Anda di halaman 1dari 6

NASKAH DRAMA MUSIKAL

KELAS 12 MIPA 2 - KELOMPOK 1

“ Malin Kundang “

Assalamualaikum wr. Wb

• Yang saya hormati kepala sekolah SMA negeri Simpang semambang Bapak sofyanto
S.pd M.pd
• Yang saya hormati Bapak Waka kesiswaan Bapak puji Triyono S.pd
• Yang saya hormati Ibu Anita nopera S.pd selaku guru pembimbing bahasa Indonesia
• Yang saya hormati bapak/ibu guru beserta staf tata usaha dan dewan juri
• Serta tak lupa juga teman-teman yang saya banggakan

syukur alhamdulillah marilah kita senantiasa memanjatkan rasa puja dan puji
syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan kepada kita nikmat dan
karunia-nya, sehingga pada hari ini kita masih diberikan rahmat serta hidayah
sehingga kita semua bisa berkumpul bersama-sama dalam keadaan sehat walafiat
tanpa ada halangan suatu apapun amin amin ya robbal alamin.

Terima atas perhatiannya


baiklah dengan bangga kami persembahkan drama musikalisasi yang berjudul MALIN
KUNDANG persembahan dari kelompok 1, kelas 12 MIPA 2 yang di sini saya Dwi
Ariyanti sebagai dalang dan bersama rekan-rekan saya:

1. Ibu diperankan oleh: Salsa Nabila apriliani (protagonis)


2. Malin kecil yang diperankan oleh: Arma Wirda (protagonis)
3. Malin Kundang dewasa diperankan oleh: Rizal Fitrianto (Antagonis)
4. Nur yang diperankan oleh: Eni Sapitri sebagai (istri yang sombong)
5. Itang dan Hendri: sebagai teman Malin Kundang yang diperankan oleh: David
Rio Andrian dan Aditya Ramadhani
6. Rosida dan Hayati: sebagai tetangga ibu Malin Kundang, yang diperankan oleh
maregean sollysta dan Alia Safitri
7. Ucup dan Udin sebagai teman maling kecil diperankan oleh: Mario Kurnia
Aditya dan Leo Apryadi
8. Penjual lato-lato yang diperankan oleh: Dimas andiansyah
9. Dea Amelia Permatasari sebagai narator
Dalang

cerita Malin Kundang mengisahkan tentang cinta seorang ibu kepada anaknya yang
telah dibesarkan hingga dia pergi merantau, menjadi pemuda yang sukses dan menikah
dengan seorang wanita yang bernama nur, lalu Malin Kundang dan istri yang memutuskan
untuk kembali ke kampung halaman bagaimana cerita selanjutnya mari kita saksikan
bersama-sama.

Narator

Ini kisah orang kampung pergi ke seberang tak jua pulang tinggalkan bunda seorang diri
sabar menanti ... hari ke hari ... Malin oh Malin Malin oh Malin Malin bergema ...
sepanjang masa. Bukan karena sifat mulya namun karena kau lupakan bunda ... Malin oh
Malin.

