Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

REMATIK PADA LANSIA

Disusun Oleh :
1. Ayu Desfiraa 185140031
2. Cindy Prisilia 185140036
3. Dimas Chukoy Nicko P. 185140041
4. Kiki Ayuningtyas 185140049
5. Nadya Astrid 185140004
6. Selpiya Agustin 185140074
7. Wayan Eka Selawati 185140087
8. Yustika Mahdalena 185140090

Mata Kuliah : Pendidikan dan Promosi Kesehatan


Fakultas/prodi : Kesehatan/Keperawatan
Semester : Dua
Dosen Pengampu : Ns. Nurmaria, S.Kep.,M.Kes.

PRODI KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
TAHUN AJARAN 2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Rematik pada lansia


Sub topik : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan
pengobatan rematik
Sasaran : Masyarakat Lansia
Hari /tanggal : Kamis, 01 Agustus 2019
Jam : 08.00 WIB
Waktu : 30 menit
Tempat          : Balai Desa Karang Sari

A. Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, jumlah populasi usia
lanjut (lansia) juga meningkat. Tahun 1999, jumlah penduduk lansia di Indonesia
lebih kurang 16 juta jiwa. Badan Kesehatan Dunia, WHO, memperkirakan tahun
2025 jumlah lansia di Indonesia 60 juta jiwa, mungkin salah satu terbesar di
dunia. Dibandingkan dengan jantung dan kanker, rematik boleh jadi tidak
terlampau menakutkan. Namun, jumlah penduduk lansia yang tinggi
kemungkinan besar membuat rematik jadi keluhan favorit. Penyakit otot dan
persendian ini memang sering menyerang lansia, melebihi hipertensi dan jantung,
gangguan pendengaran dan penglihatan, serta diabetes Meski tidak memberikan
dampak spontan, rematik pada lansia akan memberikan dampak penting terhadap
fungsi tubuh sehari-hari. Di antaranya masalah ketergantungan kepada orang lain
dan kualitas hidup penderitanya.

Penyakit ini dapat mengenai semua orang di semua kelompok umur,


terutama wanita usia produktif. Penyebab penyakit ini belum diketahui secara
pasti. Proses penyakit ini dimulai akibat reaksi imun karena kelainan sistem
pertahanan tubuh. Jika sudah sampai tahap ini, konsultasi ke dokter ahli adalah
jalan terbaik dan hindari melakukan pengobatan sendiri karena bisa berakibat
fatal.         
B. Tujuan Instruksional
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
memahami tentang rematik.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapakan masyarakat
dapat:
a. Mengerti dan memahami pengertian penyakit rematik
b. Mengerti dan memahami penyebab penyakit rematik.
c. Mengerti dan memahami tanda dan gejala penyakit rematik.
d. Mengerti dan memahami penanganan pada penyakit rematik.
e. Mengerti dan memahami pencegahan penyakit rematik.

III. Materi
Terlampir

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

V. Kegiatan
No Waktu Kegiatan role play model Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan 1.     
1.  Memberikan salam Menjawab salam
2.  Perkenalan 2.  Mendengarkan dan
3.  Menjelaskan tujuan pembelajaran memperhatikan

   Menyebutkan materi atau pokok


bahasan yang di sampaikan
2. 15 Pelaksanaan materi Menyimak dan
menit Pelaksanaan materi penyuluhan memperhatikan
secara berurutan dan terartur
Materi:
1.   Pengertian rematik
2.   Penyebab rematik
   Tanda dan gejala rematik
    Cara mencegah rematik
Cara penanganan Rematik
3. 5 menit Evaluasi : Bertanya dan menjawab
1.  Menyimpulkan isi penyuluhan. pertanyaan.
2.  Menyampaikan secara singkat
materi.
Penyuluh memberi kesempatan
kepada audience untuk bertanya.

4. 5 menit Penutup : Menjawab salam.


    Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
    Menyampaikan terima kasih tas
waktu yang telah diberikan oleh
peserta.

M Mengucapkan salam.

