Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) penggunaan metode problem
solving oleh guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran debat di kelas X (2) respons
siswa terhadap penggunaan metode problem solving oleh guru bahasa Indonesia dalam
pembelajaran debat di kelas X (3) kendala guru yang datang dari siswa dalam
penggunaan metode problem solving pada pembelajaran debat di kelas X SMA Negeri 1
Sawan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah guru dan siswa. Objek dalam penelitian ini adalah penggunaan
metode problem solving, respons siswa, dan kendala guru. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode observasi dan metode wawancara. Data dalam penelitian
ini dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini ialah (1) penggunaan metode
problem solving dalam pembelajaran debat telah memenuhi prosedur, yaitu pada awal
pembelajaran guru mampu mengarahkan siswa, pada inti pembelajaran siswa mampu
mengikuti debat dengan maksimal, dan pada akhir pembelajaran siswa memperoleh
gambaran mengenai metode problem solving dalam debat. (2) respons siswa sebagian
besar positif, yakni menyenangi penuh metode problem solving, namun sebagian kecil
kurang menyenangi metode problem solving. (3) kendala guru adalah dari segi siswa dan
fasilitas. Simpulan penelitian ini adalah (1) penggunaan metode problem solving telah
efektif dan sesuai prosedur. (2) respons siswa sebagian besar positif. (3) kendala yang
ditemukan oleh guru adalah dari segi siswa dan fasilitas sekolah yang sangat terbatas.
Saran penelitian ini ialah, guru Bahasa Indonesia agar mempertahankan keefektifan
pembelajaran dan lebih memotivasi siswa, serta untuk pihak sekolah lebih meningkatkan
fasilitas pembelajaran.
Abstract
This study aimed for describing:1) the use of problem solving method by
Indonesian teacher in debate in 10 th grade students 2) students response towards the
use of problem solving method by Indonesian teacher in debate in 10 th grade students, 3)
the teachers obstacle about the use of problem solving method by Indonesian teacher in
debate in 10th grade students of SMA Negeri 1 Sawan. This study used descriptive
qualitative design. The subjects of this study are the teacher and the students. The
objects of this study are the use of the method, students response and the teacher’s
obstacle. This study used several methods such as observation and interview. The data
was analyzed by using descriptive qualitative. The result showed that: 1) the use of
problem solving method has fulfilled the procedure, in the beginning the teacher can
guide the students, in the middle of the learning process the students can follow the
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017
debating activity maximally, in the end the students knew about the problem solving
method in debate, 2) the students response are dominantly positive towards problem
solving method, 3) the teacher’s obstacle are students and facilities. The conclusions of
this study are: 1) the use of problem solving method was effective and fulfilled the
procedure, 2) 2) the students response are dominantly positive, 3) the teacher’s obstacle
are the students and the facilities in the school. This study suggested that Indonesian
teacher to keep the effectiveness of the learning and motivate the students then for the
school staff to improve the facility.
mencapai suasana siap mental dan rekevan dengan data yang diperoleh
menimbulkan perhatian siswa agar peneliti. Metode pembelajaran
terpusat pada hal-hal yang akan merupakan aspek yang penting
dipelajari. Selain itu, teori tentang dalam kegiatan belajar. Karena
manfaat metode problem solving dapat melatih keterampilan siswa
untuk siswa yang disampaikan oleh dan berpengaruh terhadap motivasi
Dhajiri (1985: 133), bahwa manfaat belajar siswa. salah satu metode
metode problem solving adalah pembelajaran yang dapat melatih
mengembangkan keterampilan keterampilan berpikir siswa adalah
berpikir seseorang. Selanjutnya, metode problem solving. Metode
Jonassen (dalam Yaumi, 2012: 82), problem solving digunakan dalam
bahwa metode problem solving pembelajaran debat oleh guru
adalah jenis pelajaran terpenting Bahasa Indonesia kelas X SMA
yang bisa dipelajari di sekolah dan di Negeri 1 Sawan yang bernama Ketut
kehidupan nyata. Selain itu, teori Darmayani Bukian, S.Pd. Bagi guru
tentang pengelolaan kelas yang metode problem solving dapat
disampaikan oleh Sunhadi (dalam melatih keterampilan berpikir kritis
Jurnal Konsep Manajemen Kelas siswa, karena tidak sekadar metode
dan Implikasinya dalam mengajar tetapi juga merupakan
Pembelajaran, 2014: 31). metode berpikir.
Selanjutnya, teori tentang motivasi Dengan menggunakan metode
belajar yang disampaikan oleh problem solving, siswa tidak hanya
Handhika (dalam Jurnal Efektivitas terampil berargumentasi, namun
Media Pembelajaran IM3 Ditinjau juga terampil mencari titik
dari Motivasi Belajar, 2012: 2), penyelesaian masalah. Dengan
bahwa motivasi dapat demikian, tidak akan terjadi dendam
menumbuhkan gairah, merasa pada kedua kelompok serta tidak
senang dan semangat untuk belajar. akan ada pertanyaan dalam diri
Teori lain yang digunakan yaitu siswa karena permasalahan telah
tentang manfaat metode problem berhasil dipecahkan dan diberikan
solving yang disampaikan oleh jalan keluar oleh siswa berkat peran
Dhajiri (1985: 133), bahwa manfaat guru di dalamnya. Jadi, penelitian ini
metode problem solving adalah bertujuan mendeskripsikan tiga hal,
mengembangkan kemampuan yiatu (1) penggunaan metode
berpikir para siswa, metode problem problem solving oleh guru Bahasa
solving dapat menambah Indonesia dalam pembelajaran
pengetahuan siswa, karena siswa debat di kelas X SMA Negeri 1
dituntut dapat mengidentifikasi Sawan, (2) respons siswa terhadap
masalah dan mencari alternatif penggunaan metode problem
masalah yang dihadapi. Selanjutnya, solving oleh guru Bahasa Indonesia
teori tentang kendala pembelajaran dalam pembelajaran debat di kelas
yang disampaikan oleh X SMA Negeri 1 Sawan, (3) kendala
Hadisoeparto (2003: 117) bahwa guru dalam menggunakan metode
kendala yang disebabkan oleh siswa problem solving pada pembelajaran
bisa terjadi apabila dalam proses debat di kelas X SMA Negeri 1
belajar-mengajar siswa tidak Sawan.
berantusias dan merasa kurang Penelitian ini dapat
termotivasi mengikuti pembelajaran memberikan manfaat yang bersifat
yang dilaksanakan oleh guru. teoretis dan praktis kepada berbagai
Metode pembelajaran yang pihak. Secara teoretis, hasil
digunakan dalam debat dibedah penelitian ini diharapkan mampu
menggunakan teori-teori yang memberikan sumbangan konseptual
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2017