Anda di halaman 1dari 4

Berbagai Permasalahan Pembelajaran Daring Sebagai Dampak Covid-19

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran


Dosen Mata Kuliah: Syairul Bahar M.Pd.
Oleh:Kelompok 3 (2B Pendidikan IPS)
1. Siti Aisyah Urbaningrum (11190150000043)
2. Muhammad Aldora Y (11190150000047)
3. Gusman Sayyid A (11190150000051)

Wabah covid-19 yang bertransformasi menjadi pandemi menyebar hampir ke


seluruh penjuru bumi menyebabkan banyak negara termasuk pemerintah Indonesia
mengeluarkan strategi kebijakan #dirumahaja, segala kegiatan berupa bekerja,
beribadah bahkan belajarpun dilakukan di rumah guna meminimalisir kontak fisik
massal demi memutus mata rantai penyebaran virus corona. Di tengah pembatasan
sosial akibat wabah covid-19, kegiatan belajar mengajar harus tetap dibarengi
dengan semangat mengejar dan mengajar ilmu pengetahuan. Hampir tidak ada
yang menyangka, wajah pendidikan akan berubah drastis akibat pandemi covid19,
adanya pandemi ini juga memaksa perubahan dari pendidikan formal di bangku
sekolah menjadi belajar dari rumah, dengan sistem online, dalam skala nasional.
Bahkan, ujian nasional tahun ini terpaksa ditiadakan. Kebijakan ini menimbulkan
beberapa permasalahan yang dialami oleh guru,siswa juga orangtua.

Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit


pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan
infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit
COVID-19. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini
tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.
COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di
seluruh dunia.
Saat ini dunia sedang berusaha untuk menahan penyebaran COVID-19. Para
pemimpin pun mulai menerapkan kebijakan social distancing atau pembatasan
sosial yang 'memaksa' orang-orang untuk menghindari tempat-tempat ramai dan
berada dalam perkumpulan besar.
Presiden Jokowi sendiri telah meminta agar warga Indonesia mengurangi aktivitas di
luar rumah sebagai langkah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap
penyebaran virus corona dan wabah COVID-19. "Saatnya kita kerja dari rumah,
belajar dari rumah, ibadah di rumah," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana
Bogor, Minggu (15/3/2020).
Pemerintah daerah juga telah melakukan beberapa kebijakan social distancing
seperti meliburkan sekolah dan menutup tempat-tempat wisata, mengimbau
perusahaan-perusahaan untuk menerapkan bekerja dari rumah (work from home),
meniadakan kegiatan-kegiatan massal di tempat ibadah, hingga membatasi waktu
operasional transportasi umum. Selain itu pada bidang pendidikanpun diterapkan
pembelajaran daring, dimana pembelajaran dengan cara online ini menemui
berbagai permasalahan yang dirasakan guru,siswa dan orangtua.

Di tengah pembatasan sosial akibat wabah covid-19, kegiatan belajar mengajar


harus tetap dibarengi dengan semangat mengejar dan mengajar ilmu pengetahuan.
Hampir tidak ada yang menyangka, wajah pendidikan akan berubah drastis akibat
pandemi covid19, adanya pandemi ini juga memaksa perubahan dari pendidikan
formal di bangku sekolah menjadi belajar dari rumah, dengan sistem online, dalam
skala nasional. Bahkan, ujian nasional tahun ini terpaksa ditiadakan. 1
Dibalik kebijakan #dirumah aja terdapat banyak hambatan atau permasalahan
yang dirasakan guru,siswa juga orangtua. Banyak guru yang harus merubah
beberapa strategi mengajar dan siswa yang merasa tidak dapat memahami materi
belajar secara maksimal bahkan siswa yang berada di daerah terpencil terancam
tidak bisa mengikuti pembelajaran dikarenakan kendala jaringan/sinyal. Selain guru
dan siswa, dalam situasi yang lebih buruk, orangtua malah bisa berhadapan pada
pilihan dilematis: memberi makan keluarga atau membiayai pendidikan anak. Ini
berpotensi membuat angka putus sekolah meningkat. Sejak kebijakan belajar dari
rumah diterapkan secara nasional mulai tanggal 16 Maret 2020, muncul indikasi
naiknya angka putus sekolah di berbagai tempat.

1 https://m.mediaindonesia.com/read/detail/311137-pendidikan-indonesia-di-tengah-
pandemi-covid-19, diakses pada 09 Juni 2020 pukul 09:55 WIB
Adanya kebijakan belajar menggunakan sistem online dibarengi dengan beberapa
hambatan atau permasalahan yang dirasakan guru,siswa juga orangtua.
Berdasarkan hasil survei siswa menunjukkan bahwa selama PJJ, baik guru maupun
murid sama-sama memiliki keterbatasan kuota internet dan peralatan yang tidak
memadai untuk daring. Mayoritas siswa menggunakan telepon genggam sebanyak
95,4%. Oleh karena itu, banyak siswa yang mengaku matanya sakit dan kelelahan
karena berjam-jam menatap layar ponsel." ungkap Komisioner KPAI Bidang
Pendidikan Retno Listyarti dalam pernyataan tertulis, Sabtu (2/5). 2
Dengan adanya sistem baru dalam kegiatan belajar mengajar membuat guru
harus menciptakan strategi baru dalam mengajar, penyederhanaan materi agar
mudah dipamahi oleh semua siswa melalui daring ini merupakan suatu tantangan
baru yang harus dihadapi, selain itu banyak yang tidak sesuai dalam metode belajar
daring ini. Banyak para siswa yang tidak sesemangat dan seantusias dalam
menyampaikan pendapatnya yang membuat pendidik bingung harus menggunakan
metode apa yang sesuai.

Proses pembelajaran online mengakibatkan kurangnya pemahaman materi yang


diperoleh siswa, hal ini disebabkan banyak siswa yang hanya fokus terhadap
mengerjakan tugas yang diminta guru tanpa memahami secara mendalam terlebih
dahulu mengenai materi tersebut, banyak yang tidak sesuai dalam metode belajar
daring ini. Banyak para pendidik yang hanya memberikan tugas rumah begitu
banyak tanpa ada kontrol sehingga hal ini menyulitkan pelajar. Penjelasan materi
yang biasanya dilakukan oleh guru melalui metode ceramah seharusnya dilakukan
oleh orangtua di rumah, namun tak semua orangtua dapat menggantikan peran
guru. Selain orangtua, anggota keluarga lainnya pun dituntut agar dapat
membimbing dan mengawasi siswa selama pembelajaran online, lagi lagi
keterbatasan kemampuan ini tidak bisa mengatasi pemenuhan pemahaman siswa
terhadap materi. Perlahan namun pasti orangtua semakin menyadari pemtingnya
peran guru dalam perkembangan kecerdasan sang anak.

2 https://m.mediaindonesia.com/read/detail/309647-komisioner-kpai-bongkar-
permasalahan-pembelajaran-jarak-jauh, diakses pada 09 Juni 2020 pukul 10:15 WIB
Selain itu, permasalahan juga dirasakan oleh orangtua dimana pada masa
pandemi ini banyak orang tua siswa yang tidak bisa bekerja sehingga pemasukan
ekonomi keluarga menurun drastis dan orangtua harus mengatur strategi untuk
pengolahan uang pangan dan uang biaya belajar online anak-anaknya. "Pemasukan
keluarga yang biasanya mencukupi sekarang hampir tidak tahu besok akan makan
apa, ditambah biaya kuota yang membengkak." ujar Siti salah satu orangtua siswa
yang penulis wawancarai. Dari pemaparan keluhan orangtua tertera jelas bahwa
kondisi ekonomi keluarga semakin tercekik disebabkan penggunaan belajar online.

Menyikapi keadaan yang terjadi saat ini maka hendalah sebagai masyarakat yang
sedang di rumah tetap harus melakukan hal-hal positif. Menjaga kesehatan agar
terhindar dari covid-19 dengan cara rajin bersih-bersih lingkungan maupun diri.
Selain itu agar tetap dapat memperoleh ilmu pengetahuan maka tetap harus
produktif seperti membaca buku di dalam rumah. Peran keluarga dan masyarakat
sangat besar ditengah pandemi seperti ini dibutuhkan kerjasama dan bahu
membahu demi kelancaran pendidikan anak.

Anda mungkin juga menyukai