Oleh:
ABDUL MAJID
Mahasiswa Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
MUSTARI
Dosen Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui dan menganalisis bentuk-bentuk
penyalahgunaan narkotika di Polewali Mandar. (2) Mengetahui dan menganalisis penyebab
terjadinya penyalahgunaan narkotika di Polewali Mandar. (3) Mengetahui upaya yang
dilakukan oleh pihak kepolisian dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika di Polewali
Mandar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana desainnya
menjelaskan penanganan penyalahgunaan narkotika di dalam wilayah hukum pada kepolisian
resort Polewali Mandar. Populasi dalam penelitian ini adalah 7 orang pelaku penyalahgunaan
narkotika yang ada di Polewali Mandar. Untuk mendapatkan informasi yang berimbang maka
dianggap perlu menambahkan informan sebanyak 7 orang dari 20 anggota Unit Reserse
Narkotika Kepolisian Resort Polewali Mandar. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik
wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bentuk-bentuk
penyalahgunaan narkotika meliputi pemakai, pengedar dan memberikan kepada orang lain
untuk dikonsumsi serta penggunaan obat yang dilakukan secara terus menerus dan secara
berlebihan yang dapat mengakibatkkan timbulnya rasa candu dan dapat merusak kesehatan.
(2) Penyebab terjadinya penyalahgunaan narkotika yaitu berpengaruh pada beberapa faktor,
diantaranya faktor ekonomi, faktor rasa ingin tahu/coba-coba dan faktor lingkungan. (3) Hal-
hal yang telah dilakukan dari pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dan aparat penegak
hukum (Polres Polewali Mandar) untuk menanggulangi peredaran dan penyalahgunaan
Narkotika yaitu Upaya preventif dan Upaya represif. Upaya preventif yaitu untuk mencegah
penggunaan narkotika di masyarakat umum seperti penyuluhan, membangun kemitraan
dengan masayarakat dan pemertaan jalur peredaran narkotika. Upaya refresif adalah upaya ini
dimaksud sebagai tindakan bekerjanya sanksi pidana terhadap masyarakat berupa pelaksanaan
penindakan terhadap para pelaku dan juga melakukan operasi penyergapan dan
pemberantasan di tempat-tempat kejadian perkara, penangkapan tersangka, proses
penyelidikan, penyidikan selanjutnya melimpahkan berkas perkara ke kejaksaan dan diajukan
ke pengadilan untuk penegakan hukum atau memperberat hukuman.
yang banyak sehingga mereka lebih memilih dia antar bahkan memakai sama-sama
13
sebagai pengedar yang sekaligus juga sebagai bandarnya”. . Lebih lanjut pelaku Rusdi Hariman
pemakai narkotika. menyatakan bahwa: “saya mulai memakai narkoba
sekitar dua tahun lalu. Kebetulan teman bawa
Tindak Kejahatan Narkotika di Kota Polewali sabu-sabu jadi aku coba juga. Setiap dia mau
Mandar Berdasarkan Latar Belakang memakai dia selalu pangggil saya akhirnya saya
Pendidikan sudah kecanduan”. 14
Tingkat pendidikan dapat berpengaruh Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat
terhadap tingkah laku seseorang. Tetapi pendidikan disimpulkan bahwa di kabupaten Polewali Mandar
yang tinggi tidak bisa menjamin seseorang tidak sudah banyak yang mengkonsumsi narkotika jenis
melakukan suatu tindak kejahatan. Begitupun ganja dan sabu-sabu.
dengan tindak kejahatan narkotika tidak
memandang seseorang berpendidikan rendah atau Mengedarkan Narkotika/Pengedar
tinggi karena setiap orang pastinya memiliki sifat- Narkotika merupakan barang yang sangat
sifat jahat dalam dirinya tergantung pribadinya berbahaya tetapi sangat menggiurkan untuk
yang bisa mengimbangi atau meminimalisir dijadikan sebagai sumber pengahasilan dengan
kejahatan yang ada dalam diri seseorang. Tetapi cara berprofesi sebagai penjual/pengedar. Hal ini
seseorang yang pendidikan tinggi akan dikarenakan akan memberikan keuntungan yang
mempertimbangkan dengan baik untuk melakukan sangat besar. Tetapi keuntungan yang sangat besar
kejahatan dikarenakan memiliki kesadaran bahwa tersebut tidak sepadam dengan sanksi hukum yang
menggunakan narkotika merupakan bentuk di diterima sebagai pelaku kejahatan narkotika
kejahatan. Berikut ini akan digambarkan kejahatan dengan ancaman penjara minimal 5 tahun
narkotika di kota Polewali Mandar berdasarkan maksimal 20 tahun dan denda minimal
latar belakang pendidikannya. 1.000.000.000. (satu millyar) (Pasal 114 UU. No.
Dapat disimpulkan bahwa pelaku kejahatan 35 tahun 2009 Tentang Narkotika).
narkotika bukan dikarenakan masalah faktor Berdasarkan hasil waawancara dengan
rendahnya pendidikan seseorang. Hal tersebut Yustinus, Kanit Reserse Narkoba Polres Polewali
ditunjukkan oleh data tersebut di atas bahwa yang Mandar mengenai adanya bandar narkotika di
paling banyak melakukan kejahatan narkotika wilayah kerjanya. Beliau menerangkan bahwa:
adalah mayoritas memiliki latar belakang “Narkoba memang sangat-sangat nikmat bagi
pendidikan menengah atas yang berjumlah 34 penikmatnya jadi, ketika pemakai ini mulai
orang dan perguruan tinggi/S1 28 orang sedangkan kecanduan maka disitupulalah penghasilan bandar
yang tidak bersekolah hanya dilakukan oleh pelaku semakin meningkat karena otomatis pecandu ini
kejahatan sebanyak 5 orang dalam interval waktu akan mengkonsumsi barang itu terus-menerus
dari tahun 2009 sampai 2014. dengan, olehnya itu, pengedar itu merupakan
kejahatan yang lebih tinggi dibanding pemakai
Bentuk-Bentuk Penyalahgunaan Narkotika karena dianggap membantu dalam memudahkan
Yang Terjadi di Kabupaten Polewali Mandar pemakai untuk mengkonsumsi narkoba”. 15
Lebih lanjut Andi Firmansyah, penyidik
Mengkonsumsi Narkotika/Pemakai narkotika Polres Polewali Mandar menyatakan
bahwa: “...Pengedar itu sangat lihai mencari
Pada awalnya, narkotika digunakan untuk
pembeli, terkadang dari teman-keteman saja. Jadi
keperluan medis, sebagai bahan campuran obat-
awal-awalnya itu dia panggil saja temannya untuk
obatan dan berbagai penggunaan medis lainnya.
memakai sudah itu temannya merasa suka dia akan
Narkotika banyak digunakan dalam keperluan
membeli, terkadang bandar dia kasih mengutang
operasi medis, karena narkotika memberikan efek
saja dulu kalau memang temannya ini belum punya
nyaman dan dapat menghilangkan rasa sakit
sementara waktu, sehingga pasien dapat dioperasi
tanpa merasa sakit. 13
. Hasil Wawancara. A.M. Pelaku Kejahatan Narkotika di
Selanjutnya menurut pelaku kejahatan Polewali Mandar. 22 September 2014.
14
narkotika yang berinisial A.M. menyatakan bahwa . Hasil Wawancara. Rusdi Hariman pelaku Kejahatan
“saya memakai ganja karena mudah didapat, Narkotika di Polewali Mandar Senin, 22 September 2014
15
. Hasil Wawancara Yustinus, Kanit Reserse Narkotika
tinggal SMS saja teman barangnya sudah langsung Polres Polewali Mandar. 24 September 2014.
68
uang tetapi pas kecanduan semua barang temannya dapat memenuhi kebutuhannya dengan mudah.
yang kecanduan habis dia ambil. Jadi Demikian pula sebaliknya apabila keadaan
memangpengedar memang lebih ganas dibanding ekonomi kurang baik maka pemenuhan kebutuhan
pemamakai makanya kita polisi kalau sudah sangat sulit adanya, karena itu orang akan berusaha
menangkap pemakai narkoba cepat-cepat kita usut untuk dapat keluar dari himpitan ekonomi.
pengedar sampai produsennya.16
Faktor Ingin Tahu atau Coba-Coba
Memberikan Narkotika Pelaku kejahatan dengan motif seperti ini
Memberikan narkotika dimaksudkan adalah biasanya dilakukan oleh pengguna pemula atau
memberikan narkotika kepada orang lain untuk pada usia anak-anak atau remaja. Dengan rasa
digunakan. Tindakan tersebut merupakan bentuk keinginantahuan yang sangat tinggi pada usia
kejahatan narkotika sebagaiman dalam pasal 115 anak-anak atau remaja membuat kejahatan
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika di Poewali Mandar semakin meningkat
narkotika menyatakan bahwa “Setiap orang yang dari 4 (empat) tahun terakhir ini.
tanpa hak atau melawan hukum membawa,
mengirim, mengangkut, atau mentransito Faktor lingkungan
Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana Faktor lingkungan ini terdiri dari tempat
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling tinggal, lingkungan sekolah atau tempat kerja dan
lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling lingkungan pergaulan lainnya. Ketiga lingkungan
sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta tersebut dapat memberikan pengaruh negatif
rupiah) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 seseorang, artinya akibat yang ditimbulkan oleh
(delapan miliar rupiah). interaksi lingkungan tersebut seseorang dapat
Berdasarkan hasil wawancara dengan melakukan perbuatan baik dan dapat pula
Afrizal, penyidik narkoba bahwa „‟terkadang sebaliknya.
memberikan narkoba secara cuma-cuma kepada
teman itu biasanya sebagai pancingan saja, untuk Upaya Penanggulangan Peredaran dan
kedua kalinya mereka sudah membeli barangnya.17 Penyalahgunaan Narkotika
Kemudian lebih lanjut pelaku yang bernama
Fitrawan mengatakan “dulunya saya memakai itu Upaya Penanggulangan Secara Preventif
karena dikasih sama teman tapi sudahnya itu saya Upaya penanggulangan secara preventif
sendiri yang beli sama teman saya”.18 meliputi segala upaya untuk mencegah
Jenis kejahatan penyalahgunaan narkotika penyalahgunaan Narkotika atau zat sejenisnya
dalam kurun waktu 2009 - 2013 yang paling dikalangan masyarakat umum. Kemudian
dominan yang terjadi di wilayah hukum Polres mempersempit ruang geraknya dan mengurangi
Polewali Mandar adalah kasus penyalahgunaan pengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan lainnya
narkotika jenis shabu dengan angka 56 kasus, Menurut Paulus Selan, Paur RapKum
selebihnya Narkotika jenis ganja. (Perwira Urusan Penerapan Hukum) Resesre
Kriminal narkoba Polres Polewali Mandar bahwa
Penyebabkan Terjadinya Penyalahgunaan bentuk-bentuk upaya preventif dalam
19
Narkotika di Polewali Mandar penanggulangan narkotika adalah : (1)
Penyuluhan; Sosialisasi dilakukan untuk
Faktor Ekonomi melakukan pencegahan dengan menanamkan
Keadaan ekonomi pada dasarnya dapat bahaya Sosialisasi laten narkoba di masyarakat
dibedakan menjadi dua yaitu keadaan ekonomi dan generasi muda khususnya pelajar. (2)
yang baik dan keadaan ekonomi yang kurang atau Membangun Kemitraan dengan Masyarakat;
miskin. Pada keadaan ekonomi yang baik orang Membangun kemitraan dengan masayarakat untuk
mengurangi ruang gerak pelaku kejahatan
16
narkotika sehingga masyarakat terlibat aktif dalam
. Hasil Wawancara A. Firmansyah, Penyidik Narkotika memberikan informasi kepad pihak yang berwajib
Polres Polewali Mandar. 24 September 2014.
17
. Hasil wawancara Briptu Afrizal, Penyidik Narkoba di
19
Polres Polewali Mandar, Kamis, 11 Desember 2014 . Paulus Selan, Paur RapKum (Perwira Urusan Penerapan
18
. Hasil Wawancara Dengan Fitrawan pemakai Narkoba. Hukum) Resesre Kriminal Narkoba Polres Polewali Mandar.
Kamis, 11 Desember 2014 Senin 22 september 2014.
69
dalam hal ini kepolisian Polewali Mandar tentang dikarenakan masih banyaknya kasus kejahatan
keberadaan narkoba. (3) Pemetaan Jalur Peredaran narkotika yang tidak sampai di pengadilan.
Narkoba; Pemetaan jalur Peredaran dimaksudkan
untuk memberikan kemudahan dalam PENUTUP
penaggulangan peradaran narkotika di Polewali Setelah membahas tentang penyalagunaan
Mandar. Narkotika di Kabupaten Polewali Mandar, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1)
Upaya Penanggulangan Secara Represif Bentuk-bentuk penyalahgunaan narkotika meliputi
Upaya penanggulangan secara refresif (a) Pemakai. (b) Pengedar dan memberikan
dimaksud suatu tindakan bekerjanya sanksi pidana kepada orang lain untuk dikonsumsi. (2) Penyebab
terhadap masyarakat, karena telah melakukan terjadinya kejahatan narkotika yaitu (a) Faktor
tindakan kejahatan Narkotika sebagai kelanjutan ekonomi, (b) rasa ingin tahu/coba-coba, dan (3)
dari pola penggunaannya. Menurut Rahma faktor lingkungan. (3) Upaya penanggulangan
Hidayat, anggota penyidik Reserse kriminal peredaran Narkotika oleh Polres Polewali Mandar:
Narkoba Polres Polewali Mandar bahwa upaya (a) Upaya preventif seperti penyuluhan,
refresif yang dilakukan dalam menanggulangi membangun kemitraan dengan masayarakat dan
penyalagunaan narkotika yaitu: (1) Penindakan pemertaan jalur peredaran narkotika. (b) Refresif
Melalui Penyergapan; Penindakan melalui seperti upaya ini dimaksud sebagai tindakan
penyergapan ke tempat kejadian perkara dilakukan bekerjanya sanksi pidana terhadap masyarakat
setelah beberapa hari sebelumnya dilakukan berupa pelaksanaan penindakan terhadap para
pengintaian atau mata oleh intelijen sehinggga pelaku dan juga melakukan operasi penyergapan
dapat menyita barang bukti. (2) Penindakan dan pemberantasan di tempat-tempat kejadian
Melalui penindakan Hukum; Penindakan melalui perkara, penangkapan tersangka, proses
penindakan hukum dilakukan ketika pelaku sudah penyelidikan, penyidikan selanjutnya
memasuki tahap pengadilan atau terdakwa. Pelaku melimpahkan berkas perkara ke kejaksaan dan
dikenakan sanksi maksimal sehingga diajukan ke pengadilan untuk penegakan hukum
memunculkan efek jerah bagi pelaku.20 atau memperberat hukuman.
Data penyelesaian kasus narkotika di Polres
Polman, pada tahun 2009 mencapai 75% dari 8 DAFTAR PUSTAKA
kasus laporan masuk dan 6 kasus yang
terselesaikan. Tahun 2010 mencapai 82,3% dari 17 Achmad Ali, 1996, Menguak Tabir Hukum (
kasus laporan masuk dan 14 kasus yang selesai. suatu kajian filosofis dan sosiologi ).
Tahun 2011 mencapai 100% dari 10 kasus laporan Jakarta , Chandra Pratama.
masuk dan 10 kasus yang terselesaikan. Tahun Ahamir Anshory, 2001, Budaya Hukum dan
2012 mencapai 83,3% dari 23 kasus laporan masuk Aplikasinya, Gramedia Pustaka,
dan 20 kasus yang selesai dan pada tahun 2013 Jakarta.
mencapai 96,1% dari 26 kasus laporan masuk dan Bambang sugono, 2002, Metodologi Penelitian
25 kasus yang terselesaikan. Berdasarkan dari data Hukum, Jakarta, raja grafindo
persentase tersebut dari setiap tahunnya rata-rata persada.
mengalami peningkatan keberhasilan penyelesaian Bonger.WA.1982, Pengantar Tentang
dari kasus narkotika di Polres Polman hingga Kriminologi, penerbit PT.
mencapai 89,2% dari penyelesaian kasus 5 tahun pembangunan Ghalia Indonesia.
terakhir. Dadang Hawari, 1991. Penyalahgunaan
Berdasarkan data di atas, penulis narkotika dan zat Aditif. Jakarta,
menyimpulkan bahwa upaya kepolisian dalam Kedok UI.
menanggulanginpperedaran Narkotika belum Darmono, 2006. Toksikologi Narkoba dan
maksiimal dikarenakan masih adanya kasus Alkohol ”Pengaruh
kejahatan narkotika yang tidak diselesaikan. Hal Nerotoksisitasnya Pada Saraf Otak”.
ini menjadi perhatian serius dalam penegakan Universitas Indonesia(UI-Pres).
hukum di Indonesia khususnya di Polewali Mandar Jakarta
Gatot supramono, 2004.Hukum Narkotika
20
. Rahma Hidayat, Anggota Penyidik Reserse kriminal Indonesia. Jakarta, Djambtan.
Narkoba Polres Polewali Mandar. Selasa 23 September 2014.
70