Anda di halaman 1dari 8

OUTLINE

PROPOSAL KONSELING

Oleh

--------------------------------------

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JAYAKARTA


2019
JUDUL KONSELING
------------------------------------------------------------------------------------

Proses Keperawatan
a. Pengkajian
a. Karakteristik Klien
b. Data adaptif dan mal-adaptif
b. Diagnosa keperawatan
c. Intervensi Keperawatan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
4 Implementasi tindakan keperawatan
a. Persiapan
1) Lingkungan
2) Klien
3) Media dan Alat
4) Waktu dan tempat
b. Pelaksanaan
Tahap Kegiatan Kegiatan Konselor Kegiatan Konseli
& Waktu
Pendahuluan
( menit )
Pelaksanaan
( menit)
Penutup
( menit)

5 Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
b. Kriteria proses
c. Kriteria hasil
Jakarta, .........................
Konselor

------------------------
PROPOSAL

KONSELING PADA KELUARGA


DENGAN ANAK REMAJA YANG MENGALAMI ANEMIA

Oleh
TETI RAHMAWATI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JAYAKARTA


2019
KONSELING PADA KELUARGA
DENGAN ANAK REMAJA YANG MENGALAMI ANEMIA

Proses Keperawatan

1. Pengkajian
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Bpk F sudah 6 tahun tinggal di Rt/Rw 06/01 Jalan Pekapuran Depok.
Keluarga Bpk. F memiliki 6 orang anak, 3 orang perempuan dan 3 orang laki-laki.
Anak pertama laki-laki berusia 21 tahun. Saat ini yang tinggal serumah dengan
keluarga Bpk. F adalah Bpk F, Ibu R, An F (21 tahun), dan An. D (17 tahun), An V
(14 tahun), An. K (9 tahun), dan An A (8 tahun). Anak ke 3 perempuan (An P 15
tahun) tinggal dikampung dengan neneknya
b. Data adaptif dan maladaptif
Bapak F merupakan keluarga resume dengan masalah kesehatan penyakit Anemia
pada remaja putri (An. V). Ibu R mengatakan An. V jarang sarapan, makan nasi
sehari 1 kali sepulang dari sekolah. An. V makannya sedikit, tidak suka makan ikan.
Makanan yang disukai An. V adalah sayur soup, telor goreng, ayam goreng, buah
mangga, dan semangka. Hampir setiap hari An. V minta dibuatkan telur goreng.
Sering jajan gorengan dan mie gelas. Ibu R mengatakan hampir setiap hari masak
sayur tetapi An. V jarang mau mengkonsumsinya, karena setiap makan senangnya
dengan telor goreng.Ibu R mengatakan An.V merupakan anak yang aktif tetapi susah
makan, sehingga Ibu R merasa khawatir dengan kondisi kesehatannya. Saat
dilakukan pemeriksaan status gizi, BB 36 Kg, TB 1.47cm, dan IMT 16,67 (kategori
kurus)

An. V mengatakan tubuhnya merasa lemas, cepat ngantuk, belajar sulit konsentrasi,
biasanya tidur jam 23.00-06.00. Kebiasaan sebelum tidur adalah nonton TV dan
main Hp, sehingga tidurnya larut malam. An. V mengatakan tidak suka makan
karena takut gemuk. Menurutnya, remaja itu harus kurus supaya terlihat cantik, kalau
gemuk malu sama temen-temen.

2. Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan koping keluarga dalam merawat anggota keluarga: remaja dengan
anemia

3. Intervensi Keperawatan
a. Tujuan umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8 minggu, keluarga
Bpk F mampu melakukan koping yang adaptif dan meningkatnya motivasi dalam
melakukan perilaku hidup sehat
b. Tujuan khusus
Setelah dilakukan counseling remaja (An.V) mampu:
1) Mengidentifikasi masalah yang membuat An.V merasa malas untuk makan
2) Mengidentifikasi alasan tidak suka makan sayur, buah, dan ikan
3) Mengidentifikasi apakah An.V merasakan kondisi tubuh yang tidak sehat,
seperti merasa lemas, letih, lesu, atau cepat ngantuk.
4) Mengidentifikasi pengetahuan An.V penyebab kondisi tubuh yang tidak sehat,
seperti merasa lemas, letih, lesu, atau cepat ngantuk
5) Mengidentifikasi usaha remaja yang dilakukan untuk mengatasi kondisi tubuh
yang tidak sehat, seperti merasa lemas, letih, lesu, atau cepat ngantuk
6) Mengidentifikasi mekanisme koping adaptif yang dapat dilakukan An.V untuk
mengatasi masalah.
7) Mengidentifikasi koping mal adaptif, yang harus dihindari An.V
.Mengidentifikasi keyakinan remaja untuk merubah pola perilaku hidup sehat
8) Mengidentifikasi usaha yang telah dilakukan remaja untuk melakukan pola
hidup sehat.

4. Implementasi tindakan keperawatan


Implementasi keperawatan yang digunakan adalah metode konseling, suatu metode
pembelajaran yang melibatkan dua orang dengan cara diskusi atau curah pendapat.
Orang yang memberi bimbingan atau arahan disebut konselor sedangkan orang yang
memerlukan bimbingan atau arahan disebut konseli

a. Persiapan
1) Lingkungan :
a) Tempat konseling di ruang tamu rumah bpk F dengan posisi duduk saling
berhadapan antara klien dan konselor dengan posisi tubuh santai dan rileks
b) Saat proses konseling An. V di temani oleh ibu R
2) Klien :
a) Klien An. V ditempatkan dalam ruang tamu
b) Posisi duduk di kursi dan saling berhadapan
3) Media dan Alat
Alat perekam audio visual dan alat tulis
4) Waktu dan tempat
Hari : Rabu, 1 Maret 2017
Waktu : 14.00 – 14.45 WIB
Tempat : Rumah Bpk. F

b. Pelaksanaan
Tahap Kegiatan Kegiatan Konselor Kegiatan Konseli
& Waktu
Pendahuluan 1) Mngucapkan salam. 1) Menjawab salam.
(8 menit ) 2) Mengingatkan kontrak topik, waktu, dan 2) Menyetujui kontrak waktu.
tempat
3) Menjelaskan tujuan dilakukannya counseling 3) Mendengarkan dan
therapy. memperhatikan.

Pelaksanaan 1) Mengidentifikasi masalah yang membuat 1) Mengungkapkan alasan


(30 menit) An.V merasa malas untuk makan malas makan
2) Mengidentifikasi alasan tidak suka makan 2) Menggungkapkan alasan
sayur, buah, dan ikan tidak suka makan ikan,
sayur, dan buah
3) Mengidentifikasi apakah An.V merasakan 3) Menggungkapkan apa yang
kondisi tubuh yang tidak sehat, seperti dirasakan dengan tubuhnya
merasa lemas, letih, lesu, atau cepat ngantuk.

4) Mengidentifikasi pengetahuan An.V 4) Menjelaskan penyebab dari


penyebab kondisi tubuh yang tidak sehat, kondisi tubuh yang tidak
seperti merasa lemas, letih, lesu, atau cepat sehat
ngantuk
5) Mengidentifikasi usaha remaja yang 5) Menjelaskan cara yang
dilakukan untuk mengatasi kondisi tubuh sudah dilakukan untuk
yang tidak sehat, seperti merasa lemas, letih, mengatasi kondisi tubuh
lesu, atau cepat ngantuk yang tidak sehat
6) Memberikan reinforcement positif terhadap 6) Merasa senang dengan
penjelasan yang diberiakan pujian yang diberikan
7) Mengidentifikasi mekanisme koping adaptif
yang dapat dilakukan An.V untuk mengatasi 7) Menjelaskan cara yang
masalah. baik yang dilakukan untuk
8) Mengidentifikasi koping mal adaptif, yang mengatasi kondisi tubuh
harus dihindari An.V yang tidak sehat
8) Menjelaskan cara yang
tidak baik yang harus
9) Menjawab pertanyaan remaja dihindari supaya kondisi
10) Mengidentifikasi keyakinan remaja untuk tubuhnya sehat
merubah pola perilaku hidup yang tidak 9) Mengajukan pertanyaan
sehat 10) Mengungkapkan
pemahaman akan
11) Mengidentifikasi usaha yang telah dilakukan pentingnya berperilaku
remaja untuk melakukan pola hidup sehat. hidup sehat
11) Menjeskan usaha-usaha
yang akan dilakukan untuk
berperilaku hidup sehat

Penutup 1) Memberikan motivasi kepada An.V dalam 1) Termotivasi untuk


(7 menit) menentukan pilihan untuk melakukan melakukan pola hidup
perubahan perilaku hidup sehat sehat
2) Rencana Tindak Lanjut 2) Mau mencoba untuk
melakukan pola hidup
sehat
3) Kontrak Yang akan Datang 3) Menjawab salam

5. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
1) Laporan pendahuluan dikonsulkan ke supervisor
2) Konselor telah memahami dan menguasai langkahlangkah melakukan
konseling
3) Media dan alat sudah dipersiapkan
4) Konselor mampu menjaga netralitas, empati, dan caring terhadap masalah
klien
5) Konselor mampu menjaga kerahasiaan klien
6) Klien siap untuk melakukan konseling
7) Tersedia media yang mendukung untuk konseling
8) Tersedia ruangan yang mendukung privacy klien
9) Tersedia lingkungan yang nyaman
b. Kriteria proses
1) Konselor dapat meningkatkan kemampuan klien untuk mengenal terjadinya
masalah komunikasi antara suami dan istri
2) Konselor mampu meningkatkan kemampuan klien mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahannya menghadapi masalah yang muncul
3) Konselor mampu meningkatkan kemampuan klien menggali solusi positif
4) Konselor mampu meningkatkan kemampuan klien memutuskan solusi positif
5) Klien dapat mengikuti konseling dari awal sampai selesai
6) Proses konseling berjalan lancar dan sesuai dengan rencana
c. Kriteria hasil
1) Klien mampu mengidentifikasi masalah yang membuatnya malas untuk
makan
2) Klien mampu mengidentifikasi alasan tidak suka makan sayur, buah, dan
ikan
3) Klien mampu mengidentifikasi kondisi kesehatannya saat ini
4) Klien mampu mengidentifikasi penyebab kondisi tubuh yang tidak sehat,
seperti merasa lemas, letih, lesu, atau cepat ngantuk
5) Klien mampu mengidentifikasi usaha – usaha yang dilakukan untuk
mengatasi kondisi tubuh yang tidak sehat, seperti merasa lemas, letih, lesu,
atau cepat ngantuk
6) Klien mampu mengidentifikasi mekanisme koping adaptif yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah.
7) Klien mampu mengidentifikasi koping mal adaptif, yang harus dihindari
8) Klien mampu memiliki keyakinan untuk merubah pola perilaku hidup sehat
9) Klien mampu mengidentifikasi usaha yang akan dilakukan untuk melakukan
pola hidup sehat.

Jakarta, April 2018

Konselor

Teti Rahmawati

Anda mungkin juga menyukai