Latar Belakang
Sastra ada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun yang lalu.
Dalam karya sastra, selalu ada perkembangan yang terjadi, baik pada isi atau
bentuk karya tersebut. Karena itu, pembaca akan mengetahui realitas sosial
dalam bentuk karya sastra. Bentuk karya sastra tersebut, antara lain, drama,
cerpen, puisi, dan novel. Penciptaan karya sastra bukan hanya melalui
imajinasi yang dilakukan oleh pengarang, tetapi dapat juga dari pengalaman
dunia yang menarik, sehingga muncul gagasan dan imajinasi yang dituangkan
Sastra yang telah dilahirkan oleh para pengarang diharapkan dapat memberikan
sering terjadi suatu karya yang tidak dapat dipahami dan dinikmati sepenuhnya
oleh sebagian besar masyarakat pembaca. Hal ini dikarenakan karya sastra
hidup, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan
1
B. Pengertian Sastra dan Novel1
Menurut Sumardjo dan Saini, Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang
Hal ini dikuatkan oleh pendapat Saryono (2009: 18) bahwa sastra juga
Saryono (2009: 16-17) sastra bukan sekedar artefak (barang mati), tetapi sastra
merupakan sosok yang hidup. Sebagai sosok yang hidup, sastra berkembang
sastra yang baik adalah sastra yang ditulis dengan penuh kejujuran,
dipandang sebagai suatu gejala sosial (Luxemburg, 1984: 23). Hal itu
dikarenakan sastra ditulis dalam kurun waktu tertentu yang langsung berkaitan
dengan normanorma dan adat itiadat zaman itu dan pengarang sastra
bentuk karya sastra yang memiliki dua unsur, yakni unsur intrinsik dan unsur
Drs. Jakob Sumardjo mendefinisikan Novel adalah sebuah bentuk sastra yang
begitu populer di duna, bentuk sastra novel merupakan yang paling banyak
dicetak dan beredar sebab daya komunitasnya yang luas pada masyarakat.
3. Alur cerita dalam novel cukup kompleks dan terdapat lebih dari satu
Karya sastra novel diciptakan oleh pengarang dengan berbagai tujuan, selain
dalam setiap cerita yang di kisahkan di dalam novel. Karya sastra juga sering