Anda di halaman 1dari 26

Instalasi Sistem Komputer

Instalasi adalah pemasangan perangkat lunak pada sistem computer. Sedangkan Instalasi Sistem
Operasi adalah pemasangan sistem operasi pada sistem computer. Sistem operasi akan dipasang
terlebih dahulu dibanding perangkat lunak yang lain. Perangkat lunak yang lain baru bisa dijalankan
setelah sistem operasi terinstal dengan benar.

Seperti telah dijelaskan, masing-masing sistem operasi memiliki ciri tersendiri. Demikian juga dengan
proses instalasi sistem operasi. Proses instalasi sangat bergantung pada jenis sistem operasinya.
Berdasarkan tampilan anta mukanya kita dapat membagi menjadi dua, yaitu yang berbasis GUI dan
berbasis CLI.

Proses instalasi berbasis GUI ada pada sistem operasi Microsoft Windows (GUI penuh pada versi
Vista), Apple Mac OS ver X dan yang di atasnya, beberapa versi Linux seperti, Ubuntu dan
turunannya (Xubuntu, Kubuntu, Edubuntu, dan lain-lain), Mandriva dan turunannya (PC Linux OS),
dan Fedora versi terbaru. Sedangkan versi CLI ada pada Linux versi Slackware, Gentoo dan lain-lain.

Proses instalasi juga dapat dibagi berdasarkan sumber instalasinya, yaitu bersumber dari media baik
itu CD, DVD atau hard-disc dan yang bersumber dari network (jaringan). Proses instalasi dengan
menggunakan media CD atau DVD merupakan metode yang paling umum digunakan. Pada bagian
ini hanya akan dijelaskan tentang proses instalasi dengan sumber dari CD/DVD. 

Tahapan-tahapan instalasi ini mungkin bervariasi antar sistem operasi. Namun secara umum tahapan
dalam sistem operasi apapun tidak akan berbeda jauh. 

a. Cek kesiapan perangkat keras. Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua perangkat
perangkat keras dan periferalnya terpasang dengan benar. Selain itu juga untuk melihat apakah
spesifikasi perangkat keras komputer didukung oleh sistem operasi tersebut.

b.   Setting BIOS. Pada dasarnya tahapan ini adalah untuk mengkonfigurasi BIOS agar meletakkan media
instalasi dalam urutan paling atas dalam prioritas booting.

c.   Booting dari media instalasi. Apabila setting BIOS berhasil dengan baik, maka komputer akan boot
dari media instalasi. 

d.   Setting I/O utama. Tahapan ini bertujuan untuk mengatur agar perangkat input / output utama (mouse,
keyboard dan video) dapat berjalan dengan baik ketika proses instalasi dilakukan.

e.   Persiapan dan penentuan lokasi instalasi. Media yang paling umum digunakan sebagai target
instalasi adalah hard disk yang tertanam di komputer. Kita perlu mempersiapkan hard disk
tersebut agar siap ditulis. Persiapan ini meliputi partisi hard disk (termasuk besarnya volume
untuk masing-masing partisi) dan format partisi sesuai dengan sistem file yang disyaratkan oleh
sistem operasi. Untuk Microsoft Windows, dapat menggunakan sistem file NTFS atau FAT32.
Untuk linux dapat digunakan sistem file ext2, ext3, ReiserFS, dan XFS. Untuk Apple Mac OS X
biasanya digunakan HFS+.

Penentuan paket Sistem Operasi yang akan diinstal. Tahap ini kadang tidak diperlukan jika kita
memilih instalasi secara default. Namun bila kita ingin menginstal sistem operasi agar sesuai dengan
keinginan kita (custom installation) maka tahapan ini harus dilakukan. 

CD atau DVD instalasi, biasanya mempunyai paket-paket aplikasi yang dapat kita pilih ketika instalasi
sistem operasi berjalan atau ketika proses instalasi telah selesai. Proses copy ke hard disk. Setelah
penentuan paket aplikasi dilakukan, maka proses copy file instalasi ke hard disk dapat segera
dilakukan. 

a.    Setting peripheral lain. Tahapan ini bertujuan untuk menginstal driver bagi peripheral (kartu VGA,
kartu suara, chipset motherboard dan lain-lain) pada suatu komputer agar dapat bekerja dengan
optimal.
b.   Penentuan user. User adalah pengguna dari sistem operasi yang telah diinstal. Data dari user yang
biasanya ditanyakan adalah user name dan password. Secara umum ada dua level pengguna, yaitu
administrator dan user biasa. Administrator mempunyai hak pada semua bagian dari sistem operasi
sedangkan user biasa mempunyai hak yang ditentukan oleh administrator.

BIOS
Sebelum anda instal windows, terlebih dahulu mengatur BIOS ( Basic Input Output Sistem)
adapun cara pengaturan BIOS telah saya buat sedemikian rupa agar anda lebih mudah
mengerti, saya tampilkan gambar agar mempermudah anda dan lebih cepat
memahaminya, silahkan ikuti kk ikuti langkah-langkah BIOS ini :)

Langkah ke 1. Tekan tombol power pada PC dan monitor untuk menghidupkan komputer anda. PC akan
segera melakukan proses booting.

Langkah ke 2. Segera menekan tombol (DELETE) pada keyboard untuk masuk kemenu BIOS/CMOS setup
Langkah ke 3. Anda akan masuk BIOS, hal pertama yang harus anda lakukan adalah men-seetting waktu
yang akan digunakan oleh sistem komputer. Aturlah melalui menu (main).system Time).
untuk mengubahnya gunakan tombol (+)(-) dan tombol (Tab)pada keyboard anda

Langkah ke 4. Selanjutnya dengan cara yang sama, ubahlah tgl pada sistem komputer anda, melalui
system (date).

Langkah ke 5. Setelah men-seetting waktu dan tanggal dari sistem, jika mau anda juga dapat memasang
pasword bios agar agar orang lain tidak dapat mendapat mengubah setelan Bios yang anda
buat, caranya pilih "SUPERVISOR PASWWORD" , lalu tekan tobol(+) pada keyboard,
selanjutnya masukan pasword anda books Enter pasword, lalu klik (Enter). masukan
kembali paswword anda pada boks confirm pasword, kemudian klik kembali enter,
sekarang status opsi supervisor pass word sudah menjadi enabled.

Langkah ke 6. Bila PC anda dipakai beramai-ramai, anda juga bisa men setting user pasword untuk
masing-masing pengguna. manfaatkan saja menu (user pasword). cara pengaturannya
sama saja seperti pengaturan pada supervisor pasword

Langkah 7 sekarang bukalah menu (Advanced)dengan menekan tombol (++)( arah anah kekanan) pada
keyboard anda, lau pilih ( lau pilih [ device konfiguration] kemudian [enter]

Langkah 8 Disini anda dapat menggunakan fitur on board, pada mother board,anda. misalnya, bila anda
menggunakan kartu suara dan modem yang bukan on board, ubahlah opsi on [on-board
AC97 Audio controller] dan [on board AC97] modem controller] menjadi disabled] dengan
menekan tombol [+] pada keyboard anda, selanjutya klick [ESC] untuk kembali ke menu
[advanced]

Langkah 9 Sekarang pilih opsi [OCI Configuration] lau tekan enter, kemudian agar slot
USB anda berfungsi, set opsi [USB function] menjadi [Enabled]. Jika belum
anda bisa mengubahnya dengan menekan tombol [+] jika sudah kembali ke
menu [advanced] dengan menekan tombol [ESC]
Langkah 10 Selanjutnya dengan menu [boot]

Untuk memudahkan sistem penginstalan sistem operasi yang akan dilakukan setelah ini,
ubah pengaturan boot dari PC. Kemudian set CDROOM sebagai boot device pertama, atau
jika anda ingin melakukan penginstalan dari "flasdisk" ganti CDROOM dengan nama
flasdisk.

Kemudian Hardisk sebagai boot device ke-2, dan Floopy Boot device ke-3 (Disable jika
anda tidak memilihnya). dengan menggunakan tombol [+] atau [-]. Gunannya agar setiap
kali booting, komputer mencari adanya sistem operasi di CD-ROOM dlu, baru kemudian
hardisk dan Floopy.

Langkah 11 Masukan CD instalasi windows XP ke cd-room drive, setelah itu pilih menu
[exit],[exit saving change] untuk keluar dari Bios dan menyimpan pengaturan yang anda
buat tadi. Selanjutnya komputer akan restart. dan jika tadi anda mengaktifkan user
password, maka akan muncul user password. isi password tersebut agar komputer dapat
melanjutkan prosees Booting. selesai. untuk cara penginstalan windows7 dan XP akan
segera saya share

FUNSI BIOS
Fungsi Bios
1. Mengenali semua hardware / perangkat keras yang terpasang pada PC / Komputer.
2. Inisialisai ( Penyalaan ), serta pengujian terhadap semua perangkat yang terpasang
( Dalam proses yang dikenal dengan istilah Power On Self Test)
3. Mengeksekusi MBR ( Master Boot record ) Yang berada pada sector pertama pada
harddisk, yang fungsinya ialah untuk memanggil Sistem Operasi dan Menjalankannya.
4. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi
media penyimpanan, konfigurasi proses booting/urutan booting, kinerja, serta kestabilan
komputer)
5. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan
menggunakan BIOS Runtime Services.

Jenis BIOS yang saat ini sangat banyak digunakan adalah:

 AWARD BIOS
 AMI BIOS
 Phoenix BIOS
Untuk masuk pada menu BIOS ada berbagai macam cara tergantung dari BIOS yang anda
gunakan. Untuk Award dan Ami umumnya menggunakan tombol Delete pada saat pertama
kali komputer di nyalakan.

Standard CMOS setup screen termasuk parameter operasi dasar yang perlu untuk di-set
agar system bekerja dg baik.

Date
Disini anda dapat mengatur tanggal yang sesuai untuk real time clock (mm:dd:yy) atau
(bulan:tanggal:tahun). Pengubahan tanggal juga terkadang dapat dilakukan untuk
menghindari aktifnya suatu virus pada tanggal tertentu.

Time
Digunakan untuk pengisian waktu yang tepat (real time clock). Sebuah real time clock
yang salah penyetingannya dapat juga menimbulkan masalah, misalnya jika real time clock
itu diminta oleh sebuah online-banking-software sebagai kriteria plausibilitas (kewajaran).
Rumus untuk memasukkan tanggal (hh:mm:ss) atau (jam:menit:detik).

Harddisk
Digunakan untuk mengubah setting untuk harddisk. Semua chanel IDE dapat
dikonfigurasikan di sini, mulai dari primary master, primary slave, secondary master,
secondary slave. Kolom “type” digunakan untuk menentukan parameter harddisk. BIOS
sudah mempunyai 46 konfigurasi yang sudah tersimpan. Pilihan “none” berarti tidak ada
harddisk yang terpasang. “Auto” berarti membuat BIOS melakukan autodeteksi ketika
proses booting dilakukan. Pilihan “user” akan memberikan keleluasaan untuk mengubah
parameter harddisk secara manual.
Drive A, drive B
Bagian ini dapat digunakan untuk mengkonfigurasikan floppy disk yang anda gunakan.
Pilihan yang ada akan menentukan ukuran dan kapasitas yang digunakan. Ukuran yang
tersedia adalah 3,5” dan 5,25” sedangkan kapasitasnya bervariasi mulai dari 360K, 720K,
1,2M sampai 2.88M. Pilihlah “none” jika tidak ada drive yang terpasang.

Video
Setting ini berhubungan dengan jenis kartu grafik, untuk kartu dengan resulusi tinggi pilih
“EGA/VGA”. Pilihan lain yang ada adalah CGA40, CGA80 atau MONO.

Halt on
Menentukan apa yang menyebabkan PC anda akan berhenti bekerja (halt). Pilihan “all
errors” merupakan pilihan yang biasa digunakan dan akan menyebabkan PC anda berhenti
jika terjadi kesalahan disegala komponen. Pilihan “All, But Keyboard” akan mengabaikan
kesalahan akibat keyboard. Pilihan yang lain adalah “No Errors”, ”All, But Disk”, ”All, But
Disk/Key”.

Memory
Ini adalah bagian informasi memori yang terpasang pada PC anda. Base memory umumnya
berukuran 640KB, sisanya akan menjadi Extended Memory. Jika ditambahkan dengan Other
Memory akan menghasilkan total memory yang terpasang dan ditampilkan pada bagian
“Total Memory”.

[BIOS Feature Setup]

BIOS features setup ini adalah tipikal yang umum untuk semua jenis PC

Item-item yang tersedia untuk memasuki konfigurasi data secara umum ditemui dalam
layar ini adalah:

Virus Warning
Digunakan untuk mencegah terjadinya penulisan ke tabel partisi harddisk, hal ini biasa
dilakukan oleh virus untuk memperbanyak dirinya. Pilihan “Disabled” digunakan untuk
mencegah terjadinya virus pada saat ketika melakukan instalasi. Pada keadaan “Enabled”
ketika akan ada penulisan ke tabel partisi maka akan ditampilkan pesan dalam bentuk
mode teks.

CPU Internal Cache


Digunakan untuk meng-enable/disable CPU Internal Cache.
External Cache
Digunakan untuk meng-enable-disable CPU External Cache.

Quick Power On Self Test


Proses Power On Self Test (POST) adalah proses pemeriksaan komponen-komponen PC
pada saat komputer cold boot.

Boot Sequence
Digunakan untuk menetukan urutan proses booting yang akan dilakukan. Jika anda hanya
akan booting dari harddsik pilihlah “C,A,SCSI” atau “C Only”

Swap Floppy Device
Dapat digunakan untuk menukar posisi drive A dan drive B. jika anda buat menjadi
“Enabled” maka drive A akan menjadi drive B dan sebaliknya.

Boot Up Floppy Seek


Apabila pilihan ini berada diposisi “Enabled” maka pada saat booting BIOS akan mencari
tahu apakah yang dipergunakan adalah floppy drive 40 track yang lama atau 80 track yang
baru dengan cara menggerakkan head-nya ke suatau track 40. Buatlah menjadi “Disabled”
untuk mempercepat booting.

Floppy Disk Access Control


Pilihan ini digunakan untuk menentukan hak akses yang diberikan ke floppy disk. Pilihan
“Read Only” akan menyebabkan floppy anda hanya dapat dibaca tanpa bisa ditulis. Dan
pilihan “R/W” normal dapat dibaca dan ditulis.

Boot Up Numlock status


Apabila dibuat “enabled” maka bios akan mengaktifkan fungsi numlock pada extended At-
keyboard pada saat booting. Dengan demikian maka blok tombol yang ada di sebelah
kanan akan bekerja sebagai tombol angka dan bukan tombol kursor.

Boot Up System Speed


Menentukan keadaan PC ketika boot up jika pilihan ini tidak ada maka keadaannya adalah
“high”. Kondisi “low” digunakan untuk memperlambat PC.

Gate A20 Option


Menentukan keadaan dari jalur A20 (address bus, jalur nomor 20). “Normal” merupakan
metode yang telah lama digunakan dengan menggunakan keyboard controler sedangkan
“Fast” adalah metode yang berlaku sekarang ini dan lebih cepat dengan menggunakan
chipset.
Typematic Rate Setting
Apabila dibuat “Enabled” maka pilihan-pilihannya yaitu “Typematic Rate (Chars/sec)” dan
Typematic Delay (msec).

Security Option
Digunakan untuk menggunakan kapan password akan ditanyakan. Pilihan Setup akan
menyebabkan password akan ditanyakan ketika BIOS Setup dijalankan. Sedangkan pilihan
sistem akan menyebabkan password akan ditanyakan setiap kali PC melakukan booting.

PS/2 Mouse Function Control


Apabila dibuat menjadi auto maka pada saat booting BIOS akan mencari sebuah PS/2
Mouse. Apabila PS/2 Mouse tidak dapat ditemukan maka IRQ 12 akan dibebaskan untuk
komponen lain yang memerlukan. Dengan “Disabled” maka tidak akan dilakukkan
pengecekan.

PCI/VGA Palette Snoop


Pilihan standart adalah “Disabled”. Tapi jika anda menggunakan MPEG Card pada slot ISA
dan mengalami kesalahan pada palet warna maka ubahlah menjadi “Enabled”.

OS Selector for DRAM > 64 MB


Jika anda menggunakan OS/2 Warp dan memiliki memory lebih dari 64 MB maka ubahlah
menjadi “Enabled”. Dan sebaliknya ubah menjadi “Disabled”.

System/Video BIOS Shadow


Pada keadaan “Enabled” maka isi ROM BIOS sistem dan video yang lambat akan dishadow
dan disalin ke RAM yang lebih cepat sehingga akses ke BIOS menjadi lebih cepat.

HDD S.M.A.R.T Capability


Digunakan untuk mengaktifkan fasilitas SMART pada hardisk anda. SMART adalah singkatan
dari Self Monitoring, Analysis and Reforting Technology.

Chipset Feature Setup berisi:

 Auto Configuration
 DRAM Speed Selection
Di sini akan ditentukan kecepatan dari memory yang dipergunakan untuk FPM (Fast page
Mode) dan EDO DRAM (Extended Data-Out). Waktu yang biasa digunakan adalah “60ns”
dan “70ns”.

 System/Video BIOS Cacheable


Jika dibuat “Enabled” maka BIOS yang telah dishadow ke RAM dapat di chace-memory.
Pilihan “Enabled” akan meningkatkan kecepatan system.
 8/16 Bit I/O Recovery Time
Di sini anda dapat mengatur beberapa banyak siklus yang digunakan untuk menunggu
antara akses-akses yang akan dilakukan melalui Bus ISA.
Power Management

Disini anda dapat mematikan (“Disabled”) atau menyalakan

seluruh pilihan untuk penghematan energi. Jika anda aktifkan

anda dapat menggunakan dua konfigurasi yang sudah

diberikan , yaitu : “Max Saving” dan “Min Saving” sedangkan

pilihan “User Define” digunakan untuk melakukan konfigurasi

Power Management secara manual dengan mengubah

beberapa pilihan lain.

PM Control by APM

Apabila anda menggunakan sebuah sistem operasi yang

disertai dengan Advanced Power management seperti

Windows 95.

Video Off Method

Disini tersedia bermacam-macam setting bagaiman monitor

harus dimatikan. Pada pilihan “Blank Screen” hanya akan

dikirim tampilan kosong ke monitor. Pilihan “VH-Sync+Blank”

akan turut mematikan signal-signal sinkronisasi. Pilihan “DPMS

Support” menentukan bahwa display adapter dam monitor

diarahkan pada VESA Display Power Management Signaling.

Modem use IRQ


Disini dapat ditentukan IRQ yang digunakan oleh modem yang

ada. Jika IRQ ini aktif akan “membangunkan” PC untuk

menerima faksmili atau kiriman data.

