Anda di halaman 1dari 87

MENAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A” UMUR 29 TAHUN

PIA0 AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN


AMENOREA DI BPM OLLY KOLOAY DESA LAIKIT
KECAMATAN DIMEMBE

Karya Tulis Ilmiah


Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Menyelesaikan
Pendidikan Diploma III

Oleh

SHUCIANA MAGDALENA ROTTY


1802014

Kepada

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH MANADO


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

MENAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI


SUNTIK 3 BULAN DENGAN AMENOREA DI BPM OLLY KOLOAY
DESA LAIKIT KECAMATAN DIMEMBE

Oleh

SHUCIANA MAGDALENA ROTTY


1802014

Telah disetujui oleh

Pembimbing I

Ria A.J Rotinsulu, Amd.Keb., SKM., M.Kes Tanggal, 2021


NIDN. 0912098502

Pembimbing II

Noormah Juwita, S.ST., M.Kes Tanggal, 2021


NIDN. 0930128601

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Ujian

Jenjang Pendidkan Tinggi Stikes Muhammadiyah Manado Program Studi D III

kebidanan. Sebagai s[alah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan Ujian akhir

Diploma III pada tanggal………………….2021

Ketua Penguji

1. Hindun Rahim ST.Keb., M.Keb


NUPN. 9909926086

Anggota Penguji

1. Adhe L.G Sasiwi, S.ST., M.Kes


NIDN. 0931128807

2. Ria A.J Rotinsulu, Amd.Keb., SKM., M.Kes


NIDN. 0912098502

Manado, 2021

Ketua Stikes Muhammadiyah Manado, Ketua Prodi DIII Kebidanan,

Agust A. Laya, SKM., M.Kes Ike. F.A Chabibah, S.ST., M.Kes


NIDN : 0005086508 NIDN : 0907118901

iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
‘’SEBAB AKU INI MENGETAHUI RANCANGAN RANCANGAN APA
YANG ADA PADAKU MENGENAI KAMU, DEMIKIANLAH FIRMAN
TUHAN, YAITU RANCANGAN DAMAI SEJAHTRA DAN BUKAN
RANCANGAN KECELAKAAN UNTUK MEMBERIKAN KEPADAMU
HARI DEPAN YANG PENUH HARAPAN. ’’
YEREMIA 29:11

PERSEMBAHAN :

Puji syukur saya panjatkan atas rahmat Tuhan sehingga saya dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.

Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan khusus untuk :

1. Papa dan Mama yang aku cintai dan sayangi yang sangat luar biasa
yang tidak hentinya memberi semangat , doa , motivasi dan
dukungnan yang tak ternilai.
2. Adik saya yang kucintai dan sayangi (Dewi Christy Rotty) yang
selalu memberi semangat dan membantu mama dan papa sehingga
saya bisa sampai pada tahap seperti ini.
3. Keluarga saya yang ada di Manado dan Bekasi yang selalu memberi
doa dan dukungan sehingga saya sudah berada sampai pada tahap
ini.
4. Teman-teman seperjuangan Sindriyana Dali , Yufita Kapiso , Silfani
Simbala , Yulianty Kampong , Anggita Karim terima kasih telah
bersama saya dari awal kuliah sampai sekarang ini yang selalu
support satu sama lain.
5. Teman-teman beban keluarga Naday Day , Celine Kandioh , Meysin
Sorongan , Indryani Lihu yang selalu mendukung dan
menyemangati saya sampai saat ini.
6. Teman-teman seangkatan 2018 terima kasih untuk 3 tahun yang
sangat berharga dan bermakna , banyak suka duka yang kita lalui
bersama .

CURRYCULUM VITAE

v
A. Identitas

Nama : Shuciana Magdalena Rotty

Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 26 November 2000

Suku/Bangsa : Manando/Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen

Status : Belum Menikah

Alamat : Desa Matungkas Kecamatan Dimembe Kabupaten


Minahasa Utara Proviunsi Sulawesi Utara
B. Pendidikan

Tahun 2006-2012 : SDN Inpres Matungkas

Tahun 2012-2015 : SMP Negeri 1 Airmadidi

Tahun 2015-2018 : SMA Negeri 1 Airmadidi

Tahun 2018-sampai : Terdaftar sebagai mahasiswa Stikes Muhammadiyah

sekarang Manado Prodi DIII Kebidanan

Shuciana Magdalena Rotty 2021. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny “A” Umur
29 Tahun P1A0 Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Amenorea di BPM

vi
Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe (Dibimbing Oleh Ria A.J Rotinsulu,
Amd.Keb., SKM., M.Kes Selaku Pembimbing I dan Normah Juwita, S.ST.,M.Kes Selaku
Pembimbing II)

RINGKASAN
Kontrasepsi suntik 3 bulan merupakan jenis kontrasepsi hormonal yang mengandung
Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) yang disuntikan secara Intra muscular
setiap 3 bulan sekali, kontrasepsi dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan haid
diantaranya amenorea. Hasil survey awal didapatkan tahun 2018 yang mengeluh
amenore ada 198 orang, kemudian menurun menjadi 163 pada tahun 2019 dan naik lagi
menjadi 251 orang pada tahun 2020. Tujuan penelitian adalah melakukan menajemen
asuhan kebidanan pada Ny “A” umur 29 tahun P1A0 akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan
dengan amenorea di BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif bentuk studi kasus dengan metode 7
langkah varney untuk menggambarkan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada 1
akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan dengan amenorea yang dilaksanakan pada tanggal 26
Mei-10 Juni 2021 di BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe.
Hasil dari penelitan didapatkan Ny “A” umur 29 tahun Akseptor KB suntik 3 bulan
dengan Amenorea di BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe. Kesimpulan
pada kasus ini didapatkan hasil anamnesa pasien sudah dapat haid pada hari ke-9 minum
pil. Hasil pemeriksaan keadaan umum: baik, kesadaran : compesmentis, tekanan darah :
120/70 mmHg, nadi : 82x/menit, respirasi : 23x/menit, suhu : 36,7°C, abdomen : tidak
ada pembesaran uterus dengan diagnosa akhir Ny “A” umur 29 tahun PIA0 akseptor
kontrasepsi suntik 3 bulan dengan riwayat amenorea. Saran dapat menjadi masukan
kepada pimpinan tempat penelitian lewat manajemen asuhan kebidanan agar dapat
meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.

Kata kunci : kontrasepsi suntik 3 bulan, amenorea

Shuciana Magdalena Rotty 2021. Management of Midwifery Care in Puerperium with


Mild Preeclampsia. (Supervised by Ria A.J Rotinsulu, Amd.Keb SKM, M.Kes as
supervisor I, and Normah Juwita, S.ST.,M.Kes II as supervisor II)

vii
ABSTRACT

Contraceptive injection 3 months is a type of hormonal contraceptives containing


Depo Medroksi Progesterone Acetate (DMPA) injected intra muscular once every 3
months, this contraceptipe can cause the effects such as menstrual disorders including
amenorrhea. The initial survey result were obtained in 2018 who complained of
amenorrhea there were 198 people, then decreased to 163 in 2019, and rose again to 251
people in 2020. The purpose of this study is to apply midwifery care management on 3-
month injection contraceptive acceptors with amenorrhea at BPM Olly Koloay, Laikit
Village, dimembe district.
The type of research used is descriptive form of case stu dy to describe management
of midwifery care on 3 month injection contraceptive 1 acceptors with amenorrhea wich
was held on 26 May- 10 June 2021 at BPM Olly Koloay, Laikit Village, sub-district was
assigned.
This results of the study found Mrs “A” aged 29 years PIA0 acceptor of 3 injection
contraception with amenorrhea at BPM Olly Koloay, Laikit Village, dimembe district.
The conclusion in this case was that the patient’s anamnesis was able to menstruate on
the 9th day of taking the pill. Results of physical exakmination : good general condition,
compesmentis awareness, blood pressure 120/70 mmHg, pulse 82x/m, respiratiuon
23x/m, temperature 36.7°C, there is no sbdominal enlargement of the uterus, with the
final diagnosis Mrs. A aged 29 years contraception with a history amenorrhea. Suggestion
can be input to the leadership of the research place through midwife care management in
orfer to impropve the quality of midwifery services

Key words : contraceptives, 3 month injections, amenorrhea.

KATA PENGANTAR

viii
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan YME, atas izin dan kuasanyalah

sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul

“Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny “A” Umur 29 Tahun P1A0 Akseptor

Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Amenorea di BPM Olly Koloay Desa Laikit

Kecamatan Dimembe”. sebagai salah satu syarat penulis untuk menyelesaikan

pendidikan program studi D III Kebidanan di STIKES Muhammadiyah Manado.

Dalam Penyusunan Usulan Penelitian ini penulis menemui beberapa kesulitan

dan tantangan, namun berkat bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak maka

penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih banyak kepada :

1. Agust A. Laya, SKM., M.Kes selaku Ketua STsIKES Muhammadiyah

Manado yang telah membimbing kepada penulis selama mengikuti

pendidikan.

2. Ns. Hi Suwandi Luneto, S.Kep., M.Kes selaku Wakil Ketua 1 Bidang

Akademik STIKES Muhammadiyah Manado yang telah memberikan

motivasi kepada penulis selama mengikuti pendidikan.

3. Ns Hj. Zainar Kasim, S.Kep., M.Kes, selaku Wakil Ketua II Bagian sumber

daya keuangan dan asset STIKES Muhamidiyah Manado yang telah

memberikan dorongan kepada penulis selama mengikuti pendidikan.

4. I Made Rantiasa, S.Kp., M.Kes selaku wakil ketua III di Bidang administrasi

dan sumber daya manusia STIKES Muhammadiyah Manado yang telah

memberikan motivasi kepada penulis selama mengikuti pendidikan.

5. Rizal Arsyad, S.Ag., M.A selaku wakil ketua IV bidang kemahasiswaan AIK

dan kerjasama yang telah memberikan arahan terutama terkait bidang keaga-

maan kepada penulis.

ix
6. Ike F.A Chabibah, S.ST., M.Kes selaku Ketua Program Studi D III

Kebidanan telah memberikan motivasi dan bimbingan kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah.

7. Ria A.J Rotinsulu, Amd.Keb., SKM., M.Kes selaku pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya tulis ilmiah.

8. Noormah Juwita, S.ST., M.Kes selaku pembimbing II yang selalu

memberikan bimbingan kepada penulis sehingga penulis bisaa sampai pada

tahap karya tulis ilmiah.

9. Olly Koloay, S.Tr., Keb, selaku Kepala BPM Olly Koloay Desa Laikit

Kecamatan Dimembe yang telah mengizinkan serta kerjasama yang baik

sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.

Manado, 2021

Penulis

DAFTAR ISI

x
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN KTI................................................................ iv

MOTTO........................................................................................................... v

CURICULUM VITAE................................................................................... vi

RINGKASAN ................................................................................................. vii

ABSTRACT..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR.................................................................................... ix

DAFTAR ISI.................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 4

C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 5

BAB II Tinjauan Pustaka

A. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan.................................... 7

B. Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik 3 Bulan........................................... 8

C. Konsep Dasar Amenorea...................................................................... 12

D. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Akseptor

Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Amenorea................................... 15

BAB III Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian..................................................................................... 20

xi
B. Populasi dan Sampel............................................................................. 20

C. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................... 20

D. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 21

E. Prosedur Penelitian............................................................................... 21

F. Jalan Penelitian..................................................................................... 21

G. Etika Penulisan .................................................................................... 22

BAB IV Hasil Penelitian

A. Hasil...................................................................................................... 29

B. Pembahasan.......................................................................................... 45

BAB V Penutup

A. Kesimpulan........................................................................................... 52

B. Saran..................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

xii
Table 1. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu................................. 31

Table 2. Riwayat kb.......................................................................................... 32

Table 3. Pola keseharian................................................................................... 48

DAFTAR LAMPIRAN

xiii
Lampiran 1 Kegiatan penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Survey Penelitian

Lampiran 4 Surat Izin Survei Awal Penelitian

Lampiran 5 Surat Keterangan Melakukan Survey Awal

Lampiran 6 Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7 Surat Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 8 Dokumenrtasi Penelitian

Lampiran 9 Lembar Konsultasi Proposal Pembimbing I & II

Lampiran10 Lembar Revisi Proposal Penguji I,II,III

Lampiran 11 Lembar Konsultasi KTI Pembimbing I,II

Lampiran 12 Lembar Revisi KTI Penguji I,II,III

xiv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kontrasepsi merupakan suatu upaya untuk mengatur angka kelahiran agar

ibu, bayi, ayah serta keluarga tidak mendapatkan kerugian akibat dari kelahiran/

persalinan tersebut. (Purwoastuti dkk, 2015)

Salah satu alat kontrasepsi yaitu suntik 3 bulan atau depo medroksi

progesterone asetat (DMPA) yang mengandung hormone progestin sebanyak

150mg, disuntikkan secara intramuscular didaerah bokong dan diberikan setiap

12 minggu atau 3 bulan sekali. (Jitowiyono, 2019)

Menurut world health organization (WHO), pada tahun 2014 jumlah akseptor

KB meningkat yakni dari 54% menjadi 57,4% terutama di negara Asia, Amerika

serta Afrika. (WHO, 2014)

Berdasarkan data profil kesehatan indonesia 2018 ada 38.343.931 pasangan

usia subur (PUS) diantarnya ada 24.258.532 peserta KB aktif. Akseptor

kontrasepsi suntik sebanyak 15.261.014, kontrasepsi pil sebany ak 4.130.495,

kontrasepsi intra uterine device (IUD) sebanyak 1.759.862 akseptor, kontrasepsi

implant sebanyak 1.724.796, metode medis operatif wanita (MOW) sebanyak

660.259 akseptor, kontrasepsi kondom sebanyak 298.218, metode medis operatif

pria (MOP) sebanyak 119.314 akseptor. (Profil Kesehatan Indonesia, 2018).

Salah satu efek samping dari kontrasepsi suntik 3 bulan adalah amenorea.

Amenorea termasuk dari gangguan haid yang terbagi atas dua yakni amenorea

primer dan amenorea sekunder. Amenorea primer adalah keadaan tidak terjadinya

menstruasi pada wanita usia 16 tahun. Sedangkan Amenorea sekunder

1
2

adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 siklus. (Jitowiyono, 2019).

Berdasarkan data yang tercatat peserta KB aktif suntik 3 bulan di BPM Olly

Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe pada tahun 2018 berjumlah 575

akseptor, yang mengalami amenorea 198 orang, kenaikan berat badan 185 orang,

spotting 87 orang, keputihan 41 orang, jerawat 22 orang, kemudian yang 42

orang lainnya tidak mengalami efek samping. Tahun 2019 berjumlah 492

akseptor, yang mengalami kenaikan berat badan 187 orang, amenorea 163 orang,

jerawat 57 orang, spotting 47 orang, keputihan 38 orang. Tahun 2020 berjumlah

443 akseptor, yang mengalami amenorea 251 orang, spotting 88 orang, kenaikan

berat badan 49 orang, jerawat 15 orang, keputihan 13 orang kemudian 27 tidak

mengalami efek samping. Hal ini menunjukan pada tahun 2018 didapatkan efek

samping tertinggi adalah amenore sebanyak 198 orang , kemudian pada tahun

2019 menurun menjadi 163 orang dan naik menjadi 251 orang pada tahun 2020.

Menurut Suratun, (2013) amenorea disebabkan oleh adanya ketidakstabilan

hormone progesterone sehingga adanya perubahan pada endometrium. Pada kasus

amenorea hal ini terjadi karena adanya peradangan atau pengikisan pada daerah

rahim dan juga disebabkan oleh kadar esterogen yang lebih rendah.

Akibat dari terjadinya amenorea bisa menyebabkan infertilitas atau

kemandulan pada wanita, osteopenia atau pengeroposan tulang, osteoporosis yang

diakibatkan oleh penurunan kadar esterogen yang rendah dan bisa menyebabkan

amenorea semakin berkepanjangan. (Anonim, 2010).

Adapun penanganan yang bisa dilakukan untuk mengatasi amenorea yakni

berikan konseling, informasi dan edukasi (KIE) kepada klien bahwa kontrasepsi

suntik 3 bulan dapat menyebabkan gangguan haid seperti amenorea, berikan


3

terapi 1 siklus pil kombinasi selama 3 hari dan kemudian dilanjutkan dengan

ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari, atau dapat juga diberikan 50 mg

etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen equin konjungasi untuk 14-21 hari, anjurkan

ibu untuk melakukan gaya hidup yang sehat, seperti tidur 8 jam pada malam hari

dan sekitar 1 jam pada siang hari, anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

bergizi seperti sayuran dan buah, anjurkan ibu untuk bergerak aktif secara teratur

dan juga terukur sesuai keadaan masing-masing, hal sederhana yang dapat

dilakukan melakukan pekerjaan rumah sebagai ibu rumah tangga, berjalan kaki

(Suratun, 2013)

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas maka

penulis tertarik megambil judul studi kasus untuk penelitian yakni “Manajemen

Asuhan Kebidanan Pada Ny “A” Umur 29 Tahun P1A0 Akseptor Kontrasepsi

Suntik 3 Bulan Dengan Amenorea di BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan

Dimembe”.

B. Rumusan Masalah

“Bagaimanakah penerapan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny “A”

Umur 29 Tahun P1A0 Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Amenorea di

BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menerapkan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny “A” Umur 29 Tahun

P1A0 Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Amenorea di BPM Olly

Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe dengan menggunakan manajemen

7 langkah Varney.
4

2. Tujuan Khusus

a. Mengumpulkan data Ny “A” Umur 29 Tahun P1A0 kontrasepsi suntik 3

bulan dengan Amenore di BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan

Dimembe.

b. Menginterpretasi data meliputi diagnose menentukan masalah, kebutuhan

berdasarkan data subjektif dan objektif pada Ny “A” Umur 29 Tahun

P1A0 kontrasepsi suntik 3 bulan dengan Amenore di BPM Olly Koloay

Desa Laikit Kecamatan Dimembe.

c. Mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi pada Ny “A” Umur 29

Tahun P1A0 kontrasepsi suntik 3 bulan dengan Amenore di BPM Olly

Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe.

d. Menetapkan tindakan segera untuk mengatasi masalah potensial pada Ny

“A” Umur 29 Tahun P1A0 kontrasepsi suntik 3 bulan dengan Amenore di

BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe.

e. Menyusun rencana asuhan secara komprehensif pada Ny “A” Umur 29

Tahun P1A0 kontrasepsi suntik 3 bulan dengan Amenore di BPM Olly

Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe berdasarkan kebutuhannya.

f. Melaksanakan asuhan yang telah direncanakan secara efisien dan aman

pada Ny “A” Umur 29 Tahun P1A0 kontrasepsi suntik 3 bulan dengan

Amenore di BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe.

g. Melakukan evaluasi hasil asuhan yang dilaksanakan pada Ny “A” Umur

29 Tahun P1A0 kontrasepsi suntik 3 bulan dengan Amenore di BPM Olly

Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe.

h. Melakukan pendokumentasian (catatan perkembangan) menggunakan

metode subjektif, aobjektif, assessment, planning (SOAP)


5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk Peneliti

Menambah wawasan dan keterampilan dengan adanya pengalaman

nyata yang telah dilaksanakan pada kasus ini.

b. Untuk Peneliti Selajutnya

Karya tulis ilmiah ini biasa menjadi referensi untuk peneliti selanjutnya

dalam menyusun karya tulis ilmiah.

c. Untuk Institusi Pendidikan

Di harapkan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi mahasiswa

program studii DIII kebidanan guna menambah wawasan pengetahuan

tentang kontrasepsi suntik 3 bulan dengan amenorea.

2. Manfaat Praktis

a. Instansi Penelitian

Menjadi masukan kepada pimpinan tempat penelitian agar dapat

meningkatkan mutu pelayanan kebidanan melalui pemakaian alat

kontrasepsi dengan efek samping Amenore.

b. Responden

Menambah wawasan responden tentang penggunaan serta efek samping

dari alat kontrasepsi suntik 3 bulan ini.

c. Bagi Masyarakat

Bermanfaat untuk masyarakat dalam merencanakan suatu strategi

pelayanan kepada masyarakat.


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen asuhan kebidanan adalah suatu pedoman dalam merealisasikan

pikiran dan keterampilan berdasarkan teori untuk memecahkan masalah yang

berfokus pada klien. (Walyani, 2015)

2. Prinsip

Menurut Walyani (2015) prinsip proses manajemen kebidanan adalah

sebagai berikut :

a. Mengumpulkan data dengan cara melakukan anamnesa dan pemeriksaan

fisik/penunjang.

b. Menginterpretasikan data untuk merumuskan diagnosa, masalah dan

kebutuhan.

c. Mengidentifikasi diagnose masalah yang mungkin tehrjadi.

d. Menetapkan tindakan segera atas masalah potensial sesuai kondisi klien.

e. Menyusun implementasi atau rencana asuhan dengan tepat.

f. Melaksanakan asuhan sesuai perencanaan.

g. Mengevaluasi seluruh asuhan yang telah dilaksanakan.

h. Mendokementasikan ashuan dalam metode SOAP.

3. Proses

Proses asuhan kebidanan menurut Walyani (2015) adalah sebagai berikut :

a. Pengkajian Data

Langkah awal merupakan langkah yang dapat menentukan asuhan

7
8

selanjutnya. Tenaga kesehatan mencari serta mengumpulkan informasi

secara menyeluruh dan sangat akurat terkait kondisi pasien, dengan cara

mewawacarai pasien, melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan

khusus serta pemeriksaan penunjang.

b. Interpretasi Data

Pada langkah II ini tenaga kesehatan menentukan diagnosa, masalah dan

kebutuhan yang spesifik berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan

terhadap klien pada langkah 1.

c. Mengidentifikasi Diagnosa Potensial

Pada langkah III menentukan diagnose potensial/diagnosa yang

mungkin terjadi berdasarkan diagnose sebelumnya.

d. Mengantisipasi Tindakan Segera

Pada langkah IV menetapkan tindakan segera untuk mengantisipasi

masalah potensial sesuai kebutuhan pasien.

e. Rencana Asuhan

Pada langkah V ini tenaga kesehatan menyusun rencana asuhan yang

efisien, efektif dan aman berdasarkan kondisi klien beserta data-data

sebelumnya. Rencana asuhan juga harus disusun untuk diagnose yang

mungkin akan terjadi terkait penyuluhan, konseling ataupun rujukan. Jika

ada data-data yang kurang bidan dapat melakukan evaluasi atau follow up.

Setiap rencana asuahan harus terbaru sesuai teori dan harus disetujui,

ditandatangani oleh kedua belah pihak antara pasien dan tenaga kesehatan,

persetujuan ini disebut informed consent, kemudian identitas pasien bersifat

privasi.
9

f. Pelaksanaan

Pada langkah VI ini tenaga kesehatan melaksanakan asuhan sesuai apa

yang direncanakan secara efisien, efektif serta aman untuk klien. Dalam

langkah ini bidan bertangggung jawab penuh atas pelaksanaan asuhan

maupun dalam status kolaborasi tetapi bidan diwajibkan bertanggung jawab

atas klien.

g. Evaluasi

Pada tahap ini tenaga kesehatan melakukan evaluasi hasil pelaksanaan

asuhan yang sudah diberikan apakah sudah efektif atau belum, jika belum

efektif maka bidan harus memberikan asuhan lagi.

3. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan dengan Metode SOAP

Sala satu metode dalam membuat manajemen asuhan kebidanan adalah

metode SOAP. SOAP merupakan singkatan dari subjektif (S), objektif (O),

assessment atau pengkajian (A), perencanaan (P) (Walyani, 2015).

a. S (Subjektif)

Data subjektif merupakan data yang diperoleh melalui anamnesis.

Data ini berhubungan dengan sudut pandang pasien dicatat sebagai

kutipan /ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan diagnosis

(Amelia Sylvi, 2019). Untuk pasien yang bisu, bagian data di belakang

huruf “S” di beri huruf “O” atau “X” sebagai tanda bahwa pasien adalah

penderita tuna wicara (Walyani, 2015).

b. O (Objektif)
Data objektif merupakan data diperoleh melalui hasil obeservasi dari

pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan lain

yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan (Walyani,

2015).
10

c. A (Assessment)

Assessment atau pengkajian merupakan pendokumentasian hasil

analisis dan interpretasi dari data subjektif dan objektif dalam suatu

identifikasi, baik selain itu, juga memuat identifikasi mengenai tindakan

segera oleh bidan atau dokter, konsultasi atau kolaborasi, dan rujukan

(Walyani, 2015).

d. P (Planning)

Planning atau perencanaan merupakan proses membuat rencana

asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana ini disusun berdasarkan

pengumpulan data dan pengkajian terhadap pasien yang telah dilakukan

sebelumnya. Rencana asuhan harus bisa mencapai tujuan yang diharapkan

dalam waktu tertentu (Walyani, 2015).

B. Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik 3 Bulan

1. Pengertian Kontrasepsi Suntik 3 bulan

Menurut Jitowiyono, (2019) kontrasepsi suntik 3 bulan atau Depo

Medroksi Progesterone Asetat (DMPA) merupakan kontrasepsi yang

mengandung hormone progestin sebanyak 150mg yang disuntikkan secara

intramuscular di daerah bokong dan diberikan setiap 12 minggu atau 3 bulan

sekali. Profil kontrasepsi suntik 3 bulan antara lain sangat efektif, aman, dapat

digunakan semua wanita yang dalam masa subur, kesuburan dapat kembali

dalam waktu 4 bulan, sangat bagusT digunakan oleh ibuT menyususiTkarena

tidak mengganggu produksi ASI.

2. Jenis

Menurut Jitowiyono (2019), kontrasepsi ini terdiri dari dua jenis. Ada

kontrasepsi yang disuntikkan setiap 3 bulan sekali atau disebut depo medroxy
11

progesterone asetat (DMPA), kemudian kontrasepsi suntik 1 bulan atau depo

noritesteron enantan (depo noristerat). Keduanya disuntik secara IM.

3. Cara Kerja

Ada beberapa cara kerja dari kontrasepsi suntik 3 bulan ialah mencegah

sel telur lepas dari indungnya, lendir mulut Rahim dibuat mengental agar

mengahambat sperma masuk ke rahim, endometrium menjadi tipis sehingga

tidak siap untuk hamil (Purwoastuti, 2015)

4. Keuntungan

Kontrasepsi suntik 3 bulan ini mempunyai banyak keuntungan yakni

sebagai berikut (Jitowiyono, 2019) :

a. sangat efektif

b. Tidak menghambat produksi ASI,

c. Tidak menganggu saat berhubungan seksual,

d. Tidak perlu sedia obat suntik

e. Membantu menurunkan terjadinya tumor jinak pada payudara,

f. Mencegah beberapa penyakit panggul.

5. Keterbatasan

Menurut Jitowiyono, (2019) selain memiliki keuntungan kontrasepsi ini

juga mempunyai keterbatasan seperti memiliki efek samping anaralain :

a. Gangguan haid

b. Perubahan berat badan

c. Pemuliahan kesuburan lambat setelah menghentikan pemakaian KB

d. Tidak melindungi diri dari penyakit menular seksual Hepatitis dan HIV

e. Kemudian dapat terjadi perubahan lipidserum


12

6. Indikasi

Menurut Jitowiyono, (2019) yang dapat menggunakan kontrasepsi proges-

tin yaitu wanita subur, wanita yang telah memiliki anak, pasangan yang

menginginkan menggunakan kontrasepsi, ibu menyusui, pascalahiran dan

tidak menyusui, setelah mengalami keguguran, punya banyak anak dan tidak

ingin tubektomi, memilik masalah gangguan pembekuan darah.

7. Kontra Indikasi

Berdasarkan materi yang dikemukakan oleh Jitowiyono, (2019) ada

beberapa yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi progestin yaitu diduga

hamil, perdarahan liang sanggama yang tidak diketahui penyebabnya, wanita

yang tidak mau menerima efek samping, pernah atau sedang menderita

kanker, riwayat penyakit jantungan, hati, hipertensi, kencing manis, dan paru

berat

8. Waktu Mulai Suntikan Progestin

Ada beberapa waktu yang diperbolehkan untuk suntik 3 bulan antara lain,

setiap saat selama siklus haid dan ibu tidak sedang hamil, pada hari ke 1-7

siklus haid, jika tidak haid bisa disuntik kapan saja asalkan ibu tidak hamil, 7

hari setelah disuntik belum bisa berhubungan seksual, 7 hari pasca abortus,

pasca bersalin 42 hari, bagi ibu pernah suntik hormonal/non hormonal, ibu

tidak dalam keadaan hamil (Jitowiyono, 2019)

9. Cara Penggunaan

Cara penyuntikan kontrasepsi suntik 3 bulan yakni kocok obat terlebih

dahulu jangan sampai ada gelembung, bersihkan area penyuntikan terlebih


13

dahulu dengan kapas alcohol 60-90% tunggu hingga kering lalu suntik jangan

sampai dangkal karena akan memperlambat penyerapan obat, suntikan ini

diberikan 1 kali dalam 3 bulan/90 hari (Jitowiyono, 2019).

10. Efek Samping

Menurut Suratun (2013), efek samping dari suntik 3 bulan meliputi :

a. Gangguan Haid

Gangguan haid seperti tidak haid/amenorea, bercak darah/spotting,

perdarahan sementara tidak sedang haid/metroragia, perdarahan

bertambah banyak/menoragia. Hal ini bisa ditanggulangi dengan cara

memberitahukan bahwa ini merupakan efek samping dari penggunaan

kontrasepsi pengaruh hormone, bila terjadi perdarahan dan berlebihan

dapat diberikan prepart esterogen misalnya lynoral 2x1 sehari, jika

perdarahan berhenti dapat dilaksanakan tapering off 1x1 tablet selama

beberapa hari

b. Keputihan

Tanda/gejala keputihan yakni adanya cairan berwarna putih yang

keluar dari vagina secara berlebihan yang menganggu kenyamanan. Jika

sudah berbau, terasa panas, gatal, disarankan untuk melakukan

pemeriksaan, dilihat apakah adanya infeksi atau jamur. Keputihan bisa

diatasi dengan cara menjelaskan kepada pasien bahwa hal iniTjarang

terjadi, apabila ada keputihan dicari tahu penyebabnya dan berikan pengo-

batan sesuai anjuran dokter, beritahukan agar pasien menjaga kebersihan

diri dan area kewanitaan, konseling ini sebaiknya dilakukan sebelum

menggunakan kontrasepsi.
14

c. Jerawat

Bentuk gejala/keluhan yaitu timbul jerawat disertai dengan infeksi atau

tidak pada daerah wajah. Hal ini bisa diatasi dengan meberikan vitamin A,

dan E dosis tinggi bila ada infeksi, diberikan prevarat tetracyline 240mg

diminum 2x dalam sehari atau seminggu. Anjurkan ibu untuk tidak

menggunakan sabun, cream wajah yang bermerkuri atau rajin cuci muka.

d. Perubahan Libido

Tanda dan gejala menurun dan meningkatnya libido akseptor,

penaggulangannya dengan cara diberikan penjelasan perubahan ini

disebabkan banyak faktor oleh karena itu pasien disarankan untuk

memperbaiki pikiran agar keadaan bisa membaik.

e. Perubahan Berat Badan

Tanda dan gejala ialah berat badan menurun/bertambah beberapa

kilogram setelah beberapa bulan menggunakan kontraspsi suntik 3 bulan.

Hal ini bisa diatasi dengan menjelaskan kepada askeptor bahwa ini adalah

salah satu efek samping dari penyuntikkan, menyarankan kepada pasien

untuk merubah pola makan dengan diet kalori disertai olahraga rutin dan

bergerak aktif. Bila terlalu kurus disarankan untuk menambah asupan

nutrisi.

f. Pusing dan Sakit Kepala

Tanda dan gejala yang dirasakan adalah sakit kepala pada satu sisi atau

keduanya yang bersifat sementara. Hal ini bisa diatasi dengan menjelaskan

efek ini dapat terjadi tetapi jarang didapati, berikan anti prostaglandin atau

obat asetol 500mg 3x1. Bila tidak ada perubahan ganti cara kontrsasepsi

non hormonal.
15

g. Hematoma

Berupa timbul warna biru pada daerah suntikkan, bisa dikompres

dengan air hangat, jika ditandai sakit kepala, rasa sakit bengkak di daerah

suntikan dan demam maka ini sudah infeksi dan bisa diberikan antibiotic.

C. Konsep Dasar Amenorea

1. Pengertian Amenorea

Amenorea sekunder adalah suatu keadaan dimana penderita sudah pernah

mentruasi sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh kehamilan, kecemasan akan

kehamilan, penurunan berat badan, lemak tubuh kurang dari 15-17% olah raga

yang berlebihan, mengkonsumsi hormone tambahan, obesitas, stress

emosional, menopause, kelainan endokrin, obat-obatan misalnya busulfan,

klorambusil, siklofosmad, pengguna kontrasepsi.

2. Etiologi Amenorea

Menurut Suratun, (2013) gangguan haid dapat disebabkan oleh adanya

ketidakstabilan hormone sehingga adanya perubahan pada endometrium. Pada

kasus amenorea hal ini terjadi karena adanya peradangan atau pengikisan pada

daerah rahim dan juga disebabkan oleh kadara esterogen yang lebih rendah.

3. Komplikasi

a. Dapat menyebabkan kemandulan karena menstruasi yang normal

menandakan kesuburan dan organ tubuh berkerja dengan baik. Jika wanita

tidak haid maka dapat diketahui bahwa wanita tersebut mengalami

gangguan pada sistem reproduksinya (Suratun, 2013).

b. Amenorea juga bisa menyebabkan osteoporosis atau pengeroposan tulang

dalam tubuh, dikarenakan rendahnya hormon esterogen Suratun, (2013),


16

4. Penatalaksanaan Amenorea

a. Berikan konseling, informasi dan edukasi (KIE) kepada klien bahwa

kontrasepsi suntik 3 bulan dapat menyebabkan gangguan haid seperti

amenorea

b. Berikan terapi 1 siklus pil kombinasi selama 3 hari dan kemudian

dilanjutkan dengan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari, atau dapat juga

diberikan 50 mg etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen equin konjungasi

untuk 14-21 hari (Saifuddin, 2013).

c. Anjurkan ibu untuk melakukan gaya hidup yang sehat, seperti tidur 8 jam

pada malam hari dan sekitar 1 jam pada siang hari (Suratun, 2013)

d. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi, seperti

mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan (Suratun, 2013)

5. Pemeriksaan Penunjang Pada Kontrasepsi Suntik 3 Bulan dengan

Amenorea

Menurut Nursalam, (2015) yaitu pada akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan

dengan amenorea test kehamilan negative.

D.Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Akseptor Kontrasepsi

Suntik 3 Bulan dengan Amenorea

1. Pengakajian Data

a. Data subjektif

1) Keluhan Utama

Untuk mengetahui alasan klien datang dan keluhan yang dirasakan.

