BAB II
A. Landasan Teori
1. Hakikat Puisi
utuh. Oleh karena itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia puisi
berarti; (1) ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra,
rima, serta penyusunan larik dan bait; (2) gubahan dalam bahasa
makna khusus; (3) sajak. Dari penjelasan di atas puisi adalah seni
9
10
unik dan vitamin batin, kerja otak kanan yang membuat halus sikap
merupakan pengalaman yang unik dan puisi itu vitamin batin, kerja
11
zamannya.
masyarakat.
api unggun tanpa angin, tidak akan membara dan tidak akan
masalah sosial.
sosial.
sama, yaitu:
baru.
berbagai macam cara. Cara tersebut meliputi lima hal berikut ini
yaitu :
wujud keindahan.
5. Kajian Semiotika
Peirce. Saussure dan Pierce merupakan dua orang ahli yang saling
populer digunakan”.
ini bersifat statis. Menurut Pierce dalam buku (Ratna, 2015: 101)
lalu lintas,
pelanggaran.
pedomankan yaitu :
foto,
seperti bendera.
deskripsi
produksi makna”.
jurnal, internet atau yang lainnya. Adapun penelitian yang relevan ini
dan masalah yang di bahas. Sejauh yang peneliti ketahui, belum ada
dalam antologi puisi MAJOI karya Wiji Thukul yang terdapat suatu
menyentuh pada sisi yang lebih dalam lagi dalam kehidupan manusia,
kritik sosial.
Udayana 2017.
maka tesis yang berjudul “Kritik Sosial Dalam Kedua Puisi dikumpulan
Puisi MAJOI Karya Taufiq Ismail” belum pernah ada menggunakan isi
dijudul yang sama dan disini penulis membahas apa saja yang di kritik,
C. Kerangka Berpikir
Dimensi ini mengacu pada pemikiran bahwa pengarang lahir, hidup dan
Taufiq Ismail, peneliti memerlukan unsur batin puisi. Setelah itu, peneliti
akan mengkaji muatan kritik sosial yang terdapat dalam puisi dan yang
landasan teoretis, karya sastra adalah suatu aspek budaya yang dapat
menentukan makna dan nilai karya sastra. Tanpa pembaca, karya sastra
adalah sesuatu benda mati tanpa makna dan tanpa arti. Dari paparan di
berpikir dalam penelitian ini. Dalam hal ini, peneliti mencari apa yang di
kritik, siapa yang dikritik dan bagaimana kritik itu disampaikan. Setelah
sebagai berikut yaitu, Membaca dua puisi yaitu “MAJOI dan 12 Mei
1998” karya Taufiq Ismail, mencatat masalah apa saja yang terdapat
dalam dua puisi yaitu “MAJOI dan 12 Mei 1998” karya Taufiq Ismail ,
menjawab semua rumusan masalah sesuai yang terdapat dalam dua puisi
yaitu “MAJOI dan 12 Mei 1998” karya Taufiq Ismail, mengkaji semua
jawaban rumusan masalah dengan kritik sastra dan teori semiotika dalam
dua puisi yaitu “MAJOI dan 12 Mei 1998” karya Taufiq Ismail, dan