Doze/Stand By/Suspend Mode

Setting ini digunakan untuk mengatur lamanya waktu yang

diberikan bagi PC dalam keadaan aktif sebelum memasuki

mode-mode yang ada. Pada mode Doze hanya processor dan

harddisk yang dimatikan, mode Stand By mematikan harddisk

dan monitor sedangkan mode Suspend akan mematikan semua

komponen.

HDD Power Down

Menentukan berapa lama yang diberikan bagi harddisk untuk

tidak bekerja sebelum dimatikan oleh BIOS secara software.

Beberapa harddisk lama mengalami masalah jika bagian ini

diaktifkan karena setelah “tidur” harddisk tersebut tidak bisa

bangun secara software.

Wake Up Event in Doze & Standby

Berisi daftar IRQ yang dapat membangunkan PC mode Doze

atau StandBy. IRQ-IRQ ini biasanya berhubungan dengan

hardware tertentu, misalnya IRQ 4 untuk mouse, 14 dan 15

untuk hardisk. Dalam versi-versi BIOS yang lebih baru dikenal


dengan istilah Reload Global Timer Events.

Power Down & Resume Events

Didalam daftar yang kedua ini semua komponen ditandai

dengan “on” yang akan membangunkan komputer dari dalam

suspend mode.

VGA-Active Monitor

Apabila pilihan ini berada pada “Enabled” maka aktivitas

display adapter akan membangunkan sistem ketika berada

dalam mode Stand by

CPU Fan Off in Suspend

Apabila diposisikan pada ”Enabled” maka BIOS akan

mematikan kipas prosesor ketika berada pada mode suspend.

Tapi kipas prosesor yang digunakan harus mengambil power

dari konektor khusus di mother board dan tidak langsung dari

konektor power supply.

Resume by Ring

Apabila pilihan ini berada pada posisi “Enabled” dan saluran

ring-indicator dari interface serial menunjukkan adanya

panggilan masuk pada modem, maka PC akan dibangunkan

dari dalam mode penghematan energi.

IRQ 8 Clock event/IRQ 8 Break Suspend.


Jika anda memposisikan setting ini pada “Enabled” , maka

real time clock dapat membangunkan komputer dari dalam

mode suspend; karena IRQ 8 adalah interrupt dari real time

clock (RTC). Pengertian dan Perbedaan OS Windows 32 Bit

dan Windows 64 Bit

Pengertian, Perbedaan dan Kelebihan Kekurangan Sistem Operasi


Windows 32 Bit dan Windows 64 Bit – Dijaman yang sudah serba
canggih dan modern ini membuat penggunaan komputer semakin luas.
Dimana saat ini komputer menjadi salah satu perangkat ekektronik canggih
yang paling dibutuhkan.
Sebenarnya komputer merupakan alat elektronik canggih yang multifungsi
yang dapat digunakan baik untuk kebutuhan dunia online maupun dunia
offline. Karena memang pada dasarnya komputer digunakan sebagai
sumber informasi dan komunikasi. Sehingga kehadiran komputer sangat
membantu segala aktifitas pengguna dalam mengolah data dan mencari
informasi lebih luas.

Salah satu pendukung kinerja pada perangkat komputer adalah sistem


operasinya. Ada cukup banyak varian sistem operasi (OS) pada
komputer diantaranya windows, ubuntu, macintos dan linux. Masing
masing sistem operasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

Salah satu sistem operasi yang paling sering dan paling sederhana
digunakan pada komputer adalah windows. Nah pada sistem operasi
windows ini memiliki 2 tipe yang berbeda yaitu windows 32 bit dan windows
64 bit. Lantas apa yang membedakan windows 32 bit dan windows 64
bit?
Pengertian & Perbedaan Sistem Operasi
Windows 32 Bit dan Windows 64 Bit
Pengertian “bit”
Bit adalah pengertian dari cara komputer dalam mengolah informasi yang
dijelaskan dalam bentuk kode binary. Dimana serangkaian kode angka
yang terdiri dari angka tersebut dihitung sebagai satuan bit per 1 digit.
Sebagai contoh processor ukuran 32 bit dapat memproses sebesar 32 digit
sekaligus dalam pemakaiannya.

Sedangkan pada sistem OS 64 bit harus memiliki CPU yang kuat untuk
menjalankan windows versi ini. Pasalnya dalam pemakaian OS 64 bit
maka membutuhkan RAM kapasitas besar. Sehingga OS 64 bit lebih efien
daripada OS 32 bit. Processor 32 bit biasanya hanya mampu bekerja untuk
mengolah data dengan maksimal kapasitas memori 4 GB dan dengan 1
DIIM memory kapasitas 2 GB.

Processor 64 bit memiliki kinerja yang lebih optimal dibandingkan 32 bit.


Kapasitas maksimal memori hingga 17 GB dan dapat menangani segala
pekerjaan 2 kali lipat daripada 32 bit. Biasanya penggunaan OS 64 bit ini
adalah seorang desain grafis yang membuuhkan program grafis dengan
ukuran yang besar. Seperti autocad, 3dmax, illustrator, dll.
Selain cocok digunakan untuk perangkat desain grafis tapi processor 64 bit
juga layak dijadikan untuk komputer gamer atau aktofitas lainnya yang
membutuhkan performa hardware yang cukup besar. Bahkan aplikasi yang
digunakan pada OS 32 bit dapat dijalankan pada processor 64 bit.

Kelebihan dan Kekurangan OS Windows 32 Bit


dan Windows 64 Bit
Sistem Operasi Windows 32 bit
Kelebihan windows 32 bit
 Bisa menjalankan semua jenis aplikasi yang berbasis processor
dibawahnya seperti basis 8 bit dan 16 bit.
 Lebih kompatible
 Dapat digunakan pada driver lama dengan ram kurang dari 4GB dan
laptop/notebook versi lama.
 Kinerja lebih optimal jika digunakan pada RAM kapasitas 2GB.
Kekurangan windows 32 Bit
 Tidak support menggunakan RAM diatas 4GB
 Tidak support menjalankan program basis 64 bit atau lebih
 Tidak support menjalankan aplikasi atau game dengan ukuran yang
besar
Sistem Operasi Windows 64 bit
Kelebihan Windows 64 Bit
 Proses pengolahan data lebih cepat dan efisien bahkan 2 kali lipat
daripada 32 bit
 Kinerja lebih optimal
 Sangat support dan kompatible segala program basis 32 bit
 Sangat support menjalankan program aplikasi dan game game berat.
Kekurangan Windows 64 Bit
Sayangnya penggunaan processor 64 bit tidak rekomendasi untuk pc versi
lama. Agar kinerja lebih optimal penggunaan processor 64 bit harus
memiliki spesifikasi pc yang tinggi.

