A. Latar Belakang
2
9
terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global. Dalam proses pemenuhan standar tersebut diperlukan
sejumlah indikator pencapaian untuk mempermudah dalam melaksanakan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, termasuk satuan
pendidikan khusus.
Kegiatan operasional pendidikan khusus berada pada satuan pendidikan
khusus (meliputi: Taman Kanak-Kanak Luar Biasa disingkat TKLB, Sekolah Dasar
Luar Biasa disingkat SDLB, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa disingkat
SMPLB, dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa disingkat SMALB) atau Sekolah
Luar Biasa (SLB) yang menyelenggarakan pendidikan khusus secara terintegrasi
antar jenjang dan/atau antar jenis kelainan (kekhususan/ketunaan). Dengan
demikian, dalam satu SLB dapat terdiri dari jenjang pendidikan dasar (satuan
pendidikan SDLB dan SMPLB), jenjang pendidikan menengah (SMALB), dan
pendidikan anak usia dini (TKLB), serta terdiri dari beberapa jenis kekhususan
(tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan autis).
Kondisi penyelenggaraan pendidikan khusus yang terintegrasi tersebut
akan mempengaruhi sistem pengelolaannya, antara lain dalam aspek penyusunan
visi, misi, dan tujuan sekolah berdasarkan satuan pendidikan yang
diselenggarakannya, sehingga dalam penyusunan Rencana Kerja Sekolah Jangka
Menengah (RKSJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT), dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) harus mengakomodasi program dari beberapa satuan
pendidikan dan jenis kekhususan yang diselenggarakannya. Demikian pula, dalam
penyusunan dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka satu
SLB dapat terdiri dari beberapa KTSP, yaitu KTSP TKLB, KTSP SDLB, KTSP
SMPLB, dan KTSP SMALB. Oleh karena itu, dalam pengelolaan sarana dan
prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, dan pembiayaan di SLB harus bisa
dimanfaatkan bersama untuk memenuhi kebutuhan setiap satuan pendidikan
yang ada di SLB yang bersangkutan.
Sekolah Luar Biasa (SLB) dipimpin oleh Kepala Sekolah (Kepala SLB) yang
memiliki peran strategis dalam meningkatkan profesionalitas guru dan tenaga
kependidikan, dan mutu pendidikan di sekolah secara komprehensif. Secara ideal,
2
8
Kepala Sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan
harus mampu: 1) Mendorong timbulnya kemauan yang kuat
dengan penuh semangat dan percaya diri kepada para pendidik (guru), tenaga
kependidikan (tenaga administrasi sekolah, tenaga perpustakaan sekolah, tenaga
laboratorium sekolah, dan tenaga layanan khusus lainnya) yang bisa disebut staf,
dan peserta didik berkebutuhan khusus dalam melaksanakan posisinya masing-
masing; 2) Memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para
peserta didik berkebutuhan khusus, serta memberikan dorongan, memacu dan
berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan
mewujudkan sekolah yang bermutu tinggi dan kompetitif.
Untuk dapat melaksanakan fungsinya tersebut di atas, maka Kepala SLB harus:
1. memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalitas pendidik dan
tenaga kependidikan di sekolahnya;
2. memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan pendidik dan tenaga
kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif, memberi kesempatan
kepada para pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan
kemampuan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh pendidik dan
tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang tujuan
sekolah;
3. memiliki hubungan sangat erat dengan berbagai pihak yang terkait dengan
upaya peningkatan mutu sekolah yang mendukung keterlaksanaan seluruh
program sekolah dan produktivitas sekolah;
4. melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja
pendidik dan tenaga pendidikan;
5. mampu memberikan petunjuk dan pengarahan, meningkatkan kemampuan
pendidik dan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan
mendelegasikan tugas secara proporsional;
6. memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan,
memberikan teladan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif;
2
9
7. memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para
pendidik dan tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan
fungsinya;
8. menjadi figur teladan yang dapat dijadikan contoh dan teladan bagi pendidik
dan tenaga kependidikan maupun peserta didik;
9. Menjadi mediator logis dan harmonis dalam pemecahan permasalahan yang
terjadi di sekolah baik permasalahan antara warga sekolah maupun dengan
pihak luar;
Untuk melaksanakan tugas pokoknya secara efektif dan efisien, kepala
sekolah memerlukan panduan kerja. Panduan kerja kepala sekolah ini
memberikan arah dan rambu-rambu kepada kepala sekolah dalam melaksanakan
tugas pokoknya dan mempermudah kepala sekolah dalam mempersiapkan
pembinaan guru dan tenaga kependidikan di sekolahnya. Panduan kerja kepala
sekolah ini menjadi acuan penilaian kinerja kepala sekolah sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Pasal 12 ayat 4. Berdasarkan
pemikiran tersebut di atas, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan
Menengah, memberikan perhatian terhadap peningkatan kinerja kepala sekolah
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan melalui penyusunan Panduan Kerja
Kepala Sekolah Pendidikan Khusus (Satuan Pendidikan Khusus TKLB, SDLB,
SMPLB, dan SMALB).
B. Landasan Hukum
2
8
5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil;
10. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
2
9
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar
Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB);
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun
2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39
Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan
Pendidikan;
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang
Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
24. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program
Induksi bagi Guru Pemula;
26. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti;
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
2
8
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
33. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah.
C. Tujuan
D. Manfaat
2
9
E. Tugas Pokok Kepala Sekolah
F. Ruang Lingkup
2
8
BAB II TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN
SEKOLAH
A. Perencanaan
Pengembangan sekolah perlu direncanakan dengan baik. Langkah-langkah
perencanaan pengembangan sekolah dapat dimulai dari mengenali lingkungan
sekolah dengan melakukan analisis lingkungan sekolah. Hasil dari analisis
lingkungan sekolah digunakan untuk menyusun visi, misi dan tujuan sekolah.
Selanjutnya, visi, misi dan tujuan sekolah dijabarkan ke dalam Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) termasuk di
dalamnya Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Kepala sekolah
dalam menyusun perencanaan pengembangan sekolah dapat mengikuti alur
kegiatan seperti yang ditunjukkan pada diagram di bawah ini.
2
9
Gambar 2.1 Alur Kegiatan Perencanaan Pengembangan Sekolah
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan kepala sekolah dalam
penyusunan Perencanaan Pengembangan Sekolah sesuai dengan diagram alur
2.1, di atas adalah sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah melakukan analisis lingkungan dengan menggunakan metoda
analisis dengan membandingkan antara kondisi nyata pendidikan di sekolah
dengan pendidikan yang diharapkan (kondisi ideal). Kepala sekolah dapat
menggunakan metoda analisis, seperti SWOT, Evaluasi Diri Sekolah (EDS) atau
teknik atau metode analisis yang lainnya;
2. Indikator yang menjadi bahan yang dianalisis adalah Standar Nasional
Pendidikan (SNP);
2
8
3. Hasil analisis akan menemukan kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi
ideal atau kondisi yang diharapkan. Kesenjangan pada setiap indikator akan
menjadi bahan rujukan dalam penyusunan perencanaan pengembangan sekolah;
4. Program pengembangan sekolah yang terdeteksi dari kesenjangan dapat
dikelompokkan berdasarkan skala prioritas.
5. Skala prioritas pengembangan sekolah dituangkan kedalam Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM).
6. RKJM dapat diuraikan secara operasional kedalam Rencana Kerja Tahunan (RKT)
7. RKT dilengkapi dengan pembiayaan sehingga menjadi Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS).
8. Untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan dan hasil dari berbagai
program pengembangan sekolah yang direncanakan harus dilakukan
pemantauan, pengawasan dan evaluasi. Hasilnya dapat dijadikan sebagai rujukan
untuk menindaklanjuti program pengembangan sekolah selanjutnya.
Langkah-langkah melakukan analisis lingkungan sekolah, menyusun visi, misi
dan tujuan sekolah, RKJM dan RKT adalah sebagai berikut:
2
9
dasar penyusunan Rencana Kegiatan Sekolah dan sebagai masukan
bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat kabupaten/kota dan
pemangku kepentingan lainnya. EDS merupakan bagian dari pemetaan
mutu sekolah. Peta mutu ini memberikan data awal pencapaian standar
SPM atau SNP. Tujuan pelaksanaan EDS adalah untuk : 1) menilai kinerja
sekolah berdasarkan SPM dan SNP, mengetahui tahapan
pengembangan dalam pencapaian SPM dan SNP sebagai dasar
peningkatan mutu pendidikan; dan 2) dijadikan dasar menyusun
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) atau Rencana Kerja Sekolah
(RKS) sesuai kebutuhan nyata menuju ketercapaian implementasi SPM
dan SNP.
2
8
pendidikan lainnya. pengembangan.
2. Membagi tugas TPS sesuai
dengan bidangnya :
a. TPS melakukan analisis
berdasarkan instrumen;
b. TPS membuat
rekomendasi
Rencana Tindak Lanjut
(RTL) berdasarkan hasil
pengisian instrumen EDS.
c. Penggunaan Instrumen EDS
Rekomendasi TPS :
2
9
2) Kolom 2 berisi indikator yang dikembangkan dari Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
3) Kolom 3 berisi kriteria yang dikembangkan dari deskriptor dan mengacu
pada SNP.
4) Kolom 4 berisi aktualisasi satuan pendidikan dalam pemenuhan kriteria
pada masing-masing indikator. Aktualisasi dinyatakan dalam
rumusanrumusan kalimat pernyataan yang menggambarkan tingkat
pemenuhan kriteria secara bertingkat mulai dari tingkat pemenuhan yang
tinggi (seluruh kriteria terpenuhi), tingkat pemenuhan sedang (sebagian
besar kriteria terpenuhi) hingga tingkat pemenuhan yang rendah (hanya
sedikit kriteria yang terpenuhi/hampir seluruh kriteria tidak terpenuhi).
5) Kolom 5 berisi Nilai yang akan terisi secara otomatis oleh sistem aplikasi
pada saat instrumen diisi oleh responden, yaitu TPS. Adapun nilai capaian
yang akan dimunculkan oleh sistem aplikasi adalah bersifat data ordinal
yaitu 3, 2, 1 sesuai dengan pilihan yang dicentang dengan pola sebagai
berikut:
a) Nilai 3, jika yang dicentang adalah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan tinggi
b) Nilai 2, jika yang dicentang adalah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan sedang
c) Nilai 1, jika yang dicentang adalah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan rendah.
6) Kolom 6 berisi rekomendasi alternatif yang akan terisi secara otomatis
oleh sistem aplikasi sesuai dengan pilihan aktualisasi yang dicentang oleh
responden (TPS). Kolom/baris rekomendasi TPS harus diisi oleh TPS
dengan rumusan kalimat rekomendasi yang spesifik sesuai dengan kondisi
aktual sekolah dan mengacu pada rekomendasi alternatif.
Contoh tampilan instrumen dalam bentuk excel secara umum sebagai
berikut:
2
8
Tabel 2.3 di atas menampilkan menu instumen yang memuat 24
item menu. Item 1 sampai dengan item 8 adalah format isian data dasar.
Data dasar ini bersifat dinamis artinya setiap saat harus diperbaharui
sesuai dengan kondisi aktual sekolah. Khusus item nomor 5, bersifat
optional (pilihan) artinya sekolah yang belum melaksanakan tes IQ bagi
siswanya tidak perlu mengisi dan sekolah dapat secara bertahap
merencanakan dan melaksanakan tes dimaksud. Tampilan bagian utama
instrumen dalam bentuk excel ditunjukkan pada Tabel 2.4 di bawah ini:
2
9
mengem kan indikator kriteria mengembang-
bangkan pencapaian KD terpenuhi. kan indikator
Indikator yang sesuai pencapaian KD
pencapai kompetensi dan teknik
an KD dan yang akan penilaian yang
diukur pada sesuai pada saat
teknik
saat menyusun
penilaian.
menyusun silabus mata
silabus mata pelajaran.
pelajaran.
2
8
TPS harus benar-benar mengedepankan kejujuran, ketepatan analisis dan
ketersediaan bukti fisik dalam menetapkan status terpenuhi tidaknya
suatu kriteria.
e. Merumuskan rekomendasi
Tim Pengembang Sekolah (TPS) merumuskan rekomendasi
berdasarkan kriteria dan indikator EDS. Rekomendasi merupakan kunci
pokok dari proses EDS karena rekomendasi itulah yang menjadi titik
temu antara kondisi faktual dan kondisi yang diharapkan. Instrumen EDS
memuat 2 (dua) bagian rekomendasi yaitu alternatif rekomendasi dan
rekomendasi TPS. Alternatif rekomendasi disediakan oleh sistem aplikasi
namun rekomendasi tersebut masih bersifat umum. Berdasarkan
alternatif rekomendasi tersebut, TPS merumuskan rekomendasi yang
lebih spesifik dan operasional sesuai dengan kondisi sekolahnya. Dengan
demikian rekomendasi adalah dasar untuk Rencana Pengembangan
Sekolah (RPS).
2
9
Langkah kerja dalam menyusun visi misi dan tujuan sekolah diuraikan
pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.5 Langkah Kerja Penyusunan Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
No
Komponen
Langkah Kerja
Perangkat
2
8
direvisi/dirumuskan berdasar masukan dari warga sekolah dan para pemangku kepentingan
pendidikan.
5. Menganalisi visi yang dirumuskan selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi
pendidikan nasional.
6. Memutuskan rumusan visi oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah
dengan memperhatikan masukan komite sekolah.
7. Mensosialisasikan visi kepada warga sekolah dan para pemangku.
kepentingan pendidikan;
8. Meninjau dan merumuskan kembali visi secara berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.
sekolah dengan memperhatikan masukan komite sekolah;
2.
Misi Sekolah
1. TPS menyusun rancangan (draf) misi sekolah sebagai arah dalam mewujudkan visi SLB dan
visi satuan pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
2. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu dan menjadi dasar
program pokok sekolah.
3. Memfokuskan misi kepada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan
oleh sekolah.
4. Menganalisis misi memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program
sekolah.
5. Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan sekolah luar biasa (SLB)
Dokumen misi sekolah yang memperhatikan halhal sebagai berikut:
1. memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah madrasah sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional;
2. merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
3. menjadi dasar program pokok sekolah.
4. menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh
sekolah;
5. memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah;
No
Komponen
Langkah Kerja
Perangkat
2
9
6. memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit
sekolah yang terlibat;
7. dirumuskan berdasarkan masukan dari para pemangku kepentingan pendidikan, termasuk
komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh kepala
sekolah.
3.
Tujuan Sekolah
1. TPS menyusun rancangan (draf) tujuan yang menggambarkan tingkat
kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan).
2. TPS menyusun tujuan sekolah mengacu pada visi dan misi yang relevan dengan kebutuhan
masyarakat serta mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh
sekolah dan Pemerintah. Tujuan menyangkut :
a. Tujuan Sekolah Luar Biasa (SLB).
b. Tujuan satuan pendidikan (SDLB,SMPLB dan SMALB).
3. Mengakomodasi masukan dari para pemangku kepentingan pendidikan, termasuk komite
sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah.
4. Mensosialisasikan tujuan sekolah kepada warga sekolah dan para
Dokumen tujuan sekolah yang memperhatikan halhal sebagai berikut:
1. menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat
tahunan);
2. mengacu pada visi dan misi serta relevan dengan kebutuhan masyarakat;
3. mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan
Pemerintah;
4. mengakomodasi masukan dari para pemangku kepentingan pendidikan, termasuk komite
sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah.
No
Komponen
Langkah Kerja
Perangkat
4.
Sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah.
1. Membuat dan mendistribusikan undangan sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah.
2. Mensosialisasikan visi, misi dan tujuan sekolah secara berkala (sekurangkurangnya dua
kali dalam setahun dan ditinjau serta dirumuskan kembali sesuai dengan perkembangan
dan tantangan masyarakat).
2
8
3. Membuat papan display/baligo dan memasangnya di tempat strategis.
1. Dokumen visi dan misi sekolah
2. Notulen rapat yang memuat:
a. judul rapat;
b. hari dan tanggal;
c. waktu;
d. tempat;
e. agenda rapat;
f. unsur peserta rapat (kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan unsur yang terlibat
lainnya);
g. jalannya rapat;
h. keputusan rapat;
3. Daftar hadir.
4. Banner visi dan misi sekolah.
5.
Penjabaran visi dan misi sekolah dalam berbagai perilaku sehari-hari yang konkret dan terukur
Mengkaji visi dan misi sekolah dalam berbagai program sekolah.
MISI:
1. Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran agama
2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.
3. Mengembangkan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan minat,
bakat, dan potensi peserta didik.
4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan,
kewirausahaan, dan pengembangan diri yang terencana dan
berkesinambungan.
5. Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah, dan lembaga lain yang
terkait.
TUJUAN:
1. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan
2. Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata
pelajaran.
2
9
3. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis
pendidikan karakter bangsa.
4. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari
pendidikan karakter bangsa.
5. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program
sekolah.
6. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas pendukung proses pembelajaran
berbasis TIK.
Contoh Visi, Misi dan Tujuan dapat dilihat pada Lampiran 2.5 Visi, Misi dan
Tujuan.
2
8
Menengah (RKJM).
6. Kepala sekolah menandatangani dokumen
RKJM.
7. Pengesahan RKJM oleh komite
sekolah/yayasan dan Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi.
Contoh berikut ini adalah program pengembangan sekolah hasil EDS yang
dituangkan dalam skala prioritas RKJM dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Indikator:
Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun
BSNP
2
9
Ruang Lingkup Menjelaskan Ruang lingkup dari isi RKJM
BAB II PROFIL SEKOLAH Menguraikan profil sekolah : Visi, misi, tujuan
dan profil lainnya
BAB III PROSES PENYUSUNAN Menguraikan rekomendasi hasil analisis
RKJM sekolah baik hasil EDS atau analisis lainnya
BAB IV RENCANA KERJA Menguraikan program-program yang
direncanakan dalam kurun empat tahun
BAB V PENUTUP Jawaban tujuan, harapan, kebermanfaatan
RKM, pengembangan dan rekomendasi.
.....
2. Standar
Proses
Format RKJM dapat dilihat pada Lampiran 2.6 RKJM
4. Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) a. Menyusun Rencana Kerja Tahunan
2
8
pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan serta
pengembangannya, sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan,
budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan,
rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.
Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah (RKAS) menggunakan tahapan pada tabel sebagai
berikut.
2
9
Sistematika Penjelasan
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Menguraikan apa, bagaimana dan mengapa
RKT harus dibuat oleh sekolah
Landasan Hukum Landasan Hukum yang memayungi RKT
Tujuan Menjelaskan tujuan penyusunan RKT dan
tujuan dari RKT itu sendiri
Manfaat Menjelaskan manfaat dari penyusunan RKT
dan manfaat dari RKT itu sendiri
Ruang Lingkup Menjelaskan ruang lingkup dari isi RKT
BAB II PROFIL SEKOLAH Menguraikan profil sekolah: Visi, misi, tujuan
dan profil lainnya
BAB III RENCANA KERJA Menguraikan rencana kerja di tahun yang
TAHUN .... bersangkutan
BAB IV RENCANA KEGIATAN Menguraikan pembiayaan pada rencana
DAN ANGGARAN SEKOLAH kerja, baik besaran penggunaanya maupun
sumber dananya
BAB V PENUTUP Jawaban tujuan, harapan kebermanfaatan
RKT, pengembangan dan rekomendasi.
2
8
2
9
Tabel 2.11 RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SLB NEGERI MUTIARA BAHARI MANDIRI TAHUN
AJARAN 2016/2017
Kepala Dinas Pendidikan Ketua Komite Kepala Sekolah ________________. _______________ ________________.
NIP. .................................... NIP. .................................. ..
27
B. Pelaksanaan
34
SMPLB dan SMALB).
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
4. Analisis ketersediaan
sumber daya (pendidik dan
tenaga kependidikan).
5. Menyusun uraian tugas dan
jabatan.
6. Pembuatan struktur
organisasi sekolah yang
sesuai dengan kebutuhan
untuk tingkat: a. SLB;
b. Satuan Pendidikan (SDLB,
SMPLB dan SMALB).
33
kabupaten/kota atau
provinsi.
Catatan : Contoh struktur organisasi di Sekolah Luar Biasa dan Satuan
Pendidikan dapat dilihat pada Lampiran 2.8.1 s.d 2.8.4 Struktur Organisasi.
34
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
1. Mendesain 1. Pembentukan tim 1. SK Tim Pengelola
struktur pengelola pusat sumber Pusat Sumber
organisasi 2. Penentuan Guru 2. Uraian tugas dan
Pusat Sumber Pembimbing Khusus jabatan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
3. Penyusunan Standar 3. Bagan layanan
Operasional Prosedur Pusat Sumber.
(SOP) layanan Pusat
Sumber
2. Bekerjasama Penandatangan Perjanjian PKS dengan Sekolah
dengan Kerjasama dengan sekolah Penyelenggara
Sekolah Penyelenggara Pendidikan pendidikan inklusi
Penyelenggara Inklusi.
Pendidikan
Inklusi
3. Layanan bagi Penjadwalan layanan 1. Jadwal GPK.
sekolah bagi sekolah 2. Daftar hadir GPK.
Inklusi penyelenggara inklusi 3. Buku Jurnal
oleh GPK.
4. Pengembangan Pusat Keterampilan
33
dikembangkan. pendidik.
4. Penempatan guru keterampilan 3. Buku Bahan
sesuai dengn kompetensi ajar
keterampilan. keterampilan.
5. Penyiapkan materi pengajaran 4. Jurnal harian
keterampilan. guru.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
6. Melakukan bimbingan dan
pengajaran keterampilan bagi
siswa dan guru.
3. Program 1. Diklat ke-PLB-an bagi guru 1. Sertifikat
keterampilan non PLB. Diklat.
2. Diklat keterampilan bagi Guru non 2. Dokumen hasil
keterampilan. asesmen.
3. Uji kompetensi keterampilan bagi 3. Karya
guru dan siswa. Keterampilan
4. Asesmen kemampuan siswa untuk siswa.
penjurusan keterampilan. 4. Daftar hadir.
5. Penempatan siswa pada bidang 5. Dokumen hasil
keterampilan. penjualan.
6. Pameran hasil karya/keterampilan
siswa.
7. Pengadaan showroom hasil karya
siswa.
8. Magang siswa ke Dunia usaha dan
Dunia industri.
9. Penjualan hasil keterampilan siswa.
34
1. Evaluasi dan 1. Menyusun jadwal evaluasi 1. Jadwal evaluasi
tindak lanjut dan tindak lanjut pengembangan
Pengembangan pengembangan sekolah sekolah
Sekolah 2. Melaksanakan evaluasi dan 2. Jurnal Kepala Sekolah
tindak lanjut pengembangan 3. Dokumen hasil
sekolah evaluasi
3. Menindaklanjuti hasil evaluasi
pengembangan sekolah
Keterangan:
a. Menyusun jadwal evaluasi dan tindak lanjut pengembangan sekolah secara
obyektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.
b. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut pengembangan sekolah;
c. Menindaklanjuti hasil evaluasi pengembangan sekolah.
d. Kepala sekolah/madrasah melaporkan hasil evaluasi dan tindak lanjut
pengembangan sekolah kepada komite sekolah dan para pemangku
kepentingan pendidikan;
33
BAB III PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
34
SIKAP KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
KOMPETENSI LULUSAN
Peran Serata
masyarakat dan Akreditasi SIM Program lain untuk peningkatan
kemitraan
mutu
PENGELOLAAN
Gambar 3.1.
Proses pengelolaan sumber daya sekolah dalam memenuhi 8 SNP
33
dan pengawasan program sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah,
ditunjukkan dalam tabel 3.1 di bawah ini.
1. Kurikulum
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
a. Dokumen Perencanaan:
Kurikulum 1. Kepala Sekolah SK Tim Pengembang KTSP
(KTSP, membentuk Tim yang melibatkan unsur:
Identifikasi, pengembang KTSP Kepala Sekolah, Guru kelas,
Asesmen, untuk setiap Guru mapel/mulok, Guru
Silabus, Prota, satuan pendidikan progsus, komite Sekolah,
Promes dan (TKLB, Dinas Pendidikan dan
RPP) SDLB, SMPLB, dan DUDI
SMALB) sebelum tahun
Lihat Lampiran
ajaran.
3.1 s.d 3.6.
2. Kepala sekolah KTSP yang disusun
menggunakan memuat
peraturan-peraturan peraturanperaturan:
sebagai acuan 1. peraturan tentang si;
penyusunan 2. peraturan tentang skl;
dokumen kurikulum 3. peraturan tentang
(SNP, Peraturan standar proses;
Daerah, Program pendidikan khusus;
Kekhususan, 4. peraturan tentang
pedoman standar penilaian;
penyusunan KTSP, 5. peraturan daerah
dan KTSP tahun lalu). tentang muatan lokal; 6.
pedoman tentang
program kekhususan;
7. pedoman penyusunan
KTSP.
Lampiran 3.1 Contoh
Sistematika KTSP.
Lampiran 3.1a Contoh
Identifikasi dan
asesmen.
Lampiran 3.1b contoh
KKM SMPLB.
Lampiran 3.1c contoh
Struktur Kurikulum PK
Lampiran 3.1d contoh
silabus.
Lampiran 3.1e contoh
34
Prgram Tahunan.
Lampiran 3.1f contoh
Prgram Semester.
Lampiran 3.1g contoh
rencana pelaksanaan
pembelajaran.
33
kepada warga sekolah. kepada warga sekolah.
2. Notulen sosialisasi
dokumen kurikulum
kepada warga sekolah.
3. Daftar hadir
sosialisasi dokumen
kurikulum kepada
warga sekolah.