Pada akseptor suntik 3 bulan ada beberapa keluhan utama seperti,

gangguan haid (amenorea, spotting, menoragia) (Sulistyawati,

2015).
17

2) Riwayat menstruasi

Pada kasus amenorea ibu mengalami efek samping KB suntik 3

bulan setelah ibu tidak mendapatkan haid selama 3 bulan berturut-

turut (Suratun, 2013).

3) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Untuk mengetahui tentang kehamilan, kelahiran, keguguran dan

jumlah anak ada berapa (Walyani, 2015).

4) Riwayat kontrasepsi

Untuk mengetahui apakah pasien pernah menggunakan kontrasepsi

lainnya sebelumnya sudah berapa lama, adakah keluhan selama

mengunakan kontrasepsi. Pada akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan

pengkajian riwayat kontrasepsi sangat perlu dilakukan, untuk

memastikan adanya tanda kehamilan, jika ada tanda kehamilan maka

penyuntikan kontrasepsi dihentikan.

5) Riwayat Psikologiss

Pada akseptor KB suntik 3 bulan dengan amenorea ibu merasakan

kecemasan (Suratun, 2011).

b. Data objektif

1) Pemeriksaan Umum

a) Tekanan Darah ; Tekanan darah diukur menggunakan alat tensi-

meter dan stetoskop. Tekanan darah normal, sistolik antara 110

sampai 140 mmHg dan diastolik antara 70 sampai 90 mmHg.

Pada akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan tidak dianjurkan untuk

yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi (Jitowiyono, 2019).


18

b) Berat Badan : untuk mengetahui status berat badan pasien.

Pada akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan perlu dilakukan

penimbangan berat badan pada setiap kali pemeriksaan untuk

mengetahui apakah mengalami kenaikan berat badan. Pada

akseptor kontrasepsi suntik dengan amenorea cenderung berat

badan ibu meningkat (Suratun, 2013).

2) Pemeriksaan Khusus (Head To Toe)

a) Muka : Pada kasus kontrasepsi suntik 3 bulan terjadi efek

samping timbulnya jerawat dibagian muka (Suratun, 2011).

b) Abdomen : Pada akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan dengan

amenorea tidak terjadi kehamilan (Nursalam, 2015).

c) Genetalia

Inspekulo, pada kasus akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan

dengan amenorea didapatkan vagina kering (Nugroho dan

Utama, 2014).

3) Pemeriksaan Penunjang

Pada kasus kontrasepsi suntik 3 bulan dengan amenorea test

kehamilan negative (Nursalam, 2015).

2. Interpretasi Data Dasar

Menurut Walyani, (2015) melakukan identifikasi diagnosa, masalah dan

kebutuhan berdasarkan data yang ada.

a. Diagnosa ;

Ny .... Umur .... Tahun, dengan akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan

dengan amenorea

b. Data Subjektif
19

1) Keluhan Utama

Untuk mengetahui alasan klien datang dan keluhan yang dirasakan.

Pada akseptor suntik 3 bulan ada beberapa keluhan utama seperti,

gangguan haid (amenorea, spotting, menoragia) (Sulistyawati,

2015).

2) Riwayat Menstruasi

Pada kasus amenorea ibu mengalami efek samping kontrasepsi

suntik 3 bulan setelah ibu tidak mendapatkan haid selama 3 bulan

berturut-turut (Suratun, 2013).

3) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu ; untuk

mengetahui tentang kehamilan, kelahiran, keguguran dan jumlah

anak ada berapa (Walyani, 2015).

4) Riwayat Psikologiss

Pada akseptor KB suntik 3 bulan dengan amenorea ibu merasakan

kecemasan (Suratun, 2011).

c. Data Objektif

1) Pemeriksaan Umum

Tekanan Darah ; Tekanan darah diukur menggunakan alat tensimeter

dan stetoskop. Tekanan darah normal, sistolik antara 110 sampai 140

mmHg dan diastolik antara 70 sampai 90 mmHg. Pada akseptor

kontrasepsi suntik 3 bulan tidak dianjurkan untuk yang memiliki

riwayat tekanan darah tinggi (Jitowiyono, 2019).

Berat Badan : untuk mengetahui status berat badan pasien. Pada

akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan perlu dilakukan penimbangan

berat badan pada setiap kali pemeriksaan untuk mengetahui apakah


20

mengalami kenaikan berat badan. Pada akseptor kontrasepsi suntik

dengan amenorea cenderung berat badan ibu meningkat (Suratun,

2013).

2) Pemeriksaan Khusus (Head To Toe)

a) Muka : Pada kasus kontrasepsi suntik 3 bulan terjadi efek

samping timbulnya jerawat dibagian muka (Suratun, 2011).

b) Abdomen : Pada akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan dengan

amenorea tidak terjadi kehamilan (Nursalam, 2015).

c) Genetalia

Pada kasus amenorea keadaan vagina kering (Nugroho, 2014).

Inspekulo, pada kasus akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan

dengan amenorea didapatkan vagina kering (Nugroho , 2014).

3) Pemeriksaan Penunjang

Pada kasus kontrasepsi suntik 3 bulan dengan amenorea test

kehamilanTnegative (Nursalam, 2015).

d. Masalah

Masalah yang sering muncul pada akseptor KB suntik 3 bulan dengan

amenorea menurut (Nugroho, 2014), yaitu rasa cemas dengan

keadaannya yang tidak mendapat haid.

e. Kebutuhan

Kebutuhan pada akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan dengan

amenore yang diperlukan yaitu: pemberian konseling kepada akseptor

mengenai penyebab dan memberi banyak pengaruh dalam mengurangi

kecemasan (Nugroho, 2014).


21

3. Diagnosa Dan Masalah Potensial

Diagnosa potensial yang akan terjadi pada kontrasepsi suntik 3 bulan

dengan amenorea adalah infertilitas/kemandulan, karena adanya peradangan

atau pengikisan pada daerah rahim dan juga disebabkan oleh kadar

esterogen yang lebih rendah. Menstruasi yang normal menandakan

kesuburan dan organ tubuh berkerja dengan baik (Anonim, 2010).

4. Kebutuhan Segera

Pada kontrasepsi kontrasepsi suntik 3 bulan dengan amenorea yaitu tidak

tidak ada kebutuhan segera, hanya berikan terapi 1 siklus pil progesterone

Etinilestradiol 50 mg selama 3 hari dan kemudian dilanjutkan dengan

ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari (Saifuddin, 2013).

5. Intervensi

a. Berikan KIE kepada pasien berikan konseling, informasi dan edukasi

(KIE) kepada klien bahwa kontrasepsi sunti 3 bulan dapat

menyebabkan gangguan haid seperti amenorea (Saifuddin, 2013).

b. Berikan terapi pada klien bila masih mengeluh belum bisa haid dan

ingin melanjutkan memakai alat kontrasepsi suntik dapat diberikan pil

kombinasi satu siklus dan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari.

c. Berikan terapi 1 siklus pil kombinasi selama 3 hari dan kemudian

dilanjutkan dengan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari, atau dapat juga

diberikan 50 mg etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen equin

konjungasi untuk 14-21 hari (Saifuddin, 2013).

d. Anjurkan ibu untuk melakukan gaya hidup yang sehat, seperti tidur 8

jam pada malam hari dan sekitar 1 jam pada siang hari. (Suratun, 2013)
22

e. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi, seperti

mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan (Suratun, 2013)

f. Anjurkan ibu untuk ganti alat kontrasepsi jika tidak berhasil (Saifuddin

2013).

6. Implementasi

Pelaksanaan yang dapat dilakukan pada asuhan akseptor kontrasepsi

suntik 3 bulan dengan amenorea menurut Saifuddin (2013) yaitu:

a. Memberikan KIE kepada pasien Berikan konseling, informasi dan

edukasi (KIE) kepada klien bahwa kontrasepsi suntik 3 bulan dapat

menyebabkan gangguan haid seperti amenorea (Saifuddin, 2013).

b. Memberikan terapi pada klien bila masih mengeluh belum bisa haid dan

ingin melanjutkan memakai alat kontrasepsi suntik dapat diberikan pil

kombinasi satu siklus dan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari.

c. Memberikan terapi 1 siklus pil kombinasi selama 3 hari dan kemudian

dilanjutkan dengan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari, atau dapat juga

diberikan 50 mg etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen equin

konjungasi untuk 14-21 hari (Saifuddin, 2013).

d. Menganjurkan ibu untuk melakukan gaya hidup yang sehat, seperti

tidur 8 jam pada malam hari dan sekitar 1 jam pada siang hari.

(Suratun, 2013).

e. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi, seperti

mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan (Suratun, 2013).

f. Menganjurkan ibu untuk ganti alat kontrasepsi jika tidak berhasil

(Saifuddin, 2013).
23

7. Evaluasi

Pada langkah ini bidan mampu melakukan evaluasi atas asuhan yang

dilaksanakan, apakah telah terlaksana dengan baik atau masih perlu bulan

asuhan lagi. Evaluasi yang ingin dicapai pada akseptor kontrasepsi suntik 3

dengan amenorea yaitu:

a. Ibu mengetahui bahwa kontrasepsi suntik 3 bulan dapat menyebabkan

gangguan haid seperti amenorea (Saifuddin, 2013).

b. Ibu telah diberikan terapi pada klien bila masih mengeluh belum bisa

haid dan ingin melanjutkan memakai alat kontrasepsi suntik dapat

diberikan pil kombinasi satu siklus dan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5

hari.

c. Ibu telah diberikan terapi 1 siklus pil kombinasi selama 3 hari dan

kemudian dilanjutkan dengan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari, atau

dapat juga diberikan 50 mg etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen equin

konjungasi untuk 14-21 hari (Saifuddin, 2013).

d. Ibu bersedia untuk melakukan gaya hidup yang sehat, seperti tidur 8

jam pada malam hari dan sekitar 1 jam pada siang hari. (Suratun, 2013)

e. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan bergizi, seperti

mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan (Suratun, 2013)

f. Ibu bersedia untuk ganti alat kontrasepsi jika tidak berhasil (Saifuddin,

2013).
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis

Jenis penelitian ini berupa laporan yang menggunakan metode deskriptif pada

studi kasus dan memiliki tujuan utama yakni dapat menggambarkan studi secara

objektif. Judul dari penelitian ini adalah “Manajemen Asuhan Kebidanan pada

Askeptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulan dengan Amerorea di BPM Olly Koloay

Desa Laikit Kecamatan Dimembe.”

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Ariani, (2014) populasi adalah keseluruhan objek yang akan dikaji

dalam suatu penelitian. Berdasarkan data pada survey awal pada tahun 2020

ada 251 akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan yang mengalami Ameorea di BPM

Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe.

2. Sampel

Menurut Ariani, (2014) sampel merupakan sebagian dari populasi yang

akan dijadikan bahan kajian. Sampel dari penelitian adalah seorang akseptor

kontrasepsi suntik 3 bulan yang mengalami Ameorea di BPM Olly Koloay

Desa Laikit Kecamatan Dimembe.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 26 Mei-10 Juni 2021.

2. Tempat

Penelitian telah dilaksanakan di BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan

Dimem
25
26

D. Tekhnik/Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dengan mengumpulkan responden

serta memberikan kuisioner didalamnya berisi daftar pertanyaan yang disusun

sesuai tujuan penelitian. (Ariani, 2014).

Dalam penelitian ini penulis mewawancarai seluruh akseptor yang

mengalami Ameorea.

2. Data Sekunder

Data yang didapatkan dari orang lain atau tempat lain bukan dicari oleh

peneliti disebut data sekunder. Penulis mengambil data dan laporan

penggunaan kontrasepsi di BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan

Dimembe (Notoamodjo, 2014)

E. Prosedur Kerja

Peneliti mengumpulkan data menggunakan metode 7 langkah varney

berdasarkan teori tentang kontrasepsi 3 bulan Ameorea.

F. Jalan Penelitian

1. Tahapan Awal

a. Mencari dan menentukan masalah sebagai acuan penelitian melalui fakta

data, informasi dari media masa atau instansi lain.

b. Melakukan survey awal di lokasi penelitian yang ditentukan yakni BPM

Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe untuk mengetahui ada kah

akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan dengan Amenorea ?

c. Mengajukan judul kepada pembimbing


27

d. Mengumpulkan buku sebagai sumber referensi dan mencari data

informasi dari

e. Menyususn proposal

f. Konsultasi kepada pembimbing

g. Maju ujian proposal

h. Revisi kepada penguji

i. Penyerahan Proposal

2. Tahap Penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian di BPM Olly Koloay Desa Laikit

Kecamatan Dimembe. Yang akan dilakukan paada bulan Maret guna

mengetahui ada berapa akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan yang mengalami

Amenorea.

3. Tahap Akhir Penyelesaian

a. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

b. Konsultasi kepada pembimbing

c. Maju ujian Karya Tulis Ilmiah

d. Revisi kepada dosen pembimbing

e. Penyerahan Karya Tulis Ilmiah

G. Etika Dalam Penelitian

1. Informed consent/Lembar Persetujuan

Informed consent adalah lembar persetujuan yang dibuat dan disetujui

antara peneliti dengan pasien (Ariani 2014


28

2. Anonimity/Kerahasiaan Identitas

Peneliti memberikan jaminan rasa aman kepada pasien dengan tidak

mencantumkan nama dengan cara hanya dicantumkan inisial saja pada hasil

penelitian yang disajikan (Ariani, 2014)


29

BAB IV
TINAJAUAN KASUS
A. Hasil

MENAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A” UMUR 29 TAHUN


PIA0 AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN
AMENOREA DI BPM OLLY KOLOAY DESA LAIKIT
KECAMATAN DIMEMBE

Tanggal/bulan/tahun pengkajian : 26 Mei 2021 Jam : 09.35 WITA

Nomor Register : 014 Tempat : PMB OLLY

I. Pengkajian Data

a. Data Subjektif

1). Biodata

Nama Klien : Ny. A Suami : Tn. P

Umur : 29 Tahun Umur : 31 Tahun

Agama : Kristen Agama : Kristen

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Suku/Bangsa : Manado/Indonesia Suku/Bangsa : Manado/Indonesia

Alamat : Laikit Jaga 3 Alamat : Laikit Jaga 3

2). Alasan Datang

Kunjungan pertama Kunjungan ulang 

3). Keluhan Utama


30

Ibu mengatakan hari ini jadwal untuk suntik ulang dan ingin

memeriksakan keadannya yang sudah tidak haid selama 3 bulan

berturut-turut.
30

Ibu mengatakan sudah 1 tahun 6 bulan menggunakan kontrasepsi suntik 3

bulan, hal ini terjadi baru pertama kali selama menggunakan

kontrasepsi.

4). Riwayat Kesehatan

a. Penyakit yang lalu :

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti

jantung,hipertensi, asma, diabetes mellitus,Ibu mengatakan tidak

pernah menderita penyakit menular seperti Tubercuolosis (TBC),

malaria, hepatitis dan penyakit menular seksual (PMS).

b. Penyakit sekarang :

Ibu mengatakan sudah selama 6 bulan ini dia menggunakan

kontrasepsi suntik 3 bulan dan tidak haid selama 3 bulan berturut-

turut.

c. Keluarga :

Ibu mengatakan keluarga tidak pernah atau sedang menderita

penyakit seperti jantung, hipertensi, asma, diabetes dan penyakit

menular seperti TBC, hepatitis, PMS

5). Riwayat Psikososial

Ibu mengatakan berhubunga baik dengan msyarakat sekitar, dan juga

berhubungan baik dengan keluarga.

6). Riwayat Budaya

Ibu mengatakan tidak mempercayai kebudayaan kampung, seperti mitos

dan lain-lain.
31

7). Riwayat Obstetri


a).Riwayat menstruasi

HPHT : 23/02/21 Banyak : 2x ganti

pembalut/hari

Menarche : 13 Tahun Teratur/tidak : Teratur

Siklus : 28 Hari Keluhan :-

Lama : 4-5 hari Keputihan : sebelum haid, tidak


gatal dan tidak bau
b).Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Tabel 1. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Tgl/Bl
Usia Tempat Jenis Anak Nifas
n/Th Penolong Penyulit Usia
No Keha persali persalin
persali persalinan kehamilan anak
milan nan an J
nan BB PB
K
1 2017 Aterm Rumah Spontan Bidan Tdk ada 50 4 Normal
Sakit 3,2 tahun
L cm
kg

Sumber : Data Primer 2021


8). Riwayat KB
Tabel 2. Riwayat KB
No. Jenis Kontrasepsi Lama Keluhan
1. Kb Suntik 1 Bulan 1 tahun Terkadang haid
berupa bercak
2. Pil 1 tahun Tidak ada, tapi
sering lupa
3 Kb suntik 3 bulan 1 tahun Tidak haid sudah 3
6 bulan bulan
Sumber : Data Primer 2021
9).Riwayat Pernikahan
Menikah : 1 Kali

Lama : 5 Tahun

Usia pertama menikah : 24 Tahun

10). Pola kebiasaan sehari-hari


32

Tabel 3. Pola kebiasaan

No. Kebiasaan Saat ini


1 Nutrisi :
a. Makan 3-4xSehari dengan menu Nasi, Ikan,
Sayur, Daging dengan porsi sedang
b. Minum ± 7 gelas/hari

2. Eliminasi :
a. BAB + 3 x /semimnggu, tidak ada keluhan BAB
b. BAK + 6 x / hari, tidak ada keluhan BAK

3. Istirahat :
a. Siang + 3 Jam
b. Malam + 8 Jam
4. Aktivitas Hanya mengerjakan pekerjaan rumah
tangga saja
5. Personal hygiene :
a. Mandi 2 x / Hari
b. Gososk gigi 3 x / Hari + setelah Makan
c. Keramas 3 x / Minggu
d. Ganti baju 2 x / hari, setelah mandi
6. Seksual 2 x Seminggu
7. Kebiasaan buruk :
a. Jamu Tidak Konsumsi
b. Merokok Tidak Konsumsi
c. Minuman keras Tidak Konsumsi

Sumber : Data 2021


b. Data Objektis

1). Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) Tanda-tanda vital

(1) Takanan darah : 120/70 mmHg

(2) Nadi : 82x/menit

(3) Respirasi : 24x/menit

(4) Suhu : 36,5°C


33

d) Pengukuran

(1) Tinggi badan : 158 cm

(2) Barat badan : 64 Kg

(3) LILA : 27 cm

2). Pemeriksaan fisik

a). Kepala

(1) Rambut

Inspeksi : Bersih, warna hitam, tidak berketombe

Palpasi : Tidak ada oedem, tidak ada benjolan

(2) Muka

Inspeksi : Simetris, tidak pucat

Palpasi : Tidak oedem, tidak ada benjolan

(3) Mata

Inspeksi : Sklera tidak ikterik, conjungtiva merah muda

(4) Hidung

Inspeksi : Bersih, tidak ada polip hidung, normal

(5) Mulut

Inspeksi : Bersih, tidak ada stomatitis, ada 1 gigi lubang

(6) Telinga

Inspeksi : tidak ada serumen, simetris

b). Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid

c). Dada/Payudara

1) Bentuk : Simetris

2) Putting : Menonjol
34

3) Areola :Kehitaman

d). Abdomen

1) Inspeksi : Tidak ada bekas operasi

2) Palpasi : Baik, tidak ada pembesaran/massa

3) Auskultasi : Ada bising usus

e). Genitalia :Tidak dilakukan

f). Ekstremitas

1) Atas : Baik, lengkap, tidak odema

2) Bawah : Baik, lengkap, tidak odema

3). Pemeriksaan penunjang

Plano test : negative

II. Interpretasi Data

a. Diagnosa

Ny. A P1A0 umur 29 tahun akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan

dengan amenorea.

b. Data Subjektif :

Ibu mengatakan hari ini jadwal suntik ulang kontrasepsi suntik 3 bulan dan

mengeluh tidak haid sejak 3 bulan yang lalu

c. Data Objektif :

1. Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) Tanda-tanda vital

1) Takanan darah : 120/70 mmHg


35

2) Nadi : 82x/menit

3) Respirasi : 24x/menit

4) Suhu : 36,5°C

d) Pengukuran

1) Tinggi badan : 158 cm

2) Berat badan : 65 kg

3) Lingkar Lengan : 27 cm

2. Pemeriksaan fisik

Abdomen, palpasi : Baik, tidak ada pembesaran/massa

3. Pemeriksaan penunjang : Plano test : negative

d. Masalah : ibu merasakan cemas dengan keadaannya, karena beliau

masih ingin menunda kehamilan yang kedua.

e. Kebutuhan : berikan penjelasan kepada akseptor, bahwa amenorea

merupakan salah satu efek samping dari pemakaian suntik. Kemudian

berikan terapi 1 siklus pil progesterone Etinilestradiol 50 mg selama 3

hari dan kemudian dilanjutkan dengan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5

hari.

III. Mengidentifikasi Masalah atau Diagnosa Potensial

Pada penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan jika amenorea tidak

ditangani maka akan memicu terjadinya infertilitas/kemandulan.

IV. Mengidentifikasi Tindakan Segera

Diberikan terapi 1 siklus pil progesterone Etinilestradiol 50 mg selama 3

hari dan kemudian dilanjutkan dengan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari.


36

V. Perencanaan

Pukul : 09.05 WITA

a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.

b. Beritahu ibu efek samping dari kontrasepsi suntik 3 bulan.

c. Berikan KIE pada Ibu tentang penyebab terjadinya amnenorea.

d. Berikan dukungan moril.

e. Tanyakan jika ibu masih ingin melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulan,

apabila masih, maka berikan terapi 1 siklus pil kombinasi, kemudian akan

disuntikkan kembali kontrasepsi suntik 3 bulan jika sudah haid selama

mengkonsumsi pil.

f. Berikan terapi 1 siklus pil kombinasi. Etinilestradiol 50 mg/hari selama 3

hari sebanyak 10 tablet (minum tepat waktu).

g. Anjurkan ibu untuk menerapkan pola hidup yang sehat dan selalu bergerak

aktif.

h. Anjurkan ibu untuk ganti alat kontrasepsi jika tidak berhasil.

i. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 2 hari lagi.

VI. Implementasi

Pukul : 09.31 WITA

a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan

Keadaan umum baik, kesadaran compesmentis, tekanan darah 120/70

mmHg, Nadi 83x/menit, respirasi 24x/menit, pemeriksaan fisik normal

tidak ada masalah.

Pukul : 09.35 WITA

b. Memberitahu ibu efek samping dari kontrasepsi suntik 3 bulan


37

1) Gangguan haid

a) Amenorea tidak datangnya haid selama akseptor mengikuti suntikan

KB selama 3 bulan berturut-turut atau lebih

b) Spotting adalah bercak perdarahan yang berlebihan di luar siklus

haid

c) Keputihan adalah adanya cairan putih berlebihan yang keluar dari

liang senggama dan terasa mengganggu.

d) Timbul jerawat di muka atau badan

e) Perubahan libido yaitu menurunnya atau meningkatnya libido

akseptor

f) Peningkatan berat badan

g) Pusing dan sakit kepala

Pukul : 09.39 WITA

c. Memberikan KIE pada Ibu tentang penyebab terjadinya amnenorea bahwa

hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormone esterogen dan

progesterone, sehingga mempengaruhi endometrium. Kemudian pola

makan yang tidak seimbang juga mempengaruhi siklus haid, hal ini terjadi

karena hormon progesterone menurun maka akan mengakibatkan

penimbunan lemak dalam tubuh, sehingga bisa menyebabkan berat badan

naik dan siklus haid tidak teratur.

Pukul : 09.45 WITA

d. Memberikan dukungan moril pada ibu dengan meyakinkan bahwa ini

adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan efek samping dari kontrasepsi

suntik 3 bulan, selagi plano test hasilnya negative tidak akan terjadi keha-
38

milan, dan akan haid kembali jika segera melaksanakan asuhan yang akan

diberikan bidan

Pukul : 09.49 WITA

e. Menanyakan jika ibu masih ingin melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulan,

kemudian akan disuntikkan kembali kontrasepsi suntik 3 bulan jika sudah

haid selama mengkonsumsi pil.

f. Memberikan terapi 1 siklus pil kombinasi Etinilestradiol 50 mg/hari

selama 3 hari sebanyak 10 tablet, penggunaan pil ini harus diminum tepat

waktu agar pil dapat bekerja secara efektif. Disarankan buat alarm

pengingat untuk setiap jam waktunya minum pil.

Pukul : 09.54 WITA

g. Menganjurkan ibu untuk menerapkan pola hidup yang sehat dan selalu

bergerak aktif, seperti :

1) Tidur 8 jam pada malam hari dan sekitar 1 jam pada siang hari.

2) Perbanyak beraktifitas, seperti menyapu, mengepel, mencuci, karena

gerakan ini akan menggantikan olahraga

3) Memperbaiki pola makan dengan cara sebagai berikut:

1) Mengurangi karbohidrat lebih efektif membantu ibu kembali ke berat

badan yang ideal lagi.

2) Memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan berserat karna

menyebakan lebih merasa kenyang

3) Menganjurkan ibu untuk mengurangi ngemil.

Pukul : 09.54 WITA

h. Menganjurkan ibu untuk mengganti cara kontrasepsi jika tercapai ini

tidak berhasil.
39

i. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 2 hari lagi.

7. Evaluasi

Pukul : 10.40 WITA

a. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan

b. Ibu sudah paham tentang apa saja efek samping dari kontrasepsi suntik 3

bulan, ibu bisa menyebutkan beberapa dari efek sampingnya.

c. Ibu sudah diberikan KIE tentang penyebab terjadinya amnenorea, dan ibu

sudah paham setelah ditanyakan kembali

d. Ibu sudah tidak cemas karena sudah diberikan dukungan moril

e. Ibu masih ingin melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulan

f. Terapi 1 siklus pil kombinasi. Etinilestradiol 50 mg/hari selama 3 hari

sebanyak 10 tablet sudah diberikan dan ibu paham harus diminum tepat

waktu

g. Ibu siap dan paham untuk menerapkan pola hidup yang sehat dan selalu

bergerak aktif.

h. Ibu sudah tahu bahwa jika terapi tidak berhasil maka akanV mengganti alat

kontrasepsi

i. Ibu siap dilakukan kunjungan rumah 2 hari lagi.

Catatan perkembangan

Catatan perkembangan I

Tanggal : 29 Mei 2021

Pukul : 08.45 WITA

Tempat : Rumah Pasien (Laikit Jaga 3)


40

Subjektif :

a. Ibu mengatakan dalam keadaan baik-baik saja

b. Ibu mengatakan sudah mulai mengkonsumsi pil yang diberikan, diminum

tepat waktu dan memakai alarm pengingat

c. Ibu mulai mengkonsumsi buah-buahan sederhana saja seperti papaya dan

semangka dan banyak minum air

d. Ibu mengatakan belum ada pengeluaran bercak darah dari vagina

Objektif :

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : compesmentis

c. Tanda-tanda vital :

Tanda tanda Vital : Teanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 82x/menit

Respirasi : 23x/menit

Suhu : 37° C

d. Pemeriksaan fisik : abdomen : tidak ada pembesaran uterus

Assesment :

Ny “A” umur 29 tahun PIA0 akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan dengan

amenorea

Pllaning :

a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa dalam keadaan baik, tetapi masih

belum ada perubahan pada siklus haid

Hasil : Ibu mengatakan mengetahui hasil pemeriksaan

b. Memberitahu untuk minum pil tepat waktu

Hasil : Ibu mengatakan akan tetap minum pil tepat waktu


41

c. Menganjurkan ibu untuk menghentikan terapi jika sudah haid

Hasil : Ibu bersedia jika telah mengalami mentruasi ibu akan berhenti

mengkonsumsi obat yang telah diberikan

Catatan perkembangan II

Tanggal : 02 Juni 2021

Pukul : 08.50 WITA

Tempat : Rumah Pasien (Laikit Jaga 3)

Subjektif :

a. Ibu mengatakan dalam keadaan baik-baik saja

b. Ibu mengatakan belum haid dan masih mengkonsumsi pil yang diberikan,

diminum tepat waktu dan memakai alarm pengingat

c. Ibu mengatakan tetap mengkonsumsi buah-buahan dan sudah dijadwalkan

setiap sebelum makan pagi dan jam 6 sore

Objektif :

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : compesmentis

c. Tanda-tanda vital :

Tanda tanda Vital : Teanan darah : 120/70 mmHg

Nadi : 82x/menit

Respirasi : 24x/menit

Suhu : 36,5° C

d. Pemeriksaan fisik : abdomen : tidak ada pembesaran uterus

Assesment :

Ny “A” umur 29 tahun PIA0 akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan dengan

amenorea
42

Pllaning :

a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa dalam keadaan baik

Hasil : Ibu mengatakan mengetahui hasil pemeriksaan

b. Memberitahu untuk tetap minum pil tepat waktu

Hasil : Ibu mengatakan akan tetap minum pil tepat waktu

c. Memberitahu ibu untuk atur pola istirahat yang baik yakni tidur jangan

sampai larut malam dan tidur malam 7-8 jam, tidur siang 1-2 jam

Hasil : ibu paham dan akan menerapkannya

d. Menganjurkan ibu untuk membiasakan minum air hangat setiap bangun

pagi, karena minuman hangat dipercaya mampu untuk melancarkan haid

Hasil : ibu bersedia minum air hangat

e. Mengingatkan ibu untuk menghentikan terapi jika sudah haid

Hasil : Ibu bersedia jika telah mengalami mentruasi ibu akan berhenti

mengkonsumsi obat yang telah diberikan

Catatan perkembangan III

Tanggal : 06 Juni 2021

Pukul : 09.00 WITA

Tempat : Rumah Pasien (Laikit Jaga 3)

Subjektif :

a. Ibu mengatakan dalam keadaan baik-baik saja

b. Ibu mengatakan sudah haid pada hari ke-9 minum pil dan tidak lagi

mengkonsumsi pil karena sudah haid

c. Ibu mengatakan tetap mengkonsumsi buah-buahan dan air hangan pada

malam hari sebelum tidur dan bangun pagi


43

d. Ibu mengatakan membiasakan diri tidur dibawah jam 10 malam dan

menyempatkan waktu untuk tidur siang

Objektif :

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : compesmentis

c. Tanda-tanda vital :

Tanda tanda Vital : Tekanan darah : 120/70 mmHg

Nadi : 82x/menit

Respirasi : 23x/menit

Suhu : 36,7° C

d. Pemeriksaan fisik : abdomen : tidak ada pembesaran uterus

Assesment :

Ny “A” umur 29 tahun PIA0 akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan dengan riwayat

amenorea

Planning :

a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa dalam keadaan baik

Hasil : Ibu mengatakan mengetahui hasil pemeriksaan

b. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi buah-buahan dan makanan

sehat lainnya seperti sayuran dan tetap membiasakan minum air hangat

Hasil : ibu bersedia minum air hangat

Catatan perkembangan IV

Tanggal : 10 Juni 2021

Pukul : 09.00 WITA

Tempat : Rumah Pasien (Laikit Jaga 3)


44

Subjektif :

a. Ibu mengatakan dalam keadaan baik-baik saja

b. Ibu mengatakan haidnya sudah kering pada hari ke 6

c. Ibu mengatakan tetap mengkonsumsi buah-buahan dan air hangan pada

malam hari sebelum tidur dan bangun pagi

d. Ibu mengatakan tetap membiasakan pola tidur yang baik

Objektif :

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : compesmentis

c. Tanda-tanda vital :

Tanda tanda Vital : Tekanan darah : 120/70 mmHg

Nadi : 82x/menit

Respirasi : 23x/menit

Suhu : 36,7° C

d. Pemeriksaan fisik : abdomen : tidak ada pembesaran uterus

Assesment :

Ny “A” umur 29 tahun PIA0 akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan dengan riwayat

amenorea

Planning :

a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa dalam keadaan baik

Hasil : Ibu mengatakan mengetahui hasil pemeriksaan

b. Menganjurkan ibu untuk tetap menerapkan pola makan dan tidur yang sehat
agar siklus haid ibu lancar
B. Pembahasan
Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan ada atau tidaknya

kesenjangan yang terjadi antara praktek dan teori yang telah dilakukan pada Ny
45

“A” Umur 29 Tahun P1A0 kontrasepsi suntik 3 bulan dengan Amenore di BPM

Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe, sehingga dapat diketahui apakah

penulis telah melakukan asuhan dengan efektif atau tidak.

1. Identifikasi Data

Dilakukan pengkajian pada Ny “A” data subjektif didapatkan ibu

mengatakan menggunakan kontrasepsi DMPA selama 1 tahun 5 bulan dengan

keluhan tidak datang haid selama 3 bulan berturut-turut, ini merupakan

kunjungan ulang, mempunyai 1 anak hidup berumur 4 tahun, tidak pernah

keguguran. Data ojektif didapatkan keadaan umum baik, kesadaran

compesmentis, tekanan darah : 120/70 mmHg. nadi : 82x/menit. respirasi :

24x/menit. suhu : 36,5°C, abdomen, palpasi : Baik, tidak ada

pembesaran/massa.

Berdasarkan teori pada pengkajian akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan

dengan kenaikan berat badan secara teori didapatkan klien datang dengan

keluhan gangguan haid (amenorea, spotting, menoragia), perubahan berat

badan, keputihan, jerawat, perubahan libido, pusing dan sakit kepala,

hematoma, infeksi dan abses (Suratun, 2013)

Dari pengkajian ini peneliti berasumsi pada pengkajian didapatkan salah

satu keluhan utama yaitu Ny “A” tidak datang haid selama 3 bulan berturut-

turut. Dari hasil pemeriksaan ditemukan keadaan ibu baik tidak ada

pembesaran uterus dan hasil palano test negative. Sesuai dengan teori yang

dikemukakan Suratun, (2013) yaitu didapatkan akseptor kontrasepsi suntik 3

bulan datang dengan keluhan utama tidak datang haid selama 3 bulan

berturut-turut, hal ini merupakan gangguan haid yang merupakan salah satu
46

efek samping dari kontrasepsi ini. Sehingga penulis menyimpulkan tidak ada

kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus.

2. Interpretasi Data

Peneliti berasumsi bahwa berdasarkan hasil anamnesa dan hasil

pemeriksaan yang menunjang didapatkan ibu tidak datang haid selama 3

bulan berturut-turut. Dari hasil pemeriksaan ditemukan keadaan ibu baik

tidak ada pembesaran uterus dan hasil palano test negative maka penulis

menegakan diagnosa kebidanan yaitu Ny “A” umur 29 tahun PIA0Vakseptor

kontrasepsi suntik 3 bulan dengan amenorea. Masalah yang muncul yakni ibu

merasa cemas karena ibu belum ingin hamil lagi. Untuk mengatasi masalah

ini adalah beri dukungan dengan penjelasan bahwa amenorea salah satu efek

samping dari pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan dan dengan pengobatan

terapi pil.

