Anda di halaman 1dari 123

Proses Akuntansi Pengelolaan Dana Jimpitan: Kelurahan

Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19

SKRIPSI

Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi

Oleh:

Suwondo
NIM. 1501035141

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2019
ABSTRAK

Suwondo, Proses Akuntansi Pada Pengelolaan Dana Jimpitan : Kelurahan Lempake


Kecamatan Samarinda Utara RT. 19. Dosen Pembimbing: Rusdiah Iskandar dan
Annisa Abubakar Lahjie. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses
akuntansi pada pengelolaan dana jimpitan Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda
Utara RT. 19. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif yang
digunakan untuk mengetahui proses akuntansi. Data yang digunakan data sekunder dan
data primer, teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi,
dan studi kepustakaan. Penelitian ini bermanfaat bagi Kelurahan Lempake Kecamatan
Samarinda Utara sebagai masukan mengenai proses akuntansi yang sebaiknya
dilaksanakan, dan bermanfaat bagi pihak lain sebagai sumber informasi mengenai proses
akuntansi yang dilaksanakan pada Institusi jimpitan RT. 19 di Kelurahan Lempake
Kecamatan Samarinda Utara. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses akuntansi pada
pengelolaan dana jimpitan Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19
belum sesuai dengan siklus akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari proses akuntansi
(Menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi ke dalam jurnal, Posting transaksi
tersebut ke buku besar, Menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan, Menyiapkan
dan menganalisis data penyesuaian, Menyiapkan kertas kerja akhir periode (opsional),
Membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar, Menyiapkan daftar saldo
yang disesuaikan, Menyiapkan laporan keuangan, Membuat ayat jurnal penutup dan
posting ke buku besar, dan Menyiapkan daftar saldo setelah penutup). Proses akuntansi
yang dilaksanakan oleh pengelolaan dana jimpitan Kelurahan Lempake Kecamatan
Samarinda Utara RT. 19 belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
Hal ini disebabkan oleh pengetahuan proses akuntansi yang dimiliki oleh Institusi
jimpitan terbatas.

Kata kunci: dana jimpit, proses akuntansi.

vi
ABSTRACK

The purpose of this study was to determine the accounting process in managing
Lempake’s pinch funds of North Samarinda Sub-district RT 19. This research is
descriptive qualitative used to determine the accounting process. The data used are
secondary data and primary data, while data collection techniques using interview,
documentation, and literature study. This research is useful for Lempake, North
Samarinda Subdistrict as recommendation regarding the accounting process that should
be carried out, and useful for other parties as a source of information about the accounting
process carried out at RT 19 Institution in Lempake, North Samarinda sub-District. The
results of the study showed that the accounting process in managing the pinch funds of
Lempake , North Samarinda Sub-District, RT 19 was not in accordance with the
accounting cycle. This can be seen from the accounting process (analyzing and recording
transactions in journal, posting these transactions to the general ledger, preparing a list of
unadjusted balances, preparing and analyzing adjustment data, preparing end-of-term
working papers (optional), making journal entries adjusting and posting to the general
ledger, preparing a list of adjusted balances, preparing financial statements, making
closing journal entries and posting to the general ledger, and preparing a list of balances
after closing journal). The accounting process carried out by the management of pinch
funds in Lempake, North Samarinda Sub-District, RT 19 has not been in accordance with
applicable Financial Accounting Standards. This condition is due to the limited
knowledge of the accounting process possessed by the Pinch Funds Management
Institute.

Keywords: pinch funds, accounting cycle

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

kemudahan, segala karunia dan limpahan rahmat-Nya, serta junjungan kita Nabi

Muhammad SAW sebagai panutan kita, sehinggs penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Proses Akuntansi pada Pengelolaan Dana Jimpitan:

Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19” sebagai salah satu

syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Mulawarman.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada

semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama

proses penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis ucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si selaku Rektor Universitas Mulawarman.

2. Prof. Dr. Hj. Syarifah Hudayah, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Mulawarman.

3. Bapak Iskandar, S.E., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman.

4. Dr. H. Zaki Fakhroni, M.Si., Ak., CA selaku Koordinator Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman.

5. Prof. Dr. Hj. Rusdiah Iskandar, M.Si., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing I

dan Ibu Annisa Abubakar Lahjie, S.E., M.Si. Ph.D selaku Dosen Pembimbing

II yang senantiasa sabar membimbing serta memberikan arahan hingga

akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

v
6. Rusliansyah, S.E., M.Si selaku Dosen Wali yang telah memberikan

bimbingan dan nasihat selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Mulawarman.

7. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman

yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama proses

perkuliahan.

8. Seluruh Staf Jurusan, Akademik, dan Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Mulawarman yang telah membantu dalam kelancaran

proses administrasi selama masa perkuliahan.

9. Kedua orang tua tercinta Bapak Subandi, Alm. Ibu Sulikah dan Ibu Sudarni

serta saudara tersayang yaitu kakak pertama dan istrinya Eko Maehsudi, S.P

dan Nia, kakak kedua dan istrinya Suhardi, S.E dan Selvy, serta ponakan saya

Annisa Khoirum Amala, Fatimah Khoirun Amala, dan Zalfa yang telah

memberikan dukungan materi dan non materi serta semangat dan do’a yang

tak terhingga.

10. Terima kasih teman hidup seperjuangan di masa kuliah, Aris munandar,

Muhammad Adnan, Juliansyah dan sikecil Ulfah Tryana.

11. Kawan seperjuangan BEM FEB Unmul yaitu Nina Susyaningsih, Anggi

Kurnia Sari, Siti Ulim, Suci Setiani, Vina Nur Hamidah, Verdanica Desta

Purwa, Aji Achmilya Dachwani, Praja Habib Pasangka, Muhammad Adi

Sugianto, Husrin, Mahbubin Nurul Ihsan, Eka Rizki Prabowo, Ricky

Pariyanto, Sri Sumarliana, Rizkie Reza Fadilla, Zet Sulle, Novita Maya Sari,

Wahyu Kuncoro, serta kawan-kawan lainnya yang tidak dapat disebutkan

vi
satu persatu atas persahabatan yang telah diberikan serta kerja sama yang baik

selama berada di BEM FEB Unmul.

12. Kawan-kawan kelompok belajar Verdanica Desta Purwa, Aris Munandar,

Praja Habib Pasangka, Rusli, Yunizar Cahyadin, Riki Rizaldi, Mochammad

Ilham Rokhim, Nurlaila Ramadhani, Muhammad Adnan, Anggia Astika,

Mustika Helvi, Rizki Maulianika, Eunike Oktavia dan Ihsan Ndaru yang telah

memberikan banyak hiburan dan saling menyemangati sejak semester 1.

13. Seluruh pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berdo’a semoga segala bantuan yang diberikan mendapat balasan dari

Allah SWT, aamiin. Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, maka dengan terbuka penulis menerima masukan, kritik dan saran

guna perbaikan skripsi ini. Demikianlah, semoga skrpsi ini dapat memberikan

manfaat dan pengetahuan baru kepada setiap orang yang membacanya.

Samarinda, 23 Desember 2019


Penulis,

Suwondo

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
HALAMAN PENGUJI ....................................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................... iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
ABSTRACK .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 6
2.1 Akuntansi ............................................................................................................ 6
2.1.1 Definisi Akuntansi.............................................................................. 6
2.1.2 Landasan Teori ................................................................................... 7
2.1.3 Proses Akuntansi .............................................................................. 11
2.2 Organisasi Nirlaba ................................................................................................ 26
2.2.1 Definisi Organisasi Nirlaba ..................................................................... 26
2.2.2 Karakteristik Organisasi Nirlaba ............................................................. 27
2.3 Jimpitan .......................................................................................................... 28
2.3.1 Pengertian Jimpitan ................................................................................. 28
2.3.2 Pelaksanaan Jimpitan ............................................................................... 30
2.4 Penelitian Terdahulu .............................................................................................. 34
2.5 Kerangka Konsep .................................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 39
3.1 Definisi Operasional ......................................................................................... 39
3.2 Objek Penelitian ................................................................................................ 41
3.3 Jenis dan Sumber Data ...................................................................................... 42
3.3.1 Jenis Data ......................................................................................... 42
3.3.2 Sumber Data ..................................................................................... 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 43

viii
3.5 Analisis Data ..................................................................................................... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 47
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................. 47
4.1.1 Gambaran Umum Kelurahan Lempake ............................................ 47
1.1.2 Sarana dan Prasarana ........................................................................ 49
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................................. 50
4.2.1 Gambaran Umum Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake Kecamatan
Samarinda Utara ............................................................................................... 50
4.2.2 Pelaksanaa Jimpitan ................................................................................. 51
4.2.3 Pertanggungjawaban Dana Jimpitan........................................................ 53
4.2.4 Pengawasan Alokasi Dana Jimpitan ........................................................ 54
4.2.5 Struktur Institusi Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake Kecamatan
Samarinda Utara ............................................................................................... 56
4.2.6 Visi Misi Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda
Utara .......................................................................................................... 57
4.2.7 Pencatatan Transaksi dan Laporan Keuangan Jimpitan .......................... 57
4.2.8 Laporan Keuangan Institusi Jimpitan RT. 19 ......................................... 58
4.3 Hasil Analisis .................................................................................................... 60
4.3.9 Membuat Ayat Jurnal Penutup dan Memindahkan ke Buku Besar ......... 70
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 74
5.1 Simpulan .......................................................................................................... 74

ix
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jurnal Umum ..................................................................................... 14


Tabel 2.2 Bentuk Buku Besar ........................................................................... 18
Tabel 2.3 Daftar Saldo yang Belum Disesuaikan ............................................. 20
Tabel 2.4 Kertas Kerja Akhir Periode ............................................................... 21
Tabel 2.5 Memposting Jurnal Umum ke Buku Besar ....................................... 21
Tabel 2.6 Daftar Saldo yang Disesuaikan ......................................................... 22
Tabel 2.7 Laporan Laba Rugi............................................................................ 23
Tabel 2.8 Laporan Perubahan Ekuitas .............................................................. 23
Tabel 2.9 Laporan Arus Kas ............................................................................. 24
Tabel 2.11 Jurnal Penutup ................................................................................... 26
Tabel 2.12 Daftar Saldo Setelah Penyesuaian..................................................... 27
Tabel 2.13 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 35
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Lempake 2018................................... 47
Tabel 4.2 Jumlah Sarana Pendidikan 2018 ...................................................... 48
Tabel 4.3 Jumlah Sarana Peribadatan 2018 ..................................................... 48
Tabel 4.4 Jumlah Sarana Kesehatan 2018........................................................ 48
Tabel 4.5 Data Keuangan Institusi Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake
Kecamatan Samarinda Utara 2018 ........................................................................ 53
Tabel 4.6 Jurnal Umum Dana Jimpitan RT. 19 2018 ....................................... 54
Tabel 4.7 Buku Besar Dana Jimpitan RT. 19 2018.......................................... 55
Tabel 4.8 Daftar Saldo Dana Jimpitan yang Belum Disesuaikan RT. 19 2018 60
Tabel 4.9 Daftar Saldo Dana Jimpitan yang Disesuaikan RT. 19 2018 ............ 61
Tabel 4.10 Laporan Aktivitas Dana Jimpitan RT. 19 2018 .............................. 62
Tabel 4.11 Laporan Perubahan Modal Dana Jimpitan RT. 19 2018 .................. 62
Tabel 4.12 Laporan Posisi Keuangan Dana Jimpitan RT. 19 2018 .................. 63
Tabel 4.13 Laporan Arus Kas Dana Jimpitan RT. 19 2018 ............................... 63
Tabel 4.14 Surat penunjukan penyelenggaraan dana jimpitan RT. 19 2018 .... 64
Tabel 4.15 Jurnal Penutup Dana Jimpitan RT. 19 2018 .................................... 64
Tabel 4.16 Daftar Saldo Setelah Penutupan Dana Jimpitan RT. 19 2018 ........ 65
Tabel 4.17 Buku Besar Penutup Dana Jimpitan RT. 19 2018 ........................... 66

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi ........................................................................... 13


Gambar 2.2 Proses posting ke Buku Besar ....................................................... 18
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Penelitian ................................................... 39
Gambar 4.1 Susunan Kepengurusan Intitusi Jimpitan RT. 18, RT. 19, dan
RT. 20 Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara ................................... 51
Gambar 4.2 Prosedur Akuntansi Institusi Jimpitan RT. 18, RT. 19, dan
RT. 20 Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara ................................... 52
Gambar 4.3 Mekanisme Perencanaan Dana Jimpitan ....................................... 70

xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Pertemuan dengan Sekretaris Forum Me-Dan (Medis dan Aksi


Kemanusiaan)........................................................................................................ 80
Lampiran 2. Bentuk Jimpitan RT. 19 ................................................................ 80
Lampiran 3. Buku Catatan Rincian Donatur Celengan Coin Kemanusiaan ..... 82
Lampiran 4. Surat Keputusan Kantor Pusat Medis dan Aksi Kemanusiaan
(Me-DAN) ............................................................................................................. 82
Lampiran 5. Laporan Keuangan Jimpitan RT. 19 ............................................. 83
Lampiran 6. Pertemuan dengan Ketua Forum Me-Dan ( Medis dan Aksi
Kemanusiaan ......................................................................................................... 84
Lampiran 7. Pertemuan dengan Koordinator Jimpitan RT.19 .......................... 85

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desa merupakan sebuah masyarakat dalam jumlah kecil pada lokalitas

tertentu sebagai tempat pemenuhan kebutuhan hidup dan aktivitas sosial lainnya

(Rahardjo, 2010). Masyarakat membuat sebuah kesepakatan yang menjadi

pedoman yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh anggotanya. Nilai Tradisi suatu

kelompok masyarakat dipengaruhi oleh faktor agama, waktu dan kebudayaan

yang membentuk karakteristik khusus dalam kehidupan sosial kelompok tersebut

yang membedakan dengan kelompok masyarakat lainnya (Soekanto, 2006).

Semenjak tradisi yang melekat pada suatu kelompok masyarakat diidentifikasi

memiliki nilai sosial yang tinggi, gotong royong hingga bantuan swadaya

masyarakat untuk memajukan perekonomian merupakan salah satu tradisi yang

mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut. Terdapat dua jenis sifat

utama pada kelompok masyarakat yaitu: 1) menerima perubahan-perubahan yang

terjadi dilingkungan masyarakat dengan menggabungkan berbagai jenis

kebudayaan; 2) tertutup dan cenderung sulit untuk menerima perubahan-

perubaahan yang mereka tidak pahami.

Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda memiliki delapan kelurahan

yaitu: Pampang, Lempake Jaya, Sempaja Barat, Sempaja Selatan, Sempaja Utara,

Sungai Siring, dan Tanah Merah dengan penduduk 14.975 jiwa. Mayoritas

masyarakat Kelurahan Lempake Jaya merupakan pendatang dari berbagai daerah

seperti dari Sumatera, Banjarmasin, dan Pulau Jawa yang menciptakan heterogen

1
2

masyarakat (multi etnik) dan asimilasi pada kehidupan sosial di Kelurahan

Lempake Jaya. Masyarakat dikelurahan Lempake Jaya masih menghadapi

berbagai permasalahan berupa kurangnya fasilitas publik yang memadai untuk

mendukung aktivitas ekonomi dan sosial. Berdasarkan pengamatan awal dari

interview dengan Staf Ahli Walikota Samarinda, terdapat Sepuluh titik ruas jalan

rusak pada poros Samarinda-Bontang (diseputaran Kebun Raya Unmul

Samarinda), dan jalan Siradj Salman. Masalah lain yang dihadapi masyarakat

adalah terdapat pengelolaan sampah secara tradisional dengan menggunakan

proses pembakaran dalam pemusnahan sampah.

Kelurahan lempake Jaya dalam menghadapi konteks urban community dan

minimnya fasilitas publik yang memadai mendorong warga kelurahan Lempake

Jaya berinisiatif untuk membentuk institusi Jimpitan yang menghimpun dana

bantuan langsung dari masyarakat yang dikelola masyarakat setempat. Jimpitan

berasal dari kata “Jumputan” atau “menjumput “, yang berarti memungut.

Aktifitas jimpitan diidentifikasi sebagai memberikan sumbangan berupa uang

sebagai objek pengganti beras (Harsono, 2014). Hasyim, (2014) berpendapat

bahwa Jimpitan merupakan upaya mengadakan modal sosial bagi kegiatan

masyarakat seperti iuran sampah, lampu jalan dan berbagai iuran bersama lainnya.

Jimpitan juga menunjukkan tradisi masyarakat desa yang terus menjunjung

gotong royong, kebersamaan dan saling tolong menolong .

Semenjak dana Jimpitan masyarakat mengadopsi konsep infak dan

sedekah dari tradisi islam dan menurut bahasa istilah masyarakat itu sendiri

berasal dari bahasa Arab Syaraka yang berarti ikut serta atau berpartisipasi,
3

(Hanafi, Zamron Qomarullah 2015) . Aktifitas infak dan sedekah dikutip langsung

dari buku kitab suci Al-Qur’an surat Annisa ayat 114, “ Tidak ada kebaikan dari

banyak pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau

berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Barang siapa

berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami akan

memberinya pahala yang besar. Kemudian, surat Ali Imran ayat 92 “ Kamu tidak

akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang

kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu, sungguh Allah

Maha mengetahui. Semenjak dana jimpitan yang dihimpun dari masyarakat di

identifikasikan sebagai dana infak/sedekah , dana jimpitan yang dipahami oleh

masyarakat Lempake Jaya sebagai sedekah yang dikumpulkan bersama-sama

mampu membantu sesama warga dilingkungan Lempake Jaya, Masyarakat

Lempake Jaya juga menggunakan jimpitan sebagai bentuk membantu masyarakat

yang tidak mampu, sedang sakit hingga untuk pembelian material perbaikan

infrastruktur jalan dan retribusi sampah.

Tata kelola menejemen dana jimpitan pada Kelurahan Lempake Jaya

yaitu: 1) koordinator pengelola jimpitan yang dipilih langsung oleh Ketua RT

dari warga setempat, 2) Pengelola dana jimpitan mendapatkan gaji, serta 3)

aktifitas dan pengelolaan dana Jimpitan dibawah pengawasan Ketua RT.

Selanjutnya, prosedur pengelolaan dana Jimpitan pada Kelurahan Lempake Jaya

yaitu: 1) Pengumpulan dana Jimpitan oleh pengelola yang disebut Penjimpit

dilakukan secara rutin seminggu sekali berdasarkan jadwal yang ditetapkan oleh

pengelola. 2) Terdapat 3 orang sebagai Penjimpit yang mengkoordinir


4

pelaksanaan kegiatan Jimpitan. 3) Pengurus RT dan tokoh masyarakat berperan

sebagai pengawasan dan memotivasi Penjimpit dalam mengelola jimpitan.

Institusi jimpitan merupakan salah satu organisasi nirlaba, sehingga harus

menyajikan laporan keuangan tentang organisasi nirlaba (Ikatan Akuntan

Indonesia, 2015). Organisasi nirlaba dana jimpitan juga harus dan berhak untuk

membuat laporan keuangan bertujuan untuk menunjukan transparansi dan

kredibilitas atas penggunaan dana yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan

masyarakat dan pemerintah atas pengelolaan atau menejemen dari dana jimpitan.

Laporan keuangan nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas,

laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Institusi jimpitan harus

membuat laporan keuangan yang akurat dan memberikan informasinya kepada

pengguna laporan keuangan tersebut yaitu para Donatur Jimpitan. Untuk dapat

membuat laporan keuangan dana Jimpitan dengan akurat dibutuhkan penerapan

Akuntansi, dan peranan Akuntansi disini adalah memperlancar menejemen

keuangan dalam fungsinya sebagai alat perencanaan, pengawasan dan

pengambilan keputusan. Laporan pertanggungjawaban atas dana Jimpitan pada

RT menggunakan laporan buku kas. Buku kas hanya mencatat penerimaan dan

pengeluaran, buku kas belum memperlihatkan jumlah aset yang dimiliki oleh

Institusi Jimpitan dan berapa nilainya. Maka penerapan sistem Akuntansi yang

baik dibutuhkan sehingga dalam penyampaian pertanggungjawaban disampaikan

secara rinci dan transparan.


5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dirumuskan pokok

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses akuntansi organisasi nirlaba (studi kasus

Pengelolaan Dana Jimpitan: Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda

Utara RT. 19)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis

proses akuntansi Pengelolaan Dana Jimpitan: Kelurahan Lempake

Kecamatan Samarinda Utara RT. 19

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Akademisi

Menambah wawasan keilmuan dalam bidang akuntansi khususnya

mengenai proses akuntansi pada organisasi nirlaba.

2. Bagi Institusi Jimpitan Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara

Sebagai bahan masukan khususnya mengenai proses akuntansi yang

sebaiknya dilakukan, yang menghasilkan output berupa laporan keuangan

yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

3. Bagi Almamater

Sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian di masa akan datang.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Akuntansi

2.1.1 Definisi Akuntansi

Akuntansi mencatat seluruh transaksi sebuah perusahaan kemudian

memproses dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan yang

dipublikasikan kepada stakeholder. Informasi yang dihasilkan dari akuntansi,

menjelaskan kinerja keuangan perusahaan dalam periode tertentu dan kondisi

keuangan perusahaan pada tanggal tertentu.

Warren, Reeve, dan Fess (2008:10) akuntansi dapat didefenisikan sebagai

suatu sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Kieso,

Weygandt dan Kimmel (2007:4) mendiskripsikan akuntansi adalah sistem

informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan

peristiwa-peristiwa ekonomi dari sebuah perusahaan bagi para pengguna yang

berkepentingan (stakeholder).

Bastian (2007:53) defenisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut

pandang, yaitu: dari sudut pandang pemakai, akuntansi dapat didefenisikan

sebagai suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk

operasional suatu organisasi secara efesien dan mengevaluasi kinerjanya. Dari

sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefenisikan sebagai suatu proses pencatatan,

penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu

organisasi.

6
7

Harahap (2007:5) Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4

mendefenisikan Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Yang memberikan

informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan

ekonomi sebagai dasar memilih di antara beberapa alternatif.

Warrent dkk (2014:3) Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan

mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan, sistem informasi

mengumpulkan dan memproses data-data yang yang berkaitan dan kemudian

menyebarkan informasi keuangan kepada pihak yang tertarik.

Berdasarkan defenisi yang dikemukakan diatas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa akuntansi adalah suatu kegiatan jasa berupa pencatatan,

penggolongan, peringkasan transaksi serta kejadian terutama bersifat keuangan

yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai suatu badan ekonomi

yang dapat digunakan dalam mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak

yang berkepentingan (stakeholder), dan akuntansi biasanya dapat dirumuskan dari

dua sudut pandang, yaitu dari sudut pandang pemakai dan dari sudut pandang

proses kegiatan.

2.1.2 Landasan Teori

1. Akuntansi

a. Pengertian akuntansi

Pengertian akuntansi adalah sebagai berikut:

1) Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan

menyampaikan informasi ekonomi sebagai alternative dalam


8

mengambil kesimpulan oleh para pemakainya (A Statement of

Basic Acounting Theory, Sofyan, 2005:5)

2) Akuntansi adalah sistem informasi yang menyediakan laporan

untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi

dan kondisi perusahaan (Pengantar Akuntansi Adaptasi

Indonesia, Warrent dkk, 2014:3)

3) Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah

memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran

uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk

digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai

dasar memilih di antara beberapa alternative (Accounting

Principle Board Statement No. 4, Sofyan, 2005:5)

b. Sifat Dasar Akuntansi

Sifat dasar akuntansi meliputi:

1). Accounting Entity

Penyusunan informasi akuntansi menjadi fokus pencatatan

akuntansi adalah entity atau lembaga, unit organisasi tertentu

yang harus jelas sebagai entity yang terpisah dari badan atau

entity yang lain.

2). Going Concern

Proses penyusunan atau pemahaman laporan keuangan harus

dianggap bahwa entity yang dilaporkan akan terus beroperasi


9

di masa akan dating, tidak ada asumsi bahwa usaha ini akan

bubar.

3). Measurement

Akuntansi adalah sebagai alat pengukuran sumber-sumber

ekonomi (economic resources) dan kewajiban (liability)

beserta perubahan yang terjadi akibat operasi perusahaan.

Akuntansi mencoba mengukur nilai suatu aset, kewajiban,

modal, hasil dan biaya.

4). Time Period

Dalam laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu

waktu tertentu, tanggal tertentu.

5). Monetary Unit

Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam

bentuk ukuran moneter atau uang.

6). Accrual

Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan

kewajiban ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi kas telah

dilakukan atau tidak.

7). Exchange Price

Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya

didasarkan pada harga pertukaran yang diperoleh dari harga

pasar sebagai pertemuan (bargaining) antara pembeli

(demand) dan penjual (supply).


10

8). Approximation

Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiran-

penafsiran, baik nilai, harga, umur, jumlah penyisihan piutang

ragu, kerugian, dan sebagainya.

9). Judgment

Penyusunan laporan keuangan banyak diperlukan

pertimbangan-pertimbangan akuntan berdasarkan keahlian

atau pengalaman yang dimilikinya.

10). General Purpose

Informasi yang disajikan dalam laporran keuangan ditujukan

untuk pemakai secara umum, bukan pemakaian khusus.

11). Interrelated Statement

Neraca, daftar laba rugi dan laporan sumber dan penggunaan

kas mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan satu

sama lain.

12). Substance Over Form

Akuntansi akan memberikan informasi bagi pengambil

keputusan, dan akuntansi lebih menekankan penggunaan

informasi yang berasal melalui kekayaan ekonomis suatu

kejadian dibandingkan dengan bukti legalnya.

13). Materiality
11

Pelaporan keuangan akan memuat informasi yang dianggap

penting dan dalam setiap pertimbangan yang dilakukannya

tetap melihat signifikannya (Sofyan, 2005)

2.1.3 Proses Akuntansi

1. Pengertian Proses Akuntansi

Proses akuntansi yang dimulai dengan menganalisis dan membuat

jurnal untuk transaksi-transaksi dan diakhiri dengan posting ayat

jurnal penutup disebut dengan siklus akuntansi (accounting cycle)

(Warrant dkk, 2014:173).

2. Kegiatan Akuntansi

Proses akuntansi meliputi:

a) Menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi ke dalam jurnal.

b) Posting transaksi tersebut ke buku besar.

c) Menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan.

d) Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian.

e) Menyiapkan kertas kerja akhir periode (opsional).

f) Membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar.

g) Menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan.

h) Menyiapkan laporan keuangan.

i) Membuat ayat jurnal penutup.

j) Menyiapkan daftar saldo setelah penutup.


12

3. Siklus Akuntansi

Gambar 2.1

Siklus Akuntansi

Transaksi Pencatatan Penggolongan

Laporan Pengikhtisaran
Keuangan
Sumber : Warrent dkk, 2014.

4. Tahapan dalam Proses Akuntansi

Tahapan di dalam proses akuntansi, terdiri dari dua, yaitu:

1) Tahap Pencatatan (Menganalisis dan mencatat transaksi ke dalam

jurnal)

a) Bukti transaksi

1. Pengertian transaksi

Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi

keuangan (kekayaan, utang, dan modal) dan hasil dalam

usaha lembaga (Sofyan, 2005)

2. Kegunaan bukti transaksi

Kegunaan bukti transaksi adalah memastikan keabsahan

transaksi untuk pencatatan. Selain itu, bukti transaksi


13

digunakan sebagai rujukan apabila terjadi permasalahan

dikemudian hari (Soemarso, 2004)

b) Menganalisis transaksi dan dijurnal dengan menggunakan

langkah berikut ini:

1. Baca dengan hati-hati penjelasan transaksi untuk

menentukan apakah transaksi tersebut memengaruhi

Aset, Liabilitas, Ekuitas Pemilik, Pendapatan, Beban,

atau Prive.

2. Untuk setiap akun yang dipengaruhi oleh transaksi,

tentukan apakah saldo akun tersebut naik atau turun.

3. Tentukan apakah setiap kenaikan atau penurunan tersebut

harus dicatat sebagai debit atau kredit.

4. Catat transaksi tersebut menggunakan ayat jurnal.

Bentuk Jurnal:

Tabel 2.1
Nama Perusahaan
Jurnal Umum
Periode………………
(a) Halaman: 1
Tanggal Nomor Keterangan Ref Debit Kredit
Bukti Post
(b) 200A
2(d)April (c) …….(e) (e)…
………(f) (f)…..
……….(g)
Dst

Sumber: Warrent dkk, 2014


14

c) Prosedur pencatatan transaksi ke dalam jurnal

Prosedur yang diterapkan untuk jurnal umum adalah sebagai

berikut:

1. Setiap halaman judul diberi nomor urut untuk referensi.

2. Tahun dicantumkan sekali saja pada baris pertama

sesudah tahun dalam kolom “tanggal” disetiap halaman

jurnal, kecuali apabila dalam halaman tersebut tahunnya

berubah.

3. Bulan dicantumkan sekali saja pada baris pertama

sesudah tahun dalam kolom “tanggal” di setiap halaman

kecuali dalam halaman tersebut bulannya berubah

4. Tanggal dicantumkan sekali saja pada kolom “tunggal”

untuk setiap hari, tanpa memandang jumlah transaksi

yang ada pada hari itu. Tanggal yang dicatat adalah

tanggal terjadinya, bukan tanggal dicatatnya transaksi

dalam jurnal.

5. Nama akun yang di debit dicantumkan pada tepi paling

kiri dalam kolom “keterangan”. Nilai uangnya dicatat

dalam kolom “debit”.


15

6. Nama akun yang di kredit dicantumkan dibawah agak ke

kanan dari akun yang di debit. Nilai uangnya dicatat

dalam kolom “kredit”.

7. Penjelasan singkat dapat dicatat dibawah agak ke kanan

dari setiap ayat jurnal. Terkadang penjelasan ini

ditiadakan, apabila sifat transaksi sudah jelas, atau

apabila penjelasan terlampau panjang untuk sebuah

transaksi yang kompleks, atau dapat digantikan dengan

referensi pada dokumen yang mendukung.

8. Kolom referensi digunakan untuk mencatat nomor kode

akun yang bersangkutan di buku besar. Kolom ini diisi

pada waktu pemindahbukuan (posting) ke buku besar.

Nomor kode rekening memiliki dua kegunaan, pertama

memudahkan pengecekan ketepatan jumlah rupiah

pemindahbukuan dalam buku besar. Kedua, dengan

adanya nomor kode rekening tersebut telah

dipindahbukuan, dan bila terjadi proses

pemindahanbukuan terhenti ditengah jalan, akan mudah

dilanjutkan kembali (Budi, 2007)

9. Nomor bukti transaksi yang dijadikan dasar pencatatan

dalam jurnal dicatat dalam kolom “Nomor Bukti”

(Soemarso, 2004)
16

2. Memindahkan transaksi ke buku besar

Secara periodik, transaksi yang dicatat ke dalam jurnal

dipindahkan ke akun-akun dalam buku besar. Debit dan kredit untuk

setiap jurnal dipindahkan (di-posting) ke dalam akun ssuai dengan

urutan tanggal terjadinya didalam jurnal.

a) Bentuk buku besar

Tabel 2.2
Nama Perusahaan
Buku Besar
Periode……………

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Sumber: Warrent dkk, 2014


17

b) Cara pemindahbukuan (posting)

Gambar 2.2
Proses Posting ke Buku Besar

Jurnal Umum

Nomor
Tanggal Keterangan Ref
Bukti Debet Kredit
9 2.000
200A
Jan 2 001 Kas 2.000

Modal Ali
Setoran Modal Awal

(a) (e) (c) (b) (d)

Nama Akun: Kas Nomor Akun : 9

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Sumb Debet Kredit

er: 200A

Jan 2 Saldo Awal


Soem
Setoran Modal (e) JU 1 2.000 2.000
arso,

2004

a) Pindahkan tanggal yang terdapat dalam jurnal umum (2

Januari 200A) kedalam kolom “tanggal” di akun yang

bersangkutan (dalam hal ini diambil akun yang akan

didebit, yaitu kas)


18

b) Pindahkan jumlah yang di debit dalam jurnal umum

(2.000) ke dalam kolom “debit” di akun kas. Setelah

pemindahan hitung saldo akun yang bersangkutan dan

tuliskan hasilnya dalam kolom “saldo”.

c) Catat kode dan nomor halaman jurnal kedalam kolom

“ref” di akun kas. Kode untuk jurnal umum adalah JU

sedangkan halamannya adalah 1.

d) Catat nomor kode akun (dalam hal ini nomor akun kas,

yaitu 9) kedalam kolom “ref” di jurnal umum.

e) Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal

umum dapat dipindahkan ke kolom yang sama di akun.

Kebanyakan penjelasan ini di abaikan (Soemarso, 2004)

3. Menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan

Daftar saldo yang belum disesuaikan disiapkan untuk

menentukan apakah terdapat kesalahan posting debit atau kredit ke

buku besar. Daftar saldo ini hanya menunjukan bahwa jumlah debit

sama dengan jumlah kredit. Namun, manfaatnya tetap ada karena

kesalahan sering kali memengaruhi kesamaan jumlah debit dan

kredit. Jika jumlah kedua saldo dalam daftar saldo ini tidak sama,

maka telah terjadi kesalahan yang harus ditemukan dan dikoreksi

(Warrent dkk , 2014)


19

Tabel 2.3
Nama organisasi nirlaba…….
Daftar Saldo yang Belum Disesuaikan
31 Desember……
Saldo Saldo
Debit Kredit
(a)…………….. xxx
(b)…………….. xxx
(c)…………….. xxx
(d)…………….. xxx
(e)…………….. xxx
(f)…………….. xxx
xxx xxx

Sumber: Warrent dkk , 2014


4. Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaianlukan penyesuaian

termasuk beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka,

pendapatan yang masih akan diterima (piutang usaha), dan akruan

beban (beban yang masih terutang). Sebagai tambahan, beban

penyusutan harus dicatat untuk semua aset tetap selain tanah.

5. Menyiapkan kertas kerja akhir periode (opsional)

Walaupun kertas kerja akhir periode tidak diperlukan, kertas kerja

ini sangat berguna dalam menunjukan alur informasi akuntansi dari

daftar saldo yang belum disesuaikan ke daftar saldo yang disesuaikan

dan laporan keuangan. Selain itu, kertas kerja akhir periode berguna

dalam menganalisis pengaruh dari penyesuaian yang diajukan

terhadap laporan keuangan.


20

Tabel 2.4
Nama Organisasi Nirlaba……….
Kertas Kerja Akhir Periode
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember…..

Daftar saldo yang


Belum disesuaikan Penyesuaian
disesuaikan
No Nama akun
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit

Sumber: Warrent dkk, 2014

6. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar.

Ayat jurnal penuesuaian disiapkan berdasarkan data penyesuaian.

Setiap ayat jurnal penyesuaian memengaruhi paling tidak satu akun

laporan laba rugi dan satu akun laporan posisi keuangan.

Tabel 2.5
Nama Perusahaan
Jurnal Umum
Periode………………
(a) Halaman: 2
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Post

Sumber: Warrent dkk, 2014


21

7. Menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan

Setelah semua ayat jurnal penyesuaian telah dibuat dan

dipindahkan, daftar saldo yang disesuaikan disiapkan untuk

memeriksa kesamaan jumlah saldo debit dan kredit. Hal ini adalah

langkah terakhir sebelum menyiapkan laporan keuangan, dan semua

kesalahan yang muncul dari proses pemindahan ayat jurnal

penyesuaian harus ditemukan diperbaiki (Warrent dkk, 2014).

Tabel 2.6
Nama organisasi nirlaba…….
Daftar Saldo yang Disesuaikan
31 Desember……
Saldo Saldo
Debit Kredit
(a)…………….. xxx
(b)…………….. xxx
(c)…………….. xxx
(d)…………….. xxx
(e)…………….. xxx
(f)…………….. xxx
xxx xxx

Sumber: Warrent dkk, 2014


8. Menyiapkan laporan keuangan

Hasil terpenting dari siklus akuntansi adalah laporan keuangan.

Laporan laba rugi disiapkan terlebih dahulu, diikuti oleh laporan ekuitas

pemilik, kemudian laporan posisi keuangan. Laporan keuangan dapat

disiapkan langsung dari daftar saldo yang disesuaikan, kertas kerja akhir
22

periode, atau buku besar. Laba bersih atau rugi bersih yang ditunjukan

dalam laporan laba rugi disajikan dalam laporan ekuitas pemilik bersama

dengan penambahan investasi dan juga penarikan oleh pemilik. Saldo

akhir modal pemilik dilaporkan di Laporan Posisi Keuangan dan

ditambahkan dengan jumlah liabilitas untuk menyamakan jumlah aset.

a) Laporan Aktivitas

Tabel 2.7

Organisasi Nirlaba
Laporan Aktivitas
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31Desember……..
Pendapatan Honor……….. xxx
Beban:
Beban gaji……….. xxx
Beban sewa……… xxx
Beban bahan habis pakai…… xxx
Beban penyusutan……. xxx
Beban asuransi……….. xxx
Beban lain-lain…. xxx
Jumlah beban xxx
Laba bersih xxx

Sumber: Warrent dkk, 2014

b) Laporan Perubahan Modal

Tabel 2.8

Organisasi Nirlaba
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31Desember……..
Modal, 1 Desember…….. xxx
Investasi selama bulan berjalan……. xxx
Laba bersih bulan berjalan……… xxx
xxx
Dikurangi penarikan……… xxx
Kenaikan pada ekuitas pemilik xxx
Modal, 30 Desember………. xxx

Sumber: Warrent dkk, 2014


23

c) Laporan Posisi Keuangan

Tabel 2.9

Organisasi Nirlaba
Laporan Posisi Keuangan
31Desember……..
Aset Liabilitas
Kas……… xxx Utang Usaha…… xxx
Bahan habis pakai.. xxx Ekuitas Pemilik
Tanah…….. xxx Modal,…….. xxx
Total Aset……. Xxx Total liabilitas dan ekuitas pemilik.. xxx

Sumber: Warrent dkk, 2014

d) Laporan Arus Kas

Tabel 2.10

Organisasi Nirlaba
Laporan Arus Kas
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Desember……
Aliran Kas dari Aktivitas Operasi:
…………………………………. xx
…………………………………. xx
…………………………………. xx
Jumlah Kas dari Aktivitas Operasi xx

Aliran Kas dari Aktivitas Investasi:


…………………………………. xx
…………………………………. xx
…………………………………. xx
Jumlah Kas dari Aktivitas Investasi xx

Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan:


…………………………………. xx
…………………………………. xx
…………………………………. xx
Jumlah Kas dari Aktivitas Pendanaan xx

JUMLAH KAS xx

Sumber: Warrent dkk, 2014


24

e) Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara

sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan

arus kas harus dikaitkan dengan informasi yang terdapat dalam

catatan atas laporan keuangan. Catatan atas alaporan keuangan

mengungkapkan:

1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan

kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap

peristiwa dan transaksi yang penting.

2. Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan tapi yidak disajikan di neraca, laporan laba rugi,

laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.

3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan

keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar

(Ikatan Akuntan Indonesia, 2015)

9. Membuat ayat jurnal penutup

Ayat jurnal penutup di buku besar ditulis secara singkat sebagai

“penutup” selain itu, biasanya satu baris akan ditambahkan dikolom

debit dan kredit setelah ayat jurnal penutup diposting. Baris ini akan

memisahkan transaksi pendapatan, beban, dan prive periode

selanjutnya dengan periode sekarang.


25

Tabel 2.11

Nama Perusahaan
Jurnal Penutup
Periode………………

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


Post

Sumber: Warrent dkk, 2014

10. Menyiapkan daftar saldo setelah penutupan

Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah menyiapkan daftar

saldo setelah penutupan. Tujuan dari daftar saldo setelah penutupan ini

adalah untuk memastikan bahwa buku besar telah sesuai pada awal

periode berikutnya. Semua akun beserta saldo dalam daftar saldo setelah

penutupan harus sama dengan akun dan saldo di laporan posisi keuangan

pada akhir periode.


26

Tabel 2.12
Nama organisasi nirlaba…….
Daftar Saldo Setelah Penutupan
31 Desember……
Saldo Saldo
Debit Kredit
(a)…………….. xxx
(b)…………….. xxx
(c)…………….. xxx
(d)…………….. xxx
(e)…………….. xxx
(f)…………….. xxx
xxx xxx

Sumber: Warrent dkk, 2014


2.2 Organisasi Nirlaba

2.2.1 Definisi Organisasi Nirlaba

Organisasi Nirlaba sering juga disebut dengan istilah organisasi non-

profit atau organisasi non bisnis. Jika dilihat dari istilah “nirlaba”, maka dapat

kita lihat bahwa organisasi nirlaba ini didirikan dengan alasan-alasan diluar

dari pada usaha memperoleh laba untuk para pemilik atau investor. Organisasi

nirlaba adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung

suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan

yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat

mencari laba (moneter).


27

Nickels, dkk (2009:2) menyatakan bahwa suatu organisasi nirlaba

adalah suatu organisasi yang tujuan-tujuannya tidak mencakup penciptaan

laba pribadi bagi pemilik atau pengelolanya, organisasi nirlaba sering kali

berusaha mencapai keuntungan finansial, tetapi keuntungan-keuntungannya

tersebut digunakan untuk mencapai tujuan sosial atau pendidikan dari

organisasi dan bukannya untuk kepentingan pribadi.

Organisasi nirlaba berdiri untuk mewujudkan perubahan pada individu

atau komunitas. Organisasi nirlaba menjadikan sumber daya manusia sebagai

aset yang paling berharga, karena semua aktivitas organisasi ini pada dasarnya

adalah dari,oleh dan untuk manusia. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya

pada organisasi bisnis,dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba

tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut

tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat

likuiditas atau pembubaran organisasi.

2.2.2 Karakteristik Organisasi Nirlaba

Muhammad (2008:66) juga menyatakan bahwa karakteristik organisasi

nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis yang berorientasi untuk memperoleh

keuntungan (profit organization), sedangkan organisasi nirlaba tidak

berorientasi untuk mencari keuntungan (non-for-profit organization) dimana

kelangsungan hidup organisasi nirlaba sangat bergantung dari sumbangan para

donator.

Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis.

Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara organisasi nirlaba


28

memperoleh sumber daya dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas

operasinya. organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para

anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun

dari organisasi tersebut.

Berikut ini adalah karakteristik organisasi nirlaba yang

membedakannya dengan organisasi bisnis berdasarkan PSAK No. 45

(2011:2),Yaitu:

a. Sumber daya organisasi nirlaba berasal dari pemberi sumber daya yang

tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang

sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.

b. Menghasilkan barang dan atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba dan

jika organisasi nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak

dibagikan kepada pendiri atau pemilik organisasi nirlaba tersebut.

2.3 Jimpitan

2.3.1 Pengertian Jimpitan

Jimpitan berasal dari bahasa Jawa yang diambil dari kata “jumput”

yang diartikan sebagai “pungut”. Jimpitan merupakan tradisi gotong-royong

desa dalam wujud sumbangan sukarela berupa uang atau beras dalam skala

kecil satu atau dua sendok beras setiap harinya yang diletakkan dipotongan

pipa atau potongan botol dan digantung didepan rumah masing-masing

warganya. Kegiatan ini dilakukan dari rumah ke rumah, dengan jumlah sedikit

secara berkelanjutan sesuai dengan keikhlasan warga yang memberi (Hasym

& Pratama, 2014). Jimpitan yang berasal dari kata “jumputan” atau
29

“menjumput”, memiliki arti kata memungut. Searah dengan perkembangan

jaman, saat ini kegiatan jimpitan berubah dari penjimpit beras menjadi

penjimpit uang receh maupun uang kertas yang menjadi objek yang

dikumpulkan oleh masyarakat.

Berdasarkan pemaparan di atas, pengertian jimpitan adalah suatu

kegiatan gotong royong berupa pengumpulan uang receh atau kertas setiap

harinya, yang diletakkan di wadah-wadah yang telah di tentukan warga dan

digantung didepan rumah masing-masing yang nantinya akan diambil oleh

koordinator Jimpitan yang sudah dipilih oleh ketua RT dari warga setempat di

RT. 19. Kecamatan Samarinda Utara, Kelurahan Lempake. (Harsono, 2014),

mengidentifikasi manfaat dari kegiatan Jimpitan, yaitu:

a. Tali asih bagi warga yang sakit

b. Santunan bagi warga yang tidak mampu secara finansial

c. Retribusi sampah

d. Retribusi pengolahan limbah

e. Perbaikan lingkungan

f. Perayaan hari besar nasional

g. Inventaris kelompok Jimpitan

h. Sebagai penerimaan untuk pembelian material pembangunan desa, seperti:

pembangunan lapangan bola voli, bulu tangkis, bola pimpong, pembelian

material untuk jalan rusak.

i. Gabungan modal sosial Rukun Kematian yang dipergunakan untuk

bantuan warga yang sedang berduka


30

j. Sebagai permodalan kesejahteraan desa melalui permodalan usaha di

perkumpulan Kelompok Tani.

Menejemen dana jimpitan dikelola oleh koordininator dari warga

setempat, yang terbagi menjadi 3 fungsi, yaitu:

a. Koordinator pengelola jimpitan

b. Bagian operasional lapangan

c. Bagian pengawasan

Institusi jimpitan ini dapat terbentuk dalam kondisi sebagai berikut:

a. Dibutuhkan aktor yang memiliki kemampuan leadership yang baik,

kemauan yang kuat, dan berpengetahuan berkenaan dengan kegiatan yang

dibentuk, serta manfaat yang diperoleh.

b. Adanya kesetaraan pada seluruh anggota/warga yang terlibat.

c. Wadah memenuhi kepentingan seluruh warga bukan pada

sekelompok/golongan warga tertentu

d. Adanya bentuk modal sosial yang pernah tumbuh.

e. Kemauan warga dalam membentuk dan berpartisipasi melaksanakan

jimpitan.

2.3.2 Pelaksanaan Jimpitan

Jimpitan adalah kegiatan pengumpulan sesuatu (berupa uang receh

atau kertas) yang di lakukan dari rumah ke rumah secara berkelanjutan, sesuai

keikhlasan/kerelaan pemberi. Biasaya jimpitan digunakan untuk kegiatan

sosial di suatu komunitas wilayah RT. Gerakan ini sudah lama dikenal di

kalangan warga, biasanya gerakan ini dilakukan oleh takmir Masjid, atau
31

pengurus Mushola untuk kegiatan operasional Masjid/Mushola setempat.

Secara fisik kegiatan ini apabila dijalankan dengan benar akan memberi

manfaat yang sangat besar bagi pembangunan desa pada umumnya dan

lingkup RT pada khusunya. Yaitu dengan cara menggerakkan jimpitan sebagai

gerakan nasional dengan memfungsikan ketua RT sebagai penanggungjawab

untuk dibentuknya koordinator organisasi terkecil sebagai pemunggut

jimpitan, kemudian dari RT tersebut dihimpun di tingkat desa. Atau dengan

cara membentuk suatu lembaga yang mengurusi jimpitan

Aktivitas dana jimpitan meliputi:

a. Proses Perencanaan

Dalam proses perencanaan meliputi:

1. Ide jimpitan, yaitu gagasan pentingnya dilaksanakan jimpitan untuk

keperluan desa. Perlu adanya penguatan dan upaya untuk bisa

dilaksanakan jimpitan.

2. Rapat, yaitu untuk tercapainya kesepakatan maka harus ada pertemuan

seluruh warga yaitu melalui rapat untuk mencapai suatu mufakat

bersama.

3. Penentuan tujuan, sasaran, dan tindakan-tindakan yang dilakukan

untuk mencapai tujuan

b. Proses Pengorganisasian

Proses pengorganisasian meliputi:

1. Pembentukan kepengurusan, suatu organisai dalam pelaksanaan tugas

sangat penting untuk terbentuknya kepengurusan untuk mejalankan


32

tugas, salah satunya jimpitan ketika sudah bisa dilaksankan maka

kepengurusan pengambilan hingga pelaporan harus ada

penanggungjawab yang berkewajiban untuk melaksankan tugas

tersebut.

2. Pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara, pengurus inti adalah

tonggak utama dalam menjalankan suatu tugas organisasi atau

kelompok kerja. Maka ketua, sekertaris, dan bendahara sangat

diperlukan dalam pembentukan kepengurusan awal.

3. Sistem Pelaksanaan Jimpitan berupa pengambilan uang jimpitan,

pelaksanaan jimpitan melalui tim yang sudah berwenang dalam

pengambilan ditiap-tiap rumah untuk pengambilan uang yang sudah

disodakohkan warga untuk keperluan desa.

4. Pengalokasian jimpitan, yaitu uang jimpitan yang sudah terkumpul

seluruhnya disebut dana jimpitan yang akan dialokasikan sebagai

berikut:

1) Pembangunan infrastruktur desa, yaitu untuk keperluan pembangunan

jalan, saluran air hingga perbaikan fasilitas yang sudah dibangun

sebelumnya seperti gapura, posyandu dan tempat ronda.

2) Perkembangan potensi desa, yaitu jimpitan juga diperlukan jangka

panjang untuk pembangunan potensi desa dari sumber daya alam yaitu

air pegunungan yang digunakan untuk kebutuhan minum desa ketika

kebutuhan air ditiap rumah mulai habis, lalu untuk pembangunan


33

tempat olahraga yang dibangun dari lahan kosong diperdayakan untuk

lapangan voli dan lapangan bulu tangkis.

c. Proses pengarahan

Pemberian motivasi dan semangat, sangat dibutuhkan peran leader

yaitu ketua dalam pemberian arahan dan motivasi dalam menjalankan

sebuah tim. Karena terkadang kejenuhan setiap pekerjaan datang dalam

setiap seseorang maka peran penting ketua dalam memberikan motivasi

dan semangat.

1. Proses pengendalian

Proses pengendalian meliputi:

a. Hasil yang telah dicapai dalam dua bulan terakhir, suatu laporan yang

harus dirutinkasn terkait transparansi dana jimpitan yang sudah

terkumpul dan yang telah dialokasikan untuk keperluan sosial maupun

pembangunan infrastruktur desa dan pengembangan potensi desa.

b. Evaluasi dana jimpitan, rutinitas evaluasi tiap dua bulan sekali setelah

pelaoran sangat dibutuhkan dalam pengendalian dana jimpitan untuk

tetap bertahan, kendala maupun permasalahan dalam perjalanan dari

pengambilan uang jimpitan hingga pengalokasian dana sangat perlu


34

dievaluasi apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak (Sumber:

Institusi Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake)

Kegiatan jimpitan ini diatur dengan mekanisme operasional

jimpitan, mekanisme identifikasi masalah, dan mekanisme

penggunaan/pemanfaatan hasil jimpitan. Mekanisme ini telah dilakukan

dengan baik sesuai aturan yang ditetapkan, terutama pemberdayaan warga

yang terlibat didalamnya berkenaan dengan penyampaian aspirasi dan

pengambilan keputusan untuk segala kegiatan jimpitan. Seluruh proses

pengawasan dalam memajukan kegiatan jimpitan dilakukan berdasarkan

musyawarah warga. Kendala yang terjadi hadir dari keinginan warga

dalam berpartisipasi, khususnya pada pengawasan dan dalam

menyampaikan partisipasi yang lebih ditingkatkan lagi.

2.4 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penerapan Proses

Akuntansi pada pengelolaan dana jimpitan dapat dilihat pada tabel 2.13

Tabel 2.13 Penelitian Terdahulu

Nama
No. Judul Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti
1. Andarsari, Laporan Keuangan Akuntansi dengan accrual basis
Rosita Organisasi Nirlaba dianggap lebih baik daripada
(2016) (Lembaga Masjid) cash basis karena dianggap
menghasilkan aporan keuangan
yang lebih dapat dipercaya, lebih
akurat, komprehensif, dan
relevan.

2. Hasunah Penyusunan Laporan Berdasarkan PSAK yang sesuai


(2015) Keuangan Yayasan dengan yayasan adalah PSAK
Pendidikan Islam No. 45 yang dapat digunakan
Menurut PSAK 45 sebagai dasar penyusunan
35

laporan keuangan karena


yayasan termasuk kedalam
organisasi nirlaba, namun pada
YPIs Raudlatul Thalabah
terdapat penerimaan zakat, infaq
dan shadaqah, sehingga perlu
memperhatikan standar lain yang
mengatur tentang zakat, infaq,
dan shadaqah yaitu PSAK No.
109

Disambung ke halaman berikutnya

Tabel 2.13. Sambungan


No. Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti
3. Sari (2010) Proses Akuntansi Pada Proses akuntansi yang
Organisasi Nirlaba dilaksanakan oleh yayasan di
(Studi Kasus Pada kecamatan Kemuning ini tidak
Yayasan di Kecamatan sesuai dengan Standar Akuntansi
Kemuning) Keuangan yang berlaku. Hal ini
akan disebabkan oleh pimpinan
maupun karyawan terbatas.

4. Endra Analisis Penerapan Laporan keuangan yang


Julianto PSAK No. 45 Pada diterapkan oleh Yayasan Al-
(2017) Yayasan AL-MA’RUF Ma’ruf belum sesuai dengan
Kota Samarinda Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan PSAK No. 45

5. Wulandari Penerapan PSAK No. Masjid Al-Falah telah


(2015) 45 dalam menerapkan PSAK No. 45
Mengkomunikasikan mengenai pelaporan keuangan
Aktivitas Pelayanan organisasi nirlaba namun
Masjid AL-FALAH sebaiknya masjid Al-Falah juga
Surabaya Terhadap harus menyesuaikan dengan
Publik penyusunan laporan keuangan
terkait standar akuntansi
keuangan lembaga khusus
agama islam, yaitu PSAK 109
mengenai akuntansi zakat dan
36

sedekah atau infaq

6. Hsyim dan Pelestarian Tradisi Program kegiatan pengadaan


Pratama Uang Jimpitan di uang jimpitan berjalan dengan
(2014) Lingkungan Dusun lancer meskipun terdapat
Ngepuh Lor, Desa beberapa faktor penghambat
Banyusidi, Pakis, yang sampai menjadi kendala,
Magelang, Jawa jimpitan merupakan salah satu
Tengah upaya untuk mengadakan modal
bagi kegiatan masyarakat seperti
iuran sampah, lampau jalan dan
berbagai iuran bersama lainnya

Disambung ke halaman berikutnya

Tabel 2.13. Sambungan


No. Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti
7. Damayanti Studi Komparasi Hasil penelitian menemukan : 1)
(2017) Menejemen Jimpitan menejemen jimpitan di RT 07
di RT 07 RW 02 LK RW 02 LK IV Kelurahan Bandar
IV Kelurahan Bandar Jaya Barat cukup baik dilihat
Jaya Barat dan di RT dari proses perencanaan,
06 Dusun Adi Luhur pengorganisasian, pengarahan,
Kampung Adijaya dan pengendalian yang berjalan
baik, 2) menejemen jimpitan
yang dilakukan di RT 06 cukup
baik dilihat dari proses
perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian
yang berjalan baik
37

2.5 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis

besar alur logika berjalannya sebuah penelitian. Kerangka konsep dibuat

berdasarkanpertanyaan penelitian (research question) dan merepresentasikan

suatu himpunan dari beberapa konsep serta hubungan diantara konsep-konsep

tersebut. Seperti yang telah dijelaskan dalam latar belakang, rumusan masalah

dan dasar teori serta batasan konsepsional dalam penelitian ini. Untuk

memberikan gambaran yang lebih jelas tentang alur pemikiran penelitian ini,

maka akan dijelaskan sebagai berikut.


