Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Muhammad Rouf Ulinnuha

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044323652

Tanggal Lahir : 21 Maret 1995

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4221/Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama Program Studi : Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Kode/Nama UPBJJ : 42 UPBJJ UT SEMARANG

Hari/Tanggal UAS THE : Kamis, 23 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Muhammad Rouf Ulinnuha


NIM : 044323652
Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4221/Pendidikan Agama Islam
Fakultas : FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
Program Studi : ADPU4335
UPBJJ-UT : Semarang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Kamis,23 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

Muhammad Rouf Ulinnuha


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Egalitarianisme (persamaan)
Adalah masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas dasar keturuan, ras, etnis, dll. Melainkan
atasprestasi. Bukan prestise. Karena manusia dihargai bukan atas dasar geneologis di atas melainkan
atas dasar prestasi yang dalam Bahasa Al-Qur‟an adalah Taqwa.
QS. AL-HUJURAT 13
Yaaa ayyuhalladziina aamanuu laa yaskhor qoumum mingk qoumin „asaaa ay yakuunyyy khoirom
min-hum wa laa nisaaa-um min nisaaa-in „asaaa ay yakunna khoirom min-hunn, wa laa talmizuuu
angfusakum wa laa tanaabazu bil-alqoon, bi-sa lismul-fusuuqu ba‟dal-iimaan, wa mal lam yatub fa
ulaa-ika humuzh-hzhoolimuun.
“ Wahai manusia sesungguhnya aku telah menciptakan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan
kemudian kami jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kalian saling kenal, dan
sesungguhnya semulia mulianya kalian di sisi Allah adalah paling bertaqwa diantara kalian.”
- Maka akan terwujud keterbukaan di mana seluruh anggotanya masyarakat berpatisipasi untuk
menentukan pemimpin dan dalam menentukan kebijakan-kebijakan publik

Dari pernyataan Bahwa Al Qur‟an dikehidupan masyarakat adalah menegakkan prinsip persamaan
(egalitarianisme) dan mengikis habis berbagai bentuk fanatik. Tentu saja Al Qur‟an sebagai pedoman
aturan hukum Bagi Umat Muslim seperti di dalam ajaran Islam tidak menghendaki seseorang hanya
cukup beriman, akan tetapi harus digandeng dengan perbuatan. Perbuatan yang dianut dengan
Ketaqwaan dan Iman sudah menjadi sebuah kesatuan yang satu sama lain harus saling mengikat,
keduanya tidak dapat dipilih dan dipilah. “Imtitsul ma‟murot wajtinaabul manhiyyat.” Yang artinya
Mengikuti memenuhi segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangannya.
Dalam Arti Surah QS Al-Hasyr(59):18
Hai orang-orang yang beriman, dan bertaqwalah kepada Allah SWT dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
- Abu Laits mengatakan bahwa seseorang dinyatakan takut (taqwa) kepada Allah dapat terlihat
tanda-tandanya dalam tujuh macam yaitu :
1. Ia memiliki lidah yang selalu menjadikan sibuk berdzikir kepada Allah, membaca Al Qur‟an
dan memperbincangkan ilmu. Dengan demikian lidahnya tidak lagi digunakan untuk berdusta,
menggunjing, dan mengadu domba.
2. Ia memiliki hati yang selalu mengeluarkan dari dalam perasaan tidak permusuhan dan dengki.
3. Penglihatannya tidak memandang yang haram, tidak memandang kepada dunia dengan
keinginan hawa nafsu, tetapi ia memandangnya dengan mengambil i‟tibar
4. Perutnya tidak dimasukkan barang haram.
5. Tangannya tidak dipanjangkan ke arah yang haram.
6. Telapak kakinya tidak dipakai untuk berjalan menuju maksiat, dan
7. Ketaatannya murni karena Allah.
2. “Laqod kaana lakum fii rosuulillaahi uswatun hasanatul limang kaana yarjullaha wal-yaumal-aakhira
wadzakarallaha kastiiroo.
Artinya Sungguh, telah ada pada (diri) Rasullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.
- Penjelasan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan sebagai contoh kebaikan Rosullah yang
wajib dianut oleh seluruh Umat Muslim agar mendapatkan syafaatnya di Hari kiamat nanti. Untuk
selalu Beriman dan Bertaqwa kepada Allah SWT.
3. Pada soal Nomer 3 ini mengacu pada system demokrasi jika demokrasi dengan system pengambilan
keputusan diserahkan kepada rakyat demi kepentingan bersama dengan menjamin eksisitensi hak-hak
dasar manusia, maka demokrasi tidak ada masalah dengan ajaran Islam. Demokrasi kompatibel
dengan Islam. Islam sebegai agama Rahmatan lil alamin. Dalam konteks berbangsa dan bernegara,
tujuan pokoknya tidak lain adalah menyelenggarakan kebaikan dan mencegah keburukan dengan
senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai dasar kemanusiaan.
- Di dalam Surah An-Nisa 4:58-59
Yang artinya sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanaya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hokum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat (58).
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rosul(nya), dan ulil Amri di antara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al-Qur‟an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya (59).
- Dari dua ayat tersebut para ulama kemudian merumuskan tentang konsep politik yang diajarkan
oleh Islam (Al-Qur‟an). Konsep tersebut meliputi empat Macam :
1. Kewajiban Untuk menunaikan amanah.
2. Perintah untuk menetapkan hokum dengan adil.
3. Perintah taat kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri.
4. Perintah untuk kembali kepada Al-Qur‟an dan as-Sunnah.

4. QS. AL-HUJURAT 13
Yaaa ayyuhalladziina aamanuu laa yaskhor qoumum mingk qoumin „asaaa ay yakuunyyy khoirom
min-hum wa laa nisaaa-um min nisaaa-in „asaaa ay yakunna khoirom min-hunn, wa laa talmizuuu
angfusakum wa laa tanaabazu bil-alqoon, bi-sa lismul-fusuuqu ba‟dal-iimaan, wa mal lam yatub fa
ulaa-ika humuzh-hzhoolimuun.
“ Wahai manusia sesungguhnya aku telah menciptakan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan
kemudian kami jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kalian saling kenal, dan
sesungguhnya semulia mulianya kalian di sisi Allah adalah paling bertaqwa diantara kalian.”
- Maka akan terwujud keterbukaan di mana seluruh anggotanya masyarakat berpatisipasi untuk
menentukan pemimpin dan dalam menentukan kebijakan-kebijakan public.
- Manusia adalah makhluk mulia. Secara fitrah ia harus dihormati dan dihargai. Setiap tindakan
yang menurunkan harkat dan mertabatnya adalah bentuk pelanggaran. Allah melarang manusia
saling menghina, mencela dan mencaci maki yang akan mencederai kehormatannya. Demikian
Allah melarang manusia membuka Aib dan keburukan yang lain. Pada Surah AL-HUJURAAT :
11-12. Yang Artinya “ Hai orang orang yang beriman, janganlah kaum laki-laki menghinakan
laki-laki yang lain, karena boleh jadi kaum yang dihinakan itu lebih baik dari kaum yang
menghinakan, dan jangan pula kaum perempuan menghinakan kaum perempuan yang lain karena
boleh jadi perempuan yang dihinakan itu lebih baik dari perempuan yang menghinakan. Janganlah
kamu mencela-cela sesame kamu dan janganlah kamu memanggil dengan gelar yang buruk.
Seburuk-buruknya nama adalah fisik sesudah keimanan. Barang siapa yang tidak bertaubat, maka
mereka itulah orang yang aniaya. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakam sangka-
sangka dugaan terhadap sesame muslim), karena sebagai sangkaan-sangkaan itu ialah dosa, dan
janganlah kamu mencari aib orang dan janganlah sebagian menggunjing Sebagian yang
lain.sukakah salah seorang kamu, bahwa ia memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka
tentu kamu benci memakannya. Takutlah kamu kepada Allah SWT, sesungguhnya Allah
Penerima taubat lagi penyayang.”
- Sebaliknya, manusia harus salling menghormati dan menghargai. Islam menegaskan bahwa orang
yang memilik jasa bagi kemaslahatan berhak mendapat kehormatan. Karena itu, orang yang
berilmu dan senantiasa berbuat kebaikan mendapat kedudukan tinggi dalam Islam.

Anda mungkin juga menyukai