Jadi kesimpulanya jika pc memakai RAM kapasitas 4GB atau kurang,


maka gunakan OS 32 bit, dan sangat rekomendasi digunakan
untuk notebook dan laptop yang memiliki 2 slot memory dengan kapasitas
2 GB saja. Sementara bagi anda yang membutuhkan komputer untuk diisi
program program desain, editing atau game game berat maka gunakan OS
64 bit.
Partisi
Istilah partisi harddisk sering berkaitan erat dengan komputer. Harddisk ini
sendiri merupakan sebuah perangkat keras yang berfungsi sebagai media
penyimpanan pada suatu komputer. Agar pengelolaan harddisk lebih
efektif maka istilah partisi sangat dibutuhkan dalam pengoperasian
komputer.

Dengan kata lain, partisi harddisk ini sangat penting bagi kegiatan
manajemen data. Sehingga, komputer dapat beroperasi dengan baik dan
pengguna dapat lebih mudah dalam mengelola data. Lalu apa sebenarnya
pengertian partisi harddisk?

Pada artikel ini akan membahas mengenai pengertian partisi harddisk,


fungsi, dan jenis-jenis partisi harddisk. Yuk, simak uraian berikut ini.

Pengertian Partisi Harddisk


Pengertian partisi harddisk adalah sebuah metode atau cara untuk
membagi harddisk pada komputer yang bertujuan untuk pengelolaan data
yang lebih efektif. Adapun pengertian harddisk adalah sebuah perangkat
keras untuk tempat penyimpanan data-data pada komputer. Hal ini meliputi
data yang berfungsi sebagai pengoperasian komputer maupun data biasa,
seperti file dokumen, foto, video, dan lain sebagainya.
Sedangkan pengertian partisi adalah pembagian suatu objek ke dalam
beberapa bagian dengan tujuan tertentu. Jika diartikan secara bahasa,
partisi berasal dari bahasa Inggris, yaitu partition yang berarti sekat,
dinding antara pemisah, atau pembagian.
Berkaitan dengan harddisk, partisi bertugas untuk membagi fungsi
harddisk ke dalam beberapa bagian dengan tujuan untuk memudahkan
komputer maupun pengguna dalam proses pengoperasian sistem.

Dengan demikian, partisi harddisk ini bertugas untuk membagi ruang-ruang


atau kapasitas harddisk sesuai dengan jumlah ruang yang dibutuhkan oleh
komputer maupun pengguna itu sendiri. Pada dasarnya, partisi harddisk ini
adalah untuk mengelompokkan data-data sesuai dengan ruangnya
masing-masing.

Pada partisi harddisk ini juga dikenal dengan drive letter. Meskipun dapat
dihilangkan, tetapi default dari pembagian harddisk ini akan diberi label
berupa huruf abjad dari A-Z. Pada umumnya, harddisk yang telah dipartisi
akan memiliki drive letter atau label masing-masing drive atau ruang
tersebut.

Biasanya, komputer akan secara default membuat partisi (C:) sebagai


partisi primary, boot, page file, atau crush dump. Pada partisi inilah,
aplikasi yang ter-install atau data untuk pengoperasian sistem akan
tersimpan. Sedangkan untuk drive partisi lain bisa bertindak sebagai partisi
primary, partisi extended, maupun partisi logical. Biasanya pula, pada
partisi bagian ini hanya bersifat untuk menyimpan data-data yang tidak
berhubungan dengan pengoperasian komputer.

Sebagai kesimpulan, partisi harddisk merupakan pembagian terhadap


ruangan-ruangan harddisk yang dibagi sesuai dengan kebutuhan sistem
maupun user. Namun, pembagian yang dimaksud bukan secara fisik,
melainkan secara logika. Hal ini tentunya sangat berguna untuk membagi
lokasi penyimpanan data sesuai dengan fungsinya.

Fungsi Partisi Harddisk


Partisi atau membagi harddisk merupakan hal yang harus dilakukan
agar pengoperasian komputer dapat berjalan secara optimal. Ruang-ruang
yang telah terbagi itu pula dapat digunakan untuk menyimpan berbagai
macam data. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai fungsi partisi
harddisk.
1. Memudahkan Pengguna
Adapun fungsi dari melakukan partisi harddisk yang paling terasa ialah
untuk memudahkan pengguna. Apabila semua data disimpan ke dalam
satu partisi maka akan sangat membingungkan pengguna dalam
pencarian, apalagi dengan root yang panjang. Pada dasarnya, fungsi
pertama partisi harddisk ini membantu pengguna dalam melokalisasikan
pengelolaan data-data yang tersimpan sesuai dengan fungsinya.

Oleh karena itu, partisi harddisk ini dapat memisahkan data mana yang
dibutuhkan sebagai pengoperasian sistem dan data mana yang tidak
dibutuhkan sebagai pengoperasian sistem. Sehingga, penyimpanan
harddisk dapat digolongkan sesuai dengan fungsi datanya.

2. Pengelolaan Harddisk Lebih Optimal


Fungsi kedua ini juga tak kalah menarik. Pasalnya, dengan melakukan
partisi harddisk, tempat penyimpanan menjadi lebih terstruktur. Hal ini
disebabkan oleh manajemen atau pengelolaan data dapat disimpan sesuai
dengan fungsi dan tugasnya masing-masing.

Dengan melakukan partisi harddisk, proses manajemen atau pengelolaan


file juga menjadi mudah. Akhirnya, akan berdampak ketika terjadi
kesalahan pada sistem maka data yang tersimpan pada drive lain tidak
akan berpengaruh. Hal ini juga berlaku apabila pengguna ingin menghapus
satu drive maka data di dalam drive lain tidak akan ikut terhapus.

3. Komputer Bekerja Lebih Cepat


Apabila seluruh data tersimpan dalam satu tempat atau drive maka kinerja
komputer akan menjadi lambat saat proses index file atau pencarian file
pada suatu drive komputer. Berbeda halnya ketika harddisk dibagi-bagi
menjadi beberapa ruang sesuai dengan fungsi dan tugas dari data itu
sendiri. Komputer akan bekerja menjadi lebih cepat dan optimal.

