Anda di halaman 1dari 9

Nama :

Kelas : 2B S.Tr Keperawatan

Mata Kuliah : Manajemen Pasien Safety

SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan kolaborasi tim kesehatan? Apa yang dimaksud dengan tim,
kolaborasi, dan kerjasama tim (teamwork)!
2. Apa saja komponen yang dibutuhkan untuk tercapainya suatu kerja sama tim yang
efektif?
3. Apa saja model-model kolaborasi tim kesehatan!
4. Apa saja prinsip-prinsip kolaborasi tim kesehatan?
5. Mengapa kolaborasi tim kesehatan penting Kaitkan dengan keselamatan pasien
6. Bagaimana cara membangun dan mempertahankan kolaborasi tim kesehatan yang baik!
7. Profesi kesehatan apa saja yang dapat berperan dalam kolaborasi tim kesehatan?
Jelaskan secara peran setap profesi pada setting pelayanan keseharan individu, keluarga,
dan masyarakat
8. Jelasan secara singkat tentang pelayanan kesehatan di Indonesia. bagian subsistem upaya
kesehatan termasuk upaya pencegahan). Berikan contoh kolaborasi tim kesehatan yang
dapat dilakuk di pelayanan kesehatan tingkat pertama/primer

JAWABAN :
1. Kolaborasi Tim Kesehatan,Tim,Kolaborasi dan Kerja Sama Tim
 Kolaborasi tim kesehatan adalah hubungan kerja yang memiliki tanggung jawab
bersama dengan penyedia layanan kesehatan lain dalam pemberian (penyediaan)
asuhan pasien (ANA, 1992 dalam Kozier, Fundamental Keperawatan).
 Tim adalah kumpulan beberapa orang yang berbagai keahlian untuk
menyelesaikan masalah tertentu, berkomitmen pada suatu tujuan, mempunyai
tujuan kinerja, mempunyai tujuan Bersama, dan hasil interaksi berupa barang
ataupun jasa.
 Kolaborasi adalah proses yang membbutuhkan hubungan dan interaksi antara
professional kesehatan terlepas dari apakah atau tidak mereka anggapa diri
mereka sebagai bagian dari tim.
 Kerja Sama Tim adalah interaksi atau hubungan dari dua atau lebih professional
kesehatan yanag bekerja asaling bergantung untuk memberikan perawatan kepada
pasien.

2. Komponen dalam mencapai teamwork yang efektif :


 Komunikasi terbuka
 Lingkungan yang leluasa
 Memiliki tujuan yang jelas
 Peran dan tugas yang jelas bagi anggota-anggota tim
 Saling menghormati
 Berbagi tanggung jawab demi kesuksesan tim
 Pengakuan dan pengolahan konflik
 Keseimbangan patisipasi setiap anggota dalam mengemban tugas
 Spesifikasi yang jelas mengenai wewenang dan akuntabilitas
 Mengetahui secara jelas prosedur pengambilan keputusan
3. Berikut merupakan bentuk/jenis kolaborasi tim kesehatan, diantaranya :
a. Fully Integrated Major, bentuk kolaborasi yang setiap bagian dari tim memiliki
tanggung jawab dan kontribusi yang sama untuk tujuan yang sama.
b. Partially Integrated Major, bentuk kolaborasi yang setiap anggota dari tim memiliki
tanggung jawab yang berbeda tetapi memiliki tujuan Bersama.
c. Joint Progrm Office, bentuk kolaborasi yang tidak memiliki tujuan Bersama tetapi
memiliki hubungan pekerjaan yang menguntungkan bila dikerjakan bersama.
d. Joint Partnership With Affiliated Programming, bentuk kerjasama untuk memberikan
jasa dan umumnya tidak mencari keuntungan antara satu dan lainnya.
e. Joint Partership For Issue Advocacy, bentuk kolaborasi yang memiliki misi jangka
panjang tapi dengan tujuan jangka pendek, namun tidak harus membentuk tim yang
baru.

4. Prinsip- prinsip kolaborasi tim kesehatan :


a. Patien-Centered Care, dalam hal ini perlu disadari bahwa pasien dan keluarganya
sebagai pemberi keputusan dalam masalah kesehatannya. Prinsip ini lebih
mengutamakan kepentingan dan kebutuhan pasien. Pasien dan keluarga merupakan
pemberi keputusan dalam masalah kesehatannya.
b. Recognition Of Patien-Physician Relationship, adanya kepercayaaan serta perilaku
yang sesuai dengan kode etik serta sikap menghargai satu sama lain antara profesi,
kepercayaan dan berperilaku sesuai ddengan kode etik dan menghargai satu sama
lain.
c. Physician As The Clinical Leader, para pekerja medis harus dapat menjadi pemimpin
yang cakap dalam mengambil keputusan terutama dalam kasus energensi, pimpinan
yang baik dalam pengambilan keputusan terutama dalam kasus yang bersifat darurat.
d. Mutual Respct And Trust, bermakna rasa saling percaya dengan memahami
pembagian tugas dan kompetensinya masing-masing serta saling menghormati dan
menghargai untuk mencapai lingkungan kerja yang kondusif, saling percaya dengan
memahami pembagian tugas dan kompetensinya masing-masing.
e. Clear Communication, komunikasi efektif antar tenaga kesehatan, contohnya dengan
rekam medis pasien taupun catatan.

5. Kolaborasi tim kesehata sangatlaha penting karena masing-masing tenaga kesehatan


memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan, keahlian, dan pengalaman yang
berbeda. Dalam kolaborasi tim kesehatan memiliki tujuan yang sama yaitu sebuah
keselamatan untuk pasien. Selain itu, kolaborasi tim kesehatan ini dapat meningkatkan
prfoma diberbagai aspek yang berkaitan dengan system tenaga kesehatan. Semua tenaga
kesehatan dituntut untuk memiliki kualifikasi baik pada bidangnya masing-masing
sehingga dapat mengurangi faktor kesalahan manusia dalam memberikan pelayaanan
kesehatan.

6. Cara membangun dan mempertahankan kolaborasi tim kesehatan yang baik :


a. Pastikan semua anggota tim bertemu secara berkala untuk mendiskusikan agenda
(target) untuk kedepannya
b. Pastikan semua tim (tenaga kesehatan) terlibat dalam rencana
c. Memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk saling mengenala agar dapat
berkomunikasi
d. Komunikasi yang dilakukan harus rutin.

7. Profesi kesehatan yang berperan dalam kolaborasi tim kesehatan :


1. Dokter
Tenaga pelayanan kesehatan yang paling utama adalah profesi dokter. Dokter
dianggap sebagai “pusat” konstelasi tenaga profesi kesehatan.
Peran dokter :
 Melakukan prosedur diagnosis
 Melakukan prosedur penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif
 Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat
 Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
 Memberdayakan dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan
 Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan pada
individu, keluarga dan masyarakat.
Selain itu dalam dokter keluarga, WHO mencanangkan konsep Five Star Doctor
sesuai konsep dokter keluarga :
 Care Provider : pemberi pelayanan
 Decision maker : pengambilan keputusan
 Communicator/educator
 Community leader
 Manager

2. Dokter Gigi
Tenaga kesehatan profesional yang menyediakan perawatan pencegahan dan
restoratif mengenai masalah gigi dan mulut.
Peran :
 mendeteksi penyakit
 mendiagnosa masalah dalam gigi dan mulut
 memperbaiki estetik
 restorasi bedah
 pendidikan masyarakat untuk upaya pencegahan

3. Perawat
Memberikan pelayanan pada individu, keluarga, dan masyarakat yang mencakup :
 Peningkatan kesehatan : membantu masyarakat dalam mengembangkan sumber untuk
memelihara dan meningkatkan status kesehatan.
 Pencegahan penyakit : mengurangi resiko penyakit untuk meningkatkan kebiasaan
kesehatan yang baik dan mempertahankan fungsi secara opimal.
 Pemeliharaan kesehatan : perawat melakukan aktivis untuk membantu masyarakat
mempertahankan status kesehatannya.
 Pemulihan kesehatan : perawat membantu pasien meningkatkan kesehatan setelah
pasien memiliki masalah kesehatan atau penyakit.
 Perawatan pasien menjelang ajal : perawat memberikan rasa nyaman dan merawat
orang dalam keadaan menjelang ajal.

Peran perawat menurut Doeheny (1985) dalam Kusnanto (2004) :


 Coordinator : sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan sumber-sumber dan
potensi klien
 Counsellor : sebagai pemberi bimbingan/konseling klien
 Care giver : sebagai pemberi asuhan keperawatan dengan konsep caring
 Educator : sebagai pendidik
 Collaborator : sebagai anggota tim kesehatan yang dapat bekerja sama dengan tenaga
kesehatan lain
 Patient advocate : sebagai pembela untuk melindung klien
 Change agent : sebagai pembaru yang dituntut untuk mengadakan perubahan
 Consultant : sebagai sumber informasi yang dapat membantu memecahkan masalah
klien

4. Apoteker
Peran dalam komunitas :
 Bidang pelayanan kefarmasian
 Bidang pengelolaan
Peran dalam RS :
 Bidang manajerial farmasi RS
 Bidang pengelolaan perbekalan farmasi
 Bidang pegawasan kualitas obat
 Bidang KIE obat

WHO 7 stars pharmacist


 Leader : ketika bekerja dalam kelompok multidisipilin pelayanan kesehatan saat
kondisi dokter tidak ada, maka kepemimpinan berada pada farmasis
 Decision maker : pembuat keputusan dalam membergunakan sumber daya secara
efektif dan efisien
 Communicator : berada pada posisi ideal antara dokter dan pasien. Oleh karena itu,
seorang farmasis harus percaya diri saat berinteraksi dengan profesi kesehatan lain
dan publik.
 Life long learner : tetap selalu belajar sepanjang pengabdian profesi
 Teacher
 Care giver : mengelola pelayanan perhatian dan perlindungan
 Manager : mengelola secara efektif sumber-sumber daya.

5. Kesehatan Masyarakat
Merupakan profesi kesehatan yang fokus dalam pelayanan kesehatan yang
bersifar promotif, preventif dan protektif agar frekuensi penyakit berkurang atau
tereradikasi dengan melakukan proteksi atau dengan diciptakannya peraturan-
peraturan yang mendukung upaya kesehatan.
Peran :
 Monitoring status kesehatan
 Mengembangkan rencana dan kebijakan
 Mendiagnosa dan menyelidiki masalah kesehatan
 Menegakkan hukum dan peraturan
 Evaluasi efektivitas, aksesibilitas, dan kualiatas layanan
 Menginformasikan, mendidik, dan memberdayakan masyarakat
 Menjamin ketersediaan layanan kesehatan
 Penelitian
 Memobilisasi kemitraan masyarakat
 Menjamin kompetensi tenaga kesehatan

Kaitannya dalam video :


Pada video tersebut, terdapat pasien bernama Mrs. Jones yang mengalami
gangguan mobilitas akibat Pneumonia yang dideritanya. Para tenaga kesehatan
berkumpul untuk mendiskusikan mengenai mobilitas beliau berdasarkan sudut pandang
para tenaga kesehatan lain. Hal ini perlu didiskusikan karena setiap tim kesehatan
mengunjungi Mrs. Jones dilakukan masing-masing tidak sekaligus bersama-sama
sehingga mereka akan mendapatkan informasi yang berbeda mengenai perkembangan
Mrs. Jones setiap kali kunjungan.

8. Sistem kesehatan Nasional (SKN) adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai
upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.
Tujuan SKN adalah menjadi acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan
pembangunan kesehatan yang dimulai dari kegiatan perencanaan sampai dengan kegiatan
monitoring dan evaluasi.

Sub sistem SKN :


1. Upaya kesehatan
Pengertian :
Adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
upaya kesehatan perorangan (UKP) secara terpadu melalui upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan, dan pemulihan kesehatan guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Upaya kesehatan ini diselenggarakan oleh
Pemerintah (termasuk TNI dan POLRI), pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota dan
masyarakat.
Upaya kesehatan terbagi 3
 Primary Health Service
Upaya kesehatan yang terjadi pada kontak pertama pelayanan kesehatan.
Termasuk di dalamnya berupa penanggulangan bencana dan pelayanan gawat darurat.
Pelayanan kesehatan primer di Indonesia ini adalah puskesmas dan pelayanannya bersifat
pokok atau basic health service.
 Bersifat rawat jalan
 Dapat dilaksanakan di rumah, tempat kerja, ataupun fasilitas pelayanan kesehatan
seperti puskesmas
 Terdapat pelayanan kesehatan perorangan primer dan pelayanan kesehatan
masyarakat sekunder.

Contoh :
- Kolaborasi antara Dokter dan Apoteker di Puskesmas
- Kolaborasi penyuluh kesehatan dengan Dokter atau Dokter Gigi
- Kolaborasi Perawat dengan Dokter atau Dokter Gigi
- Kolaborasi Bidan dengan Perawat

 Secondary Health Service


Upaya kesehatan sekunder yang berupa rujukan lanjutan dari pelayanan kesehatan
primer. Pelayanan kesehatan ini memberikan fasilitas sarana dan prasarana bagi
masyarakat yang dirujuk oleh pelayanan kesehatan tingkat sekunder. Dilaksanakan di
rumah sakit setara tipe C.

 Tertiary Health Service


Upaya kesehatan yang menerima rujukan unggulan kesehatan dari pelayanan
kesehatan masyarakat sekunder dan memberikan fasilitas dalam bentuk saranan,
teknologi, sumber daya manusia kesehatan dan rujukan operasional. Contoh : Rumah
sakit kelas A dan B. Dilaksanakan oleh dokter spesial yang telah mendapatkan
pendidikan khusus.

Prinsip-prinsip upaya kesehatan


 UKM : oleh pemerintah dengan peran aktif masyarakat
 UKP : oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha
 Penyelenggaraan UKM dan UKP :
 Menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau, bermutu dan berjenjang
 Mengikuti prinsip profesional, ekonomis, sesuai moral dan etika bangsa
 Didasarkan atas perkembangan mutakhir IPTEK Kedokteran dan
kesehatan
2. Pembiayaan kesehatan
Subsistem pembiayaan kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya
penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan sumber daya keuangan secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

3. Sumber daya manusia kesehatan


Subsistem yang terfokus kepada pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
manusia guna menjamin ketersediaan, pendistribusian, dan peningkatan kualitas sumber
daya manusia kesehatan.

4. Obat dan perbekalan kesehatan


Kegiatan untuk menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat
maupun perbekalan kesehatan lain seperti alat kesehatan. Selain itu, juga melakukan
perlindungan masyarakat dari penggunaan dan penyalahgunaan obat yang salah.

5. Pemberdayaan masyarakat
Subsistem pemberdayaan masyarakat adalah tatanan yang menghimpun berbagai
upaya perorangan, kelompok dan masyarakat di bidang kesehatan secara terpadu dan
saling mendukung.

6. Manajemen kesehatan
Peranan manajemen kesehatan untuk mengkoordinasi, integrasi, regulasi, sinkronisasi
dan hamonisasi berbagai subsistem SKN agar efektif, efisien, dan transparansi dalam
penyelenggaraan SKN.

Anda mungkin juga menyukai