Anda di halaman 1dari 14

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

RUMAH SAKIT TK.III DR. R. SOEHARSONO


CENTRAL STERILE SUPPLY DEPARTMENT (CSSD)

DEKONTAMINASI INSTRUMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin
SPO
Dr. Haikal Mufid, Sp, PD
Letnan kolonel Ckm NRP. 11010021010476

A. Pengertian Proses fisik atau kimia untuk membersihkan benda-benda yang


mungkin terkontaminasi oleh mikroba yang berbahaya bagi
kehidupan, sehingga aman untuk proses-proses selanjutnya.

B. Tujuan Untuk melindungi pekerja yang bersentuhan langsung dengan


alat-alat kesehatan yang sudah melalui proses dekontaminasi
tersebut dari penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh
mikroorganisme pada alat-alat kesehatan tersebut.

C. Kebijakan Kebijakan pelayanan Sterilisasi

D. Prosedur 1. Kain-kain pakai ulang ditempatkan di tempat tertutup, dan


dikembalikan ke laundry.
2. Peralatan yang terkontaminasi langsung dibungkus dan di
dekontaminasi. Kemas dan bungkus alat dengan
menggunakan duk (minimal rangkap 2). Beri label pada
kemasan (macam alat, tanggal, kertas indikator)
3. Semua cairan yang terkontaminasi dimasukkan ke
kontainer yang tahan bocor.
4. Alat-alat yang terkontaminasi dipisahkan secara fisik dari
alat-alat yang bersih.

E. Unit Terkait Semua unit dan instalasi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
TK.III DR. R. Soeharsono
PENERIMAAN ALAT/ BAHAN YANG DISTERILKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin
SPO

Dr. Haikal Mufid, Sp, PD


Letnan kolonel Ckm NRP. 11010021010476

A. Pengertian Alur merupakan tatanan perjalanan pengiriman alat/ bahan untuk


disterilkan dengan tertib dan teratur

B. Tujuan Adanya pencatatan dan pelaporan tentang penerimaan semua


alat dan bahan yang disterilkan.

C. Kebijakan Kebijakan pencatatan dan pelaporan tentang penerimaan dan


pendistribusian alat dan bahan yang disterilkan.

D. Prosedur 1. Alat dan bahan yang telah dikemas dan diberi label nama
unit kerja dikirim ke unit pelayanan sterilisasi.
2. Mengisi buku ekspedisi meliputi nama dan paraf pengirim
serta set alat apa yang akan di sterilkan.

E. Unit Terkait 1. Unit pelayanan sterilisasi (IBS)


2. Unit pelayanan kesehatan Rumah Sakit TK.III DR. R.
Soeharsono
PENDISTRIBUSIAN ALAT/ BAHAN YANG DISTERILKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin
SPO

Dr. Haikal Mufid, Sp, PD


Letnan kolonel Ckm NRP. 11010021010476

A. Pengertian Alur merupakan tatanan perjalanan pengambilan alat/ bahan


yang telah disterilkan dengan tertib dan teratur

B. Tujuan Adanya pencatatan dan pelaporan tentang pendistribusian semua


alat dan bahan yang disterilkan.

C. Kebijakan Kebijakan pencatatan dan pelaporan tentang penerimaan dan


pelaporan alat dan bahan yang disterilkan.

D. Prosedur 1. Petugas masing-masing unit kerja pengirim, mengambil


alat/ bahan yang telah dikirim untuk disterilkan ke unit
pelayanan sterilisasi.
2. Cek alat/ bahan yang akan diambil, apakah :
a. Lihat lebel apakah alat sudah kadaluarsa.
b. Kemasan tidak rusak/sobek.
c. Lihat indikator Steril garis tanda harus berwarna hitam.
3. Bila alat telah steril dan diambil, mengisi buku ekspedisi
meliputi nama dan paraf penerima serta set alat apa yang
diperlukan/diambil.

E. Unit Terkait 1. Unit pelayanan sterilisasi (IBS).


2. Unit pelayanan kesehatan Rumah Sakit TK.III DR. R.
Soeharsono.
PENCUCIAN INSTRUMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin
SPO

Dr. Haikal Mufid, Sp, PD


Letnan kolonel Ckm NRP. 11010021010476

A. Pengertian Mencuci bersih adalah proses yng menghilangkan semua partikel


yang kelihatan dan hampir semua partikel yang tidak kelihatan,
dan menyiapkan permukaan dari semua alat-alat agar aman
untuk proses desinfeksi dan sterilisasi.

B. Tujuan 1. Untuk membersihkan kotoran dan mikroorganisme yang


melekat pada instrumen yang telah digunakan.
2. Agar instrument dapat bertahan lama/ awet.

C. Kebijakan Kebijakan pelayanan sterilisasi

D. Prosedur 1. Bongkar instrumen jika dirakit lebih dari satu komponen


dan buka semua sambungan.
2. Pencucian dengan Larutan Odex 50cc banding 1 liter air.
3. Sikat hati-hati dan baik-baik pada semua bagian-bagian
alat sampai bersih.
4. Setelah pencucian instrumen Rendam dalam larutan Detro
Enzym 50cc banding 1 liter air selama kurang lebih 15
menit.
5. Setelah dilakukan perendaman kurang lebih 15 menit,
angkat keringkan alat tanpa dibilas.
6. Keringkan alat langsung packing.

E. Unit Terkait 1. Unit pelayanan sterilisasi (IBS)


2. Unit pelayanan kesehatan Rumah Sakit TK.III DR. R.
Soeharsono.
PENGEMASAN ALAT/ BAHAN YANG AKAN DISTERILKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin
SPO

Dr. Haikal Mufid, Sp, PD


Letnan kolonel Ckm NRP. 11010021010476
A. Pengertian Pengemasan termasuk semua material yang tersedia untuk
fasilitas kesehatan yang didisain untuk membungkus, mengemas
dan menampung alat-alat yang dipakai ulang untuk sterilisasi,
penyimpanan dan pemakaian.

B. Tujuan Berperan terhadap keamanan dan efektivitas perawatan pasien.

C. Kebijakan Kebijakan pelayanan sterilisasi.

D. Prosedur 1. Alat pengemas dari kain. Sebaiknya digunakan kain yang


tidak mengandung bahan nilon. Minimal rangkap 2.
2. Alat Pengemas Instrumen (IBS), dimasukan ke dalam
countainer tertutup dan dibungkus menggunakan Wrapping
Paper, dikemas dengan alat pengemas dari Sterilization
Pouch menggunakan mesin sealing. ( untuk alat
instrument/kasa dari ruangan keperawatan, poli-poli dan IGD )
3. Alat Sterilisasi kasa dimasukan dengan Tromol Steanliss.
Masukkan bahan kasa yg sudah dilipat ke dalam Tromol
Steanliss. Tutup penutup dan buka bagian ventilasi.

E. Unit Terkait 1. Unit pelayanan sterilisasi (IBS)


2. Unit pelayanan kesehatan RUMAH SAKIT TK.III DR. R.
SOEHARSONO
PEMBERIAN TANDA PADA ALAT/BAHAN YANG AKAN
DISTERILKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin
SPO

Dr. Haikal Mufid, Sp, PD


Letnan kolonel Ckm NRP. 11010021010476
A. Pengertian Pemberian tanda/ identitas pada alat/ bahan yang telah dikemas
dan akan disterilkan.

B. Tujuan Mengetahui isi kemasan yang disterilkan.

C. Kebijakan Kebijakan pelayanan sterilisasi

D. Prosedur Alat/ bahan yang telah dikemas diberi identitas nama alat/ bahan,
unit kerja dari mana alat/ bahan tersebut berasal, tanggal
pengiriman/ disteril dan tanggal kadaluarsa.

E. Unit Terkait 1. Unit pelayanan sterilisasi (IBS)


2. Unit pelayanan kesehatan RUMAH SAKIT TK.III DR. R.
SOEHARSONO
PENYIMPANAN ALAT/BAHAN SETELAH DI STERILISASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin
SPO

Dr. Haikal Mufid, Sp, PD


Letnan kolonel Ckm NRP. 11010021010476
A. Pengertian Dengan adanya penyimpanan alat sesuai standar maka dapat
mengurangi/ mencegah infeksi nosokomial.

B. Tujuan 1. Alat tersimpan dalam keadaan steril.


2. Alat siap pakai.
3. Menghindari infeksi nosokomial.

C. Kebijakan Kebijakan pelayanan sterilisasi.

D. Prosedur 1. Alat disimpan di dalam almari/ rak Stenlis yang kering dan
diatur yang rapi.
2. Petugas mengecek tanggal bila sudah lebih dari 5 hari
dilakukan resterilisasi.
3. Dilakukan pemeriksaan mikrobiologi pada alat yang steril
guna mengetahui fungsi autoclave.
4. Dilakukan pengecekan autoclave tiap 3 bulan

E. Unit Terkait 1. Unit pelayanan sterilisasi (IBS)


2. Unit pelayanan kesehatan RUMAH SAKIT TK.III DR. R.
SOEHARSONO
MENGGUNAKAN ALAT STERILISASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/2


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin
SPO

Dr. Haikal Mufid, Sp, PD


Letnan kolonel Ckm NRP. 11010021010476
A. Pengertian Suatu prosedur membersihkan dan memanaskan alat agar tidak
terjadi kontaminasi dengan mikroorganisme

B. Tujuan 1. Membunuh mikroorganisme


2. Mencegah nfeksi nosokomial

C. Kebijakan Menyeterilkan instrument alat medis setelah pemakaian agar siap


digunakan.

D. Prosedur 1. Membersihkan/mencuci, Merendam dan mengeringkan


seluruh instrumen yang akan disterilkan
2. Semua peralatan yang berengsel harus dibuka
3. Instrumen sebaiknya jangan diikat ketat untuk mencegah
kontak uap dengan seluruh permukaan
4. Susun paket dalam ruangan untuk memudahkan sirkulasi
yang bebas dan penetrasi uap keseluruh permukaan
5. Tutup dan kunci pintu sterilisator kemudian dorong saklar
power ke atas untuk menyalakan mesin. Mesin secara
otomatis mengisi air sampai ditandain dengan hidupnya
Lack of water (lampu merah).
6. Atur derajat / suhu sterilisator (120ºC - 135ºC), tekan
tombol kuning
7. Putar pengatur tanda waktu/ time, atur lama sterilisasi
selama 30 menit.
8. Setelah pengisian air selesai, Kemudian tekan tombol start
(Tombol warna Hijau) dengan ditandai lampu Heating
nyala (Lampu warna hijau) untuk dimulai proses Sterilisasi.

9. Setelah lampu tanda Heating Mati dan dilanjutkan Lampu


tanda Sterilisasi (Lampu warna kuning) nyala menandakan
proses sterilisasi sesuai waktu yang sudah di setting
selama 30 menit berjalan.
10. Setelah selesai 30 menit, matikan Sterilisator dengan
menekan tombol Stop (warna Merah), dinginkan mesin
sampai suhu turun.
11. Setelah suhu turun buka pintu sterilisator untuk
mengeluarkan uap panas. Sterilisasi sudah selesai
12. Setelah dingin tutup semua tempat peralatan yang terbuka
13. Alat siap digunakan

E. Unit Terkait 1. Unit pelayanan sterilisasi (IBS)


2. Unit pelayanan kesehatan RUMAH SAKIT TK.III DR. R.
SOEHARSONO

STERILISASI PERALATAN DARI LOGAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin
SPO

Dr. Haikal Mufid, Sp, PD


Letnan kolonel Ckm NRP. 11010021010476
A. Pengertian Proses sterilisasi alat dari logam yang akan digunakan untuk
mencegah infeks.
B. Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi pada waktu dilaksanakan
tindakan medis.
2. Supaya alat-alat bebas dari kuman (suci hama).
3. Alat-alat siap pakai bila diperlukan
C. Kebijakan Kebijakan pelayanan sterilisasi.

D. Prosedur 1. Alat-alat yang sudah dipergunakan dicuci untuk


membuang kotoran yang melekat. Kemudian direndam
didalam larutan desinfektan selama kurang lebih 2 jam.
Untuk alat-alat yang dipakai pada pasien dengan penyakit
menular/ septik, perendaman dilakukan selama 24 jam.
2. Alat dibilas dan disabun kemudian dicuci pada air yang
mengalir satu persatu hingga bersih.
3. Setelah dikeringkan alat-alat diset dan dimasukkan
kedalam kantung khusus/ bak instrumen untuk
mensterilkan alat.
4. Alat disterilkan dengan cara memasukkan kedalam
autoclave sesuai prosedur tetap pemakaian autoclave.
5. Alat-alat yang sudah steril disimpan di lemari khusus
tempat alat-alat steril.
6. Alat-alat siap pakai bila diperlukan.

E. Unit Terkait 1. Unit pelayanan sterilisasi (IBS)


2. Unit pelayanan kesehatan RUMAH SAKIT TK.III DR. R.
SOEHARSONO

STERILISASI PERALATAN DARI KARET

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin
SPO

Dr. Haikal Mufid, Sp, PD


Letnan kolonel Ckm NRP. 11010021010476
A. Pengertian Proses sterilisasi alat dari karet yang akan digunakan untuk
mencegah infeksi.
B. Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi pada waktu dilaksanakan
tindakan medis.
2. Supaya alat-alat bebas dari kuman (suci hama).
3. Alat-alat siap pakai bila diperlukan.

C. Kebijakan Kebijakan pelayanan sterilisasi.

D. Prosedur 1. Alat-alat yang sudah dipergunakan dicuci untuk


membuang kotoran yang melekat, bekas plester
dibersihkan dengan alkohol, kemudian direndam didalam
larutan desinfektan selama kurang lebih 2 jam.
2. Alat dibilas dan disabun kemudian dicuci pada air yang
mengalir satu persatu hingga bersih.
3. Alat disterilkan dengan cara memasukkan kedalam
sterilisator yang telah berisi air secukupnya, dimasak
sampai mendidih 10-15 menit, baru diangkat.
4. Keringkan alat dengan kasa steril.
5. Simpan dalam tempat yang bersih dan steril

E. Unit Terkait 1. Unit pelayanan sterilisasi (IBS)


2. Unit pelayanan kesehatan RUMAH SAKIT TK.III DR. R.
SOEHARSONO

STERILISASI PERALATAN DARI PLASTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin
SPO
Dr. Haikal Mufid, Sp, PD
Letnan kolonel Ckm NRP. 11010021010476
A. Pengertian Proses sterilisasi alat dari karet yang akan digunakan untuk
mencegah infeksi.
B. Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi pada waktu dilaksanakan
tindakan medis.
2. Supaya alat-alat bebas dari kuman (suci hama).
3. Alat-alat siap pakai bila diperlukan.
C. Kebijakan Kebijakan pelayanan sterilisasi.

D. Prosedur 1. Alat-alat yang sudah dipergunakan dicuci untuk


membuang kotoran yang melekat, kemudian direndam
didalam larutan desinfektan selama kurang lebih 2 jam.
2. Alat dibilas dan disabun kemudian dicuci pada air yang
mengalir satu persatu hingga bersih.
3. Alat disterilkan dengan cara membungkus alat yang
terbuat dari bahan plastik dengan menggunakan kain/duk
kemudian memasukkan kedalam autoclave sesuai
prosedur tetap pemakaian autoclave namun tetapi dengan
tempratur suhu yang rendah.
4. Alat-alat yang sudah steril disimpan di lemari khusus
tempat alat-alat steril.
5. Alat-alat siap pakai bila diperlukan.
E. Unit Terkait 1. Unit pelayanan sterilisasi (IBS)
2. Unit pelayanan kesehatan RUMAH SAKIT TK.III DR. R.
SOEHARSONO

STERILISASI BAHAN TEKSTIL (DOEK)

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumah Sakit Dr. R. Soeharsono
Banjarmasin
SPO
Dr. Haikal Mufid, Sp, PD
Letnan kolonel Ckm NRP. 11010021010476
A. Pengertian Proses sterilisasi bahan tekstil (doek) yang akan digunakan untuk
mengkemas alat steril.

B. Tujuan 1. Supaya bahan-bahan bebas dari kuman (suci hama).


2. Bahan-bahan siap pakai bila diperlukan.

C. Kebijakan Kebijakan pelayanan sterilisasi.

D. Prosedur 1. Dekontaminasi Setelah bahan tekstil (doek) dipergunakan,


maka bahan tekstil tersebut segera di dibungkus plastik,
jangan dicampur dengan bahan tekstil lainya seperti sprai
tempat tidur, sarung bantal, dan guling. Kemudian dikirim
ke bagian pencucian rumah sakit dengan memberi tanda
pada bungkusan plastik bahwa bahan tekstil tersebut
bersih tidak terkontaminasi virus.
2. Pencucian Untuk pencucian tekstil (doek) yang berasal
dari CSSD dikerjakan seperti seperti halnya kita mencuci
pakaian, direndam menggunakan ditergen kemudian
dibilas menggunakan air bersih.
3. Pengeringan tekstil (doek) dikerjakan oleh bagian Laundry
rumah sakit.
4. Pengesetan/ Penyusunan Tekstil (doek) disusun/ diset
oleh petugas laundry.
5. Pengemasan/ Pembungkusan Alat pengemas dari kain.
Sebaiknya digunakan kain yang tidak mengandung benang
nilon. Minimal rangkap 2, kemudian diberi label kemasan
ditunjukan kepada bagian CSSD.
6. Penyeterilan Bila digunakan autoclave maka untuk tekstil
(doek) disterilkan pada temperature 121oC selama 30
menit dan tekanan 2,4 Bar.

7. Penyimpanan Untuk penyimpanan tekstil (doek) dalam


kemasan dan jumlah banyak disimpan dalam kamar steril/
lemari khusus. Yang perlu diperhatikan dalam
penyimpanan adalah :
a. Apakah bungkusan/ kemasan tak ada yang rusak/
sobek, bocor dll.
b. Apakah label/ etiket sudah sesuai/ belum.

E. Unit Terkait 1. Unit pelayanan sterilisasi (IBS)


2. Unit pelayanan kesehatan RUMAH SAKIT TK.III DR. R.
SOEHARSONO

Anda mungkin juga menyukai