Diajukan sebagai syarat dalam meraih Ahli Madiya Kesehatan (A.Md. Kes)
Pada program studi Diploma Tiga (DIII) Teknik Kardiovaskuler,
Fakultas Teknologi Kesehatan Universitas Megarezky
Makassar
Dibimbing oleh:
Prof.Dr.dr.Ali Aspar Mappahya, Sp.PD.,Sp.JP(K)
Pembimbing I
Hasnawati.SKM.,M.Kes
Pembmbing II
Penguji:
Ns. Rochfika, S.Kep.,M.Kes.,M.Kep
ii
iii
PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Terpadu RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar” yang disusun oleh Saudara/i
Andi Fitria Mamala dengan NIM 183145408036, telah diujikan dalam seminar
PENGUJI :
PEMBIMBING :
2. Hasnawati.,S.KM.,M.Kes (….……...………)
Makassar, 2021
Ketua Prodi
iii
PLAGIARISM SCAN REPORT
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat
dan kesehatan yang telah diberikan serta dapat terselesaikannya Karya Tulis
Ilmiah ini dengan baik dan lancar. Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan
kepada:
1. Kedua orang tua saya yang saya hormati untuk ayah saya Amirullah dg.
Mamala dan ibu saya Rista Aris yang telah memberikan dukungan dan
senantiasa memberikan semangat doa dan dukungan kepada peneliti.
2. Kakak, Ipar, dan Adik saya Fatnilla, Syarif Hidayatullah, dan Andi
widyaswara mamala yang telah memberi semangat dan doa semoga kita
menjadi anak yang dapat membahagiakan dan membanggakan kedua orang
tua.
3. Kepada yang saya hormati Prof.Dr.dr.Ali Aspar Mappahya,Sp.PD.,SpJP(K)
dan Hasnawati,SKM.,M.Kes terima kasih atas waktu, ilmu, dan
kesabarannya dalam membimbing hingga peneliti dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Dan kepada seluruh teman, sahabat serta beberapa pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Terima kasih untuk doa, waktu, tenaga dan fikiran yang diberikan untuk
kelancaran penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini semoga ALLAH SWT selalu
melindungi, memberikan kesehatan, dan mendengar doa-doa baik kita.
Aamiin yarabbal alamin...
v
MOTTO
~SUGA
vi
vii
CURICULUM VITAE
Andi Fitria Mamala
183145408036
Orang tua
Riwayat pendidikan
A. SD : SD N 1 Petasia
Kesan disaat kuliah : Banyak hal baru yang saya dapatkan. Terutama pada circle
pertemanan. Sangat beragam sifat dari teman-teman
sekelas yang beda suku, ras dan agama. Harus saling
memahami satu sama lain dan harus saling merangkul satu
sama lain.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr. Wb
Segala puji bagi ALLAH SWT atas rahmat dan hidayahnya kepada
penulis beserta karuniah dan petunjuknya dalam penyusunan proposal
sebagai persyaratan pelaksanaan penelitian dengan judul
“PEMERIKSAAN DAN PENEGAKKAN DIAGNOSIS TROMBUS
VENA DALAM DENGAN MODALITAS PULSE WAVE
DOPPLER DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO”. Proposal
ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
program pendidikan DIII Teknik Kardiovaskuler Universitas Mega
Rezky Makassar 2021.
viii
Penulis sangatlah sadar bahwa apa yang sudah didapat bukanlah hal
yang mutlak berdiri sendiri melainkan beberapa pelajaran, bimbingan,
dorongan, serta bantuan dari beberapa pihak. Maka dari itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya
kepada Prof.Dr.dr.Ali Aspar Mappahya,Sp.PD.,Sp.JP(K) selaku
pembimbing 1 dan kepada ibu Hasnawati.SKM.,M.Kes selaku
pembimbing 2 atas kesabaran, dan keikhlasan meluangkan waktu, tenaga,
dan pikiran dalam memberikan bimbingan, perhatian, dan arahan kepada
penulis.
ix
9. Sahabat-sahabat tercinta penulis Sri Islamiyah dan Ika Natasya, atas
kebersamaan, dukungan, dan bantuan selama masa perkuliahan hingga
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
10. Kepada teman seperjuangan saya di vaskuler Ika Natasya dan
Muthmainnah, terima kasih karena sudah mau berjuang bersama-sama
dalam menyelesaikan penelitian ini.
