Anda di halaman 1dari 6

SENSITIVITAS ARUS DAN TEGANGAN

Nurfadillah S Amirullah1, Harifuddin2, Ida Masiani3, Lisdayanti4, Muhammad


As’ad Saifuddin5
12345
Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi
Email : dillaji42@gmail.com
Abstrak
Telah dilakukan praktikum sensitivitas arus dan tegangan, pengambilan
data sebanyak dua kali dengan rangkaian yang berbeda yaitu pengukuran
sensitivitas arus dan pengukuran sensitivitas tegangan. Alat yang utama yang
digunakan pada praktikum ini adalah multimeter yang berfungsi untuk mengukur
arus listrik, tegangan dan hambatan listrik. Mengukur sensitivitas arus listrik di
dalam suatu rangkaian dapat digunakan amperemeter yang dipasang secara seri
terhadap hambatan. Sedangkan untuk mengukur sensitivitas tegangan dalam suatu
rangkaian dapat digunakan voltmeter yang dipasang secara paralel. Sensitivitas
adalah perbandingan antara sinyal keluaran atau respon instrumen terhadap
perubahan masukan atau variabel yang diukur. Pengukuran-pengukuran arus
searah sebelumnya menggunakan galvanometer sistem gantungan, yang
merupakan pelopor instrumen kumparan putar yang merupakan dasar instrumen
penunjuk arus searah sekarang ini. Dan yang digunakan pada praktikum ini adalah
voltmeter dan amperemeter untuk mengetahui penunjukan jumlah skala yang
terjadi ketika sumber tegangan dinaikkan. Pada praktikum ini digunakan tegangan
sumber 3V, 5V, 7,5V, 9V, 12V, dan 13,8V dengan resistor sebanyak 3 buah
dengan nilai masing-masing 100Ω, 68Ω dan 20Ω sehingga diperoleh hasil untuk
sensitivitas arus di mana semakin rendah batas ukur dan hambatannya maka
semakin tinggi penunjukan skalanya. Sedangkan untuk sensitivitas tegangan di
mana semakin rendah batas ukur semakin tinggi penunjukan skalanya dan
semakin rendah hambatannya maka semakin rendah pula penunjukan skalanya.
Hukum yang berlaku pada praktikum sensitivitas arus dan tegangan adalah
Hukum Ohm.
Kata Kunci : Amperemeter, hukum Ohm, sensitivitas, voltmeter.

PENDAHULUAN
Listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan
kehadiran dan aliran muatan listrik. Listrik menimbulkan berbagai macam efek
seperti petir, listrik statis, induksi elektromagnetik dan arus listrik. Arus listrik
adalah banyaknya muatan listrik yang disebabakan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Perkembangan yang sangat cepat pada teknologi listrik mengubah industri dan
masyarakat. Fleksibilitas listrik yang sangat beragam menjadikan penggunaannya
yang hampir tak terbatas seperti transportasi, pemanasan, penerangan,
telekomunikasi dan komputasi. Tenaga listrik saat ini adalah tulang punggung
masyarakat industri modern.
Penerapan listrik dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam penggunaan
perabot rumah tangga seperti televisi, kipas angin, mesin cuci, pembersih ruangan,
setrika dan sebagainya. Tanpa listrik maka aktivitas manusia akan dilakukan
secara manual seperti mencuci, namun dengan adanya listrik maka semuanya
dapat diselesaikan dengan cepat. Sehingga listrik sangat memberikan kemudahan
bagi manusia dalam menjalani aktivitas.
Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi percobaan ini yaitu
untuk memahami konsep sensitivitas pada instrumen arus searah serta memahami
pengukuran sensitivitas arus dan tegangan.

TINJAUAN PUSTAKA
Arus berasal dari bahasa perancis yaitu intensite atau dengan kata lain arus
adalah muatan yang bergerak. Sehingga arus adalah perubahan kecepatan muatan
terhadap waktu atau muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i
(arus). Muatan akan bergerak ketika ada energi luar yang mempengaruhinya
sehingga dengan pergerakan muatan tersbt akan menimbulkan arus tetapi ketika
arus tersebut diam maka arus pun akan hilang. Muatan adalah satuan terkecil dari
atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern menyatakan
atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron bersifat netral)
yang dikelilingi oleh muatan elektron (-) normalnya atom bermuatan netralm
(Asran, 2014 : 2 ).
Tegangan adalah sebuah besaran dengan satuan Volt (V) untuk perbedaan
potensial, atau perbedaan energi listrik di antara dua titik. Misalnya perbedaan
energi potensial untuk menggerakkan elektron dan mengalirkan arus listrik.
Voltmeter memiliki nilai skala terkecil sebesar 1 volt. Tegangan dan arus
mempunyai karakteristik yang berbeda untuk rangkaian seri dan pararel di mana
rangkaian seri tegangan merupakan penjumlahan dari tegangan komponen-
komponen yang terdapat pada rangkaian sedangkan nilai arus konstan
sepanjangan rangkaian. Pada rangkaian pararel/bercabang nilai tegangan akan
sama pada masing-masing cabang sedangkan nilai arus merupakan penjumlahan
dari nilai arus masing-masing cabang (Chusni, 2014 : 22).
Ketika arus hanya dapat mengalir mengikuti satu jalur saat arus tersebut
mengalir melalui dua atau lebih resistor yang dihubungkan satu sama lain,
dikatakan resistor tersebut terangkai secara seri. Dengan kata lain, jika satu dan
hanya satu terminal resistor dihubungkan secara langsung ke satu dan hanya satu
terminal resistor yang lain, keduanya terangkai secara seri dan arus yang mengalir
melewati keduanya. Sebuah simpul adalah satu titik dimana tiga atau lebih cabang
atau kawat yang membawa arus bertemu. Dalam rangkaian seri, tidak ada simpul
antara elemen-elemen rangkaian (seperti kapasitor, resistor dan baterai). Untuk
beberapa resistor yang terangkai seri, hambatan ekivalennya ditentukan oleh :