Pengawasan:
1. Mengawasi proses 1. Jurnal harian KS.
pelaksanaan (Lampiran 3.4)
kurikulum (Kepala 2. Laporan hasil
Sekolah, Pengawas pengawasan.
Sekolah dan komite
sekolah).
2. Melaporkan hasil 1. Dokumen laporan hasil
pengembangan pengembangan
kurikulum kurikulum tahun
(kurikulum berjalan.
fungsional) kepada 2. Laporan hasil
dinas pendidikan pengembangan
provinsi. kurikulum diketahui
oleh Pengawas Sekolah
dan Komite Sekolah.
Lampiran 3.2
(Sistematika Laporan
Pelaksanaan Program)
b. Kalender Perencanaan:
pendidikan Tim mengatur waktu bagi 1. Daftar hadir Tim.
sekolah. kegiatan pembelajaran 2. Notulensi.
peserta didik selama 1
3. Kalender Pendidikan.
(satu) tahun ajaran yang
dirinci per semester, per
bulan, dan per minggu
mengacu kalender
pendidikan nasional dan
daerah (Dinas Pendidikan).
34
Pelaksanaan:
1. Menyusun kalender 1. Undangan rapat.
pendidikan sekolah. 2. Daftar hadir rapat.
penyusunan kalender
pendidikan sekolah.
3. Notulensi rapat
penyusunan kalender
pendidikan sekolah.
4. Kalender pendidikan
sekolah tahun berjalan.
33
Pengawasan: 1. Jurnal harian KS.
Mengawasi proses Lampiran 3.4 (contoh
penyusunan kalender jurnal harian kepala
pendidikan. sekolah).
2. Laporan hasil
penyusunan kalender
pendidikan.
c. Program Perencanaan:
pembelajaran. 1. Memastikan guru 1. Jurnal KS.
menyusun 2. Pedoman wawancara
program dengan guru mengenai
pembelajaran upaya kepala sekolah
berdasarkan hasil untuk memastikan
asesmen. guru menyusun
34
pembelajaran sesuai
dengan standar
proses.
Pengawasan:
Mengawasi 1. Jadwal pengawasan
keterlaksanaan program pelaksanaan
pembelajaran. program
pembelajaran.
2. Laporan hasil.
pengawasan tentang
program
pembelajaran.
3. Pedoman
wawancara dengan
guru tentang
pengawasan yang
dilakukan oleh
kepala sekolah
tentang program
pembelajaran.
d. Penilaian Perencanaan :
Pembelajaran. 1. Kepala sekolah bersama 1. Program penilaian
tim membimbing / Akhir Semester.
memfasilitasi guru 2. Program Penilaian
dalam menganalisis Hasil Belajar Tingkat
Satuan Pendidikan,
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
Pemetaan SKL, KI, KD USBN dan Ujian
dan Indikator. Nasional.
2. Kepala sekolah Lampiran 3.5 (contoh
bersama tim sistematika program
menentukan KKM penilaian).
mata pelajaran.
3. Kepala sekolah
bersama tim
membimbing
/memfasilitasi guru
dalam penyusunan
perangkat penilaian.
4. Kepala sekolah
bersama tim
menyusun program
penilaian oleh: a.
pendidik;
b. sekolah;
c. pemerintah.
33
Pelaksanaan :
1. Memfasilitasi guru 1. Catatan/Jurnal
dalam Kepala Sekolah.
melaksanakan 2. Tersedianya
penilaian harian,
anggaran kegiatan.
penilaian akhir
semester, penilaian
Ujian Sekolah,
Ujian
Sekolah Berstandar
Nasional (USBN),
dan Ujian Nasional.
2. Memfasilitasi guru
dalam
melaksanakan
penilaian harian,
penilaian akhir
semester, penilaian
Ujian Sekolah,
Ujian
Sekolah Berstandar
Nasional (USBN),
dan Ujian Nasional.
3. Memfasilitasi guru
dalam
melaksanakan
remidial dan
pengayaan.
Pengawasan :
1. Mengawasi 1. Catatan/Jurnal
pelaksanaan penilaan. Kepala Sekolah.
2. Melaporkan hasil 2. Leger.
penilaian. 3. Buku Raport.
2. Kesiswaan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
a. Program Perencanaan :
Kesiswaan. Memfasilitasi Wakil Kepala 1. Undangan rapat
Sekolah/Pembantu Kepala penyusunan program
Sekolah Bidang Kesiswaan kesiswaan.
untuk menyusun Program 2. Daftar hadir.
Kesiswaan. 3. Notulen rapat
sosialisasi program
kesiswaan.
Lampiran 3.6
(Program Kesiswaan)
Pelaksanaan :
34
Memastikan guru Jurnal KS.
menyusun program
kesiswaan sesuai dengan
perencanaan pada Standar
Pengelolaan.
Pengawasan :
Mengawasi keterlaksanaan 1. Jadwal pengawasan
penyusunan program pelaksanaan program
Kesiswaan. pembelajaran.
2. Pedoman wawancara
dengan guru tentang
pengawasan yang
dilakukan oleh
kepala sekolah
tentang program
kesiswaan.
3. Laporan hasil
pengawasan tentang
program kesiswaan.
b. Penerimaan Perencanaan :
Peserta Didik Kepala sekolah dan tim 1. Program Kesiswaan.
Baru (PPDB). membuat peraturan Lampiran 3.7 Program
tentang penerimaan Kerja PPDB.
peserta didik baru yang 2. Peraturan PPDB tahun
berisi kriteria calon berjalan mengatur
peserta didik baru, daya daya tampung.
tampung, dan struktur 3. Peraturan PPDB tahun
panitia penerimaan. berjalan mengatur
rasio peserta
didik/guru.
4. Peraturan PPDB tahun
berjalan mengatur
jenis
kelainan/kekhususan.
5. SK kepanitiaan PPDB
tahun berjalan meliputi
tim penilaian
(asesmen).
6. Menyusun Program
Kerja PPDB.
33
Pelaksanaan :
1. Menginformasikan 1. Ada media
peraturan tentang sosialisasi PPDB
penerimaan peserta tahun berjalan.
didik baru kepada para 2. Buku catatan
pemangku kepentingan penerimaan peserta
pendidikan setiap didik baru berisi
menjelang dimulainya biodata peserta didik
tahun ajaran baru. baru.
2. Penerimaan peserta 3. Laporan hasil
didik baru dilaksanakan asesmen calon
sebelum dimulai tahun peserta didik baru.
ajaran, yang
diselenggarakan secara 4. Surat keputusan
objektif, transparan, peserta didik yang
akuntabel, tanpa diterima pada tahun
diskriminasi (gender, berjalan.
agama, etnis, status
sosial, dan kemampuan
ekonomi).
3. Memutuskan
penerimaan peserta
didik baru melalui
rapat dewan
pendidikan sekolah dan
ditetapkan oleh kepala
sekolah.
Pengawasan :
1. Mengawasi 1. Jurnal harian Kepala
penerimaan peserta Sekolah.
didik baru,yang 2. Dokumen laporan
dilakukan bersama
PPDB tahun berjalan.
oleh kepala sekolah,
dewan pendidikan, dan
komite sekolah.
2. Melaporkan hasil
pengawasan,
kemudian dilaporkan
kepada dinas
pendidikan provinsi/
kabupaten/ kota.
c. Penerimaan Perencanaan :
peserta didik 1. Kepala sekolah dan Tim 1. SK penerimaan peserta
pindahan. membuat peraturan didik pindahan.
tentang peserta didik
34
pindahan yang berisi 2. Peraturan penerimaan
kriteria peserta didik peserta didik
pindahan. pindahan.
2. Menerima siswa 3. SK tim asesmen
pindahan dan peserta didik
menyesuaikan dengan pindahan.
daya tampung sekolah
mengikuti ketentuan
Standar Sarana dan
Prasarana
Pelaksanaan :
1. Melaksanakan 1. Media sosialisasi
penerimaan peserta penerimaan peserta
didik pindahan secara didik pindahan.
objektif, transparan, 2. Buku pencatatan
akuntabel, tanpa pendaftaran peserta
diskriminasi (gender, didik.
agama, etnis, status
sosial, dan 3. Dokumen
pelaksanaan
kemampuan
asesmen.
ekonomi).
Lampiran 3.1a (contoh
2. Memutuskan
Identifikasi dan
penerimaan peserta Asesmen).
didik pindahan dalam
4. Dokumen peserta
rapat dewan pendidik .
didik pindahan
yang diterina.
Pengawasan :
1. Melakukan 1. Jurnal harian
pengawasan 2. Dokumen laporan
penerimaan
peserta didik
pindahan
dilakukan secara
bersama oleh
kepala sekolah,
dewan pendidik,
dan komite
sekolah.
2. Melaporkan kepada
dinas pendidikan
provinsi/
kabupaten/kota.
d. Masa Perencanaan :
Pengenalan 1. Membuat peraturan 1. SK Kepanitiaan.
Lingkungan yang berisi struktur 2. Dokumen program
Sekolah kepanitiaan, jenis MPLS
(MPLS). kegiatan, jadwal Lampiran 3.8
kegiatan, dan tata tertib (Sistematika Program
33
kegiatan dengan Masa Pengenalan
mengacu pada Lingkungan
peraturan Sekolah/MPLS).
perundangundangan. 3. Jurnal.
34
e. Pelayanan Perencanaan:
Bimbingan dan 1. Menugaskan guru kelas 1. SK tugas tambahan
konseling. yang mendapat tugas guru.
tambahan sebagai 2. Dokumen program
konseling dengan SK
Lampiran 3.10
kepala sekolah.
(Program Bimbingan
2. Menyusun program Konseling)
bimbingan dan
3. Jurnal
konseling yang
memuat jadwal, materi
layanan asesmen,
pembimbingan, satuan
layanan pendukung
(angket data),
kerjasama.
Pelakasanaan:
1. Memastikan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling.
2. Melaksanakan kerjasama dengan psikolog, dokter, psikiater.
1. Jurnal
2. Dokumen kerjasama
Pengawasan:
1. Mengawasi proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
33
2. Mengawasi proses kerjasama.
3. Melaporkan hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling kepada orang tua/wali peserta didik.
1. Jurnal
2. Dokumen laporan
f.
Kegiatan ekstrakurikuler
Perencanaan:
1. Menugaskan guru pembina ekstrakurikuler dengan SK kepala sekolah.
2. Menyusun program ekstrakurikuler yang berisi jenis, jadwal pelaksanaan, materi kegiatan, evaluasi.
3. Mensosialisasikan program program ekstrakurikuler.
Pelaksanaan:
1. Memastikan guru pembina ekstrakurikuler melaksanakan pembinaan.
2. Melaksanakan Pembinaan ekstrakurikuler sesuai dengan jenis dan jadwal.
Jurnal
Pengawasan:
1. Mengawasi kegiatan ekstrakurikuler
2. Melaporkan hasil pengawasan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota provinsi.
g.
34
Penghargaan peserta didik berprestasi
Perencanaan:
1. Merencanakan pembinaan prestasi peserta didik, yang dilakukan dengan melibatkan komite sekolah,
dewan pendidikan, dan pengurus OSIS (SMPLB dan SMALB), serta dituangkan dalam peraturan
pembinaan prestasi peserta didik.
2. Memutuskan peraturan pembinaan prestasi peserta didik melalui rapat dewan pendidik dan
ditetapkan oleh kepala sekolah.
3. Menginformasikan peraturan pembinaan prestasi peserta didik kepada warga sekolah setiap awal
tahun ajaran
Dokumen program
Pelaksanaan:
Melaksanaan pembinaan prestasi peserta didik dilakukan oleh guru pembina yang ditunjuk oleh kepala
sekolah.
Dokumen penghargaan
Pengawasan:
1. Mengawasi proses pelaksanaan pemberian penghargaan peserta didik berprestasi.
2. Melaporkan pemberian penghargaan kepada orang tua dan dinas
1. Jurnal
2. Dokumen laporan
33
pendidikan provinsi/kabupaten/kot
a.
h.
Penelusuran dan pendayagunaan alumni
Perencanaan:
1. Merencanakan penelusuran dan pendayagunaan alumni memuat kriteria penelusuran dan
pendayagunaan alumni sesuai dengan potensi, bakat, dan minat mereka dengan mengacu pada
peraturan perundangundangan.
2. Menetapkan rencana penelusuran dan pendayagunaan alumni melibatkan komite sekolah, dewan
pendidik, dan para pemangku kepentingan pendidikan.
3. Menginformasikan rencana penelusuran dan pendayagunaan alumni kepada warga sekolah.
Dokumen Program
Pelaksanaan:
Melaksanakan penelusuran dan pendayagunaan alumni dilakukan oleh kepala sekolah
Jurnal
Pengawasan:
1. Mengawasi penelusuran dan pendayagunaan alumni.
2. Melaporkan kepada penelusuran dan pendayagunaan dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota
1. Jurnal
2. Dokumen laporan
34
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
a. Pendidik
1) Pemenuhan Perencanaan:
Pendidik. 1. KS membentuk tim 1. SK tim perencana
perencana kebutuhan kebutuhan pendidik.
pendidik yang bertugas
merencanakan kebutuhan 2. Buku daftar hadir tim
pendidik, membuat surat dan notulen.
penetapan pemenuhan 3. Buku rencana
kebutuhan pendidik, pemenuhan
bersama komite sekolah/ kebutuhan pendidik
yayasan menyeleksi yang mencantumkan
penerimaan tenaga jumlah guru mata
pendidik dan melaporkan pelajaran/guru kelas,
tentang rencana dan kualifikasi
pemenuhan kebutuhan akademik.
pendidik kepada Dinas 4. Lampiran 3.11
Pendidikan Provinsi/ (Analisis Kebutuhan
Kabupaten/Kota/ Yayasan. Pendidik).
5. Surat penetapan
pemenuhan
kebutuhan pendidik.
6. Surat permohonan
kebutuhan pendidik
kepada Dinas
Pendidikan Provinsi/
Kabupaten/Kota/
Yayasan.
Pelaksanaan:
1. Memastikan terkirimnya 1. Surat usulan tentang
surat usulan tentang pemenuhan
pemenuhan kebutuhan kebutuhan pendidik
pendidik berdasarkan berdasar jumlah
jumlah guru mata guru mata
pelajaran/guru kelas, pelajaran/guru
dan kualifikasi akademik kelas, dan kualifikasi
kepada dinas pendidikan akademik kepada
provinsi/kabupaten/kot dinas pendidikan
a provinsi/kabupaten/
/provinsi atau yayasan kota atau yayasan
2. Memastikan tim 2. Media sosialisasi
melakukan sosialisasi penerimaan tenaga
pemenuhan kebutuhan pendidik baru.
pendidik.
3. Buku catatan
3. Memastikan tim
penerimaan calon
melakukan pencatatan
pendidik baru 4.
33
pendaftaran Biodata calon
pendidik baru
Pelaksanaan :
1. Menunjuk pembimbing Catatan pembimbingan
yang sesuai dengan
kriteria.
2. Menjadi pembimbing,
jika pada satuan
pendidikan yang
dipimpinnya tidak
terdapat guru yang
memenuhi kriteria
sebagai pembimbing.
3. Mengajukan pembimbing
dari satuan pendidikan
lain kepada dinas
pendidikan terkait jika
34
tidak memiliki
pembimbing dan kepala
sekolah tidak dapat
menjadi pembimbing.
Pengawasan :
1. Hasil Penilaian Kinerja
33
beban mengajar.
Pelaksanaan:
1. Memastikan 1. Surat keputusan
tersusunnya rencana pembagian tugas
penetapan pembagian mengajar.
tugas mengajar
pendidik. 2. Surat keputusan
penetapan wakil
2. Memastikan terbuatnya kepala sekolah.
surat penetapan wakil
kepala sekolah. 3. Rincian tugas
dan fungsi
3. Memastikan
kepala sekolah,
tersusunnya tugas dan
wakil kepala
fungsi kepala
34
4) Pengembangan Perencanaan:
pendidik 1. Membentuk tim 1. SK tim
pengembangan pendidik pengembangan
yang bertugas membuat pendidik.
rancangan instrumen
2. Buku daftar hadir dan
evaluasi diri pendidik
notulensi.
yang mengacu pada
standar pendidik, 3. Instrumen evaluasi
membuat jadwal diri pendidik yang
pelaksanaan PKG. mengacu pada
standar pendidik.
2. Merencanakan alternatif
pengembangan pendidik 4. Jadwal pelaksanaan
melalui diklat fungsional, PKG.
diklat teknis, kegiatan 5. Buku catatan
kolektif guru, publikasi alternatif
ilmiah dan karya inovatif, pengembangan
lokakarya, seminar, dan pendidik melalui
pelatihan sesuai dengan diklat fungsional,
kompetensi; dan diklat teknis, kegiatan
merencanakan alternatif kolektif guru,
pengembangan publikasi ilmiah dan
kualifikasi melalui studi karya inovatif,
lanjut; dan peningkatan lokakarya, seminar,
karir. dan pelatihan sesuai
3. Menetapkan dengan kompetensi.
pengembangan pendidik 6. buku catatan
bersama dinas pendidikan pengembangan
provinsi/komite kualifikasi pendidik.
sekolah/yayasan. 7. Surat penetapan
pengembangan
pendidik yang
minimal
33
Pelaksanaan:
1. Memastikan 1. Buku daftar
keterlaksanaan pengembangan
pengembangan pendidik.
pendidik.
2. Buku catatan
2. Memastikan peningkatan
keterlaksanaan kompetensi.
peningkatan profesional pendidik.
kompetensi profsional
pendidik melalui studi 3. Buku catatan mutasi
lanjut, lokakarya, berdasar analisis
seminar, pelatihan, jabatan.
dan/atau penelitian 4. Buku catatan
sesuai dengan pemberian promosi
kompetensi secara kepada pendidik.
profesional, adil, dan
terbuka, serta
mendorong pendidik
untuk aktif dalam
organisasi profesi.
3. Memastikan
keterlaksanaan mutasi
berdasarkan analisis
jabatan.
4. Memastikan
keterlaksanaan
pemberian promosi
kepada pendidik
berdasarkan azas
kemanfaatan,
kepatutan, dan
profesionalisme.
Pengawasan:
1. Melakukan pengawasan 1. Jurnal harian kepala
pengembangan pendidik sekolah.
berdasarkan kalender
pendidikan melalaui 2. Dokumen laporan
kegiatan supervisi dan hasil supervisi dan
monitoring. monitoring pendidik.
2. Melaporkan hasil
supervisi dan
monitoring kepada
dinas pendidikan
provinsi/
kota/kabupaten.
5) Penghargaan Perencanaan:
untuk pendidik 1. Membuat aturan tentang 1. Dokumen peraturan
pemberian penghargaan pemberian
kepada pendidik.
34
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
2. Membentuk tim untuk penghargaan pendidik.
pemberian 2. Surat keputusan tim
pengharagaan kepada pemberian
pendidik yang pengharagaan pendidik.
termasuk didalamnya
melibatkan komite
sekolah, tim evaluasi,
dan dinas pendidikan
dibuktikandengan SK
kepalasekolah.
Pelaksanaan:
1. Memastikan tim 1. Buku cataan
melakukan penjaringan/inventar
penjaringan isasi calon penerima
/inventarisasi penghargaan
pendidik yang masuk
nominasi 2. Jadwal pemberian
mendapatkan penghargaan yang
penghargaan. dikaitkan dengan
momen tertentu
2. Memastikan jadwal seperti Hari
pelaksanaan Pendidikan Nasional,
pemberian
Hari Guru, dan/atau Hari
penghargaan yang
Kemerdekaan Republik
disesuaikan dengan
Indonesia.
momen tertentu
misalnya Hari
Pendidikan Nasional,
Hari Guru, dan/atau Hari
Kemerdekaan Republik
Indonesia.
Pengawasan: Jurnal harian kepala
1. Melakukan sekolah dokumen
pengawasan laporan pengawasan
keterlaksanaan
pemberian
penghargaan
kepada pendidik
2. Melaporkan hasil
pengawasan
b. kepada dinas
1) pendidikan
provinsi/kota/kabupaten
/yayasan
Tenaga Kependidikan
Pemenuhan Perencanaan:
kebutuhan
33
tenaga 1. Melakukan analisis 1. Hasil analisis
kependidikan kebutuhan tendik kebutuhan tenaga
(tenaga berdasarkan jumlah, pendidik (tendik)
administrasi jenis pekerjaan, dan berdasarkan jumlah,
sekolah, tenaga kualifikasi akademik. jenis pekerjaan, dan
perpustakaan 2. Menentukan kebutuhan kualifikasi akademik.
sekolah, tenaga tendik berdasarkan 2. Laporan kondisi dan
laboratorium jumlah, jenis pekerjaan, kebutuhan tendik
sekolah, dan kualifikasi dan berdasarkan jumlah,
dilaporkan kepada
dewan
Pengawasan:
1. Memantau dan 1. Dokumen
mengevaluasi pemantauan dan
pemenuhan kebutuhan evaluasi
dengan mencocokkan pemenuhan
kesesuaian perencanaan kebutuhan tendik.
dan pelaksanaan.
2. Laporan dan tindak
2. Melaporkan hasil lanjut hasil
pengawasan kepada pengawasan
34
dinas pendidikan pemenuhan
provinsi/kabupaten/kota kebutuhan tendik.
/ atau yayasan.
2) Pemberdayaan Perencanaan:
tenaga KS merancang pembagian Rancangan pembagian
kependidikan. tugas dan beban kerja tendik tugas dan beban kerja
jenis pekerjaan, dan sesuai kebutuhan dan
kualifikasi akademik ketentuan.
kebutuhan dan ketentuan.
Pelaksanaan:
1. Membuat SK pembagian 1. SK pembagian tugas
tugas tendik dengan tendik.
mempertimbangkan 2. Naskah uraian tugas
kompetensi dan beban dan tanggungjawab
kerja sesuai dengan tendik.
aturan
perundangundangan.
33
lanjut, lokakarya, pengembangan
seminar, dan/atau tendik.
pelatihan).
3. Menyusun rencana
pengembangan tendik
bersama wakil kepala
sekolah.
Pelaksanaan:
1. melaksanakan 1. Laporan pelaksanaan
pengembangan pengembangan
tendik sesuai tendik.
rencana.
2. SK mutasi jabatan.
2. melaksanakan mutasi
berdasarkan analisis
jabatan.
Pengawasan:
1. Mengawasi tingkat 1. Hasil pemantauan
kesesuaian pengembangan
pengembangan tendik tendik.
dengan rencana/program 2. Laporan hasil
yang telah ditetapkan. pengawasan kepada
dinas pendidikan.
4) Penghargaan Perencanaan:
untuk tenaga 1. Membuat aturan tentang 1. Aturan pemberian
kependidika pemberian penghargaan penghargaan tenaga
n kepada tenaga kependidikan.
kependidikan.
2. Surat keputusan tim
2. Membentuk tim untuk
pemberian
pemberian pengharagaan pengharagaan tenaga
kepada tenaga kependidikan.
kependidikan yang
melibatkan komite
sekolah, tim evaluasi, dan
dinas pendidikan
dibuktikan dengan SK
kepala sekolah.
34
Pelaksanaan:
1. Memastikan tim 1. Buku catatan
melakukan penjaringan/inventa
penjaringan/inventarisas i r isasi calon
tenaga kependidikan yang penerima
masuk nominasi penghargaan.
mendapatkan
penghargaan. 2. Jadwal pemberian
penghargaan yang
2. Memastikan jadwal
pelaksanaan pemberian dikaitkan dengan
penghargaan yang momen tertentu.
disesuikan dengan momen
tetentu misalnya Hari
Pendidikan Nasional,
Hari Guru, dan/atau Hari
Kemerdekaan Republik
Indonesia.
Pengawasan:
1. Melakukan pengawasan 1. Jurnal harian kepala
keterlaksanaan sekolah.
pemberian penghargaan
kepada tenaga 2. Dokumen laporan
kependidikan. pengawasan.
2. Melaporkan hasil
pengawasan kepada
dinas pendidikan
provinsi/
kota/kabupaten/yayasan
.
4. Sarana dan Prasarana
Lang
No Komponen kah Perangkat
Kerja
a. Pengadaan Pere
sarana dan ncan 1. Program Sarana dan
prasarana. aan: Prasaran lampiran 3.14 (Program
1. Sarana Prasarana).
M 2. Sekolah memiliki dokumen
en master plan sekolah.
yu
su
n
m
as
te
r
pl
33
an
(r
en
ca
na
in
d
uk
)
sa
ra
na
da
n
pr
as
ar
an
a
se
ko
la
h.
2. Dokumen hasil analisis kebutuhan
M sarpras yang
e mengakomodasi
n aksesibilitas semua kekhususan
y
u
s
u
n
r
e
n
c
a
n
a
k
e
b
u
t
u
34
h
a
n
s
a
r
p
r
a
s
p
a
d
a
t
a
h
u
n
b
e
r
j
a
l
a
n
y
a
n
g
a
k
s
e
s
i
b
e
l
33
u
n
t
u
k
s
e
m
u
a
k
e
k
h
u
s
u
s
a
n
.
34
n
g
a
d
a
a
n
s
a
r
p
r
a
s
s
e
s
u
a
i
k
e
b
u
t
u
h
a
n
p
a
d
a
t
a
h
u
n
b
e
rj
a
l
a
n
.
2. SK panitia pengadaan sarana dan
M prasarana sekolah.
33
e
m
b
e
n
t
u
k
t
i
m
p
e
n
g
a
d
a
a
n
s
a
r
a
n
a
d
a
n
p
r
a
s
a
r
a
n
a
s
e
s
34
u
a
i
d
e
n
g
a
n
k
e
b
u
t
u
h
a
n
.
Peng SK tim pengawas sarana dan
awas prasarana meliputi PTK yang
an: ditugaskan mengelola sarana dan
1. prasarana.
M
e
m
b
e
n
t
u
k
t
i
m
p
e
n
g
a
w
a
s
33
p
e
n
g
a
d
a
a
n
s
a
r
a
n
a
d
a
n
p
r
a
s
a
r
a
n
a
.
2. Dokumen pengadaan yang
Ke ditandatangani kepala sekolah.
pa
la
se
ko
la
h
m
en
an
da
ta
ng
an
i
34
se
m
ua
do
ku
m
en
pe
ng
ad
aa
n
sa
rp
ra
s.
3. Dokumen laporan pengawasan
M sarpras.
el
ap
or
ka
n
ha
sil
pe
ng
a
w
as
an
pe
ng
ad
aa
n
sa
rp
ra
s.
b. Pemanfaatan Pere Dokumen tata tertib penggunaan
sarana dan ncan sarana dan prasarana yang
prasarana. aan: ditandatangani oleh KS.
Mem
astik
an
sekol
ah
33
mem
iliki
atura
n
peng
guna
an
sara
na
dan
prasa
rana.
Pela 1. Jurnal KS berisi tentang kegiatan
ksan pengecekan sarpras.
aan: 2. Ada catatan penggunaan sarpras.
1.
M
e
m
a
s
t
i
k
a
n
s
e
m
u
a
s
a
r
p
r
a
s
y
a
n
g
d
i
m
i
34
l
i
k
i
s
e
k
o
l
a
h
d
i
m
a
n
f
a
a
t
k
a
n
s
e
c
a
r
a
o
p
t
i
m
a
l
.
33
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
1. Melakukan pengawasan 2. Jurnal KS mencatat secara
langsung terhadap kegiatan pengawasan
pemeliharaan sarpras. kepala sekolah
terhadap
pemeliharaan
Sarpras.
2. Membuat laporan kondisi Dokumen laporan
sarpras yang dilaporkan kondisi sarpras pada
kepada dinas terkait tahun berjalan.
d. Pengembangan Perencanaan:
sarana dan 1. Kepala sekolah menyusun Dokumen RPS prasarana rencana
pengembangan mencakup rencana
(Lihat lampiran sekolah yang didalamnya pengembangan sarpras.
3.14) termasuk rencana
pengembangan sarpras.
2. Memastikan tim Jurnal KS mencatat
pengembang sekolah kegiatan pembinaan dapat
melaksanakan kepada tim pengembang
tugasnya dengan baik. sekolah.
Pengawasan:
1. Kepala sekolah Jurnal KS mencatat
melakukan pengawasan kegiatan pengawasan
langsung terhadap langsung terhadap pelaksanaan
pelaksanaan pengembangan sekolah. pengembangan
sekolah.
2. Membuat laporan Dokumen laporan
pengawasan pengawasan pengembangan sekolah
pengembangan sekolah.
dan menyampaikannya kepada
dinas terkait.
34
Sekolah).
33
Pelaksanaan:
Kepala sekolah 1. SK penugasaan Guru.
menugaskan guru untuk
2. Ada catatan kegiatan
menciptakan suasana
observasi kelas yang
pembelajaran yang
dilakukan oleh
memperhatikan
kepala sekolah.
lingkungan fisik dan non
fisik.
No
Komponen
Langkah Kerja
Perangkat
Pengawasan:
Memantau dan menginformasikan pelaksanaan pengembangan suasana pembelajaran di kelas.
Dokumen/laporan hasil pengawasan pengembangan suasana belajar di kelas yang diinformasikan kepada
warga sekolah.
c.
Peraturan akademik
Perencanaan:
1. Kepala sekolah bersama guru merencanakan peraturan akademik.
2. Menyusun peraturan akademik yang mengatur persyaratan kehadiran, ketentuan ulangan, remedial,
kenaikan kelas, kelulusan, dan hak siswa.
Dalam penyusunan peraturan akademik Kepala sekolah, ada bukti keterlibatan guru. Lampiran 3.16
(Peraturan akademik).
Pelaksanaan
Kepala sekolah mewajibkan warga sekolah mengikuti peraturan akademik.
Pengawasan:
Memantau dan menginformasikan pelaksanaan peraturan akademik.
34
2. Melihat catatan kehadiran siswa.
3. Melihat program guru terkait penilaian hasil belajar, remedial, dan konseling.
4. Terdapat catatan tentang keluhan dan saran tentang penggunaan sarpras oleh siswa.
d.
No
Komponen
Langkah Kerja
Perangkat
33
menegakkan etika sekolah.
b. ada bukti keterlibatan dewan guru.
2. Ada bukti keterlibatan pihak lain yang dibutuhkan.
2. Menyusun dokumen kode etik sekolah yang mengatur peserta didik memuat norma untuk: 1)
menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya; 2) menghormati pendidik dan tenaga
kependidikan; 3) mengikuti proses pembelajaran dengan men- junjung tinggi ketentuan pembelajaran
dan mematuhi semua peraturan yang berlaku; 4) memelihara kerukunan dan kedamaian untuk
mewujudkan harmoni
sosial di antara teman; 5) mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama; 6) mencintai
lingkungan, bangsa, dan negara; serta7) menjaga dan memelihara sarana dan pra-sarana, kebersihan,
ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah.
3. Kode etik sekolah yang mengatur guru dan tenaga kependidikan memasukkan larangan bagi guru dan
tenaga kependidikan, secara per- seorangan maupun
kolektif, untuk: 1) menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah/madrasah, dan/atau
perangkat
Dokumen perencanaan kode etik sekolah dan Tata Tertib untuk peserta didik, Pendidik dan Tenaga
Kependidikan. Lihat lampiran 3.17 (Kode Etik Sekolah) dan lampiran 3.18 (Tata Tertib Pendidik dan
Tenaga Kependidikan),
34
No
Komponen
Langkah Kerja
Perangkat
Pelaksanaan:
Kepala Sekolah mewajibkan warga sekolah berperilaku sesuai dengan (1) kode etik peserta didik; (2) kode
etik guru.
Pengawasan:
Memantau dan menginformasikan pelaksanaan peraturan sekolah.
33
Langkah Kerja
Perangkat
Perencanaan:
Meyusun program pemberdayaan peran serta masyarakat dan kemitraan, berisi: jenis, pihak, waktu.
Menyususun draf MOU.
34
Pelaksanaan:
1. Mensosialisasikan pelaksanaan peran serta masyarakat dan.kemitraan kepada semua warga sekolah
setiap awal tahun pelajaran.
2. Menjalin kemitraan dengan lembaga yang relevan, berkaitan dengan masukan, proses, dan capaian
hasil pendidikan.
3. Menjalin kemitraan sekolah dilaksanakan dengan orang tua peserta didik, alumni, tokoh masyarakat,
lembaga pemerintah dan/atau lembaga non pemerintah.
4. Menjalin kemitraan dengan satuan pendidikan lain,dunia usaha, dan dunia industri, di dalam negeri
dan/atau luar negeri.
5. Melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan non akademik dan/atau akademik.
6. Membangun kerjasama dengan tenaga ahli seperti dokter, terapis, psikolog, psikiater.
7. Menandatangani MOU
1. Catatan kegiatan.
2. MOU yang sudah ditandatangani.
Pengawasan:
Mengawasi proses kemitraan Mengadministrasikan dan melaporkan hasil kemitraan kepada dinas
pendidikan provinsi/kab./kota.
1. Catatan pengawasan
2. Dokumen laporan
7. Akreditasi
No
Komponen
Langkah Kerja
Perangkat
Perencanaan:
1. Membentuk tim evaluasi diri untuk keperluan akreditasi yang mengacu
33
1. SK Tim Evaluasi Diri
2. Instrumen Evaluasi diri
Pelaksanaan:
1. Mensosialisasikan persiapan akreditasi
2. Mengolah hasil evaluasi diri
3. Membuat rekomendasi hasil evaluasi diri.
4. Menindaklanjuti hasil rekomendasi evaluasi diri
34
4. Dokumen tindak lanjut evaluasi diri
Pengawasan:
1. Tim mengevaluasi diri dan melaporkan hasil kerjanya kepada kepala sekolah paling lambat 6 (enam)
bulan sebelum akreditasi/ reakreditasi.
2. Kepala sekolah melakukan pengawasan terhadap peningkatan status akreditasi berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
33
7. Memastikan SIM sekolah Jurnal KS, SIM yang
dapat digunakan digunakan oleh sekolah.
sepanjang tahun berjalan.
Pengawasan:
Melakukan pengawasan dan Dokumen laporan
membuat laporan pengawasan.
pengawasan SIM sekolah.
34
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Sedangkan Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing -masing satuan pendidikan.
33
d. TPK merevisi dan melakukan finalisasi rencana dan jadwal kegiatan.
e. Kepala sekolah menandatangani rencana dan jadwal kegiatan.
f. TPK menyusun draft KTSP menggunakan hasil analisis konteks sebagai
salah satu acuan.
g. Guru menyusun silabus yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
KTSP menggunakan hasil analisis konteks sebagai salah satu acuan.
h. Kepala sekolah, komite sekolah, TPK dan guru mereview draft KTSP,
berdasarkan hasil review, TPK dan guru melakukan revisi dan finalisasi
dokumen I dan II KTSP.
i. Kepala sekolah dan ketua Komite Sekolah menandatangani KTSP,
kemudian divalidasi dan disetujui oleh pengawas sekolah.
j. Dinas Pendidikan Provinsi mensahkan dan menetapkan pemberlakuan
dokumen KTSP.
k. Kepala sekolah mensosialisasikan kepada semua warga sekolah dan
stakeholders.
l. TPK menggandakan dan mendistribusikan dokumen KTSP kepada
pihakpihak yang berkepentingan.
34
Gambar 3.2 Alur Prosedur kerja Penyusunan KTSP
Sistematika dokumen I KTSP dapat disususun sebagai berikut :
1. Cover
2. Lembar persetujuan Pengawas
3. Lembar Pengesahan (Kepala Sekolah, Komite
Sekolah/Ketua
Penyelenggara Pendidikan, dan Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi/Pejabat yang mewakili atau ditugaskan)
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
33
6. Glosarium
7. Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
D. Mekanisme
1. Pengembangan KTSP
a. Acuan Konseptual
b. Prinsip Pengembangan
c. Prosedur Operasional (analisis, penyusunan; penetapan, dan
pengesahan)
2. Pelaksanaan
3. Daya Dukung
E. Pihak yang Terlibat
8. Bab II Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan Satuan Pendidikan
9. Bab III Muatan Kurikuler dan Pengaturan Beban Belajar
A. Muatan Kurikuler
1. Muatan Nasional
a. Struktur Kurikulum
b. Kelompok Mata pelajaran
1) Kelompok Mata Pelajaran A (SDLB, SMPLB, dan SMALB)
2) Kelompok Mata Pelajaran B (SDLB, SMPLB, dan SMALB)
3) Kelompok C (Program Kebutuhan Khusus untuk SDLB
dan
SMPLB dan Pilihan Kemandirian untuk SMALB)
4) Kelompok D (Program Kebutuhan Khusus untuk SMALB)
c. Bimbingan dan Konseling
34
d. Ekstrakurikuler Kepramukaan
2. Muatan Lokal
B. Pengaturan Beban Belajar dan Beban Kerja sebagai Pendidik
1. Beban Belajar Sistem Paket
2. Beban Belajar Tambahan
3. Beban Kerja sebagai Pendidik
C. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) (Lihat lampiran 3.18)
D. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
E. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
F. Kalender Pendidikan (lihat lampiran 3.19)
1. Permulaan Tahun Pelajaran
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
3. Pengaturan Waktu Libur
4. Kegiatan Khusus Sekolah
5. Libur Khusus Sekolah
10. Bab IV Penutup
11. Lampiran-lampiran
a. Pengertian
Penilaian Kinerja Guru (PKG) adalah penilaian dari tiap butir
kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan,
dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan
dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan,
penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang
dibutuhkan. Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta
keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses
pembelajaran atau pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan bagi sekolah, khususnya bagi guru dengan tugas
tambahan tersebut. Sistem PKG adalah sistem penilaian yang dirancang
untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya
33
melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam
unjuk kerjanya. Secara umum PKG memiliki 2 fungsi utama sebagai
berikut.
1) Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua
kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah.
2) Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah yang dilakukannya pada tahun
tersebut.
34
c. Perangkat Pelaksanaan PKG
1) Pedoman PKG
Instrumen penilaian kinerja yang relevan dengan tugas guru, terdiri atas:
a) Instrumen-1: Pelaksanaan Pembelajaran untuk guru kelas/mata
pelajaran;
b) Instrumen-2: Pelaksanaan Pembimbingan untuk guru Bumbingan
dan Konseling; dan
c) Instrumen-3: Pelaksanaan Tugas Tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah.
Instrumen-3 terdiri dari beberapa instrumen terpisah sesuai dengan
tugas tambahan yang diemban guru.
Instrumen penilaian kinerja pelaksaaan pembelajaran
atau pembimbingan terdiri dari:
a) Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara menilai
b) Format laporan dan evaluasi per kompetensi
c) Format rekap hasil PK GURU
1) Waktu Pelaksanaan
33
a) PKG Formatif
b) PKG Sumatif
PKG sumatif digunakan untuk menetapkan perolahan angka
kredit guru pada tahun tersebut. PKG sumatif juga digunakan
untuk menganalisis kemajuan yang dicapai guru dalam
pelaksanaan PKB, baik bagi guru yang nilainya masih di bawah
standar, telah mencapai standar, atau melebihi standar
kompetensi yang ditetapkan.
2) Prosedur Pelaksanaan
a) Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang harus dilakukan oleh penilai
maupun guru yang akan dinilai.
(1) memahami Pedoman PKG, terutama tentang sistem yang
diterapkan dan posisi PKG dalam kerangka pembinaan dan
pengembangan profesi guru;
34
(2) memahami pernyataan kompetensi guru yang telah
dijabarkan dalam bentuk indikator kinerja;
(3) memahami penggunaan instrumen PKG dan tata cara
penilaian yang akan dilakukan, termasuk cara mencatat
semua hasil pengamatan dan pemantauan, serta
mengumpulkan dokumen dan bukti fisik lainnya yang
memperkuat hasil penilaian; dan
(4) memberitahukan rencana pelaksanaan PKG kepada guru
yang akan dinilai sekaligus menentukan rentang waktu
jadwal pelaksanaannya.
b) Tahap Pelaksanaan
Beberapa tahapan PKG yang harus dilalui oleh penilai sebelum
menetapkan nilai untuk setiap kompetensi, adalah sebagai berikut.
(1) Sebelum Pengamatan
Pertemuan awal antara penilai dengan guru yang dinilai
sebelum dilakukan pengamatan dilaksanakan di ruang
khusus tanpa ada orang ketiga. Pada pertemuan ini, penilai
mengumpulkan dokumen pendukung dan melakukan diskusi
tentang berbagai hal yang tidak mungkin dilakukan pada saat
pengamatan. Semua hasil diskusi, wajib dicatat dalam format
laporan dan evaluasi per kompetensi.
(2) Selama Pengamatan
Selama pengamatan di kelas dan/atau di luar kelas, penilai
wajib mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam pelaksanaan proses pembelajaran atau pembimbingan,
dan/atau dalam pelaksanaan tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah. Dalam konteks ini, penilaian kinerja
dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sesuai
untuk masing-masing penilaian kinerja. Untuk menilai guru
yang melaksanakan proses pembelajaran atau
33
pembimbingan, penilai menggunakan instrumen PKG
pembelajaran atau pembimbingan.
(3) Setelah Pengamatan
Pada pertemuan setelah pengamatan pelaksanaan proses
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah, penilai dapat
mengklarifikasi beberapa aspek tertentu yang masih
diragukan. Penilai wajib mencatat semua hasil pertemuan
pada format laporan dan evaluasi per kompetensi tersebut.
34
Lembar pernyataan kompetensi, dan cara menilai PK Guru
Kelas/Mata Pelajaran.
No Kompetensi Cara Menilai
Pedagogik
Keterangan:
3. Pengamatan adalah kegiatan untuk menilai kinerja
guru melalui diskusi sebelum pengamatan,
33
pengamatan selama pelaksanaan proses
pembelajaran, dan diskusi setelah pengamatan.
1. Program Pengawasan
a. Sekolah menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung
jawab dan berkelanjutan.
b. Penyusunan program pengawasan di sekolah didasarkan pada Standar
Nasional Pendidikan.
c. Program pengawasan disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga
kependidikan.
d. Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.
e. Pemantauan pengelolaan sekolah dilakukan oleh komite sekolah atau
bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan
secara teratur dan berkelanjutan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan
akuntabilitas pengelolaan.
f. Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan
berkelanjutan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah
g. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap
akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah dan orang tua/wali
peserta didik.
h. Tenaga kependidikan melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas
masingmasing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan
kepada kepala sekolah. kepala sekolah, secara terus menerus melakukan
pengawasan pelaksanaan tugas tenaga kependidikan.
34
i. Kepala sekolah/madrasah melaporkan hasil evaluasi kepada komite
sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan sekurang-
kurangnya setiap akhir semester.
2. Evaluasi
33
BAB IV KEPEMIMPINAN, PENDIDIKAN KARAKTER, DAN KEWIRAUSAHAAN
KEPALA SEKOLAH
1. Sebagai Teladan
Sebagai teladan, kepala sekolah mampu menunjukkan sebagai “role model”
bagi warga sekolah sehingga menjadi pribadi yang dapat digugu dan ditiru.
Keteladanan kepala sekolah ditunjukkan dengan sikap dan prilaku sehari-
hari, seperti yang selalu hadir tepat waktu.
34
kependidikan di sekolah menjadi pembelajar sebagaimana yang dicontohkan
oleh kepala sekolah.
33
berbagai kegiatan sekolah
(seperti: upacara bendera,
rapat dewan guru, kegiatan
hari besar) tepat waktu.
34
c. Kepala sekolah membuat
catatan hasil pembinaan guru
dan tenaga kependidikan.
d. Kepala sekolah melaksanakan
pembinaan pada rapat-rapat
koordinasi.
33
penghagaan terhadap
partisipasi Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DUDI).
e. Mendokumentasikan kegiatan.
2. Kepala 1. Kepala Sekolah menyepakati Dokumen SKP
sekolah Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
sebagai sesuai dengan uraian tugas
motivator
N
Komponen Perilaku Kerja Perangkat
o
masing-masing PTK pada awal
tahun ajaran.
2. Kepala sekolah memotivasi
PTK melalui pemenuhan
kebutuhan sarana dan
prasarana kerja.
3. Kepala sekolah melaksanakan
bimbingan kerja terhadap PTK
secara terjadwal.
4. Kepala sekolah
memprogramkan pemberian
penghargaan bagi guru dan
TAS yang menunjukkan kinerja
tinggi.
5. Kepala sekolah melakukan
penilaian kinerja guru (PKG)
dan penilaian kinerja TAS.
6. Kepala sekolah mencatat
kemajuan kinerja PTK.
7. Kepala sekolah memfasilitasi
guru dan TAS untuk ikut kegiatan
kelompok kerja(forum KKG dan
TAS)
8. Memberikan peluang kepada
guru yang kompeten menjadi
tutor sebaya.
3. Kepala 1. Kepala sekolah menyepakati Dokumen SKP Lamp.
sekolah rencana Pengembangan 4.1 PKG
Sebagai Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Lamp. 4.2 PKB
Pembelajar guru pada awal tahun ajaran.
(principal as 2. Kepala sekolah menyepakati
a learner) pengembangan kompetensi bagi
TAS sesuai kebutuhan.
3. Kepala sekolah menyediakan
fasilitas internet bagi PTK untuk
pengembangan kompetensi dan
34
4. profesinya.
Kepala sekolah memfasilitasi PTK
untuk mengikuti diklat, seminar,
dan kegiatan pengembangan
5. kompetensi lainnya
Kepala sekolah
memprogramkan
6. pengembangan kompetensi
bagi PTK sesuai kebutuhan
sekolah.
7. Mendorong PTK untuk mengikuti
berbagai lomba kompetensi yang
tersedia
Memberikan peluang kepada
guru untuk melakukan penelitian,
33
11. Pemanfaatan Sumber Belajar Lam 3.14 Peraturan
a. Memanfaatkan sumber daya akademik
untuk mewujudkan tujuan pada
rencana kerja tahunan.
b. Kepala sekolah membagi tugas
kepada setiap guru untuk
mengampu mata pelajaran/
kelas sesuai dengan bidangnya.
c. Kepala sekolah membagi tugas
kepada Tenaga Administrasi
Sekolah (TAS) secara
proporsional.
d. Kepala sekolah
memberdayakan komite
sekolah sesuai dengan uraian
tugasnya untuk mewujudkan
rencana tahunan sekolah.
e. Kepala sekolah membagi tugas
tambahan kepada guru sesuai
dengan kompetensi yang
bersangkutan.
f. Kepala sekolah memantau
setiap pemanfaatan sumber
belajar dan sumber informasi.
g. Kepala sekolah membuat
kebijakan untuk
mengoptimalkan pemanfaatan
sumber belajar dan sumber
informasi setiap pembelajaran.
h. Memfasilitasi warga sekolah
untuk pemanfaatan sumber
belajar dan sumber informasi.
12. Pemanfaatan Sumber Daya
a. Kepala sekolah memanfaatkan
pengetahuan baru dengan cara
34
mengsosialisasikan,
mengundang narasumber dan
menugaskan guru untuk
mengikuti kegiatan diklat/
workshop tentang pengetahuan
baru sesuai dengan kebutuhan
sekolah.
b. Kepala sekolah berinisiatif
menyebarluaskan/mensosialis
asikan informasi baru yang
perlu diketahui guru dan TAS.
c. Kepala sekolah mengundang
narasumber untuk
melaksanakan workshop/
sosilalisasi hal-hal baru kepada
warga sekolah.
d. Kepala sekolah menugaskan
guru untuk mengikuti berbagai
kegiatan diklat/workshop
tentang pengetahuan baru dan
menyebarluaskan
(mendesiminasikan) hasilnya
kepada warga sekolah.
4. Kepala 1. Kepala sekolah memberi 1. Lampiran 3.11
Sekolah kesempatan kepada PTK untuk Jurnal Harian
sebagai berkonsultasi tentang kesulitan Kepala Sekolah
Pemberi yang dihadapinya. 2. Catatan kasus
Solusi 2. Kepala sekolah menjadwalkan khusus
Masalah pertemuan dengan PTK yang
(principal as a mengalami kesulitan dalam
problem melaksanakan tugas dan
solver) fungsinya.
3. Kepala sekolah bekerja sama
dengan PTK mencari solusi
permasalahan yang dihadapi.
4. Kepala sekolah menyepakati
pemecahan masalah yang
dihadapi PTK.
5. Kepala sekolah menyediakan
waktu untuk membimbing
PTK dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapinya.
6. Kepala sekolah mencatat
kemajuan PTK dalam
penyelesaian masalah.
7. Kepala sekolah berkomunikasi
secara terbuka:
33
No Komponen Perilaku Kerja Perangkat
8. Kepala sekolah
menggunakan berbagai
saluran komunikasi untuk
mendapatkan masukan dari
warga sekolah
9. Kepala sekolah
mendengarkan dan
mencatat keluhan warga
sekolah yang disampaikan
kepadanya;
10. Kepala sekolah
mempertimbangkan
masukan warga sekolah
dalam
11. Kepala sekolah terampil
berkomunikasi lewat alat
komunikasi digital (email, WA,
dll)
12. Kepala sekolah mampu
menggunakan IT untuk
menunjang aktiftas kerjanya
13. Kepala sekolah terbiasa
membuat memo dalam
menugaskan PTK
5. Kepala 1. Langkah kepala sekolah sebagai Lampiran 3.13 Prog
Sekolah pengembang iklim kondusip dan Budaya dan suasana
Sebagai disiplin; pembelajaran
Pencipta a) Kepala sekolah membuat Lampiran 3.15 Kode
Iklim yang aturan/pedoman tertutlis Etik Sekolah
kondusif dan tentang sistem penghargaan
Pengembang bagi PTK berprestasi;
Kedisiplinan b) Kepala sekolah memberikan
penghargaan atau imbalan
kepada PTK yang bekerja
melampaui standar secara
terprogram
c) Kepala sekolah menyesuaikan
sistem pemberian penghargaan
kepada PTK sesuai dengan
perkembangan jaman;
d) Kepala sekolah menciptakan
suasana kerja yang nyaman.
e) Kepala sekolah memberikan
penghargaan kepada siswa
yang melampaui standar yang
telah ditetapkan
f) Kepala sekolah mengkaji ulang
34
sistem pemberian penghargaan
kepada siswa
g) Kepala sekolah membuat
aturan/ pedoman tertulis
No Komponen Perilaku Kerja Perangkat
mengenai prosedur
operasional dalam pemberian
sanksi pada guru dan PTK
adalah:
1) Merumuskan
aturan/norma disiplin di
sekolah
2) Mengsosialisasikan aturan/
norma disiplin
3) Melakukan pembinaan
apabila terjadi pelanggaran
disiplin
4) Memberikan sanksi dengan
tahapan memberikan
teguran lisan, teguran
tertulis, pemberhentian
sementara dan
pemberhentian secara
tetap .
6. Kepala 1. Mengambil keputusan secara Lampiran 3.11 Jurnal
Sekolah cepat, tepat dan akurat Harian Kepala
Sebagai 2. Mengambil keputusan secara adil Sekolah
pengambil untuk kepentingan peningkatan
keputusan mutu pendidikan di sekolah
3. Mengutamakan kepentingan
sekolah di atas kepentingan
pribadi
4. Berani menanggung resiko dari
keputusan yang diambilnya.
33
2. Tujuan Pendidikan Karakter
a. Pemberdayaan TPK
Proses dan hasil kerja pada tahapan pemberdayaan TPK dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
34
Tabel 4. 2. Proses dan hasil kerja KS Pada Tahapan Pemberdayaan TPK
33
Ada empat kegiatan yang menjadi tanggungjawab KS pada tahap
asesmen, yaitu memastikan TPK mengidentifikasi nilai dan regulasi PPK,
memastikan TPK mengidentifikasi teori dan hasil penelitian terkait
dengan pendidikan karakter, memastikan TPK mengidentifikasi faktor
pendukung dan penghambat implementasi PPK. Bersama dengan TPK dan
dewan guru merefleksi pengalaman pendidikan karakter. Rincian setiap
kegiatan dalam bentuk proses dan hasil kegiatan sebagai berikut.
Tabel 4.3. Proses dan hasil kerja asesmen dalam Implementasi PPK
No. Langkah Kerja Hasil Kerja Keterangan
1) Memastikan TPK TPK Rumusan nilai karakter
mengidentifikasi nilai menghasilkan ditempatkan menjadi
dan regulasi PPK rumusan bagian dari dokumen I
nilainilai KTSP BAB
karakter yang II Struktur dan Muatan
akan dimuat Kurikulum
dalam dokumen
I KTSP
2) Memastikan TPK TPK Proses mempelajari
mengidentifikasi teori menghasilkan teori/hasil penelitian
dan hasil penelitian rumusan dapat dilakukan secara
terkait dengan teori/hasil mandiri oleh TPK di
pendidikan karakter penelitian sekolah atau
mendatangkan
narasumber dari luar
sesuai dengan kondisi
sekolah. Tugas TPK
adalah menentukan
teori/hasil riset yang
relevan.
34
pengalaman pendidikan pengalaman oleh masing-masing
karakter praktik terbaik guru. Uraian meliputi:
(Best practice) proses, hasil, faktor
PPK di sekolah pendukung, dan
strategi pelaksanaan
PPK.
c. Perencanaan
33
asesmen
2) Memfasilitasi TPK KS, TPK dan Kesepahaman
mendiskusikan hasil dewan guru mengenai hasil
asesmen memiliki asesmen yang harus
kesepahaman ditindaklanjuti
mengenai melalui program PPK
rancangan di sekolah
desain PPK di
sekolah
3) KS bersama TPK dan TPK Diskusi dapat
dewan guru menghasilkan dilakukan dalam
mendiskusikan Rancangan PPK workshop
program PPK dalam dalam PBM, penyusunan
(1) PBM, (2) program program KTSP
sekolah, (3) ekstra sekolah, ekstra
kurikuler, (4) kurikuler, dan
kerjasama masyarakat kerjasama
sekolah
4) Memastikan TPK TPK Integrasi PPK dalam
mengintegrasikan menghasilkan: dokumen I
program PPK ke dalam Dokumen I, (struktur
KTSP dokumen II, Kurikulum),
dokumen III, dokumen
II (silabus), dokumen
RKT, RKAS
III (RPP), RKT
(program kerja PPK),
RKAS (program kerja
PPK)
d. Implementasi PPK
34
Gambar 4. 4. Langkah kerja Kepala sekolah (KS) dalam implementasi PPK
Tugas kepala sekolah dalam evaluasi dan pelaporan sebagai berikut ini.
MEMFASILITMEMASTIKAN
ASI TPK TPK
MENYUSUN MENENTUKAN
LAPORAN INDIKATOR
IMPLEMENT KEBERHASILAN
33
ASI PPK
PPK MENINDAKLANJU ASI TPK
TI MENGUMPU
HASIL L-KAN DATA
EVALUASI PROSES DAN
HASIL PPK
MEMFASILIT
MEMASTIKA
N TPK
MENGOLAH
DATA HASIL
EVALUASI
34
No. Langkah Kerja Hasil Kerja Keterangan
kelompok terpumpun
(FGD)dengan PTK, dll.
3) Pengolahan data
Memastikan TPK TPK memiliki
disesuaikan dengan
mengolah dan Informasi mengenai
jenis data
menganalisis data perkembangan
(kualitatif atau
hasil evaluasi implementasi PPK
kuantitatif)
4) Menindaklanjuti Rencana perbaikan Mengarahkan
hasil evaluasi TPK atau pengembangan perbaikan/peningkatan
terkait dengan PPK program PPK dalam PPK melalui peran KS
program kerja kepala dalam bentuk (PBM,
sekolah program sekolah, ekstra
kurikuler, dan
kerjasama masyarakat)
5) Memfasilitasi TPK TPK memiliki laporan Laporan PPK
menyusun laporan PPK di sekolah terintegrasi dengan
implementasi PPK laporan tahunan
sekolah sesuai dengan
integrasi PPK pada
empat bentuk: PBM,
ekstrakurikuler,
program sekolah, dan
kerjasama masyarakat
C. Pengembangan Kewirausahaan
1. Pengertian
33
2. Tujuan
3. Manfaat
4. Dimensi Kewirausahaan
34
a. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.
b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi
pembelajar yang efektif.
c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah.
d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi sekolah.
e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan sekolah sebagai
sumber belajar peserta didik.
33
4. Display/Grafik
peningkatan
34
4. Menciptakan karya tepat guna karya baru
untuk kemajuan dan warga sekolah
pengembangan sekolah.
33
7. Menggali dana atau bantuan dari
berbagai sumber
8. Meningkatkan berbagai layanan
sekolah
NO
Komponen
Langkah Kerja
Perangkat
Pengawasan:
1. Monitoring , evaluasi dn refleksi pelaksanaan program.
2. Menyusun laporan dan tindak lanjut program
1. Instrumen dan data hasil monev
2. Lampiran 5.1. Dokumen
laporan dan
rencana tindak lanjut
3
Motivasi
Contoh kegiatan peningkatan motivasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin
sekolah
Perencanaan:
Menyusun program kegiatan peningkatan motivasi warga sekolah
Pelaksanaan:
1. Meningkatkan etos kerja guru dan tenaga kependidikan
2. Memberikan penghargaan dan teguran bagi guru dan tenaga kependidikan dan peserta didik
3. Melaksanakan pelatihan peningkatkan motivasi kerja warga sekolah
34
4. Membangun budaya kerja cepat dan tepat (tidak menunda-nunda)
Pengawasan:
1. Monitoring, evaluasi dan refleksi pelaksanaan program
2. Menyusun laporan dan tindak lanjut program
1. Instrumen dan data hasil monev.
2. Lampiran 5.1. Dokumen
laporan dan rencana tindak
lanjut
5.
Pantang menyerah
Contoh kegiatan mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah.
Perencanaan:
1. Mengidentifikasi berbagai masalah di sekolah
1. Lampiran 3.4.
Program kerja
2. Lampiran 2.8. RKT/RKAS
3. Notula rapat
NO
Komponen
Langkah Kerja
Perangkat
33
Pelaksanaan:
1. Menyelesaikan permasalahan sekolah berdasarkan urutan prioritas.
2. Melaksanakan program untuk menjaga kebugaran dan kesehatan
(olahraga dan outbond)
3. Melaksanakan program sekolah secara terjadwal dan berkelanjutan
4. Melakanakan program latihan penanaman jiwa pantang
menyerah bagi guru dan peserta didik
1.
2.
Lampiran 3.11. Jurnal harian kegiatan kepala sekolah Catatan kegiatan
Pengawasan:
1. Melakukan evaluasi dan refleksi penyelesaian masalah
2. Menyusun laporan dan tindak lanjut program
1.
2.
Instrumen dan data hasil monev. Lampiran 5.1.
Dokumen
laporan dan rancana tindak lanjut
6.
Naluri kewirausahaan
Contoh kegiatan implementasi naluri kewirausahaan dalam pengelolaan sekolah sebagai sumber belajar
peserta didik
Perencanaan:
Menyusun program pemanfaatan
sumber belajar
1.
34
2.
3.
Dokumen
sarana dan parasarana.
Lampiran 2.8. RKT/RKAS
Lampiran 3.4.
Program kerja
Pelaksanaan:
1. Menciptakan pusat sumber belajar
2. Meningkatkan kegiatan kewirausahaan sebagai sumber belajar (koperasi siswa, kantin sekolah,
unit produksi, taman sekolah, dll.)
3. Mengoptimalkan penggunaan sumber dan media pembelajaran oleh guru
1.
2.
Lampiran 3.11. Jurnal harian kegiatan kepala sekolah
Data
Perubahan dan
pembaharuan
NO
Komponen
Langkah Kerja
Perangkat
4. Menjamin seluruh program dan kegaiatan sekolah bermanfaat bagi dunia pendidikan.
5. Membina budaya mandiri warga sekolah
6. Menggerakkan warga sekolah untuk melakukan pembaharuan lingkungan sekolah.
7. Menjadi teladan atau contoh bagi warga sekolah
8. Membentuk tim kerja untuk mencapai kemajuan sekolah
9. Membangun jejaring kemitraan dengan berbagai pihak.
33
Pengawasan:
1. Monitoring, evaluasi dan refleksi pelaksanaan program
2. Menyusun laporan dan tindak lanjut program
1. Instrumen dan data hasil monev.
2. Lampiran 5.1. Dokumen
laporan dan
rencana tindak lanjut
34
A. Pengertian Supervisi Akademik
PENGEMBANGAN
PROFESIONALITAS
TUJUAN
PENGEMBANGAN PENGAWASAN
MOTIVASI KUALITAS
33
b. sistematis;
c. objektif;
d. realistis;
e. antisipatif;
f. konstruktif;
g. kooperatif;
h. kekeluargaan;
i. demokratis;
j. aktif;
k. humanis; dan
l. berkesinambungan.
34
c. Pendekatan kolaboratif
1) Kunjungan kelas
Kepala sekolah melaksanakan kunjungan ke kelas ketika guru
sedang mengajar untuk mengetahui gambaran kelebihan dan
kekurangan dalam melaksanakan pembelajaran sehingga kepala
sekolah dapat memberikan saran atau masukan untuk perbaikan.
2) Observasi kelas
Observasi kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara
teliti di kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data obyektif
situasi pembelajaran. Aspek situasi pembelajaran yang diobservasi
adalah usaha dan aktivitas guru dalam proses pembelajaran, cara
menggunakan media pengajaran, variasi metode, ketepatan
penggunaan media, penguasaan materi, ketepatan menggunakan
metode dengan meteri, dan reaksi para peserta didik.
3) Pertemuan individual
33
Pertemuan individual merupakan percakapan, dialog, atau
tukar pikiran antara kepala sekolah dengan guru yang bertujuan
untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan. Pertemuan
individual dapat dilakukan :
a) Di dalam kelas ketika peserta didik sedang berada di luar kelas
(classroom-conference);
b) Di ruang kepala sekolah atau guru, yang dilengkapi dengan alat-alat
bantu yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan kepada
guru (office-conference);
c) Percakapan secara kebetulan bersifat informal antara kepala sekolah
dengan guru (causal-conference);
d) Percakapan setelah supervisor melakukan kunjungan kelas atau
observasi kelas (observational visitation).
34
8) diskusi kelompok terpumpun (focus group disscussion);
9) perpustakaan;
10) organisasi profesional;
11) pertemuan guru; dan
12) lokakarya atau konferensi kelompok.
Menyusun Mengembangkan
Menyusun Menyusunan Mengembangkan
Instrumen Analisis Instrumen Analisis
Program Supervisi Jadwal Supervisi Instrumen
Perangkat Pelaksanaan
Akademik Akademik Pemantauan
Pembelajaran Pembelajaran
33
4. Kepala Sekolah
menetapkan
No
Komponen
Langkah Operasional
Keterlibatan PTK
Hasil
2.
Menyusun jadwal supervisi akademik seluruh guru yang disupervisi.
3
Menyusun
Instrumen penilaian perangkat pembelajaran mencakup : (a) Instrumen Penilaian
Perencanaan dan
Pelaksanaan; (b)
Instrumen Penilaian
Silabus; (c)
Instrumen Penilaian
Program Tahunan
Program Kebutuhan
Khusus; (d)
Instrumen Penilaian
Program Semester
34
Program
Kebutuhan Khusus
Lampiran; (e)
Instrumen Penilaian
Rencana
Pelaksanaan
Program Kebutuhan
Khusus; (f)
Instrumen Penilaian
Program Tahunan
Tematik; (g)
Instrumen Penilaian
Program Semester
Tematik; (h)
Instrumen Penilaian
Rencana
Kepala Sekolah dan
Wakil Kepala
Sekolah, Tim Pengembang KTSP, dan Guru Senior/ Guru Kompeten menyusun
instrumen analisis perangkat pembelajaran.