11. Teruntuk teman-teman Kia Kost, Jamila weul artafella yang selalu mau saya
repotkan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, Muthmainnah, Ika
Natasya, Sri Islamiyah, Nurul Fahra, Alfira Dwi Septiani, Intan Nurfadillah,
dan semua teman-teman kia kost yang tidak sempat saya sebutkan namanya
saya sangat-sangat berterima kasih karena kalian sudah mau meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
12. Teruntuk BTS, Kim Namjoon, Kim Soekjin, Min Yoongi, Jung Hosoek,
Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jung kook, terima kasih karena sudah
menghadirkan konten-konten yang bisa menghibur penulis disaat penulis
sedang kehilangan konsentrasi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Dan
Terima Kasih sudah menjadi motivasi bagi penulis agar penulis bisa
semangat berjuang untuk masa depan yang lebih baik.
13. Dan terakhir terima kasih banyak untuk d iriku yang sudah mampu bertahan
dibalik semua tekanan dan berjuang hingga sampai ke titik ini.
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iii
PLAGIARISM SCAN REPORT ............................................................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................... v
HALAMAN MOTTO ................................................................................ vi
CURICULUM VITAE ............................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
ABSTRAK ................................................................................................. xiv
ABSTRACT ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xviii
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xix
Bab I Pendahuluan ..................................................................................... 1
1. Definisi .................................................................................... 6
2. Patofisiologi .............................................................................. 7
3. Faktor risiko.............................................................................. 8
4. Etiologi ..................................................................................... 9
xi
5. Komplikasi ............................................................................... 10
6. Manifestasi klinis...................................................................... 11
7. Penatalaksanaan ........................................................................ 12
8. Pencegahan ............................................................................... 14
C. Pembahasan........................................................................................ 41
A. Kesimpulan ........................................................................................ 46
xii
B. Saran .................................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
ABSTRAK
Trombosis Vena Dalam (TVD) merupakan formasi dari trombus atau bekuan darah
yang secara umum sering menyerang vena dalam terutama di ekstremitas bawah.
Ultrasound adalah istilah yang menggambarkan frekuensi pulsa gelombang sinyal
suara yang merupakan pemeriksaan penunjang dalam menegakan diagnosis TVD.
Dalam menegakan diagnosis TVD dengan Ultrasound menggunakan tiga modalitas
yaitu B-mode, Colour Doppler, dan Pulsed Wave Doppler. Pulsed wave (PW)
Doppler imaging memiliki kemampuan untuk mengukur kecepatan jaringan dan
darah dari volume sampel yang terbatas, rentang waktu harus diketahui dari
permukaan probe. Tujuan Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui teknik
pemeriksaan dan penegakkan diagnosa trombus vena dalam menggunakan
modalitas PW Doppler. Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah sampel penelitian ini
adalah satu sampel. Hasil Penelitian ini adalah didapatkan adanya Trombus pada
Common Femoral Vein dengan hasil pengukuran PW Doppler, terlihat adanya
gelombang monofasik yang jatuh dibawah garis baseline yang menandakan pada
fase inspirasi dan expirasi venanya tidak terkompresi karena adanya thrombus dan
penggunaan manuver valsava.
xiv
ABSTRACT
Deep Vein Thrombosis (DVT) is the formation of a thrombus or blood clot that
generally attacks the deep veins, especially in the lower extremities. Ultrasound is
a term the discribes the frequency of pulses of sound signal waves, which is a
supporting examination in establishing the diagnosis of DVT. In selecting the
diagnosis of DVT with Ultrasound, three modalities are used, namely B-Mode,
Colour Doppler, and Pulsed Doppler. Pulsed Wave (PW) Doppler imaging cam
measure tissue and blood velocity from a limited sample volume, and the time range
must be known from the surface of the probe. The purpose of this study was to
determine the technique of examination and diagnosis of deep vein thrombosis
using the PW Doppler modality. This research method is to use a descriptive type
of research with a case study approach. The number of sample in this study one
sample. The result of this study is that there is a common femoral vein thrombus
with PW Doppler measurement result. It is seen that there is a monophasic wave
that falls below the baseline. The vein’s inspiratory and expiratory phase are not
compressed due to the presence of a thrombus and the use of the Valsava manuever.
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
Gambar 17. Pengambilan gambar pada daerah poplitea dengan modalitas
B-Mode dengan colour. Dilakukan manuver CUS........................ 38
xvii
DAFTAR TABEL
xviii
DAFTAR SINGKATAN
PW : Pulse Wave
PE : Pulmonary Embolism
FV : Femoral Vein
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adji, 2012).
nomor tiga setelah penyakit koroner arteri dan stroke. Trombus Vena Dalam
terjadi kurang lebih 0,1% orang/tahun. Insiden tahun di Eropa dan Amerika
2019).
1
2
Pada data rekam medis Rumah Sakit Pusat Jantung Terpadu RSUP
DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar Pada tahun 2019 sampai tahun 2021
kasus vaskuler dengan kelainan Trombus vena dalam sebanyak 113 kasus.
Pada tahun 2019 terdapat 55 kasus yang dimana kasus perempuan sebanyak
dengan insiden 84 kasus per 100.000 setiap tahun, 30-50% kasus DVT yang
angka kematian 12%. Maka dari itu TVD sangat penting untuk diobati
pulang pergi. Jika sebuah objek bergerak pada sudut 90 derajat ke sinar
ultrasound, tidak ada gerakan menjauh dari sinar yang terdeteksi; dengan
3
kecepatan darah dari volume sampel yang terbatas, rentang waktu harus
Makassar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Sudirohusodo Makassar.
4
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
modalitas pw doppler.
2. Manfaat Praktis
venous thrombosis.
c. Bagi Instansi
PW.
5
d. Bagi Pembaca
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
darah yang kurang akan oksigen dari seluruh tubuh kembali ke jantung.
Vena memiliki susunan lapisan dinding pembuluh darah yang terdiri dari
Dinding vena cenderung lebih tipis dari dinding arteri karena vena tidak
bekuan darah yang secara umum sering menyerang vena dalam terutama
di ekstremitas bawah seperti vena di betis, femoral dan poplitea atau vena
per 1000 populasi setiap tahun. Faktor risiko DVT antara lain usia tua,
secara jelas, akan tetapi ada tiga hal faktor pendukung yang dianggap
(Arum, 2017).
8
a. Kerusakan endotel
b. Stasis vena
c. Hiperkoagulasi
3. Faktor Risiko
2. Kanker aktif
3. Sindrom antifosfolipid
4. Terapi estrogen
7. Obesitas
inflamasi usus)
4. Etiologi
risiko trombus vena lebih dari 50%. Kondisi dengan faktor risiko tinggi
trauma mayor dan faktor yang multiple, kateter vena sentral, kanker
merupakan faktor risiko yang ringan (Adyana, Suega, & Bakta, 2013).
5. Komplikasi
(Jayanegara, 2016).
b. Post-thrombotic syndrome
vena yang terjadi pada saat rekanalisasi lumen vena yang mengalami
trombosis, atau karena sisa trombus dalam lumen vena. Sindrom ini
ditandai oleh bengkak dan nyeri berulang dan progresif, dapat terjadi
6. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis DVT tidak selalu jelas dan sama pada setiap
orang. Keluhan utama pasien DVT adalah tungkai bengkak dan nyeri.
(Jayanegara, 2016).
a. Nyeri
dan bisa menjalar ke bagian medial dan anterior paha. Keluhan nyeri
sangat bervariasi dan tidak spesifik, bisa terasa nyeri atau kaku dan
ditinggikan.
12
b. Pembengkakan
7. Penatalaksanaan
(Arum, 2017).
a. Antikoagulan
warfarin.
2. UFH
b) Waktu pemberian:
pulmonary embolism).
yaitu 2,0-3,0 selama 4 atau 5 hari. Dosis yang lebih kecil (2-
b. Trombolitik
2. Menaikkan tungkai, yaitu posisi kaki dan betis lebih tinggi dari
vena.
penekanan dari luar secara teratur pada tungkai bawah dan paha.
kondisi stasis.
8. Pencegahan
9. Pemeriksaan Penunjang
merupakan protein kecil yang ada dalam darah setelah bekuan darah
lebih besar.
Variabel Point
Kanker aktif dirawat dalam 6 bulan terakhir atau dalam +1
perawatan paliatif
Kelumpuhan, paresis, atau imobilisasi ekstremitas bawah +1
baru dengan plaster
Kelembutan lokar disepanjang sistem vena dalam +1
Pembengkakan seluruh kaki +1
Betis bengkak 3cm peningkatan lingkar diatas betis +1
asimtomatik (diukur 10cm dibawah tuberositas tibia)
Edema pitting Unilateral (pada kaki yang mengalami gejala) +1
Vena superfisial kolateral yang melebar (non-varises, pada +1
kaki yang mengalami gejala)
Riwayat terdiagnosis DVT +1
Setelah menjalani operasi besar atau yang membutuhkan +1
anastesi regional atau umum dalam waktu 12 minggu terakhir
Diagnosis alternatif setidaknya sama memungkinkannya -2
dengan DVT
Sumber: (Osman, 2018).
iliaka atau vena cava inferior (Adyana, Suega, & Bakta, 2013).
a. Definisi
(Jacksonville, 1992).
dalam bidang pencitraan medis sudah ada lebih dari 55 tahun dan
probe linear.
TVD tungkai dengan sensitivitas 96,5% untuk TVD proksimal (di atas
lutut) dan 71,2% untuk TVD betis, keduanya dengan spesifisitas 94%
(Hansrani, 2016).
mendeteksi aliran vena yang lebih lambat. Vena femoralis umum harus
Harvey, 2007).
2018).
dalam arah yang sama dari garis dasar. Vena diperhatikan pada sumbu
garis dasar diatur di tengah spektrum (RVT, Almeida, NY, & Fla, 2018).
23
C. Kerangka teori
Penyebab trombosis
terkait imobilisasi Trombosis Vena
dan hiperkoagulasi
berhubungan Dalam
dengan faktor
genetik dan non-
genetik. Diagnostik Duplex
Ultrasonografi:
D. Definisi operasional
ekstremitas inferior.
hangat, vena yang mengalami trombosis juga dapat diraba serta adanya
nyeri dan perubahan pada warna kulit (Azzahro & Mahmuda, 2019).
Trombosis vena dalam atau yang dikenal juga sebagai deep vein
darah dan menyumbat arteri di dalam paru disebut dengan emboli paru
(Jayanegara, 2016).
b. Duplex Ultrasonografi
untuk perjalanan pulang pergi. Jika sebuah objek bergerak pada sudut
26
pendek terjadi pada interval 0,5 hingga lD-ms, dan penerimaan berada
E. Relevansi penelitian
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
1. Waktu
2. Tempat Penelitian
1. Populasi penelitian
2. Sampel
29
30
4. Kriteria penelitian
1. Kriteria inklusi
pada pasien trombus vena dalam. Juga tambahan data sekunder yang
diambil dari rekam medis pasien yang di diagnosa dengan kelainan trombus
penelitian ini.
E. Prosedur Penelitian
1. Persiapan pasien
pemeriksan.
b. Jelly ultrasound
c. Handscoen
d. Tissue
e. Kertas printer
f. Handuk
g. Baju pasien
3. Prosedur tindakan
tindakan.
dilakukan).
pemeriksaan.
dengan tissue.
9. Pemeriksaan selesai.
F. Etika penelitian
1. Informed consent
2. Anonymity
3. Confidentiality
dan diurus oleh Kemenkes sendiri serta tergolong kedalam Rumah Sakit
dengan nomor surat ijin 11/04/2013 dari Menteri Kesehatan RI dengan sifat
33
34
poli 1 sampai dengan poli 5, ada ruangan Echo 1,2, dan 3, kemudian ada
poli Ekg, Poli Treadmill, dan ruangan Radiologi. Pada penelitian ini
untuk pemeriksaan Echo Pediatri atau Echo anak dan pemeriksaan Echo
Vasculer.
B. Hasil Penelitian
1. Identitas Pasien:
2. Riwayat Penyakit : Pasien dengan riwayat nyeri pada kaki kanan sejak
3. Pemeriksaan fisis:
b. Data Objektif :
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Gambar 15. Pulse Wave pada poplitea arteri dengan potongan panjang
atau longitudinal (Data Primer, 2021).
38
Keterangan gambar:
Femoral Vein.
respirasi maka vena akan terbuka dan nampak ada aliran pada gambaran
tidak ada reflux atau aliran balik, tetapi jika ada aliran balik berarti
dinding pembuluh darah arteri. Dan juga positif adanya plak pada
pembuluh arteri.
CUS dan vena terkompresi dengan baik artinya tidak ada trombus atau
C. Pembahasan
merupakan formasi dari trombus atau bekuan darah yang sering menyerang
dinding pembuluh darah, kemudian ada stasis vena atau aliran darah yang
relatif lebih mudah didapatkan dan tidak memiliki komplikasi yang begitu
penegakkan diagnosis Trombus Vena Dalam yaitu B-Mode atau Grey scale,
(Oglat, 2018).
Sampel dari penelitian ini merupakan pasien rawat inap dari ruangan
penyakit pernyerta diabetes militus type 2 dan juga memiliki tumor dibagian
pasien.
Femoral Arteri (SFA), Femoral Vein (FV), dan Deep Femoral Vein (DFV)
yang menyerupai kepala Mickey Mouse. Apabila view kepala Mickey Mouse
43
membedakan pembuluh darah vena dan arteri. Yang membedakan vena dan
arteri yaiu apabila di lakukan manuver CUS dan ada salah satu pembuluh
yang terkompresi maka itulah pembuluh darah vena. Pembuluh darah vena
dapat mudah terkompresi karena vena tidak memiliki otot polos sebanyak
yang dimiliki arteri. Apabila terkompresi berarti vena tersebut normal tetapi
melihat anatomi dari dinding pembuluh darah, dan untuk melihat lebih jelas
vena untuk melihat aliran darah pada vena femoral kemudian dilakukan
gelombang PW vena adalah fasik yang artinya ketika pasien respirasi maka
vena akan terbuka dan nampak ada aliran pada gambaran PW nya. Apabila
inspirasi vena terkompresi aehingga tidak ada aliran yang nampak pada
gelombang PW.
44
Normalnya pada saat melakukan manuver valsava tidak ada reflux atau
aliran balik, tetapi jika ada aliran balik berarti diyakini adanya trombus
diarea tersebut.
digunakan parameter Pulse Wave Doppler yang dimana parameter ini cukup
dilihat gelombangnya, lalu mengatur angle sesuai dengan arah yang tepat
2019 bahwa ada Trombus Vena Dalam di vena femoralis, di dapatkan aliran
yang tidak lancar, CUS (-), vena dilatasi, tampak trombus (+). Trombus
Vena Dalam adalah terbentuknya bekuan darah didalam lumen vena dalam,
terutama pada vena tungkai seperti vena femoralis dan vena poplitea.
PENUTUP
A. Kesimpulan
dibawah garis baseline yang menandakan pada fase inspirasi dan expirasi
B. Saran
kasus yang sama dan dengan pengukuran yang lengkap agar dapat
46
DAFTAR PUSTAKA