38

Proses Akuntansi Pengelolaan Dana Jimpitan :


Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara
RT. 19

Isu Penelitian
Konsep Teoritis Jimpitan yang diterapkan di Kelurahan
Proses Akuntansi Pada Lempake RT. 19 pencatatan yang
Entitas Nirlaba dilakukan belum secara rinci tiap rumah
dan tidak adanya bukti transaksi
penggunaan dana jimpitan, hanya
pencatatan penerimaan dan pengeluaran
secara keseluruhan tiap minggu.

Rumusan Masalah
Bagaimanakah proses akuntansi pengelolaan dana jimpitan di
Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19?

Alat Analisis
Proses Akuntansi Entitas Nirlaba

Hasil Penelitian
39

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Penelitian


Sumber: Dikembangkan dalam skripsi ini
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional

Sesuai dengan judul penelitian yaitu Proses Akuntansi Pengelolaan Dana

Jimpitan Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19. Maka definisi

operasional penelitian ini terdiri dari:

1. Kegiatan Jimpitan adalah kegiatan pengumpulan dana atau barang (uang receh

atau kertas) yang bersumber dari suatu kelompok masyarakat. Kegiatan

jimpitan sudah lama diketahui oleh masyarakat, pada umumnya kegiatan ini

dilakukan oleh koordinator dari warga setempat yang telah ditunjuk oleh ketua

RT dan rembuk warga.

2. Pengumpulan dana dari kegiatan jimpitan termasuk dalam kelompok infak

dan sedekah. Sehingga penelitian ini mengadopsi dari tradisi islam dan

menurut bahasa istilah masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab

Syaraka yang berarti ikut serta atau berpartisipasi, (Hanafi, Zamron

Qomarullah 2015) “ Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia dari

orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau

mengadakan perdamaian diantara manusia. Barang siapa berbuat demikian

karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala

yang besar, QS. An-Nisa: 114. “ Kamu tidak akan memperoleh kebajikan,

sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun

yang kamu infakkan, tentang hal itu, sungguh Allah Maha mengetahui, QS.

Ali-Imran: 92. Dana Jimpitan yang dihimpun dari masyarakat di kelurahan

39
40

Lempake Jaya diidentifikasikan sebagai dana infak/sedekah. Jimpitan yang

dipahami oleh masyarakat Lempake Jaya sebagai sedekah bersama-sama

bersama-sama akan membantu sesama warga dilingkungan Lempake Jaya,

Masyarakat Lempake Jaya menggunakan Jimpitan sebagai bentuk membantu

masyarakat yang tidak mampu, sedang sakit hongga untuk pembelian material

perbaikan infrastruktur jalan dan retribusi sampah.

3. Proses akuntansi adalah prosedur yang digunakan untuk menganalisis,

mencatat, mengklasifikasikan informasi untuk ditampilkan dalam laporan

keuangan, yaitu :

Proses akuntansi meliputi:

a) Menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi ke dalam jurnal.

b) Posting transaksi tersebut ke buku besar.

c) Menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan.

d) Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian.

e) Menyiapkan kertas kerja akhir periode (opsional).

f) Membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar.

g) Menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan.

h) Menyiapkan laporan keuangan.

i) Membuat ayat jurnal penutup dan posting ke buku besar.

j) Menyiapkan daftar saldo setelah penutup.

4. Penelitian tentang jimpitan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif

dengan tipe deskriptif. Dalam penelitian ini, data yang akan dicari berupa

laporan pertanggungjawaban ungkapan hasil wawancara jimpitan di desa


41

lempake jaya RT.19 Kelurahan Lempake Samarinda Utara . Catatan dan

ungkapan dari informan dapat dilihat dari proses perencanaan jimpitan, proses

pengorganisasian jimpitan, proses pengarahan jimpitan dan proses

pengendalian jimpitan. Untuk itu penulis mengulas, memahami,

mendiskripsikan, memaparkan, dan menyimpulkan tentang dana jimpitan

secara mendalam.

3.2 Objek Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di jalan lempake jaya , Kelurahan

Lempake, Kecamatan samarinda utara. Penelitian ini peneliti memilih desa

lempake jaya RT. 19. Jangkauan penelitian meliputi dari proses pengambilan

dana jimpitan hingga proses pertanggungjawaban dan pengalokasian dana

jimpitan . Dan dasar pengambilan objek di daerah tersebut dikarenakan dari

delapan kelurahan yang lain, kelurahan lempake berpotensi untuk percontohan

pelaksanaan Jimpitan yang baik untuk melakukan teknis jimpitan yaitu RT.

19. Potensi dilempake pun ada beberapa yang baik dikembangkan ketika

permodalan bisa menunjang dalam pembangunan, seperti daerah pegunungan

yang terdapat mata air yang berpotensi dikelola dengan baik untuk tempat

wisata bahkan untuk SDA yang dipergunakan untuk kebutuhan minum.


42

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif

deskriptif. Data kualitatif deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui kondisi secara riil pada objek penelitian.

3.3.2 Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh

orang atau pihak lain) (Nur dan Bambang, 2002)

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer yaitu, data yang diperoleh langsung dari

Koordinator pengelola dana jimpitan RT. 19 seperti laporan keuangan

dan data-data yang berkaitan dengan proses akuntansi. Data sekunder

yaitu, yang diperoleh dari kantor Kelurahan Lempake Kecamatan

Samarinda Utara.
43

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang dibahas

penelitian maka, Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang data

dan informasi diperoleh dari kegiatan di kancah lapangan kerja penelitian. Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data di

lapangan sebagai berikut:

a. Wawancara

Penelitian ini menggunakan teknik wawancara proses jimpitan di Desa

Lempake Jaya RT. 19. Dalam pengumpulan data peneliti melakukan

wawancara secara tatap muka dan wawancara kepada Ketua Rukun Tetangga

dari proses perencanaan, pengorganisasian hingga pengendalian pengelolaan

Dana Jimpitan oleh koordinator Jimpitan yang dipilih Ketua Rukun Tetangga

dari warga setempat mulai dari pengambilan, penyetoran, pencatatan dan

pengalokasian di RT. 19 Desa Lempake Jaya, Kelurahan Lempake Samarinda

Utara

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi sebagai data pendukung

dalam melaksanakan penelitian. Dokumentasi dalam penelitian ini merupakan

pengumpulan dokumen yang sudah ada sebelumnya. Dalam penelitian ini,

dokumentasi yang disiapkan berupa:

1. Data perencanaan dan realisasi program kegiatan Jimpitan

2. Data catatan akuntansi mengenai penerimaan dan penggunaan dana

Jimpitan
44

c. Studi kepustakaan (library research)

Penelitian yang dilakukan hubungannya dengan penelitian ini. Hal tersebut

dimaksudkan sebagai sumber acuan untuk membahas teori yang mendasari

pembahasan masalah dalam penelitian ini. Untuk melengkapi informasi,

peneliti juga mengutip beberapa skripsi atau jurnal yang diakses pada berbagai

situs di internet.

3.5 Analisis Data

Untuk melakukan analisis terhadap penerapan Proses Akuntansi Data

Keuangan jimpitan di Kelurahan Lempake RT. 19, maka penulis menggunakan

alat analisis Proses Akuntansi Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Sementara

metode analisis yang digunakan adalah menggunakan teknik analisis Deskripsi,

yaitu menggambarkan realitas di lapangan dan membandingkan dengan teori dari

referensi yang ada, serta menarik kesimpulan.

Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun

suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 1988). Tujuan dari penelitian

deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran, atau lukisan secara

sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki. Dan menurut Sugiyono (2005), menyatakan

bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan

untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Whitney (1960), metode

deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.


45

Proses akuntansi adalah prosedur yang digunakan untuk menganalisis,

mencatat, mengklasifikasikan informasi untuk ditampilkan dalam laporan

keuangan, menurut Warrent dkk,(2014) proses akuntansi meliputi:

1. Menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi ke dalam jurnal.

2. Posting transaksi tersebut ke buku besar.

3. Menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan.

4. Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian.

5. Menyiapkan kertas kerja akhir periode (opsional).

6. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar.

7. Menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan.

8. Menyiapkan laporan keuangan.

9. Membuat ayat jurnal penutup.

10. Menyiapkan daftar saldo setelah penutup.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kelurahan Lempake

Kelurahan lempake secara administrasi termasuk keadaan wilayah Kota

Samarinda yang memiliki batas wilayah dengan Kelurahan Sungai Siring (bagian

utara), Kelurahan Mugirejo dan Gunung Lingai (bagian selatan), Kelurahan

Gunung Lingai, Sempaja Utara dan Selatan (bagian barat), Kelurahan Tanah

Merah dan Sungai Siring (bagian timur). Kelurahan Lempake memiliki luas

wilayah 3.224 Km2 dengan keadaan topografi berupa dataran rendah, tinggi

dengan ketinggian 1275 meter dari permukaan laut. Kelurahan Lempake terdiri

dari 10 Desa dengan jumlah penduduk pada 2018 sebesar 14.975 jiwa, dengan

3.429 kepala keluarga.

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Lempake Berdasarkan Usia Pada 2018
Jenis Kelamin
No Golongan Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 00 – 04 Tahun 1.012 1.038 2.050
2 05 – 09 Tahun 316 327 643
3 10 – 16 Tahun 561 542 1.103
4 17 – 19 Tahun 608 722 1.330
5 20 – 29 Tahun 864 641 1.505
6 30 Tahun keatas 3.866 1.667 5.533
Sumber: Kelurahan Lempake (data diolah penulis)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di Kelurahan

Lempake masih banyak yang berusia muda dam masih produktif untuk bekerja

akan tetapi kecenderungan yang terjadi banyak pernikahan usia muda.

47
48
49

1.1.2 Sarana dan Prasarana

Tabel 4.2 Jumlah Sarana Pendidikan

No Sarana dan Prasarana Jumlah


1. Taman Kanak-kanak 10
2. Sekolah Dasar 8
3. SMP 2
4. SMA 2
Sumber: Kelurahan Lempake (data diolah penulis)

Sarana dan prasarana Pendidikan sekolah memberikan kemudahan

penduduk di Kelurahan Lempake untuk mengenyam Pendidikan. Jumlah sekolah

yang ada di Kelurahan Lempake, menunjukan distribusi tingkat Pendidikan.

Sarana peribadatan Kelurahan Lempake dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Jumlah Sarana Peribadatan

No Sarana dan Prasarana Jumlah


1 Masjid 16
2 Mushola/Langgar 22
3 Gereja 6
Sumber: Kelurahan Lempake (data diolah penulis)

Untuk sarana peribadatan yang ada di Kelurahan Lempake cukup banyak,

sehingga memudahkan masyarakat Kelurahan Lempake dalam beribadah.

Tabel 4.4 Jumlah Sarana Kesehatan

No Sarana dan Prasarana Jumlah


1 Puskesmas 1
2 Puskesmas Pembantu 3
Sumber: Kelurahan Lempake (data diolah penulis)

Untuk sarana kesehatan di Kelurahan Lempake cukup baik, sehingga

memudahkan warga Kelurahan Lempake dalam berobat tidak terlalu jauh dalam

penanganan kesehatan.
50

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Gambaran Umum Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake Kecamatan

Samarinda Utara

Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda yang memiliki delapan

kelurahan dengan penduduk 14.975 jiwa, mayoritas masyarakat Kelurahan

Lempake merupakan pendatang dari berbagai daerah seperti Sumatera,

Banjarmasin, dan Pulau Jawa. Dalam menghadapi konteks urban community dan

minimnya fasilitas publik yang memadai mendorong warga Kelurahan Lempake

berinisiatif untuk membentuk institusi jimpitan.

Forum Me-Dan di RT. 19 yang dibentuk oleh Kantor Pusat Medis dan

Aksi Kemanusiaan (Me-Dan) Jl. Ali Sakti no. 6 Desa Gitik Kec. Rogojampi

Banyuwangi pada tahun 2013. Dibentuk berdasarkan surat keputusan No. :

01/SK-WIL/08/2015 melalui Kantor Pusat Medis dan Aksi Kemanusiaan (Me-

Dan). Dan sekarang mengelola dana jimpitan di RT. 19 Kelurahan Lempake

Kecamatan Samarinda Utara.


51

4.2.2 Pelaksanaa Jimpitan

Jimpitan adalah salah satu bentuk bantuan modal sosial, yang dikelola

melalui Musyawarah Perencanaan Desa (Musrembangdes). Musrembangdes

adalah forum musyawarah yang membahas usulan-usulan perencanaan atau

program pembangunan desa yang berpedoman berdasarkan prinsip-prinsip

Perencanaan Pembangunan Masyarakat Desa (P3MD). Menurut Tjokroamidjoyo

(2009) prinsip partisipasi adalah keterlibatan setiap warga Negara dalam

pengambilan keputusan baik segera langsung maupun melalui institusi yang

mewakili kepentingannya. Implementasi program Jimpitan di Kelurahan Lempake

Jaya RT. 19. Bertujuan untuk memperdayakan masyarakat dan menekankan

proses motivasi berpartisipasi tersebut juga telah dibuktikan dengan hasil

wawancara: “ Melalui Musyawarah, yang melibatkan perangkat desa (LSM,

Kelompok Tani ) dengan adanya Jimpitan ini masyarakat sangat senang sekali dan

antusias sepanjang kegiatan Jimpitan pengalokasian dananya untuk modal sosial”

(Hasil wawancara dengan ketua Kelompok Tani Bpk. Utomo, pada tgl 13 Januari

2019)

Hal ini didukung oleh pernyataan Informan sebagai berikut: “Tingkat

partisipasi masyarakat sangat baik, terbukti saat adanya Musrembangdes

masyarakat sangat antusias hadir dalam memberikan masukan program. Dan saat

pelaksanaan masyarakat ada yang bersenang hati bahwa jimpitan aka ada dana

untuk bantuan 17-an” (Hasil wawancara dengan Tokoh masyarakat Lempake Bpk

Rosit, pada tgl 18 November 2018)


52

Ketua RT
mengadakan
Musyawarah Desa MusDes dihadiri
bersama Koordinator LSM, dan masyarakat
Jimpitan desa

Rancangan Jimpitan Tim Pelaksana


disepakati dalam Jimpitan
MusDes dan menjadi menyampaikan
salah satu rencana teknis
penyusunan Jimpitan berdasarkan
prioritas

Gambar 4.3 Mekanisme Perencanaan Dana Jimpitan


Sumber: Kelurahan lempake RT. 19
Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang menghimpun dana sepenuhnya dari

masyarakat oleh tim jimpitan. Dalam pelaksanaan program jimpitan ini,

dibutuhkan keterbukaan dari Tim Pelaksanaan desa di kelurahan Lempake RT. 19.

