas sarung tangan dan larutkan dilarutan klorin. Cuci kedua tangan

dengan bersih.

10) Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk.

DJJ 150x/m. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan

janin baik. Membantu ibu berada dalam posisi nyaman menurut ibu.

11) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran

(pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk, pastikan ia

merasa nyaman).

12) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat

untuk meneran.
56

13) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, letakkan

handuk bersih di atas perut ibu.

14) Meletakkan duk alas bokong dilipat 1/3.

15) Membuka partus set

16) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.

17) Menahan perineumdan lindungi kepala bayi. Anjurkan ibu untuk meneran

perlahan, bernafas cepat saat kepala lahir.

18) Memberishkan wajah bayi, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa

yang bersih.

19) Memeriksa adanya lilitan tali pusat. Lakukan tindakan jika terjadi.

20) Menunggu hingga kepala janin melakukan putaran paksi luar secara

spontan.

21) Memposisikan tangan secara biparietal dan lembut menariknya ke arah

bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus

pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar

untuk melahirkan bahu posterior.

22) Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bah janin

bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala)

dan ke empat jari pada bahu dan dada/punggung janin, sementara tangan

kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan

lengan lahir.

23) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusri pinggang ke arah

bokong dan tungkai bawah janin unuk memegang tngkai bawah (selipkan

jari telunjuk tangan kriri di antara kedua lutut janin).


57

24) Menilai bayi dengan cepat dalam 30 detik, kemudian meletakkan bayi di

atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya

(bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang

memungkinkan). Bila bayi mengalami asfiksia, lakukan resusitasi.

25) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan biarkan

kontak kulit ibu dan bayi.

26) Melakukan penilaian selintas (menangis kuar, tonus otot baik, )

27) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3cm dari mbilicus bayi.

Melakukan urutan tali pusat ke arah ibu dan memasang klem di antara ke 2

cm dari klem pertama.

28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting

dan memotong tali pusat di antara kedua kelm tersebut.

29) Mengganti pembngkus bayi dengan kain kering dan bersih, membungkus

bayi hingga kepala.

30) Memberikan bayi kepada ibu untuk di susui bila ibu menghendaki.

31) Memeriksa janin kedua.

32) Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.

33) Menyuntik oksitosin 10 unit secara intra muskuler pada bagian paha kanan

1/3 atas setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan

bahwa ujung jarum tidak mengenai pembuluh darah.

34) Memindahkan klem pada tali pusat 5-10 cmdari vulva.

35) Meletakan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus,

semmentara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem atau

kain kasa dengan jarak antara 5-10 cm dari vulva.

Catatan perkembangan kala III


58

Data Subjektif

Ibu mengatakan merasa mules dan darah keluar dari kemaluan

Ditandai dengan uterus Golbuler

Tali pusat memanjang

Semburan darah tiba tiba

Data Objektif

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV

Tekanan darah : 110/70 Nadi : 82x/m

Suhu : 36℃ Respirasi : 24x/m

4. Bayi lahir spontan

Jenis kelamin : laki-laki

Panjang badan : 50 cm

Berat badan : 2800gr

Planning

1) Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.

2) Menyuntik oksitosin 10 unit secara intra muskuler pada bagian paha kanan

1/3 atas setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan

bahwa ujung jarum tidak mengenai pembuluh darah.

3) Memindahkan klem pada tali pusat 5-10 cmdari vulva.

4) Meletakan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus,

semmentara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem atau

kain kasa dengan jarak antara 5-10 cm dari vulva.


59

5) Menunggu uterus kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan

sementara tangan kiri menenkan uterus dengan hati-hai ke arah dorso

kranial. Bila uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu atau keluarga

melakukan stimulasi putting susu.

6) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali

pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas, mengikuti kurva jalan lahir

sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.

7) Setelah plasenta tampak di vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan

hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua

tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta

dan mencegah robeknya selaput ketuban.

8) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase

uterus, dengan meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan

masase dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).

9) Sambil tangan kiri masase pada fundus uteri, periksa bagian maternal dan

bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa

seluruh kotiledon dan selaput ketuban lahir lengkap, dan memasukan

kedalam kantong plastik yang tersedia.

10) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum, jika ada laserasi

segera menjahit.

11) Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.

12) Mencelupkan kedua tangan memakai sarung tangan ke dalam larutan

klorin 0,5% membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut

dengan air DTT dan mengeringkannya dengan kain yang bersih dan

kering.
60

13) Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya.

14) Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang berseberangan

dengan simpul mati yang pertama.

15) Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin 0,5%.

16) Menyelimuti kembali bayi.

17) Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.

18) Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam.

19) Mengajarkan pada ibu dan keluarga bagaimana melakukan masase uterus

dan memeriksa kontraksi uterus.

Catatan perkembangan kala IV

Data Subjektif

Ibu mengatakan darah masih keluar sedikit dari kemaluan.

Data Objektif

1. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 110/80 mmHg Nadi : 80x/m

Respirasi : 24x/m Suhu : 36°C

2. TFU : 1 jari bawah pusat

Assesment : Ny M.L umur 29 tahun dengan post partum 2 jam

Planning

1) Mengevaluasi kehilangan darah.

2) Memeriksa tekanan darah, nadi, respirasi, dan keadaan kandung kemih

setiap 15 menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan 30 menit

selama jam kedua pasca persalinan. Tekanan darah (110/70), nadi (80x/m),

respirasi (22x/m), suhu 36℃, tfu 2 jari dibawah pusat.

3) Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%.


61

4) Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah

yang sesuai.

5) Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Membersihkan cairan

ketuban, lendir, dan darah. Membantu ibu memakai pakaian yang bersih

dan kering.

6) Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan

menggantikan pakaiannya dengan pakaian bersih/kering.

7) Mendekontaminasi tempat tidur yang digunakan untuk bersalin dengan

menggunakan larutan klorin 0,5% dan bilas dengan air bersih.

8) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%

membalikkan bagian dalam keluar dan merendamnya dalam larutan klorin

selama 10 menit.

9) Mencuci kedua tangan dengan air mengalir dan sabun, lalu keringkan

dengan menggunakan tissue atau handuk pribadi yang kering dan bersih.

10) Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang).


62

C. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BBL

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHRENSIF PADA BAYI


BARU LAHIR BAYI NY “M.L” UMUR 0 BULAN DI PUSKESMAS
KOMBOS KOTA MANADO

Tanggal pengkajian : 12 Desember 2020 Jam : 13.10 WIT

No. Register : 610 Tempat : PKM Kombos

1. PENGUMPULAN DATA

a. Data Subjektif

1) Biodata Orang Tua

Nama Klien : Ny. M.L Nama Suami : W.S

Umur : 29 tahun Umur : 39 thn

Agama : Kristen Agama : Kristen

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Suku/Bangsa : Sangihe Suku/Bangsa : Sangihe

Alamat : Singkil I Alamat : Singkil I

2) Biodata Bayi

Nama Bayi : By. Ny M.L

Tanggal Lahir : 12 Desember 2020

Jam : 13.10

3) Alasan Datang

Kunjungan pertama √ Kunjungan ulang

4) Keluhan Utama

Tidak Ada
63

5) Riwayat Kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit

seperti TBC, Hepatitis asma dan tidak mempunyai penyakit menurun

seperti hipertensi, jantung dan DM.

6) Riwayat Obstetri

a) Riwayat Kehamilan

ANC Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3


Berat badan 50 55 kg 60 kg
Berapa kali 2x 3x
Dimana PKM/ Klinik PKM/ Klinik
Keluhan Mual muntah Sakit perut tembus
belakang, sesak napas
Pesan nakes Makan sedikit tapi Jangan tidur
sering terlentang dalam
waktu lama
Imunisasi TT 1x 1x
Tablet Fe 30 Tablet 30 Tablet
Gerakan janin Aktif Aktif
Kenaikan BB 5 kg 5 kg
b) Riwayat persalinan

Penyulit Usia
Tgl/Bln/Th Usia Tempat Jenis Penolong Anak Nifas
No. kehamila anak
persalinan Kehamilan persalinan persalinan persalinan
n JK BB PB
13 39-40 PKM Normal Bidan - 0
Laki 50c
Desember minggu 2480 bln
2020 -laki m

Sumber : Data Primer 2020

7) Riwayat Sosial Budaya

Ibu mengatakan masih menggunakan adat selamatan 40 hari

kelahiran ibu masi menggunakan gurita pada bayinya.

8) Riwayat pemenuhan/ kebutuhan dasar bayi


a) Nutrisi / cairan

Kebutuhan nutrisi/cairan diperoleh dari pemberian asi eksklusif


64

oleh ibu karena refleks isap bayi sudah baik

b) Personal Hygene

Bayi belum dimandikan, dan pakaian bayi diganti tiap kali

basah/habis BAK/BAB

c) Eliminasi

BAK: Bayi sudah BAK selama pengkajian, frekuensi BAK

(Buang Air Kecil) 2 kali selama Pengkajian, warna kuning jernih

dengan bau amoniak. BAB (Buang Air Besar): 1 kali selama

pengkajian

d) Istirahat : Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika ingin

menyusu

e) Imunisasi : Pemberian imunisasi pertama bayi yaitu: HBo

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan Umum

(1) Keadaan Umum : Baik

(2) Kesadaran : Composmentis

(3) Tanda tanda Vital

Nadi : 138 x/menit

Suhu : 36,5˚C

Respirasi : 54 x/menit

(4) Antropometri

Panjang Badan : 50 cm

Berat Badan : 2480 kg


65

Lingkar Kepala : 35 cm

Lingkar Dada : 34 cm

(5) Rangsangan

Rooting Reflek :(+) Morro Reflek :(+)

Graping Reflek : (+) Babynski Reflek :(+)

Walking Reflek : (+) Suching Reflek :(+)

Tonic Neck Reflek : (+)

(6) Apgar Skor


No. Poin Uraian 5 menit I 5 menit II
1 earance 0 Seluruhnya biru
1 Tubuh merah muda, Ektremitas biru 2 2
2 Seluruhnya merah muda
2 Pulse 0 Tidak ada
1 Lambat, < 100 x/menit
2 > 100 x/menit 2 2
3 Grimace 0 Tidak ada
1 Meringis 1 2
2 Menangis dengan sangat keras
4 Actifity 0 Lemah
1 Fleksi pada ekstremitas
2 Bergerak aktif 2 2
5 Respiration 0 Tidak ada
1 Lambat tidak teratur
2 Menangis dengan kuat 2 2
Jumlah 9 10
2) Pemeriksaan Khusus/Fisik (Head To Toe)
a) Kepala
(1) Rambut : hitam, tipis dan halus, tidak ada caput

succadeneum

(2) Ubun-ubun : Ubun-ubun kecil sudah membuka

(3) Caput Succedanum : (-)

(4) Cepal Hematoma : (-)

(5) Moulase : (-)


66

(6) Muka

Sindroma : (-)

Pucat : (-)

Kuning : (-)

(7) Mata

Simetris : (+)

Sekret : (-)

Sklera : (-)

Conjunctiva : (-)

(8) Hidung

Septumnasi : (-)

Milia : (-)

Perdarahan : (-)

Vernics : (-)

Sekret : (-)

(9) Mulut

Keadaan : (-)

Sumbing : (-)

Lembab : (-)

Oral Trush : (-)

Stomatitis : (-)

Kebersihan : (-)

(10) Telinga

Kebersihan : (-)
67

Simetris : (-)

Perdarahan : (-)

Sekret : (-)

b) Leher

(1) Pembengkakan : (-)

(2) Lainnya : (-)

c) Dada/Payudara

Bentuk : Simetris

Retraksi : (-)

Lemak : (-)

d) Abdomen

(1) Inspeksi : Warna tubuh kemerahan dan tidak ikterus

(2) Palpasi : Lembab, hangat dan tidak ada pengelupasan.

(3) Auskultasi : Bising usus ada.

e) Genitalia

Bayi laki-laki : Normal (testis turun ke dalam scrota)

Ekstremitas Atas / Bawah

(1) Gerakan : (+)

(2) Jumlah Jari : Lengkap

(3) Warna : Bantalan kuku merah muda sama kedua sisi.

f) Anus :Posisi ditengah dan paten ( uji dengan

menginsersi jari kelingking pengeluaran

2. Interpretasi Data

Dx : By. M.L bayi baru lahir normal

DS :
68

Ibu mengatakan melahirkan tanggal 13 Desember 2020, pukul 13.10Wita

DO : Usia gestasi: 39-40 Minggu

Bayi lahir tanggal 12 Desember 2020

BBL: 2480 gram, PB: 50 cm, A/S: 8/10

Masalah : Tidak Ada

Kebutuhan : Yang dibutuhkan bayi Ny M.L adalah Nutrisi, karena setiap

bayi membutuhkan nutrisi

3. Langkah III: Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial

Tidak ada masalah potensial

4. Tindakan segera/Kolaborasi

Tidak ada tindakan segera karena tidak ada kegawatdaruratan yang terjadi

pada bayi Ny M.L.

5. Rencana Tindakan

a. Jelaskan pada ibu tentang keadaan umum bayinya

b. Beritahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi

c. Lakukan antropometri

d. Berikan suntikan vit K

e. Berikan salep mata

f. Jelaskan pada ibu / keluarga tanda bahaya bayi baru lahir

g. Anjurkan pada ibu untuk mengganti popok bayi secara teratur setiap kali

kotor

h. Jelaskan cara memandikan bayi yakni bayi dimandikan 6 jam setelah

bayi lahir

i. Ajarkan bagaimana cara merawat tali pusat

j. Ajarkan pada ibu cara menyusui yang benar agar ibu tahu cara menyusui
69

yang benar dan bayi merasa puas

k. Anjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene pada bayi dan

dirinya

l. Ajarkan ibu untuk menyendawakan bayi setelah menyusu

6. Langkah VI: Implementasi

Hari/tanggal : 12 Desember 2020

Pukul : 13.30 WIT

a. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan umum bayinya

1) Berat Badan : 2480 gram

2) Panjang Badan : 50 cm

3) Denyut jantung : 138x/m

4) Pernafasan : 54x/m

5) Suhu badan : 36,5 C

Pukul : 13.35 WITA

b. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi


Bayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuhnya melalui cara-cara
berikut
1).Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas, kehilangan

panas dapat terjadi karena penguapan cairan ketuban pada

permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri setelah lahir dan

bayi tidak segera di keringkan saat lahir.

2).Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung

tubuh bayi dengan permukaan yang dingin

3).Konveksi adalah kehilangan panas tubuh  yang terjadi saat bayi


70

terpapar udara sekitar yang lebih dingin.

4).Radiasi adalah kehilangan panas. Panas yang terjadi karena bayi

ditempatkan di dekat benda-benda yang mempunyai suhu lebih

rendah dari suhu tubuh bayi.

Pukul : 34.40 WITA

c. Melakukan antropometri yakni menimbang bayi untuk melihat berat

badan bayi baru lahir 2480, mengukur tinggi bayi 50 cm, lingkar kepala

35cm, lingkar dada 34 cm

d. Memberikan suntikan vit K 0.5 ml di paha kiri bayi

e. Memberikan salep mata pada bayi

f. Menjelaskan pada ibu / keluarga tanda bahaya bayi baru lahir

1).Bayi tidak mau menyusu

2).Kejang, jika kejang tidak sedang dalam keadaan demam maka itu

perlu diwaspadai

3).Sesak nafas

4).Tali pusar kemerahan

5).Kulit terlihat kuning,

Pukul : 13.45 WITA

g. Menganjurkan ibu untuk mengganti popok bayi secara teratur setiap kali

kotor

1). Jika bayi BAK/BAB segera bersihkan daerah yang terkena kotoran

dengan air hangan atau tissue basah

2). Segera ganti popok dan celana bayi dengan yang bersih

Pukul : 13.50 WITA

h. Menjelaskan cara memandikan bayi


71

1). Bayi dimandikan 6 jam setelah bayi lahir,bayi dimandikan dengan

air hangat, jangan terlalu lama memandikan bayi, bersihkan muka,

tangan, leher, dan ketiak dengan air bersih dan sabun, keringkan

seluruh tubuh dengan handuk bersih,bayi tidak boleh dibedong habis

mandi, cukup pakaikan baju, topi, kaus kaki, tangan dan selimuti

untiuk menjaga kehangatannya

2). Jangan memandikan bayi jika demam dan pilek

3). Bayi umur 1-7 hari dimandikan 1 kali dalam sehari, menjelang siang

hari

4). Bersihkan tali pusat

Pukul : 13.55 WITA

i. Mengajarkan bagaimana cara merawat tali pusat

1). Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi

2). Tali pusat dalam keadaan bersih dan tidak lembab

3). Jangan membubuhi apapun pada pangkal tali pusat (termasuk

alcohol dan povidone yodium) agar lekas kering

4). Bila tali pusat terlihat kotor, bersihkan tali pusat dengan air bersih,

lalu segera keringkan dengan kain bersih

Pukul : 14:05 WITA

j. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar agar ibu tahu cara menyusui
yang benar dan bayi merasa puas
1). Cuci tangan sebelum menyusui bayi

2). Menyusui dalam posisi duduk

3). Seluruh badan bayi tersangga dengan baik,

4). Menyusui dengan pasyudara kiri dan kanan sambal bergantian


72

5). Posisi kepala dan bayi sejajar menghadap ke dada ibu

6). Posisi perlekatan mulut bayi menutup sebagian besar puting dan

areola dengan menutupi hidung bayi.

Pukul : 14:10 WITA

k. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene pada bayi dan
dirinya kebersihan diri sangatlah penting untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti :
1). Cuci tangan sebelum dan sesudah menyuntuh bayi

2). Ganti baju bayi jika terkena kotoran

3). Selalu bersihkan apa saja peralatan yang dipakai bayi jika kotor

4). Ganti pakaian ibu jika habis beraktivtas yang menimbulkan keringat

atau dari bepergian

5). Bersihkan tempat tidur bayi

Pukul : 14:23 WITA

l. Mengajarkan ibu untuk menyendawakan bayi setelah menyusu

1) Gendong bayi menghadap kebelakang dengan bertopang pada bahu

ibu, tegakkan tubuhnya dan biarkan kepalanya bersandar pada bahu

ibu

2) Tepuk perlahan punggung bayi dengan satu tangan dan tangan

lainnya menahan tengkuk dan bokong bayi

3) Lakukan hingga bayi bisa bersendewa

4) Ada juga tehnik menyendawakan bayi dengan menelengkupkan bayi

dipangkuan ibu

5) Kemudian topang dadanya dengan tangan agar kepala bayi lebih

tinggi dari tubuhnya


73

6) Tepuk punggung bayi hingga bersendawa

Pukul : 14:35 WITA

m. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

1) Minum air putih yang cukup

2) Sayuran hijau, seperti bayam, brokoli, kangkong, uncis, dan sayuran

lainnya. Sayuran hijau juga merupakan kalsium selain susu

3) Karbohidrat tinggi serat, seperti beras merah, beras coklat

4) Kacanga-kacangan, karena mengandung protein

5) Buah kaya vitamin, seperti jeruk, nenas, anggur, pisang, dll

Pukul : 14:39 WITA

n. Beritahu bahwa ibu dan bayi Kembali ke Klinik untuk diimunisasi

7. Evaluasi

Pukul : 14:40 WITA

a. Ibu sudah mengetahui keadaan umum bayinya

b. Ibu sudah mengerti bagaimana menjaga kehangatan bayi

c. Ibu sudah mengetahui apa saja tanda bahaya bayi baru lahir

d. Ibu sudah mengerti bahwa harus mengganti popok bayi secara teratur

setiap kali kotor

e. Ibu sudah mengerti bagaimana cara merawat tali pusat

1) Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi

f. Ibu sudah mengerti dan paham cara menyusui yang benar agar ibu tahu

cara menyusui yang benar dan bayi merasa puas

g. Ibu bersedia untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi nol hari sampai

6 bulan dan paham pentingnya asi bagi pertumbuhan bayi ASI eksklusif
74

memberikan banyak keuntungan , antara lain : ASI mudah dicerna dan

diserap bayi, ASI melindungi bayi dari penyakit, dapat menunda

kehamilan dan mempercepat pemulihan rahim.

h. Ibu sudah paham bagaimana cara membersihkan payudara dengan baik

i. Ibu sudah paham dam bersedia untuk selalu menjaga personal hygiene

pada bayi dan dirinya.

j. Ibu sudah paham bagaimana cara menyendawakan bayi setelah menyusu

k. Ibu bersedia dan paham tentang pentingnya mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang.

l. Ibu bersedia untuk kembali Bersama bayinya ke Puskesmas untuk

diimunisasi

Catatan perkembangan

Hari Ke : 7 Jam : 08.35 Wita

Tanggal : 20 Desember 2020 Tempat : Singkil I

Data Subjektif (S)

1. Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat

2. Ibu mengatakan sudah menerapkan cara memandikan bayi yang sudah

diajarkan

3. Ibu mengatakan bayinya menyusu kurang lebih 8x sehari

4. Ibu mengatakan sering menyendawakan bayi sesudah menyusu

5. Ibu mengatakan tali pusat terawat

6. Ibu mengatakan sering mengkonsusmsi makanan yang bergizi seimbang untuk

kelancaran ASI

Data Objektif (O)

1. Keadaan Umum : Baik


75

2. Tanda tanda Vital

Denyut jantung : 140x/m

Pernafasan : 55x/m

Suhu badan : 36,5 C

Assessment (A)

Bayi NY M.L bayi baru lahir normal hari ke 7(tujuh)

Planning (P)

1. Beritahu ibu keadaan bayi

a. Keadaan Umum : Baik

b. Tanda tanda Vital

Denyut jantung : 140x/m

Pernafa san : 55x/m

Suhu badan : 36,5 C

2. Beritahu ibu untuk terus memberikan ASI eksklusif kepada bayi sampai

umur 6 bulan

3. Mengajari ibu bagaimana cara membersihkan payudara dengan baik yakni

payudara harus dibersiihkan sebelum dan sesudah menyusui bayi dan

payudara dapat dibersihkan menggunakan kapas dan air hangat

4. Beritahu ibu untuk selalu memperhatikan personal hygiene, membersihkan

diri dan juga bayi, stelah bepergian ada baiknya mandi terlebih dahulu,

memastikan pakaian sudah diganti dengan yang bersih, kemudian

kebersihan bayi juga sangat diperhatikan yakni selalu membersihkan

kamar tidur bai, mengganti baju bayi jika sudah berkeringat, mandikan

bayi pada pagi hari, dan bersihkan tubuh bayi sebelum tidur.
76

5. Beritahu ibu untuk tidak lupa membawa bawa bayi ke Puskesmas untuk

diimunisasi BCG dan polio 1 dengan syarat jika Puskesmas telah

dilakukan penyemprotan disenfektan untuk mensterilisasikan area

Puskesmas dan ibu juga harus selalu membawa hand sanitizer dan masker

jika bepergian.
77

D. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA NIFAS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY M.L UMUR 29


TAHUN P1A0 POST PARTUM 2 JAM DI PUSKESMAS
MOTOLOHU KABUPATEN POHUWATO

Tanggal pengkajian : 12 Desember 2020 Jam : 15.00 WIT


No. Register : 705 Tempat : PKM Kombos

1. PENGUMPULAN DATA

a. Data Subjektif

1) Biodata

Nama Klien : Ny. M.L Nama Suami : W.S

Umur : 29 tahun Umur : 39 thn

Agama : Kristen Agama : Kristen

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Suku/Bangsa : Sangihe Suku/Bangsa : Sangihe

Alamat : Singkil I Alamat : Singkil I

2) Alasan Datang

Kunjungan pertama Kunjungan ulang 

3) Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan 2 jam yang lalu

4) Riwayat Kesehatan

a) Penyakit yang lalu :

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun atau

menahun seperti tekanan darah tinggi, jantung, asam urat, asma


78

dan ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular

seperti hepatitis, TBC, AIDS, PMS.

b) Penyakit sekarang :
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun atau

menahun seperti tekanan darah tinggi, jantung asam urat, asma

dan ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular

seperti hepatitis, TBC, AIDS, PMS.

c) Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki riwayat

penyakit menurun atau menahun seperti tekanan darah tinggi,

jantung, asam urat, asma dan ibu mengatakan tidak pernah

menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC,AIDS, PMS.

5) Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan berhubungan baik dengan suami, keluarga dan

masyarakat sekitarnya.

6) Riwayat Budaya
Ibu mengatakan tidak mempercayai kebiasaan kebiasaan seperti

pantangan nutrisi pada ibu nifas.

7) Riwayat Obstetri
a) Riwayat menstruasi

Menarche : 15 tahun Teratur/tidak : teratur

Siklus : 28 hari Keluhan : tidak ada

Lama : 7 hari Keputihan : tidak ada


b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yag lalu
Usia Nifa
Tgl/Bln/Th Usia Tempat Jenis Penolong Penyulit Anak
No. anak s
persalinan Kehamilan persalinan persalinan persalinan kehamilan
JK BB PB
1 13/12/2020 39-40 Puskesmas Spontan Bidan Tidak Ada 0 bulan
Laki-laki 3200 50
Minggu
Sumber : Data Primer 2020
79

c) Riwayat kehamilan
ANC Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3
Berat badan 50 55 kg 60 kg
Berapa kali 2x 3x
Dimana PKM/ Klinik PKM/ Klinik
Keluhan Mual muntah Sakit perut tembus
belakang, sesak napas
Pesan nakes Makan sedikit tapi Jangan tidur
sering terlentang dalam
waktu lama

Imunisasi TT 1x 1x
Tablet Fe 30 Tablet 30 Tablet
Gerakan janin Aktif Aktif
Kenaikan BB 5 kg 5 kg
Sumber : Data Primer 2020
8) Riwayat KB
No. Jenis Kontrasepsi Lama Keluhan
1. Tidak memakal KB
Sumber : Data Primer 2020
9) Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama :2 tahun
Usia pertama menikah :26 tahun
10) Pola Kebiasaan sehari-hari
No Kebiasaan Saat Ini
1 Nutrisi :
Makan Sudah makan nasi, sayur dan ikan
Minum Sudah minum aqua ukuran 600 ml

2. Eliminasi :
BAB Belum BAB
BAK 2x berwarna kuning muda dengan bau khas
amoniak
3. Istirahat :
Siang Sudah istirahat 1 jam
Malam -
4. Aktivitas Mengurus bayi
5. Personal Hygiene :
Mandi 1x
Gosok gigi 1x
Keramas Belum keramas
Ganti baju 1x
6. Seksual Belum Melakukan
7. Kebiasaan Buruk :
Jamu Tidak kosumsi
Merokok Tidak kosumsi
Minuman keras Tidak kosumsi
Sumber : Data Primer 2020
80

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan Umum : baik

b) Kesadaran : composmentis

c) Cara Berjalan : normal

d) Tanda tanda Vital

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Nadi : 82 x/menit

Suhu : 36.5 ˚C

Respirasi : 24 x/menit

e) Pengukuran

Tinggi Badan : 153 cm

Berat Badan : 60 kg

Lingkar Lengan : 27 cm

2) Pemeriksaan Khusus/Fisik (Head To Toe)

a) Kepala

(1) Rambut : bersih,hitam, tidak berketombe dan berminyak.

(2) Muka : simetris, tidak oedema, tidak pucat.

(3) Mata : konjungtiva merah muda, simetris, sklera putih.

(4) Hidung : Bersih, tidak ada polip hidung

(5) Mulut : Mulut tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi

(6) Telinga : Simetris, tidak ada secret

b) Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar Tiroid dan vena

jugularis
81

c) Dada/Payudara

(1) Bentuk : Simetris

(2) Putting : Menonjol

(3) Areola : Kehitaman

d) Abdomen

(1) TFU : 1 jari di bawah pusat

(2) Kontraksi : baik

e) Genitalia

(1) Perineum : Tidak ada luka jahitan, tidak ada varises

(2) Lochea : Rubra

(3) Perdarahan : ±400

f) Anus : Tidak ada hemoroid

g) Ekstremitas

(1) Atas : Baik lengkap tidak ada oedema

(2) Bawah : Baik lengkap tidak ada oedema

3) Pemeriksaan Penunjang

Tidak di lakukan

2. Interpretasi Data

Dx : Ny. M.L umur 29 tahun P1A0 Post partum 2 jam

Ds : ibu mengatakan melahirkan normal (pervaginam) 12 Desember

2020 jam 13.10 wita

Do :

Dada/Payudara
82

Bentuk : Simetris Puting : Menonjol

Areola : Kehitaman

Abdomen

TFU : 1 jari di bawah pusat

Kontraksi : baik

Genitalia : Perineum : ada bekas jahitan derajat 1, tidak

ada varises

Lochea : Rubra

Perdarahan : ± 400cc

Masalah : Tidak ada

3. Diagnose dan masalah potensial


Tidak ada
4. Tindakan Segera
Tidak ada
5. Intervensi

a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

b. Beritahu ibu tanda bahaya nifas

c. Berikan KIE (Konseling, Informasi dan Edukasi) tentang pentingnya

pemberian air susu ibu (ASI) secara ekslusif sedini mungkin pasca

bersalin, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makan lain, walaupun

hanya air putih, sampai usia bayi 6 bulan dan ibu memahaminya

d. Beritahu keluarga untuk memenuhi asupan nutrisi ibu, seperti makan

nasi,sayuran (bayam, wortel, tomat, dll), ikan segar.

e. Beritahu bahwa mules yang dirasakan itu hal biasa karena pengembalian

uterus kebentuk semula


83

f. Anjarkan kepada ibu dan keluarga merawat tali pusat dengan benar

g. Berikan KIE tentang bagaimana merawat jalan lahir

h. Beritahu ibu cara menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi

6. Impelementasi

Pukul : 15.05 WIT

a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan

Dada/Payudara

Bentuk : Simetr

is Puting : Menonjol

Areola : Kehitaman Abdomen : TFU : 2 jari di bawah

pusat

Kontraksi : baik Genitalia : Perineumada bekas jahitan derajat

1, tidak ada varises

Lochea : Rubra

Perdarahan : ± 400cc

Pukul : 15.08 WIT

b. Memberitahu ibu tanda bahaya nifas

1) Perdarahan yang melebihi 500 ml pasca bersalin. Perdarahan dibagi

menjadi dua yakni perdarahan primer (24 jam setelah bayi lahir) dan

perdarahan sekunder (setelah 24 jam bayi lahir )

2) Suhu tubuh meningkat.

3) Sakit kepala, penglihatan kabur, pembengkakan wajah

4) Subinvolusi uterus (proses pemulihan Rahim yang terhambat


84

5) Depresi pasca bersalin (sedih, kecewa, sering menangis, gelisa,

cemas, dll)

Pukul : 15.17 WIT

c. Memberikan KIE (Konseling, Informasi dan Edukasi) tentang pentingnya

pemberian air susu ibu (ASI) secara ekslusif sedini mungkin pasca

bersalin, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makan lain, walaupun

hanya air putih, sampai usia bayi 6 bulan dan ibu memahaminya

Pukul : 15.20 WIT

d. Memberitahu keluarga untuk memenuhi asupan nutrisi ibu, seperti makan

nasi,sayuran (bayam, wortel, tomat, dll), ikan segar.

Pukul : 15.25 WIT

e. Memberitahu bahwa mules yang dirasakan itu hal biasa karena

pengembalian uterus kebentuk semula

Pukul : 15.27 WIT

f. Menganjarkan kepada ibu dan keluarga merawat tali pusat dengan benar,

yakni tidak diberikan ramuan-ramuan, jangan dibiarkan lembab, jika

memakai popok jangan sampai menutupi tali pusat agar tidak terkena

kotoran.

Pukul : 15.28 WIT

g. Memberikan KIE tentang bagaimana merawat jalan lahir

Lepas semua pembalut, cuci tangan dengan sabun dan air bersih, cebok

vagina dari arah depan kebelakang, washlap dibasahi dan buat busa sabun

lalu gosokan perlahan ke seluruh lokasi jahitan, jangan takut dengan rasa

nyeri, jika tidak dibersihkan maka kuman akan menempel lokasi luka
85

jahitan, bilas dengan air pastikan vagina sudah bersih, pakai pembalut

yang bersih dan nyaman, celana dalam yang berbahan katun, segera

mengganti pembalut jika sudah penuh, konsumsi makanan bergizi

berproten tinggi agar luka jahitan cepat sembuh, luka tidak perlu

dikompres obat antiseptic cair tanpa seizin bidan aau dokter

Ibu memahaminya dan akan mempraktekannya

h. Memberitahu ibu cara menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan

hipotermi, pastikan tidak ada benda yang dapat membuat bayi kedinginan

seperti kipas angina, ac, atau bayi dibiarkan di luar ruangan ang terbuka.

Catatan perkembangan I

Tanggal : 20 Desember 2020

Pukul : 09.00

Tempat : Rumah Ny. M.L

Subjektif : Ibu mengatakan bayinya menyusui dengan benar

Ibu mengatakan kondisinya mulai pulih

Ibu mengatakan masih ada pengeluaran darah dari jalan lahir

Ibu mengatakan sering mengganti pembalut setiap kali merasa

lembab

Objektif :

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV

TD : 110/70 mmHg N : 80x/menit

R : 20x/menit S : 36,5oC

TFU ½ pusat-simpisis, Kontraksi : Baik


86

Vagina : Adanya pengeluaran darah berwarna merah kuning berisi

darah dan lendir yang keluar, dan tidak ada bau

Assesment : Ny. M.L umur 29 tahun P1A0 postpartum hari ke-7

Planning :

a. Mendeteksi perdarahan masa nifas yang disebabkan atonia uteri yakni dengan

memastikan apakah rahim berkntraksi dengan baik yakni teras keras seperti

papan.

b. Memastika bahwa ibu memberikan ASI dengan baikdan benar yakni,

dekatkan bayi disamping ibu dan dekatkan mulut bayi pada payudara ibu

pastikan mulut bayi mencakup areola dan menyusu dengan baik. Berikan ASI

secara on demand (kapan saja ketika bayi ingin menyusu)

c. Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir,

beritahu ibu selalu menyusui anaknya dalam waktu 2-3 jam sekali, selalu

tidur disamping anaknya, selalu menjaga anaknya.

d. Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi, pastikan tidak ada

benda yang dapat membuat bayi kedinginan seperti kipas angina, ac, atau

bayi dibiarkan di luar ruangan ang terbuka.

Catatan perkembanan II

Tanggal : 27 Desember 2021

Pukul : 08.45

Tempat : Rumah Ny. M.L

Subjektif : Ibu mengatakan bayinya menyusui dengan benar

Ibu mengatakan kondisinya mulai normal

Ibu mengatakan masih ada pengeluaran darah dari jalan lahir


87

Objektif : a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. TTV

TD : 110/70 mmHg N : 80x/menit

R : 24x/menit S : 36,5oC

d. TFU ½ pusat-simpisis,

Assesment : Ny M.L umur 29 tahun P1A0 postpartum hari ke-14

Planning :

a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV:TD : 110/70 mmHg, N: 80x/menit, R: 24x/menit, S: 36,5oC

TFU ½ pusat-simpisis,

Vagina : Adanya cairan putih serta terdiri atas leukosit dan sel-sel

desidua, dan tidak ada bau.

b. Beritahu ibu untuk kembali ke puskesmas jika ada keluhan

terhadap ibu dan juga bayi seperti.

Keluar cairan seperti nanah berbau busuk, dan lokia tidak lancar

keluarnya, bendungan asi, mastitis, abses payudara. Kemudian

bayi tidak mau menyusu, demam serta kejang dan lain

sebagainya.
88

E. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY M.L UMUR 29


TAHUN P1A0 AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN
DI PUSKESMAS KOMBOS KOTA MANADO

Tanggal pengkajian : 25/01/2021 Jam : 09.00 WIT


No. Register : 110 Tempat : PKM Kombos
1. PENGUMPULAN DATA

a. Data Subjektif

1) Biodata

Nama Klien : Ny. M.L Nama Suami : W.S

Umur : 29 tahun Umur : 39 thn

Agama : Kristen Agama : Kristen

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Suku/Bangsa : Sangihe Suku/Bangsa : Sangihe

Alamat : Singkil I Alamat : Singkil I

2) Alasan Datang
Kunjungan pertama Kunjungan ulang

3) Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin menggunakan kontrasepsi 3 bulan.

4) Riwayat Kesehatan

a. Penyakit yang lalu :

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti tekanan

darah tinggi, jantung, asam urat, asma dan ibu mengatakan tidak
89

pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC,

AIDS, PMS.

b. Penyakit sekarang :
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun atau

menahun seperti tekanan darah tinggi, jantung asam urat, asma

dan ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular

seperti hepatitis, TBC, AIDS, PMS.

c. Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki riwayat

penyakit menurun atau menahun seperti tekanan darah tinggi,

jantung, asam urat, asma dan ibu mengatakan tidak pernah

menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC,AIDS, PMS.

5) Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan berhubungan baik dengan masyarakat, dan juga

berhubungan baik dengan keluarga.

6) Riwayat Budaya
Ibu mengatakan tidak mempercayai kebiasaan kebiasaan seperti

pantangan makanan.

7) Riwayat Obstetri
a). Riwayat menstruasi
Menarche : 15 tahun Teratur/tidak : teratur

Siklus : 28 hari Keluhan : tidak ada

Lama : 7 hari Keputihan : tidak ada

b). Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yag lalu


Tgl/Bln/T Anak
Usia Tempat Jenis Penolong Penyulit Usia
No. h Nifas
Kehamilan persalinan persalinan persalinan kehamilan JK BB PB anak
persalinan
12/12/202 28-290 Puskesmas Spontan Bidan Tidak Ada 1bulan Normal
Laki-laki 2800 50
0 Minggu
90

Sumber : Data primer, 2020

8) Riwayat KB

No
Jenis Kontrasepsi Lama Keluhan
.
1. - - -
Sumber : Data primer,2020

9) Riwayat Perkawinan

Menikah : 1 kali

Lama : 2 tahun

Usia pertama menikah : 26 tahun

10) Pola Kebiasaan sehari-hari

No Kebiasaan Saat Ini


1. Nutrisi :
Makan 3xSehari dengan menu Nasi, Ikan, Sayur, Daging,
Minum ± 8 gelas air putih, ditambah dengan susu laktasi

2. Eliminasi :
BAB 2 x sehari
BAK 3 sehari
3. Istirahat :
Siang ± 5-6 Jam
Malam ± 5-6 Jam
4. Aktivitas Mengurus bayi dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga
5. Personal Hygiene :
Mandi 2x sehari
Gosok gigi 2x sehari
Keramas 2x sehari
Ganti baju 2x sehari
6. Seksual Belum Melakukan
7. Kebiasaan Buruk :
Jamu Tidak konsumsi
Merokok Tidak konsumsi
Alcohol Tidak konsumsi
Sumber : Data primer,2020
b. Data Objektif

1). Pemeriksaan Umum


a) Keadaan Umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis
91

c) Tanda tanda Vital


Tekanan Darah : 120/80 mmHG Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,5 ˚C Respirasi : 24 x/menit

d) Pengukuran

Tinggi Badan : 153 cm

Berat Badan : 57 kg

Lingkar Lengan : 27 cm

2). Pemeriksaan Khusus/Fisik (Head To Toe)

a) Kepala

(1) Rambut : Bersih, Hitam, Tidak Berketombe

(2) Muka : Simetris, Tidak Oedema, Tidak Pucat

(3) Mata : Konjungtiva merah mudah, tidak ikterus

(4) Hidung : Bersih, tidak ada polip hidung

(5) Mulut : Mulut tampak bersih, Mukosa tampak lembab,

tidak ada karies pada gigi

(6) Telinga : Ada serumen

b) Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid

c) Dada/Payudara

(1) Bentuk : Sebelah kiri lebih dari pada sebelah kanan

(2) Puting : Menonjol

(3) Areola : Kehitaman

d) Abdomen

(1) Inspeksi : Tidak ada bekas operasi

(2) Palpasi : Baik, tidak ada masa


92

(3) Auskultasi : Ada bising usus (Normal)

e) Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

f) Ekstremitas

(1) Atas : Baik, lengkap, tidak oedema

(2) Bawah : Baik, lengkap, tidak oedema

g) Anus : Tidak ada hemoroid

3). Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

2. Interpretasi Data

Dx : Ny M.L 29 Tahun P1A0 Akseptor baru kontrasepsi 3 bulan

DS : Ibu mengatakan ingin mengunkan kontrasepsi 3 bulan

Ibu mengatakan melahirkan pada tanggal 12 Desember 2020

Ibu mengatakan sedang dalam masa nifas

Ibu mengatakan nifasya normal saja

DO : Ku : Baik

Kes : Composmesntis

TTV

TD : 120/80 MmHg N : 80X/m

S : 36,70C R : 24/m

Pengukuran

TB : 153 cm

BB : 57 Kg

LILA : 27 cm

Masalah : Tidak Ada


93

Kebutuhan : Tidak Ada

3. Mengidentifikasi Masalah Atau Diagnosa Potensial

Tidak ada diagnose potensial

4. Mengidentifikasi Tindakan Segera Dan Kolaborasi

Pada kasus ini tidak memerlukan Tindakan segera

5. Intervensi

a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

b. Berikan KIE Kepada Ibu tentang cara kerja, keuntungan, kerugian dan efek

samping dari kontrasepsi suntik 3 bulan.

c. Lakukan penyuntikan didaerah bokong secara IM dengan kb suntik 3 bulan

triclofem 1 ml.

d. Anjurkan ibu untuk tidak menggosok daerah suntikan (daerah bokong) jika

timbul kebiruan di daerah suntikan kompres dengan air hangat

e. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi

f. Anjurkan ibu untuk kembali pada tanggal yang ditentukan 23 April 2021.

6. Implementasi

Pukul : 09.20 WITA

a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda tanda Vital

Tekanan Darah: 110/70 mmH Nadi : 82 x/menit

Suhu : 37 ˚C Respirasi : 24 x/menit


94

Pukul : 09.23 WITA

b. Memberikan KIE Kepada Ibu tentang cara kerja, keuntungan, kerugian

dan efek samping dari kontrasepsi suntik 3 bulan :

1) Cara Kerja

(a). Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur

(b).Mengentalkan lender mulut Rahim, sehingga menghambat

spermatozoa (sel mani) masuk kedalam Rahim.

(c). Menipiskan endometrium, sehingga tidak siap untuk hamil.

2) Keuntungan

Sangat efektiF, dapat diandalkan sebagai alat kontrasepsi jangka

panjang, tidak mempengaruhi produksi ASI, tidak mempengaruhi

aktifitas seksual, klien tidak perlu menyimpan obat suntik,

menurunkan terjadinya penyakit jinak payudara, mencegah beberapa

penyakit radang panggul

3) Keterbatasan

Pada beberapa akseptor dapat terjadi gangguan haid, sering muncul

perubahan berat badan, ada kemungkinana pemulihan kesuburan yang

lambat setelah penghentian pemakaian, kontrasepsi jenis ini tidak

memberikan perlindungan terhadap IMS, hepatitis B dan HIV, pada

penggunaan jangka panjang dapat terjadi perubahan lipid serum

c. Melakukan penyuntikan didaerah bokong secara IM dengan kb suntik 3

bulan triclofem 1 ml.

d. Menganjurkan Anjurkan ibu untuk tidak menggosok daerah suntikan

(daerah bokong) jika timbul kebiruan di daerah suntikan kompres dengan

air hangat
95

Pukul : 09.30 WITA

e. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayuran

hijau, buah-buahan yang segar yang berserat (apel, pir, alpukat, pisang

dll)

Pukul 09.32WITA

f. Menganjurkan ibu untuk kembali pada tanggal yang ditentukan

23/04/2021.

7. Evaluasi

Hari/ tanggal : 25/01/2021

Pukul : 09.40

a. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

b. Ibu sudah mengetahui tentang cara kerja, keuntungan, kerugian dan efek

samping dari kontrasepsi suntik 3 bulan :

c. Sudah dilakukan penyuntikan didaerah bokong secara IM dengan kb

suntik 3 bulan triclofem 1 ml.

d. Ibu sudah mengetahui bahwa tidak bisa menggosok daerah suntikan

(daerah bokong) jika timbul kebiruan di daerah suntikan kompres dengan

air hangat

e. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau,

buah-buahan yang segar yang berserat (apel, pir, alpukat, pisang dll)

f. Ibu bersedia untuk kembali pada tanggal yang ditentukan tanggal 23 April

2021
BAB IV

PEMBAHASAN

Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny M.L sejak hamil, bersalin, bayi

baru lahir, masa nifas dan keluarga berencana terlaksanakan dengan baik. Pada

BAB ini yang berisi mengenai pembahasan kasus yang diambil penulis akan

dibandingkan antara teori dengan praktek dilapangan.

Pada tanggal 12 Desember 2020 dilakukan pemeriksaan kehamilan di

Puskesmas Kombos, ibu mengatakan mengatakan tidak ada keluhan, HPHT 07

Maret 2020, mengandung anak pertama dan tidak pernah abrtus. Ny M.L

mengatakan merasakan gerakan janin. Adapun hasil pemeriksaan yang dilakukan

didapatkan Ny M.L dalam keadaan normal-normal saja. Dilakukan leopold I-IV

dengan hasil lepold I tfu pusat-px 32 cm teraba bokong, leopold II DJJ 143x/m

teraba keras pada bagian punggung kiri ibu (PUKA), teraba bagian kecil janin

pada punggul kanan ibu (PUKI), leopold III letak kepala, leopold IV belum masuk

PAP. Dilakukan pemantauan selama 2 kali di rumahnya pasien didapati keadaan

Ny M.L baik-baik saja, tidak ada keluhan.

Pada tanggal 12 Desember 2020 pukul 10.15 Ny N.W datang ke Puskesmas

Kombos, ibu mengatakan nyeri perut dan terasa sampai ke belakang yang di sertai

pelepasan lender. Pemeriksaan dilakukan didapati dalam pembukaan 7-8 cm,

hodge III, ketuban utuh. Kemudian hasil pemeriksaan dalam tanggal pukul 13.00

wita, pembukaan 10 cm, ketuban pecah, presentase ubun-ubun kecil dibawah

simpisis, penurunan hodge IV, pelepasan lendir, darah bercampur dengan air

ketuban. Plasenta dan selaput ketuban telah lahir lengkap, ibu tampak kelelahan

setelah proses persalinan, konraksi uterus baik, teraba bundar dan keras

96
97

tidak terdapat robekan jalan lahir dan jumlah perdarahan ± 300 cc, keadaan ibu

baik-baik saja.

Bayi lahir spontan segera menangis, tanggal 12 Desember 2020 pukul 13.10

wita, dengan jenis kelamin laki-laki, BBL 24800 gram, PBL 50 cm, A/S 8/10,

denyut jantung 138x/m, pernafasan 54x/m, suhu 36,5˚C.

Pada masa nifas keadaan ibu baik-baik saja dengan hasil pemeriksaan, tekanan

darah 120/70 mmHG, nadi 88 x/menit, suhu 36,5oC, respirasi 22 x/menit. Dan

selama pemantauan keadaan ibu baik-baik saja, hasil pemeriksaan terakhir

didapatkan keadaan umum baik, kesadaran compesmentis, tanda tanda vital,

tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 85 x/menit, suhu 37oC, respirasi 23 x/menit,

tfu, pertengahan pusat simfisis, luka jahitan sudah kering dan bersih, lochea alba

(tidak berbau busuk), keadaan bayi baik, tali pusat sudah terlepas dan pusat bayi

tidak berbau.

Pada tanggal 25 Januari 2021 ibu datang ke Puskesmas untuk konsultasi

tentang pemakaian alat kontrasepsi, setelah di jelaskan ibu memeilih alat

kontrasepsi suntik 3 bulan. Kemudian di anjurkan kepada ibu untuk kembali pada

tanggal 23 April 2021 untuk penyuntikan kembali.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan komprehensif adalah asuhan yang diberikan oleh pelaksanan asuhan

mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan penggunaan KB yang

bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk mencegah terjadinya

kematian ibu dan anak (Kepmenkes, 2020).

Penulis telah melakukan asuhan pada Ny M.L umur 29 tahun, dengan usia

kehamilan 35-36 minggu dengan hasil kondisi ibu dan janin baik-baik saja, pada

proses persalinan tidak terdapat masalah, bayi lahir dengan selamat dan sehat BB

3200 gram, PBL 50 cm, pada masa nifas kondisi ibu baik-baik saja tidak terdapat

komplikasi atau tanda-tanda bahaya masa nifas, kemudian beberapa minggu

setelah persalinan Ny M.L memutuskan untuk menggunakan KB suntik 3 bulan.

B. Saran

1. Bagi Pihak Puskesmas

Diharapkan agar tetap mempertahankan fasilitas, sarana agar asuhan

yang diberikan pada pasien dapat mencapai hasil memuaskan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan untuk selalu memberikan bimbingan kepada mahasiswa

dalam menjalani praktek, terutama dengan hal-hal yang baru yang didapati

mahasiswa dilahan praktek.

3. Bagi Responden

Diharapkan kepada responden bisa memahami dan mempraktekan asuhan

yang telah diberikan dalam kehidupan kedepannya.

98
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah dkk, 2010. Asuhan Kebidanan Pada BBL. Jakarta :ECG


Astuti (2015). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta :
Rahima Press
Astutik, 2015, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.Yogyakarta: Rahima Press.
Dwienda R, Octa, dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/Balita
dan Anak Prasekolah untuk Para Bidan. Yogyakarta: Deepublish.
Ilmiah, Widia. 2015. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta: Nuha Medika.
Jannah, 2012 . Keluarga Berencana (KB) Dalam Prespektif Bidan. Medan:
Pustaka Press.
Jitowiyono, Sugeng dan Rouf Abdul Masinah. 2019. Keluarga Berencana(KB)
Dalam Perspektif Bidan, Yogyakarta: Pustaka Baru.
Kemenkes 2017. Faktor- Faktor kematia ibu. Jakarta : Nuha Medika Press.
Kumalasari, Intan. 2015. Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan
Antenatal, Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi. Jakarta :
Salemba Medika
Legawati. 2018. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Malang: Wineka
Media.
Maritalia, Dewi. 2014. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Marmi, 2014, Asuhan Nifas Dan Menyusui. Yogyakarta:Pustaka Bina Press.
Marmi. 2012. Intranatal Care Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Pustaka
Belajar. Yogyakarta
Noordiati. 2019. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra
Sekolah. Malang: Wineka Media.
Nugroho Taufan. (2014). Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika
Oktarina, Mika. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. Yogyakarta: Deepublish.
Prawirohardjo, S. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Profil Kesehatan Prov. Sulut, 2017, Kematian Bayi Balita, Yogyakarta : Medika
Press.
Rahayu, Anik. 2016. Panduan Praktikum Keperawatan Maternitas. Yogyakarta:
Deepublish.
Rukiyah, 2010. Asuhan Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info Media
Sujiyanti, 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Yogyakarta: Pustaka
Medika Press.
Walyani, 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka
Barupes
Walyani, 2015. Asuhan Kebidanan pada Persalinan. Yogyakarta: Pustaka
Barupes
Wiknjosastro, 2010. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Lampiran 1

Dokumentasi
Lampiran 2
Partograf

Anda mungkin juga menyukai