Kepala
Sekolah,
Wakil Kepala
Sekolah, Tim
Pengembang
KTSP, dan
Guru Senior/
Guru
Kompeten
Lampiran 5.5
Instrumen
Penilaian
Perencanaan dan
Pelaksanaan
Asesmen
Lampiran 5.6
Instrumen
Penilaian Silabus
Lampiran 5.7
Instrumen
Penilaian
Program Tahunan
Program
Kebutuhan
Khusus
Lampiran 5.8
Instrumen
Penilaian
33
Program Semester
Program
Kebutuhan
Khusus
Lampiran 5.9
Instrumen
Penilaian
Rencana
Pelaksanaan
Program
Kebutuhan
Khusus
No
Komponen
Langkah Operasional
Keterlibatan PTK
Hasil
Pelaksanaan
Pembelajaran
Tematik; (i)
Instrumen Penilaian
Program Tahunan
Mata Pelajaran; (j)
Instrumen Penilaian
Program Semester
Mata Pelajaran; (k)
Instrumen Penilaian
Program Semester
Mata Pelajaran;(l)
Instrumen Penilaian
RPP
Lampiran 5.10
Instrumen
Penilaian
Program Tahunan
Tematik
Lampiran 5.11
Instrumen
34
Penilaian
Program Semester
Tematik
Lampiran 5.12
Instrumen
Penilaian
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
Tematik
Lampiran 5.13
Instrumen
Penilaian Program
Tahunan Mata
Pelajaran
Lampiran 5.14
Instrumen
Penilaian Program
Semester Mata
Pelajaran
Lampiran 5.15
Instrumen
Penilaian RPP
Mata Pelajaran
4.
Mengembangkan instrumen pemantauan:observ asi, wawancara,
angket, dan Diskusi
Kelompok
Terpumpun atau
Focus Group
Discussion(FGD)
Kepala Sekolah dan
Wakil Kepala
Sekolah, Tim Pengembang KTSP, dan Guru Senior/ Guru Kompeten menyusun program pemantauan.
Kepala
Sekolah,
Wakil Kepala
Sekolah, Tim
Pengembang
KTSP, dan
GuruSenior/
Guru
Kompeten
Lampiran
5.16 Instrumen Penilaian
Pelaksanaan
33
Pembelajaran
Lampiran
5.17 Instrumen Keterampilan
Melaksanakan
Hubungan
Interpersonal
No
Komponen
Langkah Operasional
Keterlibatan PTK
Hasil
5.
Mengembangkan
instrumen analisis pelaksanaan pembelajaran.
Kepala Sekolah dan
Wakil Kepala
Sekolah, Tim Pengembang KTSP, dan Guru Senior/ Guru Kompeten menyusun
instrumen analisis pelaksanaan pembelajaran.
Kepala
Sekolah,
Wakil Kepala
Sekolah, Tim
Pengembang
KTSP, dan
Guru Senior/
Guru
Kompeten
Lampiran 5.16
Instrumen
Penilaian
Pelaksanaan
Pembelajaran
Lampiran
5.17 Instrumen Keterampilan
Melaksanakan
Hubungan
Interpersonal
34
E. Pelaksanaan Supervisi Akademik
Melaksanakan Melaksanakan
Melaksanakan Melaksanakan Merencanakan
Pertemuan Supervisi
Pemantauan Refleksi tindak lanjut
Awal Akademik
33
pelaksanaan, dan
penilaian
pembelajaran
3 Melaksanakan Kepala Sekolah Kepala -
supervisi dan/atau Wakil Sekolah
sesuai dengan Kepala Sekolah, Tim dan/atauWa
jadwal Pengembang KTSP, kil Kepala
dan Guru Senior/ Sekolah, Tim
Guru Kompeten Pengembang
melaksanakan KTSP, dan
supervisi dengan Guru Senior/
teknik yang sesuai Guru
dan jadwal yang Kompeten
disepakati.
4 Melaksanakan Kepala Sekolah Kepala Lampiran 5.21
Refleksi sesuai dan/atau Wakil Sekolah Melaksanakan
dengan Kepala Sekolah, Tim dan/atau Refleksi Sesuai
jadwal Pengembang KTSP, Wakil Kepala Jadwal
dan Guru Senior/ Sekolah, Tim
Guru Kompeten Pengembang
melaksanakan KTSP, dan
refleksi dengan guru Guru Senior/
yang disupervisi. Guru
Kompeten
5 Merencanakan Kepala Sekolah Kepala Lampiran 5.22
tindak lanjut dan/atau Wakil Sekolah Rencana Tindak
berdasarkan Kepala Sekolah, Tim dan/atau Lanjut Kegiatan
temuan hasil Pengembang KTSP, Wakil Kepala Supervisi
supervisi dan Guru Senior/ Sekolah, Tim Akademik
akademik Guru Pengembang
Kompetenmenyusun KTSP, dan
rencana tindak Guru Senior/
lanjut berdasarkan Guru
temuan dan hasil Kompeten
refleksi.
34
Menugaskan Guru Memetakan hasil
Memeriksa ulang
Mendiskusikan hasil untuk mengikuti supervisi melalui Membuat laporan
keterlaksanaan tindak
Supervisi Akademik diklat/pembinaan/ matrik perkembangan supervisi akademik
lanjut supervisi
kegiatan lainnya. supervisi.
33
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, kepala sekolah dituntut untuk
melaksanakan Pengembangan Karier melalui Peningkatan Kompetensi (PKPK). PKPK
adalah cara dan/atau pendekatan di mana kepala sekolah secara berkesinambungan
belajar setelah memperoleh pendidikan dan/atau pelatihan awal sebagai kepala
sekolah. PKPK mendorong kepala sekolah untuk memelihara dan meningkatkan
kompetensi secara menyeluruh mencakup bidang-bidang yang berkaitan dengan
pekerjaannya sebagai profesi. Dengan demikian, kepala sekolah dapat memelihara,
meningkatkan dan memperluas pengetahuan dan keterampilannya serta membangun
kualitas pribadi yang dibutuhkan di dalam kehidupan profesionalnya.
Pengembangan karier melalui peningkatan kompetensi kepala sekolah adalah
pengembangan kompetensi kepala sekolah pendidikan khusus yang dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalismenya yang berdampak pada peningkatan mutu layanan pendidikan di
sekolah. PKPK kepala sekolah pendidikan khusus dilaksanakan agar kepala sekolah
memiliki kemampuan dalam mengemban tugas manajerial dan akademik untuk
mencapai mutu sekolah. Pengembangan kepala sekolah membutuhkan peningkatan
pengetahuan secara terus menerus dan melakukan inovasi yang diterapkan dalam
tugasnya. Wujud dari PKPK tersebut didokumentasikan dalam bentuk karya nyata
dan didesiminasikan melalui publikasi. Proses pelaksanaan PKPK dilakukan pada
setiap awal tahun anggaran di bulan Januari pada waktu membuat SKP (Sasaran Kerja
Pegawai). Unsur -unsur dalam PKPK yang dimasukkan dalam SKP adalah unsur
pengembangan diri, publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif yang sesuai dengan
kemampuan dan skala prioritas bagi sekolah yang dipimpinnya.
Tujuan PKPK kepala sekolah, yaitu: 1) meningkatkan kompetensi kepala
sekolah untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan
perundangan yang berlaku, 2) memutakhirkan kompetensi kepala sekolah untuk
memenuhi kebutuhan sekolah dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berkaitan dengan tugas pokok kepala sekolah 3) meningkatkan komitmen
kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga
profesional, 4) menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai kepala sekolah, 5)
meningkatkan citra, harkat, dan martabat kepala sekolah di masyarakat, dan 6)
menunjang pengembangan karier kepala sekolah.
34
Ruang lingkup PKPK kepala sekolah, mencakup: 1) pengembangan diri,
meliputi: diklat fungional, dan kegiatan kolektif kepala sekolah, 2) publikasi ilmiah,
meliputi: presentasi pada forum ilmiah, publikasi hasil penelitian atau gagasan
inovatif pada bidang pendidikan formal, laporan hasil penelitian, tinjauan ilmiah,
tulisan ilmiah populer, artikel ilmiah, buku dalam bidang pendidikan, karya
terjemahan, 3) karya inovatif, meliputi: menemukan teknologi tepat guna,
menemukan/menciptakan karya seni, pembuatan alat peraga, alat praktikum, dan
mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.
A. Pengembangan Diri
33
3. Membuat laporan.
B. Publikasi Ilmiah
No
Komponen
Langkah Kerja
Perangkat
34
3.
Makalah Berupa Tinjauan Ilmiah,
Gagasan atau Best
Practice di Bidang
Pendidikan Formal
1. Merancang gagasan untuk peningkatan mutu sekolah
2. Mengumpulkan data kondisi sekolah yang memerlukan peningkatan mutu.
3. Menentukan ide/gagasan untuk peningkatan mutu sekolah
4. Menulis makalah tinjauan ilmiah.
Lampiran 6.
Dokumen : Makalah, tinjauan ilmiah atau Best
Practice
4.
Tulisan Ilmiah Populer
1. Merancang gagasan untuk peningkatan mutu sekolah
2. Mengumpulkan data kondisi sekolah yang memerlukan peningkatan mutu.
3. Menentukan ide/gagasan untuk peningkatan mutu sekolah
4. Menulis artikel ilmiah populer.
5. Mengirimkan untuk dimuat di media masa.
Lampiran 6.
Dokumen:
Kliping koran, majalah atau sejenisnya.
5.
Tulisan Ilmiah Populer dari Hasil Penelitian
1. Menentukan laporan hasil penelitian yang akan ditulis dalam bentuk artikel ilmiah populer.
2. Menulis artikel ilmiah populer berdasarkan hasil penelitian.
3. Mempublikasikan laporan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah popular yang dimuat dalam
media massa
umum
Lampiran 6.
Dokumen:
Kliping koran, majalah atau sejenisnya.
6.
Artikel Ilmiah
1. Merancang gagasan untuk peningkatan mutu sekolah
2. Mengumpulkan data kondisi sekolah yang memerlukan peningkatan mutu.
Lampiran 6.
Dokumen :
Jurnal ilmiah asli yang menunjukan adanya nomer ISSN.
No
Komponen
Langkah Kerja
Perangkat
33
3. Menentukan ide/gagasan untuk peningkatan mutu sekolah
4. Menulis artikel ilmiah.
5. Mengirimkan untuk dimuat di jurnal ilmiah.
7.
Buku Teks Pelajaran.
1. Menganalisis kurikulum.
2. Mengidentifikasi materi pelajaran yang dibutuhkan.
3. Menulis buku teks pelajaran dan membraillekannya 4. Mengajukan kepada BSNP/Penerbit untuk
dipublikasikan dalam bentuk buku elektronik
Lampiran 6.
Dokumen :
Buku, Soft file
Buku
8.
Modul/Diktat Pembelajaran
1. Menganalisis kurikulum.
2. Mengidentifikasi materi pelajaran yang dibutuhkan.
3. Menuliskan materi dalam bentuk modul/diktat pembelajaran
4. Digunakan di sekolah.
Lampiran 6.
Dokumen :
Modul/Diktat asli yang disahkan oleh pimpinan.
9.
Buku dalam Bidang Pendidikan
1. Merancang gagasan untuk menulis buku dalam bidang pendidikan.
2. Menentukan ide/gagasan untuk menulis buku dalam bidang pendidikan.
3. Menuliskan ide atau gagasan dalam bentuk buku.
4. Mengajukan kepada BSNP/Penerbit untuk dipublikasikan
Lampiran 6.
Dokumen :
Buku asli atau fotokopi yang disahkan oleh pimpinan.
10
34
.
Karya Terjemahan
1. Mengidentifikasi buku yang akan diterjemahkan.
2. Meminta izin kepada penerbit atau pengarang untuk diterjemahkan.
3. Menerjemahkan buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan dari bahasa asing atau bahasa
daerah ke Bahasa Indonesia, atau sebaliknya. dari Bahasa Indonesia ke bahasa asing atau bahasa daerah,
atau sebaliknya, dan membraillekan buku awas menjadi buku Braille
Lampiran 6.
Dokumen : Surat Pernyataan dan Buku terjemahannya.
No
Komponen
Langkah Kerja
Perangkat
4. Hasil karya terjemahan disahkan oleh pimpinan dan disimpan di perpustakaan sekolah.
5. Mengajukan/menerima pengajuan untuk mempublikasikan hasil terjemahan
C. Karya Inovatif
33
dengan tugas pokok kepala beserta lampiran
sekolah. yang diperlukan.
3. Membuat karya teknologi tepat
guna.
4. Menggunakan atau
mengujicoba
5. Membuat laporan pembuatan
dan penggunaan karya
teknologi tepat guna.
6. Disahkan oleh pihak yang
berwenang.
2. Menemukan/ 1. Mengembangkan gagasan atau Lampiran 6.
Menciptakan Karya ide tentang karya seni. Dokumen:
Seni 2. Merancang karya seni. Laporan
3. Membuat karya seni. pembuatan karya
seni beserta
4. Mempublikasikan karya seni.
34
5 Mengikuti 1. Menerima surat tugas dari Lampiran 6.
Pengembangan pimpinan. Dokumen:
Penyusunan 2. Mengikuti kegiatan yang 1. Surat tugas,
Standar, Pedoman, ditugasi oleh pimpinan. surat
Soal, dan sejenisnya 3. Melaporkan hasil kegiatan. keterangan/
sertifikat dan
2. Laporan
hasil
kegiatan.
33