Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

"SAMBAL CINTA"
Produksi Film Pendek 2022
SMK NEGERI PARUNGPONTENG

ISLAMIC

THEATRE

FILM

SANGGAR SENI TEATER DAN FILM


SMK NEGERI PARUNGPONTENG
Kab. Tasikmalaya

1
PROPOSAL
PRODUKSI FILM PENDEK “SAMBAL CINTA”
SMK NEGERI PARUNGPONTENG

I. LATAR BELAKANG
Sebuah karya seni tidak akan berarti kalau tidak diperkenalkan kepada masyarakat. Hal
ini sangat penting demi terjalinnya komunikasi yang baik antara peserta didik sebagai kreator,
karya sebagai media informasi dan masyarakat sebagai penikmat dan penilai. Untuk itulah,
pameran dan pergelaran di sekolah menjadi penting untuk mempertanggungjawabkan karya yang
telah dibuat serta menjadi tolak ukur keberhasilan berkreasi di tahun berikutnya.
SMK Negeri Parungponteng melalui sanggar seni Teater dan Film berkomitmen bahwa
seni tidak hanya sebatas indah melainkan keindahan yang baik dan bernilai sesuai dengan fitrah
dasar manusia yang mendamba keindahan di dalam kebaikan dan kebenaran. Oleh karena itu,
materi kesenian yang akan dipentaskan pun syarat dengan pesan-pesan moral spiritual yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Masa waspada covid-19 tidak menyurutkan upaya sanggar seni SMKN Parungponteng
untuk tetap eksis berkarya. Untuk itu, kami berencana untuk malaksanakan produksi film pendek
dengan judul “Sambal Cinta”.

II. TEMA KEGIATAN


Produksi Film pendek ini mengangkat tema problematika cinta remaja, lakon yang
diangkat sesuai dengan konteks kehidupan sosial remaja saat ini, namun memberikan katarsis
dan mengedukasi remaja tentang bagaimana cinta terjalin tanpa merusak kesucian diri sendiri.

III. MATERI KEGIATAN


3.1 Pembuatan Skenaro Film Pendek
3.2 Casting
3.3 Observasi tempat
3.4 Penyusunan tim produksi
3.5 Registrasi Lomba
3.6 Shooting
3.7 Editing 1
2
3.8 Dubbing (Rekam dialog)
3.9 Editing II

IV. Rincian Acara (terlampir)


V. Estimasi Biaya (terlampir)
VI. Naskah Film (terlampir)

VII. SUSUNAN PANITIA.


Penasehat : Drs H. Ending Sunaryo, MM
Penanggung Jawab : Asep Taryudin, S.Pd., M.Pd
Asep Heryadi, S.Pd
Pembina : Zamzam Almubarok, S.Sn
Sutradara : Farid Fadilah
Ketua Produksi : Sheni Nur Putri Susilawati
Sekretaris : Silvi Anggraeni
Bendahara : Nuraeni
Scenografi : Ecep
Cameramen : Sulaeman
Editor : Farid Fadilah
Logistik : Ahmad Hidayat
Kostum dan Rias : Dea Faridah
Transportasi : Agus Supriadi
Konsumsi : Ilma Sintia Ramadanti
Aktor/Aktris :
1. Fahmi Muhammad Eka Nugraha
2. Mela Santika
3. Nuraeni
4. Han Han Saeful Anwar
5. Adi Wijaya Jaya Saputra
6. Ahmad Hidaya
7. Jannah Noviana
8. Mira Ferini
9. Rian Hidayat
10. Anisa
11. Ilma Sintia Ramadanti
12. Elsa Julianti

3
VIII. PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan
terimakasih.

Parungponteng, 12 Oktober 2022


Ketua Pelaksana Sekretaris

Farid Fadilah Silvi Anggraeni

Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Negeri Wakasek Kesiswaan
Parungponteng

Asep Taryudin, S.Pd.,M.Pd Asep Heryadi, S.Pd


NIP. 19780618 200801 1 003

Ketua Komite
SMK Negeri parungponteng

Drs. Ending Sunaryo, MM

4
LAMPIRAN
Out line Skenario Film Pendek

“Bukan Pemuda Desa Biasa”

1. Extreme long shot tempat wisata kebun teh Taraju. Seusai mengambil rumput, Tian

menyampaikan cita-cita di hadapan 4 orang temannya

“Kalau semua pemuda berangkat ke kota, siapa yang akan menerima estafet

kepemimpinan di desa? siapa yang menjadi pedagang? siapa yang menjadi petani?

siapa yang menjadi imam masjid?... Ketika semua pemuda berangkat ke kota mencari

kerja. Maka Kita berlima lah yang akan tetap tinggal di desa (melihat Ratih) Nanti kita

bangun pabrik tahu di sana! Ampasnya untuk pakan ternak marmut, kotorannya untuk

pupuk kedelai. Kita pasti bisa. Bisa!”

2. Gadis-gadis desa sedang memetik hasil panen pucuk teh. Salah satunya adalah Ratih

3. Adegan memberi pakan marmut

4. Adegan menjual marmut

5. Adegan membakar singkong/jagung di saung

6. Tian melihat Irfan dipanggil bapaknya

7. Irfan berpamitan bekerja di kota

Irfan : Aku mau berangkat ke bekasi, aku akan bekerja di restaurant

Ama : (kecewa) Dan kamu mau?

Irfan : Ayahku yang mau.

Ama : Masa depan ayahmu!

Tian : Semoga sukses, Irfan. Kami mendoakanmu!

8. Tian dan Ama mengambil rumput tanpa kehadiran ujang dan Acep

5
9. Masyarakat melewati mereka “seharusnya kalian bekerja di kota”---- “tidak ada masa

depan beternak marmot, kenapa tidak kambing atau sapi sekalian?”

10. Ujang dan Acep berpamitan mau melamar ke kota.

Ujang : Kami berdua akan berangkat ke kota

Tian : Kami tahu, Semoga kalian sukses

Acep dan Ujang berpapasan dengan Ama saat pamit. Tampak Ama semakin kecewa atas

kepergian Ujang dan Acep

11. Tian dan Ama bekerja sebagai dua sahabat mengurusi peternakan marmut

Lintasan Beberapa adegan persahabatan Tian dan Ama

12. Tian dan Ama mendengar percakapan tetangga tentang kesuksesan Irfan,Acep,Ujang di

kota

“Si irfan sekarang udah sukses, gajinya 3 juta, wuiih. Bisa kebeli sawah, dia”---

“Acep sama ujang juga, kemarin udah bisa beli motor”---

“alhamdulillah ya anak-anak kita sudah pada sukses”

Tampak mereka mulai berbisik-bisik ketika Tian dan Ama lewat usai mengambil rumput

13. Perdebatan Tian dan Ama tentang pekerjaan peternakannya

Ama : saya merasa... jalan yang kita tempuh itu terlalu berat...

Tian : Pause

Ama : Kamu yang paling cerdas di sekolah, Tian. Seharusnya kamu lebih baik dalam

pekerjaan. Ayo kita berangkat ke Jakarta!

Tian : Pause --- memalingkan muka

Ama : Untuk apa? Demi apa? bagi mereka sukses itu bekerja di kota. Di desa... tidak

ada yang bisa diharapkan!

6
Tian : Kalau setiap pemuda berangkat ke kota, siapa yang akan melanjutkan pembangunan di

desa?

Ama : Itu lagi! lagi-lagi yang kamu katakana! Desa itu bukan tanggung jawabmu, Tian...

Ayolah... V.O pemuda membangun desa? Yang benar, saja

Tian : ---Pause--- Ama! semoga kamu sukses di Jakarta. Aku tetap di sini.

Ama : Kamu adalah sahabatku, Tian. Tidak ada yang bisa mengubah pendirianmu. (memeluk

tian, sedih)

Tian : Aku tahu, Ama. Pergilah!

Ama segera meninggalkan Tian

14. Tian melihat kepergian sahabatnya. Ama berangkat ke kota

15. Tian mendengar Ratih akan dilamar pemuda desa.

Di kebun. Gadis gadis lain sedang menggoda Ratih karena mau dilamar orang kota

“cie yang mau dilamar pemuda kota!”---- “kalau nanti menikah dengan orang kota,

kamu akan melupakan sawah”---- “selamat tinggal sawah ----- selamat tinggal kebun”

Ratih hanya tersenyum tak berkomentar apapun, sedangkan Tian melihat dari jauh

dengan raut muka yang lesu

16. Seseorang : “Makanya kamu harus punya pekerjaan. Berangkatlah ke kota”

Tian : Saya sudah punya pekerjaan,bi

Seseorang : Peternak marmot itu yang kamu sebut pekerjaan? Bercanda, kamu

17. Adegan Ibu sedang menyiapkan seransel pakaian. Tian bersiap berangkat ke kota,

18. Tian masuk ke mesjid untuk sholat dan berdoa

19. Di masjid ada Ratih terhalang skat masjid

7
20. Ratih berkata : Membaca Al Qur’an Surat Ali Imron: 109 “Kepunyaan Allah segala yang

ada di langit dan di bumi, dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan”. Camera

dissolve to Tian, Raut terkejut.

21. Tian : Ada yang melamar kamu. Selamat!

Ratih : Ada banyak yang melamarku.

Tian : Oh... pasti kamu kesulitan memilih.

Ratih : Aku belum menentukan pilihan. Aku.... akan tinggal di desa.

22. Tian kembali ke rumahnya, menatap kandang. Camera zoom in ke wajahnya, ia

tersenyum

23. Hari-hari berikutnya, lintasan kehidupan Ratih di kebun teh, dan Tian di ladang rumput.

Montage - pesona alam Taraju

FIN

Anda mungkin juga menyukai