Anda di halaman 1dari 3

Asssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

ِ ‫ َمنْ يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬.‫ت أَ ْع َمالِنَا‬


ُ‫ض َّل لَه‬ َ ْ‫سنَا َو ِمن‬
ِ ‫سيِّئَا‬ ِ ُ‫ش ُر ْو ِر أَ ْنف‬
ُ ْ‫ستَ ْغفِ ُرهُ َونَ ُع ْو ُذ بِاهللِ ِمن‬
ْ َ‫ستَ ِع ْينُهُ َون‬
ْ َ‫نَ ْح َم ُدهُ َون‬
َ َ َ ‫سلِّ ْم َعلَى‬
َ ‫سيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َو‬
‫ص ْحبِ ِه أ ْج َم ِعيْنَ أ َّما بَ ْع ُد‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.ُ‫ي لَه‬
َ ‫ص ِّل َو‬ َ
َ ‫ضلِ ْلهُ فالَ هَا ِد‬ ْ ُ‫َو َمنْ ي‬

Sebagai hamba Allah yang beriman, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT. yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, iman lahir dan batin kepada kita
semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka hanya semata-mata
menghambakan diri kepada Allah SWT.

Shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW, semoga kita mendapat syafaatnya di hari akhir kelak.

Hadirin dan hadirat yang dirahmati Allah SWT. Dalam kesempatan ini,
perkenankanlah saya disini untuk menyampaikan ceramah agama yang berjudul “Menyontek
Itu Haram”.

Saya yakin saudara sekalian tahu apa itu menyontek, dan juga paling tidak pernah
melakukannya walaupun hanya sekali. Jadi, menyontek adalah kegiatan meniru atau
menjiplak suatu pekerjaan atau karya milik orang lain tanpa izin atau tanpa mencantumkan
sumber. Dari definisinya saja sudah kita ketahui bahwa konotasinya negatif. Di kalangan
pelajar, menyontek sudah menjadi kebudayaan buruk yang dilakukan pelajar untuk
mendapatkan nilai yang maksimal.

Biasanya, pada saat ujian para pelajar menjiplak jawaban temannya, buka buku, buka
kertas “cerpean”, atau sekarang yang lebih canggih lagi buka internet. Banyak sebab
mengapa mereka melakukan hal yang tidak terpuji itu. Salah satunya karena mereka tidak
belajar sehingga tidak siap menghadapi ujian. Selain itu juga banyak yang menyontek karena
mereka ingin praktis, tanpa usaha keras tapi ingin mendapatkan nilai yang maksimal. Sikap
semacam ini tentu bukan sikap pelajar yang baik. Mengapa? Itu karena menyontek
merupakan sebuah kecurangan, dan menyontek adalah sebuah kebohongan. Ketika kita
menyontek dan hasil dari contekan tersebut adalah nilai yang maksimal, para guru dan orang
tua memuji kita. Bahkan teman kita-pun akan memuji kita. Padahal kita tahu bahwa nilai
tersebut bukan hasil dari usaha kita, melainkan hasil dari menyontek. Sedangkan para guru,
orang tua, dan teman-teman kita tidak tahu bahwa itu hasil dari sebuah kecurangan. Apakah
yang demikian ini, tidak bisa disebut berbohong atau menipu? Padahal Rasulullah SAW
sudah memperingatkan kita akan bahaya berbohong. Dalam hadis dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

“Siapa yang menipu kami (umat Islam), maka dia bukan bagian dari kami.” (HR. Muslim 101
dan yang lainnya).

Dan dari Ibnu Mas’ud Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa
Sallam bersabda: “Hendaklah kalian selalu melakukan kebenaran, karena kebenaran akan
menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu
berbuat benar dan bersungguh dengan kebenaran, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang
yang sangat benar. Jauhkanlah dirimu dari bohong, karena bohong akan menuntun kepada
kedurhakaan, dan durhaka itu menuntun ke neraka. Jika seseorang selalu bohong dan
bersungguh-sungguh dengan kebohongan, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang
sangat pembohong.” Muttafaq Alaihi.

Dari hadits di atas sudah dijelaskan bahwa berbohong memang berdampak buruk,
khususnya di masa – masa yang akan datang. Bagaimana tidak sekali berbohong, maka
seseorang akan menutupinya dengan kebohongan yang lain. Selain itu dari sebuah
kebohongan kecil seperti menyontek, akan lahir para koruptor – koruptor di negeri ini. Apa
saudara ingin menjadikannya sebagai suri tauladan ?? Naudzubillahi min dzalik.

Mungkin masih banyak dari saudara/i kita se muslim yang tidak segan menyontek
untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Cara apapun dilakukan, asalkan tidak ketahuan.
Padahal Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit
dan di bumi, Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan" (Q.S. Al-Hujuraat:18).

Allah SWT dalam QS Al-Baqarah (2:9) juga berfirman: Artinya: Mereka hendak
menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri
sedang mereka tidak sadar.

Jadi, menyontek hukumnya adalah haram karena ia perilaku tipu daya, penipuan baik
kepada orang lain maupun pada diri sendiri. Mencontek saat ujian adalah perilaku tipu daya
yang tidak bertanggung jawab yang memiliki dampak besar di masa depan.

Demikian ceramah agama yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga
dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Sumber referensi :

https://pasukansedekah.wordpress.com/2014/03/19/hukum-menyontek-ketika-ujian-apakah-
halal-atau-haram-nilai-ujiannya-cekidot/

https://lampung.tribunnews.com/2014/08/13/ini-tanggapan-mui-tentang-hukum-mencontek-
saat-ujian-sekolah?page=2

Anda mungkin juga menyukai