Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH BRISK WALKING TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA

PENDERITA DIABETES MELITUS


(LITERATUR REVIEW)

Ni Kadek Yuli Rindi Antika1), Ni Kadek Diah Purnamayanti2), Kadek Yudi Aryawan3)
1
Program Studi Ilmu Keperawatana, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
Email: yuliantika57@gmail.com
2
Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
Email: nikadek2019.stikes@gmail.com
3
Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
Email: Aryawankadek45@gmail.com

ABSTRAK
Ni Kadek Yuli Rindi Antika. 2021. Literature Review Pengaruh Brisk Walking Terhadap Kadar
Gula Darah Pada Penderita Diabetes. Skripsi, Program S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Buleleng. Pembimbing (1) Ns. Ni Kadek Diah Purnamayanti, S.Kep.,M.Kep. Pembimbing
(2) Ns. Kadek Yudi Aryawan, S.Kep.,MSi

Latar belakang: mengontrol gula darah sangat penting dilakukan hal tersebut dikarenakan dapat
memperkecil risiko terjadinya komplikasi dibanding dengan yang tidak melakukan pengontrolan gula
darah. Dalam mengontrol gula darah tersebut dapat dijalankan dengan melakukan aktivitas fisik yaitu
salah salah satunya dengan brisk walking maka gula darah dapat terkontrol. Tujuan Penelitian:
Tujuan umum dari literatur review ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Brisk Walking Terhadap
Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus. Metode: Metode yang digunakan dalam menulis
literatur review ini yaitu menggunakan design study integrative review , seperti pencarian artikel
dalam database jurnal penelitian, pencarian melalui internet, tinjauan ulang artikel. Search Enggine
yang digunakan meliputi Google Scholar, Science Direct dan pubmed. Kata kunci yang digunakan
dalam pencarian artikel nasional (berbahasa Indonesia) pada database Google Scholar adalah dengan 3
kata kunci. Hasil: Artikel terakhir yang digunakan dalam literature review ini sebanyak 10 artikel
yang memenuhi kreteria inklusi. Secara keseluruhan peneliti menemukan Pengaruh Brisk Walking
Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus.

Kata kunci: Diabetes Melitus, Brisk Walking, Penurunan Kadar Gula Darah

ABSTRACT
Ni Kadek Yuli Rindi Antika. 2021. Literature Review The Effect of Brisk Walking on Blood Sugar
Levels in Diabetics. Thesis, Nursing S1 Program, Buleleng College of Health Sciences. Advisor (1)
Ns. Ni Kadek Diah Purnamayanti, S.Kep.,M.Kep. Advisors (2) Ns. Kadek Yudi Aryawan, S.Kep.,MSi

Background: controlling blood sugar is very important because it can reduce the risk of
complications compared to those who do not control blood sugar. In controlling blood sugar, it can
be carried out by doing physical activity, one of which is by brisk walking so that blood sugar can be
controlled. Research Objectives: The general objective of this review literature is to determine the
effect of Brisk walking on blood sugar levels in people with diabetes mellitus. Methods: The method
used in writing this review literature is to use an integrative review design, such as searching for
articles in research journal databases, searching through the internet, reviewing articles. The Search
Enggine used includes Google Scholar, Science Direct and pubmed. The keywords used in the search
for national articles (in Indonesian) on the Google Scholar database are 3 keywords. Results: The
last articles used in this literature review were 10 articles that met the inclusion criteria. Overall,
researchers found the effect of Brisk walking on blood sugar levels in people with diabetes mellitus.

Keywords: Diabetes Mellitus, Brisk Walking, Decrease Blood Sug

1
PENDAHULUAN Diabetes melitus lebih banyak daripada laki-
Diabetes Melitus adalah penyakit laki. Berdasarkan usia, penderita diabetes
kronis yang diakibatkan oleh pankreas tidak melitus berada pada rentang usia 55-64 dan 65-
mampu memperoduksi insulin yang cukup dan 74 tahun. (Infodatin, 2018). Menurut Riset
tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) prevalensi
dihasilkan dengan efektif sehingga diabetes melitus di Indonesia berdasarkan
menyebabkan konsentrasi gula darah menjadi diagnosis dokter pada penduduk semua usia
tinggi. Penyakit Diabetes Melitus dapat mencapai 1.017.290 jiwa dimana DKI Jakarta
mengakibatkan berbagai macam keseriusan menempati posisi terbesar yaitu 2,6%. Hal ini
penyakit yaitu stroke, hipertensi, jantung disebabkan oleh masyarakat yang sangat minim
koroner, gagal ginjal, gangguan penglihatan melakukan aktivitas atau sedentary lifestyle.
seperti katarak dan glaucoma, mengalami Sedentary lifestyle terjadi karena tempat tinggal
kerusakan retina pada mata yang masyarakat yang cenderung diperkotaan dan
mengakibatkan kebutaan serta penyakit berteknologi maju sehingga banyak
gangguan pada fungsi hati. Komplikasi lain menghabiskan waktu untuk duduk di dalam
yang sering dialami pederita diabetes mellitus ruangan saat bekerja.
adalah adanya luka yang sulit untuk Menurut Suciana & Arifianto (2019)
disembuhkan. Hal ini disebabkan oleh ada 5 pilar penatalaksaan diabetes melitus yaitu,
peningkatan gula darah yang tinggi sehingga melakukan latihan fisik (olahraga brisk
menyebabkan sirkulasi darah memburuk dan walking, bersepeda dan jogging), melakukan
menghambat proses perbaikan jaringan. pengobatan farmakologi (minum obat
Hambatan dalam proses perbaikan jaringan antihiperglikemia secara teratur dan sesuai
membuat proses penyembuhan berlangsung dengan resep dokter), diit (mengurangi
lambat sehingga menyebabkan infeksi dan konsumsi makanan tinggi glukosa), edukasi
berujung pada amputasi (Listyarini & ana (mencari informasi terupdate mengenai diabetes
fadilah, 2017). Selain itu Diabetes melitus juga melitus), dan memonitor kadar gula darah
merupakan penyakit yang ditandai dengan (memeriksakan kesehatan secara rutin
kadar gula darah yang melebihi dari normal dan dipelayanan kesehatan terdekat). Aktivitas fisik
berlangsung manahun serta ditandai dengan adalah bagian penting dalam 5 pilar
gangguan metabolisme protein, lemak, penatalaksaan diabetes melitus Menurut
karbohidrat yang disebabkan karena (Kurniawan & Wuryaningsih, 2016)
kekurangan hormone insulin, jika dibiarkan dan rekomendasi latihan fisik untuk diabetes
tidak dapat dikontrol maka akan berakibat pada melitus yaitu latihan aerobik yg dilakukan
komplikasi (Damanik & Paskah Rina minimal 3 kali dalam seminggu dengan durasi
Situmorang 1, 2019). 150 menit dalam seminggu, aktivitas fisik
Menurut, IDF (International Diabetes adalah gerakan yang dilakukan dengan
Federation) Tahun 2019), prevalensi penyakit menggunakan otot-otot tubuh baik itu aktivitas
diabetes mellitus dari tahun ke tahun terus yang dilakukan dengan berat, sedang atau
bertambah. Penderita diabetes mellitus di dunia ringan tentunya akan menggunakan energi atau
sebanyak 9,3% (463 juta orang) dan kalori sangat mempengaruhi pada pasien
diperkirakan pada tahun 2030 akan mengalami diabetes melitus tipe karena glukosa darah
peningkatan sebanyak 0,9% menjadi 10,2% dapat masuk dalam sel dengan meningkatnya
(578 juta). Di Benua Asia penderita diabetes metabolisme sel. (Widana et al., 2018).
mellitus mengalami peningkatan sebanyak 74% Brisk walking adalah salah satu
dimana pada tahun 2019 sebanyak 88 juta jiwa aktifitas fisik aerobik yang dapat memperbaiki
dan diperkirakan tahun 2030 sebanyak 155 juta sensitivitas isulin, dapat menurunkan kadar gula
jiwa. Menurut Pusat Data dan Informasi darah, serta dapat memperlancar sistem
Kesehatan, Indonesia berada pada posisi ke-4 peredaran darah, melakukan brisk walking lebih
didunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat efektif dilakukan dibandingkan melakukan
dengan prevalensi penderita diabetes mellitus Range Of Mation terhadap menurunya kadar
sebanyak 8,4 juta penduduk dan diperkirakan gula darah penderita diabetes melitus (Astuti,
pada tahun 2030 akan mencapai 21.3 juta 2017), sedangkan penelitian dari Yunita et al
peduduk. Dari data pada tahun 2018 (2019), menyatakan bahwa brisk walking
berdasarkan jenis kelamin, penderita diabetes merupakan olahraga yang sangat baik dan
pada perempuan (1,8%) dan laki-laki (1,2%) sangat dianjurkan untuk usia 40 tahun dan lebih
yang berarti jumlah perempuan yang terkena dari 40 tahun karena brisk walking mudah

2
dilakukan dan tidak berat ataupun menjadi
beban saat dilakukan dibandingkan dengan
aktivitas fisik lari. Penelitian yang dilakukan
oleh Damanik & Paskah Rina Situmorang
(2019), menunjukan bahwa setelah dilakukan
brisk walking kadar gula darah mengalami
penurunan.
Dari penelitian diatas brisk walking
sangat penting bagi penderita diabetes melitus
karena dapat menurunkan kadar gula darah.
Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik untuk
mengangkat judul literature review “Pengaruh
Brisk Walking Terhadap Kadar Gula Darah
Pada Penderita Diabetes Melitus”

METODE
Penelitian menggunakan desain
literature review atau studi pustaka. Studi
literature review merupakan metode yang
menggunakan pencarian secara sitematis,
seperti pencarian artikel dalam database
jurnal penelitian, pencarian melalui internet,
tinjauan ulang artikel yang berhubungan
pada satu topik. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang bukan dari pengamatan langsung,
akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh peneliti terdahulu.
Sumber data sekunder yang didapatkan
berupa artikel jurnal bereputasi baik
nasional maupun internasional dengan tema Dalam pencarian artikel nasional
yang sudah ditentukan. menggunakan database Google Scholar
artikel yang sudah sesuai dengan penentuan
PICO sebelumnya sesuai dengan topik
bahasan (P: pasien diabetes melitus
populasi dewasa; I: Brisk Walking; C: - ; O:
penurunan kadar gula darah) diperoleh
sebanyak 137 artikel, Kemudian artikel
tersebut difilter kembali sesuai dengan
kriteria inklusi (diterbitakan 5 tahun
terakhir, free full akses tanpa harus masuk
dengan id universitas yang berwenang) dan
eksklusi (artikel diatas 5 tahun dan tidak
free full text) menjadi 99 artikel. Lalu di
filtrasi kembali dengan kriteria inklusi yaitu
sampel diabetes melitus topik pembahasan
sehingga hasil akhir diperoleh 4 artikel
yang sesuai.
Selanjutnya dalam pencarian artikel
internasional (berbahasa Inggris) pada
database Google Scholar, Pubmed, Dan
Tabel 3
Flowchart Proses Pemilihan Artikel Science Direct yang sudah sesuai dengan
penentuan PICO sebelumnya sesuai dengan

3
topik bahasan (P: People With Diabetes gula darah agar tetap dalam rentang normal.
Mellitus; I: Brisk Walking; C: - ; O: Teknik dalam melakukan Brisk Walking
Decrease Blood Sugar) dan diperoleh Exercise, yaitu dengan (1) melakukan
artikel sebanyak 23.500 artikel dari Google peregangan terlebih dahulu (2) mengatur nafas
dan berjalan dengan langkah yang cepat (3)
Scholar, 362 artikel dari Science Direct dan
mengangkat sedikit kepala agar lebih tegak (4)
18 artikel dari Pubmed. Kemudian artikel tekuk lengan siku dengan sudut 90 derajat (5)
tersebut difilter kembali sesuai dengan kepal tangan dengan santai dan letakan
kriteria inklusi tahun publikasi 5 tahun disamping pinggang (6) mulailah mengayunkan
terakhir dari tahun 2016 hingga 2020 lengan kedepan dan menjaga tangan tetap lebih
menjadi sebanyak 17.700 artikel dari rendah dari dada (7) lalu saat melangkah badan
Google Scholar, 104 artikel dari Science dalam posisi tegak serta tumit tumit yang
Direct dan 4 artikel dari Pubmed. Lalu di terdahulu menyentuh tanah diikuti telapak kaki
filtrasi kembali dengan kriteria inklusi dengan ibu jari sebagai tumpuan sebelum kaki
sampel penderita Diabetes Melitus, menilai yang lain memulai langkah (8) lakukan selama
dalam menjalankan latihan brisk walking, 18-20 menit dengan jarak 1,6 km. (Hendrawan,
2020).
free full akses tanpa harus masuk dengan id
Diabetes Mellitus (DM) merupakan
universitas yang berwenang) dan eksklusi suatu penyakit menahun yang ditandai oleh
(artikel Skripsi, Tesis, Disertasi, dan tidak kadar glukosa darah melebihi normal dan
free full text), sehingga hasil akhir gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan
diperoleh sebanyak 4 artikel dari Google protein yang disebabkan oleh kekurangan
Scholar, 1 artikel dari Science Direct dan 1 hormon insulin secara relatif maupun absolut.
artikel dari Pubmed artikel yang sesuai. Bila hal ini dibiarkan tidak terkendali dapat
Sejauh ini jumlah artikel yang diperoleh terjadi komplikasi metabolik akut maupun
sebanyak 6 artikel internasional. Total komplikasi vaskuler jangka panjang, baik
jumlah artikel nasional dan internasional mikroangiopati maupun makroangiopati
yang akan dilakukan analisis yakni Damanik & Paskah Rina Situmorang (2019),
oleh karenanya disebutkan bahwa olahraga
sebanyak 10 artikel, jumlah tersebut sudah
secara teratur efektif memperbaiki kendali
mencukupi lalu selanjutnya diidentifikasi glukosa darah, mempertahankan atau
dan disajikan dalam bentuk tabel. menurunkan berat badan, serta dapat
Tabel 2 meningkatkan kadar kolesterol HDL. Pada
Kriteria inklusi berdasarkan PICO kedua tipe Diabetes Melitus, dengan melakukan
Kriteria Inklusi latihan jasmani atau olahraga terbukti dapat
Population/Problem Pasien diabetes meningkatkan pemakaian glukosa oleh sel
melitus sehingga KGD turun. (Damanik & Paskah Rina
Intervention Brisk walking Situmorang, 2019).
Comparators - Menurut Penelitian yang dilakukan oleh
Outcomes Penurunan kadar Damanik & Paskah Rina Situmorang (2019),
gula darah pada
dijabarkan bahwa jalan cepat merupakan salah
penderita diabetes
melitus
satu olahraga aerobik yang dapat menjaga KGD
Study Design Deskriptif analitik dalam rentang normal. Selain bermanfaat untuk
dan cross sectional, menjaga KGD olahraga yang bersifat aerobik
analitik korelasi juga dapat bermanfaat untuk menurunkan
dan cross sectional, resiko komplikasi Diabetes Melitus, penyakit
obsevasinal jantung dan stroke, hasil penelitian yang
analitik, survey didapatka bahwa hasil penelitian menunjukkan
analitik, case bahwa mayoritas pendetita Diabetes Melitus
control mengalami penurunan kadar gula darah. Hasil
Publicity Years 2016 – 2020 analisis data menggunakan wilcoxon test
Language Inggris, Indonesia diperoleh nilai p hitung 0,002 < 0,05 Hasil
penelitian menunjukan penurunan kadar gula
darah sebesar 2,63 mg/dl.
HASIL PEMBAHASAN Kemudian penelitian yang dilakukan
Brisk walking adalah salah satu Astuti (2017), dalam penelitian nya dijelaskan
olahraga aerobik yang dapat menjaga kadar bahwa brisk walking dapat memberikan

4
manfaat kesehatan seperti dapat menurunkan diabetes mellitus: a randomized crossover study
kadar glukosa darah pada penderita diabetes Daizy” dijelaskan bahwa hasil penelitian yang
melitus serta manfaat yang dapat di dapatkan dilakukan menunjukkan Pasien grup A
ketika melakukan kegiatan ini salah satunya menunjukkan peningkatan yang signifikan pada
yaitu dapat mengurangi resiko diabetes hasil glukosa darah lima poin dan HbA1c setelah
penelitian yang didapat dijabarkan bahwa hasil perbentuk olahraga pasca makan (p <0,001),
penelitaian brisk walking 0.004 (<0.05) dan yang dimitigasi setelah beralih ke satu kali
active lower range of motion mendapatkan latihan sehari-hari (p <0,001). Sedangkan
hasil 0.001 (<0.05). pasien kelompok B menunjukkan perbaikan
Oleh karena itu Latihan fisik atau profil glukosa dan HbA1c (p <0,001) setelah
jasmani sangat dianjurkan oleh penderita dilakukan pasca makan, olahraga, dibandingkan
Diabetes Melitus dimana harus diialkukan dengan satu kali olahraga sehari-hari. Pada
secara teratur dan berkelanjutan, dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh Kumar (2019)
seminggu melakukan latihan 3-4 kali selama hasil penelitian didapat menunjukkan secara
kurang lebih 30 menit yang sifatnya sesuai singkat bahwa gabungan bentuk jalan cepat dan
dengan kemampuan. Salah satu contoh latihan latihan pilates lebih baik jika dibandingkan
ringan yang bisa dilakukan oleh penderita hanya dengan latihan jalan cepat atau pilates
diabetes adalah berjalan kaki selama 30 menit saja.
dan berjalan cepat (brisk walking) selama 20 Hasil review yang di dapatkan dapat
menit. Jalan cepat atau brisk walking menjadi bahan masukan bagi perawat maupun
merupakan salah satu olahraga aerobik yang tenaga kesehatan lainnya dalam pemberian
dapat menjaga kadar gula darah dalam rentang asuhan keperawatan. Banyak program-program
normal. Selain bermanfaat untuk menjaga kadar untuk mencegah terjadinya kenaikan gula darah
gula darah olahraga yang bersifat aerobik juga pada penderita Diabetes melitus.
dapat bermanfaat untuk menurunkan risiko Pengembangan program penanganan penurunan
diabetes (Listyarini & ana fadilah, 2017) hasil gula darah berbasis kesehatan masyarakat bisa
penelitian menunjukkan adanya penurunan dilakukan dengan memberikan sosialisasi dan
kadar gula darah dengan rata-rata rat 19,26 dilanjutkan dengan pengukuran gula darah dan
mg/dl yaitu penelitian kelompok intervensi lakukan intervensi brisk walking kepada
dengan nilai p : 0,007(a<0,05) Hasil penelitian masyarakat yang terinklusi sebagai responden.
kelompok non intervensi dengan nilai p : Brisk walking adalah salah satu latihan gerak
0,002(a<0,05). Dari hasil penelitian ini adanya dengan intensitas sedang yang dapat
perbedaan antara kelompok intervensi dan non menurunkan gula darah.
intervensi. Terdapat beberapa rentan waktu
Penelitian yang dilakukan oleh lamanya dilakukan brisk walking pada beberapa
Sklempe Kokic et al (2018) menunjukan hasil artikel yang dibahas diatas. Masyarakat
penelitian bahwa jalan cepat selama 30 menit Indonesia saat ini masih kurang menyadari akan
pada penderita diabetes melitus gestasional pentingnya hidup sehat. Hal ini terjadi karena
yang dilakukan 2 kali dalam seminggu terbukti kurangnya minat atau semangat masyarakat
dapat menurunkan kadar gula darah. Ada 2 terhadap olahraga dan hidup sehat. Aktivitas
kelompok, dari dua kelompok diatas kelompok fisik dapat meningkatkan dan mencegah
eksperimen memiliki efek menguntungkan pada timbulnya penyakit salah satunya penyakit
kadar gula darah puasa yaitu (P <0,001). diabetes melitus. Partisipasi dalam aktivitas
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh fisik juga dikenal dapat mengurangi depresi,
Ramajayam (2020), dalam hasil penelitiannya stress, kecemasan dan meningkatkan
menunjukkan bahwa kelompok eksperimen kemampuan dalam berkonsentrasi.
mengalami penurunan yang signifikan variabel Mekanisme brisk walking menurunkan
terpilih kadar glukosa darah puasa dan kadar gula darah berdasarkan hasil temuan dari 10
post prandial yang sedang karena efek dari artikel yang di temukan, brisk walking efektif
program pelatihan jalan cepat. untuk menurunkan gula darah pada pasien DM.
Aktivitas fisik setelah makan dapat Dalam Penelitian Damanik & Situmorang
membantu mengurangi lebih banyak pada (2019), brisk walking menunjukan penurunan
hiperglikemia pasca-prandial (PPH), dan dapat kadar gula darah rata-rata 2,63 mg/dl dengan
berkurang risiko CV lebih efektif. Pada rata-rata gula darah pre intervensi 225,63 mg/dl
penelitian yang dilakukan oleh Pahra et al dan post intervensi 223,02 mg/dl. Menurut
(2017) berjudul “Impact of post-meal and one- penelitian Astuti (2017), brisk walking
time daily exercise in patient with type 2 menunjukan penurunan kadar gula darah rata-

5
rata 217,40 mg/dl sebelum dilakukan intervensi dilanjutkan dengan 4500-4800 langkah selama
dan rata-rata gula darah 197,87 mg/dl setelah 120 hari. Kumar (2019), sebelum dialukan
dilakukan intervensi. Penelitian yang dilakukan intervensi rata-rata KGD puasa 91,16 mg/dl
Listyarini & ana fadilah (2017), dimana dalam mengalami penurunan setelah dilakukan
penelitian ini didapatkan hasil pengukuran gula intervensi selama 3 bulan menjadi 88,43 mg/dl.
darah pada kelompok yang mengikuti brisk (Cigarroa et al 2020), setelah dilakukan
walking pre intervensi rata-rata adalah 204,05 intervensi rata-rata KGD puasa brisk walking
mg/dl, dan post intervensi rata-rata 184,79 menglami penurunan menjadi 94,1 mg/dl.
mg/dl. Jadi, Brisk walk exercise mampu
Yunita et al (2019), hasil gula darah menurunkan kadar gula darah karena ketika kita
pada kelompok brisk walking pre intervensi melakukan gerakan tersebut selama 15 menit
rata-rata 295 mg/dl, gula darah pada post maka detak jantung akan meningkat dan
intervensi rata-rata 283,53 mg/dl. Lakhdar et al bernapas jadi lebih sulit. Otot pada tubuh akan
(2020), hasil gula darah pada kelompok brisk membutuhkan lebih banyak glukosa yang
walking gula darah puasa pada pasien laki-laki terkandung dalam darah. Aktivitas inilah yang
2.13 g/L dan gula gula darah pasca prandial akan menjaga kadar gula dalam darah tetap
2.34 g/L, dan setelah dilakukan intervensi gula normal. Ini juga akan membuat insulin dalam
darah puasa menurun menjadi 1.50 g/L dan tubuh bekerja lebih baik. Hal ini karena kerja
gula darah pasca prandial menurun menjadi insulin selain terhadap metabolisme
1.38 g/L, sedangkan hasil gula darah pada karbohidrat, juga bekerja pada jaringan lemak
kelompok brisk walking pada pasien dan protein. Sedangkan tempat bekerja ada
perempuan rata-rata gula darah puasa 2.24 g/L, didalam hati, otot, dan jaringan lunak dengan
sedangakan gula darah pasca prandial rata-rata sifat anabolik dan anti kataboliknya. Dan
2.34 g/L, dan setelah dilakukan intervensi gula sekitar 80-85% insulin bekerja di hati. Latihan
darah puasa menurun menjadi 1.45 g/L dan jalan kaki bila dilakukan secara teratur dapat
gula darah pasca prandial menurun menjadi meningkatkan reaksi insulin, merangsang
1.45 g/L. Sklempe Kokic et al (2018), pada sintesis glikogen melalui peningkatan aksi
kelompok kontrol rata-rata gula darah puasa insulin dan merangsang transportasi glukosa
4,44 mmol/L sedangkan pada kelompok oleh tranporter glukosa GLUT4.
ekperimen mengalami penurunanan selama 6 Yunita et al (2019) Berdasarkan 10
minggu yaitu rata-rata gula darah 4,32 artikel yang di gunakan, brisk walking berperan
mmol/L, sedangkan Pada kelompok kontrol penting dalam mengontrol gula darah karena
rata-rata gula darah posprandial 5,30 mmol/L pada saat melakukan brisk walking terjadi
sedangkan pada kelompok eksperimen kontraksi otot yang dapat membantu sel untuk
mengalami penurunanan selama 6 minggu dapat mengambil glukosa dan menggunakanya
yaitu rata-rata gula darah posprandial 4,66 sebagai energi. pada saat otot berkontraksi
mmol/L. dapat mempermudah glukosa untuk masuk
Ramajaym (2020), Sebelum dilakukan kedalam sel, dan terjadilah penurunan resistensi
intervensi pada kelompok ekperimen gula darah insulin dan sebaliknya sensitivitas insulin
puasa 178,7 mg/dl setelah dilakukan intervensi meningkat, sehingga hal ini yang menyebabkan
selama 12 minggu menurun menjadi 126,7 terjadi penurunan kadar gula darah. Efek ini
mg/dl Sedangkan pada grup kontrol gula darah hanya terjadi setiap kita melakukan brisk
puasa 176,1 dan tidak terjadi penurunan KDG walking tidak merupakan efek yang menetap
yaitu 180,3 mg/dl. Ramajaym (2020), sebelum oleh karena itu brisk walking harus dilakukan
dilakukan intervensi pada kelompok ekperimen secara rutin.
gula darah puasa 178,7 mg/dl setelah dilakukan Kesehatan penting bagi manusia,
intervensi selama 12 minggu menurun menjadi karena tanpa kesehatan yang baik, setiap
126,7 mg/dl sedangkan pada grup kontrol gula manusia akan sulit dalam melakukan aktivitas
darah puasa 176,1 dan tidak terjadi penurunan sehari-hari. Semakin padatnya aktivitas yang
KDG yaitu 180,3 mg/dl. Sedangkan penelitian dilakukan seseorang menjadikan mengabaikan
yang dilakukan oleh (Pahra et al., 2017), masalah olahraga. Olahraga pada dasarnya
olahrga setelah makan (jalan cepat intensitas merupakan kebutuhan setiap manusia di dalam
1500–1600 langkah selama 60 hari, olahraga kehidupan, agar kondisi fisik dan kesehatannya
sebelum sarapan pagi (jalan cepat intensitas tetap terjaga dengan baik. Oleh karena itu,
4500–4800 langkah dari hari ke 61-120. Brisk manusia ingin berusaha menjaga kesehatannya
walking diberikan dengan intensitas 15 menit dan salah satu cara agar kesehatan tetap terjaga
setelah makan dengan 1400-1600 langkah dengan baik adalah melalui olahraga atau

6
aktivitas fisik. Terhadap walking pertama
Literature review ini memiliki point Kadar diberikan dilakukan
yang penting bagi penderita diabetes melitus Glukosa dengan pada hari
untuk melakukan olahraga brisk walking dalam Darah Pasien intensitas 30 pertama
menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes kali permenit sebelum
melitus Di dengan dilakukan
DM. Brisk walking efektif dilakukan selama 30
Persadia Rs waktu 9 hari. intervensi,
menit setiap sesinya dan dalam kurun waktu Panti Wilasa Sedangkan dan
minimal selama 7 hari. dalam artikel juga Citarum aktif lower pengukuran
dijelaskan pentingnya dilakukan terapi brisk Semarang range of selanjutnya
walking bagi penderita DM, solusi maupun (Astuti motion juga dilakukan
saran untuk tenaga kesehatan dalam hal (2017) diberikan pada hari ke
menurunkan persentase kejadian DM pada dengan sembilan
lanjut usia maupun pada orang dewasa. Semoga intensitas 30 setelah
kedepannya literature ini dapat dikembangkan kali permenit dilakukan
dan dijadikan landasan suatu penelitian yang dengan intervensi.
waktu 9 hari.
akan dilakukan.
1) Hasil
Tabel 3 penelitian
Hasil Analisis Jurnal brisk
No Judul dan Metode dan Outcame walking
Peneliti Hasil menunjuka
1 Pengaruh Peneliti Gula darah n
Jalan Cepat menggunakan yang diukur penurunan
(Brisk metode quesi adalah gula kadar gula
Walking) experiment, darah darah rata-
Terhadap brisk walking sewaktu, rata 217,40
Penurunan diberikan pengukuran mg/dl
Glukosa dengan pertama sebelum
Darah Pada intensitas 30 dilakuan dilakukan
Pasien kali permenit pada hari intervensi
Diabetes dengan waktu pertama, dan rata-
Mellitus 7 kali selama pengukuran rata gula
Tipe II seminggu. selanjutnya darah
Yang 1) Hasil dilakukan 197,87
Berobat penelitian setiap hari mg/dl
Jalan di brisk setelah setelah
Rumah walking melakukan dilakukan
Sakit menunjukan brisk intervensi.
Umum penurunan walking 2) Sebelum
Imelda kadar gula selama 7 dilakukan
Pekerja darah rata- hari. Intervensi
Indonesia rata 2,63 aktive
Medan mg/dl lower
(Damanik & dengan range of
Situmorang rata-rata motion
(2019) gula darah rata-rata
pre gula darah
intervensi sewaktu
225,63 201.00
mg/dl dan mg/dl dan
post setelah
intervensi dilakukan
223,02 intervensi
mg/dl. selam 9
hari
menurun
2 Efektivitas Peneliti Gula darah menjadi
Active Lower menggunaka yang diukur 167,13
Range Of n metode adalah gula mg/dl
Motion Dan quesi darah
Brisk experiment, sewaktu,
Walking brisk pengukuran 3 Brisk Peneliti Gula darah

7
Walking menggunak yang diukur Melitus Tipe dengan waktu pertama
Dapat an metode adalah gula 2 (Yunita et yang sama dilakukan
Menurunkan quesi darah al (2019) yaitu pada di hari
Kadar experiment, sewaktu. tanggal 17 pertama
Glukosa brisk Pengukuran april- 26 mei sebelum
Darah Pada walking pertama 1) Hasil gula dilakukan
Penderita diberikan dilakukan darah pada intervensi
Diabetes dengan pada hari kelompok ,
Mellitus di intensitas pertama brisk sedangka
Desa 30 kali sebelum walking pre n
permenit diberikan intervensi pengukur
Klumpit dengan intervensi, rata-rata an
Kecamatan waktu 3 sedangkan 295 mg/dl, selanjutn
Gebog kali dalam pengukuran gula darah ya
Kabupaten seminggu selanjutnya pada post dilakukan
Kudus selama 4 dilakukan intervensi pada hari
(Listyarini & minggu. pada minggu rata-rata ke 40
ana fadilah 1) Hasil ke empat 283,53 setelah
(2017) pengukuran setelah mg/dl. dilakukan
gula darah diberikan intervensi
pada intervensi. Hasil gula .
kelompok darah pada
yang kelompok
mengikuti relaksasi otot
brisk progresif
walking pre sebelum
intervensi dilakukan
rata-rata intervensi rata-
adalah rata 313 mg/dl,
204,05 sedangkan
mg/dl, dan setelah
post diberikan
intervensi intervensi gula
rata-rata darah menurun
184,79 menjadi
mg/dl. 276,87 mg/dl
2) Hasil 5 Effectiveness Peneliti 1. Kelompo
pengukuran of Brisk menggunakan k brisk
darah pada Walking metode quesi walking
kelompok Exercise on experiment, pada laki-
non Glycaemic Brisk walking laki gula
intervensi Control and diberikan darah
nilai gula Cardio- dengan yang
darah rata- Vascular intensitas 2 km diukur
rata 208,28 Risk Factors dengan waktu adalah
mg/dl. in Patients 30 menit, 3 gula
with Type 2 kali seminggu darah
Diabetes selama 7 puasa dan
(Lakhdar et bulan. gula
4 Efektivitas Peneliti 1) Pada al (2020) 1) Hasil gula darah
Antara Brisk menggunakan kelompo darah pada pasca
Walking metode quesi k brisk kelompok prandial.
xercise Dan experiment, walking brisk 2. Kelompo
Relaksasi Brisk walking gula walking k brisk
Otot diberikan darah gula darah walking
Progresif selama 30 yang puasa pada pada
Terhadap menit pada diukur pasien laki- perempua
Penurunan tanggal 17 adalah laki 2.13 n, gula
Kadar Gula April- 26 mei gula g/L dan darah
Darah Pada Sedangkan darah gula gula yang
Pasien relaksi otot sewaktu. darah pasca diukur
progresif juga Pengukur prandial adalah
Diabetes diberikan an 2.34 g/L, gula

8
dan setelah darah (2018) kelompok intervensi,
dilakukan puasa dan ekperimen sedangkan
intervensi dan gula mengalami pengukuran
gula darah darah penurunanan selanjutnya
puasa pasca selama 6 dilakukan
menurun prandial. minggu yaitu pada minggu
menjadi rata-rata ke 6 setelah
1.50 g/L gula darah intervensi.
dan gula 4,32 mmol/L
darah pasca
prandial 2)Pada
menurun kelompok
menjadi kontrol rata-
1.38 g/L rata gula darah
posprandial
Hasil gula 5,30 mmol/L
darah pada sedangkan
kelompok pada kelompok
brisk walking ekperimen
pada pasien mengalami
perempuan penurunanan
rata-rata gula selama 6
darah puasa minggu yaitu
2.24 g/L, rata-rata gula
sedangakan darah
gula darah posprandial
pasca prandial 4,66 mmol/L
rata-rata 2.34 7 Effect Of Peneliti Gula darah
g/L, dan Brisk menggunakan yang diukur
setelah Walking On metode quesi dalam
dilakukan Selected experiment, penelitian
intervensi gula Blood Brisk walking ini adalah
darah puasa Glucose diberikan gula darah
menurun Levels Of dengan puasa pada
menjadi 1.45 Type-II intensitas 5 kelompok
g/L dan gula Diabetics Of kali seminggu eksperimen
darah pasca Middle Aged selama 12 dan
prandial Men minggu selama kelompok
menurun (Ramajaym pukul 5 am - 6 kontrol.
menjadi 1.45 (2020) am. Gula darah
g/L. 1) Sebelum akan di
6 Combination Peneliti Gula darah dilakukan lakuan
of a menggunakan yang diukur intervensi sebelum
structured metode quesi pada pada dilakukan
aerobic and experiment, penelitian kelompok intervensi
resistance Brisk walking ini adalah ekperimen dan 12
exercise diberikan gula darah gula darah minggu
improves dengan puasa. Yang puasa 178,7 setelah
glycaemic intensitas menjadi mg/dl diberikan
control in dengan 30 subjek setelah intervensi.
pregnant menit, 2 kali adalah dilakukan
women seminggu kelompok intervensi
diagnosed selama 6 kontrol dan selama 12
with minggu kelompok minggu
gestational 1)Pada eksperimen. menurun
diabetes kelompok Pengukuran menjadi
mellitus. A kontrol rata- gula darah 126,7 mg/dl
randomised rata gula pertama Sedangkan
controlled darah puasa dilakukan pada grup
trial 4,44 pada hari kontrol gula
(Sklempe mmol/L pertama darah puasa
Kokic et al sedangkan sebelum 176,1 dan
pada dilakukan tidak terjadi

9
penurunan intensitas
KDG yaitu 4500–4800
180,3 mg/dl langkah
dari hari ke
Sebelum 61-120.
dilakukan
Intervensi pada Brisk walking
kelompok diberikan
ekperimen dengan
rata-rata gula intensitas 15
darah post menit setelah
prandial makan dengan
219,25 mg/dl 1400-1600
dan mengalami langkah
penurunan dilanjutkan
setelah 12 dengan 4500-
minggu yaitu 4800 langkah
189,37 mg/dl selama 120
sedangakn gula hari.
darah pada 9 Isolated and Peneliti Gula darah
grup kontrol Combined menggunakan yang diukur
rata-rata 220,8 Effect Of metode quesi dalam
dan Brisk experiment, peneitia ini
mengalami Walking And grup brisk adalah gula
sedikit Pilates walking, grup darah puasa.
penurunan Training On pilates dan Dalam brisk
yaitu 222 Blood grup brisk walking ini
mg/dl Glucose walking sama- dibagi
8 Impact of Peneliti 1) Gula Level Among sama diberikan menjadi 3
post-meal menggunakan darah Middle Aged dengan group, yaitu
and one-time metode quesi yang Women intensitas 30 group brisk
daily experiment, diukur menit 3 kali walking,
exercise in brisk walking dalam (Kumar seminggu group pilates
patient with diberikan penelitian (2019) selama 3 dan group
type 2 dengan ini adalah bulan. brisk
diabetes intensitas 15 gula 1) Grup 1 walking dan
mellitus: a menit setelah darah brisk pilates.
randomized makan dengan puasa walking Pengukuran
crossover 1400-1600 setelah sebelum gula darah
study Daizy langkah mengikut dialukan dilakukan
(Pahra et al., dilanjutkan i 120 hari intervensi sebelum
2017) dengan 45 brisk rata-rata intervensi
menit brisk walking. KGD puasa dan
walking 15 91,16 mg/dl pengukuran
menit sebelum mengalami gula darah
makan dengan penurunan puasa
4500-4800 setelah selanjutnya
langkah selama dilakukan dilakukan
120 hari . intervensi setelah
- Olahrga selama 3 diberikan
setelah bulan intervensi
makan menjadi selama 3
(jalan cepat 88,43 mg/dl bulan.
intensitas 2) Grup 2
1500–1600 pilates
langkah sebelum
selama 60 dialukan
hari intervensi
- Olahrga rata-rata
sebelum KGD puasa
sarapan 88,62 mg/dl
pagi (jalan mengalami
cepat penurunan

10
setelah 95,8 mg/dl
dilakukan 3) setelah
intervensi dilakukan
selama 3 intervensi
bulan rata-rata
menjadi KGD puasa
84,88 mg/dl brisk
walking
Grup 3 menglami
kombinasi penurunan
antara brisk menjadi
walking & 94,1 mg/dl
pilates sebelum
dialukan
intervensi rata-
rata KGD Tabel 4
puasa 92,46 Quality Scoring Of Included Studies
mg/dl First Stud Sampli Method Analy Sc
mengalami Outher y ng Detail sis ore
penurunan Type
setelah 6 2 1 3 12
Daman
dilakukan (Clin (Purpo (Gluko (Statist
intervensi ik &
Paskah ical sive) meter) ik
selama 3 bulan trial/ inferen
menjadi 87,83 Rina
Situmo quasi sial)
mg/dl )
rang
10 Association Penelitian ini Gula darah
between menggunakan yang diukur (2019)
Walking metode cross- dalam Astuti 6 3 1 3 13
Pace and sectional. grup penelitian (2017) (Clin (Gluko (Statist
Diabetes:Fin slow walking, ini adalah ical (Total meter) ik
dings from grup avarage gula darah trial/ sampli inferen
the Chilean walking dan puasa. quasi ng) sial)
National grup brisk Sehari )
Health walking sama- sebelum Listyar 6 2 1 3 12
Survey 2016– sama diberikan diberikan ini & (Clin (Purpo (Gluko (Statist
2017 dengan intervensi ana ical sive) meter) ik
(Cigarroa et intensitas yang kelompok fadilah trial/ inferen
sama yaitu melakukan (2017) quasi sial)
al 2020)
selama 40 pengukuran )
menit. darah Yunita 6 2 1 3 12
1) setelah dengan rata- et al (Clin (Purpo (Gluko (Statist
dilakukan rata >126 (2019) ical sive) meter) ik
intervensi mg/dl. trial/ inferen
slow Kemudian quasi sial)
walking gula darah )
rata-rata akan diukur
KGD puasa kembali Lakhda 6 2 1 3 12
menglami setelah r et al (Clin (Purpo (Gluko (Statist
penurunan diberikan (2020) ical sive) meter) ik
menjadi intervensi. trial/ inferen
97,2 mg/dl quasi sial)
2) setelah )
dilakukan
intervensi Sklemp 6 3 1 2 12
rata-rata e (Clin (Total (Gluko (Deskr
KGD puasa Kokic ical sampli meter) iptif
Average et al trial/ ng) statisti
walking (2018) quasi k)
menglami )
penurunan
Ramaja 6 2 1 2 11
menjadi
yam (Clin (Purpo (Gluko (Deskr

11
(2020) ical sive) meter) iptif bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah
trial/ statisti olahraga yang bersifat aerobik juga dapat
quasi k)
)
bermanfaat untuk menurunkan resiko
diabetes dan dapat meminimalkan
(Pahra 6 3 1 3 13 komplikasi.
et al., (Clin (Total (Gluko (Statist Kita sebagai pemberi asuhan
2017) ical sampli meter) ik keperawatan yang bersifat holistik dan
trial/ ng) inferen
quasi sial) komprehensif akan sangat berpengaruh pada
) tingkat derajat kesehatan yang optimal. Peran
perawat dalam hal ini mampu menjadi jembatan
Kumar 6 3 1 3 13
yang profesionalisme dalam memberikan
(2019) (Clin (Total (Gluko (Statist
ical sampli meter) ik tindakan keperawatan dalam proses
trial/ ng) inferen perkembangan yang diharapkan nantinya. Saran
quasi sial) ditujukkan kepada Instutusi pendidikan
)
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
Cigarro 6 2 1 2 11 mahasiswa untuk meneliti hal ini lebih lanjut
a et al (Clin (Purpo (Gluko (Deskr dan kemudian untuk diharapkan hasil penelitian
(2020) ical sive) meter) iptif ini dapat berguna sebagai informasi yang tepat
trial/ statisti
quasi k) untuk meningkat wawasan mengenai pengaruh
) brisk walking terhadap kadar gula darah pada
pederita diabetes melitus, dan yang terakhir
untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat
SIMPULAN dan SARAN menggunkan literature ini sebagai panduan
Diabetes Mellitus (DM) merupakan dalam hal yang dapat mempengaruhi
suatu penyakit menahun yang ditandai oleh pengontrolan kadar gula darah dan memberikan
kadar glukosa darah melebihi normal dan informasi kepada penderita diabetes melitus
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak sebagai referensi dalam hal hal mempengaruhi
dan protein yang disebabkan oleh aktivitas jalan cepat (brisk walking) terhadap
kekurangan hormon insulin secara relatif kadar gula darah.
maupun absolut. Aktifitas fisik merupakan
cara yang sangat penting untuk dilakukan DAFTAR PUSTAKA
oleh penderita diabetes mellitus terutama
Astuti, R. D. (2017). Efektivitas Active Lower
dalam menangani peningkatan glukosa
Range Of Motion Dan Brisk Walking
dalam darah. Salah satu latihan yang Terhadap Kadar Glukosa Darah Pasien
dianjurkan adalah latihan jalan cepat (brisk Diabetes Melitus Di Persadia Rs Panti
walking) brisk walking dapat memberikan Wilasa Citarum. 004.
manfaat kesehatan seperti dapat
menurunkan kadar glukosa darah pada Cigarroa, I., Espinoza-Sanhueza, M. J., Lasserre-
penderita diabetes melitus serta manfaat Laso, N., Diaz-Martinez, X., Garrido-
yang dapat di dapatkan ketika melakukan Mendez, A., Matus-Castillo, C., Martinez-
kegiatan ini salah satunya yaitu dapat Sanguinetti, M. A., Leiva, A. M.,
mengurangi resiko diabetes. Petermann-Rocha, F., Parra-Soto, S.,
Berdasarkan literature review yang Concha-Cisternas, Y., Troncoso-Pantoja,
C., Martorell, M., Ulloa, N., Waddell, H.,
sudah dilakukan sebelumnya pada 10 jurnal
& Celis-Morales, C. (2020). Association
dapat ditarik kesimpulan bahwa jalan cepat Between Walking Pace And Diabetes:
(brisk walking) merupakan aktivitas fisik Findings From The Chilean National
yang dapat menurunkan kadar gula darah Health Survey 2016–2017. International
pada pasien diabetes melitus, jalan cepat Journal Of Environmental Research And
atau brisk walking merupakan salah satu Public Health, 17(15), 1–10.
olahraga aerobik yang dapat menjaga kadar Https://Doi.Org/10.3390/Ijerph17155341
gula darah dalam rentang normal. Selain

12
Damanik, H., & Paskah Rina Situmorang 1, 2. And Cardio- Vascular Risk Factors In
(2019). Pengaruh Jalan Cepat (Brisk Patients With Type 2 Diabetes. 10, 53–62.
Walking) Terhadap Penurunan Glukosa
Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe Listyarini, Anita Dyah, & Ana Fadilah. (2017).
Ii Yang Berobat Jalan Di Rumah Sakit Brisk Walking Dapat Menurunkan Kadar
Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Glukosa Darah. Jurnal Keperawatan.
Jurnal Ilmiah Keperawatan, 5(2), 629–634. Http://Jurnal.Stikescendekiautamakudus.A
c.Id/Index.Php/Stikes/Article/View/187
Hendrawan, N. T. (2020). Jurnal Ilmiah
Fisioterapi ( Jif ) Volume 03 Nomor 02 Nur, A., Wilya, V., & Ramadhan, R. (2016).
Agustus 2020 Pengaruh Aerobic Exercise Kebiasaan Aktivitas Fisik Pasien Diabetes
Untuk Meningkatkan Fleksibilitas Mellitus Terhadap Kadar Gula Darah Di
Hamstring Pada Calon Jamaah Umrah Rumah. 41–48.
Kbih Al-Ikhlas Jakarta Jurnal Ilmiah
Fisioterapi ( Jif ) Volume 03 Nomor 02 Olsen, J., & Baisch, M. J. (2014). An Integrative
Agustus 2020. 03, 8–15. Review Of Information Systems And
Terminologies Used In Local Health
Idf (International Diabetes Federation). (2019). Departments. Journal Of The American
The Global Picture. In The World’s Wine Medical Informatics Association, 21(E2).
Markets: Globalization At Work. Https://Doi.Org/10.1136/Amiajnl-2013-
Https://Doi.Org/10.4337/9781845420765.0 001714
0011
Pahra, D., Sharma, N., Ghai, S., Hajela, A.,
Indrawan, Y., & Riyoko, E. (2020). Kebijakan Bhansali, S., & Bhansali, A. (2017). Impact
Dispora Kota Palembang Dalam Of Post - Meal And One - Time Daily
Megembangkan Minat Masyarakat Untuk Exercise In Patient With Type 2 Diabetes
Berolahraga. Halaman Olahraga Nusantara Mellitus : A Randomized Crossover Study.
(Jurnal Ilmu Keolahragaan), 3(2), 157. Diabetology & Metabolic Syndrome, 5–11.
Https://Doi.Org/10.31851/Hon.V3i2.4449 Https://Doi.Org/10.1186/S13098-017-
0263-8
Indriani, S., Amalia, I. N., & Hamidah, H. (2019).
Hubungan Antara Self Care Dengan Ramajayam, D. M. (2020). Effect Of Brisk
Insidensi Neuropaty Perifer Pada Pasien Walking On Selected Blood Glucose
Diabetes Mellitus Tipe Ii Rsud Cibabat Levels Of Type-Ii Diabetics Of Middle
Cimahi 2018. Jurnal Ilmu Kesehatan Aged Men. 8(9), 892–900.
Bhakti Husada: Health Sciences Journal,
10(1),5467.Https://Doi.Org/10.34305/Jikbh Riskesdas.
.V10i1.85 (2018).Laporan_Nasional_Rkd2018_Final.
Pdf.
Infodatin, D. (2018). Infodatin. Kementrian
Kesehatan Ri, 2442–7659. Senthil, P., & Jayabal, T. (2019). Effect Of Varied
Combination Of Brisk Walking , Own
Kumar, A. S. S. (2019). Isolated And Combined Body Resistance Training And Yogic
Effect Of Brisk Walking And Pilates Practices On Selected Bio-Chemical
Training On Blood Glucose Level Among Variables Of Type Ii Diabetes Mellitus
Middle Aged Women. 4(2), 121–123. Men. 4(1), 579–581.

Kurniawan, A. A., & Wuryaningsih, Y. N. S. Shen, Y., Yu, L., Hua, Z., Jia, N., Zhou, Y., Dong,
(2016). Rekomendasi Latihan Fisik Untuk X., & Ding, M. (2021). The Effects And
Diabetes Melitus Tipe 2. Berkala Ilmiah Acceptability Of Different Exercise Modes
Kedokteran Duta Wacana, 1(3), 197. On Glycemic Control In Type 2 Diabetes
Https://Doi.Org/10.21460/Bikdw.V1i3.22 Mellitus. Medicine, 100(3), E23963.
Https://Doi.Org/10.1097/Md.00000000000
Lakhdar, D., Diaf, M., & Khaled, M. B. (2020). 23963
Journal Of Drug Delivery And
Therapeutics Effectiveness Of Brisk Sklempe Kokic, I., Ivanisevic, M., Biolo, G.,
Walking Exercise On Glycaemic Control Simunic, B., Kokic, T., & Pisot, R. (2018).

13
Combination Of A Structured Aerobic And Family Practice, 60(1), 26–30.
Resistance Exercise Improves Glycaemic Https://Doi.Org/10.1080/20786190.2017.1
Control In Pregnant Women Diagnosed 364012
With Gestational Diabetes Mellitus. A
Randomised Controlled Trial. Women And Valarmathy, M., & Saroja, S. (2017). Effect Of
Birth, 31(4), E232–E238. Yoga And Brisk Walking On Lipid
Https://Doi.Org/10.1016/J.Wombi.2017.10 Profiles Of Non- Insulin Dependent
.004 Diabetic Patients. 2(2), 252–256.

Suciana, F., & Arifianto, D. (2019). Widana, K., Astiti, D., & Nindita Kumalawati
Penatalaksanaan 5 Pilar Pengendalian Dm Santoso. (2018). Hubungan Antara
Terhadap Kualitas Hidup Pasien Dm Tipe Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah
2 Kata Kunci : Kualitas Hidup , Diabetes Sewaktu Pada Penderita Diabetes Melitus
Melitus Management 5 Pillar Dm Control Tipe 2 Di Rsud Sleman Yogyakarta Ketut.
Of Quality Of Life Of Dm Type 2 Patients
Pendahuluan. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Yunita, W., Jannah, M., Hidayah, N., & Utomo,
Ilmiah Stikes Kendal, 9(4), 311–318. A. S. (2019). Efektivitas Antara Brisk
Walk Exercise Dan Relaksasi Otot
Teich, T., Zaharieva, D. P., & Riddell, M. C. Progresif Terhadap Penurunan Kadar Gula
(2019). Advances In Exercise, Physical Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe
Activity, And Diabetes Mellitus. Diabetes 2 Poltekkes Kemenkes Malang Jl . Besar
Technology And Therapeutics, 21(S1), Ijen No 77c Malang Effectiveness Between
S112–S122. Brisk Walk Exercise And Progressive . 1,
Https://Doi.Org/10.1089/Dia.2019.2509 65–75.

Umeh, A. E., & Nkombua, L. (2018). A Study Of


The Knowledge And Practice Of Lifestyle
Modification In Patients With Type 2
Diabetes Mellitus In Middelburg Sub-
District Of Mpumalanga. South African

Sekretariat Redaksi Jurnal Keperawatan


Alamat: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng, Jln. Raya Air Sanih Km.11 Bungkulan Singaraja-
Bali Telp/Fax (0362) 3435033
e-mail : stikesbuleleng@gmail.com
http://jurnal.stikeskendal.ac.id/index.php/keperawatan

14

Anda mungkin juga menyukai