VI. Media
1. Leaflet.
2. Power Point.
3. Lembar balik.

VII. Evaluasi.
1. Evaluasi Standar
§ Kesiapan peserta mengikuti penyuluhan tentang penyakit rematik
§ Media dan alat dipahami.
§ Tempat sesuai dengan kegiatan.
2. Evaluasi Proses
§ Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
§ Perawat dan peserta kooperatif dan aktif dalam mengikuti penyuluhan.
3. Evaluasi Akhir
Setelah mengikuti penyuluhan maka peserta akan dapat:
§ Menjelaskan kembali tentang pengertian penyakit rematik.
§ Menjelaskan kembali tentang penyebab penyakit rematik.
§ Menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala penyakit rematik.
§ Menjelaskan kembali tentang pencegahan pada penyakit rematik.
§ Menjelaskan kembali tentang penanganan penyakit rematik.

 MATERI REMATIK (RHEUMATOID ARTHRITIS)


A.    Pengertian Rematik
Rematik adalah penyakit yang menimbulkan rasa sakit akibat otot atau
persendian yang mengalami peradangan dan pembengkakan.

B. Penyebab Rematik
Beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa penyebab rematik terdiri
dari:
 Primer: Keturunan dan ketidakseimbangan hormon.
 Sekunder: Mengkonsumsi makanan tinggi purin, obat-obatan dan alkohol.

C. Tanda dan Gejala Rematik


1.Pembengkakan pada sendi.
2.Sering mengalami kesemutan.
3.Sendi sering kaku dan sulit digerakan.
4.Lebam pada kulit.
5.Kulit merah seperti memar.
6.Demam ringan.
7.Mudah lelah.
8.Sakit pada tulang pada malam hari.
9.Jari kaku pada pagi hari atau ketika dingin.

D. Pencegahan Rematik
Cara mencegah rematik dan mengurangi nyeri sendi ada beberapa cara, yaitu:
1. Olahraga teratur.
2. Makanan yang kaya vitamin C dan E serta Kalsium, seperti jahe, nanas,
jeruk, apel, bawang putih, ikan, mangga , pepaya, anggur dan lain-
lainnya.
3. Kurangi makan :
a. Produk kacang-kacangan seperti susu kacang, kacang buncis.
b. Organ dalam hewan seperti; usus, hati, limpa, paru, otak, jantung, dll
c. Makanan kaleng seperti, sarden, kornet sapi, dll
d. Makanan yang dimasak menggunakan santan kelapa
e. Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, air kelapa muda, alpokat,
dan produk olahan melinjo.
E. Pengobatan Rematik
Terdapat berbagai macam obat tradisional yang dapat digunakan untuk
pengobatan rematik, salah satunya adalah :
1. Daun Kumis Kucing
Cara pengolahan : Haluskan beberapa lembar daun kumis kucing, lalu
ambil kira-kira 1 sendok teh. Haluskan juga beberapa lembar daun
meniran, ambil 1 sendok makan. Keduanya direbus dalam 1 gelas air
hingga tersisa 3/4 gelas. Setelah dingin, airnya disaring lalu diminum
sekaligus.
2. Bengle atau panglai.
Cara pengolahan : Rebus dalam air yang mendidih selama lebih kurang
1/2 jam. Setelah dingin, airnya disaring lalu diminum.
3. Brotowali
Cara pengolahan : Ambil 10 cm batang brotowali lalu dicuci bersih
dan dipotong-potong 3 cm. Rebus dengan 3 gelas air sampai airnya
tinggal setengah. Saring airnya, setelah dingin diminum. Ramuan ini
untuk diminum 3 kali sehari.

DAFTAR PUSTAKA

Manjoer A, dkk, 1999, Kapita Selekta kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta: Media


Aesculapius FK UI

Prince S.A., & Wilson L.M., 1995, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit Buku 2 Edisi 4, Jakarta: EGC

Smeltzer S.C., & Bare B.G., 2001, Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth  Edisi 8 Volume 3, Jakarta: EGC

Ochie, Diambil tanggal 17 Febuari 2006, Radang Sendi sent on 10-06-


2004 http://www.restro.co.id/sehat.php?go?90=sht%2fmenukhusus25.htm

Wijayakusuma M.H., 2005, Mengusir Rematik & Asam Urat Tinggi dengan


Makanan Sehat , http://ciptapangan.com/tips.detail.php?tips-
id=182&detal-page=4  diambil tanggal 17 Febuari 2006

Anda mungkin juga menyukai