Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN

PENYAKIT DIABETES MELLITUS

Disusun Oleh :
BENNI SURYA DARMA
202102040005

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS


ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PEKAJANGAN PEKALONGAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit metabolik dan dapat
mengenai semua orang. Penyakit ini terdiri dari tipe I yang disebabkan karena
keturunan dan tipe II yang dikarenakan oleh gaya hidup. Diabetes mellitus
sangat berbahaya bila tidak terkontrol dan tidak ada pengobatan. Oleh
karenanya perlu pengobatan dan perawatan yang baik untuk meminimalkan
terjadinya komplikasi. Diabetes melitus merupakan masalah serius dengan
angka kejadian yang meningkat tajam. Diabetes melitus hamper menyerang
seluruh masyarakat di seluruh dunia. Jumlah penderita DM terus bertambah
dari tahun ke tahun karena pola hidup jaman sekarang yang cenderung jarang
bergerak dan pola makan yang tidak sehat. Pendidikan kesehatan kepada klien
dan keluarga mengenai keadaan penyakit sangat diutamakan karena hal
tersebut dapat meningkatkan pengetahuan serta melakukan pencegahan
penyakit diabetes mellitus.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan
klien mengetahui tentang penyakit Diabetes Mellitus
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini diharapkan klien mampu : a.
Mengetahui tentang pengertian Diabetes Mellitus
b. Mengetahui tentang klasifikasi Diabetes Mellitus
c. Mengetahui tentang penyebab Diabetes Mellitus
d. Mengetahui tentang tanda dan gejala Diabetes mellitus
e. Mengetahui tentang komplikasi Diabetes Mellitus
f. Mengetahui tentang pencegahan Diabetes Mellitus
C. Sasaran
Sasaran pendidikan kesehatan ini adalah pengunjung di puskesmas
kedungwuni 1 yang belum mengetahui tentang konsep penyakit Diabetes
Mellitus dan beresiko mengalami Diabetes Mellitus.
BAB II
DESKRIPSI KASUS

A. Karakteristik Sasaran
1. Pengunjung yang mengalami Diabetes Mellitus
2. Pengunjung yang beresiko mengalami Diabetes Mellitus

B. Analisis Kasus
Pada keadaan normal kurang lebih 50% glukosa yang dimakan
mengalami metabolism sempurna menjadi CO2 dan air, 10% menjadi glikogen
dan 20-40% diubah menjadi lemak. Pada diabetes mellitus semua proses
tersebut terganggu karena terdapat defisiensi insulin. Penyerapan glukosa
kedalam sel macet dan metabolismenya terganggu. Keadaan ini menyebabkan
sebagian besar glukosa tetap berada dalam sirkulasi darah sehingga terjadi
hiperglikemia.
Penyakit Diabetes Mellitus disebabkan karena kekurangan insulin maka
glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen sehingga kadar gula darah
meningkat dan terjadi hiperglikemi. Ginjal tidak dapat menahan hiperglikemi
ini, karena ambang batas untuk gula darah adalah 180 mg% sehingga apabila
terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak bisa menyaring dan mengabrorbsi jumlah
glukosa dalam darah. Sehubungan dengan sifat gula yang menyerap air maka
semua kelebihan dikeluarkan bersama urin yang disebut glukosuria. Bersamaan
dengan keadaan glukosuria maka sejumlah air hilang dalam urin yang disebut
poliuria. Poliuria mengakibatkan dehidrasi intraseluler, hal ini akan
merangsang pusat haus sehingga pasien akan minum terus yang disebut
polidipsi.
Produksi insulin yang kurang akan menyebabkan menurunnya transport
glukosa ke sel-sel sehingga sel-sel kekurangan makanan dan simpanan
karbohidrat, lemak dan protein menjadi menipis, karena digunakan untuk
melakukan pembakaran dalam tubuh. Sehingga klien akan merasa lapar dan
banyak makan yang disebut poliphagia. Terlalu banyak lemak yang dibakar
maka akan terjadi penumpukan asetat dalam darah yang menyebabkan
keasaman darah meningkat atau asidosis. Zat ini akan meracuni tubuh apabila
terlalu banyak sehingga tubuh akan berusaha mengeluarkan melalui urin dan
pernafasan, akibatnya bau urin dan nafas berbau aseton atau bau buah-buahan.
Keadaan asidosis ini apabila tidak segera ditangani akan terjadi koma yang
disebut koma diabetik.

C. Prinsip Belajar Menurut Teori (sesuai karakteristik sasaran)


Prinsip belajar dari pendidikan kesehatan ini adalah untuk menambah
pengetahuan klien dan keluarga terhadap konsep penyakit Diabetes Mellitus
sehingga di harapkan tidak mengalami defisit pengetahuan.

D. Karakteristik Media Belajar Menurut Teori (sesuai karakteristik sasaran)


1. Sesuai dengan materi pendidikan kesehatan yang diberikan
2. Menarik
3. Mudah dipahami oleh sasaran
4. Bahasa sederhana dan mudah dimengerti
5. Sesuai dengan karakteristik sasaran (tingkat pendidikan dan budaya)
6. Tidak monoton
BAB III
METODOLOGI PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Deskriptif Media Belajar (sesuai karakteristik sasaran)


Mahasiswa keperawatan yang sedang menjalani program profesi ners
dengan menggunakan media berupa leaflet dan power point. Informasi dalam
media tersebut meliputi pengertian DM, klasifikasi DM, penyebab DM, tanda
dan gejala DM, komplikasi DM, pencegahan DM.

B. Tujuan Belajar
Meningkatkan pengetahuan pengunjung puskesmas kedungwuni 1
tentang penyakit DM.

C. Ketrampilan yang Diperlukan


Ketrampilan yang diperlukan dalam pendidikan kesehatan ini adalah
ketrampilan dalam berkomunikasi terutama menyampaikan informasi kepada
sasaran, sehingga mudah diterima dan dimengerti oleh sasaran.

D. Jenis Media
Ceramah dan tanya jawab

E. Alat yang Digunakan


a. Leaflet
b. Materi pengajaran (SAP)
c. Power Point
F. Proses Pendidikan Kesehatan
No Tahap/waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Klien
1. Pembukaan a. Membuka pertemuan a. Memperhatikan
b. Mengulang kontrak b. Menjawab
5 menit c. Menjelaskan tujuan pertanyaan

d. Apersepsi
2. Inti a. Menjelaskan materi a. Memperhatikan
b. Bertanya
20 menit 1. Pengertian Diabetes c. Menjawab
Mellitus pertanyaan
2. Klasifikasi Diabetes
Mellitus
3. Penyebab Diabetes
Mellitus
4. Tanda dan
gejala
Diabetes mellitus
5. Komplikasi Diabetes
Mellitus
6. Pencegahan Diabetes
Mellitus

b. Memberikan
kesempatan bertanya
c. Menjawab pertanyaan
d. Memberikan pertanyaan
e. Memberikan pujian
f. Menyimpulkan materi

3. Penutup a. Menutup pertemuan a. Memperhatikan

5 menit

G. Waktu Pelaksanaan
Tanggal : Jum’at, 11September 2022
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Tempat : Puskesmas Kedungwuni 1

H. Hal-hal yang Perlu Diwaspadai


1. Kelelahan klien dan keluarga selama diberikan pendidikan kesehatan
2. Kebosanan klien dan keluarga
3. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai
4. Tingkat pendidikan keluarga dan klien

I. Antisipasi Untuk Meminimalkan Hambatan


1. Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan
2. Waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan tidak terlalu lama
3. Menggunakan media yang menarik
4. Melibatkan peran serta dari audience
5. Memperhatikan respon sasaran

J. Pengorganisasian
Pelaksana : Benni Surya Darma

K. Sistem Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Klien dan keluarga mengikuti penyuluhan sampai selesai
2. Evaluasi Proses
a. Klien dan keluarga antusias
3. Evaluasi Penyuluh
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Dapat menjalankan peran dengan baik
4. Evaluasi Waktu
a. Penyuluhan berjalan sesuai waktu yang ditentukan

5. Evaluasi Hasil
Dari beberapa pertanyaan diberikan kepada klien dengan rentang nilai:
Baik jika standar nilai 75-100 bisa menjawab semua pertanyaan
Cukup jika standar nilai >50-75 bisa menjawab 3 pertanyaan Kurang
jika standar nilai <50, bisa menjawab <3 pertanyaan
BAB IV
PENUTUP

Pendidikan kesehatan diperlukan pada keluarga yang beresiko atau sudah


mengalami penyakit Diabetes Mellitus. Diharapkan dapat merubah terhadap
kemampuan kognitif, affektif dan psikomotor. Setelah diberikan pendidikan
kesehatan ecara efektif, keluarga dan klien bisa mengetahui tentang konsep
penyakit Diabetes Mellitus.

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian
Diabetes Mellitus yaitu suatu kelainan pada seseorang yang ditandai
naiknya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang diakibatkan karena
kekurangan insulin (Padila, 2018, h.1).

B. Klasifikasi
1. Tipe I : IDDM
Disebabkan oleh destruksi sel beta pulau langerhans akibat proses
autoimun.
2. Tipe II : NIDDM
Disebabkan oleh kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin.
a. Tipe II dengan obesitas
b. Tipe II tanpa obesitas
3. Diabetes tipe lain
a. Obat dan zat kimia
b. Infeksi
c. Sindrom generik lain yang berkaitan dengan DM
d. Diabetes gestasional

C. Penyebab
1. Diabetes tipe I
a. Faktor genetik
b. Faktor-faktor imunologi
c. Faktor lingkungan
2. Diabetes tipe II
Faktor-faktor resiko :
a. Usia (retensi insulin cenderung meningkat pada usia diatas 65 tahun)
b. Obesitas atau kegemukan
c. Riwayat keluarga

D. Tanda dan Gejala


1. Sering buang air kecil
2. Berat badan turun drastis
3. Rasa haus berlebihan
4. Mudah Lelah
5. Kegemukan
6. Luka lambat sembuh
7. Sering tidur
8. Pandangan kabur
9. Sering merasa lapar
10. Sering merasa haus

E. Komplikasi
1. Akut
a. Kadar gula darah meningkat
b. Penurunan kesadaran
2. Kronis
a. Kerusakan pembuluh darah pada mata, jantung
b. Rentan infeksi TBC
c. Kebutaan

F. Pencegahan
1. Menerapkan pola makan sehat
2. Menjalani olahraga rutin
3. Menjaga berat badan ideal
4. Mengelola stres dengan baik
5. Melakukan pengecekan gula darah secara rutin

Anda mungkin juga menyukai