Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ALJABAR LINIER I

TENTANG RUANG-RUANG VEKTOR

DOSEN PEMBIMBING : DEWI ASTUTI, S.Pd, M,Pd

KELAS : III B

DISUSUN OLEH : IRMA (18051034)

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ASAHAN

T.A 2019/2020
A. Ruang-n Euclides
Konsep generalisasi dari vektor R2 atau R3 dikembangkan pada sub bab ini. Seperti
yang telah diketahui sebuah vektor di R2 dinyatakan oleh sepasang bilangan terurut
u=(u1, u2), begitupun vektor di R3 dinyatakan tiga bilangan terurut u=(u1, u2, u3).
Permasalahan mulai timbul setelah R3, apakah perlu dikembangkan R4, dan bagaimana
visualisasinya. Jawabnya tentu perlu dikembangkan ke R4, R5, bahkan sampai Rn. Hal
ini dapat dilihat pada Sistem Persamaan Linier yang telah dibicarakan pada sub bab
sebelumnya, yang ternyata permasalahan vektor bukan hanya sampai R3, melainkan
sampai Rn. Masalah visualisasi tidak dapat dilaksanakan, karena dunia ini hanya disusun
oleh konsep tiga dimensi.

Definisi: Sebuah vektor di Rn, dinyatakan oleh n bilangan terurut, yaitu u=(u1,
u2, ..., un)

Pada R2 atau R3, sebuah urutan bilangan di atas bermakna, yaitu sebagai titik atau
sebagai vektor. Dalam Rn, keduanya dianggap sama, sehingga Rn merupakan
generalisasi titik sekaligus generalisasi vektor.
Vektor nol: yaitu vektor yang semua entri-nya nol, misalkan o=(0, 0, ..., 0)
Misalkan u, v Rn, dua vektor disebut sama, atau u = v, jika dan hanya jika u1=v1,
u2=v2, ..., un=vn {semua entri yang seletak sama}

Operasi-operasi pada vektor di Rn


1. Penjumlahan
Misalkan u, v Rn , didefinisikan :
u + v = (u1+v1, u2+v2, ..., un+vn) {entri yang seletak dijumlahkan}

Contoh:
Misalkan u=(2, -1, 9, 3, 4), v=(1, -2, 3, -2, 1, 0), w=(5, -8, 2, 3, 4, 5)
u + v = tidak terdefinisi, karena u R5, sedangkan vR6
v + w = (1+5, (-2)+(-8), 3+2, (-2)+3, 1+4, 0+5)=(6, -10, 5, 1, 5, 5)

2. Perkalian dengan skalar


Misalkan uRn , k skalar, didefinisikan :
ku = (ku1, ku2, ..., kun) {setiap entri dikalikan dengan skalar}
Contoh:
Misalkan u=(2, -1, 9, 3, 4),
-3u=(-6, 3, -27, -9, -12)

Sifat-sifat penjumlahan dan perkalian dengan skalar


Misalkan u, v, w Rn , k, l skalar, berlaku:
a. u + v = v + u {komutatif}
b. (u + v) + w = u + (v + w) {asosiatif}
c. u + o = o + u = u {anggota identitas}
d. u + (-u) = (-u) + u = o {invers anggota}
e. k(u + v) = ku + kv {distributif terhadap skalar}
f. (k+l)u = ku + lu {distributif terhadap skalar}
g. (kl)u = k(lu) {asosiatif perkalian dengan skalar}
h. 1.u = u {perkalian dengan skalar 1 (satu)}

Kedelapan sifat di atas nantinya akan diambil sebagai sebuah kebenaran (aksioma) dan
ditambah dengan dua aksioma ketertutupan dipakai untuk mendefinisikan ruang vektor.

3. Hasil Kali Titik (hasil kali dalam Euclides)


Misalkan u, v Rn , didefinisikan :
u  v =u1v1 + u2v2+ ...+unvn {jumlah dari semua hasil kali entri yang seletak}

Contoh:
Misalkan u=(2, -1, 9, 3, 4), v=(1, -2, 3, -2, 1, 0), w=(5, -8, 2, 3, 4, 5)
u  v = tidak terdefinisi, karena u R5, sedangkan vR6
v  w = 1.5 + (-2).(-8) + 3.2 + (-2).3 + 1.4 + 0.5= 5 + 16 + 6 – 6 + 4 + 0 = 25

Sifat hasil kali titik.


Misalkan u, v, w Rn , k skalar, berlaku:
a. u  v = v  u {komutatif}
b. u  (v + w) = u  v + u  w) {distributif}
c. k(u  v) = (ku)  v= u  (kv) {kehomogenan}
d. u  u > 0, jika uo, dan u  u = 0, jika u = o {kepositifan}
Keempat sifat di atas nantinya akan diambil sebagai kebenaran (aksioma) untuk
membentuk definisi hasil kali dalam.
4. Panjang Vektor
Dari sifat d, dijamin bahwa hasil kali titik antara vektor dengan vektor itu sendiri tak
negatif, karena itu dapat digunakan untuk mendefinisikan norm/ panjang vektor.
Misalkan uRn didefinisikan :
‖u‖ = (u  u)1/2¿ √ u21 +u22 +…+u2n

Contoh:
Misalkan u=(1, 3, -2, 7), maka
2 2 2
‖u‖= √( 1 ) + ( 3 ) + (−2 ) +(7)²=√63
5. Jarak antara dua vektor
Hasil lain dari sifat d, dapat digunakan mendefinisikan jarak antara dua vektor.
Misalkan u, vRn didefinisikan :
2 2

d(u, v)=‖u−v‖= ( u1−v 1 ) + ( u2−v 2 ) + …+(un−v n) ²

Contoh:
Misalkan u=(1, 3, -2, 7,) dan v=( 0, 7, 7, 2), maka
d(u, v)= √ ( 1−0 )2 + ( 3−7 )2 + (−2−2 )2+ ( 7−2 )2=√ 58

Himpunan dari semua vektor di Rn, yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan,
perkalian dengan skalar, dan hasil kali titik yang telah didefinisikan di atas disebut
ruang n Euclides.

B. Ruang Vektor Umum


Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya dengan melihat bahwa vektor R n dan
matrik Mnxm yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar
mempunyai sifat yang sama, kenyataan ini mendorong didefinisikannya ruang vektor
berikut:

Definisi: Misalkan V himpunan yang dilengkapi dengan operasi


penjumlahan dan perkalian dengan skalar (dalam hal ini skalar adalah
bilangan riil). V disebut ruang vektor, jika memenuhi sepuluh aksioma
berikut:

1. Untuk setiap u, vV, berlaku u + vV {tertutup penjumlahan}


2. Untuk setiap u, vV, berlaku u + v = v + u {komutatif}
3. Untuk setiap u, v, wV, berlaku (u + v) + w = u + (v + w) {asosiatif}
4. Ada o V, dan berlaku u + o = o + u = u, untuk setiap u V {anggota identitas}
5. Untuk setiap u V, ada -u V, dan berlaku u + (-u) = (-u) + u = o {anggota invers}
6. Untuk setiap uV dan setiap k R, berlaku ku V {tertutup perkalian skalar}
7. Untuk setiap u, vV dan setiap k R, berlaku k(u + v) = ku + kv {distributif skalar}
8. Untuk setiap uV dan setiap k, l R, berlaku (k+l)u = ku + lu {distributif skalar}
9. Untuk setiap uV dan setiap k, l R, berlaku (kl)u = k(lu) {asosiatif skalar}
10. Untuk setiap uV, berlaku 1.u = u {perkalian dengan skalar 1}
Anggota ruang vektor disebut vektor.

Dalam hal ini tentunya yang paling menentukan apakah V disebut ruang vektor atau
tidak adalah operasi – operasi pada V atau bentuk dari V itu sendiri . Jika V merupakan
ruang vektor dengan operasi – operasi vektor ( operasi penjumlahan dan operasi perkalian
dengan skalar ) yang bukan merupakan operasi standar , tentunya V harus memenuhi 10
syarat diatas , jika satu saja syarat tidak dipenuhi maka tentunya V bukan merupakan
ruang vektor.

Contoh Ruang Vektor


1. V adalah himpunan vektor euclides dengan operasi standar ( operasi
penjumlahan dan operasi perkalian dengan skalar ), notasinya Rn .
2. V adalah himpunan polinom pangkat n dengan operasi standar
Bentuk umum polinom orde – n
pn(x) = a0 + a1x +… + anxn

qn(x) = b0 + b1x +… + bnxn

Operasi standar pada polinom orde – n


pn(x) + qn(x) = a0+ b0 + (a1 +b1)x +… + (an +bn)xn k
pn = ka0 + ka1x +… + kanxn
notasi untuk ruang vektor ini adalah Pn
3. V adalah himpunan matriks berukuran mxn dengan operasi standar
( penjumlahan matriks dan perkalian matriks dengan skalar ) , ruang vektor ini
sering di notasikan dengan Mmn
Contoh Bukan Ruang Vektor
1. V adalah himpunan vektor yang berbentuk ( 0, y ) di R² dengan operasi vektor
sebagai berikut : untuk ú=( 0 , u2 ) , v́=( 0 ,u2 ) , maka k ú=(0 ,−ku2) dan ú+ v́=¿

2. V himpunan matriks yang berbentuk [ a1 1b] dengan operasi standar, a,b ∈ R


Contoh

Tunjukkan bahwa V yaitu himpunan matriks yang berbentuk [ a1 1b] dengan operasi
standar bukan merupakan ruang vektor, (a,b ∈ R)
Jawab
Untuk membuktikan V bukan merupakan ruang vektor adalah cukup dengan
menunjukkan bahwa salah satu syarat ruang vektor tidak dipenuhi. Akan ditunjukkan

apakah memenuhi syarat pertama. Misalkan A= [ 1p 1q] dan B=[ r1 1s ] , p,q,r,s ∈ V


A+ B= p+r 2 ɆV→
2 [q+ s ]
syarat 1 tidak terpenuhi

Jadi V bukan merupakan ruang vektor

C. Sub Ruang
Diketahui V ruang vektor dan U subhimpunan V. Kemudian U dikatakan sub– ruang dari
V jika memenuhi dua syarat berikut :
1. Jika ú , v́ ∈U maka ú+ v́ ∈ U
2. Jika ú , v́ ∈U , untuk skalar k berlaku k ú ∈U
Contoh
Diketahui U adalah himpunan titik – titik di bidang dengan ordinat 0 dengan operasi
standar R2 , tunjukkan bahwa U merupakan sub–ruang dari R2 !
Jawab
Akan ditunjukkan bahwa U memenuhi dua syarat sub-ruang vector, yaitu :
1. U ={ x , 0 } untuk sembarang nilai x , x ∈ R

Misalkan á=¿
á+ b́=¿
Jadi syarat 1 terpenuhi
2. Untuk skalar k, maka ká=( kx 1 , 0 ) dengan kx 1 ∈ R , jadi k á ∈ R
Jadi syarat 2 terpenuhi
Kedua syarat terpenuhi, maka U merupukan subruang R²
Anton , H .( 1991) Elementary Linear Algebra .John Wiley and Sons
Leon , S.J.( 2001 ) . Aljabar Linear Dan Aplikasinya edisi 5 . Penerbit Erlangga
Mursita D. ( 2000 ). Diktat Kuliah Aljabar Linear Elementer. STT Telkom

Anda mungkin juga menyukai