Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

Dengue Haemoragic Fever (DHF)

Disusun Oleh :

Nama : BENNI SURYA DARMA

20210240005

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2021
A. Latar Belakang
Luka merupakan rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal
akibat proses patalogis yang berasal dari internal dan eksternal dan mengenai
organ tertentu (Lazarus,et al., 1994 dalam Potter & Perry, 2006). Luka adalah
kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh
yang lain. Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul seperti hilangnya
seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stress simpatis, perdarahan dan
pembekuan darah, kontaminasi bakteri, dan kematian sel (Kozier, 1995).
Penyembuhan luka adalah faktor penting yang dihadapi pasca operasi
yang selalu dihadapi dan merupakan fenomena kompleks yang melibatkan
berbagai kompleks meliputi inflamasi akut menyusul terjadinya inflamasi
kerusakan jaringan, regenerasi sel parenkim, migrasi dan poliferasi sel parenkim,
sintesis protein ekstra sellular matrix (ESM) remodeling jaringan ikat dan
komponen parenkim, kolagenasi dan akuisisi kekuatan luka.

B. Tujuan
1. Tujuan intruksional umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan
pasien memahami cara perawatan luka
2. tujuan intruksional khusus

Setelah diberikan penyuluhan tentang cara perawatan luka operasi


Apendiks, diharapkan Klien dan keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian Luka

2. Menyebutkan tujuan perawatan luka

3. Menjelaskan cara perawatan luka

4. Menyebutkan berapa kali sehari perawatan luka dilakukan


5. Menyebutkan komplikasi yang terjadi bila perawatannya tidak
dilakukan dengan benar.

C. Sasaran
Sasaran pendidikan ini adalah keluarga dan klien yang belum tahu
bagaimana cara perawatan luka pasca operasi.
BAB II
DESKRIPSI KASUS

A. Karakteristik sasaran
Keluarga dan pasien yang belum mengetahui tentang cara perawatan luka
pasca operasi
B. Analisa kasus
Perawatan luka merupakan salah satu keterampilan atau kompetensi dasar
yang harus dimiliki oleh perawat. Materi perawatan luka terintegrasi didalam
mata kuliah keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah maupun praktik
klinik keperawatan home care. Materi perawatan luka ini diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan mahasiswa baik dalam pengetahuan,
keterampilan maupun sikap di dalam memberikan asuhan keperawatan
khususnya perawatan luka.
C. Prinsip Belajar Menurut Teori (sesuai karakteristik sasaran)
Prinsip belajar dari pendidikan kesehatan ini adalah untuk menambah
pengetahuan klien dan keluarga terhadap cara perawatan luka pasca operasi
sehingga di harapkan pengetahuan pasien dan keluarga meningkat.
D. Karakteristik Media Belajar Menurut Teori (sesuai karakteristik sasaran)
1. Sesuai dengan materi pendidikan kesehatan yang diberikan
2. Menarik
3. Mudah dipahami oleh audience atau sasaran
4. Bahasa sederhana dan mudah dimengerti
5. Tidak melelahkan/menghemat energi
6. Sesuai dengan karakteristik sasaran (tingkat pendidikan dan budaya)
7. Dapat dipraktekan oleh audience
BAB III
METODOLOGI PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Deskriptif Media Belajar (sesuai karakteristik sasaran)


Mahasiswa keperawatan yang sedang menjalani program profesi ners dengan
menggunakan media berupa leaflet. Informasi dalam media tersebut meliputi pengertian
perawatan luka, menyebutkan tujuan perawatan luka, menjelaskan cara perawatan luka,
menyebutkan berapa kali sehari perawatan luka dilakukan dan menyebutkan komplikasi
yang terjadi bila perawatannya tidak dilakukan dengan benar.

B. Tujuan Belajar
Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga cara memberikan pendidikan
kesehatan mengenai perawatan luka

C. Ketrampilan yang Diperlukan


Ketrampilan yang diperlukan dalam pendidikan kesehatan ini adalah
ketrampilan dalam berkomunikasi terutama menyampaikan informasi kepada
sasaran, sehingga mudah diterima dan dimengerti oleh sasaran dan ketrampilan
dalam mendemonstrasikan dengan baik sehingga tidak salah persepsi oleh audience.

