Anda di halaman 1dari 7

Nama : Windy Purnama Indah Nasution

Kelas : 2B S.Tr Keperawatan

Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas

1. MASALAH-MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya


dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam kesehatan
lingkungan antara lain :

1) Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

 Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna


 Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks
500 mg/l)
 Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air).

1) Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :

 Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi


 Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau
sumur
 Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
 Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
 Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan,
harus dibatasi seminimal mungkin jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak
sedap dipandang
 Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

2) Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

 Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang
cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
 Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat
antar anggota keluarga dan penghuni rumah
 Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit
dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup
 Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat
penghuninya jatuh tergelincir.

3) Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor
/unsur, berikut :

 Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah


penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak
geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
 Penyimpanan sampah
 Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
 Pengangkutan
 Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui


hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan
masalah-masalah ini secara efisien.

4) Serangga dan Binatang Pengganggu


Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian
disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk
Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah
Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis.

Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan


merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu
yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp,
Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk
mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan
pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.

Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat


menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara
perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat
menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi
bakteri penyebab.

5) Makanan dan Minuman


Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan,
jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan
atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan
jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).

Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan


meliputi 8 cara:

 Persyaratan lokasi dan bangunan


 Persyaratan fasilitas sanitasi
 Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
 Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
 Persyaratan pengolahan makanan
 Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
 Persyaratan peralatan yang digunakan
 Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah,


pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan
out door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman
serta gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah
kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan
ketimbang berada di jalanan.
Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya
merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita.
Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai
analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan.

Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran


pada beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko
relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang
akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang.

Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya
ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran pernafasan akut, iritasi pada
mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya ekologi hutan.

Untuk itu dengan adanya HYDRO mesin air RO dapat mengatasi masalah-


masalah lingkungan di Indonesia terutama masalah air seperti keruh, berbau, kuning,
mengandung Mangan (Mn), mengandung kadar besi tinggi dll. HYDRO water filter
mampu mengatasi permasalahan air Anda dengan menggunakan media yang berkualitas
dengan ukuran media kurang dari 1mm dan Grade number pore size lebih dari 1100
point.

2. Faktor-Faktor Atau Kondisi yang Mempengaruhi Derajat


Kesehatan Masyarakat

Hendrik L. Blum mengatakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan
masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan Pada gambar berikut
menunjukan bahwa lingkungan mempunyai pengaruh dan peranan terbesar diikuti perilaku,
pelayanan kesehatan dan keturunan. Prinsip-Prinsip dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat :

1. Lingkungan (Environment)
Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik (baik natural atau buatan manusia) misalnya
sampah, air, udara dan perumahan, dan sosiokultur (ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan
lain-lain).
Pada lingkungan fisik, kesehatan akan dipengaruhi oleh kualitas sanitasi lingkungan
dimana manusia itu berada. Hal ini dikarenakan banyak penyakit yang bersumber dari
buruknya kualitas sanitasi lingkungan, misalnya ; ketersediaan air bersih pada suatu daerah
akan mempengaruhi derajat kesehatan karena air merupakan kebutuhan pokok manusia dan
manusia selalu berinteraksi dengan air dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan lingkungan
sosial berkaitan dengan kondisi perekonomian suatu masyarakat. Semakin miskin
individu/masyarakat maka akses untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik maka akan
semakin sulit.
Misalnya manusia membutuhkan makanan dengan gizi seimbang untuk mejaga
kelangsungan hidup, jika individu/masyarakat berada pada garis kemiskinan maka akan sulit
untuk memenuhi kebutuhan makanan dengan gizi seimbang. Demikian juga dengan tingkat
pendidikan individu/masyarakat, semakin tinggi tingkat pendidikan individu/masyarakat
maka pengetahuan untuk hidup sehat akan semakin baik.
Beberapa contoh faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan antara lain :
a. Adanya sanitasi lingkungan yang baik akan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
b. Ada norma agama pada umat islam tentang konsep haram terhadap alkohol akan
menurunkan tingkat konsumsi alkohol.
c. Dan semakin tinggi tingkat pendidikan individu maupun masyarakat maka
pengetahuan akan cara hidup sehat semakin baik.

2. Perilaku (Life Styles)

Gaya hidup individu atau masyarakat merupakan faktor kedua mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat karena sehat dan tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri, di samping itu
juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan, sosial ekonomi dan
perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.

Contohnya : Dalam masyarakat yang mengalami transisi dari masyarakat tradisional


menuju masyarakat modern, akan terjadi perubahan gaya hidup pada masyarakat tersebut
yang akan mempengaruhi derajat kesehatan.

Misalnya: Pada masyarakat tradisional di mana sarana transportasi masih sangat minim
maka masyarakat terbiasa berjalan kaki dalam beraktivitas, sehingga individu/masyarakat
senantiasa menggerakkan anggota tubuhnya (berolah raga). Pada masyarakat modern di
mana sarana transportasi sudah semakin maju, maka individu/masyarakat terbiasa
beraktivitas dengan menggunakan transportasi seperti kendaraan bermotor sehingga
individu/masyarakat kurang menggerakkan anggota tubuhnya (berolah raga).

Kondisi ini dapat beresiko mengakibatkan obesitas pada masyarakat modern karena
kurang berolah raga ditambah lagi kebiasaan masyarakat modern mengkonsumsi makanan
cepat saji yang kurang mengandung serat. Fakta tersebut akan mengakibatkan transisi
epidemiologis dari penyakit menular ke penyakit degeneratif.

Berikut ini contoh dari life style yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang :

a. Perilaku perokok sejak dini akan meningkatkan risiko kanker pada paru-paru.
b. Perilaku mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food) akan meningkatkan risiko
obisitas yang berisiko pada penyakit jantung.
c. Kebiasaan melakukan konsep 3 M (menguras, mengubur dan menutup) pada pencegahan
DBD akan menurunkan prevalensi penyakit DBD.

3. Pelayanan Kesehatan (Health Care Services)

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan


masyarakat, karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan
pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta
kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas
sangat berpengaruh oleh lokasi, apakah dapat dijangkau oleh masyarakat atau tidak, tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat untuk
mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan, serta program pelayanan kesehatan itu
sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Semakin mudah akses individu atau masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maka
derajat kesehatan masyarakat semakin baik.

Adapun faktor pelayanan kesehatan dapat mempengaruhi kesehatan, dapat terlihat


sebagai berikut :

a. Adanya upaya promotif terhadap penularan HIV/AIDS akan menurunkan


prevalensi HIV/AIDS.
b. Tersedianya sarana dan prasaran kesehatan yang baik akan memudahkan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
berkualitas.
c. Adanya asuransi kesehatan akan memudahkan individu/masyarakat untuk
mengakses pelayanan kesehatan.
4. Keturunan (Heredity)

Faktor keturunan/genetik ini juga sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini
karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik atau faktor yang telah ada pada
diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya: dari golongan penyakit keturunan,
diantaranya: diabetes melitus, asma bronkia, epilepsy, retardasi mental hipertensi dan buta
warna. Faktor keturunan ini sulit untuk di intervensi dikarenakan hal ini merupakan bawaan
dari lahir dan jika di intervensi maka harga yang dibayar cukup mahal.

Berikut ini contoh faktor keturunan dapat mempengaruhi kesehatan :

a. Perkawinan antar golongan darah tertentu akan mengakibatkan leukemia.


b. Adanya kretinisme yang diakibatkan mutasi genetik.

Anda mungkin juga menyukai