Anda di halaman 1dari 20

ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

BAB I
DASAR TEORI

 Pengertian Struktur Baja


Baja merupakan kreasi manusia modern ( Pra-sejarah alat batu, kayu dan
tulang). Baja ditemukan pertama kali di Cina pada abad IV sebelum masehi berupa
besi cetak ( Cast Iron ) dan besi tempa ( Wrought Iron ) dipakai untuk rangka gedung
dan jembatan.

Amerika serikat baru mulai dibuat tahun 1856 Jembatan Eads

o Di St Louis, Missouri ( 1868 – 1874 )


o Home Insurance Company Building di Chicago ( 1884 ) 12 lantai. Dan di ikuti
oleh Jembatan Gantung Humber Estuary – Inggris ( bentang 4626 f ), menara
radio Polandia ( 2121 f )
o Sears Tower Chicago ( 109 tingkat = 1454 ft )
Baja Konstruksi = Alloy Steels ( baja paduan ), yang terdiri dari

58 % besi dan ± 1 % carbon

Unsur – unsur yang lain sangat beragam, menyesuaikan sifat baja yang diinginkan

Carbon Steels Terdiri dari unsur – unsur penyusun :

 1,7 % Carbon
Meniggikan
 1,65 % Marganese tegangan/
 0,6 % Silicon strenght dari baja
 0,6 % Copper murni

Berdasarkan Kandungan Baja di bagi menjadi 4 ketegori :

1. Low Carbon (C < 0,15 % )

2. Mild Carbon (C  0,15 – 0.29 % )

3. Medium Carbon (C  0,30 – 0,59 % )

4. High Carbon (C  0,60 – 1,70 % )

1
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

Semakin getas

Penambahan prosentase carbon mempertinggi yield stress


 C >>
tetapi akan mengurangi daktilitas ( ductilidy ). Pengurangan
ductility / baja keras  sulitdilas

Kandungan C yang baik 0,30 %


Di Indonesia 

Bj 37  u = 3700 kg/cm2

3700 Kg/cm = 37 kg/mm2


3700 Kg/cm


u


1

Stress – Strain Curve

Lmx
Yield
point

Strain Hardering

Ø=diameter

F F

panjang pengukuran
2
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019


C  Jika sampai  beban σ dilepas maka
batang akan kembali ke bentuk awal
( keadaan elastis )
A  E sampai A – dilepas tidak ke
diberi beban
bentuk awal tapi merenggang sampai B.
 Diberi beban sampai C – dilepas
merenggang sampai D
 E putus
0 B D  F Hardening mamanjang dan
DF–Strain
balik kembali
el ast ic pl ast ic st rain hardening
rarge rarge rarge

 Perencanaan Batang Tarik

Umum : Penggunaan baja struktur yang paling efisien adalah sebagai batang tarik

Batang tarik : Komponen struktur yang memikul / mentrasfer gaya tarik antara dua
titik pada struktur

(+) (+) (+)


Baja

 Kuat Tarik Rencana


Komponen struktur yang memikul gaya aksial terfaktor , Nu harus memenuhi :

Nu ≤ Ø Nn

Nu = Gaya akibat beban luar ( u = ultimate )

3
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

Nn = Gaya Nominal = Kekuatan yang disumbangkan oleh baja

Kuat tarik rencanaØ Nn , ditentukan oleh kondisi batas yang mungkin di alami batang
tarik.

a. Kondisi leleh : Ø Nn = 0,9 Ag . fy .


b. Kondisi Fraktur : Ø Nn = 0,75 Ae . fu .

Kondisi fraktur


Ag = Luas penampang kotor

Ae = Luas efektif penampang


Kondisi leleh

fy = Tegangan leleh yang digunakan dalam desain

fu = Kekuatan ( batas ) tarik yang digunakan dalam


desain

Penampang Efektif , Ae

Ø Nn = Ae . fu .
Nu
Ae = A. U
ØNn
Kuat Nominal

x
ada kehilangan tagangan
U = 1 - L ≤ 0,9 akibat lubang pada plat baja

L
P P

x = Eksentrisitas Sambungan

L = Panjang sambungan arah gaya, jarak terjauh antara dua baut pada sambungan

4
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

A = harga luas penampangan yang ditentukan menurut kondisi elemen tarik yang
disambung
a) Penampang berlubang ( Gaya tarik disalurkan oleh baut)

A = Anet = Luas penampang bersih terkecil antara pot 1 – 3 dan 1 – 2 – 3

1
U
P 2 P
U
3

Pot 1 – 3 = Ant = Ag – n . d . t

S 2 .t
 4U
n.d.t+
Pot 1 – 2 – 3 = Ant = Ag –

Dimana, Ag = Luas penampang kotor

t = tebal penampang

d = diameter lubang

S = jarak antar sumbu lubang sejajar komponen

U = jarak antar sumbu lubang pada arah tegak sumbu

b) Penampang tidak berlubang (Gaya tarik disalurkan oleh Las)

las

t
P P h

A = Ag

las

5
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

c) Gaya tarik disalurkan oleh las melintang.

A = Luas penampang yangdisambung las

U = 1, bila seluruh tepi luar penampang di las

d) Gaya tarik disalurkan oleh las memanjang kedua sisi bagian ujung elemen.

A = A plat
l

l>2   U=1
w
2  > l >1,5   U = 0,87

1,5  ≥ l ≥   U = 0,75
 = lebar plat ( jarak antar garis las )
l = panjang las memanjang

Ketentuan tambahan :

a).Penampang I atau T di b / h ≥ 2/3 sambungan pada sayap dengan n baut ≥ 3


perbaris ( arah gaya )

U = 0,9

b). Seperti (a) tetapi b / h < 2 / 3  termasuk plat tersusun

U = 0,85

6
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

c). Semua penampang di - n baut = 2 perbaris ( arah gaya )

U = 0,75

 Kelangsingan Batang Tarik


Untuk menghindari bahaya yang timbul akibat getaran pada batang tarik maka batang

harus didesain cukup kaku dengan memperhatikan kelangsingan batang, 

 ≤ 240 , untuk komponen utama

 ≤ 300 , untuk komponen sekunder

L
 = i , L = panjang batang tarik

I min
I = A ; Imin = Inersia

A = luas penampang

Untuk batang bulat dibatasi l / d ≤ 500

 Keruntuhan Block Geser ( BLOCK SHEAR )


► Selain diperiksa terhadap kegagalan akibat tarik ( leleh maupun fraktur ), maka
komponen tarik juga harus diperiksa terhadap kemungkinan kegagalan akibat geser
( daerah sambungan ).

↔ Kegagalan geser ini disebut “ Block Shear Rupture ”

geser/
shear

Runtuhnya block geser akibat tarik di sekitar baut dapat disebabkan leleh geser,
fraktur geser dan fraktur tarik.

7
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

Terdapat 2 kondisi kerunruhan blok geser, yaitu :

1. Perlelehan geser – retakan tarik


Bila, fu Ant> 0,6 fu Ans

Ø Nn = Ø t ( fu . Ant + 0,6 fy Ags )

2. Retakan geser – Pelelehan tarik

Bila, 0,6 fu Ans >fu Ant

Maka Ø t Nn = Ø t ( fy Agt + 0,6 fu Ans )

Ags = Luas bruto yang mengalami pelelehan geser

Agt = Luas bruto yang mengalami pelelehan tarik

Ans = Luas bersih yang mengalami retakan geser

Ant = Luas bersih yang mengalami retakan tarik

P
s
P

s
S2 S1
S2 S1

 Bidang Tarik
Agt = S t + S t = 2 S t

Ant = ( S t – d/2 t) + ( S t – d/2 t )

=2St–dt

 Bidang Geser
Ags = ( S1 + S2 ) . t + ( S1 + S2 ). t

= 2 ( S1 + S2 ). T

1 1
Ans = ( S1 + S2 – 1 2 d ) t + ( S 1 + S2 - 1 2 d ).t

8
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

Perlu pula diperiksa terhadap kuat balok plat ujung terhadap geser pada baut

Ø t Tn = Ø t ( 0,6 fu ) Ans

 Perencanaan Batang Tekan (Compression Members)


Batang tekan adalah elemen struktur yang hanya menerima aksial gaya tekan saja,
dimana gaya bekerja pada arah longitudinal sumbu bahan.

h/2
N
sumbu bahan sumbu bahan longitudinal
h/2

Sehingga dalam penyambungan harus bertemu pada satu titik joint.

joint
joint

joint
joint

9
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

Kuat tekan komponen struktural yang memikul gaya tekan ditentukan :

1. Bahan → - Tegangan leleh

- Tegangan sisa

- Modulus elastisitas

2. Geometri → - Penampang →

- Panjang komponen, l

-Kondisi ujung dan penopang ↓

(sendi - sendi,jepit-jepit dan seterusnya).

I WF siku

Kondisi Batas ( kekuatan maksimal )


- Tercapainya batas kekuatan

- Tercapainya batas kestabilan

Batas kekuatan (LRFD)

Nu  Nn ;  = 0,85

Nn = Ag . fcr

fy
= Ag . ω

 = Faktor tekuk

 = 1, untuk c < 0,25

10
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

1 lk fy
dimana c = π Lmin √ E

 = 1,25 c2, untuk c  1,2

1 lk fy
dimana c = π Lmin √ E

Ag
. fy
 = 1,25 .
P evler

1
Nn = 1,25 Pevler

 Untuk kondisi tekuk elastis : c  1,5


0 ,877 P evler
Fcr = λc 2 . Fy = 0,877 . Ag

P evler
Nn = Ag . fcr = Ag . 0,877 Ag

1
Nn = 1,15 Pevler

1,43
 = 1,6 − 0,67 λ , untuk 0,25 c  1,2

Nu  Nn ;  = 0,85

fy
Nn = Ag . fcr = Ag . ω

Faktor Panjang Tekuk

Komponen struktur dengan gaya aksial murni umumnya merupakan komponen


pada struktur segitiga (rangka batang) atau merupakan komponen struktural dengan
kedua ujung sendi.

Lk = kc . , l  l

11
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

Batas Kelangsingan

Untuk batang-batang yang direncanakan terhadap tekan, angka perbandingan


kelangsingan dibatasi

Lk
≤ 200
rim

Tekuk Lokal
- Tekuk lokal terjadi apabila tegangan pada elemen penampang mencapai tegangan
kritis plat.

- Tegangan kritis plat tergantung dari perbandingan tebal dan lebar panjang dan tebal,
kondisi tumpuan sifat material.

- Batas kelangsingan elemen penampang komponen struktur tekan

b
= t <r

r = tabel 7.5-1 (peraturan SNI hal 30)

lk

b N
lk

l
t

PanjangMajemuk (Penampang Gabungan)


klx
- Kelangsingan arah sumbu bahan x = ix

12
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

klky
- Kelangsingan arah sumbu bebas bahan y = iy

m 2
- Kelangsingan ideal xy = √ λy 2 +
2
λl

Elemen batang harus lebih stabil dari batang majemuk

λiy λx
> 1,2 > 1,2
λl λl l  50

Sambungan Baja

Pada konstruksi baja dipakai beberapa macam alat sambung yaitu :

a. Paku keeling ( Rivet )


b. Baut ( Bolt )
c. Hight Strength Bolt ( baut mutu tinggi )
d. Las

a. Paku Keling (Rivet)

Sebenarnya pemakain paku keling ( rivet ) sudah mulai ditinggalkan di ganti dengan
baut mutu tinggi, mengingat proses pelaksanaan dilapangan terlalu rumit. Paku keling
dapt membuat sambungan menjadi kaku karena memiliki tahanan geser yang tinggi
( Shear Resistance ), tetapi karena melalui pemanasan & didinginkan , paku keeling
tidak dapat diukur langsung sehingga tidak dapat di masukkan kedalam hitungan
untuk kuat gesernya / shear resistance. Perhitungan sambungan dengan paku keeling
ada dua macam sambungan ;

- Sambungan beririsan satu / tunggal

- Sambungan beririsan ganda

1
2P

1
2P

1
2P

13
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

Kemampuan Sambungan a). Terhadap Geser

b). Terhadap Tumpu

a) Terhadap Geser ( ) τ
Untuk irisan tunggal =  = ¼ .. d2 . 

