Anda di halaman 1dari 3

Sejak orde baru (1966) sampai dengan sekarang (2013) telah terjadi 7 (tujuh) kali

perubahan atau pergantian kurikulum, yaitu:


a. Kurikulum tahun 1968 yang berisi materinya berbentuk Separated Subject
Curriculum atau kurikulum berbentuk mata pelajaran.
b. Kurikulum tahun 1975, kurikulum ini masih berbentuk mata pelajaran terpisah,
namun sudah mempunyai pendekatan system yang dikenal dengan pendekatan
PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional), dokumen kurikum
berbentuk matriks, bersifat sentralistik (fully given by government).
c. Kurikulum tahun 1984, kurikulum ini sudah berbentuk mata pelajaran korelasi dan
broad field, pendekatan pembelajaran menggunakan CBSA yang merupakan
adopsi dari system Student Active Learning (SAL). Yang semula isi kurikulum ini
bersifat sentralistik, namun pada tahun 1987 ada penyempurnaan atau yang
disebut Saplement curriculum1984, yaitu adanya kurikulum muatan local
(moluk), di sini materi moluk belum berdiri sendiri malinkan bagian integral dari
kurikulum nasional.
d. Kurikulum Tahun 1994, kurikulum ini berbentuk mata pelajaran korelasi dan broad
field sedangkan format kurikulum berbentuk naratif, isi kurikulum terdiri 80 %
muatan inti atau kurikulum nasional dan 20 % kurikulum muatan local. Pada
kurikulum ini muatan lokal berdiri sendiri sebagai mata pelajaran yang utuh.
Kurikulum ini didasarkan pada UU RI No.2 Tahun 1989 tentang sistem
pendidikan Nasional. Pada Tahun 1999 kurikulum ini disempurnakan dengan
pembinaan karier.
e. KBK atau Kurikulum 2004.
 Mengantisipas berlakunya UU Otonomi Daerah.
 Berdasarkan UU RI, No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS.
 Bersifat desentralistik (berdiversifikasi dan berbasis kompetensi).
 Dikembangkan oleh Pusat Kurikulum
 Berbentuk Matriks, yang terdiri dari Standar Kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar (KD), dan selanjutnya dijabarkan dalam bentuk
indicator.
f. KTSP (Kuriukum Tingkat Satuan Pendidikan) Tahun 2006 » Kurikulum ini
sebenarnya penyempurnaan dari kurikulum KBK, yang sudah mempunyai PP No.
19 Tahun 2005 tentang BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), kemudian
dikokohkan lagi dengan Permen Diknas No. 22 Tahun 2006 tangtang standar Isi,
No. 23 tentang Standar kompetensi Lulusan (SKL) dan No. 24 Tentang
Pelaksanaan Standar isi (KTSP). » Bersifat desentralistik » Standar Nasional »
Dikembangkan oleh BSNP » Selanjutnya dikembangkan dan dijabarkan oleh
masingmasing satuan lembaga pendidikan. Pergantian beberapa kurikulum yang
pernah ada di Indonesia merupakan hasil dari pengembangan.
g. Kurikulum 2013. 1) Kurikum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum
sebelumnya yaitu KBK 2004 dan KTSP 2006 2) Kembali ke sentralistik 3)
Penyederhanaan materi dalam bentuk tematik 4) Dalam pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik. 5) Dalam evaluasi pembelajaran menerapkan
penilaian autenti

Pengusaan keilmuan, baik ilmu pendidikan maupun ilmu bidang studi serta kemampuan
mengajar dari guru-guru akan sangat mempengaruhi pengembangan dan implementasi
kurikulum di sekolah. Guru-guru yang mengajar pada berbagai jenjang dan jenis sekolah yang
ada dewasa ini, umumnya disiapkan oleh LPTK melalui berbagai program, yaitu program
diploma dan sarjana. Pada Sekolah Dasar masih banyak guru berlatar belakang pendidikan SPG
dan SGO, tetapi secara berangsurangsur mereka mengikuti peningkatan kompetensi dan
kualifikasi pendidikan guru melalui program diploma dan sarjana.

Pembinaan kinerja dalam hal ini adalah adanya komunikasi kinerja yang berlangsung terus
menerus, di mana kepala madrasah/sekolah dan seluruh komponennya bekerjasama untuk
berbagi informasi mengenai kemajuan kerja, kendala dan permasalahan potensial, kemungkinan
solusi bagi permasalahan tersebut, serta bagaimana pimpinan dapat membantu bawahan.

Kurikulum sekolah merupakan instrumen strategis untuk pengembangan kualitas sumber daya
manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang, kurikulum sekolah juga memiliki ko-
herensi yang amat dekat dengan upaya pencapaian tujuan sekolah dan atau tujuan pendidikan.

Esensi dari penggembangan kurikulum adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi,
pengambilan keputusan, dan kreasi elemen-elemen kurikulum. Jika proses penggembangan
kurikulum ingin berjalan secara efektif dan efisien, maka para penggembang kurikulum harus
memerhatikan prinsip-prinsip penggembangan kurikulum, baik yang bersifat umum maupun
khusus. Di samping itu, para penggembang kurikulum akan bisa bekerja secara mantap, terarah
dan hasilnya dipertanggung jawabkan. Produk dari aktivitas penggembangan kurikulum tersebut
diharapkan akan sesuai dengan harapan masyarakat yang bersifat dinamis dan zaman yang akan
selalu berubah. Selain daripada itu, adanya berbagai prinsip penggembang kurikulum merupakan
suatu ciri bahwa kurikulum merupakan suatu area atau lapangan studi (field of study) tersendiri

Dapat disimpulkan bahwa relevansi pendidikan dengan kehidupan bukan hanya berkisar pada
segi bahan atau isi pendidikan, juga menyangkut kegiatan dan penglaman belajar Implikasinya;
dalam penggembangan dan penggunaan kurikulum adalah mengusahakan penggembangan
kurikulum sedemikan rupa, sehingga mutu pendidikan dapat memenuhi jenis dan mutu tenaga
kerja yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan oleh penggembang kurikulum adalah
menetapkan standar kompotensi kurikulum. Prinsip berorientasi pada kompotensi digunakan
untuk menunjukkan sekurang-kurangnya tigaa hal, yaitu sebagai indikator penguasaan
kemampuan, sebagai titik awal desain dan implementasi kurikulum, dan sebagai keragka untuk
memahami kurikulum. Implikasinya adalah mengusahakan agar seluruh kegiatan kurikuler
terarah untuk menguasai kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Para pendidik memiliki asumsi bahwa sebagai makhluk sosial manusia selalu hidup bersama dan
berdampingan, mereka berinteraksi, berkooperasi dalam memecahkan problem sosial yang
mereka hadapi yang nantinya ditujukan untuk meningkatkan kehidupan mereka. Konsep ini juga
yang menjadi dasar landasan pengembangan kurikulum ini. Sekuensinya disusun berdasarkan
kebutuhan, kepentingan, dan kemampuan peserta didik.(Nana Syaodi Sukmadinata 2012).

Anda mungkin juga menyukai