4. Data Lebih Aman


Dalam konteks ini, data menjadi lebih aman apabila terdapat kesalahan
yang terjadi pada drive yang menyimpan data terkait pengelolaan sistem
maka drive lain tidak akan berpengaruh. Hal ini tentunya sangat
menguntungkan bagi sistem maupun pengguna.
5. Multiple Sistem Operasi Aman
Ketika pengguna memutuskan untuk memiliki lebih dari satu sistem operasi
dalam satu komputernya maka pengguna harus membagi lagi harddisk
yang dimiliki. Dalam proses partisi pada dua sistem operasi ini akan terjadi
kesalahan jika pengguna tidak melakukan partisi terhadap harddisk.
Dampak terburuknya, seluruh data yang tersimpan di dalam harddisk akan
terhapus dari komputer. Sehingga, melakukan partisi harddisk, data pada
drive yang telah dipartisi tidak akan hilang.

6. Multiple File System


Dengan melakukan partisi harddisk, pengguna dapat memilih file system
yang akan digunakan pada komputer. Hal ini tentunya sangat
menguntungkan bagi komputer maupun pengguna. Pengguna dapat
memilih file system sesuai dengan kebutuhannya. Pengguna dapat memilih
file system NTFS yang memiliki lebih banyak keuntungan dibandingkan
dengan file system FAT. Namun, NTFS ini tidak didukung oleh semua
sistem operasi.
Jenis-Jenis Partisi Hardisk

Seperti penjelasan sebelumnya, yakni partisi harddisk ini juga dilakukan


untuk memisahkan data sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Oleh karena
itu, pada saat melakukan partisi harddisk, terdapat tiga jenis partisi
harddisk yang dapat dipilih. Berikut ini merupakan jenis-jenis partisi
harddisk.

1. Partisi Primary
Sesuai dengan namanya, partisi jenis ini merupakan partisi utama dari
sebuah harddisk. Dalam partisi harddisk ini biasanya tersimpan file installer
dari sebuah aplikasi, boot, page file, atau crush dump yang berhubungan
dengan pengoperasian sistem komputer. Dengan kata lain, partisi primary
inilah drive yang pertama kali diakses oleh komputer pada saat booting
komputer.
2. Partisi Extended
Partisi extended ini juga merupakan partisi utama pada partisi harddisk.
Namun, partisi extended ini tidak seperti partisi primary yang menangani
pengolahan data secara langsung. Melainkan berfungsi untuk membantu
mengatasi keterbatasan yang terjadi pada partisi harddisk. Sehingga, jenis
partisi harddisk ini tidak dapat diisi oleh data, melainkan hanya sebagai
logical saja.

3. Partisi Logical
Pada partisi logical ini, komputer dapat menyimpan berbagai macam data,
baik yang dibutuhkan dalam pengoperasian sistem maupun tidak. Namun,
pada umumnya data yang berhubungan dengan pengoperasian sistem
tidak tersimpan dalam jenis partisi harddisk ini. File yang terdapat pada
partisi harddisk ini dapat berupa file dokumen, foto, video, dan lain
sebagainya.

Sebagai kesimpulan, partisi harddisk sangat memudahkan pengguna


maupun sistem agar dapat berjalan lebih optimal dan efisien. Dengan
membagi harddisk sesuai dengan fungsi dan tugasnya, apabila terjadi
kesalahan pada drive satu maka tidak akan berpengaruh terhadap drive
lainnya.

Sekian artikel mengenai pengertian partisi harddisk, fungsi, dan jenis-


jenis partisi harddisk. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Tetap
kunjungi Nesabamedia untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru.
BACKUP
Dalam teknologi informasi, backup adalah proses
membuat data cadangan dengan cara menyalin
atau membuat arsip data komputer sehingga data
tersebut dapat digunakan kembali apabila terjadi
kerusakan atau kehilangan.[1]

Backup memiliki dua tujuan. Tujuan utama


adalah untuk mengembalikan data apabila data
tersebut hilang, baik karena terhapus atau karena
rusak (corrupt). Tujuan kedua adalah untuk
mengembalikan data ke titik tertentu pada masa
lalu. Karena fungsinya, proses backup
mengharuskan pengguna menggandakan data,
yang akhirnya menghabiskan kapasitas media
penyimpanan. Ini mendorong ditemukannya
teknologi-teknologi untuk mengefesienkan
penyimpanan data backup, misalnya deduplikasi
dan kompresi.

Kompresi data
 Bahasa
 Unduh PDF
 Pantau
 Sunting
Kompresi data atau pemampatan data (bahasa Inggris: data compression) adalah sebuah
cara dalam ilmu komputer untuk memadatkan data sehingga hanya memerlukan ruangan
penyimpanan lebih kecil sehingga lebih efisien dalam menyimpannya atau mempersingkat
waktu pertukaran data tersebut. Ada terdapat dua jenis pemampatan data, yaitu pemampatan
tanpa kehilangan (bahasa Inggris: lossless data compression) dan pemampatan
kehilangan (bahasa Inggris: lossy data compression).
Pemampatan data tanpa kehilanganSunting
Teknik ini mampu memadatkan data dan mengembalikannya sama persis seperti semula.
Tidak ada informasi yang hilang atau harus dikurangi dalam proses untuk mengurangi ukuran
besar data. Biasanya algoritme pemadatan data jenis ini menggunakan prinsip kelebihan
statistik (statistical redundancy) supaya data bisa disimpan dengan lebih ringkas. Karena
kebanyakan data yang dipakai sehari-hari memiliki bagian yang berulang atau berlebihan
(redundant data), pemampatan tanpa kehilangan bisa terjadi.
Contoh mudahnya, apabila berkas gambar berukuran 256x256 berwarna polos (setiap pixel
berwarna sama) dan tiap pixelnya berukuran 4 byte, tanpa pemadatan, berkas harus disimpan
berukuran 4 kali 256x256, sama dengan 262144 byte. Namun, dengan pemadatan, maka data
yang perlu disimpan hanyalah data satu warna tersebut dan informasi bahwa seluruh pixel
gambar memiliki satu warna yang sama. Jadi, data yang perlu disimpan hanyalah 4 byte
tambah beberapa byte untuk menandakan pengulangan pixel yang sama. Ingatlah ini hanya
contoh yang simpel.

Pemadatan tanpa kehilangan memiliki batas rendah di mana berkas tidak bisa dipadatkan
lebih jauh lagi. Teorem Shannon menunjukkan bahwa pemadatan data tidak bisa
menghasilkan kadar kode yang lebih rendah daripada entropi Shannon berkas, tanpa
menyebabkan kehilangan informasi. Maka, apabila suatu berkas sudah dipadatkan (misalnya,
berkas gambar disimpan di berkas .zip), berkas .zip tersebut tidak bisa lagi dipadatkan.
Contoh algoritme adalah misalnya Lempel-Ziv (LZ77), Lempel-Ziv-Welch (LZW, LZW84),
BZIP, BZIP2, Lempel-Ziv-Markov (LZMA) dan PAQ.
Pemampatan data berkehilanganSunting

Dengan teknik ini, kehilangan data yang kecil masih dapat diterima. Dengan menghilangkan
data yang tidak penting dapat menghemat ruang penyimpanan. skema kompresi data lossy
dirancang oleh penelitian tentang bagaimana orang melihat data tersebut. Sebagai contoh,
mata manusia lebih sensitif terhadap variasi halus dalam pencahayaan daripada untuk variasi
warna. Dengan algoritme tertentu, detail berkas dipangkas supaya ukuran data bisa
dikecilkan. Contohnya, pemadatan data dengan format berkas gambar JPEG bisa menyimpan
data yang banyak, tetapi juga mampu memangkaskan bagian-bagian visual yang kurang
penting demi menghemati memori simpan. Berkas MP3 bisa menyimpan data lagu yang
bersuara lebih jernih, tetapi juga bisa mengurangi mutu suara jika ukuran data harus
dikurangi.

Contoh algoritme adalah MP3, JPEG, Ogg dan MPEG-2.


TeoriSunting
Latar belakang teoretis dari kompresi disediakan oleh teori informasi (yang berhubungan
dekat dengan teori informasi algoritmik) untuk pemampatan data tanpa kehilangan dan teori
distorsi laju untuk pemampatan data berkehilangan. Daerah-daerah studi ini pada dasarnya
dibuat oleh Claude Shannon, yang mempublikasikan makalah dasar pada topik ini di akhir
1940-an dan awal 1950-an. Konsep dari pemampatan data juga terhubung secara mendalam
dengan statistika inferensi.[1]
Pembelajaran MesinSunting
Ada hubungan dekat antara pembelajaran mesin dan kompresi: sebuah sistem yang
memprediksikan probabilitas posterior dari sebuah deret, dengan diketahuinya seluruh sejarah
yang bisa digunakan untuk kompresi data optimal (dengan menggunakan koding aritmatik
pada distribusi hasil) saat sebuah kompresor optimal bisa digunakan untuk membuat prediksi
(dengan mencari simbol dengan kompresi terbaik, dari sejarah yang diketahui). Persamaan ini
sering digunakan sebagain alasan untuk menggunakan kompresi data sebagai patokan untuk
"kepintaran umum."[2][3][4]
KegunaanSunting
AudioSunting
Kompresi data audio berpotensi mengurangi transmisi bandwidth dan penggunaan ruangan.
Terdapat dua cara kompresi data audio: kompresi audio tanpa kehilangan (lossless audio
compression) dan kompresi audio berkehilangan (lossy audio compression). kedua algoritme
ini mengandalkan 'psychoacoustics' dengan menghilangkan bunyi-bunyi atau suara-suara
yang tidak terdengar jelas untuk mengurangi ukuran dari file tersebut.

Kompresi Audio BerkehilanganSunting


Kompresi audio berkehilangan banyak digunakan diberbagai aplikasi, Selain digunakan
untuk aplikasi langsung (MP3 dan komputer), audio yang telah dikompres secara digital
digunakan disebagian besar DVD, televisi, satelit dan pemancaran radio. Kompresi audio
berkehilangan pada umumnya mengompres audio jauh lebih banyak daripada kompresi audio
tidak berkehilangan.

Kompresi audio berkehilangan merupakan cara kompresi audio yang lebih sering digunakan.
Cara ini memanfaatkan 'psychoacoustics', dimana beberapa data yang tidak dapat dipahami
oleh pendengaran manusia dibuang, misalnya potongan suara dengan frekuensi tinggi diluar
jangakuan pendengaran manusia. Dengan metode ini, cara kompresi audio berkehilangan
dapat mengkompresi lebih besar ketimbang cara kompresi audio tanpa kehilangan (5 - 20 %).

Meski demikian, kualitas dari audio yang dikompres berkurang. Oleh sebab itu, cara ini
kurang cocok apabila digunakan dalam aplikasi teknik audio seperti pengeditan suara.
Beberapa contoh format yang dihasilkan dari cara kompresi ini antara lain:
(Ogg) Vorbis, MP3, dan Windows Media Audio Lossy (WMA Lossy).
Kompresi Audio Tanpa BerkehilanganSunting
Kompresi audio tanpa kehilangan menghasilkan representasi data digital yang saat dibuka
menghasilkan duplikat yang mirip dengan yang aslinya. Cara kompresi ini hanya mengurangi
kira-kira setengah (50 - 60 %) dari ukuran asli akibat kompleksitas dari bentuk gelombang
dan perubahan bentuk suara yang terus-menerus. Beberapa contoh format yang dihasilkan
dari cara kompresi ini antara lain: Free Lossless Audio Codec (FLAC), WAVPACK, Apple
Lossless Audio Codec (ALAC), MPEG-4 ALS, dan Windows Media Audio 9 Lossless
(WMA Lossless).
VideoSunting
Kompresi video merupakan coding yang modern yang mengurangi redundansi data dari
sebuah video.Kebanyakan algoritme untuk kompresi data di video dan codec
menggabungkan ruang kompresi gambar dan kompensasi gerakan sementara. kebanyak
kompresi data di video mengunakn teknik kompresi audio secara paralel untuk kompres
terpisah, tapi dikombinasikan data stream sebagai satu paket.[5]
Beberapa skema dari kompresi video beroperasi pada kelompok berbentuk persegi piksel
tetangga, sering disebut macroblocks. kelompok pixel ini atau blok dari pixel dibandingkan
dari satu frame ke yang berikutnya, dan codec kompresi video mengirim hanya perbedaan
dalam blok-blok. Sebagian daerah dari video yang memiliki gerakan yang lebih, kompresi
harus menyandikan data lebih banyak untuk menjaga dengan jumlah yang lebih besar dari
piksel yang berubah.
Di ranah pengelolaan data atau dokumen terdapat dua istilah berbeda yang
seringkali tertukar pemakaiannya atau bahkan kerap dimaknai seragam. Dua
istilah itu adalah Backup dan Arsip. Pada praktiknya, terkadang orang
memakai istilah ‘Backup’ padahal seharusnya ‘Arsip’ atau sebaliknya.

Istilah Backup sebenarnya merupakan kosa kata Bahasa Inggris yang artinya
cadangan. Sementara, istilah Arsip walaupun sudah diserap menjadi Bahasa
Indonesia, aslinya juga berasal dari Bahasa Inggris yakni ‘Archive’.

Dikutip dari artikel “Backup vs. Archive: Why it’s important to know the difference”,
istilah Backup diartikan sebagai sebuah salinan data atau dokumen yang
sengaja diciptakan untuk antisipasi terhadap kemungkinan rusak atau hilang.
Ketika melakukan backup, data asli tidak dihapus.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan backup. Misalnya, ketika


kita menyalin data foto, video atau format media lainnya dari telepon seluler
ke komputer. Hal ini umumnya dilakukan dengan alasan untuk mengantisipasi
jika data tersebut hilang atau rusak, maka kita punya salinannya.

Jika merujuk pada makna kata, Arsip relatif lebih kompleks dibandingkan
backup. Sebagai gambaran, Kamus Besar Bahasa Indonesia yang
menyodorkan 3 (tiga) arti, yakni:

(i)  dokumen tertulis (surat, akta, dan sebagainya), lisan (pidato, ceramah, dan
sebagainya), atau bergambar (foto, film, dan sebagainya) dari waktu yang
lampau, disimpan dalam media tulis (kertas), elektronik (pita kaset, pita video,
disket komputer, dan sebagainya), biasanya dikeluarkan oleh instansi resmi,
disimpan dan dipelihara di tempat khusus untuk referensi; (ii) tempat
penyimpanan berkas (program atau data) sebagai cadangan; (iii) dokumentasi
penerbitan pers yang berisikan guntingan-guntingan surat kabar, bahan-bahan
referensi, dan foto.

Sementara, definisi Arsip menurut artikel Backup vs. Archive: Why it’s important
to know the difference adalah salinan data yang sengaja diciptakan sebagai
referensi. Berbeda dengan backup, arsip tidak mengharuskan data aslinya
disimpan. Artinya, begitu arsip diciptakan maka data aslinya dapat dihapus
atau dimusnahkan.

Tidak hanya makna, tujuan arsip pun berbeda dengan backup. Arsip bukan
sekadar menciptakan salinan data untuk disimpan tetapi juga menjadikan
salinan data tersebut berfungsi sebagai referensi. Dengan arsip, pengguna
(user) dapat mempelajari data-data lama untuk digunakan kembali di masa
sekarang atau masa depan.

Dengan kata lain, tujuan backup hanya to restore  (menyimpan) sedangkan


tujuan arsip to restore and retrieve  (menyimpan dan menarik kembali).
Berbeda dengan backup, arsip tidak hanya membutuhkan tempat
penyimpanan data yang aman, tetapi juga sistem yang mendukung apabila
sewaktu-waktu data yang telah disimpan perlu ditarik kembali karena
dibutuhkan.

Mengutip buku “Manajemen Kearsipan” karya Zulkifli Amsyah, terdapat 5


(lima) jenis sistem kearsipan, yaitu Sistem Abjad (Alphabetical), Sistem
Geografis (Geoghraphy), Sistem Kronologis (Chronology), Sistem Nomor
(Numberitical), Sistem Subyek (Subjectial). Masing-masing sistem memiliki
karakteristik dan kegunaan yang berbeda-beda.

Sistem abjad mungkin dapat dianggap sistem kearsipan yang paling


sederhana karena arsip disusun hanya berdasarkan susunan abjad. Lalu,
sistem geografis biasanya seringkali diterapkan oleh sebuah organisasi yang
memiliki unit atau cabang di beberapa wilayah, misalnya bank.

Sistem kronologis umumnya berlaku untuk data-data yang memiliki variabel


waktu misalnya data keuangan atau transaksi bisnis. Sementara, sejalan
dengan namanya, sistem nomor dan sistem subjek merupakan sistem
pengarsipan yang disusun berdasarkan nomor dan subjek. Sistem subjek
seringkali digunakan dalam lingkup perpustakaan.

Meskipun berbeda dari beberapa aspek, backup maupun arsip pada dasarnya
dapat dimaknai sebagai sebuah metode pengelolaan data dengan tujuan
mengantisipasi ancaman kehilangan atau kerusakan. Dimana seiring dengan
perkembangan teknologi, ancaman yang harus dihadapi ketika mengelola
data pun semakin kompleks dan relatif lebih sulit.

Di era ketika data masih hanya berbentuk fisik seperti kertas atau pita kaset,
ancaman yang dihadapi mungkin seputar kehilangan, kerusakan atau dampak
bencana alam. Kini, ketika teknologi siber memungkinkan data juga bisa
berbentuk non fisik seperti data komputer, ancamannya lebih ‘seram’ yakni
serangan virus atau bahkan hacker (pembajak).

Ancaman yang lebih sulit jelas membutuhkan solusi antisipasi yang juga
canggih. Jika ancamannya sebatas kehilangan, kerusakan, atau dampak
bencana alam, solusinya bisa sesederhana membangun gudang dengan
tembok yang kokoh. Solusi seperti ini tidak berlaku untuk ancaman berupa
serangan virus atau hacker.

Ancaman di dunia siber tidak mengenal sekat waktu dan ruang. Kapanpun dan
dimanapun oknum-oknum jahat dengan modal ketrampilan plus jaringan
internet dapat melancarkan serangan terhadap data komputer anda. Makanya,
kasus pembobolan atau perusakan data komputer seringkali terjadi lintas
negara.

Sebuah organisasi bisnis seperti perusahaan umumnya memiliki


kekhawatiran yang cukup besar terhadap data-data yang dimiliki. Makanya,
mereka cenderung mempercayakan pengelolaan data pada pihak ketiga yang
profesional.

Anda mungkin juga menyukai