• Udin (loe): assalamualaikum Malin


• Malin Kundang kecil (Arma): waalaikumsalam
• Ucup (Mario): ngelamun aja kamu Lin kayak si Udin aja sering ngelamun
• Malin Kundang kecil (Arma): apa jangan kau sama samakan aku dengan yang lain ya
• Udin(leo): udah ah jangan becanda Mulu ayo main
• Penjual lato lato (Dimas): lato lato lato lato siapa mau beli lato lato
• Ucup (Mario): eh itu ada yang jualan lato lato ayo beli
• Ibu (salsa): Malin ... pulanglah nak jangan Main di Luo
• Malin Kundang kecil (Arma): iya Mande
• Ibu (Salsa): onde be kumuh bana baju Malin
• Malin Kundang kecil (Arma): masak apo Mande Malin lapar
• Ibu (Salsa): subadak gulai patu, ikan patin asam pade masakan khusus untuk Malin
anak Mande
• Malin Kundang kecil (Arma): mande boleh Malin minta pipih untuk belanjo
• Ibu (Salsa): ndeh naooy da ado mande pipih dona untuk makan be kito lan payah
• tetangga 1 Rosida (maregean) : onde deh mande masak apo ko uni tercium aromanyo
sampai jauh
• tetangga 2 hayati (Aliya): ndeh bujang rancak siapo namanyo
• ibu (Salsa): namanyo Malin, anak Samata wayang yang paling ambo sayang
• tetangga 2 hayati (Aliya): ooo..... Malin berbaktilah kepada ibumu jangan banyak jajan
jangan suka melawan
• ( nurut )
• tetangga 2 hayati (Aliya): kami lanjut yo uni, daaa malinn
• Malin Kundang kecil (Arma): Mande malin boleh main Yo mande
• Ibu (Salsa): iyoo jangan jawan jawan Yo malinnn....
• Malin Kundang dewasa (Rizal): namo de Malin umu demina anak partamo to lama
belya tinggalnya dikampuang, kampuang yang dipadang tapi dia banyak kawan sa
bana sada tio hari mencalo da dipantai Padang rajin sembayang namanya Malin
Kundang
• kawan 1 Itang (Dafit): hey Malin aku dengar di kampung sebelah ada hajatan
• kawan 2 Hendri (Adit): kau kenal siti. Nurbaya? Orang tuanya menikah kan siti dengan
dahuk maringgi
• malin Kundang dewasa (Rizal): onde mande igo caya Siti Nurbaya
• kawan 2 Hendri (Adit): yang kasihan justru bukan Siti tapi Samsul Bahri
• kawan 1 Itang (Dafit): kita harus ke sana
• kawan 1 Itang (Dafit): nah bilo lo Malin nak nikah
• Malin Kundang dewasa (Rizal): kalau nggak Sabtu ya Minggu haha....
• Kawan 1 Itang (Dafit) dan kawan 2 Hendri (Adit): Malin, Malin....
• Malin Kundang dewasa (Rizal): bagaimana bisa aku nikah, hidupku saja seperti ini,
mana ada wanita yang mau mendampingi
• Kawan 2 Hendri (Adit): cobalah merantau ke negri sebrang yakinlah ado peluang untuk
ambo senang

Dalang

kemudian Malin Kundang mencoba untuk merayu ibunya untuk bisa diminta dan
merantau kenegeri sebrang .

• Malin Kundang dewasa (Rizal): izinkan lah Malin pegi merantau.... ke negri sebrang....
mencari peluang agar Nanda bisa hidup bahagia
• Ibu (Salsa): kehadiran mu di sini Mande sudah cukup Malin, tapi jika itu keinginanmu
Malin pegilah, jago diri di negri urang, Mande hanya biso mendoakan
• Malin Kundang dewasa (Rizal): jago diri Mande di kampuang, sampai jumpo Mande

Dalang

Beberapa tahun kemudian Malin sampai ke negri sebrang dan bertemu dengan
seorang gadis yang bernama nur dan beberapa saat kemudian mereka pun menikah.
• Nur (Eni): Malin, Malin kita jadi tidak pulang kampung liburan ini
• Malin Kundang dewasa (Rizal): heh... nur... nur... maksud kamu apa? Kampung siapa
tang mau kamu tuju
• Nur (Eni): ya yang pasti bukan kampungku, kampungku ya di kota besar ini. Lahir di
sini, besar di sini, kita pulang ke kampungmu.
• Malin Kundang dewasa (Rizal): buat apa...?
• Nur (Eni): hemm... aku mau lihat rumah ibumu
• Malin Kundang dewasa (Rizal): eh... ibuku sudah tidak ada
• Nur (Eni): ya aku mau lihat rumah masa kecilmu yang katamu luas bangunannya saja
sebesar lapangan bola
• Nur (Eni): dan luas halamannya dikalikan 10
• Malin Kundang dewasa (Rizal): eh tidak usah lah. Lebih baik di sini rumah kita sendiri
• Nur (Eni): pokoknya aku nggak mau tahu aku mau liburan ke kampungmu
• Malin Kundang dewasa (Rizal): nur nur liburan itu ke Eropa, ke Amerika, ke Australia,
Afrika, Antartika itu liburan nur
• Nur (Eni): pokoknya aku mau keliling nusantara dan yang pertama harus kita kunjungi
ya kampungmu
• Malin Kundang dewasa (Rizal): kenapa?
• Nur (Eni): karena aku ingat dulu kamu pernah berkata kampungmu seindah surga
• Malin Kundang dewasa (Rizal): bunda oh bunda sekepal bersih tanpa laut pun terasa
nikmat selama bunda yang menanda, bunda oh bunda di Pantua tanpa kasur terasa
sutra selama bunda di sisi hamba
• Nur (Eni): malin... ooo... Malin pasti ada yang engkau sembunyikan yang enggan kau
ungkapkan,
Malin... ooo... Malin akan kutemukan jawaban begitu kita tiba... di sana

• Ibu (Salsa): setiap hari ku menunggu berharap pada kapal yang berlabuh terbayang
Malin tersenyum penuh, melangkah turun siap memelukku, bertahun-tahun engkau
pergi rindu bunda tak kunjung henti, kapan berlabuh silih berganti, tiada juga engkau
kembali, ingatkah kamu putraku ketika kanak-kanak kito tidak terpisah tak jua kala
oleh kemiskinan ingatkah itu putraku sejak ayahmu pergi kita tiada menyerah tak jua
kalah oleh kehilangan.

