Disusun untuk memenuhi tugas laporan individu praktik profesi keperawatan departemen
Keperawatan Medikal Bedah I (KMB) yang dibina oleh
Ibu Anggun Setyarini, S.Kep., Ns., M.Kep
Oleh
Nama : Nandhea Exza Syachfila
NIM : P17212215017
II. DIAGNOSA
1. D.0054 Gangguan Mobilitas Fisik b.d gangguan neuromuscular d.d pasien
mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas, kekuatan otot menurun, rentang
gerak (ROM) menurun, sendi kaku, fisik lemah, dan lainnya
2. D.0109 Defisit Perawatan Diri b.d gangguan neuromuscular d.d pasien tidak
mampu mandi/mengenakan pakaian/ke toilet/berhias secara mandiri, dan
minat melakukan perawatan diri kurang
3. D.0119 Gangguan Komunikasi Verbal b.d gangguan neuromuscular d.d
pasien tidak mampu berbicara atau mendengar, afasia, disfasia, pelo, gagap,
sulit memahami komunikasi, dan lainnya.
III. INTERVENSI
Terapeutik
1. Fasilitais aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
2. Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
2. Anjurkan melakukan mobilisais dini
3. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan
Diagnosa Luaran Keperawatan Intervensi
D.0109 Defisit Perawatan Diri Perawatan Diri L.11103 Dukungan Perawatan Diri I.11351
b.d gangguan neuromuscular d.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Observasi
pasien tidak mampu 3x24 jam diharapkan perawatan diri (L.11103) 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri
mandi/mengenakan pakaian/ke meningkat dengan kriteria hasil : sesuai usia
toilet/berhias secara mandiri, 1. Kemampuan mandi meningkat 2. Monitor tingkat kemandirian
dan minat melakukan 2. Kemampuan mengenakan pakaian meningkat 3. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
perawatan diri kurang 3. Kemampuan ke toilet meningkat berpakaian, berhias, dan makan
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang terapeutik
2. Siapkan keperluan pribadi
3. Damping dalam melakukan perawatan diri
sampai mandiri
4. Fasilitasi untuk menerima keadaan
ketergantungan
5. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
1. Anjurkan melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
Diagnosa Luaran Keperawatan Intervensi
D.0119 Gangguan Komunikasi Komunikasi Verbal L.13118 Promosi komunikasi : Defisit bicara I.13492
Verbal b.d gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Observasi
neuromuscular d.d pasien tidak 3x24 jam diharapkan komunikasi verbal 1. Monitor kecepatan, tekanan, kuantitas, volume,
mampu berbicara atau (L.13118) meningkat dengan kriteria hasil : dan diksi bicara
mendengar, afasia, disfasia, pelo, 1. Kemampuan berbicara meningkat 2. Monitor proses kognitif, anatomis, dan fisiologis
gagap, sulit memahami 2. Kemampuan mendengar meningkat yang berkaitan dengan bicara
komunikasi, dan lainnya. 3. Afasia menurun 3. Monitor frustasi, marah, depresi, atau hal lain
4. Disfasia menurun yang mengganggu bicara
5. Pelo menurun 4. Identifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai
6. Gagap menurun bentuk komunikasi
Terapeutik
1. Gunakan metode komunikasi alternative (mis.
Menulis, berkedip, isyarat tangan, dan komputer)
2. Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan
3. Modofikasi lingkungan untuk meminimalkan
bantuan
4. Ulangi apa yang disampaikan pasien
5. Berikan dukungan psikologis
6. Gunakan juru bicara , jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan berbicara perlahan
2. Ajarkan pasien dan keluarga proses
kognitianatomis, dan fisiologis, yang
beruhubungan dengan kemampuan bicara
Kolaborasi
1. Rujuk ke ahli patologis atau terapis
C. DAFTAR REFERENSI
ASPRIYANI, Y. (2018). PENERAPAN PENGARUH POSISI MIRING KANAN KIRI
UNTUK MENGURANGI RESIKO LUKA TEKAN PADA PASIEN STROKE
HEMORAGIK DI RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Semarang).
Despitasari, L. (2018). Hubungan Hipertensi dengan Kejadian Stroke Berulang pada
Penderita Pasca Stroke. Jurnal Kesehatan Midwinerslion, 3(2), 155-161.
EduNers, T., & Hidayat, A. A. (2021). Buku Pengayaan Uji Kompetensi Keperawatan
Gerontik. Health Books Publishing.
Firli, S. A. (2020). Asuhan Keperawatan Perfusi Jaringan Serebral Tidak Efektif Pada
Pasien Cerebro Vascular Accident (CVA) Infark Emboli (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS AIRLANGGA).
Fitriani, E. (2019). Asuhan Keperawatan Kasus Stroke Non Hemorogik pada Ny. S dengan
gangguan kebutuhan rasa nyaman di Ruang Saraf RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi
Lampung Utara pada tanggal 13-15 Mei 2019 (Doctoral dissertation, Poltekkes
Tanjungkarang).
Freitas, I. (2019). Asuhan Keperawatan pasien Stroke Non Hemoragik di Ruang Cempaka
RSUD Prof. Dr. WZ Johhanes Kupang Tanggal 15-18 Juli Tahun 2019 (Doctoral
dissertation, Poltekkes Kemenkes Kupang).
Ginting, G. K. A. (2019). TUGAS PERAWAT DALAM MENERAPKAN
KESELAMATAN PASIEN STROKE DIRUMAH SAKIT.
HASANAH, A. U. (2017). PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI
LATIHAN PNF DENGAN ROM EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN
KEMAMPUAN FUNGSIONAL EKSTREMITAS ATAS PADA PENDERITA
HEMIPARESE POST STROKE DI MALANG (Doctoral dissertation, University of
Muhammadiyah Malang).
Junaidi, I. (2011). Stroke, waspadai ancamannya. Penerbit Andi.
Nggebu, J. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Ny PS Dengan Stroke Non Hemoragik Di
Ruang Cempaka RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang (Doctoral dissertation, Poltekkes
Kemenkes Kupang).
Pinzon, R., & Asanti, L. (2010). Awas stroke! pengertian, gejala, tindakan, perawatan dan
pencegahan. Penerbit Andi.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI