TINJAUAN PUSTAKA
rehabilitatif, yang menyediakan, pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
(Adisasmito, 2007).
Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang melayani hampir seluruh
penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24
jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan
7 7
Universitas Sumatera Utara
8
fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara dengan kapasitas rawat inap sangat
besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang. Rumah sakit jenis ini juga
dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, laboratorium, dan
fasilitas lainnya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi sesuai
kemampuan penyelenggaraanya.
Organisasi Rumah Sakit Umum, fungsi Rumah Sakit Umum adalah sebagai
berikut :
Rumah sakit jenis ini mencangkup trauma center, rumah sakit anak, rumah
sakit manula, atau rumah sakit yang melayani kepentingan khusus seperti
terspesialisasi ini bisa berdiri atas gabungan ataupun hanya satu bangunan.
Kebanyakan mempunyai afiliasi dengan universitas atau pusat riset medis tertentu
Rumah sakit penelitian/ pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait
universitas/ lembaga pendidikan tinggi. Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk
pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknik
perguruan tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyarakat/ Tri Dharma
perguruan tinggi.
sakit ini bisa karena penyakit yang berkaitan dengan kegiatan lembaga tersebut
misalnya rumah sakit miiter, lapangan udara), bentuk jaminan sosial/ pengobatan
gratis bagi karyawan, atau karena letak/ lokasi perusahaan yang terpencil/ jauh
dari rumah sakit umum. Biasanya rumah sakit lembaga/ perusahaan di Indonesia
juga menerima pasien umum dan menyediakan ruang gawat darurat untuk
masyarakat umum.
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis
Dari fungsi dan tugas rumah sakit yang telah disebutkan diatas, terjadilah
memberikan pelayanan medis kepada pasien. Ada 5 tipe rumah sakit di Indonesia,
(Top Referral Hospital) atau disebut pula sebagai rumah sakit pusat.
dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini didirikan disetiap ibukota propinsi
satu macam pelayan kesehatan kedokteran saja. saat ini banyak rumah sakit
kelas ini ditemukan misal, rumah sakit kusta, paru, jantung, kanker, ibu dan
anak.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah
Laundry rumah sakit adalah tempat penyucian linen yang dilengkapi dengan
sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan bahan desinfektan, mesin uap,
pengering, meja dan meja setrika. Unit laundry merupakan unit yang melakukan
2.3 Linen
Linen adalah bahan/alat yang terbuat dari kain tenun. Menurut bidang
laundry ada linen kotor infeksius dan linen kotor non infeksius. (Djojodibroto,
1997).
Linen operasi (baju, celana, jas, macam-macam laken, topi, masker, doek,
Ada bermacam – macam jenis linen yang digunakan di rumah sakit. Jenis linen
1. Sprei laken
2. Perlak
3. Sarung bantal
4. Sarung guling
5. Selimut
6. Alas kasur
7. Bed cover
8. Tirai/ gorden
9. Kelambu
10. Taplak
12. Handuk
Linen kotor yang sudah digunakan baik terkena darah ataupun cairan tubuh
lain; dan semua linen yang digunakan oleh pasien yang terkena infeksi (baik
penjelasan lain menurut Laundry Management Policy (2013) linen kotor non
Adalah linen yang terkontaminasi dengan darah/ cairan tubuh yang masih
basah atau linen yang sudah digunakan oleh pasien dari sumber isolasi (Laundry
adalah linen yang terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh dan feses terutama
yang berasal dari Infeksi TB Paru, infeksi Salmonella dan Shigella (sekresi dan
eksresi), HBV dan HIV (jika terdapat noda darah) dan infeksi lainnya yang
spesifik (SARS).
dari perencanaan, salah satu subsistem pengelolaan linen adalah proses pencucian.
diperlukan alur yang terencana dengan baik, peran sentral lainnya adalah
membutuhkan.
medik. Saat ini struktur pengelolaan linen sangat beragam. Pada umumnya
diserahkan pada bagian rumah tangga atau bagian pencucian dan strelisasi bagian
sanitasi, bahkan pencucian linen dapat dikontrakan pada pihak ketiga (di luar
rumah sakit) atau yang kita kenal dengan metode out sourching. Hal ini
Pelayanan Medik, Depkes RI (2004), tata laksana dalam pengelolaan linen terdiri
statis tetapi sesuatu yang dinamis sehingga diperlukan adaptasi atau penyesuaian
bila terjadi perubahan di rumah sakit yang mencakup sumber daya, proses dan
hal, yaitu kesesuaian dengan kebijakan lingkungan, hubungan dengan aspek dan
dampak yang telah diidentifikasi dan peran serta karyawan untuk memenuhinya
(Adisasmito,2009).
(tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang
ditetapkan. Tools tersebut dikenal 5M, yaitu man, money, machines, method, dan
makets (Tjokroamidjojo,2009).
laundry mengambil kain linen yang kotor non infeksius dan linen yang infeksius
gawat darurat, ruang rawat inap, unir khusus (intensive care unit, neonatal
1. Topi /helm
2. Masker
3. Pelindung mata
4. Pakaian panjang
5. Apron
7. Sarung tangan
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk
mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya
manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya
orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Manajemen tidak lepas
dari SDM (Sumber Daya Manusia), koordinasi antar manusia yang dikendalikan
tertentu.
perubahan kemajuan.
usaha pencapaian tujuan melalui kerjasama dengan orang lain untuk mencapai
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat
diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu, uang
merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu
harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa
uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi (Hapsari,2010).
2.6.3.1 Sarana
untuk memudahkan penginstalan termasuk instalan listrik, uap, air panas, dan
penunjang lainnya, misalnya mendekatkan power house dengan steam boiler dan
penunjang lainnya.
2.6.3.2 Prasarana
1. Prasarana Listrik
diperlukan untuk instalasi listrik sebagai penyalur daya digunakan kabel dengan
jenis NYY untuk instalasi dalam gedung, dan jenis NYFGBY untuk instalasi luar
gedung pada kabel Feeder antara panel induk utama sampai panel Gedung
a. Instalasi penerangan
b. Instalasi tenaga
Daya instalasi pencucian cukup besar terutama untuk mesin cuci, mesin
2. Prasarana Air
kebutuhan air di rumah sakit atau diperkirakan 200 liter per tempat tidur per hari.
Kebutuhan air untuk proses pencucian dengan kualitas air bersih sesuai standar
air. Reservoir dan pompa perlu disiapkan untuk menjaga tekana air 2kg/cm2.
berdasarkan PerMenKes No.416 tahun 1992 dan standar khusus bahan kimia
90 ppm
Garam akan mengubah warna linen putih menjadi ke abu-abuan dan linen
warna akan cepat pudar. Mesin cuci akan berkerak (scale forming) sehingga
sehingga linen yang rusak akibat kedua kotoran tersebut harus dilakukan
penetralan pH.
3. Prasarana Uap
pengeringan dan setrika, yakni penggunaan uap panas dengan tekanan uap
minimum 5 kg/cm2. Kualitas uap yang baik adalah dengan fraksi kekeringan
dengan komposisi dan kadar tertentu, agar tidak merusak bahan yang dicuci/
linen, mesin pencuci, kulit petugas yang melaksanakan dan limbah buangannya
bereaksi dengan baik. Menggunakan bahan kimia berlebihan tidak akan membuat
1. Alkali
3. Emulsifier
lemak.
4. Bleach = pemutih
desinfektan, baik pada linen yang berwarna (ozone) dan yang putih (chlorine)
5. Sout/ penetral
Menetralkan sisa dari bahan kimia pemutih sehingga pH-nya menjadi 7 atau
netral.
6. Softener
7. Starch/ kanji
Digunakan pada proses akhir pencucian untuk membuat linen menjadi kaku,
juga sebagai pelindung linen terhadap noda sehingga noda tidak sampai ke
serat.
Alat cuci pada instalasi pencucian laundry rumah sakit dijalankan oleh
para operator alat, dengan demikian para operator alat harus memelihara
bunyi pada alat dapat segera dikenalai oleh para operator. Pemeliharaan ringan
hari.
sekali yaitu pada bearing, engsel pintu alat atau roda yang berputar
3. Pemeriksaan V-belt dilakukan setiap satu bulan, yakni secara visual dengan
kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat
fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
penting. Sebab bila pemasaran tidak berjalan dengan baik maka akan berdampak
pada banyak tidaknya masyarakat yang menggunakan jasa dari rumah sakit
a. Tempat menerima linen yang terinfeksi dan tidak terinfeksi. Linen yang
b. Timbangan duduk
Ruang ini memuat meja panjang untuk mensortir jenis linen yang tidak
pencahayaan rumah sakit, lantai dalam ruangan ini tidak boleh dari bahan
licin.
a. Mesin cuci
b. Mesin pengering
Bagi rumah sakit yang belum memiliki mesin pencuci harus disiapkan :
1) Bak pencuci yang terbagi tiga yaitu bak perendam non infeksius,
3) Lantai dalam ruangan ini tidak dibuat dari bahan yang licin dan
diperhatikan kemiringannya.
yang membutuhkan tenaga listrik sekitar 3,8 Kva- 4 Kva per alat atau
jenis yang menggunakan uap dari boiler dengan tekanan kerja sekitar 5
b. Alat setrika biasa yang menggunakan listrik sekitar 200 va per alat
b. Meja adminitrasi
RH.
rumah sakit.
suatu prosedur tetap yang merupakan tata atau tahapan yang harus dilalui dalam
suatu proses kerja tertentu yang dapat diterima oleh seseorang yang berwenang
sehingga suatu kegiatan dapat selesai secara efektif dan efisien. Adapun tujuan
2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam
organisasi.
terkait.
4. Melindungi organisasi dan staff dari kesalahan yang mungkin akan terjadi.
tugas.
1. Pengumpulan, dilakukan :
2. Penerimaan
a. Mencatat linen yang diterima dan telah terpisah antara infeksius dan
non-infeksius
3. Pencucian
4. Pengeringan
5. Penyetrikaan
pelicin, mesin pelipat otomatis juga tersedia untuk sprei dan handuk
6. Penyimpanan
8. Pengangkutan
kotor dan linen bersih. Kereta dorong harus dicuci dengan desinfektan
mobil khusus.
pakaian kerja khusus, alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan, dan
imunisasi hepatitis B.
Royal Prima
1. Pengumpulan
2. Penimbangan
3. Pencucian
4. Pengeringan
5. Penyetrikaan
6. Penyimpanan
7. Distribusi
8. Pengangkutan
bersamaan.
c. Alat angkut linen bersih dan linen kotor berbeda dan tertutup
kotor.
1. Pengumpulan
2. Penimbangan
mesin cuci :
3. Pencucian
4. Pengeringan
menit.
5. Penyetrikaan
6. Penyimpanan
7. Distribusi
8. Pengangkutan
bersamaan.
c. Alat angkut linen bersih dan linen kotor berbeda dan tertutup
linen kotor.
prosedur tetap yang telah dibuat. Menurut Smet (1999), kepatuhan adalah tingkat
seseorang melaksanakan suatu cara atau berprilaku sesuai dengan apa yang
tanpa kerelaan untuk melakukan tindakan tersebut dan seringkali karena ingin
menghindari hukuman/sanksi jika dia tidak patuh atau untuk memproleh imbalan
yang dijanjikan jika dia mematuhi anjuran tersebut. Tahap ini disebut tahap
kepatuhan (compliance). Biasanya perubahan yang terjadi pada tahap ini sifatnya
sementara, artinya bahwa tindakan itu dilakukan selama masih ada pengawasan.
Kepatuhan individu yang berdasarkan rasa terpaksa atau ketidak pahama tentang
pentingnya prilaku yang baru, dapat disusul dengan kepatuhan yang berbeda
jenisnya, yaitu kepatuhan demi menjaga hubungan baik dengan tokoh yang
tersebut terjadi melalui proses internalisasi dimana prilaku yang baru itu dianggap
bernilai positif bagi diri individu itu sendiri dan digaabung dengan nilai-nilai lain
dari hidupnya.
OUTPUT
PROSES Memenuhi
INPUT Kepmenkes
Standart operasional 1204/Menkes/SK/X/
prosedure
(SOP)laundry : 2004 sehingga
1. Man (SDM)
kualitas linen tidak
2. Money 1. Kepmenkes
1204/Menkes/SK bernoda dan harum.
(Pembiayaan) /X/2004
3. Machines (Sarana
dan Prasarana)
1. Tidak
4. Methods Memenuhi
(Metode) Kepmenkes
1204/Menkes/S
K/X/2004
sehingga
kualitas linen
bernoda, dan
bau.
Petugas Pencucian Linen
Koordinator Laundry
Kepala Bagian Penunjang
Medis