D. Jenis Media
Ceramah dan tanya jawab

E. Alat yang Digunakan


a. Leaflet
b. Materi pengajaran (SAP)
c. PPT
F. Proses Pendidikan Kesehatan
No Tahap/waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Klien
1. Pembukaan a. Memberi salam a. Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri
b. Menjawab
c. Menjelaskan tujuan
5 menit
d. Kontrak waktu pertanyaan

2. Inti a. Menjelaskan pengertian a. Memperhatikan


perawatan Luka
b. Bertanya
b. Menjelaskan tujuan
20 menit
perawatan luka c. Menjawab
c. Menjelaskan cara
pertanyaan
perawatan luka
d. Menjelaskan berapa kali
ganti balutan
3. Penutup a. Menutup pertemuan a. Memperhatikan

5 menit

G. Waktu Pelaksanaan
Tanggal : Jumat, 10 setember 2021
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Tempat : Kampus Umpp
H. Hal-hal yang Perlu Diwaspadai
1. Kelelahan klien dan keluarga selama diberikan pendidikan kesehatan
2. Kebosanan klien dan keluarga
3. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai
4. Tingkat pendidikan keluarga dan klien
I. Antisipasi Untuk Meminimalkan Hambatan
1. Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan
2. Waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan tidak terlalu lama
3. Menggunakan media yang menarik
4. Melibatkan peran serta dari audience
J. Pengorganisasian
Pelaksana : Benni Surya Darma
K. Sistem Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Klien mengikuti penyuluhan sampai selesai
2. Evaluasi Proses
a. Klien antusias
3. Evaluasi Penyuluh
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Dapat menjalankan peran dengan baik
4. Evaluasi Waktu
a. Penyuluhan berjalan sesuai waktu yang ditentukan
5. Evaluasi Hasil
Dari beberapa pertanyaan diberikan kepada klien dengan rentang nilai:
Baik jika standar nilai >70%-100%, bisa menjawab semua pertanyaan
Cukup jika standar nilai >50%-70%, bisa menjawab empat pertanyaan
Kurang jika standar nilai <50%, bisa menjawab tiga atau <3 pertanyaan
BAB IV
PENUTUP

Pendidikan kesehatan diperlukan pada keluarga yang mempunyai masalah


perawatan luka pasca operasi, agar pengetahuan dapat meningkat, sehingga keluarga
dan pasien dapat mencegah terjadinya komplikasi.
Materi
1. Pengertian perawatan luka
Perawatan luka merupakan luka setelah prosedur pembedahan/operatif yang
dilakukan oleh dokter.

2. Tujuan perawata luka


a. Melindungi luka dari kontaminasi mikroorganisme
b. Membantu homeostasis
c. Mempercepat proses penyembuhan
d. Menjaga kelembaban luka baik luka bersih maupun kotor
e. Menghilangkan sekresi yang terakumulasi dan jaringan mati dari luka
atau tempat insisi
f. Menurunkan pertumbuhan mikroorganisme pada luka atau tempat insisi

3. Cara perawatan luka


a. Cuci tangan dengan sabun atau anti septik sebelum merawat luka
b. Buka balutan dengan hati - hati
c. Bersihkan luka dengan larutan Natrium Clorida atau Nacl 0,9% atau
menggunakan air matang
d. Lalu keringkan
e. Beri salf atau bethadine sesuai instruksi dokter
f. Tutup luka dengan kasa steril
4. Berapa hari ganti balutan
Ganti balutan dilakukan sebaiknya sehari sekali atau 3 hari sekali apabila
verban tidak ada rembesan atau pun kotor.

5. Komplikasi
a. Terjadinya infeksi
b. Luka lama sembuh
c. Klien menjadi demam

Daftar Pustaka

Rosina & Pemila. 2007. Perawatan Luka “Moist Wound Healing”. Tesis. Program Magister
Ilmu Keperawatan. Universitas Indonesia.
Rozikhin, M. 2014. Keefektifan Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap Penurunan.
http://prezi.com/frall-d4jnh6i/keefektifan-pemberian-posisi-semi-fowler-
penurunan/. 15 Mei 2015 (19.00)
Septiari. 2012. Infeksi Nosokomial. Nuha Medika. Yogyakarta.
Setiadi. 2012. Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Sjamsuhidajat. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai