Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman Orde Baru puisi merupakan saran untuk mengkritik

dan mengekspresikan diri melalui media tulis. Hal itu sejalan dengan

pendapat Wellek dan Werren, 1968:22,23,25 dalam buku

(Pradopo,2017:74) yang mengemukakan bahwa “karya sastra adalah

imajinasi (rekaan) bermedium bahasa yang fungsinya estetikannya

dominan.”. Sehingga, puisi merupakan salah satu karya sastra yang

menggambarkan kehidupan dengan mengangkat masalah-masalah yang

terjadi dimasyarakat. Sehingga, sastra dalam kehidupan sosial menurut

(Atmazaki 2005:64), “pengarang dalam menciptakan karya sastra tidak

dapat semena-mena menciplak kenyataan, melainkan merupakan suatu

upaya proses kreatif yang berpangkal pada kenyataan. Puisi”.

Dengan demikian, kritik sosial dalam penelitian ini bertujuan untuk

memberikan suatu tanggapan yang dituliskan pengarang terhadap masa

Orde Baru mengenai masalah-masalah sosial yang terjadi dalam

masyarakat yang menyimpang terhadap norma-norma yang berlaku. Oleh

karena itu, kritik sosial dalam dua puisi dikumpulan puisi Malu (Aku) Jadi

Orang Indonesia (MAJOI) merupakan masalah sosial yang terjadi di

masyarakat yang terekam oleh pengarang yang diungkapkan dalam bentuk

1
2

karya sastra yang dibumbui oleh diksi dan sedikit majas. Sehingga, kritik

sosial tumbuh dari ketimpangan yang terdapat dalam masyarakat.

Membaca puisi-puisi yang bertemakan kritik membuka ingatan

kita terhadap masa Orde Baru. Pada masa Orde Baru, menurut Herman J

(Waluyo,1987: 263), “Angkatan 66 berbicara tentang tegaknya kembali

pancasila dan UUD 45, tegaknya kebenaran dan keadilan di bumi

Indonesia. Humanisme universal dan human dignity tidak dipersoalkan

lagi, tetapi penyelewengan dari rel Pancasila, rel UUD 45, rel kebenaran,

dan keadilan yang dibicarakan secara keras ”.

Beberapa penyair angkatan Orde Baru disebut penyair “angkatan

66” yang menuliskan kejadian-kejadian pada masa Orde Baru, pada masa

itu penyair mengungkapkan apa yang penyair lihat, penyair rasa, penyair

dengar pada puisi. Sehingga, pada situasi seperti itu para penyair

menyuarakan pendapatnya mengenai Hak Asasi Manusia melalui karya

sastra salah satunya puisi, dengan puisi penyair merasa bisa

mengungkapkan isi hatinya mengenai semua permasalahan yang dialami

bangsa ini. Herman J Waluyo (dalam Sudiro Satoto dan Zainudin Fananie,

2000: 271-284) menyatakan “ada tiga penyair protes di masa Orde Baru

yaitu W.S. Rendra, Wiji Thukul dan Sapardi Djoko Damono. Jika W. S

Rendra dan Sapardi Djoko Damono seorang priyayi dan bangsawan, Wiji

Thukul adalah penyair rakyat jelata baik asal usul orang tuanya maupun

kehidupan pribadinya.
3

Sehingga, pada era pemerintahan Orde Baru Taufiq Ismail

menuliskan perasaannya dikumpulan puisi yang berjudul MAJOI

,akronim dari Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia,Karya Taufiq Ismail.

Kumpulan puisi Majoi merupakan puisi yang berisi protes ungkapan hati

terhadap pemerintah yang disiratkan melalui larik-larik sajak.

Dua puisi dikumpulan puisi Majoi merupakan ungkapan kejujuran,

ketulusan dan sesuatu apa yang penulis lihat serta rasakan. Pada masa

Orde Baru penyair menyatakan ketidaksetujuannya terhadap proses

penundukan masyarakat terhadap penguasa, dimana pada saat itu puisi

saling berkaitan yang mengupas semua yang terjadi dibangsa ini pada

masa reformasi.

Menurut (Waluyo,1998: 264) “Taufiq Ismial adalah polopor puisi-

puisi demonstrasi. Puisi-puisi Taufiq Ismial menjadi ciri bagi apa yang

disebut Angkatan 66 oleh H.B Jasmin. Puisinya adalah puisi demonstrasi

yang mengungkapkan tuntutan membela keadilan dan kebenaran puisinya

adalah protes sosial menentang tirani dan rezim seratus menteri ”.

Sedangkan, Menurut (Kuntowijoyo,2003: xvi) dalam pengantar buku

Taufiq yang berjudul Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia akronim dari

MAJOI karya “Taufiq Ismail adalah penyair yang sangat peka dengan

sejarah karena riwayat hidup pribadinya memang sarat dengan

pengalaman sejarah dan menunjukkan keterlibatan penuh di dalamnya.

Selain itu juga Kritik sosial yang disampaikan Taufiq Ismail tidak
4

hanya kritik antar manusia terhadap Tuhannya tapi ada juga kritik sosial

yang mewakili suara mahasiswa”.

Sebagai penyair Taufiq Ismail menggambarkan keadaan kelas

sosial dari kalangan kelas bawah, menengah dan atas dengan tepat

sesuai proses terjadinya. Taufiq Ismail mempunyai ke khasan tersendiri

yang menjadi ciri puisi tersebut yaitu : menuliskan kejadian demi

kejadian secara jelas, serta mengungkapkan segala duka laranya dalam

puisi dengan bahasa sederhana dan mudah untuk dipahami oleh

khalayak umum dan mengungkapkan sindirannya secara sopan santun.

Berbagai persoalan dalam masalah sosial dimasyarakat pada

zaman Orde Baru yang terjadi dalam masyarakat Indonesia. Kalangan

kelas menengah dan kelas bawah pada masyarakat Indonesia pada

dasarnya seringkali menjadi titik perhatian untuk KAMI (kesatuan Aksi

Mahasiswa Indonesia). Di kalangan pemuda supaya Indonesia dapat

terbebas dari deformasi. Sehingga kedua puisi tersebut memiliki

keterkaitan mengenai permasalahan pada zaman Orde Baru. penulis

tertarik untuk mengkaji sasaran kritik yang terdapat di dalam kumpulan

puisi MAJOI. Berdasarkan uraian di atas, peneliti Peneliti ingin

menyoroti kritik sosial terhadap pemerintahan yang ada dalam

masyarakat yang terdapat di dalam dua puisi dikumpulan puisi MAJOI

karya Taufiq Ismail.


5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kondisi sosial masyarakat pada zaman orde baru

yang tercermin dalam dua puisi dikumpulan MAJOI karya Taufiq

Ismail?

2. Fenomena apa saja yang terdapat dalam dua puisi dikumpulan

puisi MAJOI karya Taufiq Ismail?

3. Bagaimana unsur fisik dan unsur batin dalam dua puisi

dikumpulan puisi MAJOI karya Taufiq Ismail?

4. Apa saja kritik sosial yang terdapat dalam dua puisi dikumpulan

puisi MAJOI karya Taufiq Ismail?

5. Bagaimana ideologi dan nilai yang terdapat dalam dua puisi

dikumpulan puisi MAJOI karya Taufiq Ismail?

6. Apa saja yang menjadi sasaran kritik dalam dua puisi dikumpulan

puisi MAJOI karya Taufiq Ismail?

7. Aspek sosial apa saja yang dikritik dalam dua puisi dikumpulan

puisi MAJOI karya Taufiq Ismail ?

8. Bagaimana kritik sosial itu disampaikan dalam dua puisi di

kumpulan puisi MAJOI karya Taufiq Ismail?


6

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas diketahui bahwa

permasalahannya cukup beragam. Namun, pokok masalah yang akan

dikaji oleh peneliti adalah kritik sosial terhadap pemerintahan dalam

dua puisi dikumpulan puisi MAJOI karya Taufiq Ismail.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Masalah sosial apa saja yang menjadi sasaran kritik dalam dua

puisi dikumpulan puisi MAJOI karya Taufiq Ismail?

2. Siapa saja yang dikritik dalam dua puisi dikumpulan puisi

MAJOI karya Taufiq Ismail?

3. Bagaimana isi kritik disampaikan dalam dua puisi di kumpulan

puisi Malu (AKU) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui :

1. Berbagai masalah sosial yang terdapat dalam dua puisi dikumpulan

puisi MAJOI karya Taufiq Ismail.

2. Siapa saja yang dikritik dalam dua puisi di kumpulan puisi Malu

(AKU) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail.

3. isi Kritik dan cara penyampaian dalam dua puisi dikumpulan puisi

MAJOI karya Taufiq Ismail.


7

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

mengenai studi analisis terhadap sastra di Indonesia, terutama

dalam bidang penelitian puisi karena, fungsi karya sastra sebagai

media yang dapat menjelaskan dan menggambarkan kritik sosial

yang terjadi di tengah masyarakat.

2. Manfaat secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

penelitian karya sastra Indonesia dan menambah wawasan

kepada pembaca mengenai kritik sosial khususnya untuk

mahasiswa UNINDRA.

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

BAB I pendahuluan, terdiri atas, Latar belakang masalah,

Identifikasi masalah, Pembatasan masalah, Rumusan

masalah, Tujuan penelitian, Kegunaan penelitian, dan

Sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori dan Kerangka Berpikir, teori yang

dipakai peneliti berdasarkan model dalam kerangka

berfikir.
8

BAB III Metodologi Penelitian, mejelaskan metode yang dipakai

dalam penelitian yaitu: tempat dan waktu penelitian,

metode penelitian, objek penelitian, fokus penelitian,

teknik pengumpulan data, instrument penelitian, dan

teknik analisis data.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi

deskripsi data, pengujian persyaratan analisis, beserta

pengujian hipotesis pembahasan.

BAB V Simpulan dan Sasaran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai