Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Karya sastra merupakan karya seni yang mempergunakan
bahasa sebagai mediumnya.1Sebagai medium, bahasa adalah fakta
kultural dengan hukum positif, seperti penerapan kaidah- kaidah
fonologi, morfologi, dan sintaksis.2Karya sastra juga merupakan
curahan

pengalaman

batin

pengarangnya

tentang

fenomena

kehidupan sosial dan budaya masyarakat pada masanya. Ia juga


merupakan ungkapan peristiwa, ide, gagasan serta nilai- nilai
kehidupan yang diamankan di dalamnya. Sastra mempersoalkan
manusia dalam segala macam aspek kehidupannya sehingga karya
itu berguna untuk mengenalkan manusia dan budayanya dalam
kurun waktu tertentu.3
Dalam definisi lain karya sastra merupakan objek manusiawi,
fakta kemanusiaan, atau fakta kultural sebab hasil dari ciptaan
manusia. Meskipun demikian, karya itu mempunyai eksistensi khas
yang membedakannya dari fakta kemanusiaan lainnya seperti
sistem sosial, sistem ekonomi, dan yang menyamakannya dengan
sistem seni rupa, seni suara dan sebagainya. Sedangkan sistem
yang lainnya seringkali dianggap sebagai satuan yang dibangun
1Rachmat Djoko Pradopo, Beberapa Teori Sastra, Metode kritik dan
penerapannya cet VI (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 121.
2 Nyoman Kutha Ratna, Stilistika: Kajian Puitika Bahasa, Sastra dan Budaya. Cet
II (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm. 44.
3 Zulfahnur ZF, Teori Sastra (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), hlm. 1.3.
1

oleh hubungan antara tanda dan makna, antara ekspresi dengan


pikiran, antara aspek luar dengan aspek dalam. Kondisi keberadaan
karya sastra sebagai fakta kemanusiaan yang bersifat semiotik itu
amat perlu diperhatikan, karena merupakan ekspresi dari kebutuhan
tertentu manusia.4
Sastra memiliki keragaman genre yang salah satunya adalah puisi.
Genre puisi mempunyai ragam: puisi lirik, syair, pantun, dan
sebagainya. Tiap ragam itu merupakan sistem yang mempunyai
konvensi-konvensi

sendiri.5

Secara

epistemologis,

istilah

puisi

berasal dari bahasa Yunani poeima membuat poeisis pembuatan,


dalam bahasa inggris disebut poem atau poetry. Puisi diartikan
membuat dan pembuatan karena lewat puisi, pada dasarnya,
seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri yang mungkin
berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik
maupun batiniah. Jadi puisi adalah kata-kata yang disusun dengan
pola tertentu sehingga dapat menjadi ungkapan yang indah dari
hasil imajinasi seseorang (penyair). Dengan mengutip pendapat
McCaulay, Hudson mengungkapkan bahwa puisi adalah salah satu
cabang sastra yang menggunakan kata kata sebagai media
penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya

4 Faruk, Metode Penelitian Sastra Sebuah Penjelajahan Awal (Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 77.
5Jabrohim , Teori Penelitian Sastra, cet.5 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012),
Hlm. 93-94.
2

lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan


gagasan pelukisnya.6
Seperti halnya karya sastra puisi, ia merupakan hasil aktivitas
yang memadatkan, suatu ekspresi kreatif yang mengandung nilai
keindahan yang khusus. Puisi merupakan sebuah struktur yang
kompleks, maka untuk memahaminya perlu dianalisis sehingga
dapat diketahui bagian-bagian serta jalinannya secara nyata. 7
Bangsa Arab dikenal lebih menyukai karya sastra puisi dari
pada karya sastra lainnya. Hal itu dikarenakan, bangsa Arab
mempunyai perhatian besar terhadap bahasa dan keindahan
sastranya, mereka juga mempunyai perasaan yang halus dan
ketajaman penilaian terhadap sesuatu. karena keindahan bahasa
akan bersandarkan pada perasaan yang halus dan khayal yang
tinggi (imaginasi). Dengan kedua sifat ini maka bangsa Arab dapat
mengeluarkan segala sesuatu yang bergejolak di jiwa dalam bentuk
gubahan syair.8 Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa syair
begitu

digemari

oleh

masyarakat

Arab

terdahulu

untuk

mengungkapkan perasaan mengobarkan semangat perjuangan dll.


Maka tidak diragukan lagi, banyak pula penyair yang hidup dimasa
itu.
6Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra cet VII (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2009), hlm. 134
7 Rachmat Djoko Pradopo, Pengkajian Puisi (Yogyakarta: Gadjah Mada University,
2012). Hlm 14
8 Yunus Ali Al Muhdar, Sejarah Kesusastraan Arab (Surabaya: PT Bina Ilmu
Offset, 1983), Hlm 17
3

Tokoh sastrawan romantis Ibrahim Naji menulis puisi pertama


kali pada umur 12 tahun. Beliau lahir pada tanggal 31 Desember
1898 di Mesir dan beliau pelopor berdirinya madrasah Apollo. 9
Beliau lulus dari sekolah kedokteran pada tahun 1923, kemudian
bekerja pada departemen transformasi, departemen kesehatan dan
pengawas

umum

devisi

kesehatan

di

departemen

perwakafan.10Karya beliau yang paling terkenal adalah puisi Athlal


atau The Ruins yang dijadikan lagu oleh penyanyi terkenal Mesir
yaitu Om Kalthoom. Beliau pendiri asosiasi puisi romantis Mesir. Istri
nya bernama Samia Sami dan beliau mempunyai tiga anak
perempuan yaitu Amira, Dawheya dan Mohassen.11
Salah satu puisi karya Ibrahim Naji dan merupakan objek
material penelitian ini adalah puisi yang berjudul Khotiroh. Puisi
tersebut merupakan satu dari karya beliau yang terkumpul dalam
Diwan Ibrahim Naji.Karya ini menjelaskan kekhawatiran seseorang
dengan hatinya, ditinggalkan oleh seorang kekasih hati yang telah
membelai

hatinya

selama

ini.

Kedasyatan

efek

kehilangan

seseorang yang dicintai menimbulkan percikan kisah dalam puisi ini.


Menurut peneliti, puisi memiliki kata- kata yang masih
terpecah pecah maksudnya, sehingga menjadikan puisi ini sulit
untuk dicerna dan difahami. Dari sini diperlukan penelitian untuk

9Ibrahim Naji, Ajmalu Maa Kathaba sair al-athlal (Mesir: Haiatu Misriyah amah
Lil-kitab, 1997)Hlm 7-8
10http://imam-gawe.blogspot.co.id/2011/12/sastrawan-timur-tengah-ibrahimnajih.html diakses pada 12-08- 2016 10:31
11http://www.poemhunter.com/ibrahim-naji/poems. Html diakses pada 27-082016 12:38
4

mengungkapkan makna yang terkandung dalam setiap baitnya.


Contoh dari kalimat yang masih terpecah- pecah, sebagai berikut:

#
Api kerinduan membekaskan api # Tiada ketenangan dan
tiada tempat kembali

#
Apabila kamu mengkhianati janji cintaku # Janganlah engkau
lemah lembut di rumah- rumah orang lain.
Apabila kita cermati dari penggalan bait- bait puisi di atas, kita
akan menemukan kata- kata yang terpecah- pecah, sehingga sulit
untuk difahami. Dari kata- kata tersebut makna yang akan
diungkapkan oleh penyair juga belum bisa difahami secara detail.
Maka dari sinilah peneliti menganggap hal ini perlu untuk diteliti
supaya

bisa

ditemukan

kesatuan

makna

dari

puisi.

Untuk

mengetahui makna yang ingin disampaikan puisi tersebut perlu


adanya analisis terlebih dahulu.
Dalam kutipan bait yang telah disebutkan, untuk mengetahui
kesatuan makna yang terdapat dalam puisi tersebut, peneliti akan
menganalisis

puisi

Khotiroh

karya

Ibrahim

Naji

dengan

menggunakan teori semiotik Riffaterre. Telah diungkapkan oleh


Michael Riffaterre, bahwa puisi merupakan ekspresi tidak langsung,
menyatakan suatu hal dengan arti lain. Ketidaklangsungan puisi
terbentuk karena tiga hal, yaitu disebabkan oleh penggantian arti
(displacing of meaning), penyimpangan arti (distoring of meaning),
dan penciptaan arti (creating of meaning). Penggantian arti terjadi
apabila satu tanda berubah atau bergeser dari satu makna ke
makna

lain,

misalnya

dengan

metafora

atau

metonimi.

Penyimpangan arti disebabkan adanya ambiguitas, kontradisi.


5

Penciptaan arti terjadi bila tempat atau ruang teks menjadi


organisasi yang prinsip untuk munculnya tanda- tanda dari itemitem linguistik, misalnya simetris, rima, ekuivalen makna antara
posisi homologues.12 Dari uraian di atas, perlu adanya metode untuk
memahaminya.

Untuk

mengetahui

makna

dalam

suatu

puisi

terdapat beberapa metode yang harus dilalui yaitu: 1). Pembacaan


Heuristik dan Hermeneutik, 2). Matrik, model, dan varian- variannya,
3). Hipogram.13
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kesatuan makna dalam puisi Khothiroh karya
Ibrahim Naji?
2. Bagaimanakah hubungan intertekstual yang terdapat dalam teks
puisi tersebut?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kesatuan makna puisi Khothiroh karya
Ibrahim Naji melalui pembacaan semiotika Michael Riffaterre.
2. Untuk menemukan hubungan intertekstual antara puisi tersebut
dengan puisi lain.
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat
khususnya dalam bidang sastra, dan mendapatkan pemahaman
bahwa karya sastra puisi, menarik untuk diteliti secara ilmiah
dari aspek semiotika.
2. Memberikan sumbangan pemikiran dalam kesusastraan Arab
khususnya bagi Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, jurusan Bahasa
Dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga.
E. Kajian Pustaka

12Michael Riffaterre, Semiotics Of Poetry. (Bloomington: Indiana University Press:


1978), hlm. 2
13Rachmat Djoko Pradopo. Prinsip- Prinsip Kritik Sastra, Hlm. 226- 228
6

Kajian pustaka dilakukan untuk memperoleh informasi yang


relevan dengan masalah yang akan atau sedang diteliti, 14serta
untuk menunjukan kebaruan suatu penelitian.
Berdasarkan pengamatan dan penelusuran peneliti, belum
ada

penelitian

yang

secara

khusus

membahas

syair

puisi

Khothiroh karya Ibrahim Naji menggunakan teori semiotika


Riffaterre. Akan tetapi peneliti menemukan beberapa judul yang
menggunakan teori Riffaterre untuk penelitian. Berikut ini beberapa
penelitian sebelumnya yang menggunakan teori semiotik Riffaterre:
1. Skripsi yang berjudul Syiru Qaswah Li Ibrahim Naji,
(Dirasah Tahliliyah Simaiyah li Riffaterre) oleh Dede Kankan
mahasiswa

UIN

Sunan

Kalijaga

2011.

Penelitian

ini

membahas tentang kehidupan warga Mesir dari mulai


dilahirkan sampai meninggal. adanya kritik sosial yang
ditujukan kepada sesama warga dan pemerintah Mesir
karena

tidak

adanya

lagi

rasa

saling

menyayangi,

menghormati, dan rasa saling percaya di antara mereka.


Serta dalam kondisi dimana Mesir dijajah Inggris yang
keras.
2. Skripsi yang berjudul Fadhlu al-Ilmi diwan al-Iman Ali
(Dirasah Tahliliyah simaiyah Riffaterre) oleh Septi Riyanto
mahasiswa

UIN

Sunan

Kalijaga

2007.

Penelitian

ini

membahas keutamaan ilmu dan budi pekerti dari puisi


karya Ali Bin Abi Thalib. Kewajiban bagi setiap manusia
untuk mencari ilmu dan berakhlak mulia. Secara jelas
14 Lembaga penelitian IKIP Malang, Dasar- dasar Metodologi Penelitian, (Malang:
Lembaga Penelitian IKIP Malang, 1997), hlm. 22.
7

diterangkan dalam teks al-Quran pada ayat 11 dari surat


al-Mujadalah.
3. Skripsi yang berjudul Syair al-Hikmah wa al-Mauidzoh Fii
Diiwan Mahmud al-Warraq dalam kajian semiotik Riffaterre
oleh Muhammad Deded mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
2014. Skripsi tersebut membahas tentang salah satu sifat
mulia yang harus dimiliki oleh manusia yaitu pemaaf. Sifat
tersebut digambarkan adanya seorang hakim yang mulia
yang senantiasa menghormati para narapidana walaupun
mereka mempunyai tanggungan kesalahan yang besar.
4. Skripsi yang berjudul as Syiru al-Masa Li Kholil Muthon
analisis Semiotik Riffaterre oleh Faizul Fiqri. Mahasiswa UIN
Sunan Kalijaga 2014. Penelitian ini membahas tentang
harapan

dan

optimis

hidup.

Menerangkan

optimis

seseorang dalam kehidupannya serta harapan- harapan


yang akan ia capai dalm kehidupan.
F. Kerangka Teori
Teori secara bahasa, berasal dari bahasa latin Theoria yang
berarti kontemplasi terhadap kosmos dan realitas. 15Teori dalam
dunia keilmuan diartikan sebagai perangkat pengertian, konsep,
proposisi

yang

mempunyai

korelasi,

dan

telah

teruji

kebenarannya.16Tanpa teori hanya ada serangkaian fakta tetapi


15Ratna Nyoman Kutha, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cet 4
(Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2008)Hlm.1.
16 Ratna Nyoman Kutha, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cet. 4
(Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2008). Hal. 1.
8

tidak ada pengetahuan. Maka dari itu yang terpenting dalam sebuah
penelitian adalah teori itu dimana teori bisa bekerja dan mampu
menerangkan setiap masalah dalam penelitian.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
semiotik Michael Riffaterre.menurut Paul Cobley dan Litza janz
(2002:4) semiotika berasal dari kata seme, bahasa Yunani, yang
berarti penafsiran tanda.17 Kajian semiotik adalah ilmu atau metode
analisis untuk mengkaji tanda, sedangkan tanda adalah segala
sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain yang dapat berupa
pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan dan lain- lain. 18Pada
dasarnya semiotika merupakan sebuah teori yang digunakan untuk
memahami karya sastra berdasarkan tanda yang ditemukan di
dalamnya. Dikatakan oleh Riffaterre bahwa bahasa puisi berbeda
dari pemakaian bahasa pada umumnya. Puisi menyatakan konsep
dan sesuatu secara tidak langsung, puisi mengatakan makna
sesuatu yang lain. Oleh karena itu, perbedaan empiris antara puisi
dan non-puisi berada pada cara teks puisi membawakan makna.
Maka dari itu sangat penting memahami koherensi dan deskripsi
tentang

struktur

makna

puisi.19Dalam

Semiotics

Of

Poetry

disebutkan pula bahwa penggantian arti disebabkan oleh metafora


dan

metonimi,

penyimpangan

arti

disebabkan

ambiguitas,

17 Ratna Nyoman Kutha, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cet. 4
(Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2008)Hlm. 97.
18 Burhan nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta; Gadjah Mada
University Press, 2012), Hlm 40
19Michael Riffaterre, Semiotics Of Poetry. Hlm 1
9

kontradiksi dan nonsen, penciptaan arti terjadi bila tempat atau


ruang teks menjadi organisasi yang mana prinsip munculnya tanda
item linguistik, misalnya simetris, rima, ekuivalen makna antara
posisi homologues.20Penciptaan arti juga dapat berupa pemaknaan
terhadap segala sesuatu yang di dalam bahasa umum dianggap
tidak bermakna.
Sebagaimana yang telah kita ketahui selama ini, bahwa
membutuhkan beberapa tahapan untuk mengupas karya sastra
yang berbentuk puisi. Tahapan itu meliputi 2 hal yaitu pembacaan
heuristik dan pembacaan hermeneutik.21 Pembacaan heuristik
adalah pembacaan awal dalam tahapannya, sedangkan pembacaan
hermeneutik adalah pembacaan tahapan kedua setelah selesai
pembacaan

tahapan

pertama.

Selain

itu

juga

ada

tahapan

selanjutkannya seperti penentuan matriks, model, dan varian serta


hipogram.
Pembacaan tahap pertama (heuristik) adalah pembacaan
secara langsung terhadap karya puisi, yaitu pembacaan sesuai
dengan tata bahasa normatif, morfologi, sintaksis, dan semantik.
Sehingga makna yang dihasilkan dari pembacaan tersebut juga
tidaklah lebih dari makna harfiyah menurut tata bahasa normatif
dengan

sistem

semiotik

tingkat

pertama.

Dengan

kata

lain,

pembacaan ini hanya bersandar pada makna yang ditemukan


secara tersurat pada puisi. Pada tahapan ini, maksud yang
20 Michael Riffaterre, Semiotics Of Poetry. Hlm 2
21 Michael Riffaterre, Semiotics Of Poetry . Hlm 5-6
10

sebenarnya diinginkan oleh pengarang belum terungkap secara


jelas. Hal ini juga disebabkan belum ditemukannya kesatuan makna
antara kata-kata yang terdapt dalam teks. Keberadaan kata-kata
yang masih terpecah-pecah menjadikan puisi sulit untuk dimengerti,
karena

yang

sebenarnya

diinginkan

oleh

pengarang

tidaklah

tersurat. Meski demikian, tahapan pembacaan awal ini juga


sangatlah penting untuk dilaksanakan, karena untuk mendapatkan
makna yang tersirat dan yang merupakan maksud yang sebenarnya
diinginkan pengarang kita perlu mengolah lebih mendalam dari hasil
pembacaan secara harfiyah tersebut.22
Setelah melalui pembacaan pertama, kita melanjutkan untuk
pembacaan kedua yaitu pembacaan hermeneutik. Pembacaan
hermeneutik

adalah

pembacaan

ulang

(retroaktif)

sesudah

pembacaan heuristik dengan memberi konvensi sastranya. 23 Pada


pembacaan ini peneliti akan melihat hasil dari pembacaan heuristik
dengan membandingkan dengan kata- kata yang masih tidak
beraturan dan masih terlihat tidak ada kesinambungan. Sehingga
menghasilkan kesatuan makna yang pada akhirnya akan ditemukan
maksud utamanya.
Setelah pembacaan heuristik dan hermeneutik, sebagaimana
disebutkan dalam semiotik Michael Riffaterre adalah menentukan
matriks dan model. Dalam hal ini, matrik dapat dimengerti konsep

22Burhan Nurgiyanto, Teori Pengkajian Fiksi. Hlm 33


23 Rachmat Djoko Pradopo, Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, ... ... Hlm. 135
11

abstrak

yang

tidak

pernah

teraktualisasi.

Konsep

ini

dapat

dirangkum dalam satu kata atau frase. Meskipun demikian, kata


atau frase yang dimaksud tidak pernah muncul dalam teks puisi
yang bersangkutan, tetapi yang muncul adalah aktualisasinya.
Aktualisasi pertama dari matrik adalah model. Model ini dapat
berupa kata atau kalimat tertentu. 24 Riffaterre menyebutkan bahwa
seluruh teks dalam puisi adalah transformasi dari sebuah matrik,
yaitu sebuah kalimat yang paling sedikit dan puitis menjadi
perifrase yang lebih panjang, kompleks dan nonliteral. Matrik
bersifat hipotesis, menjadi sekedar aktualisasi sebuah struktur yang
bersifat gramatikal dan leksikal. Matrik mungkin dilambangkan
dalam satu kata, yang didalamnya kata tersebut tidak akan muncul
dalam teks. Matrik selalu diaktualisasikan dalam beberapa varian
yang berturut turut, bentuk varian ini dikendalikan oleh aktualisasi
pertama atau utama, yaitu model. Matrik, model dan teks adalah
varian varian dari struktur yang sama.25
Langkah selanjutkan adalah penentuan hipogram, adapun
hipogram dapat dibedakan menjadi 2 yaitu hipogram potensial dan
hipogram aktual. Hipogram potensial yang dapat ditelusuri dalam
bahasa

bersifat

hipotesis,

seperti

dalam

matriks,

sedangkan

hipogram actual bersifat nyata. Secara khusus, ada teks tertentu


yang menjadi latar penciptaan sebuah karya disebut hipogram oleh
24 Michael Riffaterre, Semiotic of Poetry, (Bloomington and London: Indiana
Univeersity Press, 1978), Hlm.19-21.

25Yulia Nasrul Latifi, Puisi Ana Karya Nazik Al Malaikah Analisis Semiotik
Riffaterre, Jurnal Adabiyyat, (Yogyakarta: Jurusan Bahasa dan Sastra Arab,
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Sunan Kalijaga, 2013
12

Riffaterre (1978: 11,23), Riffaterre juga telah memaparkan hipogram


sebagai teks yang diimajinasikan olehnya dalam sebuah kondisi
yang belum bertransformasi. Sedangkan teks yang menyerap dan
mentransformasikan hipogram itu dapat disebut dengan teks
transformasi.

Untuk

dipergunakan

metode

mendapatkan

makna

intertekstual,

yaitu

hakiki

tersebut

membandingkan,

menjajarkan, dan mengkontraskan sebuah teks transformasi dengan


hipogramnya.26
G. Metode Penelitian
Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang merupakan
gabungan kata meta dan yang artinya menuju, melalui, sesudah
sedangkan hodos mempunyai arti jalan, perjalanan,, cara, arah.27
Dalam bahasa yang lebih luas metode dianggap sebagai cara- cara,
strategi untuk memahami realitas, langkah- langkah sistematis
untuk memecahkan rangkaian sebab akibat. 28Metode berfungsi
untuk

menuntun

seorang

peneliti

menuju

pembenaran

atau

penolakan hipotesisnya atau menuntun mencapai tujuan penelitian


sesuai dengan rumusan masalah penelitian.29
Adapun langkah- langkah yang akan di tempuh dalam
menyusun penelitian ini adalah sebagai berikut:
26 Rachmat Djoko Pradopo, Beberapa Teori, Metode kritik, ... ... Hlm. 132.
27 Tri Mastojoyo Kusuma, Pengantar Metodologi Penelitian Bahasa, (Yogyakarta:
Carasvatibooks, 2007), Hlm. 1.
28Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode, ... ... Hlm.34.
29 Edi Subroto, Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural, (Surakarta:
LPP UNS dan UNS Press,2007), Hlm. 14.
13

1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif
analisis dengan mengkaji pustaka (library research). Metode ini
dilakukan dengan cara mendeskripsikan data data fakta pada
suatu objek penelitian kemudian disusul dengan menganalisisnya. 30
2. Sumber data
Adapun sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu
:
a.

Sumber data primer, merupakan sumber data utama yang


digunakan oleh peneliti, yaitu Puisi yang berjudul Khotiroh dalam

antologi puisi Ibrahim Naji dalam Diwan Ibrahim Naji.


b. Sumber data sekunder, merupakan data yang diperoleh secara
tidak langsung atau lewat perantara, tetapi tetap bersandar
kepada kategori atau parameter yang menjadi rujukan. 31 Dalam
hal

ini

data

sekunder

diperoleh

dari

buku

buku

yang

berhubungan dengan objek, kamus, artikel, internet, jurnal,


maupun buku penunjang lainnya yang berhubungan dengan
penelitian ini.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah salah satu kegiatan dalam proses
penelitian yang mempunyai peranan penting terhadap kualitas hasil
penelitian.32 Pengumpulan data dilakukan dengan metode pustaka
(Library

research),

artinya

penelitian

dilakukan

dengan

cara

30 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset,


1997), hlm. 6
31 Siswantoro, Metode Penelitian Sastra;., hlm. 71
32Lembaga Penelitian IKIP Malang, Dasar Dasar Metodologi Penelitian, hlm. 95
14

membaca, menelaah, dan mengkaji berbagai literatur atau bahanbahan pustaka yang memiliki relevansi dengan topik penelitian.33
4. Analisis Data
Analisis data merupakan upaya peneliti dalam menangani
langsung masalah yang terkandung dalam data. Metode yang
digunakan dalam analisis ini adalah analisis deskriptif, yaitu
penelitian yang dilakukan dengan cara menyajikan fakta dan fakta
dianalisis secara sistematis, sehingga lebih mudah dipahami.
Pendekatan

yang

digunakan

adalah

pendekatan

semiotika

Riffaterre, yaitu pendekatan yang berusaha mendapatkan maknamakna yang terkandung dalam teks syair tersebut melalui dua
proses pembacaan, yaitu pembacaan heuristik dan pembacaan
hermeneutik. Selain itu, dilakukan analisis dalam menentukan
hipogram, matriks, model, dan varian variannya.
H. Sistematika Penelitian
Sebagai sebuah penelitian ilmiah yang standar, diperlukan
pembahasan agar memudahkan untuk keutuhan gagasan. Peneliti
menyusun penelitian ini dalam empat bab, yaitu :
Bab I pendahuluan, yang terdiri dari tujuh sub-sub, yaitu : latar
belakang

masalah,

rumusan

masalah,

tujuan

dan

manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian dan


sistematika penulisan.
Bab II Biografi dan karya, yang akan membahas sekilas tentang
Nizzar Qabbani serta karyanya.
Bab III berisi tentang analisis syair Hna Aknu syiqan dalam
kajian semiotika Riffaterre, yang terdiri dari pembacaan heuristik

33Dudung Abdur Rahman, Pengantar Metode Penelitian,(Yogyakarta: Kurnia Alam


Semesta.2003), hlm. 7.
15

dan pembacaan hermeneutik, dan menentukan model, matriks,


serta mencari hubungan intertekstual dengan syair tersebut.
Bab IV penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
Faruk. 2012.

Metode Penelitian Sastra Sebuah Penjelajahan Awal.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Jabrohim (ed.) 2012. Teori Penelitian Sastra, cet.5 ,Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kusuma, Tri Mastoyojati. 2007. Pengantar Metodologi Penelitian Bahasa,
Yogyakarta: Carasvatibooks.
Kutha, Ratna Nyoman. 2008. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Cet. 4 Yogyakarta; Pustaka Pelajar.

16

Latifi, Yulia Nasrul. 2013. Puisi Ana Karya Nazikh Al-Malaikah Analisis
Semiotik Riffater, dalam Jurnal Adabiyat Yogyakarta: Jurusan
Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN
Sunan Kalijaga.
Lembaga penelitian IKIPMalang, 1997 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian.
Malang: Lembaga Penelitian IKIP Malang.
Nurgiyantoro, Burhan. 2012.

Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.


Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra. Malang:
Lembaga Penelitian IKIP Malang.
Rahman, Dudung Abdur. 2003. Pengantar Metode Penelitian .Yogyakarta;
Kurnia Alam Semesta.
Ratna, Nyoman Kutha. 2008.

Teori, Metode, dan Teknik

Penelitian

Sastra. Cet. 4 Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Riffaterre, Michael. 1978. Semiotics Of Poetry, Bloomington and London:
Indiana University Press.
Subroto, Edi. 2007. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural,
Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
Tri Mastoyojati, Kusuma. 2007. Pengantar Metodologi Penelitian Bahasa.
Yogyakarta: Carasvatibooks.
Yunus Ali Al Mundhar dan Bey Arifin. 1983. Sejarah Kesusastraan
Arab,Surabaya: PT Bina Ilmu.
Zulfahnur ZF. 2011. Teori Sastra. Jakarta: Universitas Terbuka Press.
Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra cet VII . Bandung:
Sinar Baru Algensindo.

17

Burhan nurgiantoro. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press.
Edi Subroto.2007.Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural.
Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
http://imam-gawe.blogspot.co.id/2011/12/sastrawan-timur-tengahibrahim-najih.html diakses pada 12-08-2016 10:31
http://www.poemhunter.com/ibrahim-naji/poems.html
tanggal 27-08-2016 12:38

18

diakses

pada

Anda mungkin juga menyukai