Perkembangan awal penyakit kadang tidak menimbulkan gejala. Biasnanya gejala akan
muncul ketika fungsi jantung mulai menurun. Berikut ini tanda dan gejala dari kardiomiopati
Penyebab dari penyakit jantung lemah ini adalah mutasi dari beberapa gen desmosom. Gen
ini berfungsi memberikan perintah untuk membuat komponen struktur sel yang disebut
desmosom. Desmosom merekatkan sel-sel otot jantung satu sama lain, memberi kekuatan
pada miokardium, dan berperan dalam memberi sintal di antara sel-sel di sekitarnya.
Mutasi (perubahan) pada gen desmosomal merusak fungsi desmosom. Tanpa
desmosom normal, sel-sel miokardium terlepas satu sama lain dan mati, terutama
ketika otot jantung berada di bawah tekanan, seperti selama olahraga berat.
Saat jaringan abnormal ini menumpuk, dinding ventrikel kanan menjadi meregang
dan menghalangi jantung memompa darah secara efektif. Perubahan ini juga
mengganggu sinyal listrik yang mengontrol detak jantung, sehingga dapat
menyebabkan aritmia.
Pada kasus jarang, mutasi pada gen non-desmosomal juga dapat menyebabkan
ARVD. Gen-gen ini memiliki berbagai fungsi, termasuk pensinyalan sel, memberikan
struktur dan stabilitas pada sel otot jantung, dan membantu mempertahankan ritme
jantung yang normal.
Para peneliti kini masih melakukan riset lebih lanjut untuk menentukan bagaimana
mutasi pada gen non-desmosomal dapat menyebabkan ARVD.
Mutasi gen ditemukan pada sekitar 60 persen orang dengan ARVD. Mutasi pada gen
desmosomal yang paling umum adalah disebut PKP2 Pada orang tanpa mutasi yang
teridentifikasi, penyebab gangguan tidak diketahui.
Riwayat keluarga ternyata menjadi faktor risiko berkembangnya penyakit ini, meski
tidak semua orang yang mengidap penyakit ini memiliki keluarga dengan kondisi
yang sama. Persentase risikonya karena riwayat keluarga sebesar 30-50%.
Oleh karena itu, disarankan agar semua anggota keluarga tingkat pertama dan
kedua, yakni orang tua, saudara kandung, anak, cucu, paman, bibi, keponakan,
keponakan menjalani pemeriksaan jika ada satu di antaranya mengalami
kardimiopati.
Selain itu, pola pewarisan penyakit jantung ini juga bisa secara autosmal resesif, yakni
penyakit Naxos. Penyakit yang diturunkan dalam keluarga ini ditandai dengan
penebalan lapisan luar kulit pada telapak tangan dan telapak kaki (hiperkeratosis)
dan rambut tebal seperti wol. Orang dengan penyakit ini berisiko mengalami jantung
lemah di kemudian hari.
Diagnosis dan pengobatan displasia ventrikel kanan aritmogenik
Penegakan diagnosis penyakit jantung lemah yang langka ini didasarkan pada
pemenuhan serangkaian kriteria khusus, meliputi: