PENDAHULUAN
suatu karya memiliki salah satu unsur keindahan yaitu baik, benar, dan suci. Baik
bila karya tidak bertentangan dengan nilai etis dan moral tertentu. Benar bila
karya tidak bertentangan dengan undang-undang dan hukum yang berlaku. Suci
bila karya tidak bertentangan dengan nilai pengabdian dan penghambaan kepada
dan angan penulis, pendengar dan pembaca memasuki alam baru dunia yang serba
indah dan tanpa batas. Bermanfaat bila suatu karya memberikan suatu
pengetahuan, petunjuk, dan nilai kepada penulis, pendengar, dan pembaca. Bila
karya mengandung ketiga unsur (indah, menghibur, dan bermanfaat) di atas, maka
bahasa konkret dan absolut yang bersifat imajinatif, karena sastra merupakan
salah satu aspek kebudayaan manusia. Hakikatnya setiap manusia pasti memiliki
yang senantiasa dilanda problematika itu dapat tergambar dalam karya sastra. Hal
ini menyiratkan bahwa problematika selalu ada jika kehidupan masih ada.
1
2
sastra untuk dapat menikmati suatu karya sastra, jika kurang pemahaman yang
tepat, sebuah karya sastra hanya bersifat sepintas dan dangkal. Oleh karena itu,
karya sastra bukan sekedar ilmu tetapi di dalamnya adalah seni yang memuat
dan kepercayaan, sebagai unsur yang sulit dibuat batasannya sebagaimana yang
Puisi merupakan karya sastra yang minim kata dan padat makna.
Kepadatan makna dapat terlihat pada struktur puisi dalam menggunakan kata,
larik, dan bait yang sangat terbatas. Puisi yang ditulis oleh para sastrawan pada
teramati secara kasat mata maupun yang teramati secara batin. Kegelisahan itu
bermula dari adanya kesenjangan. Oleh karena itu, puisi pada hakikatnya
merupakan ungkapan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan yang pada dirinya
sendiri untuk merepresentasikan kesenjangan yang terjadi pada dunia nyata yang
merupakan rekayasa kepentingan dengan dunia ideal yang selalu berada pada
terkandung di dalamnya.
3
oleh kedua puisi. Perbedaan kedua puisi tesebut tidak terlepas dari latar
munculnya proses kreatif, dan cara mengekspresikan apa yang ada dalam diri
Interteks akan menciptakan kemiripan cerita yang terkandung antara puisi yang
satu dengan puisi yang lain. Tetapi kemiripan dan perbedaan yang terdapat dalam
teks sastra dibaca harus dengan latar belakang teks-teks lain, tidak ada sebuah teks
tidak dapat dilakukan tanpa adanya teks-teks lain sebagai contoh, teladan, dan
Hipogram adalah modal utama dalam sastra yang melahirkan karya sastra
hipogram adalah karya sastra yang menjadi latar kelahiran karya berikutnya, dan
untuk memberikan uraian, melerai, dan solusi pada kesenjangan yang ada.
Husainy tidak lepas dari kesenjangan yang dimaksud, mampu menafsirkan puisi
4
tertuang sebagai kekuatan yang mempunyai makna dan menangkap pesan yang
ingin disampaikan penyairnya, seperti halnya puisi Tangisan Batu dan Air Mata
Akan tetapi, efek yang mengharukan dari kedua puisi tersebut dapat lebih
dipahami jika mengetahui kisah sesungguhnya yang berupa teks cerita rakyat
puisinya yang berjudul Tangisan Batu dan Air Mata Legenda dipengaruhi oleh
cerita rakyat Kalimantan Selatan yang berjudul Kisah Diang Ingsun dan Raden
dengan cara menghipogramkan puisi Tangisan Batu dan Air Mata Legenda karya
Endraswara, 2013: 132) hipogram adalah karya sastra yang menjadi latar
makna teks tersebut menjadi jelas. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Kajian Intertekstual dalam Puisi Tangisan Batu dan Air
Intertekstual dalam Puisi Tangisan Batu dan Air Mata Legenda Karya
Abdurrahman El Husainy?”
intertekstual dalam puisi Tangisan Batu dan Air Mata Legenda karya
Abdurrahman El Husainy.
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
intertekstual dalam puisi Tangisan Batu dan Air Mata Legenda karya
Abdurrahman El Husainy.
intertekstual dalam puisi Tangisan Batu dan Air Mata Legenda karya
Abdurrahman El Husainy.
6
1. Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya
makna. Puisi tercipta dari kolaborasi dan hasil dialog penyair antara
tertentu yang ada dalam karya sastra sebelum dan sesudahnya untuk
berkarya. Hipogram tersebut bisa sangat halus dan juga sangat kentara. Dalam
kaitan ini, sastrawan yang lahir berikut adalah reseptor dan transformator karya
sebelumnya.