Menurut Nugroho, (2014). Diagnosa kebidanan yang dapat ditegakan

pada kasus kenaikan berat badan pada Ny “A” adalah akseptor kontrasepsi

suntik 3 bulan dengan amenorea dengan masalah yang sering didapati adalah

beberapa orang cemas dengan hal ini. Untuk mengatasinya dengan,

memberikan dukungan moril pada pasien jelaskan kepada akseptor bahwa

amenorea adalah salah satu efek samping dari pemakaian kontrasepsi suntik

3 bulan.

Peneliti berasumsi bahwa diagnose pada Ny “Ä” sesuai dengan teori,

karena data penunjang seperti tidak teraba pembesaran pada uterus dan hasil

plano test negative. Dari langkah ini menunjukan bahwa tidak ada

kesenjangan antara teori dan dilahan praktik.


47

3. Identifikasi masalah diagnosa potensial

Pada kasus yang dialami Ny “A” infertilitas/kemandulan tidak terjadi.

Peneliti berasumsi, kenapa hal ini tidak terjadi karena adanya penanganan

segera yang diberikan.

Hal ini ditunjang dengan teori Anonim, (2010) bahwa diagnosa potensial

yang akan terjadi pada kontrasepsi suntik 3 bulan dengan amenorea adalah

jika tidak ditangani maka akan memicu terjadinya infertilitas/kemandulan,

karena adanya peradangan atau pengikisan pada daerah rahim dan juga

disebabkan oleh kadar esterogen yang lebih rendah, hal ini bisa diatasi

dengan melaksanakan asuhan yang tepat pada pasien.

Peneliti berasumsi bahwa bidan telah mengambil langkah terbaik untuk

mengatasi kemandulan tersebut dengan memberikan asuhan yang tepat. Dari

diagnose potensial yang didapatkan maka tidak terjadi kesenjangan antara

teori dan praktik.

4. Tindakan Kebutuhan Segera

Pada kasus yang dialami Ny “A” tidak terjadi kemandulan, maka tidak

perlu melakukan kolaborasi.

Berdasarkan teori, pada kontrasepsi suntik 3 bulan dengan amenore

tidak ada tindakan segera jika tidak terjadi kemandulan hanya diberikan

terapi 1 siklus pil progesterone Etinilestradiol 50 mg selama 3 hari dan

dilanjutkan dengan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari (Saifuddin, 2013).

Peneliti berasumsi bahwa dikatakan mandul jika pasien tidak memakai

kontrasepsi dan ingin punya anak tetapi belum hamil selama 1 tahun dan

berupaya memiliki anak lagi sedangkan Ny “A” memang belum ingin hamil

lagi dan memakai kontrasepsi. Berdasarkan tinjauan kasus dan tinjauan


48

teori, peneliti berasumsi tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan

tinjauan kasus.

5. Intervensi/Perencanaan

Pada kasus Ny “A” langkah yang direncanakan oleh peneliti antara lain :

beritahu ibu hasil pemeriksaan, beritahu ibu efek samping dari kontrasepsi

suntik 3 bulan, berikan KIE pada Ibu tentang penyebab terjadinya

amnenorea, berikan dukungan moril, tanyakan jika ibu masih ingin

melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulan, jika masih maka berikan terapi 1

siklus pil kombinasi, berikan terapi 1 siklus pil kombinasi. Etinilestradiol 50

mg/hari selama 3 hari sebanyak 10 tablet (minum tepat waktu), anjurkan ibu

untuk menerapkan pola hidup yang sehat dan selalu bergerak aktif, anjurkan

ibu untuk ganti alat kontrasepsi jika tidak berhasil, beritahu ibu akan

dilakukan kunjungan rumah 2 hari lagi.

Pada kasus kontrasepsi suntik 3 bulan dengan amenorea yang harus

direncanakan yaitu : berikan KIE kepada pasien bahwa kontrasepsi sunti 3

bulan dapat menyebabkan gangguan haid seperti amenorea,berikan terapi

pil kombinasi satu siklus dan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari, berikan

terapi 1 siklus pil kombinasi selama 3 hari dan kemudian dilanjutkan dengan

ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari, atau dapat juga diberikan 50 mg

etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen equin konjungasi untuk 14-21 hari,

anjurkan ibu untuk melakukan gaya hidup yang sehat, seperti tidur 8 jam

pada malam hari dan sekitar 1 jam pada siang hari, anjurkan ibu untuk

mengkonsumsi makanan bergizi, seperti mengkonsumsi sayur-sayuran dan

buah-buahan, anjurkan ibu untuk ganti alat kontrasepsi jika tidak berhasil.

(Saifuddin, 2013)
49

Peneliti berasumsi tambahan perencanaan seperti minum air hangat

sebelum tidur dan setelah bangun pagi akan membantu melancarkan haid,

karena hal ini dipercayai dapat membuat perut kita terasa sehat, kemudian

ditunjang dengan makanan sehat seperti rajin makan buah-buahan.

Maka peneliti menyimpulkan tidak ada kesenjangan antar teori dan juga

praktik.

6. Langkah IV Implementasi / Pelaksanaan

Sedangkan pada kasus Ny “A” langkah yang akan dilaksanakan oleh

peneliti antara lain : memberitahu ibu hasil pemeriksaan, memberitahu ibu

efek samping dari kontrasepsi suntik 3 bulan, memberikan KIE pada ibu

mengenai penyebab terjadinya amnenorea, memberikan dukungan moril,

menanyakan jika ibu masih ingin melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulan, jika

masih maka berikan terapi 1 siklus pil kombinasi, memberikan terapi 1 siklus

pil kombinasi. Etinilestradiol 50 mg/hari selama 3 hari sebanyak 10 tablet

(minum tepat waktu), menganjurkan ibu untuk menerapkan pola hidup yang

sehat dan selalu bergerak aktif, menganjurkan ibu untuk ganti alat kontrasepsi

jika tidak berhasil, memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 2 hari

lagi.

Sedangkan pada kasus kontrasepsi suntik 3 bulan dengan amenorea yang

harus dilaksanakan yaitu : memberikan KIE kepada pasien bahwa kontrasepsi

sunti 3 bulan dapat menyebabkan gangguan haid seperti amenorea,

memberikan terapi pil kombinasi satu siklus dan ibuprofen 3 x 800 mg selama

5 hari, berikan terapi 1 siklus pil kombinasi selama 3 hari dan kemudian

dilanjutkan dengan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari, atau dapat juga

diberikan 50 mg etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen equin konjungasi untuk


50

14-21 hari, menganjurkan ibu untuk melakukan gaya hidup yang sehat, seperti

tidur 8 jam pada malam hari dan sekitar 1 jam pada siang hari, menganjurkan

ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi, seperti mengkonsumsi sayur-

sayuran dan buah-buahan, menganjurkan ibu untuk ganti alat kontrasepsi jika

tidak berhasil. (Saifuddin, 2013)

Pada kasus Ny “A” ada tambahan pelaksaan seperti minum air hangat

sebelum tidur dan setelah bangun pagi akan membantu melancarkan haid,

karena hal ini dipercayai dapat membuat perut kita terasa sehat, kemudian

ditunjang dengan makanan sehat seperti rajin makan buah-buahan.

Maka peneliti menyimpulkan tidak ada kesenjangan antar teori dan juga

praktik.

7. Langkah VII Evaluasi

Berdasarkan evaluasi pada tinjauan kasus Ny “A” dengan kenaikan berat

badan didapatkan antara lain :ibu hasil pemeriksaan, ibu sudah paham tentang

apa saja efek samping dari kontrasepsi suntik 3 bulan, ibu bisa menyebutkan

beberapa dari efek sampingnya, ibu sudah diberikan KIE tentang penyebab

terjadinya amnenorea, dan ibu sudah paham setelah ditanyakan kembali, ibu

sudah tidak cemas karena sudah diberikan dukungan moril, ibu masih ingin

melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulan, terapi 1 siklus pil kombinasi.

Etinilestradiol 50 mg/hari selama 3 hari sebanyak 10 tablet sudah diberikan

dan ibu paham harus diminum tepat waktu, bu siap dan paham untuk

menerapkan pola hidup yang sehat dan selalu bergerak aktif, ibu sudah tahu

bahwa jika terapi tidak berhasil maka akan mengganti alat kontrasepsi, ibu

siap dilakukan kunjungan rumah 2 hari lagi.


51

Ditunjang dengan teori bahwa evaluasi yang ingin dicapai pada akseptor

kontrasepsi suntik 3 dengan amenorea yaitu : ibu mengetahui bahwa

kontrasepsi suntik 3 bulan dapat menyebabkan gangguan haid seperti

amenorea, ibu telah diberikan terapi pada klien bila masih mengeluh belum

bisa haid dan ingin melanjutkan memakai alat kontrasepsi suntik dapat

diberikan pil kombinasi satu siklus dan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari,

ibu telah diberikan terapi 1 siklus pil kombinasi selama 3 hari dan kemudian

dilanjutkan dengan ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari, atau dapat juga

diberikan 50 mg etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen equin konjungasi

untuk 14-21 hari ibu bersedia untuk melakukan

gaya hidup yang sehat, seperti tidur 8 jam pada malam hari dan sekitar 1 jam

pada siang hari, ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan bergizi, seperti

mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, ibu bersedia untuk ganti alat

kontrasepsi jika tidak berhasil (Saifuddin, 2013).

Berdasarkan teori dan tinjauan kasus peneliti menemukan tidak ada

kesenjangan tetapi tidak menghambat asuhan yang diberikan kepada Ny“A”.


BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengkajian asuhan kebidanan pada NY “A” 29 tahun PIA0

akseptor kontrasepsikTsuntik 3 Bulan dengan amenorea dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Pengkajian/Pengumpulan Data

Pada pengkajian data pada Pada NY “A” akseptor kontrasepsi suntik 3

bulan dengan yaitu tidak haid selama 3 bulan berturut-turut.

Pada pengkajian data subjektif didapatkan ibu mengatakan menggunakan

kontrasepsi 3 bulan ini selama 1 tahun 5 bulan dengan keluhan tidak datang

haid selama 3 bulan berturut-turut, ini merupakan kunjungan ulang,

mempunyai 1 anak hidup berumur 4 tahun, tidak pernah keguguran. Data

ojektif didapatkan keadaan umum baik, kesadaran compesmentis, tekanan

darah : 120/70 mmHg. nadi : 82x/menit. respirasi : 24x/menit. suhu : 36,5°C,

abdomen, palpasi : Baik, tidak ada pembesaran/massa.

2. Interpretasi data dasar

Berdasarkan tinjauan kasus maka didapatkan diagnosa kebidanan yaitu

Ny “A” umur 29 tahun PIA0 akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan dengan

amenorea. Diagnosa ditegakan berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan

keadaan ibu baik tidak ada pembesaran uterus dan hasil palano test negative

masalah yang muncul yakni ibu merasa cemas karena ibu belum ingin hamil

3. Identifikasi diagnosa potensial

Pada kasus Ny “A” tidak ditemukan diagnose potensial, karena sudah

52
53

dilakukan pelaksanaan asuhan kebidanan dengan baik.

4. Tindakan Segera

Pada kasus yang dialami Ny “A” tidak terjadi kemandulan, maka tidak

perlu melakukan kolaborasi.

5. Intervensi

Langkah yang direncanakan pada kasus Ny “A” oleh antara lain : beritahu

ibu hasil pemeriksaan, beritahu ibu efek samping dari kontrasepsi suntik 3

bulan, berikan KIE pada Ibu tentang penyebab terjadinya amnenorea, berikan

dukungan moril, tanyakan jika ibu masih ingin melanjutkan kontrasepsi suntik

3 bulan, jika masih maka berikan terapi 1 siklus pil kombinasi, berikan terapi

1 siklus pil kombinasi. Etinilestradiol 50 mg/hari selama 3 hari sebanyak 10

tablet (minum tepat waktu), anjurkan ibu untuk menerapkan pola hidup yang

sehat dan selalu bergerak aktif, anjurkan ibu untuk ganti alat kontrasepsi jika

tidak berhasil, beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 2 hari lagi.

6. Implemnentasi

Berdasarkan perencanaan maka pelaksanakan yang dilakukan oleh

peneliti antara lain : memberitahu ibu hasil pemeriksaan, memberitahu ibu

efek samping dari kontrasepsi suntik 3 bulan, memberikan KIE pada Ibu

tentang penyebab terjadinya amnenorea, memberikan dukungan moril,

menanyakan jika ibu masih ingin melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulan, jika

masih maka berikan terapi 1 siklus pil kombinasi, memberikan terapi 1 siklus

pil kombinasi. Etinilestradiol 50 mg/hari selama 3 hari sebanyak 10 tablet

(minum tepat waktu), menganjurkan ibu untuk menerapkan pola hidup yang

sehat dan selalu bergerak aktif, menganjurkan ibu untuk ganti alat kontrasepsi
54

jika tidak berhasil, memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 2 hari

lagi.

7. Evaluasi

Telah dilakukan asuhan seusai perencanaan didapatkan hasil evaluasi

bahwa asuhan telah dilakukan dengan baik sehingga ibu paham dan

menerapkan asuhan yang diberikan dalam pola hidup sehari-hari.

8. Pendokumentasian

Pendokumentasian yang dilakukan mulai tanggal 29 Mei 2021 s/d 10 Juni

2021 didapatkan keadaan ibu sudah kembali membaik dan normal dengan

hasil anamnesa ibu mengatakan sudah haid hari ke-9 mengkonsumsi pil

dengan hasil pemeriksaan umum dan fisik : keadaan umum: baik, kesadaran :

compesmentis, tekanan darah : 120/70 mmHg, nadi : 82x/menit, respirasi :

23x/menit, suhu : 36,7° C, abdomen : tidak ada pembesaran uterus dengan

diagnosa kebidanan Ny “A” umur 29 tahun PIA0 akseptor kontrasepsi suntik

3 bulan dengan riwayat amenorea

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menjadi literatur dalam proses belajar mengajar baik oleh

mahasiswa maupun dosen sehingga bisa menambah informasi dan

pengetahuan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dengan menggunakan

variable penelitian yang berbeda


55

3. Bagi Peneliti

Dapat menambah dan meningkatkan pemahaman penulis dalam

memberikan asuhan kebidanan.

4. Bagi Instansi Penelitian dan Staf Kesehatan

Dapat menjadi masukan kepada pimpinan tempat penelitian lewat

manajemen asuhan kebidanan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan

kebidanan lewat pemakaian alat kontrasepsi khusunya mengenai efek

samping.

5. Bagi Responden

Dapat menambah pengetahuan responden tentang penggunaan serta efek

samping dari alat kontrasepsi suntik 3 bulan.


DAFTAR PUSTAKA

Ariani, A.P. 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan


Reproduksi, Yogyakarta: Nuha Medika.

Anonim. 2010. Informasi pelayanan kontrasepsi. Jakarta : BKKBN.

Jitowiyono, Sugeng dan Rouf Abdul Masinah. 2019. Keluarga Berencana(KB)


Dalam Perspektif Bidan, Yogyakarta. Pustaka Baru.

Notoadmodjo. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nugroho. 2014. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta : Medical


Book.

Nursalam.2014 Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktok.


Jakarta : Salemba Medika.

Profil Kesehatan Sulawesi Utara. 2018. Data Pengguna Kontrasepsi Indonesia


2018.

Profil BPM Olly Koloay Desa Laikit. 2020. Data Pengguna Kontrasepsi.

Purwoastuti, Endang dan Walyani E.S. 2015. Panduan Materi Kesehatan


Reproduksi dan Keluarga Berencana, Yogyakart : Pustaka Baru.

Saifuddin. A.B. 2013. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Yogyakarta :


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sulistyawaty. 2015. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta Selatan : Salemba

Medika.

Suratun, dkk. 2013. Keluarga Berencana dan Pelayanan, Jakarta : Trans Info
Media.

Varney Hellen. 2007. Varney’s Midwifery Third Edition. New York : Jones

and Bartlett Publisghers.

Walyani, E.S. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka


Baru.

World Health Organization (WHO). 2014. Pengguna Kontrasepsi Dunia Tahun


2014.
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
Waktu (Bulan)
Januari Februari Maret
No. Kegiatan
(2021) (2021) (2021)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penentuan tema dan judul KTI
2. Penyusunan BAB I
3. Penyusunan BAB II
4. Penyusunan BAB III
5. Penyerahan Proposal Kepada
Penguji
6. Ujian Proposal
7. Revisi Proposal
8. Penelitian
9. Penyusunan BAB IV
10. Penyusunan BAB V
11. Pengumpulan KTI kepada
penguji
12. Ujian KTI
13. Revisi ujian KTI
14. Pengumpulan KTI
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Surat izin penelitian
Lampiran 5
Surat balasan telah melakukan penelitian
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Dokumentasi penelitian

KUNJUNGAN I KUNJUNGAN II

KUNJUNGAN III KUNJUNGAN IV


Lampiran 9
LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL

Nama : Shuciana Magdalena Rotty

NIRM : 1802014

Judul Proposal : Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Akseptor Kontrasepsi

Suntik 3 Bulan Dengan Amenore di BPM Olly Koloay Desa

Laikit Kecamatan Dimembe

Pembimbing I : Ria A.J Rotinsulu, Amd.Keb., SKM., M.Kes

No Tanggal Rekomendasi Tanda Tangan

1 29 Januari 2021 Perbaiki bab 1


Perbaiki sistematika
penomoran

2 10 Februari 2021 Perbaiki Sistematika penulisan


di bab II

3 15 februari 2021 Perbaiki bab II 7 langkah


varney hanya mengenai kasus
amenorea saja

4 17 Februari 2021 ACC

Manado, 2021
Pembimbing I

Ria A.J Rotinsulu, Amd.Keb., SKM., M.Kes


NIDN. 0912098502
Lampiran 9

LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL

Nama : Shuciana Magdalena Rotty

NIRM : 1802014

Judul Proposal : Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Akseptor Kontrasepsi

Suntik 3 Bulan Dengan Amenore di BPM Olly Koloay Desa

Laikit Kecamatan Dimembe

Pembimbing I : Noormah Juwita, S.ST., M.Kes

No Tanggal Rekomendasi Tanda Tangan

Manado, 2021
Pembimbing II

Noormah Juwita, S.ST., M.Kes


NIDN. 0930128601

Lampiran 10
LEMBAR REVISI PROPOSAL

Nama : Shuciana Magdalena Rotty

NIRM : 1802014

Judul Proposal : Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Akseptor Kontrasepsi

Suntik 3 Bulan Dengan Amenore di BPM Olly Koloay Desa

Laikit Kecamatan Dimembe

Penguji I : Hindun Rahim, ST.Keb., M.Keb

No Tanggal Rekomendasi Tanda Tangan

1 24 Februari 2021 Sistematika pemnulisan

Perbaiki diagnose potensial

Manado, 2021
Penguji II

Hindun Rahim, ST.Keb., M.Keb


NUPN. 9909926086

Lampiran 10
LEMBAR REVISI PROPOSAL

Nama : Shuciana Magdalena Rotty

NIRM : 1802014

Judul Proposal : Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Akseptor Kontrasepsi

Suntik 3 Bulan Dengan Amenore di BPM Olly Koloay Desa

Laikit Kecamatan Dimembe

Penguji II : Adhe L.G Sasiwi S.ST., M.Kes

No Tanggal Rekomendasi Tanda Tangan

1 24 Februari 2021 Perbaiki sistematika penulisan

Lengkapi kata-kata yang

kurang

Tambahkan riwayat kontraspsi

pada bab 2

Manado, 2021
Penguji II

Adhe L.G Sasiwi S.ST., M.Kes


NIDN. 0931128807
Lampiran 10

LEMBAR REVISI PROPOSAL


Nama : Shuciana Magdalena Rotty

NIRM : 1802014

Judul Proposal : Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Akseptor Kontrasepsi

Suntik 3 Bulan Dengan Amenore di BPM Olly Koloay Desa

Laikit Kecamatan Dimembe

Penguji III : Ria A.J Rotinsulu, Amd.Keb., SKM., M.Kes


No Tanggal Rekomendasi Tanda Tangan

1 24 Februari 2021 ACC

Manado, 2021

Penguji III

Ria A.J Rotinsulu, Amd.Keb., SKM., M.Kes


NIDN. 0912098502

Lampiran 11

LEMBAR KONSULTASI KTI

Nama : Shuciana Magdalena Rotty


NIRM : 1802014

Judul KTI : Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny “A” Umur 29 Tahun

P1A0 Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Amenorea

di BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe

Pembimbing I : Ria A.J Rotinsulu, Amd.Keb., SKM., M.Kes

No Tanggal Rekomendasi Tanda Tangan

1 15 Juni 2021 1. Perbaiki ringkasa dan abstrac


2. Perbaiki lagi bab 1 kata
amenorea jangan berulang
3. Bab 3 perbaiki waktu dan
tempat
4. Pastikan kembali lama
pemakaian alkon stk 3 bln#

Manado, 2021
Pembimbing I

Ria A.J Rotinsulu, Amd.Keb., SKM., M.Kes


NIDN. 0912098502

Lampiran 11

LEMBAR KONSULTASI KTI

Nama : Shuciana Magdalena Rotty


NIRM : 1802014

Judul KTI : Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny “A” Umur 29 Tahun

P1A0 Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Amenorea

di BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe

Pembimbing II : Noormah Juwita, S.ST., M.Kes

No Tanggal Rekomendasi Tanda Tangan

1 14 Juni 2020 1. Perbaiki bab 3 waktu dan


tempat
2. Lengkapi lampiran

Manado, 2021
Pembimbing II

Noormah Juwita, S.ST., M.Kes


NIDN. 0930128601

Lampiran 12
LEMBAR REVISI KTI

Nama : Shuciana Magdalena Rotty

NIRM : 1802014
Judul KTI : Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny “A” Umur 29 Tahun

P1A0 Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Amenorea

di BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe

Penguji I : Hindun Rahim, ST.Keb., M.Keb

No Tanggal Rekomendasi Tanda Tangan

Manado, 2021
Penguji II

Hindun Rahim, ST.Keb., M.Keb


NUPN. 9909926086

Lampiran 12

LEMBAR REVISI KTI

Nama : Shuciana Magdalena Rotty

NIRM : 1802014
Judul KTI : Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny “A” Umur 29 Tahun

P1A0 Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Amenorea

di BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe

Penguji II : Adhe L.G Sasiwi S.ST., M.Kes

No Tanggal Rekomendasi Tanda Tangan

Manado, 2021
Penguji II

Adhe L.G Sasiwi S.ST., M.Kes


NIDN. 0931128807

Lampiran 12

LEMBAR REVISI KTI

Nama : Shuciana Magdalena Rotty

NIRM : 1802014
Judul KTI : Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny “A” Umur 29 Tahun

P1A0 Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Amenorea

di BPM Olly Koloay Desa Laikit Kecamatan Dimembe

Penguji III : Ria A.J Rotinsulu, Amd.Keb., SKM., M.Kes


No Tanggal Rekomendasi Tanda Tangan

Manado, 2021

Penguji III

Ria A.J Rotinsulu, Amd.Keb., SKM., M.Kes


NIDN. 0912098502

Anda mungkin juga menyukai