Anda di halaman 1dari 2

TUGAS CLINICAL TEACHING MODEL I’ANNAH AL AZIZAH – 20181050007

1) A systematic review of peer teaching and learning in clinical education


Metode pembelajaran sebaya dalam proses pembelajaran klinik merupakan
suatu metode yang dinilai cukup efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri
mahasiswa dalam praktik klinik. Kemampuan psikomotor dan kognitif pada mahasiswa
juga dinilai meningkat dengan diterapkannya proses pembelaharan sebaya ini. Metode
pembelajaran sebaya ini dapat menjadi sebuah intervensi pendidikan yang efektif
khususnya jika diterapkan pada mahasiswa yang sedang mempelajari praktik kliniknya.
Metode pembelajaran sebaya perlu diterapkan dengan cara menyediakan layanan
dalam pembelajaran ini serta memantau pelaksanaannya agar penggunaannya dapat
memunculkan manfaat positif pada siswa (Secomb, 2008).

2) An innovative model of supportive clinical teaching and learning for undergraduate


nursing students: The cluster model
Model pembelajaran dalam konteks keperawatan seringkali menjadi sebuah
permasalahan. Ketidakpuasan siswa dalam mendapatkan materi yang sesuai dengan
keadaan klinis menjadi sebuah acuan dimana model pembelajaran Cluster ini ada.
Dalam pembelajaran tentunya seperti halnya preceptor akademik dan klinik harus
memiliki kolaborasi yang baik dalam pendistribusian dan melaksanakan proses
bimbingan pada mahasiswa. Kolaborasi ini tidak terlepas dari adanya komunikasi dan
strategi yang baik dalam praktiknya. (Bourgeois et al, 2011).

3) The ongoing search for best practice in clinical teaching and learning: A model of nursing
students’ evolution to proficient novice registered nurses
Mengembangkan model pembelajaran khususnya diklinik sangat penting. Model
pembelajaran layaknya harus selalu menciptakan inovasi dalam pembelajaran guna
menjadikan mahasiswa keperawatan sebagai perawat yang mahir atau berkompeten
dalam memberikan pelayanan dalam pekerjaannya dan dinilai dapat memberikan
dampak yang positif. Model ini dapat memberikan manfaat dalam pengembangan
kurikulum, peranan preceptor akademik dan klinik, pengalokasian sumber daya
manusia, serta penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran klinis (Edgecombe et al,
2009).

4) Dedicated education unit: An innovative clinical partner education model


Dalam menjalankan sebuah inovasi mitra dalam pendidikan klinik, tidak terlepas
dari peranan dan kolaborasi antara perawat rumah sakit dan lembaga pendidikan dalam
memberikan pembelajaran yang baik di klinik pada mahasiswa keperawatan.
Implementasi proses pembelajaran yang melibatkan perawat senior dan mahasiswa
perlu dilakukan contohnya saja seperti menjalankan metode pembelajaran sebaya.
Perawat senior dapat memberikan permodelan peran, pendelegasian, serta
memberikan keterampilan klinik secara langsung pada mahasiswa. Mitra klinik ini dapat
menjadi jembatan kolaboratif antara pendidikan dan praktik klinik dalam menciptakan
perawat yang professional di sekolah keperawatan (Moscato et al, 2007).

5) Problem-based learning in clinical nursing education: Integrating theory and practice


Problem-based learning atau dikenal dengan pembelajaran berbasis masalah
sangat bermanfaat dalam menciptakan pemikiran yang kritis bagi mahasiswa,
menantang mahasiswa dalam merefleksikan sebuah kasus yang ada dan nantinya dapat
diterapkan dalam pelayanan klinik. Model pembelajaran ini juga menjadikannya sebuah
model baru untuk pengawasan oleh pendidik. Pembelajaran model ini dinilai cukup
positif baik pada mahasiswa maupun pendidik. Disisi ini mahasiswa dapat dengan
mudah menerima materi yang disampaikan meskipun dalam hal ini pendidik harus
menyediakan waktu yang lebih dalam penerapannya di pembelajaran klinik. Untuk
mensukseskan model pembelajaran PBL ini juga diperlukan pelatihan dan dukungan baik
dari mahasiswa maupun pengajar agar proses pembelajaran ini dapat berjalan secara
efektif (Ehrenberg et al, 2007).

6) Nursing students’ satisfaction with supervision from preceptors and teachers during
clinical practice
Kepuasan mahasiswa keperawatan dalam pembelajaran yang diterimanya perlu
selalu di evaluasi guna melihat bagaimana system pembelajaran dapat menghasilkan
hasil belajar seperti yang diharapkan. Mahasiswa juga perlu untuk mengevaluasi atau
menilai bagaimana jalannya pembelajaran dan yang seharusnya didapatkan dalam
proses pembelajaran. Kegiatan ini biasa dikenal dengan istilah supervisi yang
menjadikan lembaga pendidikan meningkatkan kualitas pendidikan yang ada (Lofmark
et al, 2012).

Anda mungkin juga menyukai