Salah satu wujud nyata dari tim pelaksana desa di kelurahan Lempake dalam

mendukung keterbukaan informasi program jimpitan adalah dengan mengadakan

LPJ tiap minggunya bersama warga setempat.

Keterbukaan Informasi, khususnya laporan penerimaan Dana jimpitan

merupakan usaha Tim Jimpitan untuk melaksanakan prinsip transparansi dan

pengelolaan Dana “Jimpitan” hal ini sesuai dengan yang diucapkan oleh Informan

berikut. “Untuk di RT. 19, Jimpitan sudah beralih ke komunitas MEDAN yaitu

forum (Medis dan Aksi Kemanusiaan), dalam sistemnya tetap jimpitan namun

sudah dilengkapi surat kerja untuk Tim pengambilan dananya. Terkait

transparansi kami ditiap 1 bulan sekali dimalam rabu saat pengajian Rutin
53

Bulanan, yang pasti penyampaian penerimaan dana dan alokasi untuk Santunan

membantu permodalan desa kaya kelompok tani hingga bantuan bencana”

(Hasil wawancara dengan Ketua MEDAN Bpk. Topan RT.19 , pada tgl 12

Desember 2018) “Kami pelaksanaan jimpitan sekarang gabung dengan Dana

Rukun Kematian jadi yang melaksanakan Tim Rukun Kematian, Teknisnya itu

pengambilan Dana Jimpitan Tiap Minggunya dan untuk evaluasi serta pelaporan

di acara wiridan.”

Hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa didalam pelaksanaan

kegiatan oleh pengelola jimpitan, terutama tentang kegiatan masyarakat seperti

gotong-royong, pengelolaan lapangan yang melalui penyerapan dana jimpitan

dapat diketahui bahwa tanggung jawab pengelola jimpitan sudah memenuhi

ketentuan pembuatan laporan kegiatan Jimpitan dan laporan akhir kegiatan.

Pertanggungjawaban pelaksanaan program Jimpitan kepada masyarakat

Lempake dilakukan melalui system pelaporan yang dilakukan secara periodik.

Laporan pelaksanaan jimpitan terdiri dari laporan keuangan meliputi jumlah

penerimaan dan pengeluaran serta saldo. Lalu pengalokasian dana ditiap minggu

hingga tiap bulan satu kali”

4.2.3 Pertanggungjawaban Dana Jimpitan

Pertanggungjawaban Dana Jimpitan di Kelurahan Lempake terintegrasi

dengan pertanggungjawaban kepada masyarakat setempat. Pemungutan keuangan

jimpitan ini dilakukan untuk menguatakan pilar transparansi. Pengelolaan

keuangan Jimpitan harus dilakukan secara efisien dan efektif, jimpitan yang

merupakan sumber utama modal sosial desa dalam mengatasi permasalahan


54

sosial harus dipertanggungjawabkan secara transparan kepada masyarakat. Selain

itu pertanggungjawaban kepada masyarakat dilakukan secara periodik setiap

bulannya sekai melalui wiridan, dan pengajian rutin bulanan.

Untuk pengelolaan administrasi keuangan, administrasi keuangan yang

dilaksanakan di kelurahan Lempake RT. 19 hanya menggunakan buku kas untuk

mencatat mutasi kas masuk dank as keluar, sebagaimana hasil wawancara dengan

informan bendahara sebagai berikut. “Tim penjimpit atau Jimpitan ini bergerak

mengambil uang dimasing-masing warga dibagian depan rumah yang sudah

disediakan tempat berupa pipa, lalu uang tersebut disetorkan ke bendahara

memasukannya dan dicatat sebagai penerimaan untuk pengeluaran seperti upah

jalan Tim penjimpit dimasukan di pengeluaran, lalu akan terlihat sisa saldo yang

ada” (hasil wawancara bendahara Jimpitan Bpk. Heru RT.19, pada tanggal 12

januari 2019)

Informasi-informasi tersebut menunjukan bahwa sistem

pertanggungjawaban pelaksanaan Jimpitan di Kelurhan Lempake telah

melaksanakan transparansi keuangan desa. Dan pengelolaan Jimpitan juga telah

melaksanakan pertanggungjawaban administrasi keuangan dengan ringkas dan

baik yaitu setiap pengeluaran tercatat dalam pembukuan buku kas.

4.2.4 Pengawasan Alokasi Dana Jimpitan

Pengawasan terhadap dana jimpitan beserta pelaksanaan kegiatan

dilakukan secara fungsional. Melihat dan operasional oleh pimpinan desa atau kita

sebut Ketua RT. 19. Pengawasan pengelolaan Jimpitan di Kelurahan Lempake

sudah berjalan dengan baik, sesuai dengan yang dikatakan informasi berikut.
55

“Bentuk pengawasan dalam hal ini dari kelurahan Lempake RT. 19 ada

pembinaan yang juga ada pendamping untuk mengawal kegiatan jimpitan

tersebut. Disektor desa kita mengikuti petunjuk atau prosedur dari pelaksanaan

jimpitan dengan pelaksanaan jimpitan tersebit dilakukan oleh Tim Pelaksana

Jimpitan” (Hasil Wawancara dengan Ketua RT. 19 Bpk. Slamet , pada tgl 15

januari 2019).

Pengawasan terhadap pelaksanaan Jimpitan, dapat dikatakan bahwa

pengelolaan jimpitan dikelurahan lempake RT 19. Sudah baik, indicator yang

sudah dipenuhi dalam memenuhi kebutuhan masalah sosial, Sudah menunjukan

kebermanfaatan yang baik bagi desa. Semakin meratanya Tim pelaksanaan

Jimpitan akan terbentuknya Inisiatif masyarakat dalam mengelola dan

bertanggungjawab terhadap keberlanjutan permodalan desa untuk material

infrastruktur dan tali asih warga dengan demikian perlu dilakukan penyempurnaan

secara berkelanjutan dengan tetap menyesuaikan situasi dan kondisi suatu desa

untuk mufakat bersama.


56

4.2.5 Struktur Institusi Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake Kecamatan

Samarinda Utara

Dalam menjalankan tujuan institusi jimpitan ini, kita tidak dapat

melakukannya tanpa adanya anggota dan bantuan dari masyarakat itu sendiri. Kita

memerlukan adanya bantuan yang dapat diajak bekerjasama dalam melakukan

tugas sesuai dengan fungsi masing-masing.

Gambar 4.1 Bagan alur koordinasi RT.19

Ketua RT. 19

(Bpk. Slamet)

Sekertaris Bendahara

Topan Andika, S.Pd (Heru Hermawan, S.Pd)

Seksi Humas (Adung Karyo Seksi Keamanan Seksi Sumber Daya Manusia
Setiabudi, S.Sos) (Ramono) (Rosit Ahmadi)

1. Koordinasi 1. Penjagaan Pos 1. Pengelola Rukun


Pengembangan Kamling Kematian
UMKM RT. 19 ke 2. Kegiatan Posyandu
Kelurahan Lempake 3. Dana jimpitan
4. Gotong-royong
Sumber: Interview Ketua RT. 19 Lempake 20 oktober 2019
warga
57

Gambar 4.1 Susunan Kepengurusan Institusi Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake

Kecamatan Samarinda Utara

Jimpitan RT. 19 : Pengawas Jimpitan: Ketua RT. 19 (Bpk. Slamet)

Ketua : Topan Andika, S.Pd

Sekertaris : Heru Hermawan, S.Pd

Bendahara : Yono

Humas : Adung Karyo Setiabudi, S.Sos

Anggota : Imam solikin, Doni, Didin, dan Sidiq

4.2.6 Visi Misi Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda

Utara

Seperti pada umumnya suatu institusi yang berdiri pasti memiliki Visi dan

Misi yang ingin dicapai. Visi jimpitan RT. 19 adalah menjadikan jimpitan sebagai

bantuan langsung untuk kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Lempake.

Sedangkan Misi dari jimpitan adalah:

1. Sebagai bentuk infak/sedekah untuk membantu warga yang terkena musibah

2. Menjadikan jimpitan untuk keperluan desa sebagai perbaikan infrastruktur

jalan maupun pembangunan tempat olahraga

3. Sebagai bentuk gotong royong masyarakat untuk pengembangan Sumber

Daya Manusia

Sumber: Hasil Interview Ketua Jimpitan RT. 19 Lempake

4.2.7 Pencatatan Transaksi dan Laporan Keuangan Jimpitan

Pencatatan yang dilakukan terhadap transaksi keuangan pada institusi

jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara menggunakan

dasar pencatatan basis kas (cash basis), yaitu pencatatan transaksi pada saat
58

penerimaan dan pengeluaran kas diakui pada saat terjadi, baik pada kas ataupun

setara kas. Institusi jimpitan tersebut mencatat penerimaan dan pengeluaran

masing-masing dalam buku harian kas yaitu pencatatan semua penerimaan dan

pengeluaran, berikut prosedur akuntansi di masing-masing Institusi jimpitan:

Laporan
Pertanggungjawaban
Transaksi Bukti Transaksi Dana Jimpitan

Gambar 4.2 Prosedur Akuntansi Institusi Jimpitan RT. 19 Kelurahan


Lempake Kecamatan Samarinda Utara

4.2.8 Laporan Keuangan Institusi Jimpitan RT. 19

Laporan keuangan yang sudah disusun oleh Institusi jimpitan merupakan

suatu bentuk pertanggungjawaban pengurus jimpitan atas dana yang telah

diamanahkan. Sumber penerimaan dana jimpitan berasal dari masyarakat RT. 19

Kelurahan Lempake berupa infak/sedekah, sementara untuk pengelola jimpitan di

tiga RT tersebut tidak memiliki pemasukan dari aset dikarenakan hanya

mengelola dana masuk dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada pihak

yang membutuhkan. Sementara untuk pengeluarannya dipergunakan untuk

bantuan masyarakat tidak mampu, sedang dirawat dirumah sakit, membiayai

kegiatan operasional jimpitan, dan beban sumber daya manusia. Berikut contoh

laporan keuangan jimpitan yang dibuat bendahara jimpitan RT. 19 Kelurahan

Lempake Kecamatan Samarinda Utara setiap bulannya:


59

Tabel 4.5 Data Keuangan Institusi Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake


Kecamatan Samarinda Utara
Jimpitan RT. 19 Kel. Lempake Kec. Samarinda Utara
Laporan Aktivitas
Bulan Desember 2018

Uraian Debit Kredit Saldo

Saldo Awal Desember 2018


Rp 4.017.700,- Rp 4.017.700,-

Penerimaan Bulan Februari 2018 Rp 3.005.700,- Rp 3.005.700,-


Santunan warga sakit Rp 500.000,- Rp 6.523.400,-
Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 6.493.400,-

Penerimaan Bulan Maret 2018 Rp 2.601.000,- Rp 9.094.400,-


Santunan warga sakit Rp 400.000,- Rp 8.694.400,-
Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 8.664.400,-

Penerimaan Bulan April 2018 Rp 1.873.700,- Rp 10.538.100,-


Pembuatan kaos dan topi Rp1.955.000,- Rp 8.583.100,-
Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 8.553.100,-

Penerimaan Bulan Mei 2018 Rp 3.159.800,- Rp 11.712.900,-


Santunan korban banjir Rp 415.000,- Rp 11.297.900,-
Subsidi keperluan dapur Rp 930.000,- Rp 10.367.900,-
Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 10.337.900,-

Penerimaan Bulan Juni-Juli 2018 Rp 2.609.800,- Rp 12.947.700,-


Pembelian material lapangan voli Rp 217.000,- Rp 12.730.700,-
Infak anak yatim Rp 350.000,- Rp 12.380.700,-
Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 12.350.700,-

Penerimaan Bulan Agustus 2018 Rp 3.641.300,- Rp 15.992.000,-


Biaya keperluan jimpitan Rp 1.852.000,- Rp 14.140.000,-
Biaya agenda pelatihan Me-Dan Rp 3.526.000,- Rp 10.614.000,-
Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 10.584.000,-

Penerimaan Bulan September 2018 Rp 1.724.350,- Rp 12.308.350,-


Biaya rekreasi Rp 700.000,- Rp 11.608.350,-
Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 11.578.350,-

Penerimaan Bulan Oktober 2018 Rp 2.361.900,- Rp 13.940.250,-


Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 13.910.250,-

Penerimaan Bulan November 2018 Rp 1.357.200,- Rp 15.267.450,-


Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 15.247.450,-

Sumber : Dana Jimpitan RT. 19 Kel. Lempake Kec. Samarinda Utara (data diolah penulis)
60

Tabel 4.6 Data Keuangan Institusi Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake


Kecamatan Samarinda Utara
Jimpitan RT. 19 Kel. Lempake Kec. Samarinda Utara
Laporan Posisi Keuangan
Per 1 Desember 2018
Kas Rp 4.017.700,- Modal Jimpitan Rp 4.017.700,-

Total Aktiva Rp 4.017.700,- Total Modal Rp 4.017.700,-

Sumber : Dana Jimpitan RT. 19 Kel. Lempake Kec. Samarinda Utara (data diolah penulis)

Tabel 4.6 Data Keuangan Institusi Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake


Kecamatan Samarinda Utara
Jimpitan RT. 19 Kel. Lempake Kec. Samarinda Utara
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2018
Kas Rp 15.247.450,- Modal Jimpitan Rp 15.247.450,-

Jumlah Aset Rp 15.247.450,- Total Modal Rp 15.247.450,-

Sumber : Dana Jimpitan RT. 19 Kel. Lempake Kec. Samarinda Utara (data diolah penulis)

4.3 Hasil Analisis

Sebagaimana tujuan penelitian ini adalah menganalisis Proses Akuntansi

terhadap pelaporan keuangan Institusi Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake

Kecamatan Samarinda Utara, maka dalam bab ini akan menganalisis data-data

yang telah diperoleh. Untuk memudahkan proses penelitian ini, maka penulis

membuat perhitungan Proses akuntansi yaitu prosedur yang digunakan untuk

menganalisis, mencatat, mengklasifikasikan informasi untuk ditampilkan dalam

laporan keuangan.
61

4.3.1 Menganalisis dan Mencatat Transaksi ke Dalam Jurnal

Tabel 4.7
Dana Jimpitan
Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19
Jurnal Umum
Periode Januari-Desember 2018

Halaman: 1 dari 2
Periode Keterangan Debit Kredit

Kas Rp 4.005.700,-
Januari 2018 Rp 4.005.700,-
Modal Jimpitan
Kas Rp 3.005.700,-
Penerimaan Jimpitan Rp 3.005.700,-

Santunan Warga Sakit Rp 500.000,-


Februari 2018
Kas Rp 500.000,-

Beban Gaji Penjimpit Rp 30.000,-


Kas Rp 30.000,-
Kas Rp 2.601.000,-
Penerimaan Jimpitan Rp 2.601.000,-

Santunan Warga Sakit Rp 400.000,-


Maret 2018
Kas Rp 400.000,-

Beban Gaji Penjimpit Rp 30.000,-


Kas Rp 30.000,-
Kas Rp 1.873.700,-
Penerimaan Jimpitan Rp 1.873.700,-

Pembelian Kaos dan Topi Rp 1.955.000,-


April 2018
Kas Rp 1.955.000,-

Beban Gaji Penjimpit Rp 30.000,-


Kas Rp 30.000,-
Kas Rp 3.159.800,-
Penerimaan Jimpitan Rp 3.159.800,-

Santunan Korban Banjir Rp 415.000,-


Mei 2018
Kas Rp 415.000,-

Beban Gaji Penjimpit Rp 30.000,-


Kas Rp 30.000,-
Disambung ke halaman berikutnya
62

Halaman 2 dari 2
Periode Keterangan Debit Kredit

Kas Rp 2.609.800,-
Penerimaan Jimpitan Rp 2.609.800,-

Pembelian Material Lapangan Voli Rp 217.000,-


Kas Rp 217.000,-
Juni-Juli
2018 Infak Anak Yatim Rp 350.000,-
Kas Rp 350.000,-

Beban Gaji Penjimpit Rp 30.000,-


Kas Rp 30.000,-

Kas Rp 3.641.300,-
Penerimaan Jimpitan Rp 3.641.300,-

Beban Operasional Jimpitan Rp 1.852.000,-


Kas Rp 1.852.000,-
Agustus
2018 Beban Pelatihan Me-Dan Rp 3.526.000,-
Kas Rp 3.526.000,-

Beban Gaji Penjimpit Rp 30.000,-


Kas Rp 30.000,-

Kas Rp 1.724.350,-
Penerimaan Jimpitan Rp 1.724.350,-

Beban Rekreasi Rp 700.000,-


September
Kas Rp 700.000,-
2018
Beban Gaji Penjimpit Rp 30.000,-
Kas Rp 30.000,-

Kas Rp 2.361.900,-
Penerimaan Jimpitan Rp 2.361.900,-
Oktober
2018 Beban Gaji Penjimpit Rp 30.000,-
Kas Rp 30.000,-

Kas Rp 1.357.200,-
Penerimaan Jimpitan Rp 1.357.200,-
November
2018 Beban Gaji Penjimpit Rp 20.000,-
Kas Rp 20.000,-

Sumber: Warrent dkk, 2014(data diolah penulis)


63

4.3.2 Memindahkan Transaksi ke Buku Besar

Tabel 4.8
Dana Jimpitan
Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19
Buku Besar
Periode Januari-Desember 2018
Akun: Kas

Tgl/Bln/Th Saldo
Keterangan Debit Kredit
n
Debit Kredit
Januari Saldo Awal Desember 2018
2018 Rp 4.017.700,- Rp 4.017.700,-

Februari Penerimaan Bulan Februari 2018 Rp 3.005.700,- Rp 3.005.700,-


2018 Santunan warga sakit Rp 500.000,- Rp 6.523.400,-
Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 6.493.400,-

Maret Penerimaan Bulan Maret 2018 Rp 2.601.000,- Rp 9.094.400,-


2018 Santunan warga sakit Rp 400.000,- Rp 8.694.400,-
Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 8.664.400,-

April Penerimaan Bulan April 2018 Rp 1.873.700,- Rp 10.538.100,-


2018 Pembuatan kaos dan topi Rp1.955.000,- Rp 8.583.100,-
Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 8.553.100,-

Mei Penerimaan Bulan Mei 2018 Rp 3.159.800,- Rp 11.712.900,-


2018 Santunan korban banjir Rp 415.000,- Rp 11.297.900,-
Subsidi keperluan dapur Rp 930.000,- Rp 10.367.900,-
Rp 30.000,- Rp 10.337.900,-
Gaji jimpitan
Juni-Juli Penerimaan Bulan Juni-Juli 2018 Rp 2.609.800,- Rp 12.947.700,-
2018 Pembelian material lapangan voli Rp 217.000,- Rp 12.730.700,-
Infak anak yatim Rp 350.000,- Rp 12.380.700,-
Rp 30.000,- Rp 12.350.700,-
Gaji jimpitan
Agustus Penerimaan Bulan Agustus 2018 Rp 3.641.300,- Rp 15.992.000,-
2018 Biaya keperluan jimpitan Rp 1.852.000,- Rp 14.140.000,-
Biaya agenda pelatihan Me-Dan Rp 3.526.000,- Rp 10.614.000,-
Rp 30.000,- Rp 10.584.000,-
Gaji jimpitan
September Penerimaan Bulan September 2018 Rp 1.724.350,- Rp 12.308.350,-
2018 Biaya rekreasi Rp 700.000,- Rp 11.608.350,-
Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 11.578.350,-

Oktober Penerimaan Bulan Oktober 2018 Rp 2.361.900,- Rp 13.940.250,-


2018 Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 13.910.250,-

November Penerimaan Bulan November 2018 Rp 1.357.200,- Rp 15.267.450,-


2018 Gaji jimpitan Rp 30.000,- Rp 15.247.450,-

Sumber: Warrent dkk, 2014 (data diolah penulis)


64

Akun: Modal Jimpitan

Saldo
Tgl/Bln/Thn Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Januari Kas Rp 4.017.700,- Rp 4.017.700,-
2018
Sumber: Warrent dkk, 2014 (data diolah penulis)

Akun: Beban Upah

Saldo
Tgl/Bln/Thn Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Febuari Kas Rp 30.000,- Rp 30.000,-
2018
Maret Kas Rp 30.000,- Rp 60.000,-
2018
April Kas Rp 30.000,- Rp 90.000,-
2018
Mei Kas Rp 30.000,- Rp 120.000,-
2018
Juni-Juli Kas Rp 30.000,- Rp 150.000,-
2018
Agustus Kas Rp 30.000,- Rp 180.000,-
2018
September Kas Rp 30.000,- Rp 210.000,-
2018
Oktober Kas Rp 30.000,- Rp 240.000,-
2018
November Kas Rp 20.000,- Rp 260.000,-
2018
Sumber: Salemba Empat, 2014 (data diolah penulis)

Akun: Santunan Warga Sakit Jimpitan

Saldo
Tgl/Bln/Thn Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Februari Kas Rp 500.000,- Rp 500.000,-
2018
Maret Kas Rp 400.000,- Rp 900.000,-
2018
Sumber: Warrent dkk, 2014 (data diolah penulis)

Akun: Santunan Korban Banjir Jimpitan

Saldo
Tgl/Bln/Thn Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Mei Kas Rp 415.000,- Rp 415.000,-
2018
Sumber: Warrent dkk, 2014 (data diolah penulis)

Akun: Beban Operasional Jimpitan

Saldo
Tgl/Bln/Thn Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Agustus Kas Rp 1.852.000,- Rp 1.852.000,-
2018
Sumber: Warrent dkk, 2014 (data diolah penulis)
65

Akun: Beban Material Lapangan Voli

Saldo
Tgl/Bln/Thn Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Juni-Juli Kas Rp 217.000,- Rp 217.000,-
2018
Sumber: Warrent dkk, 2014 (data diolah penulis)

Akun: Beban Pelantikan Seminar Me-Dan


Saldo
Tgl/Bln/Thn Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Agustus Kas Rp 3.526.000,- Rp 3.526.000,-
2018
Sumber: Warrent dkk, 2014 (data diolah penulis)

Akun: Beban Rekreasi

Saldo
Tgl/Bln/Thn Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
September Kas Rp 700.000,- Rp 700.000,-
2018
Sumber: Salemba Empat, 2014 (data diolah penulis)

Akun: Infak Anak Yatim


Saldo
Tgl/Bln/Thn Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Juni-Juli Kas Rp 350.000,- Rp 350.000,-
2018
Sumber: Warrent dkk, 2014 (data diolah penulis)

Akun: Penerimaan Jimpitan

Saldo
Tgl/Bln/Thn Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
Februari Kas Rp 3.005.700,- Rp 3.005.700,-
2018
Maret Kas Rp 2.601.000,- Rp 5.606.700,-
2018
April Kas Rp 1.873.700,- Rp 7.480.400,-
2018
Mei Kas Rp 3.159.800,- Rp 10.640.200,-
2018
Juni-Juli Kas Rp 2.609.800,- Rp13.250.000,-
2018
Agustus Kas Rp 3.641.300,- Rp 16.891.300,-
2018
September Kas Rp 1.724.350,- Rp 18.615.650,-
2018
Oktober Kas Rp 2.361.900,- Rp 20.977.550,-
2018
November Kas Rp 1.357.200,- Rp 22.334.750,-
2018
Sumber: Warrent dkk, 2014 (data diolah penulis)
66

Akun: Pembelian Kaos dan Topi

Saldo
Tgl/Bln/Thn Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
April Kas Rp 1.955.000,- Rp 1.955.000,-
2018
Sumber: Warrent dkk, 2014 (data diolah penulis)

4.3.3 Menyiapkan Daftar Saldo yang Belum Disesuaikan

Untuk menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan

merupakan implementasi dari akuntansi accrual basis, sedangkan untuk

jimpitan menggunakan cash basis. Dan untuk dana jimpitan sendiri tidak

ada penggunaan dana untuk pembelian aset.

4.3.4 Menyiapkan dan Menganalisis Data Penyesuaian

Untuk menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian harus melalui

point 4.3.3 yang merupakan implementasi dari akuntansi accrual basis,

sedangkan untuk jimpitan menggunakan cash basis. Dan untuk dana

jimpitan sendiri tidak ada penggunaan dana untuk pembelian aset.

4.3.5 Menyiapkan Kertas Kerja Akhir Periode (opsional)

Untuk kertas kerja akhir periode harus melalui proses penyesuaian,

dan dana jimpitan tidak ada akun untuk menyiapkan dan menganalisis data

penyesuaian.

4.3.6 Membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar

Melalui proses akuntansi poin nomer empat dan lima, dan

dikarenakan untuk dana jimpitan tidak ada akun untuk dibuat akun

penyesuaian, sehingga tidak ada ayat jurnal penyesuaian untuk diposting

ke buku besar.
67

4.3.7 Menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan

Saldo yang disesuaikan akan tampak seperti saldo sebelum


disesuaikan, dikarenakan tidak ada akun jurnal yang disesuaikan.
Tabel 4.9
Dana Jimpitan
Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19
Daftar Saldo yang Disesuaikan
31 Desember 2018
Keterangan Saldo Saldo
Debit Kredit
Kas Rp 22.334.750,-
Modal Awal Jimpitan Rp 4.017.700,-
Upah Jimpitan Rp 260.000,-
Santunan Warga Sakit Rp 900.000,-
Santunan Korban Banjir Rp 415.000,-
Biaya Operasional Jimpitan Rp 3.807.000,-
Biaya Material lapangan Rp 217.000,-
Biaya Seminar Me-Dan Rp 3.526.000,-
Biaya Rekreasi Rp 700.000,-
Infak Anak Yatim Rp 350.000,-
Modal Akhir Jimpitan Rp 15.247.450
Jumlah Rp 26.352.450,- Rp 26.352.450,-
Sumber: Warrent dkk, 2014(data diolah penulis)
4.3.8 Menyiapkan Laporan Keuangan
a) Laporan Aktivitas
Tabel 4.10
Dana Jimpitan
Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19
Laporan Aktivitas
Untuk Bulan yang Berlaku pada 31 Desember 2018
Pendapatan Jimpitan Rp 22.334.750,-
Beban:
Upah Jimpitan Rp 260.000,-
Santunan Warga Sakit Rp 900.000,-
Santunan Korba Banjir Rp 415.000,-
Biaya Operasioanal Jimpitan Rp3.807.000,-
Biaya Material Lapangan Rp 217.000,-
Biaya Rekreasi Rp 700.000,-
Biaya Seminar Me-Dan Rp3.526.000,-
Infak Anak Yatim Rp 350.000,-
Jumlah beban Rp 11.105.000,-
Perubahan aset neto Rp11.229.750,-

Sumber: Warrent dkk, 2014(data diolah penulis)


68

b) Laporan Perubahan Modal


Tabel 4.11
Kecamatan Samarinda Utara RT. 19
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan yang Berlaku pada 31 Desember 2018

Modal, Jimpitan 1 Desember 2018 Rp 4.017.700,-


Perubahan aset neto Rp11.229.750,-
Modal, Jimpitan 31 Desember 2018 Rp 15.247.450,-

Sumber: Warrent dkk, 2014(data diolah penulis))

c) Laporan Posisi Keuangan


Tabel 4.12
Dana Jimpitan
Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2018
Aset Ekuitas Pemilik
Aset Lancar
Kas Rp 15.247.450,- Modal Jimpitan Rp 15.247.450,-

Jumlah Aset Rp 15.247.450,- Jumlah Modal Pemilik Rp 15.247.450,-


Sumber: Warrent dkk, 2014(data diolah penulis)

d) Laporan Arus Kas


Tabel 4.13
Dana Jimpitan
Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19
Laporan Arus Kas
Untuk Bulan yang Berakhir Pada 31 Desember 2018
AKTIVITAS OPERASI
Kas diterima dari jimpitan Rp 22.334.750,-
Kas yang dibayarkan untuk beban operasi Rp (11.105.000),-
Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi Rp 11.229.750,-
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS BERSIH SELAMA
TAHUN BERJALAN Rp 11.229.750,-
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Rp 4.017.700,-
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN Rp 15.247.450,-
Sumber: Warrent dkk, 2014(data diolah penulis)
69

e) Surat penunjukan penyelenggaraan dana jimpitan

Tabel 4.14
Dana Jimpitan
Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Bulan yang Berakhir Pada 31 Desember 2018

1. Umum
Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda yang memiliki delapan kelurahan dengan
penduduk 14.975 jiwa, mayoritas masyarakat Kelurahan Lempake merupakan pendatang dari
berbagai daerah seperti Sumatera, Banjarmasin, dan Pulau Jawa. Dalam menghadapi konteks
urban community dan minimnya fasilitas publik yang memadai mendorong warga Kelurahan
Lempake berinisiatif untuk membentuk institusi jimpitan. Jimpitan di RT. 19 yang dibentuk
langsung oleh Kantor Pusat Medis dan Aksi Kemanusiaan (Me-Dan) pada tahun 2013, RT. 19
dibentuk berdasarkan surat keputusan No. : 01/SK-WIL/08/2015 melalui Kantor Pusat Medis
dan Aksi Kemanusiaan (Me-Dan).
Struktur Jimpitan RT. 19 :
Pengawas Jimpitan: Ketua RT. 19 (Bpk. Slamet)
Ketua : Topan Andika, S.Pd
Sekertaris : Heru Hermawan, S.Pd
Bendahara : Yono
Humas : Adung Karyo Setiabudi, S.Sos
Anggota : Imam solikin, Doni, Didin, dan Sidiq
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting
Dasar penyajian laporan keuangan
Laporan keuangan untuk pengelolaan dana jimpitan kelurahan lempake kecamatan
samarinda utara RT. 19 disusun dan disajikan hanya berebentuk accrual basis belum sesuai
dengan proses akuntansi pada umumnya. Jadi belum sesuai dengan Standar Akuntansi
Indonesia
3. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dalam lingkup Akuntansi (Salemba Empat, 2014) dapat dikategorikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman dan
uatang, atau derivative ysng ditetapkan sebagai instrument lindung nilai dalam lindung nilai yang
efektif.
Liabilitas pada pengelolaan dana jimpitan kelurahan lempake kecamatan samarinda utara
RT. 19 berasal dari beban akrual liabilitas atau current liabilitas.
Sumber: Warrent dkk, 2014(data diolah penulis)
70

4.3.9 Membuat Ayat Jurnal Penutup dan Memindahkan ke Buku Besar

Tabel 4.15
Dana Jimpitan
Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19
Jurnal Penutup
Periode Januari-Desember 2018
Tgl/Bln/Thn Keterangan Debit Kredit
Pendapatan Jimpitan Rp 22.334.750,-
Ikhtisar Aktivitas Rp 22.334.750,-
Ikhtisar Aktivitas Rp 11.105.000,-
31 Desember Beban Dana Jimpitan Rp 11.105.000,-
2018
Perubahan Aset Neto Rp 15.247.450,-
Ikhtisar Laba Rugi Rp 15.247.450,-

Sumber: Warrent dkk, 2014(data diolah penulis)

4.3.10. Menyiapkan Daftar Saldo Setelah Penutupan


Tabel 4.16
Dana Jimpitan
Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19
Daftar Saldo Setelah Penutupan
31 Desember 2018
Keterangan Saldo Saldo
Debit Kredit
Kas Rp 15.247.450,-
Modal Jimpitan Rp 15.247.450
Saldo Rp 15.247.450,- Rp 15.247.450,-
Sumber: Warrent dkk, 2014(data diolah penulis)
71

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pelaporan Keuangan Dana Jimpitan RT. 19 Kelurahan Lempake

Kecamatan Samarinda Utara

Menurut Warrent dkk, (2014) proses akuntansi meliputi:

1. Menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi ke dalam jurnal.

2. Posting transaksi tersebut ke buku besar.

3. Menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan.

4. Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian.

5. Menyiapkan kertas kerja akhir periode (opsional).

6. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar.

7. Menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan.

8. Menyiapkan laporan keuangan.

9. Membuat ayat jurnal penutup dan posting ke buku besar.

10. Menyiapkan daftar saldo setelah penutup.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pelaporan keuangan di

Kelurahan Lempake RT. 19 untuk proses akuntansi belum sepenuhnya mengikuti

siklus akuntansi yang ideal. Laporan keuangan dana jimpitan di RT. 19 hanya

menunjukan laporan berupa total penerimaan kas untuk setiap bulan yang disertai

pengeluaran kas untuk setiap bulannya, namun pencatatan tanggal mutasi kas

untuk keperluan jimpitan tidak dicantumkan di buku kas. Sehingga dalam proses

akuntansi poin 3, 4, 5, dan 6 yaitu menyiapkan daftar saldo yang belum

disesuaikan, menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian, menyiapkan kertas

kerja akhir periode (opsional), dan membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting
72

ke buku besar tidak dapat dilakukan karena data keuangan dana jimpitan

menggunakan cash basic dan tidak memiliki aset. Keterbatasan bukti transaksi

yang menjadikan pertanggungjawaban dana jimpitan belum sepenuhnya

mengikuti langkah siklus akuntansi, yaitu:

1. Bukti pengeluaran atau pemanfaatan dana jimpitan tanpa nota maupun

kwitansi tidak ada dicantumkan di laporan buku kas.

2. Tidak melakukan pencatatan akuntansi untuk setiap transaksi yang

menyebabkan penyusunan laporan buku kas, penerimaan jimpitan tiap

minggu tidak disertai tanggal dalam pencantuman di buku kas. Pencatatan

dilakukan penerimaan jimpitan hanya dilakukan dengan akumulasi

perbulan.

3. Pengelolaan dana jimpitan hanya dipergunakan untuk bantuan masyarakat

dan modal sosial Kelurahan Lempake, sehingga tidak diperkenankan

untuk pembelian aset yang menyebabkan pencatatan akuntansi

pencantuman aset tidak ada dimasukan dalam pelaporan keuangan.

Tujuan kegiatan jimpitan dapat tercapai melalui pembentukan Modal

Sosial melalui Institusi Jimpitan. Upaya bersama yang dilakukan warga untuk

mencapai tujuan melalui bebrapa tahapan, yaitu: perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian, apabila pengelolaan aktivitas jimpitan RT. 19 dapat

dijadikan sebagai percontohan untuk pengelolaan dana jimpitan pada RT lainnya.

Walaupun jimpitan yang dilakukan Kelurahan Lempake Jaya RT. 19 telah

memiliki tata kelola yang baik, namun masih dibutuhkan pertanggungjawaban

laporan keuangan untuk menunjukan kredibilitas aktivitas jimpitan. Berdasarkan


73

pengamatan diketahui bahwa Kelurahan Lempake Jaya RT. 19 telah membentuk

Institusi Resmi yaitu Forum Medis dan Aksi Kemanusiaan (Me-Dan) melalui

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang baik.

Salah satu pembuktian atas kinerja forum Me-Dan dengan pelaksanaan evaluasi

setiap bulan , evaluasi dilaksanakan untuk mengkaji hasil kegiatan Jimpitan

dimanfaatkan secara baik terlihat dari pemanfaatan untuk santunan warga sakit,

bantuan korban banjir, pembelian material infrastruktur, pelatihan warga, serta

infak anak yatim.


74

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Aktivitas jimpitan yang dilakukan Kelurahan Lempake RT. 19 bertujuan

untuk mengetahui proses akuntansi untuk pertanggungjawaban atas pengelolaan

dana jimpitan . Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang digunakan

untuk mengetahui proses akuntansi. Penelitian ini bermanfaat bagi Kelurahan

Lempake Kecamatan Samarinda Utara sebagai masukan mengenai proses

akuntansi yang ideal mengenai proses akuntansi yang dilaksanakan pada Institusi

jimpitan RT. 19 di Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara.

Proses akuntansi yang dilaksanakan oleh pengelolaan dana jimpitan

Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara RT. 19 belum sesuai dengan

siklus akuntansi yang ideal, semenjak pengelola hanya menggunakan buku kas.

Hal ini disebabkan oleh pencatatan atas bukti pengeluaran nota maupun kwitansi

dilakukan berdasarkan rekapitulasi penerimaan kas dalam satu bulan yang

dicantumkan di laporan buku kas. Dana jimpitan juga tidak di masukan dalam

rekening tabungan.

Penyusunan laporan buku kas yang penerimaan jimpitan dilakukan setiap

bulan tidak disertai tanggal dalam pencantuman di laporan buku kas. Berdasarkan

hasil penelitian pengelolaan dana jimpitan hanya dipergunakan untuk bantuan

masyarakat dan modal sosial Kelurahan Lempake, sehingga tidak diperkenankan

untuk pembelian aset yang menyebabkan proses akuntansi pencantuman aset tidak

terdapat dimasukan dalam pelaporan keuangan.


75

5.2 Saran
Pengelolaan dana jimpitan Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda

Utara RT. 19 yang belum sesuai dengan siklus akuntansi yang ideal. Penelitian

memberikan saran-saran, yaitu:

1. Sebaiknya rincian tanggal dan jenis atau keterangan pengeluaran nota maupun

kwitansi harus dicantumkan di laporan buku kas untuk bukti pelaporan

keuangan.

2. Pembuatan rekening tabungan adalah salah satu solusi bukti jumlah

penerimaan dana jimpitan tiap bulan hingga per tahun dapat terdokumentasi

secara terperinci.

3. Pembuatan website resmi untuk aktivitas jimpitan RT. 19 sangat dibutuhkan

agar masyarakat luar dapat melihat informasi terkait kegiatan desa maupun

pertanggungjawaban dana jimpitan.


76

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Bintarto Tjokroamidjojo, “Perencanaan Pembangunan”, (Jakarta: PT Gunung
Agung, 1985), hlm. 22.
Budi Raharjo. 2007. Keuangan dan Akuntansi untuk Manajer Non Keuangan,
Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta..
Hanafi, Zamron Qomarullah. 2015. Kegiatan Jimpitan Ronda Sebagai Modal
Ssosial Untuk Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat, Yogyakarta,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, didownload dari: http://digilib.uin-
suka.ac.id/
Harsono, W. (2014). Jimpitan, Modal Sosial yang menjadi Solusi Permasalahan
Masyarakat. Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik JKAP, 18(2), 131–145.
Hasym, M., & Pratama, O. G. P. (2014). Pelestarian Tradisi Uang Jimpitan di
Lingkungan Dusun Ggepuh Lor, Desa Banyusidi, Pakis, Magelang, Jawa
Tengah. Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 3(3), 151–154.
Harahap, Syafitri Sofyan. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
http://kaltim.tribunnews.com/2018/02/06/ada-10-titik-jalan-rusak-pemkot-
samarinda-hanya-bisa-perbaiki-3-aja?page=2
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2015). Penyajian Laporan Keuangan .
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2015).
DSAK-IAI. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2015). Laporan Arus Kas . Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 (Revisi 2015). DSAK-IAI. Jakarta.
Kieso, Weygandt and Paul D. Kimmel. 2011. Financial Accounting. IFRS
Edition. Wiley. United States of America. 98
Muhammad, Rifqi. 2008. Akuntansi Keuangan Syariah, Konsep dan
Implementasi PSAK Syariah. P3ei Press. Yogyakarta.
Nickel, William G., McHugh, James M., McHugh, Susan M. 2009. Pengantar
Bisnis – Understanding Business. Buku 1. Edisi Kedelapan. Salemba Empat.
Jakarta.
Nur Indriantoro dan Bambang Soepomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Menejemen, Cetakan Kedua, BPFE, Yogyakarta.
Rahardjo, 2010. Pengantar Sosiologi Perdesaan dan Pertanian, Gadjah Mada
University.
77

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Ilmu Pengantar, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Skousen, Fred Stice, Earl K., dan Stice James D. Terjemahan dalam bahasa
Indonesia disahkan oleh Thompson Learning. 2001. Akuntansi Keuangan
Menengah, Edisi Pertama, Dian Mas Cemerlang, Jakarta.
Soemarso S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 1. Edisi Lima (Revisi).
Salemba Empat, Jakarta.
Sofyan, Syafri Harap. 2005. Teori Akuntansi, Rajawali Pers, Jakarta.
Warren, S. Carl., James M. Reeve, dan Philip E. Fess. 2008. Pengantar Akuntansi
Adaptasi Indonesia, Buku 1 Edisi 21. Salemba Empat. Jakarta.
Warren, S. Carl., James M. Reeve, Duchac, Jonathan E, Suhardianto, Novrys,
Kalanjati, Devi S, Jusuf, Amir Abadi, dan Djakman, Chaerul D. 2014.
Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia, Buku 1 Edisi 25. Salemba Empat.
Jakarta.
78

Lampiran 1. Pertemuan dengan Sekretaris Forum Me-Dan (Medis dan Aksi


Kemanusiaan)

Lampiran 2. Bentuk Jimpitan RT. 19


79

Lampiran 3. Bentuk Lain Jimpitan RT.19

Lampiran 4. Buku Catatan Rincian Donatur Celengan Coin Kemanusiaan


80

Lampiran 5. Surat Keputusan Kantor Pusat Medis dan Aksi Kemanusian (Me-
DAN)
81

Lampiran 6. Laporan Keuangan Jimpitan RT. 19

Disambung ke halaman berikutnya


82

Lampiran 6. Sambungan
83

Disambung ke halaman berikutnya

Lampiran 6. Sambungan
84

Disambung ke halaman berikutnya

Lampiran 6. Sambungan
85

Disambung ke halaman berikutnya


Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


86

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


87

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman selanjutnyta


88

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman selanjutnya


89

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


90

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


91

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman selanjutnya


92

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


93

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


94

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


95

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


96

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


97

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


98

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


99

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


100

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


101

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


102

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


103

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


104

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman selanjutnya


105

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


106

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


107

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


108

Lampiran 6. Sambungan

Disambung ke halaman berikutnya


109

Anda mungkin juga menyukai