Untuk irisan ganda =  = 2. 1/4 d2. 

b). Terhadap Tumpu ( σtu ).


Bidang tumpu =  .d ;

 =  .d. t u

 = tebal plat yang disambung

d = diameter paku keling

 = beban yang diizinkan yang dipikul dinding lubang

 tu = 2.  untuk S1 ≥ 2 d

14
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

 tu = 1,6  untuk 1,5 d ≤ S1< 2 d

S1 = jarak paku keeling

 i   2  1,56 2
Menentukan Kekuatan Dukung Paku Keling

a) Untuk Irisan Tunggal.

>geser :  = ¼  d
2
diambil yang terkecil

>tumpu : = . d.  tu

b) Untuk Irisan Ganda.

>geser :  = 1/2  d2 
>tumpu : = . d.  tu

c) Jika Bekerja Gaya Geser Dan Gaya Aksial Maka :

i =
 2
 2  1,56
 i = Tegangan Ideal

15
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

a. Sambungan Baut
Kekuatan nominal dari penyambung individual

Sambungan Irisan tunggal Sambungan Irisan Ganda

( Sambungan berimpit ) ( Sambungan menumpu )

a) Sambungan Geser
e

profil WF

profil T

b) Sambungan Geser eksentris

16
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

c) Sambungan Tarik

d) Sambungan kombinasi Geser – Tarik

 Beban ditransfer dari satu batang ke batang yang lain melalui sambungan diantara
mereka
 Alat yang sederhana untuk mentransfer beban dari satu batang ke batang yang lain
adalah sebuah pen ( baja silindris ) / baut
 Kekuatan nominal pada sambungan tarik
Rn = fub . An

fub = kekuatan tarik bahan baut

An = luas tegangan tarik baut pada bagian berulir

17
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

An = ( 0,75 – 0,79 ). Ab ; sering dipakai 0,75 Ab

Persamaan menjadi : Rn = Fub ( 0,75. Ab )

LRFD – Penyambung

Umum : Ø Rn ≥   i Qi

Ø = factor reduksi

Rn = Resistensi Nominal

 i = factor kelebihan beban

18
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

Qi = beban yang bekerja

Untuk sambungan : Ø Rn ≥ Pu

Ø = 0,75 untuk retakan dalam tarik & tumpu terhadap sisi lubang

Ø = 0,65 untuk geser pada baut mutu tinggi

Pu = beban terfaktor

 Kekuatan Geser Desain - Tanpa ulir pada bidang geser


Ø Rn = Ø ( 0,6 Fub ) m Ab

Ø Rn = 0,65 ( 0,6 Fub ) m Ab

m = banyaknya bidang geser ;

m = 1 irisan tunggal

m = 2 irisan ganda

 Kekuatan Geser – Desain – Ada ulir pada bidang geser


Ø Rn = Ø ( 0,45. Fub). m. Ab

= 0,65 ( 0,45 Fub ) m. Ab

 Kekuatan Tarik Desain


Ø Rn = Ø Fub ( 0,75. Ab ) Ø = 0,75

 Kekuatan Tumpu Desain


1. Ø Rn = Ø ( 2,4. dt. Fu ) Ø = 0,75

- jarak ujung tidak kurang 1,5 d

- jarak pusat ke pusat baut tidak kurang 3 d


S2 >3d

S1>1,5 d
d= diameter lubang

t = tebal plat

2. Untuk lubang beralur pendek tegak lurus pada arah


transmisi beban

Ø Rn = Ø ( 2. d. t. Fu ). Ø = 0,75

19
ADAM KHAIR (201610340311098) Tugas Besar Struktur Baja 2019

3. Untuk baut yang paling berdekatan di pinggir

Ø Rn = Ø ( L. t. Fu ) Ø = 0,75

L = jarak ujung

4. Untuk baut di lubang yang berjarak lebih 0,25

Ø Rn = Ø ( 0,3 . d. t. Fu ) Ø = 0,75

20

Anda mungkin juga menyukai