39.rosita : ehm ehm,rupanya sedang berbicara serius kalian,kak Dewi dipanggil kak
Sultan di dalam! (sambil bermuka sinis)
40.dewi : ada apa Ros? Kok sepertinya penting
41.rosita : mana aku mengerti kak,sudahlah sana
Dewipun menghampiri sultan di dalam rumah,sultan tampaknya akan
berbicara serius
42.dewi : ada apa gerangan kakakku?
43.sultan : apa kau mencintai Malin Wi,kulihat kalian dekat sekali?
44.dewi : kenapa pertanyaannya seperti itu?
45.sultan : kalaupun iya tak apa Wi,ayah pun setuju,aku tlah berbicara kepada
ayah,Malin seorang lelaki baik,tangguh,pekerja keras
46.dewi : Mungkin kak,Dewi takut Malin tak sama perasaannya denganku
47.sultan : baiklah,aku akan berbicara kepada Malin esok hari,sudah sana kembali
Dewi pun keluar dan dia melihat Rosita menguping di balik pintu
48.dewi : kenapa kau disini?
49.rosita : apakah kakak akan dijodohkan dengan Malin?
50.dewi : sssttttt.....berbicara apa kau Ros,tak lah ! (dengan muka marah dan suara
agak keras)
51.rosita : sudahlah kakak tak usah berbohong,aku mendengarnya di balik pintu tadi,
Dewi tak berkata apa-apa dan langsung meninggalkan Rosita
BABAK 6 Keesokan harinya sultan menemui Malin
52.sultan : lin ada yang ingin ku bicarakan pada kau
53.malin : apa itu Sultan ?
54.sultan : ayahku telah menjodohkanmu dengan Dewi,apakah kau bersedia?
55.malin : apa kau tak salah mengucap,aku akan menikah dengan Dewi?
56.sultan : iya lin,aku bersungguh-sungguh
57.malin : aku bersedia tan,aku memang sudah lama menaruh hati pada adikmu itu.
Dan setelah sultan mendengar jawaban Malin,Sultan pun mengatakan ke
ayahnya dan kedua adiknya,Dewi merasa bagia namun tak dengan Rosita ,
Ros kecewa,patah hati,namun tak ada yang bisa ros lakukan selain
menerima,dan hari pernikahan Malin dan Dewi pun ditetapkan dan
pernikahan itupun terlaksana dengan meriah,setelah pernikahan itu Malin
diberirumah dan harta yang banyak sehingga dia menjadi orang kaya.
BABAK 7 Sebermula,Dewi dan Malin berlayar ke sebuah pulau,yang mungkin ternyata
malapetaka baginya Malin,sesampainya di pulau itu
58.dewi : Begitu indah pulau ini,apa nama pulau ini Lin?
59.malin : aku tak tahu,aku tak pernah singgah di pulau ini (dengan suara ketakutan)
Malin hanya berharap tak ada yang melihatnya disini,namun sepertinya itu
tak mungkin,dari kejauhan teryata ada yang melihatnya,sesosok perempuyn
tak asing baginya,perempuan itupun berlari dan mendekatinya
60.nurhaida : kaaaakkkk Maaalliiiiiinnnnnnnnnnnn
61.dewi : sepertinya ada yang memanggilmu Lin
62.malin : ah tak ada,kau salah mendengarnya (keringat dingin bercucuran
dikeningnya)
63.nurhaida : kak Malin,ini benarkah kak Malin?
64.dewi : dia mengenalmu Lin,siap dia sebenarnya? (dengan muka kaget)
65.malin : aku tak mengenalnya,sungguh
66.nurhaida : ini aku Nurhaida kak,kenapa kau tak mengingatku,aku adikmu (menangis)
67.bunda : Nur ada apa?
68.nurhaida : kak Malin kembali Bunda
Bunda pun terkejut dan langsung menghampiri mereka bertiga
69.bunda : ini anakku Malin?(sambil menangis senang)
70.malin : tidak!!! Kau siapa ibu tua bangka,aku tak mengenalmu !
71.bunda : aku ibumu nak,aku yang telah mengandung dan melahirkan Malin,apa kau
tak ingat?
72.malin : Tak mungkin,tak usah mengarang cerita tua bangka,bundoku telah lama
mati
73.nurhaida : kak malin telah lupa kepada kita bunda (sambil menangis)
74.dewi :Malin ! siapa sebenarnya mereka?
75.malin : aku tak tahu,aku tak mengenalnya
76.bunda : dasar kau anak durhaka Malin ! aku bundamu !
Malin hanya diam
77.bunda : terkutuk kau Malin,hatimu telah jadi batu !
Seketika itu mendungpun datang,petir-petir menyambar,dan petir yang
besarpun menyambar Malin dan akhirnya malin menjadi batu.