Anda di halaman 1dari 91

PENGECEKAN DROP CALL BERDASARKAN HASIL

DRIVE TEST PADA OPERATOR TELKOMSEL DI


KOTA CIMAHI

TUGAS AKHIR

FELYSIA WARNI
BP. 1701051021

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2020
PENGECEKAN DROP CALL BERDASARKAN HASIL
DRIVE TEST PADA OPERATOR TELKOMSEL DI
KOTA CIMAHI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana muda


Ahli Madya Teknik dari Politeknik Negeri Padang

FELYSIA WARNI
BP. 1701051021

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2020
Ya Allah, Ya Rabb...
Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah
Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Tinggi
Atas takdirmu aku bisa menjadi pribadi yang berpikir
berilmu, beriman dan bersabar.
Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk masa
depanku, dalam meraih cita-cita
Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat

Kupersembahkan Tugas Akhir ini kepada orang yang sangat aku


cintai dan ku sayangi.

Ibuk dan Bapak yang sangat mbak sayangi


Terima kasih yang sebesar-besarnya telah menjaga dan membesarkan mbak
dengan penuh kasih sayang dan kesabaran yang sangat luar biasa. Yang selalu
bangga dengan pencapaian sekecil apapun yang telah mbak raih. Bapak dan
ibuk yang rela untuk memenuhi semua keinginan mbak, mas dan adek. Mbak
selalu berdo’a memohon dan meminta kepada Allah SWT supaya mbak bisa
sukses agar dapat membahagiakan bapak dan ibuk secepatnya, jadi bapak dan
ibuk gak perlu capek-capek kerja lagi...dan mbak berdo’a semoga umur bapak
dan ibuk panjang dan sehat karna mbak ingin lebih membahagiakan bapak dan
ibuk lebih lama lagi di dunia ini....
Aamiinn Ya Allah, Aamiinn Ya Rabb............

Mas (Hendry Gunawan) dan Adek (Fauziah Ardiningsih)


Terima kasih telah memberikan semangat dan selalu menghibur mbak, untuk mas
semoga kerjanya lancar dan dilimpahkan rezeki oleh Allah SWT supaya mas bisa
traktir bapak, ibuk, mbak dan adek wkwkwk.... dan mas bisa menjadi ayah yang
baik untuk anak-anak mas nanti
dan
Untuk adek harus rajin belajar yaa, karena ibuk bapak senang
Kalau anaknya berprestasi dan jangan sering keluyuran, kalau ada duit jangan
suka beli yang gak terlalu penting. Do’akan mbak ya supaya dapat kerja yang
bagus biar bisa bayar uang kuliah adek, ngasih belanja ibuk dan bapak...
Aamiinnn...

iv
Terima kasih dengan segala ketulusanku untuk Pembimbing
Bapak Af dan Ibu Sri Yusnita. Terimakasih Ibu dan Bapak untuk bimbingannya
selama ini, untuk kelembutan hati Ibu dan Bapak dalam membimbing dan
mengajarkan fely selama pembuatan Tugas Akhir ini. Terima kasih telah merestui
dan memudahkan jalan untuk memulai langkah dalam mencapai cita-cita fely.

Untuk Dosen-Dosen dan Teknisi yang luarbiasa hebat...


terima kasih banyak fely ucapkan kepada semua dosen yang telah memberikan
ilmu selama 3 tahun ini, kepada fely dan teman-teman seperjuangan dengan fely,
maafkan selama belajar fely yang sring tidak memperhatikan saat bapak dan ibuk
menerangkan...
Fely sangat bahagia bisa diajari oleh bapak dan ibuk semua... love you soo much
dosen-dosenku..
Pak Nas, Bu Dewi, Pak Af, Pak Uzma, Bu Ita, Bu Rami, Pak Hadria, Bu Siska,
Pak Aprinal, Bu Sil, Bu lince, Pak Yulindo, Bu Sri, Bu Yustini, Pak Rikki, Buk Lif,
Buk ii, Pak Ihsan, Pak Daus, Pak Firdaus, Buk Popy, Pak Dikki, Pak Andi, Bu
Amel, Buk Vera
terima kasih untuk semua ilmu, bimbingan dan nasehat serta telah menjadi orang
tua fely selama dikampus Politeknik Negeri Padang.

Untuk Bapak Teknisi yang sangat ganteng, pak Nop, pak Ruspandi, pak Roni, pak
Asrial, pak Arsis, pak Anto yang membantu kami disetiap kesulitan dalam
melaksanakan Praktek di Laboratorium
.
Untuk Geng Bar-Bar SMA
AFDAL (BADAL)
Wihh kawan SMA dari kelas 10 MIA 3, 11 12 IPA 1 ternyata masih langgeng lo
awak bakawan ndak...hahahaha, btw makasih yo badalll nio bakawan samo
seorang wanita cantik yang bernama ipel ko...jan sombong jo mentang-mentang
alah aktivis kini...dan semoga jodoh badal ndak sasuku lai...wkwkw..

BUNGA (NGAW)
Makasih ngaww udah jadi teman aku dari SMA kelas 2 sampai sekarang, wkwkk
walau kita pernah bertengkar dan gak sapa-sapaan waktu di kelas 11, dulunya
kamu inad fara temen deket, eh tiba-tiba aku nyosor kedalam ikutan bareng anak
cowo alay yang berdua itu, hahaha...udahlah itu aja buat kamu, males panjang-
panjang ntar bacanya bosen...love you

FARA
Kenalnya memang dari SMP tapi deketnya waktu SMA...maklumlah yaa anak
pindahan dan gak satu kelas waktu SMP yaa jadi gitu dehh sis...
Kuanggap dirimu susah ku ajak bergaul, tapi ternyata tidak sesuai
perkiraan...kalau zaman sekarang sih namanya “ekspetasi gak sesuai dengan
realita”. Ngomong-ngomong makasih yaa waktu SMA kamu yang sering nebengin
akuu kalo pulang sekolah dan pergi olahraga sore-sorenya...
Itu sebagian cerita kita ya sistahh..love you

v
GENTA (GENTONG)
Opp ndutt makasih banyak yo alah jadi kawan ipel sampai kini, kalau diingek
ipelpun ndak tau baa kok awak bisa dakek...
Bisuak kalau alah jadi apak PLN jan lupoan kami-kami ko yoo...samo-samo
sukses awak dihh, jan terlalu jadi bucin yo ntong

NADIA (INAD)
Haii kawan sebangku ku...
Makasih yaa udah mau jadi kawan sebangkuku di awal kelas 11, soalnya aku gak
tau mau duduk sama siapa lagi...soalnya fara udah sama unga
duduknya...pesanku buat kamu...jangan boros yaa, jangan sering belanjain hal
yang gak terlalu penting kalau lagi punya duit, jangan terlalu royall
okeee...nabung kuyy buat nikahan hahaha...
Udahlah yang pentingku sayang kalian semuaaaa....mwaahhh

Anak-anak pak Afrizal Yuhanef


Uci, Dina, Nana, Riska, kak Iwa terima kasih telah membantu dan memberi
masukan disaat ipel ada kendala untuk pembuatan tugas akhir ini, dan selalu
memberi info bapak ada dikampus atau gak, bisa bimbingan hari ini atau
gak...wkwkkw gak papa nunggu berjam-jam asal kita bisa bimbingan yaa...

Anak-anak buk Sri Yusnita


Yoga, Novi, Fani makasih jugaa yaa udah bantuin ipel, udah jadi teman ipel buat
bimbingan kerumah ibuk dan dikampus juga hehehe...ipel yang sering nanya-
nanya kalian udah sampai bab berapa supaya ipel gak ketinggalan wkwkwk...

BTC Angkatan 17
Untuk kawan-kawanku yang selalu memberikan motivasi, semangat yang luar
biasa
PESAN : jangan jadikan kekurangan dan kesalahan seseorang sebagai alasan
untuk tidak saling peduli satu sama lain. Ingatlah kita pernah saling tertawa, kita
pernah saling bercanda, kita pernah saling merasa was-was, kita pernah sama-
sama berbagi kebahagiaan, kekonyolan. Semoga diwaktu depan masih ada waktu
luang untuk kita saling bercanda dan bercerita bersama kembali.

Untuk rekan-rekan TC 17
Semoga kita semua sukses meraih cita-cita dan kebahagiaan untuk orang tua kita
masing-masing serta berbagi kebahagiaan keorang banyak...
Semoga kelak kita tetap bersapa walau mungkin kelupaan nama.

Anak-anak SD N 51 Kuranji
Terima kasih sudah ikut berbahagia dan mengucapkan selamat atas sidang tugas
akhir ipel, terutama untuk Rudi, Yuda, Rifky, Yuni, Vira, Ghina yang langsung
datang kerumah untuk ngucapin selamat dan gak lupa bawa sesuatu buat aku...
Untuk yang gak bisa langsung ketemu gak papa kok...ucapan selamat aja aku
udah bahagia...semoga kita tetap bisa berteman dekat sampai tua dan diakhirat
nanti yaa...aamiinnn...love you guyss

vi
Rahma (Adik BP)
Makasih ya rahma udah ikut bahagia untuk sidang kakak...huhuhu walau kita gak
ketemu dihari H karena Covid dan jarak. Semoga Rahma bisa menjadi contoh
untuk adik BP 19 dan adik BP 20 yaa... see you Rahma

Kak Yona dan Kak Linda (Kakak BP 15’16)


Terima kasih kakak-kakakku...
Udah bantuin ipel dari pertama masuk kuliah, yang udah minjamin buku keipel,
ngebagi bahan materi perkualihan, ngucapin selamat keipel, ngebantu dan ngasih
arahan keipel, huhuhu ipel kangen deh ketemu kakak...
Sukses dan bahagia ya kak diaktivitas kerjanya yang sekarang...

KARYAWAN PT. IMMOBI SOLUSI PRIMA


Terima Kasih pak Rio, Bu Indri yang sudah mengizinkan fely untuk praktek kerja
lapangan di PT. Immobi Solusi Prima dan fely bergabung diproject bapak dan
ibu, sehingga dari project tersebut fely mendapatkan ilmu yang sampai sekarang
telah membantu fely untuk menyelesaikan tugas akhir fely...
Terima kasih banyak bang dezan, bang fikrab, pak Epi dan kak cindy yang sudah
membantu dan memberi solusi untuk Tugas Akhir fely...semoga ilmu abang dan
kakak bagi ke fely bisa menjadi amal jariyah...aaminnn Yaa Allah.

vii
ABSTRAK

PENGECEKAN DROP CALL BERDASARKAN HASIL


DRIVE TEST PADA OPERATOR TELKOMSEL
DI KOTA CIMAHI

FELYSIA WARNI
1701051021

Teknologi telekomunikasi via suara masih digunakan oleh masyarakat


dalam melakukan aktivitas sehari-hari, untuk layanan panggilan suara yang telah
lama ada dan masih dipergunakan sampai saat ini adalah teknologi GSM,
walaupun begitu, kekuatan, kualitas dan performansi jaringan pada teknologi ini
masih tetap ditingkatkan. Salah satu upaya peningkatan pelayanan komunikasi
suara yaitu dengan mengkaji mengenai drop call dengan memperhatikan
parameter Rx Level, Rx Quality, Call Attempt, Call Attempt Failure, Call
Dropped, Call Success, Handover Attempt, Handover Failure, Handover Success,
agar dapat melakukan perhitungan data menggunakan rumus Key Performance
Indicator (KPI) seperti, CSSR (Call Setup Success Rate), DCR (Drop Call Rate)
dan HOSR (Handover Success Rate) dan mengetahui penyebab terjadinya drop
call pada jaringan GSM operator Telkomsel di Kota Cimahi.
Pengambilan data dilakukan dengan metode drive test menggunakan
software Nemo Handy dan data yang diperoleh akan diolah menggunakan
software Nemo Analyze dan Mapinfo.
Hasil pengukuran menunjukkan, nilai Rx Level sebesar 98.96 %, nilai
tersebut sudah memenuhi standar KPI yaitu >= 95 %, nilai Rx Quality sebesar
56.13 % nilai tersebut di bawah standar KPI yaitu >= 95 %. Nilai CSSR sebesar
94.77%. Nilai DCR sebesar 0.42 %, nilai tersebut sudah mencapai standar KPI
yaitu sebesar 2 % dan nilai HOSR sebesar 97.62 %. Hasil pengukuran juga
menunjukkan adanya drop call yang terjadi di 4 titik, yang berada di wilayah Kota
Cimahi. Penyebab terjadinya drop call pada titik 1, titik 3 dan titik 4, karena
kualitas sinyal (Rx Quality) semakin lemah, yang berada di skala 6 dB hingga 10
dB, sedangkan untuk drop call dititik kedua terjadi akibat pilot pollution yaitu
saat user di serving oleh beberapa cell id yaitu cell id 52535, cell id 40702 dan
cell id 51345.

Kata kunci: GSM, Drop Call, Key Performance Indicator, Nemo Analyze,
MaipInfo

viii
ABSTRACT

DROP CALL CHECKING BASED ON DRIVE TEST


RESULTS ON TELKOMSEL OPERATORS
IN CIMAHI CITY
FELYSIA WARNI
1701051021

Telecommunication technology via voice is still used by the public in


carrying out daily activities, for voice call services that have been around for a
long time and are still in use today is GSM technology, however, the strength,
quality and network performance of this technology are still being improved. One
of the efforts to improve voice communication services is by examining drop calls
by paying attention to the parameters of Rx Level, Rx Quality, Call Attempt, Call
Attempt Failure, Call Dropped, Call Success, Handover Attempt, Handover
Failure, Handover Success, in order to perform data calculations using formulas
Key Performance Indicator (KPI) such as CSSR (Call Setup Success Rate), DCR
(Drop Call Rate) and HOSR (Handover Success Rate) and to find out the causes
of drop calls on the GSM operator Telkomsel network in Cimahi City.
Data was collected using a method drive test using Nemo Handy software
and the data obtained will be processed using Nemo Analyze and Mapinfo
software.
The measurement results show that the Rx Level value is 98.96%, this
value has met the KPI standard, namely >= 95%, the Rx Quality value is 56.13%,
the value is below the KPI standard, namely >= 95%. The CSSR value is 94.77%.
The DCR value is 0.42%, this value has reached the KPI standard of 2% and the
HOSR value is 97.62%. Measurement results too shows that there are drop calls
that occur at 4 points, which are in the Cimahi City area. The cause of drop call at
point 1, point 3 and point 4, because the signal quality (Rx quality) is getting
weaker, which is in the scale of 6 dB to 10 dB, while to drop the call at the second
point occurs due to pilot pollution that is when the user in serving by several cell
id, namely cell id 52535, cell id 40702 and cell id 51345.

Keywords: GSM, Drop Call, Key Performance Indicator, Nemo Analyze,


MaipInfo

ix
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini. Selanjutnya shalawat dan salam dikirimkan

kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Dalam proses penyelesaian tugas akhir dan penyusunan laporan ini penulis

telah banyak memperoleh dorongan dan bantuan baik moril maupun materil,

bimbingan, sumbangan ide, doa, dan saran dari berbagai pihak. Karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan dalam

bentuk apapun.

2. Bapak Dr.H.Afrizal Yuhanef, ST.,M.Kom dan Ibu Sri Yusnita,

ST.,MT selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah memberikan

saran dan masukan serta arahan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Rikki Vitria, SST.,M.Sc selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Negeri Padang.

4. Bapak Uzma Septima, ST.,M.Eng selaku Koordinator Program Studi DIII

Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Padang.

5. Selanjutnya, semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang

telah banyak membantu selama proses penulisan tugas akhir ini.

Berbagai usaha telah dilakukan agar laporan ini dapat diselesaikan sebaik

mungkin, namun disadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, oleh karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

kesempurnaan laporan ini.

x
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan

terutama penulis sendiri. Penulis juga mengucapkan mohon maaf apabila dalam

laporan tugas akhir ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan maupun

kesalahan penulisan nama maupun jabatan.

Padang, 07 September 2020

Felysia Warni

xi
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................2
1.3 Batasan Masalah .........................................................................................2
1.4 Tujuan .........................................................................................................3
1.5 Manfaat .......................................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................4

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Teknologi 1G ..............................................................................................6
2.2 Teknologi 2G ..............................................................................................6
2.3 Proses Dasar yang Terjadi Pada Jaringan GSM........................................10
2.4 Pengenalan Drive Test ..............................................................................13
2.4.1 Jenis drive test berdasarkan mode pengukuran ...............................13
2.4.2 Jenis drive test berdasarkan cara pengambilan data .......................14
2.4.3 Perangkat drive test .........................................................................15
2.5 Drop Call ..................................................................................................17
2.6 Kategori Pengklasifikasian KPI (Key Performance Indicator) ................20
2.7 Metode Perhitungan Kinerja Jaringan ......................................................21

xii
BAB III METODOLOGI PENGAMBILAN DATA

3.1 Waktu dan Lokasi Pengambilan Data .......................................................24


3.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................24
3.3 Standar Kualitas dan Kekuatan Sinyal 2G ...............................................25
3.3.1 Rx Level ..........................................................................................26
3.3.2 Rx Quality .......................................................................................26
3.4 Preparation ...............................................................................................27
3.5 Langkah-langkah Mengolah Logfile di Nemo Analyze .............................27
3.6 Pengolahan Logfile Drive Test pada MapInfo...........................................36

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengukuran dan Perhitungan ..........................................................43
4.1.1 Hasil pengukuran dan perhitungan Rx Level..................................44
4.1.2 Hasil pengukuran dan perhitungan Rx Quality ...............................45
4.1.3 Hasil pengukuran Call Dropped .....................................................47
4.1.4 Hasil pengukuran Call Attempt .......................................................47
4.1.5 Hasil pengukuran Call Attempt Failure ..........................................48
4.1.6 Hasil pengukuran Handover Attempt ..............................................48
4.1.7 Hasil pengukuran Handover Failure ..............................................49
4.1.8 Hasil pengukuran Handover Success ..............................................49
4.1.9 Hasil pengukuran Call Success .......................................................50
4.2 Analisa ......................................................................................................53
4.2.1 Analisa Drop Call dititik pertama...................................................53
4.2.2 Analisa Drop Call dititik kedua ......................................................56
4.2.3 Analisa Drop Call dititik ketiga......................................................60
4.2.4 Analisa Drop Call dititik keempat ..................................................63

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................67
5.2 Saran .........................................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................69


LAMPIRAN ...........................................................................................................70

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Arsitektur Jaringan GSM ..................................................................... 7


Gambar 2 Laptop................................................................................................. 15
Gambar 3 Tampilan Nemo Analyze .................................................................... 16
Gambar 4 Nemo Handy ....................................................................................... 16
Gambar 5 Tampilan MapInfo .............................................................................. 17
Gambar 6 Skala Rx Level ................................................................................... 23
Gambar 7 Skala Rx Quality ................................................................................ 23
Gambar 8 Flowchart Kerja Penelitian ................................................................ 25
Gambar 9 Range Rx Level .................................................................................. 26
Gambar 10 Range Rx Quality ............................................................................. 26
Gambar 11 Logfile Dedicated Mode ................................................................... 27
Gambar 12 Membuka Nemo Analyze.................................................................. 28
Gambar 13 Memasukkan Logfile ........................................................................ 28
Gambar 14 Tampilan Kolom Activity ................................................................. 29
Gambar 15 Mengelompokkan Logfile ................................................................ 29
Gambar 16 Cara Menampilkan Actual Route ..................................................... 30
Gambar 17 Tampilan Actual Route ..................................................................... 30
Gambar 18 Mengatur Tampilan Rx Level .......................................................... 31
Gambar 19 Tampilan Parameter Rx Level.......................................................... 31
Gambar 20 Ekspor Logfile ke Mapinfo ............................................................... 32
Gambar 21 Cara Menampilkan Call Dropped .................................................... 33
Gambar 22 Tampilan Call Dropped ................................................................... 33
Gambar 23 Ekspor Call Dropped ke Mapinfo .................................................... 34
Gambar 24 Call Attempt...................................................................................... 34
Gambar 25 Call Attempt Failure......................................................................... 35
Gambar 26 Handover Attempt ............................................................................ 35
Gambar 27 Handover Failure ............................................................................. 35
Gambar 28 Handover Success ............................................................................ 36

xiv
Gambar 29 Call Success...................................................................................... 36
Gambar 30 Membuka Mapinfo ........................................................................... 37
Gambar 31 Cara Memasukkan Tabfile ke Mapinfo (1) ...................................... 37
Gambar 32 Cara Memasukkan Tabfile ke Mapinfo (2) ...................................... 38
Gambar 33 Tampilan Peta Mapinfo .................................................................... 38
Gambar 34 Cara Mengatur Skala Rx Level ........................................................ 39
Gambar 35 Cara Menampilkan Skala Rx Level ................................................. 40
Gambar 36 Tampilan Skala Rx Level ................................................................. 40
Gambar 37 Langkah Menampilkan Drop Call ................................................... 41
Gambar 38 Tampilan Drop Call ......................................................................... 42
Gambar 39 Hasil Pengukuran Rx Level.............................................................. 44
Gambar 40 Hasil Pengukuran Rx Quality........................................................... 45
Gambar 41 Hasil Pengukuran Call Dropped ...................................................... 47
Gambar 42 Hasil Pengukuran Call Attempt ........................................................ 47
Gambar 43 Hasil Pengukuran Call Attempt Failure ........................................... 48
Gambar 44 Hasil Pengukuran Handover Attempt ............................................... 48
Gambar 45 Hasil Pengukuran Handover Failure ............................................... 49
Gambar 46 Hasil Pengukuran Handover Success ............................................... 49
Gambar 47 Hasil Pengukuran Call Success ........................................................ 50
Gambar 48 Tampilan titik Drop Call 1 dan Cell ID ........................................... 53
Gambar 49 Jarak titik Drop Call 1 ketitik Handover Attempt terdekat .............. 53
Gambar 50 Jarak titik Drop Call 1 ketitik Handover Success terdekat .............. 54
Gambar 51 Jarak titik Drop Call 1 ketitik Handover Failure terdekat............... 54
Gambar 52 Jarak titik Drop Call 1 ketitik Call Attempt terdekat ....................... 54
Gambar 53 Jarak titik Drop Call 1 ketitik Call Success terdekat ....................... 55
Gambar 54 Tampilan Drop Call 1 dengan Rx Quality ....................................... 55
Gambar 55 Tampilan titik Drop Call 2 dan Cell ID ........................................... 56
Gambar 56 Jarak titik Drop Call 2 ketitik Handover Attempt terdekat .............. 57
Gambar 57 Jarak titik Drop Call 2 ketitik Handover Success terdekat .............. 57
Gambar 58 Jarak titik Drop Call 2 ketitik Handover Failure terdekat............... 57
Gambar 59 Jarak titik Drop Call 2 ketitik Call Attempt terdekat ....................... 58
Gambar 60 Jarak titik Drop Call 2 ketitik Call Success terdekat ....................... 58

xv
Gambar 61 Tampilan Drop Call 2 dengan Rx Quality ....................................... 58
Gambar 62 Tampilan titik Drop Call 3 dan Cell ID ........................................... 60
Gambar 63 Jarak titik Drop Call 3 ketitik Handover Attempt terdekat .............. 60
Gambar 64 Jarak titik Drop Call 3 ketitik Handover Success terdekat .............. 61
Gambar 65 Jarak titik Drop Call 3 ketitik Handover Failure terdekat............... 61
Gambar 66 Jarak titik Drop Call 3 ketitik Call Attempt terdekat ....................... 61
Gambar 67 Jarak titik Drop Call 3 ketitik Call Success terdekat ....................... 62
Gambar 68 Tampilan Drop Call 3 dengan Rx Quality ....................................... 62
Gambar 69 Tampilan titik Drop Call 4 dan Cell ID ........................................... 63
Gambar 70 Jarak titik Drop Call 4 ketitik Handover Attempt terdekat .............. 64
Gambar 71 Jarak titik Drop Call 4 ketitik Handover Success terdekat .............. 64
Gambar 72 Jarak titik Drop Call 4 ketitik Handover Failure terdekat............... 64
Gambar 73 Jarak titik Drop Call 4 ketitik Call Attempt terdekat ....................... 65
Gambar 74 Jarak titik Drop Call 4 ketitik Call Success terdekat ....................... 65
Gambar 75 Tampilan Drop Call 4 dengan Rx Quality ....................................... 65

xvi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Total sampel pada masing-masing warna Rx Level .................................44


Tabel 2 Total sampel pada masing-masing warna Rx Quality ..............................46
Tabel 3 Event..........................................................................................................50

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Saat plotting logfile drive test ....................................................... 70


Lampiran 2. Data legend dan logfile drive test PT. Immobi Solusi Prima ...... 71

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi komunikasi bergerak selular di Indonesia saat ini sedang

gencar-gencarnya mengembangkan dan memperbaiki kualitas sinyal diberbagai

daerah karna kebutuhan dan permintaan masyarakat yang sangat besar. Sistem

komunikasi semakin berkembang dengan banyaknya manusia yang menginginkan

terjaminnya kualitas jaringan telekomunikasi, baik itu saat pengguna dalam

keadaan diam ditempat ataupun dalam keadaan bergerak. Setiap penyedia jaringan

komunikasi bergerak, termasuk jaringan 2G tetap berusaha memberikan

pelayanan yang terbaik.

Seiring dengan meningkatnya permintaan tersebut para provider

berlomba-lomba membangun atau memperbaiki infrastruktur agar pelanggan

dapat menikmati akses pada saat melakukan panggilan komunikasi dengan

nyaman tanpa adanya kendala. Pembangunan infrastruktur jaringan tersebut

dirancang secara baik agar dapat memenuhi standar yang ditargetkan. Namun

pada kenyataannya masih ada perencanaan yang dilakukan terkadang belum

sesuai dengan kenyataan di lapangan, salah satunya dapat terjadi di Kota Cimahi

(Jawa Barat).

Kota Cimahi ini adalah kota yang padat akan penduduknya, walaupun

demikian, masih ada saja layanan jaringan pada operator Telkomsel mengalami

kegagalan dalam proses berlangsungnya komunikasi, salah satunya adalah

layanan panggilan suara atau voice call seperti drop call. Untuk mengetahui salah

1
2

satu kendala yang terjadi pada operator ini, maka penulis akan mengkaji mengenai

drop call generasi kedua yaitu GSM (Global System For Mobile).

Dengan adanya permasalahan tersebut maka perlu dilakukannya drive test,

serta membahas tentang bagaimana cara mengetahui kekuatan, kualitas jaringan

dan performansi jaringan telekomunikasi GSM dengan mengamati parameter-

parameter performansi dengan metode drive test, seperti parameter Rx Level

(Reseption Level), Rx Quality (Reseption Quality), Call Setup Success Rate

(CSSR), Drop Call Rate (DCR) dan Handover Success Rate (HOSR). Atas dasar

itulah dibuat penelitian Tugas Akhir yang berjudul “Pengecekan Drop Call

Berdasarkan Hasil Drive Test Pada Operator Telkomsel di Kota Cimahi”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan laporan ini adalah:

1. Bagaimana cara pengecekan drop call pada jaringan 2G operator Telkomsel

di Kota Cimahi dengan metode drive test?

2. Bagaimana cara mengetahui kekuatan, kualitas jaringan dan performansi

jaringan atau KPI yang meliputi Call Setup Success Rate (CSSR), Drop Call

Rate (DCR) dan Handover Success Rate (HOSR) terhadap drop call jaringan

GSM pada operator Telkomsel di Kota Cimahi?

3. Bagaimana mengetahui penyebab dominan dari drop call yang terjadi pada

jaringan GSM operator Telkomsel di Kota Cimahi?

1.3 Batasan Masalah

Batasan-batasan dari lingkup permasalahan yang dikaji dalam pembuatan tugas

akhir ini yaitu:

1. Jenis layanan yang dikaji adalah operator Telkomsel jaringan 2G.


3

2. Pengecekan peristiwa drop call untuk jaringan 2G pada operator Telkomsel

di Kota Cimahi.

3. Pengukuran hasil drive test dilakukan dengan metode Drive Test Dedicated

Mode yang mengukur kualitas dan kekuatan sinyal yang diterima MS dalam

keadaan voice (melakukan panggilan).

4. Parameter yang akan dikaji pada jaringan 2G yaitu parameter Rx Level, Rx

Quality, dan parameter CSSR, DCR dan HOSR.

1.4 Tujuan

Dari penulisan ini bertujuan untuk memahami beberapa hal berikut:

1. Mengetahui cara pengecekan drop call pada jaringan 2G operator Telkomsel

di Kota Cimahi dengan metode drive test.

2. Mengetahui kekuatan, kualitas jaringan dan performansi jaringan atau KPI

yang meliputi Call Setup Success Rate (CSSR), Drop Call Rate (DCR) dan

Handover Success Rate (HOSR) terhadap drop call jaringan GSM pada

operator Telkomsel di Kota Cimahi.

3. Mengetahui penyebab dominan dari drop call yang terjadi pada jaringan

GSM operator Telkomsel di Kota Cimahi.

1.5 Manfaat

Manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah mampu menjalankan

aplikasi nemo analyzer dan mapinfo, untuk mengetahui penyebab terjadinya drop

call dan dapat menganalisanya, serta dapat melihat apakah kekuatan, kualitas dan

performansi pada jaringan 2G operator Telkomsel di Kota Cimahi sudah sesuai

dengan standar KPI atau belum. Penulisan ini juga diharapkan bisa menjadi acuan
4

bagi provider dan operator untuk meningkatkan kualitas jaringannya, sehingga

dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal bagi para pengguna.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika dari penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan laporan

tugas akhir ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori dasar maupun penelitian-penelitian

yang mendukung kajian yang akan diteliti dan kajian pustaka terkait

dengan topik yang dibahas pada laporan ini.

BAB III METODOLOGI PENGAMBILAN DATA

Bab ini membahas mengenai langkah kerja dan parameter-parameter

yang digunakan dalam sebuah jaringan seluler yang dilakukan dengan

metode drive test dedicated mode pada jaringan 2G operator Telkomsel

di Kota Cimahi.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang hasil dan pembahasan pengukuran

parameter-parameter yang didapatkan dari drive test pada jaringan 2G

operator Telkomsel di Kota Cimahi.


5

BAB V PENUTUP

Bab ini akan memberikan kesimpulan hasil akhir dari analisa

pembahasan dan saran-saran yang berhubungan dengan tugas akhir ini

agar dapat dikembangkan lagi untuk seterusnya.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teknologi jaringan selular sudah berevolusi dari sistem analog menjadi

sistem digital. Teknologi selular generasi pertama masih berbasis teknologi

analog, tetapi seiring dengan perkembangan dan peningkatan jumlah pengguna

telekomunikasi, maka teknologi digital mulai diterapkan, yang berguna untuk

mendukung kecepatan dan kehandalan sistem telekomunikasi. Selanjutnya akan

dijelaskan secara detil tentang teknologi jaringan selular 2G yang merupakan

perkembangan dari teknologi jaringan selular 1G.

2.1 Teknologi 1G

AMPS (Advanced Mobile Phone System) di Amerika Utara, TACS (Total

Access Communication System) di UK (United Kingdom) dan NTT (Nippon

Telegraph & Telephone) di Jepang, semuanya masih menggunakan teknologi

analog. Pada generasi pertama hanya menggunakan teknik FDMA (Frequency

Division Multiple Access) dimana setiap user akan dialokasikan dengan frekuensi

yang berbeda. Karena tingkat keamanan yang rendah dan alokasi frekuensi yang

terbatas dari sistem generasi pertama ini, tetapi di sisi lain jumlah pengguna

semakin banyak maka munculah generasi kedua sebagai solusinya[6].

2.2 Teknologi 2G

Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah

teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak

diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini

memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan

waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM

6
7

dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi

selular yang paling banyak digunakan.

GSM adalah nama grup standardisasi yang dimapankan pada tahun 1982

untuk menghasilkan standar telepon bergerak di Eropa, digunakan sebagai

formula spesifikasi untuk system selular radio bergerak yang bekerja pada

frekuensi 900 Mhz[3].

Jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen utama yang memiliki

fungsi masing-masing. Setiap hubungan antar perangkat terdapat sebuah interface,

setiap interface antar perangkat berbeda-beda. Jaringan GSM secara umum dibagi

menjadi tiga bagian utama yaitu Radio Sub System (RSS), Network and Switching

Subsystem (NSS), dan Operation and Maintanance Subsystem[1]. Gambaran

secara umum arsitektur GSM terdapat pada gambar 1.

Gambar 1. Arsitektur Jaringan GSM


8

Penjelasan arsitektur jaringan GSM, sebagai berikut:

1. Radio Sub System (RSS)

RSS merupakan bagian dari struktur jaringan GSM yang terdiri dari[1]:

a. Mobile Station (MS)

Merupakan suatu perangkat yang berfungsi untuk menerima atau mengirimkan

data, perangkat mobile seperti telepon selular atau modem selular. Pada MS

terbagi menjadi 2 perangkat, yaitu:

i. Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang

berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal

transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan

perangkat GSM lainnya.

ii. Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang

berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME

tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan

darurat.

b. Base Station Subsystem (BSS)

BSS merupakan subsystem dari jaringan GSM yang secara langsung berhubungan

dengan MS melalui air interface. BSS terdiri dari 2 bagian yaitu:

i. BTS (Base Transceiver Station), perangkat GSM yang berhubungan langsung

dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.

ii. BSC (Base Station Controller), perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS

yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC.


9

2. Network and Switching Subsystem (NSS)

NSS merupakan subsystem yang berfungsi sebagai interface antara

jaringan GSM dengan jaringan luar lainnya, terdapat lima komponen pokok dalam

NSS yaitu[1]:

a. Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element

central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan selular,

dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar

selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.

b. Home Location Register (HLR), yang berfungsi sebagai sebuah database untuk

menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan

secara permanen.

c. Visitor Location Register (VLR), yang berfungsi untuk menyimpan data dan

informasi pelanggan.

d. Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua

data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan, sehingga

pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.

e. Equipment Identity Registration (EIR), yang memuat data-data pelanggan.

3. Operation and Maintanance Subsystem (OMS)

Bagian ini mengizinkan network provider untuk membentuk dan memelihara

jaringan dari lokasi sentral[6].

a. Operation and Maintenance Centre (OMC) sebagai pusat pengontrolan operasi

dan pemeliharaan jaringan. Fungsi utamanya mengawasi alarm perangkat dan

perbaikan terhadap kesalahan operasi.


10

b. Network Managament Centre (NMC) berfungsi untuk pengontrolan operasi

dan pemeliharaan jaringan yang lebih besar dari OMC.

2.3 Proses Dasar yang Terjadi Pada Jaringan GSM

Sistem jaringan GSM adalah sistem yang terdiri dari beberapa cell.

Jangkauan area servis sebuah cell atau yang disebut sebagai coverage berbeda dari

satu cell dengan cell yang lain. Pada daerah pedesaan yang jarang penduduk,

coverage area dari sebuah cell dapat sangat luas yaitu mencapai 3 – 8 km

tergantung sebaran subscriber dan karakteristik cell (tinggi tower, tinggi antena,

beamwidth antena dan lainnya), tetapi pada daerah perkotaan yang sangat padat

coverage area sebuah cell lebih pendek (1 – 3 km), ini berguna juga untuk

mengatasi kapasitas pelanggan yang besar[6].

Untuk mengatasi mobilitas pengguna dan menjaga koneksi jaringan tetap

berjalan, baik itu dalam keadaan idle mode (tidak melakukan panggilan telepon)

atau dedicated mode (sedang melakukan panggilan) maka terdapat proses-proses

seperti cell reselection, handover dan location update. Berikut penjelasan dari

setiap proses-proses dasar yang terjadi pada jaringan GSM[6].

A. Cell Selection

Proses sinkronisasi awal saat MS dinyalakan, sehingga terhubung ke operator

jaringan selular dan layanan jaringan dapat digunakan sepenuhnya. Proses

cell selection menggunakan kanal logika BCCH (Broadcast Control Channel)

untuk sinkronisasi frekuensi antara MS dan cell.

B. Cell Reselection

Cell reselection adalah proses perpindahan mobile user dari satu cell ke cell

yang lain pada saat idle mode atau MS tidak melakukan panggilan. Cell awal
11

yang ditinggalkan disebut source cell sedangkan cell tujuan disebut dengan

target cell. Terdapat beberapa kriteria yang menyebabkan terjadinya cell

reselection antara lain, sinyal yang lemah pada source cell yang telah

melewati batas yang telah ditentukan.

C. Handover

Handover adalah proses perpindahan mobile user dari satu cell ke cell yang

lain pada saat dedicated mode. Handover berfungsi untuk tetap menjaga

koneksi sewaktu melakukan panggilan ketika mobile user berada diluar

jangkauan source cell. Terdapat beberapa kriteria yang menyebabkan

terjadinya handover antara lain, sinyal yang lemah pada source cell yang

telah melewati batas yang telah ditentukan, kualitas yang kurang bagus, dan

lainnya. Pada saat terjadi handover koneksi dengan source cell diputus dan

dipindahkan ke target cell, oleh sebab itu handover adalah proses yang sangat

komplek dan kritis pada sistem GSM. Ada beberapa tipe handover yaitu:

a) Intra cell handover adalah handover yang hanya terjadi dari satu timeslot

ke timeslot yang lain dalam cell.

b) Inter cell handover adalah handover yang terjadi dari satu cell ke cell yang

lain, yang masih terdapat didalam BSC yang sama.

c) Inter BSC handover adalah handover yang terjadi dari satu cell ke cell

yang lain dan source cell terletak pada BSC yang berbeda tetapi masih

terletak pada MSC yang sama.

d) Inter MSC handover adalah handover yang terjadi dari satu cell ke cell

yang lain dan source cell terletak pada BSC yang berbeda dan terletak

pada MSC yang berbeda.


12

e) Inter PLMN adalah handover yang terjadi dari satu cell ke cell yang lain

dan source cell terletak pada operator lain pada negara yang berbeda.

Handover inter PLMN biasanya terjadi didaerah perbatasan antar negara

dan kedua belah pihak operator yang berbeda negara sudah melakukan

kerjasama agar user mobile tetap dapat melakukan panggilan meskipun

telah melewati batas negara dan dilayani oleh operator yang berbeda.

D. Paging

Paging adalah proses broadcast pesan dari jaringan selular kepada spesifik

mobile user untuk melakukan suatu aksi, sebagai contoh apabila ada

panggilan masuk yang harus diterima oleh mobile user, jika sistem tidak

mengetahui dimana letak mobile user tersebut maka sistem akan melakukan

proses paging dibeberapa cell.

E. Location Update

Location update digunakan untuk mengurangi jumlah proses paging yang

harus dilakukan oleh sistem jaringan selular. Proses location update tidak

hanya terjadi pada perpindahan location area tetapi juga terjadi secara

periodik apabila MS masih terletak pada location area yang sama agar data

selalu ter-update.

F. Outgoing dan Incoming Call

Melakukan panggilan telepon dan menerima telepon sebenarnya adalah

proses yang cukup rumit. Dimana sebelum melakukan panggilan telepon

perlu dilakukan pengecekan profil pengguna terlebih dahulu, seperti contoh

melihat masa tenggang pengguna masih berlaku untuk kartu prabayar yang

digunakan masih aktif atau tidak, melihat jumlah pulsa kartu prabayar cukup
13

untuk melakukan panggilan, semua profil pengguna untuk melakukan

panggilan akan terlihat di VLR dan proses panggilan keluar disebut Mobile

Originating Call (MOC) dan proses penerima panggilan disebut Mobile

Terminating Call (MCT).

2.4 Pengenalan Drive Test

Drive test ialah proses pengukuran sistem komunikasi bergerak pada sisi

gelombang radio diudara yaitu dari arah Node B ke UE (User Equipment) atau

sebaliknya, dengan menggunakan ponsel yang didesain secara khusus untuk

pengukuran. Drive test bertujuan untuk mengukur kualitas sinyal secara real time

sehingga dapat dianalisa kualitas sinyal tersebut untuk dapat diperbaiki. Drive test

dalam dunia komunikasi adalah istilah yang digunakan untuk pekerjaan yang

berada didalam mobil dalam keadaan diam lalu berjalan dan diam lagi sesuai

dengan kebutuhan pengukuran tertentu[5].

2.4.1 Jenis drive test berdasarkan mode pengukuran

Mode pengukuran drive test ada tiga jenis, yaitu[4]:

a. Drive Test Idle Mode

Merupakan pengamatan level sinyal yang diterima MS dalam keadaan idle

(tidak melakukan panggilan apapun). Biasanya mode ini dilakukan hanya

untuk mengamati signal strenght suatu area yang terindikasi low signal / no

service.

b. Drive Test Dedicated Mode

Merupakan pengamatan kualitas sinyal yang diikuti dengan pendudukan kanal

(long call / short call ke destination number tertentu) untuk mengamati dan

mengindentifikasi kualitas voice dan data.


14

c. Drive Test QoS Mode

Merupakan pengamatan kualitas sinyal yang diikuti dengan pendudukan kanal

dengan metode call setup dan call end dengan formula time / command

squence tertentu.

2.4.2 Jenis drive test berdasarkan cara pengambilan data

Cara pengambilan data secara drive test dibagi menjadi empat proses, yaitu[4]:

1. Single Site Verivication (SSV)

SSV merupakan drive test untuk memverifikasi setiap site bagus atau tidak.

2. Cluster

Cluster merupakan drive test yang mengukur jaringan setiap cluster atau

daerah yang terdiri dari beberapa site namun hanya untuk satu operator

jaringan.

3. Benchmark

Benchmark merupakan drive test yang membandingkan beberapa operator

dalam satu cluster atau daerah. Kegunaannya untuk mengetahui kelebihan

serta kekurangan kualitas jaringan dari masing-masing operator.

Kelemahan kualitas jaringan dari operator akan digunakan untuk mencari

solusi peningkatan kualitas pelayanan jaringan dari operator itu sendiri.

Hasil dari aktifitas benchmarking secara coverage dapat digunakan untuk

keperluan persaingan industri antar operator telekomunikasi.

4. Optimasi

Optimasi merupakan bagian analisa gangguan atau kurangnya service quality

pada site yang sudah jadi.


15

2.4.3 Perangkat drive test

Perangkat yang digunakan untuk drive test, sebagai berikut:

a. Laptop

Laptop yang digunakan, berfungsi sebagai alat memonitor parameter hasil

drive test secara visual. Laptop dilengkapi dengan software nemo analyze

untuk mengambil dan mengolah data drive test pada daerah tujuan. Contoh

laptop yang digunakan dapat terlihat pada gambar 2.

Gambar 2. Laptop

b. GPS (Global Positioning System)

GPS merupakan sistem navigasi berbasis satelit yang berguna untuk

menampilkan atau menunjukkan posisi suatu daerah dipermukaan bumi

secara cepat. GPS pada drive test berguna untuk trackingrute pengukuran

sehingga akan diketahui posisi pengambilan data sepanjang pengukuran drive

test.

c. Nemo Analyze

Nemo analyze adalah software yang digunakan untuk menganalisa hasil dari

drive test, yang mana didalamnya dapat menganalisa tentang parameter-

parameter yang sesuai dengan KPI. Dalam nemo analyze data yang dianalisis
16

adalah berupa logfile dari nemo handy yang sebelumnya digunakan untuk

drive test. Gambar 3 adalah tampilan dari nemo analyze.

Gambar 3. Tampilan Nemo Analyze

d. Nemo Handy

Nemo handy merupakan software drive test yang sangat cocok dalam

melakukan pengukuran, baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Saat

melakukan drive test nemo, handy mampu memonitor teknologi jaringan

seperti GSM, CDMA, EVDO (Evolution-Data Optimized), WCDMA, HSPA,

HSPA+, LTE dan wireless networks. Tampilan nemo handy dapat dilihat

pada gambar 4.

Gambar 4. Nemo Handy


17

e. MapInfo Professional 15.0

MapInfo merupakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang

dikembangkan oleh MapInfo Corp sejak 1986. MapInfo menjadi salah satu

perangkat lunak SIG yang memungkinkan pengguna untuk

memvisualisasikan dan menganalisa data-data yang menjadi masukannya

secara geografis dan menyediakan informasi yang diperlukan dalam proses

pengambilan keputusan.

Gambar 5. Tampilan MapInfo

Gambar diatas merupakan tampilan dari MapInfo Professional 15.0. Fungsi

dari software ini hampir sama dengan software GENEX Assistant 3.17,

google earth, dan lain-lain.

2.5 Drop Call

Drop call adalah pelepasan kanal trafik oleh MS ataupun BTS yang tidak

dikehendaki oleh MS saat melakukan panggilan. Penyebab terjadinya drop call[2]

yaitu:
18

1. Drop Call Due to Coverage Problem

Adalah masalah yang terjadi karena cakupan sinyal dari Node-B yang

kurang baik. Beberapa permasalahan yang berhubungan dengan coverage

problem adalah sebagai berikut[2]:

a. Dead Zone (zona mati)

Dead zone adalah sinyal yang terlalu lemah dari tingkat akses minimum,

contohnya gang, terowongan, zona dalam ruangan, serta bangunan tinggi.

b. Coverage Hole

Coverage hole adalah jarak sinyal yang dibawa lebih besar dari tingkat akses

minimum tetapi sedikit dari permintaan pelayanan voice dan data dari

subscriber.

2. Drop Call Due to Overshooting Problem

Overshoot merupakan suatu kondisi dimana terdapat sel yang melakukan

serving di daerah yang terletak sangat jauh dari koordinatnya, solusinya yaitu[2]:

a) Mengatur arah cakupan dengan downtilting antena atau mengubah azimuth

dari antena pada site yang bermasalah.

b) Mengirimkan optimasi daya.

c) Mengurangi power CPICH (Common Pilot Channel) untuk mengurangi

cakupan antena.

3. Drop Call due to Missing Neighbour

Missing neighbour merupakan kondisi dimana UE kehilangan pilot set

pada saat melakukan handover. Penyebab terjadinya missing neighbour adalah

kesalahan pada saat konfigurasi awal dari suatu sel sehingga ketika UE akan
19

melakukan handover, database dari sel tersebut tidak dapat menemukan sel target

handover. Solusi untuk menangani missing neighbour adalah sebagai berikut[2]:

a) Pengecekan pada keberadaan sel-sel tetangga (neighbour cells).

b) Create cell neighbour.

c) Optimasi pada parameter yang berhubungan dengan sel tetangga, yaitu

dengan melakukan pengecekan dan pengaturan ulang pada parameter

pilihan prioritas.

4. Drop Call due to Pilot Pollution

Secara teori pilot pollution didefinisikan sebagai kondisi dimana terlalu

banyak strong pilot di dalam satu point, namun tidak ada dari salah satu pilot

yang cukup kuat untuk menjadi pilot utama[2].

5. Drop Call due to Handover failure

Handover failure merupakan suatu kondisi dimana UE gagal melakukan

handover. Beberapa hal yang dapat menyebabkan Handover Failure sebagai

berikut[2]:

a) Level daya target sel handover secara tiba-tiba drop sehingga handover

tidak terjadi.

b) Konfigurasi parameter handover tidak tepat.

c) Trafik pada adjacent neighbour penuh.

Solusi untuk menangani penyebab handover failure adalah sebagai berikut:

a) Menghapus adjacent neighbour yang jauh.

b) Setting handover threshold parameter.


20

6. Drop Call due to Ping-pong Handover

Ping-pong handover merupakan kondisi dimana UE mengalami handover

berkali-kali dalam selang waktu yang sangat pendek. Adapun solusi untuk

menangani penyebab masalah terjadinya ping-pong handover yaitu[2]:

a) Melakukan Downtilting antena.

b) Mengubah threshold parameter.

7. Drop Call akibat faktor lain

Drop call dapat pula disebabkan oleh faktor hardware, faktor internal

seperti baterai pada handphone habis, pulsa tidak mencukupi untuk melakukan

panggilan, adanya interferensi yang bersumber dari luar contohnya cuaca buruk,

daerah blank spot serta kegagalan pada transport network. Untuk menangani drop

call, dapat dilakukan perbaikan langsung pada site yang mengalami gangguan dan

melakukan optimasi berdasarkan kerusakan yang terjadi[2].

2.6 Kategori Pengklasifikasian KPI (Key Performance Indicator)

Menurut rekomendasi dari ITU (International Telecommunication Union)

terdapat 3 kategori pengklasifikasian KPI untuk evaluasi sebuah jaringan, yaitu

Accessibility, Retainability dan Integrity, berikut penjelasannya[7]:

a. Accessibility adalah kemampuan user untuk memperoleh servis sesuai

dengan layanan yang disediakan oleh pihak penyedia jaringan. Contoh pada

jaringan 2G yang termasuk dalam kategori Accessibility adalah Random

Access Success Rate (RACH Success Rate), SD Drop Rate, SDCCH Success

Rate, SDCCH Blocking Rate dan TCH Blocking Rate.

b. Retainability adalah kemampuan user dan sistem jaringan untuk

mempertahankan layanan setelah layanan tersebut berhasil diperoleh sampai


21

batas waktu layanan tersebut dihentikan oleh user. Contoh pada jaringan 2G

yang termasuk dalam kategori Retainability adalah TCH Drop Rate, Erlang

per Minute Drop.

c. Integrity adalah derajat pengukuran disaat layanan berhasil diperoleh oleh

user. Contoh pada jaringan 2G yang termasuk dalam kategori Integrity

adalah Handover Succes rate, FER, RxQual, SQI.

d. Mobility adalah derajat pengukuran yang berkaitan pada mobilitas. Beberapa

operator memasukkan beberapa KPI yang beruhubungan dengan mobilitas

dalam grup KPI mobility.

2.7 Metode Perhitungan Kinerja Jaringan.

Untuk mengetahui kualitas, kekuatan dan performansi jaringan

telekomunikasi 2G dapat pula menggunakan rumus atau formula sesuai Key

Performance Indicator (KPI) diantaranya yaitu:

a. CSSR (Call Setup Success Rate) adalah persentase tingkat keberhasilan saat

melakukan setup panggilan sehingga diperoleh kanal yang dipergunakan.

Pada perhitungan CSSR menggunakan rumusan sebagai berikut:

( )

Atau

( )

Dimana:

Call Attempt = Upaya panggilan.

Call Attempt Failure = Kegagalan upaya panggilan.

Total Number of Successful Setup = Total panggilan yang sukses.


22

Total Number of Calls Attempt = Total upaya panggilan.

b. DCR (Drop Call Rate) adalah suatu nilai yang menunjukkan tingkat

terjadinya drop call. DCR bisa didapatkan tiap jam, tiap hari atau tiap bulan

untuk tiap BTS. Nilai parameter ini harus berada di bawah nilai threshold

yang merupakan nilai maksimum drop call yang diperbolehkan yaitu 2 %.

Rumus untuk menghitung DCR yaitu sebagai berikut:

( )

Dimana:

Jumlah Drop Call = Jumlah panggilan terputus.

Jumlah Call Attempt = Jumlah upaya panggilan.

c. HOSR (Handover Success Rate) adalah persentase tingkat keberhasilan

proses perpindahan sel pada MS selama melakukan percakapan secara mobile

tanpa terjadi pemutusan hubungan panggilan. Untuk perhitungan HOSR

diperoleh dengan rumus:

( )

Atau

( )

Dimana:

Handover Success = Jumlah perpindahan sel yang berhasil.

Handover Attempt = Jumlah upaya perpindahan sel.

d. Rx Level merupakan tingkat kuat level sinyal penerima di MS (rentang

dalam minus dBm), semakin kecil nilainya semakin lemah sinyalnya.


23

Pengukuran Rx Level dapat digunakan untuk memverivikasi cakupan site ke

site BS (Base Station) yang dipilih. Berikut pada gambar 6 merupakan skala

dari Rx Level.

Gambar 6. Skala Rx Level

Untuk mengetahui persentase coverage sinyal dengan menggunakan formula,

sebagai berikut:

e. Rx Quality merupakan tingkat kualitas sinyal penerima di MS (rentang skala

0-7), makin besar nilainya semakin jelek kualitas sinyalnya. Berikut tampilan

skala Rx Quality yang dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Skala Rx Quality

Untuk mengetahui persentase quality sinyal dengan menggunakan formula,

sebagai berikut:
BAB III

METODOLOGI PENGAMBILAN DATA

3.1 Waktu dan Lokasi Pengambilan Data

Waktu pengambilan data dengan metode drive test dilakukan pada tanggal

27 Februari 2020 - 21 maret 2020 di Kota Cimahi, operator yang dipilih adalah

operator Telkomsel.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengukuran drive test pada teknologi GSM (Global System for Mobile

Communication) yang dilakukan di Kota Cimahi yaitu dengan mode pengukuran

dedicated mode, menggunakan nemo handy, lalu data yang didapat dari drive test

akan diolah dengan bantuan software nemo analyze, pada software ini parameter

akan diatur sesuai dengan pembahasan yang diangkatkan, yaitu parameter Rx

Level, Rx Quality dan parameter KPI (Key Performance Indicator), yang setelah

itu akan diekspor ke software mapinfo untuk melihat kualitas dan kekuatan sinyal

GSM didaerah Cimahi.

Sebelum melakukan penelitian, penulis harus membuat flowchart sistem

kerja dalam melakukan penelitian ini, seperti yang terlihat pada gambar 8.

Gambar tersebut menjelaskan bahwa tahap pertama yang dilakukan yaitu,

mempelajari teori-teori melalui buku-buku, jurnal-jurnal dan media internet

sebagai acuan agar dapat menunjang dasar teori pada permasalahan yang akan

dibahas, setelah itu melakukan pengambilan data atau pengecekan jaringan GSM

dengan metode drive test dedicated mode, sesuai parameter yang diinginkan

seperti Rx Level, Rx Quality, Call Attempt, Call Attempt Failure, Call Dropped,

Call Success, Handover Attempt, Handover Failure, Handover Success, agar

24
25

dapat melakukan perhitungan data Rx Level, Rx Quality, CSSR (Call Setup

Success Rate), DCR (Drop Call Rate) dan HOSR (Handover Success Rate)

sehingga data tersebut dapat dianalisa dan disimpulkan penyebab dominan dari

drop call yang terjadi di Kota Cimahi untuk operator Telkomsel.

Gambar 8. Flowchart Kerja Penelitian

3.3 Standar Kualitas dan Kekuatan Sinyal 2G

Standar kualitas dan kekuatan sinyal 2G pada operator Telkomsel

ditetapkan oleh PT Telekomunikasi Selular dengan mengacu pada KPI

Internasional Telecommunication Union (ITU).


26

3.3.1 Rx Level

Rx Level merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur kuat

sinyal yang diterima oleh MS (Mobile Station) dalam satuan dBm. Semakin kecil

nilai Rx Level (semakin besar minus dBm pada Rx Level) maka semakin lemah

kekuatan sinyal penerimaan pada MS. Skala -70 dBm s.d. -95 dBm ( ≥ -70 dBm

sangat baik, ≥ -85 s.d. -70 baik, ≥ -95 s.d. -85 kurang baik, dan < -95 sangat tidak

baik), seperti gambar 9.

Gambar 9. Range Rx Level

3.3.2 Rx Quality

Rx Quality merupakan parameter yang menunjukkan kualitas sinyal yang

diterima oleh MS dalam satuan dB. Skala ≥ 0 dB s.d ≤ 2 dB sangat baik, > 2 dB

s.d ≤ 4 dB baik, > 4 s.d. ≤ 6 kurang baik, dan > 6 sangat tidak baik, seperti gambar

10.

Gambar 10. Range Rx Quality


27

3.4 Preparation

Pada tahap pertama, penulis mempersiapkan aplikasi yang akan digunakan

seperti nemo analyze, mapinfo dan data logfile yang telah didapatkan oleh team

drive test PT Immobi Solusi Prima. Mode logfile yang akan diolah yaitu dedicated

mode yang mengukur kualitas dan kekuatan sinyal yang diterima MS dalam

keadaan voice (melakukan panggilan) pada jaringan 2G operator Telkomsel di

Kota Cimahi, dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Logfile Dedicated Mode

3.5 Langkah-langkah Mengolah Logfile di Nemo Analyze

Logfile yang telah didapatkan oleh team drive test PT Immobi Solusi

Prima akan diolah menggunakan software nemo analyze. Berikut langkah-langkah

dalam mengolah data hasil drive test menggunakan software nemo analyze.

a. Buka aplikasi nemo analyze pada laptop dengan menekan open, seperti

gambar 12.
28

Gambar 12. Membuka Nemo Analyze

b. Masukkan logfile hasil drive test dengan menekan measurement setelah itu

mencari letak folder logfile lalu tekan open. Dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13. Memasukkan Logfile

c. Kemudian menunggu logfile diupload ke nemo analyze, bisa dilihat pada

kolom activity, yang terlihat pada gambar 14.


29

Gambar 14. Tampilan Kolom Activity

d. Setelah itu kelompokkan logfile drive test, dengan menekan organize pada

menu bar, lalu blok logfile tersebut kemudian klik kanan pada mouse, pilih

add joined measurement dan diberi label sesuai yang diinginkan. Dapat

dilihat pada gambar 15.

Gambar 15. Mengelompokkan Logfile

e. Selanjutnya tampilkan Actual Route (rute setelah melakukan drive test)

dengan cara menyorot logfile tersebut kearah workbook lalu pilih map,

tekan ok tampilannya akan terlihat seperti gambar 16. Lalu tampilan

Actual Route dapat terlihat pada gambar 17.


30

Gambar 16. Cara Menampilkan Actual Route

Gambar 17. Tampilan Actual Route

f. Lalu tampilkan parameter Rx Level dengan cara klik 2x pada label “2G

Voice Tsel Cimahi” lalu atur pada tampilan properties sesuai dengan

gambar 18. Setelah mengikuti langkah tersebut maka tampilan parameter

Rx Level akan terlihat pada gambar 19.


31

Gambar 18. Mengatur Tampilan Rx Level

Gambar 19. Tampilan Parameter Rx Level


32

g. Setelah itu ekspor logfile ke mapinfo, tujuannya untuk melihat skala

parameter kualitas dan kekuatan sinyal 2G pada daerah Cimahi, dengan

cara klik kanan pada label “2G Voice Tsel Cimahi” pilih Exsport Data to

MapInfo Tab-File seperti gambar 20.

Gambar 20. Ekspor Logfile ke Mapinfo

h. Langkah yang sama dapat dilakukan untuk menampilkan parameter Rx

Quality.

i. Kemudian tampilkan event drop call dengan mengetikkan call dropped

pada kolom search yang berada pada bagian “Parameter”, lalu tekan call

dropped dan sorot ke jendela “Events”, lalu tekan finish, langkah tersebut

dapat dilihat pada gambar 21. Maka tampilan call dropped terlihat pada

gambar 22.
33

Gambar 21. Cara Menampilkan Call Dropped

Gambar 22. Tampilan Call Dropped

j. Setelah itu ekspor call dropped ke mapinfo dengan cara klik kanan pada

label “Call Dropped”, pilih Exsport Data to MapInfo Tab-File, seperti

gambar 23.
34

Gambar 23. Ekspor Call Dropped ke Mapinfo

k. Selanjutnya ketik call attempt, pada kolom search yang berada pada

bagian “Parameter”, lalu tekan call attempt dan sorot ke jendela “Events”,

lalu tekan finish maka tampilan call attempt terlihat pada gambar 24,

langkah yang sama dapat dilakukan untuk menampilkan call attempt

failure (gambar 25), handover attempt (gambar 26), handover failure

(gambar 27) dan handover success (gambar 28).

Gambar 24. Call Attempt


35

Gambar 25. Call Attempt Failure

Gambar 26. Handover Attempt

Gambar 27. Handover failure


36

Gambar 28. Handover Success

l. Untuk menampilkan call success pada nemo analyze, ketik call connected

pada kolom search yang berada pada bagian “Parameter”, lalu klik 2x,

tampilannya akan terlihat seperti gambar 29.

Gambar 29. Call Success

3.6 Pengolahan Logfile Drive Test pada MapInfo

Pada pelaksanaan tugas akhir ini, kegunaan software mapinfo bagi penulis

yaitu untuk melihat kualitas, kekuatan sinyal GSM dan melihat banyaknya drop

call jaringan GSM yang terjadi di Kota Cimahi pada operator Telkomsel. Berikut
37

langkah-langkah untuk mengolahan logfile drive test yang telah di eksport dari

nemo analyze ke mapinfo:

a. Buka aplikasi mapinfo pada laptop dengan menekan open, seperti gambar

30.

Gambar 30. Membuka Mapinfo

b. Cara memasukkan tabfile ke mapinfo dengan menekan open a table seperti

gambar 31, kemudian pilih file yang akan dimasukkan ke mapinfo lalu klik

open, langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 32.

Gambar 31. Cara Memasukkan Tabfile ke Mapinfo (1)


38

Gambar 32. Cara Memasukkan Tabfile ke Mapinfo (2)

c. Kemudian tampilkan peta pada mapinfo, dengan menekan file > open >

klik peta “ESRI_World_Street_Map”, maka tampilan peta akan terlihat

seperti gambar 33.

Gambar 33. Tampilan Peta Mapinfo

d. Setelah itu mengatur skala / range untuk parameter Rx Level, seperti

gambar 34.
39

Gambar 34. Cara Mengatur Skala Rx Level

Pada gambar di atas dapat dilihat cara mengatur legend / skala untuk

parameter Rx Level, langkah-langkahnya seperti berikut: tekan map > pilih


40

create thematic map > type ranges > klik Protel RxLevel, lalu next, setelah

itu atur sesuai point 6 > atur range skala sesuai parameternya, klik ok.

e. Menampilkan legend pada peta di mapinfo. Langkah-langkahnya dapat

dilihat pada gambar 35, yaitu pilih tools, lalu thematic legend manager,

setelah itu klik embed thematic legend. Hasilnya akan terlihat pada gambar

36.

Gambar 35. Cara Menampilkan Skala Rx Level

Gambar 36. Tampilan Skala Rx Level

f. Langkah yang sama dapat dilakukan untuk menampilkan parameter Rx

Quality.

g. Langkah untuk menampilkan drop call seperti berikut: tekan map > pilih

create thematic map > type individual > klik protel event, lalu next, setelah
41

itu atur sesuai point 6 > klik ok, seperti gambar 37, hasilnya akan terlihat

digambar 38.

Gambar 37. Langkah Menampilkan Drop Call


42

Gambar 38. Tampilan Drop Call


BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini dilakukan analisa data dari hasil pengukuran saat melakukan

pengambilan data dengan metode drive test dedicated mode untuk mengetahui

kekuatan, kualitas dan performansi jaringan 2G operator Telkomsel terhadap drop

call yang terjadi di Kota Cimahi, sesuai dengan parameter yang diukur seperti Rx

Level, Rx Quality, Call Attempt, Call Attempt Failure, Call Dropped, Call

Success, Handover Attempt, Handover Failure, Handover Success, agar dapat

melakukan perhitungan data menggunakan rumus Key Performance Indicator

(KPI) seperti, CSSR (Call Setup Success Rate), DCR (Drop Call Rate) dan HOSR

(Handover Success Rate) dan mengetahui penyebab dominan dari drop call yang

terjadi pada jaringan GSM operator Telkomsel di Kota Cimahi.

4.1 Hasil Pengukuran dan Perhitungan

Setelah melakukan drive test, data hasil yang berbentuk logfile akan di

plotting ke nemo analyze. Untuk pengukuran parameter Call Attempt, Call

Attempt Failure, Call Success, Handover Attempt, Handover Failure, Handover

Succes akan ditampilkan pada software nemo analyze dan untuk parameter Rx

Level, Rx Quality, Call Dropped akan ditampilkan pada software mapinfo.

43
44

4.1.1 Hasil pengukuran dan perhitungan Rx Level

Gambar 39. Hasil Pengukuran Rx Level

Pada gambar 39 merupakan tampilan dari hasil pengukuran untuk

parameter Rx Level operator Telkomsel di Kota Cimahi, dari gambar tersebut

parameter Rx Level didominasasi oleh indikator berwarna biru (kategori sangat

baik dengan besar skala -70 dBm sampai 0 dBm) dan indikator berwarna hijau

(kategori baik dengan besar skala -85 dBm sampai -70 dBm).

Tabel 1. Total sampel pada masing-masing warna Rx Level

Skala Rx Level (dBm) Total Sampel

-70 hingga 0 173.806

-85 hingga -70 144.349

-95 hingga -85 3.260

-150 hingga -95 94

Tabel 1 merupakan tampilan jumlah sampel yang dihasilkan oleh masing-

masing indikator warna, yang berguna untuk mencari seberapa besar nilai atau

persentase parameter Rx Level, apakah sudah memenuhi standar KPI atau belum.
45

Batas standar KPI yang harus dipenuhi untuk parameter Rx Level adalah >= 95

%, dengan batas skala -85 dBm sampai 0 dBm (ditandai dengan warna biru dan

hijau). Untuk mengetahui persentase coverage sinyal dengan menggunakan

formula, sebagai berikut:

Nilai Rx Level yang didapatkan untuk operator Telkomsel di Kota Cimahi yaitu

sebesar 98.96 % berarti nilai tersebut sudah memenuhi standar KPI yang

dibutuhkan.

4.1.2 Hasil pengukuran dan perhitungan Rx Quality

Gambar 40. Hasil Pengukuran Rx Quality

Pada gambar 40 merupakan tampilan dari hasil pengukuran untuk

parameter Rx Quality operator Telkomsel di Kota Cimahi, dari gambar tersebut

parameter Rx Quality tidak didominasasi oleh indikator warna tertentu. Untuk

kualitas sinyal kategori sangat baik ditandai dengan warna biru (0 dB sampai 2
46

dB), kategori baik ditandai dengan warna hijau (2 dB sampai 4 dB), kategori

kurang baik ditandai dengan warna kuning (4 dB sampai 6 dB), kategori sangat

tidak baik ditandai dengan warna merah (6 dB sampai 10 dB).

Tabel 2. Total sampel pada masing-masing warna Rx Quality

Skala Rx Quality (dB) Total Sampel

0 hingga 2 25.127

2 hingga 4 42.213

4 hingga 6 31.747

6 hingga 10 20.893

Tabel 2 merupakan tampilan jumlah sampel yang dihasilkan oleh masing-

masing indikator warna, yang berguna untuk mencari seberapa besar nilai atau

persentase parameter Rx Quality, apakah sudah memenuhi standar KPI atau

belum. Batas standar KPI yang harus dipenuhi untuk parameter Rx Quality adalah

>= 95 %, dengan batas skala 0 dB hingga 4 dB (ditandai dengan warna biru dan

hijau). Untuk mengetahui persentase quality sinyal dengan menggunakan

formula, sebagai berikut:

Nilai Rx Quality yang didapatkan untuk operator Telkomsel di Kota Cimahi yaitu

sebesar 56.13 % berarti nilai tersebut masih jauh di bawah standar KPI yang

dibutuhkan, dari data yang dihasilkan pada wilayah Kota Cimahi belum semua

spot yang berada pada kondisi aman atau kualitas sinyal yang baik.
47

4.1.3 Hasil pengukuran Call Dropped

Gambar 41. Hasil Pengukuran Call Dropped

Pada gambar 41 terdapat 4 titik Call Drop yang terjadi di Kota Cimahi untuk

jaringan 2G operator Telkomsel.

4.1.4 Hasil pengukuran Call Attempt

Gambar 42. Hasil Pengukuran Call Attempt

Pada gambar 42 terdapat 938 titik Call Attempt yang terjadi di Kota Cimahi untuk

jaringan 2G operator Telkomsel.


48

4.1.5 Hasil pengukuran Call Attempt Failure

Gambar 43. Hasil Pengukuran Call Attempt Failure

Pada gambar 43 terdapat 49 titik Call Attempt Failure yang terjadi di Kota Cimahi

untuk jaringan 2G operator Telkomsel.

4.1.6 Hasil pengukuran Handover Attempt

Gambar 44. Hasil Pengukuran Handover Attempt

Pada gambar 44 terdapat 1.009 titik Handover Attempt yang terjadi di Kota

Cimahi untuk jaringan 2G operator Telkomsel.


49

4.1.7 Hasil pengukuran Handover Failure

Gambar 45. Hasil Pengukuran Handover Failure

Pada gambar 45 terdapat 24 titik Handover Failure yang terjadi di Kota Cimahi

untuk jaringan 2G operator Telkomsel.

4.1.8 Hasil pengukuran Handover Success

Gambar 46. Hasil Pengukuran Handover Success

Pada gambar 46 terdapat 985 titik Handover Success yang terjadi di Kota Cimahi

untuk jaringan 2G operator Telkomsel.


50

4.1.9 Hasil pengukuran Call Success

Gambar 47. Hasil Pengukuran Call Success

Pada gambar 47 terdapat 889 titik Call Success yang terjadi di Kota Cimahi untuk

jaringan 2G operator Telkomsel.

Tabel 3. Event

Event Jumlah

Call Attempt 938

Call Attempt Failure 49

Call Dropped 4

Call Success 889

Handover Attempt 1.009

Handover Failure 24

Handover Success 985

Data pada tabel 3 adalah parameter event yang terjadi selama pengambilan data

drive test di Kota Cimahi yang diolah pada software nemo analyze ataupun

mapinfo, data tersebut berguna untuk mencari perhitungan menggunakan rumus


51

atau formula Key Performance Indicator (KPI) seperti, CSSR (Call Setup Success

Rate), DCR (Drop Call Rate) dan HOSR (Handover Success Rate).

a. CSSR (Call Setup Success Rate) adalah persentase tingkat keberhasilan saat

melakukan setup panggilan sehingga diperoleh kanal yang dipergunakan

pada saat awal signaling. Pada perhitungan CSSR menggunakan rumusan

sebagai berikut:

( )

( )

Dimana:

Total Number of Successful Setup = Total panggilan yang sukses.

Total Number of Calls Attempt = Total upaya panggilan.

Dari perhitungan diatas didapatkan nilai tingkat keberhasilan saat melakukan

panggilan yaitu sebesar 94.77 %.

b. Selanjutnya untuk perhitungan DCR (Drop Call Rate) yaitu kondisi dimana

terjadinya suatu panggilan yang sedang berlangsung, terputus sebelum

panggilan tersebut selesai. Persentase DCR yang didapat yaitu sebesar 0.42

%, nilai tersebut sudah mencapai standar KPI dengan nilai maksimum drop

call yang diperbolehkan yaitu maksimal 2 % sehingga dapat dikatakan bahwa

pelayanan panggilan operator Telkomsel dapat dikatakan baik pada wilayah

Kota Cimahi.

Perhitungan DCR menggunakan rumus sebagai berikut:

( )
52

( )

Dimana:

Jumlah Drop Call = Jumlah panggilan terputus.

Jumlah Call Attempt = Jumlah upaya panggilan.

c. HOSR (Handover Success Rate) adalah persentase tingkat keberhasilan

proses perpindahan sel pada MS selama melakukan percakapan secara mobile

tanpa terjadi pemutusan hubungan panggilan. Untuk perhitungan HOSR

diperoleh dengan rumus:

( )

( )

Dimana:

Handover Success = Jumlah perpindahan sel yang berhasil.

Handover Attempt = Jumlah upaya perpindahan sel.

Dari perhitungan diatas didapatkan nilai HOSR yaitu sebesar 97.62 %.


53

4.2 Analisa Drop Call

4.2.1 Analisa Drop Call dititik pertama

Gambar 48. Tampilan titik Drop Call 1 dan Cell ID

Gambar 49. Jarak titik Drop Call 1 ketitik Handover Attempt terdekat
54

Gambar 50. Jarak titik Drop Call 1 ketitik Handover Success terdekat

Gambar 51. Jarak titik Drop Call 1 ketitik Handover Failure terdekat

Gambar 52. Jarak titik Drop Call 1 ketitik Call Attempt terdekat
55

Gambar 53. Jarak titik Drop Call 1 ketitik Call Success terdekat

Gambar 54. Tampilan Drop Call 1 dengan Rx Quality

Pada gambar 48 adalah tampilan titik drop call 1 dan cell id menggunakan

aplikasi nemo analyze, dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa di area yang

terjadinya drop call di serving oleh satu cell yaitu cell id 40106, maka dapat

diketahui penyebab drop call dititik pertama bukan karena pilot pollution.

Selanjutnya untuk gambar 49, gambar 50 adalah tampilan jarak titik drop call 1

ketitik handover attempt dan titik handover success terdekat yaitu sepanjang 59

meter, sedangkan untuk gambar 51 adalah tampilan jarak titik drop call 1 ketitik
56

handover failure terdekat yaitu sepanjang 720 meter, maka dapat diketahui pada

titik drop call 1 tidak disebabkan oleh handover failure, karena pada titik yang

sama, handover attempt menghasilkan handover yang success, dan untuk titik

handover failure jaraknya terlalu jauh dari titik drop call pertama. Untuk gambar

52 adalah tampilan jarak titik drop call 1 ketitik call attempt terdekat, yaitu

sepanjang 65 meter, pada gambar tersebut terjadi proses upaya panggilan dan

selama upaya panggilan tersebut berjalan, maka telah menghasilkan panggilan

yang sukses yang berada pada jarak 15 meter sebelum dititik terjadinya drop call

pertama (dapat dilihat pada gambar 53), proses panggilan yang berlangsung

terjadi secara mobile atau berjalan, sehingga pada proses mobile tersebut terjadi

pemutusan panggilan / drop call yang disebabkan karena kualitas sinyal dititik

terjadinya drop call semakin lemah yang didominasi oleh indikator berwarna

merah (range 6 dB hingga 10 dB) data tersebut dapat dilihat pada gambar 54.

4.2.2 Analisa Drop Call dititik kedua

Gambar 55. Tampilan titik Drop Call 2 dan Cell ID


57

Gambar 56. Jarak titik Drop Call 2 ketitik Handover Attempt terdekat

Gambar 57. Jarak titik Drop Call 2 ketitik Handover Success terdekat

Gambar 58. Jarak titik Drop Call 2 ketitik Handover Failure terdekat
58

Gambar 59. Jarak titik Drop Call 2 ketitik Call Attempt terdekat

Gambar 60. Jarak titik Drop Call 2 ketitik Call Success terdekat

Gambar 61. Tampilan Drop Call 2 dengan Rx Quality


59

Pada gambar 55 adalah titik drop call 2 dan cell id menggunakan aplikasi

nemo analyze, dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa di area yang terjadinya

drop call di serving oleh beberapa cell yaitu cell id 52535, cell id 40702 dan cell

id 51345, karena terdapat 3 cell id yang berdekatan dengan titik drop call kedua,

User Equipment (UE) yang berada di area tersebut dapat di serving oleh ketiga

cell id ini, dengan daya terima Rx Level yang sama-sama kuat dan tidak ada yang

dominan untuk meng-serving UE, sehingga terjadinya interferensi yang

mengakibatkan terputusnya panggilan pada area itu. Selanjutnya untuk gambar

56, gambar 57 adalah tampilan jarak titik drop call 2 ketitik handover attempt dan

ketitik handover success terdekat yaitu sepanjang 16 meter, sedangkan untuk

gambar 58 adalah tampilan jarak titik drop call 2 ketitik handover failure terdekat

yaitu sepanjang 868 meter, maka dapat diketahui pada titik drop call 2 tidak

disebabkan oleh handover failure, karena pada titik yang sama, handover attempt

menghasilkan handover yang success, dan untuk titik handover failure jaraknya

terlalu jauh dari titik drop call kedua. Untuk gambar 59 dan 60 adalah tampilan

jarak titik drop call 2 ketitik call attempt dan ketitik call success terdekat yaitu

sepanjang 9 meter, karena pada titik yang sama terjadi upaya panggilan dan

menghasilkan panggilan yang sukses, walaupun jarak titik call success dengan

titik drop call cukup dekat, hal ini bisa terjadi karena titik call success hanya di

serving oleh satu cell yaitu cell id 40702 sedangkan untuk titik drop call kedua di

serving oleh beberapa cell id, hal ini juga merupakan bukti penyebab terjadinya

drop call dititik kedua yaitu karena pilot pollution. Selanjutnya untuk gambar 61

dapat terlihat kualitas sinyal pada area disekitar titik drop call 2 berada
60

diindikator merah (range 6 dB sampai 10 dB), lemahnya quality di area ini juga

disebabkan karena pengaruh pilot pollution.

4.2.3 Analisa Drop Call dititik ketiga

Gambar 62. Tampilan titik Drop Call 3 dan Cell ID

Gambar 63. Jarak titik Drop Call 3 ketitik Handover Attempt terdekat
61

Gambar 64. Jarak titik Drop Call 3 ketitik Handover Success terdekat

Gambar 65. Jarak titik Drop Call 3 ketitik Handover Failure terdekat

Gambar 66. Jarak titik Drop Call 3 ketitik Call Attempt terdekat
62

Gambar 67. Jarak titik Drop Call 3 ketitik Call Success terdekat

Gambar 68. Tampilan Drop Call 3 dengan Rx Quality

Pada gambar 62 adalah tampilan titik drop call 3 dan cell id menggunakan

aplikasi nemo analyze, dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa dititik terjadinya

drop call 3 di serving oleh satu cell yaitu cell id 40414, maka dapat diketahui

penyebab drop call dititik kedua bukan karena pilot pollution. Selanjutnya untuk

gambar 63 dan gambar 64 adalah tampilan jarak titik drop call 3 ketitik handover

attempt dan ketitik handover success terdekat yaitu sepanjang 112 meter,

sedangkan untuk gambar 65 adalah tampilan jarak titik drop call 3 ketitik

handover failure terdekat yaitu sepanjang 914 meter, maka dapat diketahui pada
63

titik drop call 3 tidak disebabkan oleh handover failure, karena pada proses

terjadinya handover attempt pada titik tersebut, telah menghasilkan handover

yang success, dan tidak ada handover failure yang berada dijarak yang lebih

dekat dari titik handover yang success ketitik drop call ketiga. Untuk gambar 66

adalah tampilan jarak titik drop call 3 ketitik call attempt terdekat, yaitu

sepanjang 17 meter, dari gambar itu, terjadi proses upaya panggilan dan selama

upaya panggilan tersebut berjalan, maka telah menghasilkan panggilan yang

sukses (dapat dilihat pada gambar 67), titik panggilan yang sukses tersebut berada

pada titik yang sama dengan upaya panggilan yang dilakukan, dan untuk proses

panggilan yang berlangsung terjadi secara mobile atau melakukan pergerakan,

sehingga pada proses mobile tersebut terjadi pemutusan panggilan / drop call

yang disebabkan karena kualitas sinyal dititik terjadinya drop call 3 semakin

lemah yang didominasi oleh indikator berwarna merah (range 6 dB hingga 10 dB)

data tersebut dapat dilihat pada gambar 68.

4.2.3 Analisa Drop Call dititik keempat

Gambar 69. Tampilan titik Drop Call 4 dan Cell ID


64

Gambar 70. Jarak titik Drop Call 4 ketitik Handover Attempt terdekat

Gambar 71. Jarak titik Drop Call 4 ketitik Handover Success terdekat

Gambar 72. Jarak titik Drop Call 4 ketitik Handover Failure terdekat
65

Gambar 73. Jarak titik Drop Call 4 ketitik Call Attempt terdekat

Gambar 74. Jarak titik Drop Call 4 ketitik Call Success terdekat

Gambar 75. Tampilan Drop Call 4 dengan Rx Quality


66

Pada gambar 69 adalah tampilan titik drop call 4 dan cell id menggunakan

aplikasi nemo analyze, dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa dititik terjadinya

drop call 4 terdapat dua cell id yaitu cell id 41596 dan cell id 52375, pada gambar

69 ini juga terlihat cell id 41596 dan cell id 52375 tidak ada yang melewati daerah

jangkauan coverage sinyal dimasing-masing koordinat yang terdapat pada cell-

cell tersebut, maka dapat diketahui penyebab drop call dititik keempat bukan

karena pilot pollution. Selanjutnya untuk gambar 70 dan gambar 71 adalah

tampilan jarak titik drop call 4 ketitik handover attempt dan ketitik handover

success terdekat yaitu sepanjang 275 meter, sedangkan untuk gambar 72 adalah

tampilan jarak titik drop call 4 ketitik handover failure terdekat yaitu sepanjang

515 meter, maka dapat diketahui pada titik drop call 4 tidak disebabkan oleh

handover failure, karena pada proses terjadinya handover attempt pada titik

tersebut, telah menghasilkan handover yang success, dan tidak ada handover

failure yang berada dijarak yang lebih dekat dari titik handover yang success

ketitik drop call keempat. Untuk gambar 73 adalah tampilan jarak titik drop call 4

ketitik call attempt terdekat, yaitu sepanjang 39 meter, selama proses upaya

panggilan tersebut berlangsung secara mobile atau melakukan pergerakan, terjadi

pemutusan panggilan / drop call yang disebabkan karena kualitas sinyal dititik

tersebut semakin lemah yang didominasi oleh indikator berwarna merah (range 6

dB hingga 10 dB) data tersebut dapat dilihat pada gambar 75. Proses upaya

panggilan selalu berlangsung sehingga pada jarak 71 meter dari titik drop call

keempat menghasilkan panggilan yang sukses (dapat dilihat pada gambar 74),

karena pada titik panggilan yang sukses kualitas sinyal sudah membaik ditandai

dengan indikator berwarna biru (range 0 dB hingga 2 dB).


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari penulisan tugas akhir yang berjudul Pengecekan Drop Call

Berdasarkan Hasil Drive Test Pada Operator Telkomsel di Kota Cimahi, maka

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengecekan drop call pada jaringan 2G operator Telkomsel di Kota Cimahi

dengan metode drive test, yang harus dilakukan adalah mengolah logfile hasil

drive test dalam keadaan dedicated mode dengan mengatur parameter kualitas

(Rx Quality), kekuatan (Rx Level) dan performansi jaringan 2G pada

software nemo analyze setelah itu diekspor ke software mapinfo.

2. Nilai persentase kekuatan sinyal Rx Level dalam keadaan sangat baik yaitu

98.96 % berarti nilai tersebut sudah memenuhi standar KPI yang dibutuhkan

yaitu sebesar >= 95 %, sedangkan nilai persentase kualitas sinyal Rx Quality

yaitu 56.13 % berarti masih jauh di bawah standar KPI yang dibutuhkan yaitu

sebesar >= 95 %. Nilai persentase untuk CSSR sebesar 94.77 %. Selanjutnya

persentase DCR sebesar 0.42 %, nilai tersebut sudah mencapai standar KPI

dengan nilai maksimum drop call yang diperbolehkan yaitu sebesar 2 % dan

untuk persentase HOSR didapatkan sebesar 97.62 %.

3. Untuk drop call pertama, drop call ketiga dan drop call keempat terjadi

akibat bad quality karena pada titik area terjadinya drop call tersebut,

kualitas sinyal (Rx Quality) semakin melemah, yang berada diskala 6 dB

hingga 10 dB, sedangkan untuk drop call kedua terjadi akibat pilot pollution

karena pada titik area terjadinya drop call ini, di serving oleh beberapa cell

67
68

yaitu cell id 52535, cell id 40702, cell id 51345, yang mengakibatkan User

Equipment (UE) yang berada di area tersebut tidak di serving oleh daya

terima Rx Level yang lebih dominan, sehingga terjadinya pemutusan

panggilan pada area tersebut.

5.2 Saran

1. Tugas akhir ini dapat disempurnakan dengan menambahkan cara dan

langkah-langkah untuk optimasi, karena masih terdapat parameter Rx Quality

yang belum memenuhi standar KPI.

2. Untuk area yang masih mengalami drop call, diharapkan dapat segera diatasi

oleh pihak operator Telkomsel, agar masyarakat di daerah tersebut dapat

mengakses komunikasi selular dengan baik untuk teknologi 2G ini.


DAFTAR PUSTAKA

[1] Giovanni, Dwi. 2018. Makalah Selular Arsitektur 2G. Institut Teknologi
Telekom Purwokerto, (Online), (https://dwigiovanni.student.ittelkom-
pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/349/2018/03/Dwi-
Giovanni_15101047_S1-TT-03A_MAKALAH_Arsitektur-2G.pdf,
diakses 19 Juli 2020).

[2] Hairurrahimin. 2017. Analisis Drop Call dengan Metode Long Call Dual
Mode di Kota Pontianak. Jurnal Jurusan Teknik Elektro Universitas
Tanjungpura Pontianak, (online),
(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jteuntan/article/viewFile/20673/1686
5, diakses 20 Juli 2020).

[3] Nur, Hasanah. 2010. Perkembangan Teknologi Komunikasi Seluler Global


System for Mobile Communication (GSM). Jurnal Elektronika
Telekomunikasi dan Computer Universitas Negeri Makassar, (Online),
(http://eprints.unm.ac.id/1852/1/Jurnal%20JETC%20Vol.%204%20No.
%202%20Juni%202010.pdf, diakses 19 Juli 2020).

[4] Putri, Hasanah dan Tri Nopiani. 2016. Penanganan Blok Call dan Drop Call
Pada Jaringan UMTS Berdasarkan Pengukuran Parameter Accessbility,
Coverage And Quality. Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan
Universitas Telkom, (Online),
(https://media.neliti.com/media/publications/195482-ID-penanganan-
block-call-dan-drop-call-pada.pdf, diakses 19 Juli 2020).

[5] Rakhmad, Fendy Yulian. 2012. Drive Test GSM Pada Penanganan Costumer
Complaint PT Nexwave Regional Jawa Tengah-Yogyakarta Devisi
HCPT (Three) Semarang. (Online),
(https://fdokumen.com/document/makalah-seminar-kerja-praktek-drive-
test-gsm-pada-membatasi-permasalahan-pada.html, diakses 20 Juli
2020).

[6] Wardhana, Lingga. 2011. 2G/3G RF Planning and Optimization for


Consultant (plus introduction to 4G). Jakarta: www.nulisbuku.com.

[7] Wardhana, Lingga. 2013. “Training Material 2G RF Planning for Network


Optimization”. Dipresentasikan pada 11-12 May, Jakarta.

[8] Www.immobisp.com diakses 20 Juli 2020.

69
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. SAAT PLOTTING LOGFILE DRIVE TEST

70
71

LAMPIRAN 2. DATA LEGEND DAN LOGFILE DRIVE TEST PT. IMMOBI

SOLUSI PRIMA

Anda mungkin juga menyukai