PEMERIKSAAN JAMUR
BAB III
METODOLOGI
Gambar
4.2 Pembahasan
Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh
dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung:
terdiri dari bagian yang tegak (batang) dan bagian yang mendatar atau
membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium. Beberapa
jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat dan
beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan yaitu jamur
merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping
(Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricus
campestris) dan jamur shitake (Lentinus edulis).
Pada pratikum Pemeriksaan jamur pertama-tama Menyiapkan alat dan
bahan, mengambil jamur dengan menggunakan jarum pentul fungsinya untuk
menggambil jamur pada setiap sampel atau pinset dan meletakkan di atas
permukaan object glass fungsinya untuk meletakkan sampel yang akan di
amati, lalu meneteskan aquades menggunakan pipet tetes fungsinya untuk
menggambil aquades lalu di tetes ke object glass.
Tempe menggunakan perbesaran 4X0,1 kali Warna permukaan koloni
putih hingga kelabu kehitaman. Reproduksi Rhizopus oryzae secara aseksual
dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium, sedangkan
reproduksi seksualnya dengan cara konjugasi.
Jamur yang terdapat pada tempe yaitu Rhizopus oryzae dan mekanisme
terjadinya tempe berjamur, karena tempe telah terbuka dari bungkusan
plastik. Dan dibiarkan selama satu malam atau lebih, sehingga tempe akan
mengeras, mengering berwarna kehitaman dan mengalami kelembapan.
Roti menggunakan perbesaran 4x0,1 kali, warna permukaan koloni
hijau dan mempunyai maselium yang luas, bercabang-cabang, tak bersepta,
miselium yang tak bersepta dan berinti banyak disebut sonosit. Septanya
dibentuk pada batas alat-alat reproduksi seperti sporangium, gametangium,
juga terbentuk pada miselium tua. Miselium sering membentuk rhizoid.
Sporangium dari hifa yang mendukungnya terpisah oleh satu sekat, yang
menonjol kedalam sporangium tonjolon ini dinamakan kolumela.
Jamur yang terdapat pada roti yaitu Rhizopus Stolonifer dan mekanisme
terjadinya roti berjamur, karena ditempatkan pada mangkok atau gelas
bermulut lebar dan dialasi dengan tissue basah atau lembap. Didiamkan
terbuka selama ±7 hari maka mengalami kelembapan.
Nasi menggunakan perbesaran 10x10 kali, Warna permukaan koloni
hitam dan orange. Rhizopus oligosporus merupakan kapang dari filum
Zygomycota yang banyak menghasilkan enzim protease. Rhizopus
oligosporus banyak ditemui di tanah, buah, dan sayuran yang membusuk,
serta roti yang sudah lama. Rhizopus oligosporus termasuk dalam
Zygomycota yang sering dimanfaatkan dalam pembuatan tempe dari proses
fermentasi kacang kedelai, karena Rhizopus oligosporus yang menghasilkan
enzim fitase yang memecah fitat membuat komponen makro pada kedelai
dipecah menjadi komponen mikro sehingga tempe lebih mudah dicerna dan
zat gizinya lebih mudah terserap tubuh.
Jamur yang terdapat pada nasi basi yaitu Aspergillus Oryzae dan
mekanisme terjadinya nasi basi, karena nasi ditempatkan pada wadah (mika
snack/nasi) yang telah dialasi tissue yang basah atau lembap. Didiamkan
terbuka selama ±7 hari dan terjadi kelembapannya.
Kelapa menggunakan perbesaran 4x10 kali, Aspergillus niger
merupakan salah satu spesies yang paling umum dan mudah diidentifikasi
dari genus Aspergillus, famili Moniliaceae, ordo Monoliales dan kelas Fungi
imperfecti. Aspergillus niger dapat tumbuh dengan cepat, diantaranya
digunakan secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat dan
pembuatan berapa enzim seperti amilase, pektinase, amiloglukosidase dan
sellulase. Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu 35ºC-37ºC (optimum),
6ºC-8ºC (minimum), 45ºC-47ºC (maksimum) dan memerlukan oksigen yang
cukup (aerobik). Aspergillus niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau
kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai
hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi
bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya umur.
Jamur yang terdapat pada kelapa tua yaitu Aspergillus Sp. Dan
mekanisme terjadinya kelapa tua, karena terbelah dua terbuka dan didiamkan
selama ±7 hari.
Berdasarkan literatur yang ada pemeriksaan jamur pada data hasil
yang telah dilakukan adalah benar dan sama seperti literatur.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pratikum Pemeriksaan Jamur yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan yaitu:
1. Jamur (fungi) merupakan eukariot dan tidak memiliki klorofil sehingga
bersifat heterotrofik. Sebagian jamur ada yang bersifat saprofit dan parasit
pada tumbuhan lain.
2. Jamur berkembang biak dengan baik dengan membentuk spora. Jamur
mempunyai beraneka ragam bentuk, dari yang sangat sederhana hingga
yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.
3. Pengklasifikasian jamur berdasarkan atas sporanya.
4. Jamur memiliki peranan bagi kehidupan, baik yang bermanfaat atau pun
yang merugikan.
5.2 Saran
Saran yang diberikan kepada asisten adalah sebaiknya mikroskop
harusnya ada 2 supaya pratikan tidak berebutan atau menunggu lama lagi saat
pratikan lain melakukan pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Karay, Marthin. 2008. Aplikasi Jamur. Universitas Padjadjaran. Bandung. (http://
jurnal.unpad.ac.id/agrikultura/article/download/997/1039). Diakses pada
Hari Rabu, 22 Oktober 2014, Pukul 23:22 WITA.