Rek = R1+ R2 + R3+... (3)

R1+ R2 + R3+...adalah hambatan dari beberapa resistor (Bueche, 2006 : 194).


Galvanometer suspenso adalah suatu cara/ metode pengukuran untuk arus
searah. Sebuah kumparan kawat halus digantung didalam medan magnet yang
dihasilkan suatau magnit permanen. Berdasarkan hukum dasar gaya
elektromegnetik, kumparan tersebut akan berputar dalam medan magnet bisa
dialiri arus listrik. Gantungan kumparan yang terbuat dari serabut halus berfungsi
sebagai pembawa arus ke kumparan yang keelastisan serabut membangkitkan
suatu torsi yang melawan perputaran kumparan (Herlan, 2014 : 132).
Menurut Limbong (2008 : 9), pengukuran-pengukuran arus searah
sebelumnya menggunakan galvanometer sistem gantungan, yang merupakan
pelopor instrumen kumparan putar, sebagai dasar pada umumnya instrumen
penunjuk arus searah yang dipakai secara luas saat ini. Untuk menyatakan
sensitivitas sebuah galvanometer, umumnya digunakan tiga buah defenisi, yaitu :
1. Sensitivitas Arus
Perbandingan defleksi galvanometer terhadap arus yang
menghasilkan defleksi tersebut. Untuk galvanometer yang skalanya tidak
dikalibrasi dalam milimeter (mm), defleksi dapat dinyatakan dalam bagian
skala.
2. Sensitivitas Tegangan
Sensitivitas tegangan (Voltage Sensitivity), ialah perbandingan
antara simpanganjarum penunjuk galvanometer terhadap tegangan yang
menghasilkan simpangan tersebut.
3. Sensitivitas Mega-Ohm
Tahanan (dalam mega-ohm) yang dihubungkan seri dengan
galvanometer, agar menghasilkan defleksi sebesar satu bagian skala
bilamana tegangan sebesar 1 V diberikan ke rangkaian tersebut. Karena
tahanan ekivalen dari galvanometer yang diparalelkan diabaikan terhadap
tahanan (dalam mega-ohm) yang seri dengannya, maka arus masuk praktis
sama dengan 1 / R (μA) dan menghasilkan defleksi satu bagian.

METODE PERCOBAAN
Waktu dan Tempat
Praktikum sensitivitas arus dan tegangan dilaksanakan pada tanggal 5
Januari 2020, pukul 15.00-16.00 WITA di Laboratorium Elektronika dan
instrumentasi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar.

Alat dan Komponen


Alat dan Komponen yang digunakan yaitu Amperemeter DC, voltmeter
DC, resistor, power supply, dan kabel penghubung.

Posedur Kerja
Pada praktikum ini, dilakukan enam kali pengambilan data di mana untuk
arus dirangkai seri dan tegangan dirangkai paralel. Adapun prosedur kerja pada
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat ukur serta komponen-komponennya.
2. Untuk sensitivitas arus, digunakan alat ukur amperemeter. Merangkai
percobaan secara seri mulai dari sumber arus, tahanan dan alat ukur arus.
3. Mencatat semua nilai tahanan yang digunakan, batas ukur alat ukur arus,
dan jumlah skla
4. Menyalakan sumber arus, kemudian perhatikan penunjukan jarum pada
alat ukur. Mencatat penyimpangan yang terjadi.
5. Melakukan untuk semua batas ukur yang ada.
6. Melakukan untuk tahanan yang bervariasi dan sumber arus yang
bervariasi.
7. Untuk sensitivitas tegangan menggunakan alat ukur voltmeter dengan
rangkaian yang sama dengan sensitivitas arus, yang berbeda adalah
dipasang paralel alat ukur voltmeter pada tahanan (melepas alat ukur
amperemeter).
8. Melakukan hal yang sama mulai poin 3 sampai 6.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Dari praktikum sensitivitas arus dan tegangan diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 1 : Sensitivitas Arus
R1= 220 Ω R2= 100 Ω R3= 120 Ω
Vs
(Volt) BU PS % BU PS % BU %
PS
Eror Eror Eror
0,6 1 0,6 3 0,6 2
3
3 0,3 3 1,1 3 0,8
0,6 3,8 0,6 3,4 0,6 2,2
6
3 0,4 3 1,0 3 0,9
0,6 4,0 0,6 4,3 0,6 3,9
7,5
3 1,0 3 1,1 3 0,9
Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai