TUGAS AKHIR
FELYSIA WARNI
BP. 1701051021
FELYSIA WARNI
BP. 1701051021
iv
Terima kasih dengan segala ketulusanku untuk Pembimbing
Bapak Af dan Ibu Sri Yusnita. Terimakasih Ibu dan Bapak untuk bimbingannya
selama ini, untuk kelembutan hati Ibu dan Bapak dalam membimbing dan
mengajarkan fely selama pembuatan Tugas Akhir ini. Terima kasih telah merestui
dan memudahkan jalan untuk memulai langkah dalam mencapai cita-cita fely.
Untuk Bapak Teknisi yang sangat ganteng, pak Nop, pak Ruspandi, pak Roni, pak
Asrial, pak Arsis, pak Anto yang membantu kami disetiap kesulitan dalam
melaksanakan Praktek di Laboratorium
.
Untuk Geng Bar-Bar SMA
AFDAL (BADAL)
Wihh kawan SMA dari kelas 10 MIA 3, 11 12 IPA 1 ternyata masih langgeng lo
awak bakawan ndak...hahahaha, btw makasih yo badalll nio bakawan samo
seorang wanita cantik yang bernama ipel ko...jan sombong jo mentang-mentang
alah aktivis kini...dan semoga jodoh badal ndak sasuku lai...wkwkw..
BUNGA (NGAW)
Makasih ngaww udah jadi teman aku dari SMA kelas 2 sampai sekarang, wkwkk
walau kita pernah bertengkar dan gak sapa-sapaan waktu di kelas 11, dulunya
kamu inad fara temen deket, eh tiba-tiba aku nyosor kedalam ikutan bareng anak
cowo alay yang berdua itu, hahaha...udahlah itu aja buat kamu, males panjang-
panjang ntar bacanya bosen...love you
FARA
Kenalnya memang dari SMP tapi deketnya waktu SMA...maklumlah yaa anak
pindahan dan gak satu kelas waktu SMP yaa jadi gitu dehh sis...
Kuanggap dirimu susah ku ajak bergaul, tapi ternyata tidak sesuai
perkiraan...kalau zaman sekarang sih namanya “ekspetasi gak sesuai dengan
realita”. Ngomong-ngomong makasih yaa waktu SMA kamu yang sering nebengin
akuu kalo pulang sekolah dan pergi olahraga sore-sorenya...
Itu sebagian cerita kita ya sistahh..love you
v
GENTA (GENTONG)
Opp ndutt makasih banyak yo alah jadi kawan ipel sampai kini, kalau diingek
ipelpun ndak tau baa kok awak bisa dakek...
Bisuak kalau alah jadi apak PLN jan lupoan kami-kami ko yoo...samo-samo
sukses awak dihh, jan terlalu jadi bucin yo ntong
NADIA (INAD)
Haii kawan sebangku ku...
Makasih yaa udah mau jadi kawan sebangkuku di awal kelas 11, soalnya aku gak
tau mau duduk sama siapa lagi...soalnya fara udah sama unga
duduknya...pesanku buat kamu...jangan boros yaa, jangan sering belanjain hal
yang gak terlalu penting kalau lagi punya duit, jangan terlalu royall
okeee...nabung kuyy buat nikahan hahaha...
Udahlah yang pentingku sayang kalian semuaaaa....mwaahhh
BTC Angkatan 17
Untuk kawan-kawanku yang selalu memberikan motivasi, semangat yang luar
biasa
PESAN : jangan jadikan kekurangan dan kesalahan seseorang sebagai alasan
untuk tidak saling peduli satu sama lain. Ingatlah kita pernah saling tertawa, kita
pernah saling bercanda, kita pernah saling merasa was-was, kita pernah sama-
sama berbagi kebahagiaan, kekonyolan. Semoga diwaktu depan masih ada waktu
luang untuk kita saling bercanda dan bercerita bersama kembali.
Untuk rekan-rekan TC 17
Semoga kita semua sukses meraih cita-cita dan kebahagiaan untuk orang tua kita
masing-masing serta berbagi kebahagiaan keorang banyak...
Semoga kelak kita tetap bersapa walau mungkin kelupaan nama.
Anak-anak SD N 51 Kuranji
Terima kasih sudah ikut berbahagia dan mengucapkan selamat atas sidang tugas
akhir ipel, terutama untuk Rudi, Yuda, Rifky, Yuni, Vira, Ghina yang langsung
datang kerumah untuk ngucapin selamat dan gak lupa bawa sesuatu buat aku...
Untuk yang gak bisa langsung ketemu gak papa kok...ucapan selamat aja aku
udah bahagia...semoga kita tetap bisa berteman dekat sampai tua dan diakhirat
nanti yaa...aamiinnn...love you guyss
vi
Rahma (Adik BP)
Makasih ya rahma udah ikut bahagia untuk sidang kakak...huhuhu walau kita gak
ketemu dihari H karena Covid dan jarak. Semoga Rahma bisa menjadi contoh
untuk adik BP 19 dan adik BP 20 yaa... see you Rahma
vii
ABSTRAK
FELYSIA WARNI
1701051021
Kata kunci: GSM, Drop Call, Key Performance Indicator, Nemo Analyze,
MaipInfo
viii
ABSTRACT
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT
Dalam proses penyelesaian tugas akhir dan penyusunan laporan ini penulis
telah banyak memperoleh dorongan dan bantuan baik moril maupun materil,
bimbingan, sumbangan ide, doa, dan saran dari berbagai pihak. Karena itu, pada
1. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan dalam
bentuk apapun.
saran dan masukan serta arahan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Selanjutnya, semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang
Berbagai usaha telah dilakukan agar laporan ini dapat diselesaikan sebaik
mungkin, namun disadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
x
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
terutama penulis sendiri. Penulis juga mengucapkan mohon maaf apabila dalam
laporan tugas akhir ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan maupun
Felysia Warni
xi
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................2
1.3 Batasan Masalah .........................................................................................2
1.4 Tujuan .........................................................................................................3
1.5 Manfaat .......................................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................4
xii
BAB III METODOLOGI PENGAMBILAN DATA
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengukuran dan Perhitungan ..........................................................43
4.1.1 Hasil pengukuran dan perhitungan Rx Level..................................44
4.1.2 Hasil pengukuran dan perhitungan Rx Quality ...............................45
4.1.3 Hasil pengukuran Call Dropped .....................................................47
4.1.4 Hasil pengukuran Call Attempt .......................................................47
4.1.5 Hasil pengukuran Call Attempt Failure ..........................................48
4.1.6 Hasil pengukuran Handover Attempt ..............................................48
4.1.7 Hasil pengukuran Handover Failure ..............................................49
4.1.8 Hasil pengukuran Handover Success ..............................................49
4.1.9 Hasil pengukuran Call Success .......................................................50
4.2 Analisa ......................................................................................................53
4.2.1 Analisa Drop Call dititik pertama...................................................53
4.2.2 Analisa Drop Call dititik kedua ......................................................56
4.2.3 Analisa Drop Call dititik ketiga......................................................60
4.2.4 Analisa Drop Call dititik keempat ..................................................63
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................67
5.2 Saran .........................................................................................................68
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
Gambar 29 Call Success...................................................................................... 36
Gambar 30 Membuka Mapinfo ........................................................................... 37
Gambar 31 Cara Memasukkan Tabfile ke Mapinfo (1) ...................................... 37
Gambar 32 Cara Memasukkan Tabfile ke Mapinfo (2) ...................................... 38
Gambar 33 Tampilan Peta Mapinfo .................................................................... 38
Gambar 34 Cara Mengatur Skala Rx Level ........................................................ 39
Gambar 35 Cara Menampilkan Skala Rx Level ................................................. 40
Gambar 36 Tampilan Skala Rx Level ................................................................. 40
Gambar 37 Langkah Menampilkan Drop Call ................................................... 41
Gambar 38 Tampilan Drop Call ......................................................................... 42
Gambar 39 Hasil Pengukuran Rx Level.............................................................. 44
Gambar 40 Hasil Pengukuran Rx Quality........................................................... 45
Gambar 41 Hasil Pengukuran Call Dropped ...................................................... 47
Gambar 42 Hasil Pengukuran Call Attempt ........................................................ 47
Gambar 43 Hasil Pengukuran Call Attempt Failure ........................................... 48
Gambar 44 Hasil Pengukuran Handover Attempt ............................................... 48
Gambar 45 Hasil Pengukuran Handover Failure ............................................... 49
Gambar 46 Hasil Pengukuran Handover Success ............................................... 49
Gambar 47 Hasil Pengukuran Call Success ........................................................ 50
Gambar 48 Tampilan titik Drop Call 1 dan Cell ID ........................................... 53
Gambar 49 Jarak titik Drop Call 1 ketitik Handover Attempt terdekat .............. 53
Gambar 50 Jarak titik Drop Call 1 ketitik Handover Success terdekat .............. 54
Gambar 51 Jarak titik Drop Call 1 ketitik Handover Failure terdekat............... 54
Gambar 52 Jarak titik Drop Call 1 ketitik Call Attempt terdekat ....................... 54
Gambar 53 Jarak titik Drop Call 1 ketitik Call Success terdekat ....................... 55
Gambar 54 Tampilan Drop Call 1 dengan Rx Quality ....................................... 55
Gambar 55 Tampilan titik Drop Call 2 dan Cell ID ........................................... 56
Gambar 56 Jarak titik Drop Call 2 ketitik Handover Attempt terdekat .............. 57
Gambar 57 Jarak titik Drop Call 2 ketitik Handover Success terdekat .............. 57
Gambar 58 Jarak titik Drop Call 2 ketitik Handover Failure terdekat............... 57
Gambar 59 Jarak titik Drop Call 2 ketitik Call Attempt terdekat ....................... 58
Gambar 60 Jarak titik Drop Call 2 ketitik Call Success terdekat ....................... 58
xv
Gambar 61 Tampilan Drop Call 2 dengan Rx Quality ....................................... 58
Gambar 62 Tampilan titik Drop Call 3 dan Cell ID ........................................... 60
Gambar 63 Jarak titik Drop Call 3 ketitik Handover Attempt terdekat .............. 60
Gambar 64 Jarak titik Drop Call 3 ketitik Handover Success terdekat .............. 61
Gambar 65 Jarak titik Drop Call 3 ketitik Handover Failure terdekat............... 61
Gambar 66 Jarak titik Drop Call 3 ketitik Call Attempt terdekat ....................... 61
Gambar 67 Jarak titik Drop Call 3 ketitik Call Success terdekat ....................... 62
Gambar 68 Tampilan Drop Call 3 dengan Rx Quality ....................................... 62
Gambar 69 Tampilan titik Drop Call 4 dan Cell ID ........................................... 63
Gambar 70 Jarak titik Drop Call 4 ketitik Handover Attempt terdekat .............. 64
Gambar 71 Jarak titik Drop Call 4 ketitik Handover Success terdekat .............. 64
Gambar 72 Jarak titik Drop Call 4 ketitik Handover Failure terdekat............... 64
Gambar 73 Jarak titik Drop Call 4 ketitik Call Attempt terdekat ....................... 65
Gambar 74 Jarak titik Drop Call 4 ketitik Call Success terdekat ....................... 65
Gambar 75 Tampilan Drop Call 4 dengan Rx Quality ....................................... 65
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
daerah karna kebutuhan dan permintaan masyarakat yang sangat besar. Sistem
keadaan diam ditempat ataupun dalam keadaan bergerak. Setiap penyedia jaringan
dirancang secara baik agar dapat memenuhi standar yang ditargetkan. Namun
sesuai dengan kenyataan di lapangan, salah satunya dapat terjadi di Kota Cimahi
(Jawa Barat).
Kota Cimahi ini adalah kota yang padat akan penduduknya, walaupun
demikian, masih ada saja layanan jaringan pada operator Telkomsel mengalami
layanan panggilan suara atau voice call seperti drop call. Untuk mengetahui salah
1
2
satu kendala yang terjadi pada operator ini, maka penulis akan mengkaji mengenai
drop call generasi kedua yaitu GSM (Global System For Mobile).
(CSSR), Drop Call Rate (DCR) dan Handover Success Rate (HOSR). Atas dasar
itulah dibuat penelitian Tugas Akhir yang berjudul “Pengecekan Drop Call
jaringan atau KPI yang meliputi Call Setup Success Rate (CSSR), Drop Call
Rate (DCR) dan Handover Success Rate (HOSR) terhadap drop call jaringan
3. Bagaimana mengetahui penyebab dominan dari drop call yang terjadi pada
di Kota Cimahi.
3. Pengukuran hasil drive test dilakukan dengan metode Drive Test Dedicated
Mode yang mengukur kualitas dan kekuatan sinyal yang diterima MS dalam
1.4 Tujuan
yang meliputi Call Setup Success Rate (CSSR), Drop Call Rate (DCR) dan
Handover Success Rate (HOSR) terhadap drop call jaringan GSM pada
3. Mengetahui penyebab dominan dari drop call yang terjadi pada jaringan
1.5 Manfaat
aplikasi nemo analyzer dan mapinfo, untuk mengetahui penyebab terjadinya drop
call dan dapat menganalisanya, serta dapat melihat apakah kekuatan, kualitas dan
dengan standar KPI atau belum. Penulisan ini juga diharapkan bisa menjadi acuan
4
BAB I PENDAHULUAN
yang mendukung kajian yang akan diteliti dan kajian pustaka terkait
di Kota Cimahi.
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
LANDASAN TEORI
2.1 Teknologi 1G
Division Multiple Access) dimana setiap user akan dialokasikan dengan frekuensi
yang berbeda. Karena tingkat keamanan yang rendah dan alokasi frekuensi yang
terbatas dari sistem generasi pertama ini, tetapi di sisi lain jumlah pengguna
2.2 Teknologi 2G
waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM
6
7
GSM adalah nama grup standardisasi yang dimapankan pada tahun 1982
formula spesifikasi untuk system selular radio bergerak yang bekerja pada
setiap interface antar perangkat berbeda-beda. Jaringan GSM secara umum dibagi
menjadi tiga bagian utama yaitu Radio Sub System (RSS), Network and Switching
RSS merupakan bagian dari struktur jaringan GSM yang terdiri dari[1]:
data, perangkat mobile seperti telepon selular atau modem selular. Pada MS
ii. Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang
tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan
darurat.
BSS merupakan subsystem dari jaringan GSM yang secara langsung berhubungan
ii. BSC (Base Station Controller), perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS
jaringan GSM dengan jaringan luar lainnya, terdapat lima komponen pokok dalam
NSS yaitu[1]:
central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan selular,
selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
b. Home Location Register (HLR), yang berfungsi sebagai sebuah database untuk
secara permanen.
c. Visitor Location Register (VLR), yang berfungsi untuk menyimpan data dan
informasi pelanggan.
Sistem jaringan GSM adalah sistem yang terdiri dari beberapa cell.
Jangkauan area servis sebuah cell atau yang disebut sebagai coverage berbeda dari
satu cell dengan cell yang lain. Pada daerah pedesaan yang jarang penduduk,
coverage area dari sebuah cell dapat sangat luas yaitu mencapai 3 – 8 km
tergantung sebaran subscriber dan karakteristik cell (tinggi tower, tinggi antena,
beamwidth antena dan lainnya), tetapi pada daerah perkotaan yang sangat padat
coverage area sebuah cell lebih pendek (1 – 3 km), ini berguna juga untuk
berjalan, baik itu dalam keadaan idle mode (tidak melakukan panggilan telepon)
seperti cell reselection, handover dan location update. Berikut penjelasan dari
A. Cell Selection
B. Cell Reselection
Cell reselection adalah proses perpindahan mobile user dari satu cell ke cell
yang lain pada saat idle mode atau MS tidak melakukan panggilan. Cell awal
11
yang ditinggalkan disebut source cell sedangkan cell tujuan disebut dengan
reselection antara lain, sinyal yang lemah pada source cell yang telah
C. Handover
Handover adalah proses perpindahan mobile user dari satu cell ke cell yang
lain pada saat dedicated mode. Handover berfungsi untuk tetap menjaga
terjadinya handover antara lain, sinyal yang lemah pada source cell yang
telah melewati batas yang telah ditentukan, kualitas yang kurang bagus, dan
lainnya. Pada saat terjadi handover koneksi dengan source cell diputus dan
dipindahkan ke target cell, oleh sebab itu handover adalah proses yang sangat
komplek dan kritis pada sistem GSM. Ada beberapa tipe handover yaitu:
a) Intra cell handover adalah handover yang hanya terjadi dari satu timeslot
b) Inter cell handover adalah handover yang terjadi dari satu cell ke cell yang
c) Inter BSC handover adalah handover yang terjadi dari satu cell ke cell
yang lain dan source cell terletak pada BSC yang berbeda tetapi masih
d) Inter MSC handover adalah handover yang terjadi dari satu cell ke cell
yang lain dan source cell terletak pada BSC yang berbeda dan terletak
e) Inter PLMN adalah handover yang terjadi dari satu cell ke cell yang lain
dan source cell terletak pada operator lain pada negara yang berbeda.
dan kedua belah pihak operator yang berbeda negara sudah melakukan
telah melewati batas negara dan dilayani oleh operator yang berbeda.
D. Paging
Paging adalah proses broadcast pesan dari jaringan selular kepada spesifik
mobile user untuk melakukan suatu aksi, sebagai contoh apabila ada
panggilan masuk yang harus diterima oleh mobile user, jika sistem tidak
mengetahui dimana letak mobile user tersebut maka sistem akan melakukan
E. Location Update
harus dilakukan oleh sistem jaringan selular. Proses location update tidak
hanya terjadi pada perpindahan location area tetapi juga terjadi secara
periodik apabila MS masih terletak pada location area yang sama agar data
selalu ter-update.
melihat masa tenggang pengguna masih berlaku untuk kartu prabayar yang
digunakan masih aktif atau tidak, melihat jumlah pulsa kartu prabayar cukup
13
panggilan akan terlihat di VLR dan proses panggilan keluar disebut Mobile
Drive test ialah proses pengukuran sistem komunikasi bergerak pada sisi
gelombang radio diudara yaitu dari arah Node B ke UE (User Equipment) atau
pengukuran. Drive test bertujuan untuk mengukur kualitas sinyal secara real time
sehingga dapat dianalisa kualitas sinyal tersebut untuk dapat diperbaiki. Drive test
dalam dunia komunikasi adalah istilah yang digunakan untuk pekerjaan yang
berada didalam mobil dalam keadaan diam lalu berjalan dan diam lagi sesuai
untuk mengamati signal strenght suatu area yang terindikasi low signal / no
service.
(long call / short call ke destination number tertentu) untuk mengamati dan
dengan metode call setup dan call end dengan formula time / command
squence tertentu.
Cara pengambilan data secara drive test dibagi menjadi empat proses, yaitu[4]:
SSV merupakan drive test untuk memverifikasi setiap site bagus atau tidak.
2. Cluster
Cluster merupakan drive test yang mengukur jaringan setiap cluster atau
daerah yang terdiri dari beberapa site namun hanya untuk satu operator
jaringan.
3. Benchmark
4. Optimasi
a. Laptop
drive test secara visual. Laptop dilengkapi dengan software nemo analyze
untuk mengambil dan mengolah data drive test pada daerah tujuan. Contoh
Gambar 2. Laptop
secara cepat. GPS pada drive test berguna untuk trackingrute pengukuran
test.
c. Nemo Analyze
Nemo analyze adalah software yang digunakan untuk menganalisa hasil dari
parameter yang sesuai dengan KPI. Dalam nemo analyze data yang dianalisis
16
adalah berupa logfile dari nemo handy yang sebelumnya digunakan untuk
d. Nemo Handy
Nemo handy merupakan software drive test yang sangat cocok dalam
HSPA+, LTE dan wireless networks. Tampilan nemo handy dapat dilihat
pada gambar 4.
dikembangkan oleh MapInfo Corp sejak 1986. MapInfo menjadi salah satu
pengambilan keputusan.
dari software ini hampir sama dengan software GENEX Assistant 3.17,
Drop call adalah pelepasan kanal trafik oleh MS ataupun BTS yang tidak
yaitu:
18
Adalah masalah yang terjadi karena cakupan sinyal dari Node-B yang
Dead zone adalah sinyal yang terlalu lemah dari tingkat akses minimum,
b. Coverage Hole
Coverage hole adalah jarak sinyal yang dibawa lebih besar dari tingkat akses
minimum tetapi sedikit dari permintaan pelayanan voice dan data dari
subscriber.
serving di daerah yang terletak sangat jauh dari koordinatnya, solusinya yaitu[2]:
cakupan antena.
kesalahan pada saat konfigurasi awal dari suatu sel sehingga ketika UE akan
19
melakukan handover, database dari sel tersebut tidak dapat menemukan sel target
pilihan prioritas.
banyak strong pilot di dalam satu point, namun tidak ada dari salah satu pilot
berikut[2]:
a) Level daya target sel handover secara tiba-tiba drop sehingga handover
tidak terjadi.
berkali-kali dalam selang waktu yang sangat pendek. Adapun solusi untuk
Drop call dapat pula disebabkan oleh faktor hardware, faktor internal
seperti baterai pada handphone habis, pulsa tidak mencukupi untuk melakukan
panggilan, adanya interferensi yang bersumber dari luar contohnya cuaca buruk,
daerah blank spot serta kegagalan pada transport network. Untuk menangani drop
call, dapat dilakukan perbaikan langsung pada site yang mengalami gangguan dan
dengan layanan yang disediakan oleh pihak penyedia jaringan. Contoh pada
Access Success Rate (RACH Success Rate), SD Drop Rate, SDCCH Success
batas waktu layanan tersebut dihentikan oleh user. Contoh pada jaringan 2G
yang termasuk dalam kategori Retainability adalah TCH Drop Rate, Erlang
a. CSSR (Call Setup Success Rate) adalah persentase tingkat keberhasilan saat
( )
Atau
( )
Dimana:
b. DCR (Drop Call Rate) adalah suatu nilai yang menunjukkan tingkat
terjadinya drop call. DCR bisa didapatkan tiap jam, tiap hari atau tiap bulan
untuk tiap BTS. Nilai parameter ini harus berada di bawah nilai threshold
( )
Dimana:
( )
Atau
( )
Dimana:
site BS (Base Station) yang dipilih. Berikut pada gambar 6 merupakan skala
dari Rx Level.
sebagai berikut:
0-7), makin besar nilainya semakin jelek kualitas sinyalnya. Berikut tampilan
sebagai berikut:
BAB III
Waktu pengambilan data dengan metode drive test dilakukan pada tanggal
27 Februari 2020 - 21 maret 2020 di Kota Cimahi, operator yang dipilih adalah
operator Telkomsel.
Pengukuran drive test pada teknologi GSM (Global System for Mobile
dedicated mode, menggunakan nemo handy, lalu data yang didapat dari drive test
akan diolah dengan bantuan software nemo analyze, pada software ini parameter
Level, Rx Quality dan parameter KPI (Key Performance Indicator), yang setelah
itu akan diekspor ke software mapinfo untuk melihat kualitas dan kekuatan sinyal
kerja dalam melakukan penelitian ini, seperti yang terlihat pada gambar 8.
sebagai acuan agar dapat menunjang dasar teori pada permasalahan yang akan
dibahas, setelah itu melakukan pengambilan data atau pengecekan jaringan GSM
dengan metode drive test dedicated mode, sesuai parameter yang diinginkan
seperti Rx Level, Rx Quality, Call Attempt, Call Attempt Failure, Call Dropped,
24
25
Success Rate), DCR (Drop Call Rate) dan HOSR (Handover Success Rate)
sehingga data tersebut dapat dianalisa dan disimpulkan penyebab dominan dari
3.3.1 Rx Level
sinyal yang diterima oleh MS (Mobile Station) dalam satuan dBm. Semakin kecil
nilai Rx Level (semakin besar minus dBm pada Rx Level) maka semakin lemah
kekuatan sinyal penerimaan pada MS. Skala -70 dBm s.d. -95 dBm ( ≥ -70 dBm
sangat baik, ≥ -85 s.d. -70 baik, ≥ -95 s.d. -85 kurang baik, dan < -95 sangat tidak
3.3.2 Rx Quality
diterima oleh MS dalam satuan dB. Skala ≥ 0 dB s.d ≤ 2 dB sangat baik, > 2 dB
s.d ≤ 4 dB baik, > 4 s.d. ≤ 6 kurang baik, dan > 6 sangat tidak baik, seperti gambar
10.
3.4 Preparation
seperti nemo analyze, mapinfo dan data logfile yang telah didapatkan oleh team
drive test PT Immobi Solusi Prima. Mode logfile yang akan diolah yaitu dedicated
mode yang mengukur kualitas dan kekuatan sinyal yang diterima MS dalam
Logfile yang telah didapatkan oleh team drive test PT Immobi Solusi
dalam mengolah data hasil drive test menggunakan software nemo analyze.
a. Buka aplikasi nemo analyze pada laptop dengan menekan open, seperti
gambar 12.
28
b. Masukkan logfile hasil drive test dengan menekan measurement setelah itu
mencari letak folder logfile lalu tekan open. Dapat dilihat pada gambar 13.
d. Setelah itu kelompokkan logfile drive test, dengan menekan organize pada
menu bar, lalu blok logfile tersebut kemudian klik kanan pada mouse, pilih
add joined measurement dan diberi label sesuai yang diinginkan. Dapat
dengan cara menyorot logfile tersebut kearah workbook lalu pilih map,
f. Lalu tampilkan parameter Rx Level dengan cara klik 2x pada label “2G
Voice Tsel Cimahi” lalu atur pada tampilan properties sesuai dengan
cara klik kanan pada label “2G Voice Tsel Cimahi” pilih Exsport Data to
Quality.
pada kolom search yang berada pada bagian “Parameter”, lalu tekan call
dropped dan sorot ke jendela “Events”, lalu tekan finish, langkah tersebut
dapat dilihat pada gambar 21. Maka tampilan call dropped terlihat pada
gambar 22.
33
j. Setelah itu ekspor call dropped ke mapinfo dengan cara klik kanan pada
gambar 23.
34
k. Selanjutnya ketik call attempt, pada kolom search yang berada pada
bagian “Parameter”, lalu tekan call attempt dan sorot ke jendela “Events”,
lalu tekan finish maka tampilan call attempt terlihat pada gambar 24,
l. Untuk menampilkan call success pada nemo analyze, ketik call connected
pada kolom search yang berada pada bagian “Parameter”, lalu klik 2x,
Pada pelaksanaan tugas akhir ini, kegunaan software mapinfo bagi penulis
yaitu untuk melihat kualitas, kekuatan sinyal GSM dan melihat banyaknya drop
call jaringan GSM yang terjadi di Kota Cimahi pada operator Telkomsel. Berikut
37
langkah-langkah untuk mengolahan logfile drive test yang telah di eksport dari
a. Buka aplikasi mapinfo pada laptop dengan menekan open, seperti gambar
30.
gambar 31, kemudian pilih file yang akan dimasukkan ke mapinfo lalu klik
c. Kemudian tampilkan peta pada mapinfo, dengan menekan file > open >
gambar 34.
39
Pada gambar di atas dapat dilihat cara mengatur legend / skala untuk
create thematic map > type ranges > klik Protel RxLevel, lalu next, setelah
itu atur sesuai point 6 > atur range skala sesuai parameternya, klik ok.
dilihat pada gambar 35, yaitu pilih tools, lalu thematic legend manager,
setelah itu klik embed thematic legend. Hasilnya akan terlihat pada gambar
36.
Quality.
g. Langkah untuk menampilkan drop call seperti berikut: tekan map > pilih
create thematic map > type individual > klik protel event, lalu next, setelah
41
itu atur sesuai point 6 > klik ok, seperti gambar 37, hasilnya akan terlihat
digambar 38.
PEMBAHASAN
Pada bab ini dilakukan analisa data dari hasil pengukuran saat melakukan
pengambilan data dengan metode drive test dedicated mode untuk mengetahui
call yang terjadi di Kota Cimahi, sesuai dengan parameter yang diukur seperti Rx
Level, Rx Quality, Call Attempt, Call Attempt Failure, Call Dropped, Call
(KPI) seperti, CSSR (Call Setup Success Rate), DCR (Drop Call Rate) dan HOSR
(Handover Success Rate) dan mengetahui penyebab dominan dari drop call yang
Setelah melakukan drive test, data hasil yang berbentuk logfile akan di
Succes akan ditampilkan pada software nemo analyze dan untuk parameter Rx
43
44
baik dengan besar skala -70 dBm sampai 0 dBm) dan indikator berwarna hijau
(kategori baik dengan besar skala -85 dBm sampai -70 dBm).
masing indikator warna, yang berguna untuk mencari seberapa besar nilai atau
persentase parameter Rx Level, apakah sudah memenuhi standar KPI atau belum.
45
Batas standar KPI yang harus dipenuhi untuk parameter Rx Level adalah >= 95
%, dengan batas skala -85 dBm sampai 0 dBm (ditandai dengan warna biru dan
Nilai Rx Level yang didapatkan untuk operator Telkomsel di Kota Cimahi yaitu
sebesar 98.96 % berarti nilai tersebut sudah memenuhi standar KPI yang
dibutuhkan.
kualitas sinyal kategori sangat baik ditandai dengan warna biru (0 dB sampai 2
46
dB), kategori baik ditandai dengan warna hijau (2 dB sampai 4 dB), kategori
kurang baik ditandai dengan warna kuning (4 dB sampai 6 dB), kategori sangat
0 hingga 2 25.127
2 hingga 4 42.213
4 hingga 6 31.747
6 hingga 10 20.893
masing indikator warna, yang berguna untuk mencari seberapa besar nilai atau
belum. Batas standar KPI yang harus dipenuhi untuk parameter Rx Quality adalah
>= 95 %, dengan batas skala 0 dB hingga 4 dB (ditandai dengan warna biru dan
Nilai Rx Quality yang didapatkan untuk operator Telkomsel di Kota Cimahi yaitu
sebesar 56.13 % berarti nilai tersebut masih jauh di bawah standar KPI yang
dibutuhkan, dari data yang dihasilkan pada wilayah Kota Cimahi belum semua
spot yang berada pada kondisi aman atau kualitas sinyal yang baik.
47
Pada gambar 41 terdapat 4 titik Call Drop yang terjadi di Kota Cimahi untuk
Pada gambar 42 terdapat 938 titik Call Attempt yang terjadi di Kota Cimahi untuk
Pada gambar 43 terdapat 49 titik Call Attempt Failure yang terjadi di Kota Cimahi
Pada gambar 44 terdapat 1.009 titik Handover Attempt yang terjadi di Kota
Pada gambar 45 terdapat 24 titik Handover Failure yang terjadi di Kota Cimahi
Pada gambar 46 terdapat 985 titik Handover Success yang terjadi di Kota Cimahi
Pada gambar 47 terdapat 889 titik Call Success yang terjadi di Kota Cimahi untuk
Tabel 3. Event
Event Jumlah
Call Dropped 4
Handover Failure 24
Data pada tabel 3 adalah parameter event yang terjadi selama pengambilan data
drive test di Kota Cimahi yang diolah pada software nemo analyze ataupun
atau formula Key Performance Indicator (KPI) seperti, CSSR (Call Setup Success
Rate), DCR (Drop Call Rate) dan HOSR (Handover Success Rate).
a. CSSR (Call Setup Success Rate) adalah persentase tingkat keberhasilan saat
sebagai berikut:
( )
( )
Dimana:
b. Selanjutnya untuk perhitungan DCR (Drop Call Rate) yaitu kondisi dimana
panggilan tersebut selesai. Persentase DCR yang didapat yaitu sebesar 0.42
%, nilai tersebut sudah mencapai standar KPI dengan nilai maksimum drop
Kota Cimahi.
( )
52
( )
Dimana:
( )
( )
Dimana:
Gambar 49. Jarak titik Drop Call 1 ketitik Handover Attempt terdekat
54
Gambar 50. Jarak titik Drop Call 1 ketitik Handover Success terdekat
Gambar 51. Jarak titik Drop Call 1 ketitik Handover Failure terdekat
Gambar 52. Jarak titik Drop Call 1 ketitik Call Attempt terdekat
55
Gambar 53. Jarak titik Drop Call 1 ketitik Call Success terdekat
Pada gambar 48 adalah tampilan titik drop call 1 dan cell id menggunakan
aplikasi nemo analyze, dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa di area yang
terjadinya drop call di serving oleh satu cell yaitu cell id 40106, maka dapat
diketahui penyebab drop call dititik pertama bukan karena pilot pollution.
Selanjutnya untuk gambar 49, gambar 50 adalah tampilan jarak titik drop call 1
ketitik handover attempt dan titik handover success terdekat yaitu sepanjang 59
meter, sedangkan untuk gambar 51 adalah tampilan jarak titik drop call 1 ketitik
56
handover failure terdekat yaitu sepanjang 720 meter, maka dapat diketahui pada
titik drop call 1 tidak disebabkan oleh handover failure, karena pada titik yang
sama, handover attempt menghasilkan handover yang success, dan untuk titik
handover failure jaraknya terlalu jauh dari titik drop call pertama. Untuk gambar
52 adalah tampilan jarak titik drop call 1 ketitik call attempt terdekat, yaitu
sepanjang 65 meter, pada gambar tersebut terjadi proses upaya panggilan dan
yang sukses yang berada pada jarak 15 meter sebelum dititik terjadinya drop call
pertama (dapat dilihat pada gambar 53), proses panggilan yang berlangsung
terjadi secara mobile atau berjalan, sehingga pada proses mobile tersebut terjadi
pemutusan panggilan / drop call yang disebabkan karena kualitas sinyal dititik
terjadinya drop call semakin lemah yang didominasi oleh indikator berwarna
merah (range 6 dB hingga 10 dB) data tersebut dapat dilihat pada gambar 54.
Gambar 56. Jarak titik Drop Call 2 ketitik Handover Attempt terdekat
Gambar 57. Jarak titik Drop Call 2 ketitik Handover Success terdekat
Gambar 58. Jarak titik Drop Call 2 ketitik Handover Failure terdekat
58
Gambar 59. Jarak titik Drop Call 2 ketitik Call Attempt terdekat
Gambar 60. Jarak titik Drop Call 2 ketitik Call Success terdekat
Pada gambar 55 adalah titik drop call 2 dan cell id menggunakan aplikasi
nemo analyze, dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa di area yang terjadinya
drop call di serving oleh beberapa cell yaitu cell id 52535, cell id 40702 dan cell
id 51345, karena terdapat 3 cell id yang berdekatan dengan titik drop call kedua,
User Equipment (UE) yang berada di area tersebut dapat di serving oleh ketiga
cell id ini, dengan daya terima Rx Level yang sama-sama kuat dan tidak ada yang
56, gambar 57 adalah tampilan jarak titik drop call 2 ketitik handover attempt dan
gambar 58 adalah tampilan jarak titik drop call 2 ketitik handover failure terdekat
yaitu sepanjang 868 meter, maka dapat diketahui pada titik drop call 2 tidak
disebabkan oleh handover failure, karena pada titik yang sama, handover attempt
menghasilkan handover yang success, dan untuk titik handover failure jaraknya
terlalu jauh dari titik drop call kedua. Untuk gambar 59 dan 60 adalah tampilan
jarak titik drop call 2 ketitik call attempt dan ketitik call success terdekat yaitu
sepanjang 9 meter, karena pada titik yang sama terjadi upaya panggilan dan
menghasilkan panggilan yang sukses, walaupun jarak titik call success dengan
titik drop call cukup dekat, hal ini bisa terjadi karena titik call success hanya di
serving oleh satu cell yaitu cell id 40702 sedangkan untuk titik drop call kedua di
serving oleh beberapa cell id, hal ini juga merupakan bukti penyebab terjadinya
drop call dititik kedua yaitu karena pilot pollution. Selanjutnya untuk gambar 61
dapat terlihat kualitas sinyal pada area disekitar titik drop call 2 berada
60
diindikator merah (range 6 dB sampai 10 dB), lemahnya quality di area ini juga
Gambar 63. Jarak titik Drop Call 3 ketitik Handover Attempt terdekat
61
Gambar 64. Jarak titik Drop Call 3 ketitik Handover Success terdekat
Gambar 65. Jarak titik Drop Call 3 ketitik Handover Failure terdekat
Gambar 66. Jarak titik Drop Call 3 ketitik Call Attempt terdekat
62
Gambar 67. Jarak titik Drop Call 3 ketitik Call Success terdekat
Pada gambar 62 adalah tampilan titik drop call 3 dan cell id menggunakan
aplikasi nemo analyze, dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa dititik terjadinya
drop call 3 di serving oleh satu cell yaitu cell id 40414, maka dapat diketahui
penyebab drop call dititik kedua bukan karena pilot pollution. Selanjutnya untuk
gambar 63 dan gambar 64 adalah tampilan jarak titik drop call 3 ketitik handover
attempt dan ketitik handover success terdekat yaitu sepanjang 112 meter,
sedangkan untuk gambar 65 adalah tampilan jarak titik drop call 3 ketitik
handover failure terdekat yaitu sepanjang 914 meter, maka dapat diketahui pada
63
titik drop call 3 tidak disebabkan oleh handover failure, karena pada proses
yang success, dan tidak ada handover failure yang berada dijarak yang lebih
dekat dari titik handover yang success ketitik drop call ketiga. Untuk gambar 66
adalah tampilan jarak titik drop call 3 ketitik call attempt terdekat, yaitu
sepanjang 17 meter, dari gambar itu, terjadi proses upaya panggilan dan selama
sukses (dapat dilihat pada gambar 67), titik panggilan yang sukses tersebut berada
pada titik yang sama dengan upaya panggilan yang dilakukan, dan untuk proses
sehingga pada proses mobile tersebut terjadi pemutusan panggilan / drop call
yang disebabkan karena kualitas sinyal dititik terjadinya drop call 3 semakin
lemah yang didominasi oleh indikator berwarna merah (range 6 dB hingga 10 dB)
Gambar 70. Jarak titik Drop Call 4 ketitik Handover Attempt terdekat
Gambar 71. Jarak titik Drop Call 4 ketitik Handover Success terdekat
Gambar 72. Jarak titik Drop Call 4 ketitik Handover Failure terdekat
65
Gambar 73. Jarak titik Drop Call 4 ketitik Call Attempt terdekat
Gambar 74. Jarak titik Drop Call 4 ketitik Call Success terdekat
Pada gambar 69 adalah tampilan titik drop call 4 dan cell id menggunakan
aplikasi nemo analyze, dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa dititik terjadinya
drop call 4 terdapat dua cell id yaitu cell id 41596 dan cell id 52375, pada gambar
69 ini juga terlihat cell id 41596 dan cell id 52375 tidak ada yang melewati daerah
cell tersebut, maka dapat diketahui penyebab drop call dititik keempat bukan
tampilan jarak titik drop call 4 ketitik handover attempt dan ketitik handover
success terdekat yaitu sepanjang 275 meter, sedangkan untuk gambar 72 adalah
tampilan jarak titik drop call 4 ketitik handover failure terdekat yaitu sepanjang
515 meter, maka dapat diketahui pada titik drop call 4 tidak disebabkan oleh
handover failure, karena pada proses terjadinya handover attempt pada titik
tersebut, telah menghasilkan handover yang success, dan tidak ada handover
failure yang berada dijarak yang lebih dekat dari titik handover yang success
ketitik drop call keempat. Untuk gambar 73 adalah tampilan jarak titik drop call 4
ketitik call attempt terdekat, yaitu sepanjang 39 meter, selama proses upaya
pemutusan panggilan / drop call yang disebabkan karena kualitas sinyal dititik
tersebut semakin lemah yang didominasi oleh indikator berwarna merah (range 6
dB hingga 10 dB) data tersebut dapat dilihat pada gambar 75. Proses upaya
panggilan selalu berlangsung sehingga pada jarak 71 meter dari titik drop call
keempat menghasilkan panggilan yang sukses (dapat dilihat pada gambar 74),
karena pada titik panggilan yang sukses kualitas sinyal sudah membaik ditandai
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Hasil Drive Test Pada Operator Telkomsel di Kota Cimahi, maka
dengan metode drive test, yang harus dilakukan adalah mengolah logfile hasil
drive test dalam keadaan dedicated mode dengan mengatur parameter kualitas
2. Nilai persentase kekuatan sinyal Rx Level dalam keadaan sangat baik yaitu
98.96 % berarti nilai tersebut sudah memenuhi standar KPI yang dibutuhkan
yaitu 56.13 % berarti masih jauh di bawah standar KPI yang dibutuhkan yaitu
persentase DCR sebesar 0.42 %, nilai tersebut sudah mencapai standar KPI
dengan nilai maksimum drop call yang diperbolehkan yaitu sebesar 2 % dan
3. Untuk drop call pertama, drop call ketiga dan drop call keempat terjadi
akibat bad quality karena pada titik area terjadinya drop call tersebut,
hingga 10 dB, sedangkan untuk drop call kedua terjadi akibat pilot pollution
karena pada titik area terjadinya drop call ini, di serving oleh beberapa cell
67
68
yaitu cell id 52535, cell id 40702, cell id 51345, yang mengakibatkan User
Equipment (UE) yang berada di area tersebut tidak di serving oleh daya
5.2 Saran
2. Untuk area yang masih mengalami drop call, diharapkan dapat segera diatasi
[1] Giovanni, Dwi. 2018. Makalah Selular Arsitektur 2G. Institut Teknologi
Telekom Purwokerto, (Online), (https://dwigiovanni.student.ittelkom-
pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/349/2018/03/Dwi-
Giovanni_15101047_S1-TT-03A_MAKALAH_Arsitektur-2G.pdf,
diakses 19 Juli 2020).
[2] Hairurrahimin. 2017. Analisis Drop Call dengan Metode Long Call Dual
Mode di Kota Pontianak. Jurnal Jurusan Teknik Elektro Universitas
Tanjungpura Pontianak, (online),
(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jteuntan/article/viewFile/20673/1686
5, diakses 20 Juli 2020).
[4] Putri, Hasanah dan Tri Nopiani. 2016. Penanganan Blok Call dan Drop Call
Pada Jaringan UMTS Berdasarkan Pengukuran Parameter Accessbility,
Coverage And Quality. Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan
Universitas Telkom, (Online),
(https://media.neliti.com/media/publications/195482-ID-penanganan-
block-call-dan-drop-call-pada.pdf, diakses 19 Juli 2020).
[5] Rakhmad, Fendy Yulian. 2012. Drive Test GSM Pada Penanganan Costumer
Complaint PT Nexwave Regional Jawa Tengah-Yogyakarta Devisi
HCPT (Three) Semarang. (Online),
(https://fdokumen.com/document/makalah-seminar-kerja-praktek-drive-
test-gsm-pada-membatasi-permasalahan-pada.html, diakses 20 Juli
2020).
69
LAMPIRAN
70
71
SOLUSI PRIMA