• Ibu (Salsa): Malin... Malin... Malin... Malin


• Nur (Eni): siapa itu Malin siapa wanita yang memanggil itu
• Malin Kundang dewasa (Rizal): a a aku tidak tahu nur
• Ibu (Salsa): Malin... nak
• Malin Kundang dewasa (Rizal): hanya seorang wanita lusuh
• Ibu (Salsa): Malin, Malin, aku ibumu nak
Nyanyi

• Nur (Eni): inikah yang engkau sembunyikan, kau bilang ayah ibumu kaya raya.
• Malin Kundang dewasa (Rizal): dia bukan ibuku, ibuku sudah tiada
• Nur (Eni): rumahmu semewah istana, masa wanita itu yang kau sebut bunda
• Malin Kundang dewasa (Rizal): ibuku sudah tiada mewariskan ku kuasa dan harta
• Ibu (Salsa): kau bicara apa nak, kita selalu bermujarab dengan harta
• Nur (Eni): lihat dia mengaku bundamu, bajunya begitu lusuh, tidak mungkin dia sama
dengan kaumku
• Malin Kundang dewasa (Rizal): dia bukan ibuku..!!
• Malin Kundang dewasa (Rizal): andai pun masih ada, tidak mungkin seburuk itu
rupanya
• Ibu (Salsa): setiap hari ku menunggu berharap ada kapal yang berlabuh ia kutunggu
sudah kembali bukan memeluk malah memaki
• Malin Kundang dewasa (Rizal): pergikau...!
• Ibu (Salsa): bertahun-tahun sudah engkau pergi rindu bunda tak kunjung henti engkau
yang pergi menjama doa, putraku sendiri melupakannya ingatkah kamu putraku ketika
kau kanak kanak kita tidak terpisah tak jua kalah oleh kemiskinan ingatkah itu putraku
sejak ayahmu pergi kita tidak menyerah tak jua kalah oleh kehilangan
• Malin Kundang dewasa (Rizal): ibuku sudah mati
• Ibu (Salsa): oh langit oh langit yang kelabu berubahlah menjadi gemuruh. Hujan
turunlah jatuh ombak bergulung lah gaduh
• Malin Kundang dewasa (Rizal): pergi kau perempuan tak tahu diri
• Ibu (salsa): Tuhanku memelihara manusia, di manakah anakku yang dulu yang
mencintaiku sedemikian rupa meski aku miskin tiada harta tuhanku penguasa semesta
kemanakah ku harus meminta tunjukanlah kuasamu yang megah adililah la yang telah
melawan sang bunda.
• Malin Kundang dewasa (Rizal): aaaaaa....
• Nur (Eni): Malin... Malin...
• Ibu (Salsa): (menangis)
• Malin Kundang dewasa (Rizal): maafkan diriku yang telah melawanmu melawan
jasamu, membuang semua antamu, ampuni aku ibu yang pergi mengajarkanmu
memuja hanya egoku meninggalkan hanya angkuhku, izinkan aku lan tak kembali
dalam ke depanmu melebur dalam doa.

Narator

inilah kisah Malin Kundang pulang ke kampung tiada niatan menghina bunda saat
bersua bunda merana semesta Malin oh Malin namun bergema sepanjang masa, kau
sakiti hati bundamu, maka jadilah kau menjelma batu Malin di Malin.
Amanat

Sebelum saya akhiri adapun amanat yang terkandung didalam cerita legendaris ini

Jadi pesan yg dapat kita ambil adalah sebagai seorang anak kita tidak boleh durhaka
kepala orang tua kita, terutama kepada seorang ibu.dan kita tidak boleh malu dengan
keadaan kedua orang tua kita apapun keadaannya,kita juga tidak boleh tinggi hati karena jika
tidak ada doa dari mereka kita tidak bisa menjadi apa-apa

Demikianlah drama malin Kundang yang dapat kami ceritakan, Semoga bermanfaat dan
dapat menghibur kita semua, dan apabila ada salah kata yang selaku dalang meminta maaf
yang sebesar-besarnya kepada Allah saya mohon ampun, saya akhiri.

wassalamu'alaikum wr, wb

Anda mungkin juga menyukai