PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global. Dalam proses pemenuhan standar tersebut diperlukan
sejumlah indikator pencapaian untuk mempermudah dalam melaksanakan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, termasuk satuan pendidikan
khusus.
Kegiatan operasional pendidikan khusus berada pada satuan pendidikan
khusus (meliputi: Taman Kanak-Kanak Luar Biasa disingkat TKLB, Sekolah Dasar
Luar Biasa disingkat SDLB, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa disingkat
SMPLB, dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa disingkat SMALB) atau Sekolah
Luar Biasa (SLB) yang menyelenggarakan pendidikan khusus secara terintegrasi
antar jenjang dan/atau antar jenis kelainan (kekhususan/ketunaan). Dengan
demikian, dalam satu SLB dapat terdiri dari jenjang pendidikan dasar (satuan
pendidikan SDLB dan SMPLB), jenjang pendidikan menengah (SMALB), dan
pendidikan anak usia dini (TKLB), serta terdiri dari beberapa jenis kekhususan
(tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan autis).
Kondisi penyelenggaraan pendidikan khusus yang terintegrasi tersebut akan
mempengaruhi sistem pengelolaannya, antara lain dalam aspek penyusunan visi,
misi, dan tujuan sekolah berdasarkan satuan pendidikan yang diselenggarakannya,
sehingga dalam penyusunan Rencana Kerja Sekolah Jangka Menengah (RKSJM),
Rencana Kerja Tahunan (RKT), dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS) harus mengakomodasi program dari beberapa satuan pendidikan dan jenis
kekhususan yang diselenggarakannya. Demikian pula, dalam penyusunan
dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka satu SLB dapat
terdiri dari beberapa KTSP, yaitu KTSP TKLB, KTSP SDLB, KTSP SMPLB, dan KTSP
SMALB. Oleh karena itu, dalam pengelolaan sarana dan prasarana, pendidik dan
tenaga kependidikan, dan pembiayaan di SLB harus bisa dimanfaatkan bersama
untuk memenuhi kebutuhan setiap satuan pendidikan yang ada di SLB yang
bersangkutan.
Sekolah Luar Biasa (SLB) dipimpin oleh Kepala Sekolah (Kepala SLB) yang
memiliki peran strategis dalam meningkatkan profesionalitas guru dan tenaga
kependidikan, dan mutu pendidikan di sekolah secara komprehensif. Secara ideal,
Kepala Sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan harus mampu:
2
1) Mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya
diri kepada para pendidik (guru), tenaga kependidikan (tenaga administrasi
sekolah, tenaga perpustakaan sekolah, tenaga laboratorium sekolah, dan tenaga
layanan khusus lainnya) yang bisa disebut staf, dan peserta didik berkebutuhan
khusus dalam melaksanakan posisinya masing-masing; 2) Memberikan bimbingan
dan mengarahkan para guru, staf dan para peserta didik berkebutuhan khusus,
serta memberikan dorongan, memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan
memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan mewujudkan sekolah yang bermutu
tinggi dan kompetitif.
Untuk dapat melaksanakan fungsinya tersebut di atas, maka Kepala SLB harus:
1. memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalitas pendidik dan
tenaga kependidikan di sekolahnya;
2. memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan pendidik dan tenaga
kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada
para pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kemampuan
profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh pendidik dan tenaga
kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang tujuan sekolah;
3. memiliki hubungan sangat erat dengan berbagai pihak yang terkait dengan
upaya peningkatan mutu sekolah yang mendukung keterlaksanaan seluruh
program sekolah dan produktivitas sekolah;
4. melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja
pendidik dan tenaga pendidikan;
5. mampu memberikan petunjuk dan pengarahan, meningkatkan kemampuan
pendidik dan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan
mendelegasikan tugas secara proporsional;
6. memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan,
memberikan teladan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif;
7. memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para pendidik
dan tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya;
3
8. menjadi figur teladan yang dapat dijadikan contoh dan teladan bagi pendidik
dan tenaga kependidikan maupun peserta didik;
9. Menjadi mediator logis dan harmonis dalam pemecahan permasalahan yang
terjadi di sekolah baik permasalahan antara warga sekolah maupun dengan
pihak luar;
Untuk melaksanakan tugas pokoknya secara efektif dan efisien, kepala
sekolah memerlukan panduan kerja. Panduan kerja kepala sekolah ini
memberikan arah dan rambu-rambu kepada kepala sekolah dalam melaksanakan
tugas pokoknya dan mempermudah kepala sekolah dalam mempersiapkan
pembinaan guru dan tenaga kependidikan di sekolahnya. Panduan kerja kepala
sekolah ini menjadi acuan penilaian kinerja kepala sekolah sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Pasal 12 ayat 4. Berdasarkan
pemikiran tersebut di atas, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan
Menengah, memberikan perhatian terhadap peningkatan kinerja kepala sekolah
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan melalui penyusunan Panduan Kerja
Kepala Sekolah Pendidikan Khusus (Satuan Pendidikan Khusus TKLB, SDLB,
SMPLB, dan SMALB).
B. Landasan Hukum
4
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil;
10. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;
5
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang
Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar
Biasa (SMALB);
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun
2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan
Pendidikan;
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang
Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
24. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang
Program Induksi bagi Guru Pemula;
26. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2014
tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti;
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
6
32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
33. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah.
C. Tujuan
D. Manfaat
7
2. Menyusun struktur organisasi sekolah
3. Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja
Tahunan (RKT)
4. Menyusun Peraturan Sekolah
5. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen.
F. Ruang Lingkup
8
BAB II
TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN
SEKOLAH
A. Perencanaan
Pengembangan sekolah perlu direncanakan dengan baik. Langkah-langkah
perencanaan pengembangan sekolah dapat dimulai dari mengenali lingkungan
sekolah dengan melakukan analisis lingkungan sekolah. Hasil dari analisis
lingkungan sekolah digunakan untuk menyusun visi, misi dan tujuan sekolah.
Selanjutnya, visi, misi dan tujuan sekolah dijabarkan ke dalam Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) termasuk di
dalamnya Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Kepala sekolah dalam
menyusun perencanaan pengembangan sekolah dapat mengikuti alur kegiatan
seperti yang ditunjukkan pada diagram di bawah ini.
Analisis Lingkungan
Sekolah
Kesenjangan
Visi
Misi
Tujuan
9
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan kepala sekolah dalam
penyusunan Perencanaan Pengembangan Sekolah sesuai dengan diagram alur 2.1,
di atas adalah sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah melakukan analisis lingkungan dengan menggunakan metoda
analisis dengan membandingkan antara kondisi nyata pendidikan di sekolah
dengan pendidikan yang diharapkan (kondisi ideal). Kepala sekolah dapat
menggunakan metoda analisis, seperti SWOT, Evaluasi Diri Sekolah (EDS) atau
teknik atau metode analisis yang lainnya;
2. Indikator yang menjadi bahan yang dianalisis adalah Standar Nasional
Pendidikan (SNP);
3. Hasil analisis akan menemukan kesenjangan antara kondisi nyata dengan
kondisi ideal atau kondisi yang diharapkan. Kesenjangan pada setiap indikator
akan menjadi bahan rujukan dalam penyusunan perencanaan pengembangan
sekolah;
4. Program pengembangan sekolah yang terdeteksi dari kesenjangan dapat
dikelompokkan berdasarkan skala prioritas.
5. Skala prioritas pengembangan sekolah dituangkan kedalam Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM).
6. RKJM dapat diuraikan secara operasional kedalam Rencana Kerja Tahunan
(RKT)
7. RKT dilengkapi dengan pembiayaan sehingga menjadi Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS).
8. Untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan dan hasil dari berbagai
program pengembangan sekolah yang direncanakan harus dilakukan
pemantauan, pengawasan dan evaluasi. Hasilnya dapat dijadikan sebagai
rujukan untuk menindaklanjuti program pengembangan sekolah selanjutnya.
Langkah-langkah melakukan analisis lingkungan sekolah, menyusun visi,
misi dan tujuan sekolah, RKJM dan RKT adalah sebagai berikut:
10
dengan berbagai cara, di antaranya melalui evaluasi program sekolah yang
sudah dilaksanakan tahun sebelumnya. Beberapa perangkat yang biasa
dipergunakan dalam melakukan analisis lingkungan sekolah, antara lain;
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang dapat dilihat pada lampiran 2.1.1 s.d 2.1.3,
analisis SWOT, analisis kesenjangan, dan analisis konteks dapat dilihat pada
lampiran 2.2 s.d 2.4.
11
Komponen Langkah Kerja Perangkat
3. Penyebaran istrumen kepada
guru, komite sekolah, siswa,
Tenaga Administrasi, orang
tua siswa.
4. Mengisi instrumen EDS.
5. Mengumpulkan instrumen
EDS yang telah diisi.
Menyusun 1. Membentuk Tim Pengembang 1. Notula Rapat.
Evaluasi Diri Sekolah (TPS) yang terdiri 2. Daftar Hadir.
Sekolah (EDS) dari unsur Kepala sekolah, 3. Instrumen EDS .
Wakil Kepala Sekolah, Guru,
4. Instrumen EDS
Tenaga Administrasi, Komite
hasil kajian.
Sekolah, Orang Tua dan para
pemangku kepentingan 5. Instrumen EDS
pendidikan lainnya. hasil
pengembangan.
2. Membagi tugas TPS sesuai
dengan bidangnya :
a. TPS melakukan analisis
berdasarkan instrumen;
b. TPS membuat rekomendasi
Rencana Tindak Lanjut
(RTL) berdasarkan hasil
pengisian instrumen EDS.
12
Rekomendasi TPS :
13
dengan rumusan kalimat rekomendasi yang spesifik sesuai dengan kondisi
aktual sekolah dan mengacu pada rekomendasi alternatif.
Contoh tampilan instrumen dalam bentuk excel secara umum
sebagai berikut:
14
Tabel 2.4 Tampilan Program Excel Instrumen Rekomendasi EDS
Alternatif
Rekomendasi
Klik
Untuk
No Indikator Kriteria Salah Aktualisasi Nilai
Perbaikan/
Satu
Pengembang-
an..**)
1 Semua 1 Semua guru Semua 1 Semua guru
guru mengembang kriteria perlu
mengem kan indikator terpenuhi. mengembang-
bangkan pencapaian kan indikator
Indikator KD yang pencapaian KD
pencapai sesuai dan teknik
an KD kompetensi penilaian yang
dan yang akan sesuai pada saat
teknik diukur pada menyusun
penilaian. saat silabus mata
menyusun pelajaran.
silabus mata
pelajaran.
2 Semua guru Semua
mengembang kriteria
kan teknik terpenuhi
penilaian kecuali
yang sesuai kriteria 1.
pada saat
menyusun
silabus mata
pelajaran.
Semua
kriteria
terpenuhi
kecuali
kriteria 2.
Lebih dari
1 kriteria
tidak
terpenuhi.
15
dan lain-lain. Bukti fisik pada umumnya dalam bentuk dokumen tertulis
dan beberapa artefak lain yang sejenis, misalnya bagan, produk
keterampilan dan sebagainya. Berbagai jenis bukti fisik dapat juga
digunakan sebagai bukti tahapan pengembangan tertentu. Informasi yang
dikumpulkan berdasarkan bukti fisik tersebut dapat diverifikasi melalui
proses triangulasi sehingga bagian penting dari proses pengisian
instrumen EDS adalah keakuratan data yang berbasis bukti fisik. Artinya,
TPS harus benar-benar mengedepankan kejujuran, ketepatan analisis dan
ketersediaan bukti fisik dalam menetapkan status terpenuhi tidaknya
suatu kriteria.
e. Merumuskan rekomendasi
Tim Pengembang Sekolah (TPS) merumuskan rekomendasi
berdasarkan kriteria dan indikator EDS. Rekomendasi merupakan kunci
pokok dari proses EDS karena rekomendasi itulah yang menjadi titik temu
antara kondisi faktual dan kondisi yang diharapkan. Instrumen EDS
memuat 2 (dua) bagian rekomendasi yaitu alternatif rekomendasi dan
rekomendasi TPS. Alternatif rekomendasi disediakan oleh sistem aplikasi
namun rekomendasi tersebut masih bersifat umum. Berdasarkan alternatif
rekomendasi tersebut, TPS merumuskan rekomendasi yang lebih spesifik
dan operasional sesuai dengan kondisi sekolahnya. Dengan demikian
rekomendasi adalah dasar untuk Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).
16
Tujuan adalah capaian kualitas yang spesifik, terukur, dapat dikerjakan,
relevan, dan jelas waktu pencapaiannya dalam rangka mewujudkan visi dan
misi sekolah. Menetapkan visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan salah satu
tugas kepala sekolah. Visi dan misi sekolah merupakan tahap awal bagi sekolah
dalam membuat rencana pengembangan sekolah lima tahun ke depan.
Langkah kerja dalam menyusun visi misi dan tujuan sekolah diuraikan
pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.5 Langkah Kerja Penyusunan Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
17
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
direvisi/dirumuskan sekolah dengan
berdasar masukan dari memperhatikan
warga sekolah dan para masukan komite
pemangku kepentingan sekolah;
pendidikan.
5. Menganalisi visi yang
dirumuskan selaras dengan
visi institusi di atasnya
serta visi pendidikan
nasional.
6. Memutuskan rumusan visi
oleh rapat dewan pendidik
yang dipimpin oleh kepala
sekolah dengan
memperhatikan masukan
komite sekolah.
7. Mensosialisasikan visi
kepada warga sekolah dan
para pemangku.
kepentingan pendidikan;
8. Meninjau dan merumuskan
kembali visi secara berkala
sesuai dengan
perkembangan dan
tantangan di masyarakat.
2. Misi Sekolah 1. TPS menyusun rancangan Dokumen misi sekolah
(draf) misi sekolah sebagai yang memperhatikan hal-
arah dalam mewujudkan hal sebagai berikut:
visi SLB dan visi satuan 1. memberikan arah dalam
pendidikan sesuai dengan mewujudkan visi
tujuan pendidikan nasional. sekolah madrasah
2. Merumuskan tujuan yang sesuai dengan tujuan
akan dicapai dalam kurun pendidikan nasional;
waktu tertentu dan 2. merupakan tujuan yang
menjadi dasar program akan dicapai dalam
pokok sekolah. kurun waktu tertentu;
3. Memfokuskan misi kepada
3. menjadi dasar program
kualitas layanan peserta
pokok sekolah.
didik dan mutu lulusan
yang diharapkan oleh 4. menekankan pada
sekolah. kualitas layanan peserta
4. Menganalisis misi memuat didik dan mutu lulusan
pernyataan umum dan yang diharapkan oleh
khusus yang berkaitan sekolah;
dengan program sekolah. 5. memuat pernyataan
5. Memberikan keluwesan umum dan khusus yang
dan ruang gerak berkaitan dengan
pengembangan kegiatan program sekolah;
sekolah luar biasa (SLB)
18
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
dan satuan-satuan 6. memberikan keluwesan
pendidikan sekolah yang dan ruang gerak
terlibat. pengembangan kegiatan
6. Memutuskan rumusan misi satuan-satuan unit
oleh rapat komite sekolah sekolah yang terlibat;
yang dipimpin oleh kepala 7. dirumuskan
sekolah. berdasarkan masukan
7. Mensosialisasikan rumusan dari para pemangku
misi kepada warga sekolah kepentingan pendidikan,
dan kepada para pemangku termasuk komite
kepentingan pendidikan. sekolah dan diputuskan
oleh rapat dewan
pendidikan yang
dipimpin oleh kepala
sekolah.
3. Tujuan 1. TPS menyusun rancangan Dokumen tujuan sekolah
Sekolah (draf) tujuan yang yang memperhatikan hal-
menggambarkan tingkat hal sebagai berikut:
kualitas yang perlu dicapai 1. menggambarkan tingkat
dalam jangka menengah kualitas yang perlu
(empat tahunan). dicapai dalam jangka
2. TPS menyusun tujuan menengah (empat
sekolah mengacu pada visi tahunan);
dan misi yang relevan 2. mengacu pada visi dan
dengan kebutuhan misi serta relevan
masyarakat serta mengacu dengan kebutuhan
pada standar kompetensi masyarakat;
lulusan yang sudah 3. mengacu pada standar
ditetapkan oleh sekolah kompetensi lulusan
dan Pemerintah. Tujuan yang sudah ditetapkan
menyangkut : oleh sekolah dan
a. Tujuan Sekolah Luar Pemerintah;
Biasa (SLB). 4. mengakomodasi
b. Tujuan satuan masukan dari para
pendidikan pemangku kepentingan
(SDLB,SMPLB dan pendidikan, termasuk
SMALB). komite sekolah dan
3. Mengakomodasi masukan diputuskan oleh rapat
dari para pemangku dewan pendidikan yang
kepentingan pendidikan, dipimpin oleh kepala
termasuk komite sekolah sekolah.
dan diputuskan oleh rapat
dewan pendidikan yang
dipimpin oleh kepala
sekolah.
4. Mensosialisasikan tujuan
sekolah kepada warga
sekolah dan para
19
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
pemangku kepentingan
pendidikan.
4. Sosialisasi 1. Membuat dan 1. Dokumen visi dan misi
visi, misi dan mendistribusikan sekolah
tujuan undangan sosialisasi visi, 2. Notulen rapat yang
sekolah. misi dan tujuan sekolah. memuat:
2. Mensosialisasikan visi, misi a. judul rapat;
dan tujuan sekolah secara b. hari dan tanggal;
berkala (sekurang- c. waktu;
kurangnya dua kali dalam d. tempat;
setahun dan ditinjau serta e. agenda rapat;
dirumuskan kembali sesuai f. unsur peserta rapat
dengan perkembangan dan (kepala sekolah,
tantangan masyarakat). guru, komite sekolah,
3. Membuat papan dan unsur yang
display/baligo dan terlibat lainnya);
memasangnya di tempat g. jalannya rapat;
strategis. h. keputusan rapat;
3. Daftar hadir.
4. Banner visi dan misi
sekolah.
5. Penjabaran Mengkaji visi dan misi sekolah 1. Catatan jurnal kepala
visi dan misi dalam berbagai program sekolah yang
sekolah sekolah. menunjukan
dalam implementasi visi, misi
berbagai dan tujuan sekolah
perilaku dalam Rencana Kerja
sehari-hari Sekolah. Dokumen
yang strategi pencapaian
konkret dan tujuan yang memuat
terukur langkah-langkah
operasional dalam
mencapai strategi.
2. Dokumen program/
rencana kerja sekolah.
20
MISI:
1. Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran agama
2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.
3. Mengembangkan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan minat,
bakat, dan potensi peserta didik.
4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan,
kewirausahaan, dan pengembangan diri yang terencana dan
berkesinambungan.
5. Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah, dan lembaga lain yang
terkait.
TUJUAN:
1. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan
2. Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata
pelajaran.
3. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis
pendidikan karakter bangsa.
4. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari
pendidikan karakter bangsa.
5. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program
sekolah.
6. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas pendukung proses pembelajaran
berbasis TIK.
Contoh Visi, Misi dan Tujuan dapat dilihat pada Lampiran 2.5 Visi, Misi dan
Tujuan.
21
Tabel 2.6 Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah
22
Contoh sitematika RKJM dapat menggunakan tabel di bawah ini.
Sistematika Penjelasan
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Menguraikan apa, bagaimana dan mengapa
RKJM harus dibuat sekolah
landasan Hukum Landasan Hukum yang memayungi RKJM
Tujuan Menjelaskan tujuan penyusunan RKJM dan
tujuan dari RKJM itu sendiri
Manfaat Menjelaskan manfaat dari penyusunan RKJM
dan manfaat dari RKJM itu sendiri
Ruang Lingkup Menjelaskan Ruang lingkup dari isi RKJM
BAB II PROFIL SEKOLAH Menguraikan profil sekolah : Visi, misi, tujuan
dan profil lainnya
BAB III PROSES PENYUSUNAN Menguraikan rekomendasi hasil analisis
RKJM sekolah baik hasil EDS atau analisis lainnya
BAB IV RENCANA KERJA Menguraikan program-program yang
direncanakan dalam kurun empat tahun
BAB V PENUTUP Jawaban tujuan, harapan, kebermanfaatan
RKM, pengembangan dan rekomendasi.
Tahap Pencapaian
Pencapaian
Komponen
No Bidang Tahun Tahun Tahun Tahun
SNP
Program/Kegiatan .... .... .... ....
1 Standar Isi ....
.....
2. Standar
Proses
23
4. Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS)
a. Menyusun Rencana Kerja Tahunan
24
ini disahkan oleh penyelenggara
sekolah.
Menyusun RKT dilengkapi dengan
Rencana Anggaran dan Belanja
Sekolah (RKAS) dalam dokumen
tertulis yang mudah dibaca dan
dipahami oleh para pemangku
kepentingan pendidikan.
Sistematika Rencana Kerja Tahunan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Sistematika Penjelasan
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Menguraikan apa, bagaimana dan mengapa
RKT harus dibuat oleh sekolah
Landasan Hukum Landasan Hukum yang memayungi RKT
Tujuan Menjelaskan tujuan penyusunan RKT dan
tujuan dari RKT itu sendiri
Manfaat Menjelaskan manfaat dari penyusunan RKT
dan manfaat dari RKT itu sendiri
Ruang Lingkup Menjelaskan ruang lingkup dari isi RKT
BAB II PROFIL SEKOLAH Menguraikan profil sekolah: Visi, misi, tujuan
dan profil lainnya
BAB III RENCANA KERJA Menguraikan rencana kerja di tahun yang
TAHUN .... bersangkutan
BAB IV RENCANA KEGIATAN Menguraikan pembiayaan pada rencana
DAN ANGGARAN SEKOLAH kerja, baik besaran penggunaanya maupun
sumber dananya
BAB V PENUTUP Jawaban tujuan, harapan kebermanfaatan
RKT, pengembangan dan rekomendasi.
25
4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan
anggaran untuk dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah serta
institusi di atasnya, mengacu pada ketentuan Standar Biaya dan
Standar Biaya Kementerian Keuangan.
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) merupakan
kegiatan yang dilakukan sekolah selama satu tahun yang diperinci dengan
pembiayaannya. RAKS dapat dilihat pada Lampiran 2.7 RKAS serta tabel
berikut.
26
Tabel 2.11
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)
SLB NEGERI MUTIARA BAHARI MANDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017
27
B. Pelaksanaan
28
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
4. Analisis ketersediaan sumber
daya (pendidik dan tenaga
kependidikan).
5. Menyusun uraian tugas dan
jabatan.
6. Pembuatan struktur
organisasi sekolah yang sesuai
dengan kebutuhan untuk
tingkat:
a. SLB;
b. Satuan Pendidikan (SDLB,
SMPLB dan SMALB).
2. Menetapkan 1. Melakukan analisis tenaga 1. Dokumen hasil
personil pendidik dan tenaga penilaian tenaga
dalam kependidikan yang meliputi: pendidik dan
struktur a. kualifikasi akademik; tenaga
organisasi b. pengalaman kerja; kependidikan.
c. kompetensi/ keahlian 2. Data potensi dan
penunjang; kesiapan SDM.
d. kesiapan melaksanakan 3. SK Pengangkatan
tugas. pendidik/tenaga
2. Melihat potensi dan kependidikan
kesanggupan pendidik dan sesuai struktur
tenaga kependidikan yang organisasi.
tersedia.
3. Menetapkan calon
petugas/calon pejabat dan
diputuskan dalam rapat
dewan pendidikan yang
dipimpin oleh kepala sekolah.
4. Menetapkan SK pengangkatan
guru yang akan mendapat
tugas tambahan sesuai
dengan Struktur Organisasi
yang telah ditetapkan.
5. Mensosialisasikan struktur
organisasi kepada semua
warga sekolah dan para
pemangku kepentingan
pendidikan.
6. Mengusulkan pengesahan
kepada dinas pendidikan
kabupaten/kota atau provinsi.
29
2. Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah
30
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
3. Penyusunan Standar 3. Bagan layanan Pusat
Operasional Prosedur Sumber.
(SOP) layanan Pusat
Sumber
2. Bekerjasama Penandatangan Perjanjian PKS dengan Sekolah
dengan Sekolah Kerjasama dengan sekolah Penyelenggara
Penyelenggara Penyelenggara Pendidikan pendidikan inklusi
Pendidikan Inklusi.
Inklusi
3. Layanan bagi Penjadwalan layanan bagi 1. Jadwal GPK.
sekolah sekolah penyelenggara 2. Daftar hadir GPK.
Inklusi inklusi oleh GPK. 3. Buku Jurnal
31
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
6. Melakukan bimbingan dan
pengajaran keterampilan bagi
siswa dan guru.
3. Program 1. Diklat ke-PLB-an bagi guru 1. Sertifikat Diklat.
keterampilan non PLB. 2. Dokumen hasil
2. Diklat keterampilan bagi Guru non asesmen.
keterampilan. 3. Karya
3. Uji kompetensi keterampilan bagi Keterampilan
guru dan siswa. siswa.
4. Asesmen kemampuan siswa untuk 4. Daftar hadir.
penjurusan keterampilan. 5. Dokumen hasil
5. Penempatan siswa pada bidang penjualan.
keterampilan.
6. Pameran hasil karya/keterampilan
siswa.
7. Pengadaan showroom hasil karya
siswa.
8. Magang siswa ke Dunia usaha dan
Dunia industri.
9. Penjualan hasil keterampilan
siswa.
4. Kerjasama 1. Penjajagan kerjasama dengan MOU kerjasama
dengan perguruan tinggi/Lembaga Sekolah dan
lembaga lain pelatihan Lembaga/DUDI.
.keterampilan/Perusahaan/DUDI/S
MK.
2. Penandatangan kerjasama layanan
pusat keterampilan.
32
3. Menindaklanjuti hasil evaluasi
pengembangan sekolah
Keterangan:
a. Menyusun jadwal evaluasi dan tindak lanjut pengembangan sekolah secara
obyektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.
b. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut pengembangan sekolah;
c. Menindaklanjuti hasil evaluasi pengembangan sekolah.
d. Kepala sekolah/madrasah melaporkan hasil evaluasi dan tindak lanjut
pengembangan sekolah kepada komite sekolah dan para pemangku
kepentingan pendidikan;
33
BAB III
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
34
SIKAP KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
KOMPETENSI LULUSAN
PENGELOLAAN
Gambar 3.1.
Proses pengelolaan sumber daya sekolah dalam memenuhi 8 SNP
Pada intinya pemenuhan SNP adalah pencapaian kompetensi lulusan sebagai tujuan
akhir. Upaya itu dilakukan melalui layanan standar isi, proses, dan penilaian. Untuk
mendukung layanan tersebut dibutuhkan pendukung layanan dalam bentuk sarana dan
prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan melalui pengelolaan
komponen program yang yang ada disekolah meliputi komponen kurikulum, kesiswaan,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, Budaya dan Suasana Pembelajaran
Sekolah, Peran serta Masyarakat dan Kemitraan, Akreditasi, Sistem Informasi Manajemen
dan Program lain dalam upaya peningkatan mutu sekolah.
35
Tabel 3.1 Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan
1. Kurikulum
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
a. Dokumen Perencanaan:
Kurikulum 1. Kepala Sekolah SK Tim Pengembang
(KTSP, membentuk Tim KTSP yang melibatkan
Identifikasi, pengembang KTSP unsur: Kepala Sekolah,
Asesmen, untuk setiap satuan Guru kelas, Guru
Silabus, Prota, pendidikan (TKLB, mapel/mulok, Guru
Promes dan SDLB, SMPLB, dan progsus, komite Sekolah,
RPP) SMALB) sebelum tahun Dinas Pendidikan dan
Lihat Lampiran ajaran. DUDI
3.1 s.d 3.6. 2. Kepala sekolah KTSP yang disusun
menggunakan memuat peraturan-
peraturan-peraturan peraturan:
sebagai acuan 1. peraturan tentang si;
penyusunan dokumen 2. peraturan tentang skl;
kurikulum (SNP,
3. peraturan tentang
Peraturan Daerah,
standar proses;
Program Kekhususan,
pendidikan khusus;
pedoman penyusunan
KTSP, dan KTSP tahun 4. peraturan tentang
lalu). standar penilaian;
5. peraturan daerah
tentang muatan lokal;
6. pedoman tentang
program kekhususan;
7. pedoman penyusunan
KTSP.
Lampiran 3.1 Contoh
Sistematika KTSP.
Lampiran 3.1a Contoh
Identifikasi dan
asesmen.
Lampiran 3.1b contoh
KKM SMPLB.
Lampiran 3.1c contoh
Struktur Kurikulum PK
Lampiran 3.1d contoh
silabus.
Lampiran 3.1e contoh
Prgram Tahunan.
Lampiran 3.1f contoh
Prgram Semester.
Lampiran 3.1g contoh
rencana pelaksanaan
pembelajaran.
36
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
Pelaksanaan: 1. Undangan rapat
1. Kepala sekolah pengembangan
melakukan dokumen kurikulum.
pengembangan 2. Notulensi rapat
dokumen kurikulum pengembangan
oleh tim pengembang kurikulum.
KTSP. 3. Daftar hadir rapat
pengembangan
kurikulum.
4. Dokumentasi (foto
kegiatan).
2. Kepala sekolah 1. Catatan hasil review
melakukan review kurikulum tahun
kurikulum tahun lalu, sebelumnya tentang :
SKL, SI, Standar Proses, Standar Isi , standar
Standar Penilaian, proses, SKL, Standar
Kerangka Dasar dan Penilaian.
Struktur Kurikulum 2. Catatan hasil review
masing-masing jenjang kurikulum tahun lalu
pendidikan atau satuan tentang kerangka
pendidikan, dan Dasar dan Struktur
pedoman implementasi Kurikulum.
kurikulum (struktur 3. Catatan hasil review
kurikulum lihat kurikulum tahun lalu
lampiran 3.1c). tentang implementasi
kurikulum.
3. Kepala sekolah Dokumen final buku 1
melakukan revisi (KTSP), buku 2 (silabus),
dokumen kurikulum. dan buku 3 (RPP).
4. Persetujuan dan Dokumen kurikulum yang
pengesahan dokumen telah mendapatkan
kurikulum. persetujuan dari komite
sekolah dan pengawas
serta pengesahan dari
Dinas Pendidikan
Provinsi.
5. Melakukan sosialisasi 1. Undangan sosialisasi
dokumen kurikulum dokumen kurikulum
kepada warga sekolah. kepada warga sekolah.
2. Notulen sosialisasi
dokumen kurikulum
kepada warga sekolah.
3. Daftar hadir sosialisasi
dokumen kurikulum
kepada warga sekolah.
37
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
4. Surat instruksi
sosialisasi dokumen
kurikulum kepada
guru untuk peserta
didik.
Pengawasan:
1. Mengawasi proses 1. Jurnal harian KS.
pelaksanaan kurikulum (Lampiran 3.4)
(Kepala Sekolah, 2. Laporan hasil
Pengawas Sekolah dan pengawasan.
komite sekolah).
2. Melaporkan hasil 1. Dokumen laporan hasil
pengembangan pengembangan
kurikulum (kurikulum kurikulum tahun
fungsional) kepada berjalan.
dinas pendidikan 2. Laporan hasil
provinsi. pengembangan
kurikulum diketahui
oleh Pengawas Sekolah
dan Komite Sekolah.
Lampiran 3.2
(Sistematika Laporan
Pelaksanaan Program)
b. Kalender Perencanaan:
pendidikan Tim mengatur waktu bagi 1. Daftar hadir Tim.
sekolah. kegiatan pembelajaran 2. Notulensi.
peserta didik selama 1 3. Kalender Pendidikan.
(satu) tahun ajaran yang
dirinci per semester, per
bulan, dan per minggu
mengacu kalender
pendidikan nasional dan
daerah (Dinas Pendidikan).
Pelaksanaan:
1. Menyusun kalender 1. Undangan rapat.
pendidikan sekolah. 2. Daftar hadir rapat.
penyusunan kalender
pendidikan sekolah.
3. Notulensi rapat
penyusunan kalender
pendidikan sekolah.
4. Kalender pendidikan
sekolah tahun berjalan.
38
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
5. Rincian kegiatan
pembelajaran dalam
satu tahun.
6. Rincian kegiatan
pembelajaran per
semester
penyelenggara
pendidikan.
7. Lampiran 3.3 (contoh
kalender pendidikan
Sekolah).
2. Melakukan sosialisasi 1. Rapat sosialisasi
Kalender Pendidikan kalender pendidikan .
2. Undangan sosialisasi.
3. Daftar hadir.
4. Notulensi sosialisasi
kalender pendidikan.
5. Surat edaran kepala
sekolah tentang
kalender pendidikan
tahun berjalan.
6. Penempelan kalender
pendidikan di papan
pengumuman sekolah.
3. Menyusun jadwal 1. Jadwal kegiatan sesuai
pelaksanaan kegiatan kelender pendidikan
sesuai kalender (UTS, UAS, US/UN,
pendidikan. Perayaan hari besar,
perayaan hari besar
agama, kegiatan
kepramukaan dll).
2. Laporan hasil kegiatan
sekolah.
Pengawasan: 1. Jurnal harian KS.
Mengawasi proses Lampiran 3.4 (contoh
penyusunan kalender jurnal harian kepala
pendidikan. sekolah).
2. Laporan hasil
penyusunan kalender
pendidikan.
c. Program Perencanaan:
pembelajaran. 1. Memastikan guru 1. Jurnal KS.
menyusun program 2. Pedoman wawancara
pembelajaran dengan guru mengenai
berdasarkan hasil upaya kepala sekolah
asesmen. untuk memastikan
guru menyusun
39
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
program pembelajaran
berdasarkan hasil
asesmen.
2. Memastikan guru 1. Jurnal KS.
mensosialisasikan 2. Pedoman wawancara
program pembelajaran dengan guru mengenai
kepada peserta didik. upaya sekolah dalam
memastikan sosialisasi
program pembelajaran
kepada peserta didik.
3. Mensosialisasikan 1. Undangan rapat
program pembelajaran sosialisasi program
kepada pendidik, pembelajaran
komite sekolah, dan 2. Daftar hadir.
orang tua. 3. Notulensi rapat
sosialisasi program
pembelajaran.
Pelaksanaan:
Memastikan guru 1. Jurnal KS.
menyusun program 2. Pedoman wawancara
pembelajaran sesuai dengan guru mengenai
dengan perencanaan pada upaya kepala sekolah
Standar Proses. tentang penyusunan
program pembelajaran
sesuai dengan standar
proses.
Pengawasan:
Mengawasi keterlaksanaan 1. Jadwal pengawasan
program pembelajaran. pelaksanaan program
pembelajaran.
2. Laporan hasil.
pengawasan tentang
program
pembelajaran.
3. Pedoman wawancara
dengan guru tentang
pengawasan yang
dilakukan oleh kepala
sekolah tentang
program
pembelajaran.
d. Penilaian Perencanaan :
Pembelajaran. 1. Kepala sekolah bersama 1. Program penilaian
tim membimbing / Akhir Semester.
memfasilitasi guru 2. Program Penilaian
dalam menganalisis Hasil Belajar Tingkat
Satuan Pendidikan,
40
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
Pemetaan SKL, KI, KD USBN dan Ujian
dan Indikator. Nasional.
2. Kepala sekolah bersama Lampiran 3.5 (contoh
tim menentukan KKM sistematika program
mata pelajaran. penilaian).
3. Kepala sekolah bersama
tim membimbing
/memfasilitasi guru
dalam penyusunan
perangkat penilaian.
4. Kepala sekolah bersama
tim menyusun program
penilaian oleh:
a. pendidik;
b. sekolah;
c. pemerintah.
Pelaksanaan :
1. Memfasilitasi guru 1. Catatan/Jurnal Kepala
dalam melaksanakan Sekolah.
penilaian harian, 2. Tersedianya anggaran
penilaian akhir kegiatan.
semester, penilaian
Ujian Sekolah, Ujian
Sekolah Berstandar
Nasional (USBN), dan
Ujian Nasional.
2. Memfasilitasi guru
dalam melaksanakan
penilaian harian,
penilaian akhir
semester, penilaian
Ujian Sekolah, Ujian
Sekolah Berstandar
Nasional (USBN), dan
Ujian Nasional.
3. Memfasilitasi guru
dalam melaksanakan
remidial dan pengayaan.
Pengawasan :
1. Mengawasi pelaksanaan 1. Catatan/Jurnal Kepala
penilaan. Sekolah.
2. Melaporkan hasil 2. Leger.
penilaian. 3. Buku Raport.
41
2. Kesiswaan
42
5. SK kepanitiaan PPDB
tahun berjalan
meliputi tim penilaian
(asesmen).
6. Menyusun Program
Kerja PPDB.
Pelaksanaan :
1. Menginformasikan 1. Ada media sosialisasi
peraturan tentang PPDB tahun berjalan.
penerimaan peserta 2. Buku catatan
didik baru kepada para penerimaan peserta
pemangku kepentingan didik baru berisi
pendidikan setiap biodata peserta didik
menjelang dimulainya baru.
tahun ajaran baru. 3. Laporan hasil asesmen
2. Penerimaan peserta calon peserta didik
didik baru dilaksanakan baru.
sebelum dimulai tahun 4. Surat keputusan
ajaran, yang peserta didik yang
diselenggarakan secara diterima pada tahun
objektif, transparan, berjalan.
akuntabel, tanpa
diskriminasi (gender,
agama, etnis, status
sosial, dan kemampuan
ekonomi).
3. Memutuskan
penerimaan peserta
didik baru melalui rapat
dewan pendidikan
sekolah dan ditetapkan
oleh kepala sekolah.
Pengawasan :
1. Mengawasi penerimaan 1. Jurnal harian Kepala
peserta didik baru,yang Sekolah.
dilakukan bersama oleh 2. Dokumen laporan
kepala sekolah, dewan PPDB tahun berjalan.
pendidikan, dan komite
sekolah.
2. Melaporkan hasil
pengawasan, kemudian
dilaporkan kepada
dinas pendidikan
provinsi/ kabupaten/
kota.
c. Penerimaan Perencanaan :
peserta didik 1. Kepala sekolah dan Tim 1. SK penerimaan peserta
pindahan. membuat peraturan didik pindahan.
tentang peserta didik
43
pindahan yang berisi 2. Peraturan penerimaan
kriteria peserta didik peserta didik
pindahan. pindahan.
2. Menerima siswa 3. SK tim asesmen
pindahan dan peserta didik
menyesuaikan dengan pindahan.
daya tampung sekolah
mengikuti ketentuan
Standar Sarana dan
Prasarana
Pelaksanaan :
1. Melaksanakan 1. Media sosialisasi
penerimaan peserta penerimaan peserta
didik pindahan secara didik pindahan.
objektif, transparan, 2. Buku pencatatan
akuntabel, tanpa pendaftaran peserta
diskriminasi (gender, didik.
agama, etnis, status 3. Dokumen pelaksanaan
sosial, dan kemampuan asesmen.
ekonomi).
Lampiran 3.1a (contoh
2. Memutuskan Identifikasi dan
penerimaan peserta Asesmen).
didik pindahan dalam
4. Dokumen peserta
rapat dewan pendidik .
didik pindahan yang
diterina.
Pengawasan :
1. Melakukan pengawasan 1. Jurnal harian
penerimaan peserta 2. Dokumen laporan
didik pindahan
dilakukan secara
bersama oleh kepala
sekolah, dewan
pendidik, dan komite
sekolah.
2. Melaporkan kepada
dinas pendidikan
provinsi/
kabupaten/kota.
d. Masa Perencanaan :
Pengenalan 1. Membuat peraturan 1. SK Kepanitiaan.
Lingkungan yang berisi struktur 2. Dokumen program
Sekolah kepanitiaan, jenis MPLS
(MPLS). kegiatan, jadwal Lampiran 3.8
kegiatan, dan tata tertib (Sistematika Program
kegiatan dengan Masa Pengenalan
mengacu pada Lingkungan
peraturan perundang- Sekolah/MPLS).
undangan.
3. Jurnal.
44
2. Memutuskan MPLS 4. Peraturan MPLS dan
dalam rapat dewan tata tertib Sekolah
pendidikan dengan Lampiran 3.9 (Tata
melibatkan pengurus tertib sekolah).
OSIS (SMPLB dan
SMALB).
3. Menetapkan peraturan
tentang MPLS dan
tatatertib sekolah (lihat
lampiran 3.9)
4. Menginformasikan
peraturan MPLS
disampaikan kepada
pihak yang
berkepentingan setiap
menjelang dimulainya
tahun ajaran baru.
Pelaksanaan :
1. Melaksanakan MPLS Jurnal harian
dilakukan pada awal
tahun ajaran agar
peserta didik baru dapat
menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
2. Melaksanakan MPLS
mencakup pengenalan
sekolah dengan
memperhatikan budaya
akademik sekolah
Pengawasan :
Melaporkan hasil
pengawasan kepada dinas
pendidikan
provinsi/kabupaten/kota.
e. Pelayanan Perencanaan:
Bimbingan dan 1. Menugaskan guru kelas 1. SK tugas tambahan
konseling. yang mendapat tugas guru.
tambahan sebagai 2. Dokumen program
konseling dengan SK Lampiran 3.10
kepala sekolah. (Program Bimbingan
2. Menyusun program Konseling)
bimbingan dan 3. Jurnal
konseling yang memuat
jadwal, materi layanan
asesmen,
pembimbingan, satuan
layanan pendukung
(angket data),
kerjasama.
45
3. Mensosialisasikan
program bimbingan dan
konseling
Pelakasanaan:
1. Memastikan 1. Jurnal
pelaksanaan program 2. Dokumen kerjasama
layanan bimbingan dan
konseling.
2. Melaksanakan
kerjasama dengan
psikolog, dokter,
psikiater.
Pengawasan:
1. Mengawasi proses 1. Jurnal
pelaksanaan layanan 2. Dokumen laporan
bimbingan dan
konseling.
2. Mengawasi proses
kerjasama.
3. Melaporkan hasil
pelaksanaan program
bimbingan dan
konseling kepada orang
tua/wali peserta didik.
f. Kegiatan Perencanaan:
ekstrakurikuler 1. Menugaskan guru 1. SK guru pembina
pembina ekstrakurikuler
ekstrakurikuler dengan 2. Dokumen program
SK kepala sekolah. ekstrakurikuler
2. Menyusun program
ekstrakurikuler yang
berisi jenis, jadwal
pelaksanaan, materi
kegiatan, evaluasi.
3. Mensosialisasikan
program program
ekstrakurikuler.
Pelaksanaan:
1. Memastikan guru Jurnal
pembina
ekstrakurikuler
melaksanakan
pembinaan.
2. Melaksanakan
Pembinaan
ekstrakurikuler sesuai
dengan jenis dan jadwal.
46
3. Melaksanakan evaluasi
ekstra kurikuler sesuai
dengan jenis dan jadwal.
Pengawasan:
1. Mengawasi kegiatan Jurnal dan dokumen
ekstrakurikuler laporan.
2. Melaporkan hasil
pengawasan kepada
dinas pendidikan
kabupaten/kota
provinsi.
g. Penghargaan Perencanaan:
peserta didik 1. Merencanakan Dokumen program
berprestasi pembinaan prestasi
peserta didik, yang
dilakukan dengan
melibatkan komite
sekolah, dewan
pendidikan, dan
pengurus OSIS (SMPLB
dan SMALB), serta
dituangkan dalam
peraturan pembinaan
prestasi peserta didik.
2. Memutuskan peraturan
pembinaan prestasi
peserta didik melalui
rapat dewan pendidik
dan ditetapkan oleh
kepala sekolah.
3. Menginformasikan
peraturan pembinaan
prestasi peserta didik
kepada warga sekolah
setiap awal tahun ajaran
Pelaksanaan:
Melaksanaan pembinaan Dokumen penghargaan
prestasi peserta didik
dilakukan oleh guru
pembina yang ditunjuk
oleh kepala sekolah.
Pengawasan: 1. Jurnal
1. Mengawasi proses 2. Dokumen laporan
pelaksanaan pemberian
penghargaan peserta
didik berprestasi.
2. Melaporkan pemberian
penghargaan kepada
orang tua dan dinas
47
pendidikan
provinsi/kabupaten/kot
a.
h. Penelusuran Perencanaan:
dan 1. Merencanakan Dokumen Program
pendayagunaan penelusuran dan
alumni pendayagunaan alumni
memuat kriteria
penelusuran dan
pendayagunaan alumni
sesuai dengan potensi,
bakat, dan minat
mereka dengan
mengacu pada
peraturan perundang-
undangan.
2. Menetapkan rencana
penelusuran dan
pendayagunaan alumni
melibatkan komite
sekolah, dewan
pendidik, dan para
pemangku kepentingan
pendidikan.
3. Menginformasikan
rencana penelusuran
dan pendayagunaan
alumni kepada warga
sekolah.
Pelaksanaan: Jurnal
Melaksanakan penelusuran
dan pendayagunaan
alumni dilakukan oleh
kepala sekolah
Pengawasan:
1. Mengawasi penelusuran 1. Jurnal
dan pendayagunaan 2. Dokumen laporan
alumni.
2. Melaporkan kepada
penelusuran dan
pendayagunaan dinas
pendidikan provinsi/
kabupaten/kota
48
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
49
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
4. Memastikan tim 5. Laporan hasil seleksi
melakukan seleksi calon pendidik baru
5. Memutuskan calon 6. Surat keputusan
pendidik baru yang pendidik yang
diterima melalui rapat diterima.
dengan tim seleksi
Pengawasan:
1. Mengawasi proses seleksi 1. Jurnal harian KS
penerimaan pendidik 2. Dokumen laporan
baru seleksi penerimaan
2. Menginformasikan hasil pendidik baru
seleksi penerimaan
pendidik baru kepada
warga sekolah
3. Melaporkan hasil
pengawasan kepada
Dinas pendidikan
provinsi/kab/kota.
50
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
1. Mengawasi pelaksanaan 2. Laporan pelaksanaan
pembimbingan oleh Program Peniaian
pembimbing. Kinerja guru pemula
2. Melakukan penilaian 3. Pemetaan Hasil
kinerja dalam pemetaan Penilaian Kinerja.
guru pemula.
3. Menyusun Laporan Hasil
Penilaian Kinerja untuk
disampaikan kepada
Kepala Dinas Pendidikan
terkait, dengan
mempertimbangkan
masukan dan saran dari
pembimbing, pengawas
sekolah salinan laporan
tersebut kepada guru
pemula.
3) Pemberdayaan Perencanaan:
pendidik 1. Membentuk tim 1. SK tim perencana
perencana pembagian pembagian tugas
tugas pendidik, pendidik, pemberian
pemberian tugas tugas tambahan,
tambahan, pembagian pembagian beban
beban mengajar, mengajar,
optimalisasi tenaga optimalisasi
pendidik. pendidik.
2. Buku daftar hadir
dan notulen tim.
3. Buku pembagian
tugas yang sesuai
dengan kualifikasi
akademik dan
kompetensi.
4. Buku pembagian
tugas tambahan.
5. Buku pembagian
beban mengajar.
Pelaksanaan:
1. Memastikan tersusunnya 1. Surat keputusan
rencana penetapan pembagian tugas
pembagian tugas mengajar.
mengajar pendidik. 2. Surat keputusan
2. Memastikan terbuatnya penetapan wakil
surat penetapan wakil kepala sekolah.
kepala sekolah. 3. Rincian tugas dan
3. Memastikan tersusunnya fungsi kepala
tugas dan fungsi kepala sekolah, wakil kepala
51
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
sekolah, wakil kepala sekolah, guru kelas,
sekolah, guru kelas, guru guru mata pelajaran
mata pelajaran dan guru dan guru
BK/ konselor. BK/konselor.
Pengawasan:
1. Berkoordinasi dengan 1. Buku supervisi.
pengawas mengevaluasi 2. Buku catatan.
kesesuaian antara koordinasi evaluasi.
pembagian tugas dengan 3. Dokumen laporan
pelaksanaan, melalui hasil supervisi dan
kegiatan supervisi. evaluasi.
2. Melaporkan hasil
supervisi dan evaluasi
kepada dinas pendidikan
provinsi/
Kab/kota/yayasan.
4) Pengembangan Perencanaan:
pendidik 1. Membentuk tim 1. SK tim
pengembangan pendidik pengembangan
yang bertugas pendidik.
membuat rancangan 2. Buku daftar hadir
instrumen evaluasi diri dan notulensi.
pendidik yang mengacu 3. Instrumen evaluasi
pada standar pendidik, diri pendidik yang
membuat jadwal mengacu pada
pelaksanaan PKG. standar pendidik.
2. Merencanakan alternatif 4. Jadwal pelaksanaan
pengembangan pendidik PKG.
melalui diklat fungsional, 5. Buku catatan
diklat teknis, kegiatan alternatif
kolektif guru, publikasi pengembangan
ilmiah dan karya inovatif, pendidik melalui
lokakarya, seminar, dan diklat fungsional,
pelatihan sesuai dengan diklat teknis,
kompetensi; dan kegiatan kolektif
merencanakan alternatif guru, publikasi ilmiah
pengembangan dan karya inovatif,
kualifikasi melalui studi lokakarya, seminar,
lanjut; dan peningkatan dan pelatihan sesuai
karir. dengan kompetensi.
3. Menetapkan 6. buku catatan
pengembangan pendidik pengembangan
bersama dinas kualifikasi pendidik.
pendidikan 7. Surat penetapan
provinsi/komite pengembangan
sekolah/yayasan. pendidik yang
minimal
52
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
mencantumkan nama
pendidik, jenis
pengembangan dan
waktu.
Pelaksanaan:
1. Memastikan 1. Buku daftar
keterlaksanaan pengembangan
pengembangan pendidik. pendidik.
2. Memastikan 2. Buku catatan
keterlaksanaan peningkatan
peningkatan kompetensi kompetensi.
profsional pendidik profesional pendidik.
melalui studi lanjut, 3. Buku catatan mutasi
lokakarya, seminar, berdasar analisis
pelatihan, dan/atau jabatan.
penelitian sesuai dengan
4. Buku catatan
kompetensi secara
pemberian promosi
profesional, adil, dan
kepada pendidik.
terbuka, serta mendorong
pendidik untuk aktif
dalam organisasi profesi.
3. Memastikan
keterlaksanaan mutasi
berdasarkan analisis
jabatan.
4. Memastikan
keterlaksanaan
pemberian promosi
kepada pendidik
berdasarkan azas
kemanfaatan, kepatutan,
dan profesionalisme.
Pengawasan:
1. Melakukan pengawasan 1. Jurnal harian kepala
pengembangan pendidik sekolah.
berdasarkan kalender 2. Dokumen laporan
pendidikan melalaui hasil supervisi dan
kegiatan supervisi dan monitoring pendidik.
monitoring.
2. Melaporkan hasil
supervisi dan monitoring
kepada dinas pendidikan
provinsi/
kota/kabupaten.
5) Penghargaan Perencanaan:
untuk pendidik 1. Membuat aturan tentang 1. Dokumen peraturan
pemberian penghargaan pemberian
kepada pendidik.
53
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
2. Membentuk tim untuk penghargaan
pemberian pengharagaan pendidik.
kepada pendidik yang 2. Surat keputusan tim
termasuk didalamnya pemberian
melibatkan komite pengharagaan
sekolah, tim evaluasi, dan pendidik.
dinas pendidikan
dibuktikandengan SK
kepalasekolah.
Pelaksanaan:
1. Memastikan tim 1. Buku cataan
melakukan penjaringan penjaringan/inventar
/inventarisasi pendidik isasi calon penerima
yang masuk nominasi penghargaan
mendapatkan 2. Jadwal pemberian
penghargaan. penghargaan yang
2. Memastikan jadwal dikaitkan dengan
pelaksanaan pemberian momen tertentu
penghargaan yang seperti Hari
disesuaikan dengan Pendidikan Nasional,
momen tertentu misalnya Hari Guru, dan/atau
Hari Pendidikan Nasional, Hari Kemerdekaan
Hari Guru, dan/atau Hari Republik Indonesia.
Kemerdekaan Republik
Indonesia.
54
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
pekerja sosial, pendidik, pengawas jenis pekerjaan, dan
psikolog, sekolah, dinas kualifikasi akademik.
terapis, dan pendidikan, komite
tenaga sekolah/yayasan.
kependidikan
khusus lainnya,
seperti; teknisi,
tenaga
kebersihan,
penjaga
sekolah).
Pelaksanaan:
1. Memastikan usulan 1. Dokumen validasi
kebutuhan tendik sesuai usulan kebutuhan
dengan jumlah, jenis tendik.
pekerjaan, dan kualifikasi 2. Surat usulan
akademik. kebutuhan tendik
2. Mengajukan usulan berdasarkan jumlah,
kebutuhan tendik kepada jenis pekerjaan, dan
dinas pendidikan kualifikasi akademik.
/yayasan.
Pengawasan:
1. Memantau dan 1. Dokumen
mengevaluasi pemantauan dan
pemenuhan kebutuhan evaluasi pemenuhan
dengan mencocokkan kebutuhan tendik.
kesesuaian perencanaan 2. Laporan dan tindak
dan pelaksanaan. lanjut hasil
2. Melaporkan hasil pengawasan
pengawasan kepada pemenuhan
dinas pendidikan kebutuhan tendik.
provinsi/kabupaten/kota
/ atau yayasan.
2) Pemberdayaan Perencanaan:
tenaga KS merancang pembagian Rancangan pembagian
kependidikan. tugas dan beban kerja tendik tugas dan beban kerja
jenis pekerjaan, dan sesuai kebutuhan dan
kualifikasi akademik ketentuan.
kebutuhan dan ketentuan.
Pelaksanaan:
1. Membuat SK pembagian 1. SK pembagian tugas
tugas tendik dengan tendik.
mempertimbangkan 2. Naskah uraian tugas
kompetensi dan beban dan tanggungjawab
kerja sesuai dengan tendik.
aturan perundang-
undangan.
55
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
2. Menyusun uraian tugas 3. Uraian
dan tanggung jawab pendayagunaan
tenaga kependidikan. tenaga kependidikan.
3. Mendayagunakan tenaga
kependidikan.
Pengawasan:
1. Memantau dan 1. Catatan pemantauan
mengevaluasi dan evaluasi
pemberdayaan tenaga pemberdayaan
kependidikan dilakukan tendik.
oleh kepala sekolah dan 2. Laporan dan tindak
wakil kepala sekolah lanjut hasil
pada akhir tahun ajaran. pemantauan
2. Melaporkan hasil pemberdayaan
pemantauan dilaporkan tendik.
kepada: dinas pendidikan
provinsi/ kabupaten
/kota/yayasan.
3) Pengembangan Perencanaan:
tenaga 1. mengidentifikasi 1. Hasil identifikasi
kependidikan. peningkatan kompetensi peningkatan.
secara sistematis sesuai kompetensi tendik
kebutuhan. 2. Pemetaan jenis
2. Memetakan pilihan pengembangan
pengembangan tendik
tendik(termasuk studi 3. Rencana
lanjut, lokakarya, pengembangan
seminar, dan/atau tendik.
pelatihan).
3. Menyusun rencana
pengembangan tendik
bersama wakil kepala
sekolah.
Pelaksanaan:
1. melaksanakan 1. Laporan pelaksanaan
pengembangan tendik pengembangan
sesuai rencana. tendik.
2. melaksanakan mutasi 2. SK mutasi jabatan.
berdasarkan analisis
jabatan.
Pengawasan:
1. Mengawasi tingkat 1. Hasil pemantauan
kesesuaian pengembangan
pengembangan tendik tendik.
dengan rencana/program 2. Laporan hasil
yang telah ditetapkan. pengawasan kepada
dinas pendidikan.
56
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
2. Melaporkan hasil
pengawasan dilaporkan
kepada dinas
pendidikan.
4) Penghargaan Perencanaan:
untuk tenaga 1. Membuat aturan tentang 1. Aturan pemberian
kependidikan pemberian penghargaan penghargaan tenaga
kepada tenaga kependidikan.
kependidikan. 2. Surat keputusan tim
2. Membentuk tim untuk pemberian
pemberian pengharagaan pengharagaan tenaga
kepada tenaga kependidikan.
kependidikan yang
melibatkan komite
sekolah, tim evaluasi, dan
dinas pendidikan
dibuktikan dengan SK
kepala sekolah.
Pelaksanaan:
1. Memastikan tim 1. Buku catatan
melakukan penjaringan/inventar
penjaringan/inventarisas isasi calon penerima
i tenaga kependidikan penghargaan.
yang masuk nominasi 2. Jadwal pemberian
mendapatkan penghargaan yang
penghargaan. dikaitkan dengan
2. Memastikan jadwal momen tertentu.
pelaksanaan pemberian
penghargaan yang
disesuikan dengan
momen tetentu misalnya
Hari Pendidikan Nasional,
Hari Guru, dan/atau Hari
Kemerdekaan Republik
Indonesia.
Pengawasan:
1. Melakukan pengawasan 1. Jurnal harian kepala
keterlaksanaan sekolah.
pemberian penghargaan 2. Dokumen laporan
kepada tenaga pengawasan.
kependidikan.
2. Melaporkan hasil
pengawasan kepada
dinas pendidikan
provinsi/
kota/kabupaten/yayasan.
57
4. Sarana dan Prasarana
58
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
3. Ada jadwal
penggunaan sarpras.
4. Instrumen kepuasan
penggunaan sarpras.
2. Memastikan petugas
sekolah melakukan 1. Jurnal KS berisi
pemeliharaan sarpras. tentang kegiatan
pemeliharaan
sarpras.
2. Kartu inventaris
barang.
3. Sarpras dapat
digunakan/dipakai.
4. Kepala sekolah
mengajak warga
sekolah untuk turut
serta memelihara
sarpras.
Pengawasan:
Melakukan pengawasan 1. Jurnal KS berisi
secara berkala terhadap tentang kegiatan
pemanfaatan sarpras. pengecekan sarpras.
2. Catatan hasil
pengawasan
pemanfaatan
sarpras.
3. KS menyampaikan
hasil pengawasan ke
warga sekolah.
c. Pemeliharaan Perencanaan:
sarana dan 1. Memprogramkan Dokumen RKAS yang
prasarana pemeliharaan sarpras memuat program
dalam RKAS. pemeliharaan sarpras.
2. Penyusunan rencana Daftar hadir workshop
pemeliharaan sarpras penyusunan RKAS.
melibatkan dewan guru,
komite sekolah dan
tendik.
Pelaksanaan:
Memastikan PTK yang Jurnal KS mencatat
memelihara sarpras kegiatan
melakukan tugasnya secara pemeliharaansarpras.
tepat dan baik.
Pengawasan: 1. Instrumen observasi
kebersihan dan
kenyamanan sarpras.
59
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
1. Melakukan pengawasan 2. Jurnal KS mencatat
secara langsung terhadap kegiatan pengawasan
pemeliharaan sarpras. kepala sekolah
terhadap
pemeliharaan
Sarpras.
2. Membuat laporan kondisi Dokumen laporan
sarpras yang dilaporkan kondisi sarpras pada
kepada dinas terkait tahun berjalan.
d. Pengembangan Perencanaan:
sarana dan 1. Kepala sekolah menyusun Dokumen RPS
prasarana rencana pengembangan mencakup rencana
(Lihat lampiran sekolah yang didalamnya pengembangan sarpras.
3.14) termasuk rencana
pengembangan sarpras.
2. Memastikan tim Jurnal KS mencatat
pengembang sekolah kegiatan pembinaan
dapat melaksanakan kepada tim pengembang
tugasnya dengan baik. sekolah.
Pengawasan:
1. Kepala sekolah Jurnal KS mencatat
melakukan pengawasan kegiatan pengawasan
langsung terhadap langsung terhadap
pelaksanaan pelaksanaan
pengembangan sekolah. pengembangan sekolah.
2. Membuat laporan Dokumen laporan
pengawasan pengawasan
pengembangan sekolah pengembangan sekolah.
dan menyampaikannya
kepada dinas terkait.
60
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
2. Kepala sekolah bersama 1. Dalam penyusunan
warga sekolah menyusun dokumen rencana:
dokumen rencana a. ada keterlibatan
pengembangan sekolah. komite sekolah;
b. ada keterlibatan
dewan guru;
c. ada keterlibatan
yayasan
penyelenggara
pendidikan.
Pelaksanaan:
1. Kepala sekolah Ada SK mengenai
mendelegasikan program penanggung jawab
pengembangan budaya pengembangan budaya
sekolah. sekolah.
2. Kepala sekolah 1. Terdapat bukti fisik
memastikan pelaksanaan budaya
terlaksananya budaya sekolah.
sekolah yang 2. Semua warga
dikembangkan. sekolah
berpartisipasi aktif
dalam menciptakan
pengembangan
budaya sekolah.
Pengawasan:
Memantau dan Laporan pelaksanaan
menginformasikan (tindak dari tim pengembang
lanjut) pelaksanaan
pengembangan budaya
sekolah
b. Suasana Perencanaan:
pembelajaran Kepala sekolah bersama Dalam perencanaan
dewan guru merencanakan penciptaan suasana
suasana pembelajaran yang pembelajaran:
nyaman, aman, tertib, bersih, 1. ada keterlibatan
rapih, saling menghormati, dewan guru;
menghargai, dan kerja sama. 2. ada keterlibatan
komite/yayasan
penyelenggara
pendidikan.
Pelaksanaan:
Kepala sekolah menugaskan 1. SK penugasaan Guru.
guru untuk menciptakan 2. Ada catatan kegiatan
suasana pembelajaran yang observasi kelas yang
memperhatikan lingkungan dilakukan oleh
fisik dan non fisik. kepala sekolah.
61
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
Pengawasan:
Memantau dan Dokumen/laporan hasil
menginformasikan pengawasan
pelaksanaan pengembangan pengembangan suasana
suasana pembelajaran di belajar di kelas yang
kelas. diinformasikan kepada
warga sekolah.
c. Peraturan Perencanaan:
akademik 1. Kepala sekolah bersama Dalam penyusunan
guru merencanakan peraturan akademik
peraturan akademik. Kepala sekolah, ada
2. Menyusun peraturan bukti keterlibatan guru.
akademik yang mengatur Lampiran 3.16
persyaratan kehadiran, (Peraturan akademik).
ketentuan ulangan,
remedial, kenaikan kelas,
kelulusan, dan hak siswa.
Pelaksanaan
Kepala sekolah mewajibkan Terdapat bukti-bukti
warga sekolah mengikuti pelaksanaan peraturan
peraturan akademik. akademik.
Pengawasan:
Memantau dan 1. Dalam rangka
menginformasikan memantau
pelaksanaan peraturan pelaksanaan
akademik. peraturan akademik
kepala sekolah.
2. Melihat catatan
kehadiran siswa.
3. Melihat program
guru terkait
penilaian hasil
belajar, remedial,
dan konseling.
4. Terdapat catatan
tentang keluhan dan
saran tentang
penggunaan sarpras
oleh siswa.
d. Kode etik Perencanaan:
sekolah 1. Kepala sekolah bersama 1. Dalam penyusunan
komite/yayasan dan guru peraturan sekolah:
merencanakan kode etik a. ada bukti
sekolah yang berlaku keterlibatan
untuk semua warga (PTK komite
dan peserta didik) sekolah/yayasan;
sekolah dalam upaya
62
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
menegakkan etika b. ada bukti
sekolah. keterlibatan
dewan guru.
2. Ada bukti
keterlibatan pihak
lain yang
dibutuhkan.
2. Menyusun dokumen kode Dokumen perencanaan
etik sekolah yang kode etik sekolah dan
mengatur peserta didik Tata Tertib untuk
memuat norma untuk: 1) peserta didik, Pendidik
menjalankan ibadah dan Tenaga
sesuai dengan agama Kependidikan. Lihat
yang dianutnya; 2) lampiran 3.17 (Kode
menghormati pendidik Etik Sekolah) dan
dan tenaga kependidikan; lampiran 3.18 (Tata
3) mengikuti proses Tertib Pendidik dan
pembelajaran dengan Tenaga Kependidikan),
men- junjung tinggi
ketentuan pembelajaran
dan mematuhi semua
peraturan yang berlaku;
4) memelihara kerukunan
dan kedamaian untuk
mewujudkan harmoni
sosial di antara teman; 5)
mencintai keluarga,
masyarakat, dan
menyayangi sesama; 6)
mencintai lingkungan,
bangsa, dan negara;
serta7) menjaga dan
memelihara sarana dan
pra-sarana, kebersihan,
ketertiban, keamanan,
keindahan, dan
kenyamanan sekolah.
3. Kode etik sekolah yang
mengatur guru dan
tenaga kependidikan
memasukkan larangan
bagi guru dan tenaga
kependidikan, secara per-
seorangan maupun
kolektif, untuk: 1)
menjual buku pelajaran,
seragam/bahan pakaian
sekolah/madrasah,
dan/atau perangkat
63
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
sekolah lainnya baik
secara langsung maupun
tidak langsung kepada
peserta didik; 2)
memungut biaya dalam
memberikan bimbingan
belajar atau les kepada
peserta didik; 3)
memungut biaya dari
peserta didik baik secara
langsung maupun tidak
langsung yang
bertentangan dengan
peraturan dan undang-
undang; 4) melakukan
sesuatu baik secara
langsung maupun tidak
langsung yang
mencederai integritas
hasil Ujian Sekolah dan
Ujian Nasional.
Pelaksanaan:
Kepala Sekolah mewajibkan Terdapat buku catatan
warga sekolah berperilaku kasus indisipliner
sesuai dengan (1) kode etik
peserta didik; (2) kode etik
guru.
Pengawasan:
Memantau dan Dalam rangka
menginformasikan memantau pelaksanaan
pelaksanaan peraturan tata tertib sekolah,
sekolah. kepala sekolah:
1. Datang lebih awal;
2. Pulang lebih akhir;
3. Membaca laporan
pelaksanaan dari tim
pengembang;
64
Pelaksanaan:
1. Mensosialisasikan 1. Catatan kegiatan.
pelaksanaan peran serta 2. MOU yang sudah
masyarakat ditandatangani.
dan.kemitraan kepada
semua warga sekolah
setiap awal tahun
pelajaran.
2. Menjalin kemitraan
dengan lembaga yang
relevan, berkaitan dengan
masukan, proses, dan
capaian hasil pendidikan.
3. Menjalin kemitraan
sekolah dilaksanakan
dengan orang tua peserta
didik, alumni, tokoh
masyarakat, lembaga
pemerintah dan/atau
lembaga non pemerintah.
4. Menjalin kemitraan
dengan satuan
pendidikan lain,dunia
usaha, dan dunia industri,
di dalam negeri dan/atau
luar negeri.
5. Melibatkan peran serta
masyarakat dalam
pengelolaan non
akademik dan/atau
akademik.
6. Membangun kerjasama
dengan tenaga ahli
seperti dokter, terapis,
psikolog, psikiater.
7. Menandatangani MOU
Pengawasan:
Mengawasi proses kemitraan 1. Catatan pengawasan
Mengadministrasikan dan 2. Dokumen laporan
melaporkan hasil kemitraan
kepada dinas pendidikan
provinsi/kab./kota.
7. Akreditasi
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
Perencanaan:
1. Membentuk tim evaluasi 1. SK Tim Evaluasi Diri
diri untuk keperluan 2. Instrumen Evaluasi
akreditasi yang mengacu diri
65
kepada ketentuan
peraturan perundang-
undangan yang berlaku
2. Menyiapkan draf
instrumen evaluasi diri.
Pelaksanaan:
1. Mensosialisasikan 1. Dokumen kegiatan
persiapan akreditasi sosialisasi.
2. Mengolah hasil evaluasi 2. Hasil pengolahan
diri evaluasi diri
3. Membuat rekomendasi 3. Rekomendasi hasil
hasil evaluasi diri. evaluasi diri.
4. Menindaklanjuti hasil 4. Dokumen tindak
rekomendasi evaluasi diri lanjut evaluasi diri
Pengawasan:
1. Tim mengevaluasi diri Catatan hasil
dan melaporkan hasil pengawasan
kerjanya kepada kepala
sekolah paling lambat 6
(enam) bulan sebelum
akreditasi/ reakreditasi.
2. Kepala sekolah
melakukan pengawasan
terhadap peningkatan
status akreditasi
berdasarkan peraturan
perundang-undangan
yang berlaku.
66
8. Sistem Informasi Manajemen
67
9. Program lain dalam upaya peningkatan mutu sekolah
68
1. Uraian Prosedur Kerja
69
h. Kepala sekolah, komite sekolah, TPK dan guru mereview draft KTSP,
berdasarkan hasil review, TPK dan guru melakukan revisi dan finalisasi
dokumen I dan II KTSP.
i. Kepala sekolah dan ketua Komite Sekolah menandatangani KTSP,
kemudian divalidasi dan disetujui oleh pengawas sekolah.
j. Dinas Pendidikan Provinsi mensahkan dan menetapkan pemberlakuan
dokumen KTSP.
k. Kepala sekolah mensosialisasikan kepada semua warga sekolah dan
stakeholders.
l. TPK menggandakan dan mendistribusikan dokumen KTSP kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
Memben Menyusun
UU. No 20
tuk TPK Rencana
Tahun 2003
PP No.19
Tahun 2005 Menyusun Rencana dan
Permen Jadwal Kegiatan
Dikbud
No.20,21,22,23
Melakukan Analisis
Konteks
Menyusun Melakukan
Menyusun Draf Silabus Pendam
dan RPP pingan
Dokumen KTSP
Menerapkan Menanda
KTSP tangani
70
Sistematika dokumen I KTSP dapat disususun sebagai berikut :
1. Cover
2. Lembar persetujuan Pengawas
3. Lembar Pengesahan (Kepala Sekolah, Komite Sekolah/Ketua
Penyelenggara Pendidikan, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Pejabat
yang mewakili atau ditugaskan)
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Glosarium
7. Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
D. Mekanisme
1. Pengembangan KTSP
a. Acuan Konseptual
b. Prinsip Pengembangan
c. Prosedur Operasional (analisis, penyusunan; penetapan, dan
pengesahan)
2. Pelaksanaan
3. Daya Dukung
E. Pihak yang Terlibat
8. Bab II Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan Satuan Pendidikan
9. Bab III Muatan Kurikuler dan Pengaturan Beban Belajar
A. Muatan Kurikuler
1. Muatan Nasional
a. Struktur Kurikulum
b. Kelompok Mata pelajaran
1) Kelompok Mata Pelajaran A (SDLB, SMPLB, dan SMALB)
71
2) Kelompok Mata Pelajaran B (SDLB, SMPLB, dan SMALB)
3) Kelompok C (Program Kebutuhan Khusus untuk SDLB dan
SMPLB dan Pilihan Kemandirian untuk SMALB)
4) Kelompok D (Program Kebutuhan Khusus untuk SMALB)
c. Bimbingan dan Konseling
d. Ekstrakurikuler Kepramukaan
2. Muatan Lokal
B. Pengaturan Beban Belajar dan Beban Kerja sebagai Pendidik
1. Beban Belajar Sistem Paket
2. Beban Belajar Tambahan
3. Beban Kerja sebagai Pendidik
C. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) (Lihat lampiran 3.18)
D. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
E. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
F. Kalender Pendidikan (lihat lampiran 3.19)
1. Permulaan Tahun Pelajaran
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
3. Pengaturan Waktu Libur
4. Kegiatan Khusus Sekolah
5. Libur Khusus Sekolah
10. Bab IV Penutup
11. Lampiran-lampiran
a. Pengertian
Penilaian Kinerja Guru (PKG) adalah penilaian dari tiap butir
kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan,
dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari
kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan
pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang dibutuhkan.
Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan
guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau
72
pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang
relevan bagi sekolah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan
tersebut. Sistem PKG adalah sistem penilaian yang dirancang untuk
mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui
pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk
kerjanya. Secara umum PKG memiliki 2 fungsi utama sebagai berikut.
1) Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua
kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah.
2) Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah yang dilakukannya pada tahun tersebut.
73
c. Perangkat Pelaksanaan PKG
1) Pedoman PKG
1) Waktu Pelaksanaan
a) PKG Formatif
74
PKG formatif digunakan untuk menyusun profil kinerja guru dan
harus dilaksanakan dalam kurun waktu 6 (enam) minggu di awal
tahun ajaran. Berdasarkan profil kinerja guru ini dan hasil evaluasi
diri yang dilakukan oleh guru secara mandiri, sekolah menyusun
rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Bagi
guru dengan PKG di bawah standar, program PKB diarahkan untuk
pencapaian standar kompetensi tersebut Sementara itu, bagi guru
dengan PKG yang telah mencapai atau di atas standar, program
PKB diorientasikan untuk meningkatkan atau memperbaharui
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dan perilaku
keprofesiannya.
b) PKG Sumatif
PKG sumatif digunakan untuk menetapkan perolahan angka kredit
guru pada tahun tersebut. PKG sumatif juga digunakan untuk
menganalisis kemajuan yang dicapai guru dalam pelaksanaan PKB,
baik bagi guru yang nilainya masih di bawah standar, telah
mencapai standar, atau melebihi standar kompetensi yang
ditetapkan.
2) Prosedur Pelaksanaan
a) Tahap Persiapan
75
(2) memahami pernyataan kompetensi guru yang telah
dijabarkan dalam bentuk indikator kinerja;
(3) memahami penggunaan instrumen PKG dan tata cara
penilaian yang akan dilakukan, termasuk cara mencatat semua
hasil pengamatan dan pemantauan, serta mengumpulkan
dokumen dan bukti fisik lainnya yang memperkuat hasil
penilaian; dan
(4) memberitahukan rencana pelaksanaan PKG kepada guru yang
akan dinilai sekaligus menentukan rentang waktu jadwal
pelaksanaannya.
b) Tahap Pelaksanaan
76
penilai menggunakan instrumen PKG pembelajaran atau
pembimbingan.
(3) Setelah Pengamatan
Pada pertemuan setelah pengamatan pelaksanaan proses
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah, penilai dapat
mengklarifikasi beberapa aspek tertentu yang masih
diragukan. Penilai wajib mencatat semua hasil pertemuan
pada format laporan dan evaluasi per kompetensi tersebut.
77
Lembar pernyataan kompetensi, dan cara menilai PK Guru
Kelas/Mata Pelajaran.
Keterangan:
3. Pengamatan adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui
diskusi sebelum pengamatan, pengamatan selama pelaksanaan
proses pembelajaran, dan diskusi setelah pengamatan.
78
4. Pemantauan adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui
pemeriksaan dokumen, wawancara dengan guru yang dinilai,
dan/atau wawancara dengan warga sekolah.
1. Program Pengawasan
a. Sekolah menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung
jawab dan berkelanjutan.
b. Penyusunan program pengawasan di sekolah didasarkan pada Standar
Nasional Pendidikan.
c. Program pengawasan disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga
kependidikan.
d. Pengawasan pengelolaan sekolah meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.
e. Pemantauan pengelolaan sekolah dilakukan oleh komite sekolah atau
bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan
secara teratur dan berkelanjutan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan
akuntabilitas pengelolaan.
f. Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan
berkelanjutan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah
g. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap
akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah dan orang tua/wali
peserta didik.
h. Tenaga kependidikan melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-
masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada
kepala sekolah. kepala sekolah, secara terus menerus melakukan
pengawasan pelaksanaan tugas tenaga kependidikan.
i. Kepala sekolah/madrasah melaporkan hasil evaluasi kepada komite
sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan sekurang-kurangnya
setiap akhir semester.
79
j. Pengawas sekolah melaporkan hasil pengawasan di sekolah kepada Dinas
Pendidikan provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan dan
sekolah yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada sekolah terkait.
k. Setiap pihak yang menerima laporan hasil pengawasan menindaklanjuti
laporan hasil pengawasan tersebut dalam rangka meningkatkan mutu
sekolah, termasuk memberikan sanksi atas penyimpangan yang
ditemukan.
l. Sekolah mendokumentasikan dan menggunakan hasil pemantauan,
supervisi, evaluasi, dan pelaporan serta catatan tindak lanjut untuk
memperbaiki kinerja sekolah, dalam pengelolaan pembelajaran dan
pengelolaan secara keseluruhan.
2. Evaluasi
80
BAB IV
KEPEMIMPINAN, PENDIDIKAN KARAKTER,
DAN KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH
1. Sebagai Teladan
81
4. Kepala Sekolah Pemberi Solusi
82
No Komponen Perilaku Kerja Perangkat
2. Kepala sekolah melaksanakan 1. Jadwal kegiatan
berbagai kegiatan sesuai dengan semester dan
jadwal: tahunan
a. Kepala sekolah melaksanakan 2. RKT
kegiatan pembelajaran sesuai 3. Lampiran 3.11
jadwal. Jurnal Harian
b. Kepala sekolah menyusun Kepala Sekolah
rencana kerja tahunan pada 4. Dokumentasi
awal tahun pelajaran. Kegiatan
c. Kepala sekolah melaksanakan
pertemuan dengan orang tua
murid pada awal tahun
pelajaran
d. Mendokumentasikan
pelaksanaan kegiatan
3. Kepala sekolah menyelesaikan 1. Lampiran 3.11
pekerjaan tepat waktu: Jurnal Harian
a. Kepala sekolah datang dan Kepala Sekolah
pulang sekolah tepat waktu, 2. Notula rapat
kecuali karena ada keperluan pembinaan guru
dinas
b. Kepala sekolah menyelesaikan
rencana kerja tahunan sesuai
dengan waktu yang telah
ditetapkan.
c. Kepala sekolah melaksanakan
rapat pembinaan guru sesuai
dengan durasi waktu yang telah
ditetapkan.
d. Mendokumentasikan hasil
penyelesaian pekerjaan.
4. Keteladanan Kepala sekolah Lampiran 3.14
mengontrol perilaku warga Peraturan akademik
sekolah berdasarkan aturan yang Lampiran 3.16 Tatib
berlaku: PTK
a. Kepala sekolah dan dewan guru
menyusun tata tertib siswa.
b. Kepala sekolah menyusun tata
tertib guru dan tenaga
kependidikan.
c. Kepala sekolah membuat
catatan hasil pembinaan guru
dan tenaga kependidikan.
d. Kepala sekolah melaksanakan
pembinaan pada rapat-rapat
koordinasi.
83
No Komponen Perilaku Kerja Perangkat
e. Kepala sekolah memberikan
teguran lisan dan atau tulisan
kepada guru dan tenaga
kependidikan yang melanggar
tata tertib
f. Kepala sekolah memberi
hukuman dan/atau
penghargaan terhadap guru dan
tenaga kependidikan.
g. Mendokumentasikan hasil
kegiatan sekolah
5. Keteladanan Kepala sekolah
mengapresiasi pendapat guru
dalam penerapan gagasan baru:
a. Kepala sekolah mengapresiasi
pendapat guru dalam
menerapkan gagasan baru.
b. Kepala sekolah mengapresiasi
Tenaga Kependidikan dalam
menerapkan gagasan baru.
c. Kepala sekolah mengapresiasi
pendapat Komite dalam
menerapkan gagasan baru.
d. Mendokumentasikan kegiatan
sekolah
6. Kepala sekolah memberikan
penghargaan terhadap prestasi
dan karya terbaik warga sekolah:
a. Kepala sekolah memberikan
penghargaan terhadap siswa
yang berprestasi
b. Kepala sekolah memberikan
penghargaan terhadap guru
yang berprestasi
c. Kepala sekolah memberikan
penghargaan kepada tenaga
kependidikan berprestasi di
sekolah
d. Kepala sekolah memberikan
penghagaan terhadap
partisipasi Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DUDI).
e. Mendokumentasikan kegiatan.
2. Kepala 1. Kepala Sekolah menyepakati Dokumen SKP
sekolah Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
sebagai sesuai dengan uraian tugas
motivator
84
No Komponen Perilaku Kerja Perangkat
masing-masing PTK pada awal
tahun ajaran.
2. Kepala sekolah memotivasi PTK
melalui pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana kerja.
3. Kepala sekolah melaksanakan
bimbingan kerja terhadap PTK
secara terjadwal.
4. Kepala sekolah memprogramkan
pemberian penghargaan bagi guru
dan TAS yang menunjukkan
kinerja tinggi.
5. Kepala sekolah melakukan
penilaian kinerja guru (PKG) dan
penilaian kinerja TAS.
6. Kepala sekolah mencatat
kemajuan kinerja PTK.
7. Kepala sekolah memfasilitasi guru
dan TAS untuk ikut kegiatan
kelompok kerja(forum KKG dan
TAS)
8. Memberikan peluang kepada guru
yang kompeten menjadi tutor
sebaya.
3. Kepala 1. Kepala sekolah menyepakati Dokumen SKP Lamp.
sekolah rencana Pengembangan 4.1 PKG
Sebagai Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Lamp. 4.2 PKB
Pembelajar guru pada awal tahun ajaran.
(principal as a 2. Kepala sekolah menyepakati
learner) pengembangan kompetensi bagi
TAS sesuai kebutuhan.
3. Kepala sekolah menyediakan
fasilitas internet bagi PTK untuk
pengembangan kompetensi dan
profesinya.
4. Kepala sekolah memfasilitasi PTK
untuk mengikuti diklat, seminar,
dan kegiatan pengembangan
kompetensi lainnya
5. Kepala sekolah memprogramkan
pengembangan kompetensi bagi
PTK sesuai kebutuhan sekolah.
6. Mendorong PTK untuk mengikuti
berbagai lomba kompetensi yang
tersedia
7. Memberikan peluang kepada guru
untuk melakukan penelitian,
85
No Komponen Perilaku Kerja Perangkat
membuat buku, jurnal, atau
bentuk publikasi ilmiah lainnya.
8. Menyediakan dana stimulan
untuk pembuatan publikasi ilmiah
yang berkaitan dengan PKB bagi
PTK
9. Kepala sekolah memprogramkan
lomba karya tulis ilmiah di
sekolah setiap tahun.
10. Kepala sekolah menyebarluaskan
hasil publikasi ilmiah guru melalui
internet.
11. Pemanfaatan Sumber Belajar Lam 3.14 Peraturan
a. Memanfaatkan sumber daya akademik
untuk mewujudkan tujuan
pada rencana kerja tahunan.
b. Kepala sekolah membagi tugas
kepada setiap guru untuk
mengampu mata pelajaran/
kelas sesuai dengan bidangnya.
c. Kepala sekolah membagi tugas
kepada Tenaga Administrasi
Sekolah (TAS) secara
proporsional.
d. Kepala sekolah
memberdayakan komite
sekolah sesuai dengan uraian
tugasnya untuk mewujudkan
rencana tahunan sekolah.
e. Kepala sekolah membagi tugas
tambahan kepada guru sesuai
dengan kompetensi yang
bersangkutan.
f. Kepala sekolah memantau
setiap pemanfaatan sumber
belajar dan sumber informasi.
g. Kepala sekolah membuat
kebijakan untuk
mengoptimalkan pemanfaatan
sumber belajar dan sumber
informasi setiap pembelajaran.
h. Memfasilitasi warga sekolah
untuk pemanfaatan sumber
belajar dan sumber informasi.
12. Pemanfaatan Sumber Daya
a. Kepala sekolah memanfaatkan
pengetahuan baru dengan cara
86
No Komponen Perilaku Kerja Perangkat
mengsosialisasikan,
mengundang narasumber dan
menugaskan guru untuk
mengikuti kegiatan diklat/
workshop tentang
pengetahuan baru sesuai
dengan kebutuhan sekolah.
b. Kepala sekolah berinisiatif
menyebarluaskan/mensosialis
asikan informasi baru yang
perlu diketahui guru dan TAS.
c. Kepala sekolah mengundang
narasumber untuk
melaksanakan workshop/
sosilalisasi hal-hal baru kepada
warga sekolah.
d. Kepala sekolah menugaskan
guru untuk mengikuti berbagai
kegiatan diklat/workshop
tentang pengetahuan baru dan
menyebarluaskan
(mendesiminasikan) hasilnya
kepada warga sekolah.
4. Kepala 1. Kepala sekolah memberi 1. Lampiran 3.11
Sekolah kesempatan kepada PTK untuk Jurnal Harian
sebagai berkonsultasi tentang kesulitan Kepala Sekolah
Pemberi yang dihadapinya. 2. Catatan kasus
Solusi 2. Kepala sekolah menjadwalkan khusus
Masalah pertemuan dengan PTK yang
(principal as a mengalami kesulitan dalam
problem melaksanakan tugas dan
solver) fungsinya.
3. Kepala sekolah bekerja sama
dengan PTK mencari solusi
permasalahan yang dihadapi.
4. Kepala sekolah menyepakati
pemecahan masalah yang
dihadapi PTK.
5. Kepala sekolah menyediakan
waktu untuk membimbing PTK
dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapinya.
6. Kepala sekolah mencatat
kemajuan PTK dalam
penyelesaian masalah.
7. Kepala sekolah berkomunikasi
secara terbuka:
87
No Komponen Perilaku Kerja Perangkat
8. Kepala sekolah menggunakan
berbagai saluran komunikasi
untuk mendapatkan masukan
dari warga sekolah
9. Kepala sekolah mendengarkan
dan mencatat keluhan warga
sekolah yang disampaikan
kepadanya;
10. Kepala sekolah
mempertimbangkan masukan
warga sekolah dalam
11. Kepala sekolah terampil
berkomunikasi lewat alat
komunikasi digital (email, WA,
dll)
12. Kepala sekolah mampu
menggunakan IT untuk
menunjang aktiftas kerjanya
13. Kepala sekolah terbiasa membuat
memo dalam menugaskan PTK
5. Kepala 1. Langkah kepala sekolah sebagai Lampiran 3.13 Prog
Sekolah pengembang iklim kondusip dan Budaya dan suasana
Sebagai disiplin; pembelajaran
Pencipta a) Kepala sekolah membuat Lampiran 3.15 Kode
Iklim yang aturan/pedoman tertutlis Etik Sekolah
kondusif dan tentang sistem penghargaan
Pengembang bagi PTK berprestasi;
Kedisiplinan b) Kepala sekolah memberikan
penghargaan atau imbalan
kepada PTK yang bekerja
melampaui standar secara
terprogram
c) Kepala sekolah menyesuaikan
sistem pemberian penghargaan
kepada PTK sesuai dengan
perkembangan jaman;
d) Kepala sekolah menciptakan
suasana kerja yang nyaman.
e) Kepala sekolah memberikan
penghargaan kepada siswa
yang melampaui standar yang
telah ditetapkan
f) Kepala sekolah mengkaji ulang
sistem pemberian penghargaan
kepada siswa
g) Kepala sekolah membuat
aturan/ pedoman tertulis
88
No Komponen Perilaku Kerja Perangkat
mengenai prosedur operasional
dalam pemberian sanksi pada
guru dan PTK adalah:
1) Merumuskan aturan/norma
disiplin di sekolah
2) Mengsosialisasikan aturan/
norma disiplin
3) Melakukan pembinaan
apabila terjadi pelanggaran
disiplin
4) Memberikan sanksi dengan
tahapan memberikan
teguran lisan, teguran
tertulis, pemberhentian
sementara dan
pemberhentian secara tetap .
6. Kepala 1. Mengambil keputusan secara cepat, Lampiran 3.11 Jurnal
Sekolah tepat dan akurat Harian Kepala Sekolah
Sebagai 2. Mengambil keputusan secara adil
pengambil untuk kepentingan peningkatan
keputusan mutu pendidikan di sekolah
3. Mengutamakan kepentingan
sekolah di atas kepentingan pribadi
4. Berani menanggung resiko dari
keputusan yang diambilnya.
89
pembelajaran, pembiasaan dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter
bangsa sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak
seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas. (Kemendikbud,
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter, 2016:1).
a. Pemberdayaan TPK
Proses dan hasil kerja pada tahapan pemberdayaan TPK dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
90
Tabel 4. 2. Proses dan hasil kerja KS Pada Tahapan Pemberdayaan TPK
91
dan penghambat implementasi PPK. Bersama dengan TPK dan dewan guru
merefleksi pengalaman pendidikan karakter. Rincian setiap kegiatan
dalam bentuk proses dan hasil kegiatan sebagai berikut.
Tabel 4.3. Proses dan hasil kerja asesmen dalam Implementasi PPK
92
c. Perencanaan
93
No. Langkah Kerja Hasil Kerja Keterangan
desain PPK di
sekolah
d. Implementasi PPK
94
Tabel 4. 5. Proses dan hasil implementasi PPK
Tugas kepala sekolah dalam evaluasi dan pelaporan sebagai berikut ini.
95
MEMFASILIT MEMASTIKAN
ASI TPK TPK
MENYUSUN MENENTUKAN
LAPORAN INDIKATOR
IMPLEMENT KEBERHASILAN
ASI PPK PPK
MEMFASILIT
MENINDAK- ASI TPK
LANJUTI MENGUMPU
HASIL L-KAN DATA
EVALUASI PROSES DAN
HASIL PPK
MEMASTIKA
N TPK
MENGOLAH
DATA HASIL
EVALUASI
96
No. Langkah Kerja Hasil Kerja Keterangan
kelompok terpumpun
(FGD)dengan PTK, dll.
C. Pengembangan Kewirausahaan
1. Pengertian
97
2. Tujuan
3. Manfaat
4. Dimensi Kewirausahaan
98
b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi
pembelajar yang efektif.
c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah.
d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi sekolah.
e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan sekolah sebagai
sumber belajar peserta didik.
99
NO Komponen Langkah Kerja Perangkat
4. Melakukan pengembangan karya inovasi
program pendidikan khas berbasis warga sekolah
asesmen peserta didik. 5. Produk/karya
5. Memberi contoh model inovatif
pembelajaran yang dapat
menginspirasi guru dan peserta
didik
6. Mengembangkan budaya sekolah
menyenangkan, aman, ramah dan
sehat
7. Mengembangkan kegiatan
ekstrakulikuler sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan
perkembangan peserta didik
8. Mengembangkan jenis
ketrampilan pilihan sesuai
kebutuhan peserta didik
9. Melaksanakan lomba-lomba karya
inovatif warga sekolah
Pengawasan: 1. Jadwal monev
1. Monitoring, evaluasi dan refleksi 2. Instrumen dan
pelaksanaan program. data hasil
monev
2. Menyusun laporan dan menyusun
3. Lampiran 5.1
program perbaikan atau rencana
Dokumen
tindak lanjut.
laporan dan
rencana tindak
lanjut
2. Kreativitas Contoh kegiatan peningkatan
kreatifitas dalam mengelola sekolah.
Perencanaan: 1. Lampiran 2.8.
Menyusun program kegiatan RKT/RKAS
peningkatan kreatifitas dalam 2. Lampiran 3.4.
mengelola sekolah Program kerja
Pelaksanaan:
1. Mencari informasi dari berbagai 1. Lampiran
sumber untuk mendapatkan 3.11. Jurnal
informasi terkini dan ide-ide baru harian
dunia pendidikan kegiatan
2. Manata pola fikir guru dan tenaga kepala sekolah
kependidikan 2. Grafik
3. Menciptakan model-model peningkatan
pembelajaran karya baru
4. Menciptakan karya tepat guna warga sekolah
untuk kemajuan dan
pengembangan sekolah.
100
NO Komponen Langkah Kerja Perangkat
5. Mengikutsertakan peserta didik
dan guru mengikuti berbagai
perlombaan
6. Memfasilitasi peserta didik dan
guru untuk mengembangkan bakat
dan minatnya.
Pengawasan: 1. Instrumen dan
1. Monitoring, evaluasi dan refleksi data hasil
pelaksanaan program monev.
2. Lampiran 5.1.
2. Menyusun laporan dan tindak
Dokumen
lanjut program
laporan dan
tindak lanjut
3. Kerja keras Contoh kegiatan untuk mencapai 1. Lampiran
keberhasilan sekolah sebagai 2.8.1. Struktur
organisasi pembelajar yang efektif organsisasi
Perencanaan: sekolah dan
Menyusun program kegiatan uraian tugas
peningkatan peran sekolah sebagai 2. SK Penugasan
organisasi pembelajar yang efektif 3. Lampiran 2.8.
bersama dewan pendidik RKT/RKAS
4. Lampiran 3.4.
Program kerja
Pelaksanaan:
1. Mengoptimalkan peran dan fungsi 1. Lampiran
guru dan tenaga kependidikan 3.11. Jurnal
dalam proses pembelajaran harian
kegiatan
2. Memaksimalkan potensi guru
kepala sekolah
dalam penggunaan media
2. Catatan
pembelajaran.
kegiatan
3. Meningkatkan peran komite dalam
penyelenggaraan pendidikan di
sekolah
4. Menjalin kemitraan dengan
lembaga pemerintah, swasta, dan
DU/DI
5. Meningkatkan peran kelompok
kerja guru dan tenaga
kependidikan
6. Meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme guru dan tenaga
kependidikan
7. Menggali dana atau bantuan dari
berbagai sumber
8. Meningkatkan berbagai layanan
sekolah
101
NO Komponen Langkah Kerja Perangkat
9. Meningkatkan budaya kerja yang
keras, cerdas ikhlas dan tuntas.
Pelaksanaan:
1. Meningkatkan etos kerja guru dan 1. Lampiran
tenaga kependidikan 3.11. Jurnal
harian
2. Memberikan penghargaan dan
kegiatan
teguran bagi guru dan tenaga
kepala sekolah
kependidikan dan peserta didik
2. Grafik/Data
3. Melaksanakan pelatihan hasil kerja
peningkatkan motivasi kerja
warga sekolah
4. Membangun budaya kerja cepat
dan tepat (tidak menunda-nunda)
Pengawasan: 1. Instrumen dan
1. Monitoring, evaluasi dan refleksi data hasil
pelaksanaan program monev.
2. Lampiran 5.1.
2. Menyusun laporan dan tindak
Dokumen
lanjut program
laporan dan
rencana tindak
lanjut
5. Pantang Contoh kegiatan mencari solusi 1. Lampiran 3.4.
menyerah terbaik dalam menghadapi kendala Program kerja
yang dihadapi sekolah. 2. Lampiran 2.8.
Perencanaan: RKT/RKAS
1. Mengidentifikasi berbagai masalah 3. Notula rapat
di sekolah
102
NO Komponen Langkah Kerja Perangkat
2. Menyusun program prioritas
penyelesaian masalah
3. Menyusun strategi dalam
menyelesaikan masalah
4. Mencari berbagai alternatif solusi
untuk menyelesaikan masalah
Pelaksanaan: 1. Lampiran
1. Menyelesaikan permasalahan 3.11. Jurnal
sekolah berdasarkan urutan harian
prioritas. kegiatan
kepala sekolah
2. Melaksanakan program untuk
2. Catatan
menjaga kebugaran dan kesehatan
kegiatan
(olahraga dan outbond)
3. Melaksanakan program sekolah
secara terjadwal dan
berkelanjutan
4. Melakanakan program latihan
penanaman jiwa pantang
menyerah bagi guru dan peserta
didik
Pengawasan: 1. Instrumen dan
1. Melakukan evaluasi dan refleksi data hasil
penyelesaian masalah monev.
2. Lampiran 5.1.
2. Menyusun laporan dan tindak
Dokumen
lanjut program
laporan dan
rancana tindak
lanjut
6. Naluri Contoh kegiatan implementasi naluri 1. Dokumen
kewirausa- kewirausahaan dalam pengelolaan sarana dan
haan sekolah sebagai sumber belajar parasarana.
peserta didik 2. Lampiran 2.8.
Perencanaan: RKT/RKAS
Menyusun program pemanfaatan 3. Lampiran 3.4.
sumber belajar Program kerja
Pelaksanaan: 1. Lampiran
1. Menciptakan pusat sumber belajar 3.11. Jurnal
harian
2. Meningkatkan kegiatan
kegiatan
kewirausahaan sebagai sumber
kepala sekolah
belajar (koperasi siswa, kantin
2. Data
sekolah, unit produksi, taman
Perubahan dan
sekolah, dll.)
pembaharuan
3. Mengoptimalkan penggunaan
sumber dan media pembelajaran
oleh guru
103
NO Komponen Langkah Kerja Perangkat
4. Menjamin seluruh program dan
kegaiatan sekolah bermanfaat bagi
dunia pendidikan.
5. Membina budaya mandiri warga
sekolah
6. Menggerakkan warga sekolah
untuk melakukan pembaharuan
lingkungan sekolah.
7. Menjadi teladan atau contoh bagi
warga sekolah
8. Membentuk tim kerja untuk
mencapai kemajuan sekolah
9. Membangun jejaring kemitraan
dengan berbagai pihak.
Pengawasan: 1. Instrumen dan
1. Monitoring, evaluasi dan refleksi data hasil
pelaksanaan program monev.
2. Lampiran 5.1.
2. Menyusun laporan dan tindak
Dokumen
lanjut program
laporan dan
rencana tindak
lanjut
104
BAB V
SUPERVISI AKADEMIK
PENGEMBANGAN
PROFESIONALITAS
TUJUAN
PENGEMBANGAN PENGAWASAN
MOTIVASI KUALITAS
105
yang baik antara kepala sekolah, guru, dan semua pihak yang terlibat. Prinsip-
prinsip supervisi akademik, tersebut:
a. praktis;
b. sistematis;
c. objektif;
d. realistis;
e. antisipatif;
f. konstruktif;
g. kooperatif;
h. kekeluargaan;
i. demokratis;
j. aktif;
k. humanis; dan
l. berkesinambungan.
106
c. Pendekatan kolaboratif
1) Kunjungan kelas
2) Observasi kelas
107
3) Pertemuan individual
108
8) diskusi kelompok terpumpun (focus group disscussion);
9) perpustakaan;
10) organisasi profesional;
11) pertemuan guru; dan
12) lokakarya atau konferensi kelompok.
Menyusun Mengembangkan
Menyusun Menyusunan Mengembangkan
Instrumen Analisis Instrumen Analisis
Program Supervisi Jadwal Supervisi Instrumen
Perangkat Pelaksanaan
Akademik Akademik Pemantauan
Pembelajaran Pembelajaran
109
Langkah Keterlibatan
No Komponen Hasil
Operasional PTK
tujuan supervisi
akademik
5. Kepala Sekolah
menyusun
program
supervisi
akademik
2. Menyusun jadwal Kepala Sekolah Kepala Lampiran 5.4
supervisi akademik menyusun jadwal Sekolah, Jadwal Supervisi
seluruh guru yang supervisi akademik Wakil Kepala Akademik
disupervisi. sesuai dengan Sekolah, Tim
kesepakatan. Pengembang
KTSP, dan
Guru Senior/
Guru
Kompeten
3 Menyusun Kepala Sekolah dan Kepala Lampiran 5.5
Instrumen penilaian Wakil Kepala Sekolah, Instrumen
perangkat Sekolah, Tim Wakil Kepala Penilaian
pembelajaran Pengembang KTSP, Sekolah, Tim Perencanaan dan
mencakup : (a) dan Guru Senior/ Pengembang Pelaksanaan
Instrumen Penilaian Guru Kompeten KTSP, dan Asesmen
Perencanaan dan menyusun Guru Senior/ Lampiran 5.6
Pelaksanaan; (b) instrumen analisis Guru Instrumen
Instrumen Penilaian perangkat Kompeten Penilaian Silabus
Silabus; (c) pembelajaran. Lampiran 5.7
Instrumen Penilaian
Instrumen
Program Tahunan
Penilaian
Program Kebutuhan
Program Tahunan
Khusus; (d)
Program
Instrumen Penilaian
Kebutuhan
Program Semester
Khusus
Program
Kebutuhan Khusus Lampiran 5.8
Lampiran; (e) Instrumen
Instrumen Penilaian Penilaian
Rencana Program Semester
Pelaksanaan Program
Program Kebutuhan Kebutuhan
Khusus; (f) Khusus
Instrumen Penilaian Lampiran 5.9
Program Tahunan Instrumen
Tematik; (g) Penilaian
Instrumen Penilaian Rencana
Program Semester Pelaksanaan
Tematik; (h) Program
Instrumen Penilaian Kebutuhan
Rencana Khusus
110
Langkah Keterlibatan
No Komponen Hasil
Operasional PTK
Pelaksanaan Lampiran 5.10
Pembelajaran Instrumen
Tematik; (i) Penilaian
Instrumen Penilaian Program Tahunan
Program Tahunan Tematik
Mata Pelajaran; (j) Lampiran 5.11
Instrumen Penilaian Instrumen
Program Semester Penilaian
Mata Pelajaran; (k) Program Semester
Instrumen Penilaian Tematik
Program Semester Lampiran 5.12
Mata Pelajaran;(l) Instrumen
Instrumen Penilaian Penilaian
RPP Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
Tematik
Lampiran 5.13
Instrumen
Penilaian Program
Tahunan Mata
Pelajaran
Lampiran 5.14
Instrumen
Penilaian Program
Semester Mata
Pelajaran
Lampiran 5.15
Instrumen
Penilaian RPP
Mata Pelajaran
4. Mengembangkan Kepala Sekolah dan Kepala Lampiran
instrumen Wakil Kepala Sekolah, 5.16 Instrumen
pemantauan:observ Sekolah, Tim Wakil Kepala Penilaian
asi, wawancara, Pengembang KTSP, Sekolah, Tim Pelaksanaan
angket, dan Diskusi dan Guru Senior/ Pengembang Pembelajaran
Kelompok Guru Kompeten KTSP, dan Lampiran
Terpumpun atau menyusun program GuruSenior/ 5.17 Instrumen
Focus Group pemantauan. Guru Keterampilan
Discussion(FGD) Kompeten Melaksanakan
Hubungan
Interpersonal
111
Langkah Keterlibatan
No Komponen Hasil
Operasional PTK
5. Mengembangkan Kepala Sekolah dan Kepala Lampiran 5.16
instrumen analisis Wakil Kepala Sekolah, Instrumen
pelaksanaan Sekolah, Tim Wakil Kepala Penilaian
pembelajaran. Pengembang KTSP, Sekolah, Tim Pelaksanaan
dan Guru Senior/ Pengembang Pembelajaran
Guru Kompeten KTSP, dan Lampiran
menyusun Guru Senior/ 5.17 Instrumen
instrumen analisis Guru Keterampilan
pelaksanaan Kompeten Melaksanakan
pembelajaran. Hubungan
Interpersonal
Melaksanakan Melaksanakan
Melaksanakan Melaksanakan Merencanakan
Pertemuan Supervisi
Pemantauan Refleksi tindak lanjut
Awal Akademik
112
Langkah Keterlibatan
No Komponen Hasil
Operasional PTK
2 Melaksanakan Kepala Sekolah Kepala SLB, Lampiran 5.20
observasi, dan/atau Wakil Wakil Kepala Hasil Pemantauan
wawancara, Kepala Sekolah, Tim Sekolah, Tim
pemberian angket, Pengembang KTSP, Pengembang
dan/atau dan Guru Senior/ KTSP, dan
Kelompok Diskusi Guru Kompeten Guru,Senior/
Terpumpun melaksanakan Guru
(FGD) tentang observasi, wawancara, Kompeten
perencanaan, pemberian angket, Guru
pelaksanaan, dan dan/atau kelompok
penilaian diskusi tentang
pembelajaran perencanaan,
pelaksanaan, dan
penilaian
pembelajaran
3 Melaksanakan Kepala Sekolah Kepala -
supervisi sesuai dan/atau Wakil Sekolah
dengan jadwal Kepala Sekolah, Tim dan/atauWa
Pengembang KTSP, kil Kepala
dan Guru Senior/ Sekolah, Tim
Guru Kompeten Pengembang
melaksanakan KTSP, dan
supervisi dengan Guru Senior/
teknik yang sesuai Guru
dan jadwal yang Kompeten
disepakati.
4 Melaksanakan Kepala Sekolah Kepala Lampiran 5.21
Refleksi sesuai dan/atau Wakil Sekolah Melaksanakan
dengan jadwal Kepala Sekolah, Tim dan/atau Refleksi Sesuai
Pengembang KTSP, Wakil Kepala Jadwal
dan Guru Senior/ Sekolah, Tim
Guru Kompeten Pengembang
melaksanakan refleksi KTSP, dan
dengan guru yang Guru Senior/
disupervisi. Guru
Kompeten
5 Merencanakan Kepala Sekolah Kepala Lampiran 5.22
tindak lanjut dan/atau Wakil Sekolah Rencana Tindak
berdasarkan Kepala Sekolah, Tim dan/atau Lanjut Kegiatan
temuan hasil Pengembang KTSP, Wakil Kepala Supervisi Akademik
supervisi dan Guru Senior/ Sekolah, Tim
akademik Guru Pengembang
Kompetenmenyusun KTSP, dan
rencana tindak lanjut Guru Senior/
berdasarkan temuan Guru
dan hasil refleksi. Kompeten
113
F. Tindak Lanjut Supervisi Akademik
114
BAB VI
PENGEMBANGAN KARIER MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI
BAGI KEPALA SEKOLAH
115
sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional,
4) menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai kepala sekolah, 5) meningkatkan citra,
harkat, dan martabat kepala sekolah di masyarakat, dan 6) menunjang pengembangan
karier kepala sekolah.
Ruang lingkup PKPK kepala sekolah, mencakup: 1) pengembangan diri, meliputi:
diklat fungional, dan kegiatan kolektif kepala sekolah, 2) publikasi ilmiah, meliputi:
presentasi pada forum ilmiah, publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif pada
bidang pendidikan formal, laporan hasil penelitian, tinjauan ilmiah, tulisan ilmiah
populer, artikel ilmiah, buku dalam bidang pendidikan, karya terjemahan, 3) karya
inovatif, meliputi: menemukan teknologi tepat guna, menemukan/menciptakan karya
seni, pembuatan alat peraga, alat praktikum, dan mengikuti pengembangan
penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.
A. Pengembangan Diri
116
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
2. Kegiatan Kolektif 1. Kepala sekolah mengajukan Lampiran 6.
Kepala Sekolah diri atau menerima Dokumen :
undangan untuk mengikuti Surat tugas, sertifikat
kegiatan kolektif kepala atau surat keterangan,
sekolah seperti penyusunan makalah dan laporan
pedomam pelaksanaan ujian kegiatan
pada KKKS/MKKS.
2. mengikuti kegiatan kolektif.
3. Membuat laporan.
B. Publikasi Ilmiah
117
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
nasional/Provinsi/K
abupaten/Kota
dan/atau
terakreditasi
3. Laporan hasil
penelitian berupa
makalah yang telah
diseminarkan di
sekolah dan
disimpan di
perpustakaan.
3. Makalah Berupa 1. Merancang gagasan untuk Lampiran 6.
Tinjauan Ilmiah, peningkatan mutu sekolah Dokumen :
Gagasan atau Best 2. Mengumpulkan data kondisi Makalah, tinjauan
Practice di Bidang sekolah yang memerlukan ilmiah atau Best
Pendidikan Formal peningkatan mutu. Practice
3. Menentukan ide/gagasan
untuk peningkatan mutu
sekolah
4. Menulis makalah tinjauan
ilmiah.
4. Tulisan Ilmiah Populer 1. Merancang gagasan untuk Lampiran 6.
peningkatan mutu sekolah Dokumen:
2. Mengumpulkan data kondisi Kliping koran,
sekolah yang memerlukan majalah atau
peningkatan mutu. sejenisnya.
3. Menentukan ide/gagasan
untuk peningkatan mutu
sekolah
4. Menulis artikel ilmiah populer.
5. Mengirimkan untuk dimuat di
media masa.
5. Tulisan Ilmiah Populer 1. Menentukan laporan hasil Lampiran 6.
dari Hasil Penelitian penelitian yang akan ditulis Dokumen:
dalam bentuk artikel ilmiah Kliping koran,
populer. majalah atau
2. Menulis artikel ilmiah populer sejenisnya.
berdasarkan hasil penelitian.
3. Mempublikasikan laporan
hasil penelitian dalam bentuk
artikel ilmiah popular yang
dimuat dalam media massa
umum
6. Artikel Ilmiah 1. Merancang gagasan untuk Lampiran 6.
peningkatan mutu sekolah Dokumen :
2. Mengumpulkan data kondisi Jurnal ilmiah asli
sekolah yang memerlukan yang menunjukan
peningkatan mutu. adanya nomer
ISSN.
118
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
3. Menentukan ide/gagasan
untuk peningkatan mutu
sekolah
4. Menulis artikel ilmiah.
5. Mengirimkan untuk dimuat di
jurnal ilmiah.
7. Buku Teks Pelajaran. 1. Menganalisis kurikulum. Lampiran 6.
2. Mengidentifikasi materi Dokumen :
pelajaran yang dibutuhkan. Buku, Soft file
3. Menulis buku teks pelajaran Buku
dan membraillekannya
4. Mengajukan kepada
BSNP/Penerbit untuk
dipublikasikan dalam bentuk
buku elektronik
8. Modul/Diktat 1. Menganalisis kurikulum. Lampiran 6.
Pembelajaran 2. Mengidentifikasi materi Dokumen :
pelajaran yang dibutuhkan. Modul/Diktat asli
3. Menuliskan materi dalam yang disahkan
bentuk modul/diktat oleh pimpinan.
pembelajaran
4. Digunakan di sekolah.
9. Buku dalam Bidang 1. Merancang gagasan untuk Lampiran 6.
Pendidikan menulis buku dalam bidang Dokumen :
pendidikan. Buku asli atau
2. Menentukan ide/gagasan fotokopi yang
untuk menulis buku dalam disahkan oleh
bidang pendidikan. pimpinan.
3. Menuliskan ide atau gagasan
dalam bentuk buku.
4. Mengajukan kepada
BSNP/Penerbit untuk
dipublikasikan
10 Karya Terjemahan 1. Mengidentifikasi buku yang Lampiran 6.
. akan diterjemahkan. Dokumen :
2. Meminta izin kepada penerbit Surat Pernyataan
atau pengarang untuk dan Buku
diterjemahkan. terjemahannya.
3. Menerjemahkan buku
pelajaran atau buku dalam
bidang pendidikan dari
bahasa asing atau bahasa
daerah ke Bahasa Indonesia,
atau sebaliknya. dari Bahasa
Indonesia ke bahasa asing
atau bahasa daerah, atau
sebaliknya, dan
membraillekan buku awas
menjadi buku Braille
119
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
4. Hasil karya terjemahan
disahkan oleh pimpinan dan
disimpan di perpustakaan
sekolah.
5. Mengajukan/menerima
pengajuan untuk
mempublikasikan hasil
terjemahan
C. Karya Inovatif
120
5. Membuat laporan pembuatan lampiran yang
karya seni. diperlukan
6. Disahkan oleh pihak yang
berwenang.
3 Membuat/ 1. Mengembangkan gagasan atau Lampiran 6.
Memodifikasi Alat ide tentang pembuatan atau Dokumen:
Peraga modifikasi alat peraga yang Laporan
terkait dengan tugas kepala pembuatan alat
sekolah. peraga beserta
2. Merancang alat peraga. lampiran yang
3. Membuat alat peraga. diperlukan.
4. Mempublikasikan alat peraga.
5. Membuat laporan cara
pembuatan dan penggunaan
alat peraga.
6. Disahkan oleh pihak yang
berwenang.
4 Membuat/ 1. Mengembangkan gagasan atau Lampiran 6.
Memodifikasi Alat ide tentang pembuatan atau Dokumen:
Praktikum modifikasi alat praktikum Laporan
2. Merancang alat-alat praktikum. pembuatan alat
3. Membuat alat-alat praktikum praktikum
4. Membuat laporan cara beserta
pembuatan dan pengoperasian lampiran yang
alat praktikum. diperlukan
5. Disahkan oleh pihak yang
berwenang.
5 Mengikuti 1. Menerima surat tugas dari Lampiran 6.
Pengembangan pimpinan. Dokumen:
Penyusunan 2. Mengikuti kegiatan yang 1. Surat tugas,
Standar, Pedoman, ditugasi oleh pimpinan. surat
Soal, dan sejenisnya 3. Melaporkan hasil kegiatan. keterangan/
sertifikat dan
2. Laporan
hasil
kegiatan.
121