Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ISK

Nama : Oktopiani

A. Definisi
Infeksi saluran kencing (Isk) Infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme
di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal atau kandung kemih tidak
mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain (Nurharis huda, 2013).

B. Etiologi
1. Mikroorganisme yang menyebabkan infeksi saluran kemih ( E-coli, Pseudomnas,
Prosteus, Entrobaster, Stnapllocour).
2. Sisa urin pada kandung kemih yang meningkat
3. Mobilisasi yang menurun
4. Nutrisi yang kurang baik
5. Adanya hambatan pada aliran urin

C. Manifestasi klinis
1. Anyang-anyangan atau rasa ingin buang air kecil
2. Sering kencing, atau sering kesakitan Ketika kencing air kencing bisa berwarna putih
3. Warna air kencing pekat/kental seperti air the
4. Nyeri pada pinggang
5. Peradangan kronis pada kandung kemih

D. Penatalaksanaan
1. Pemberian Agens antibacterial yang secara efektif menghilangkan bakteri dari tractus
urinarius
2. Variasi vrogram pengobatan telah mengobati infeksi saluran kemih
3. Penggunaan medikasi mmencakup suspiroxasol, sulfameroxaboic
4. Pemberian anti mikrobal jangka Panjang menurunkan resiko kekambuhan infeksi
E. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium (Urinalis dan sursum)
2. Pengukuran berat derajat obstruksi
3. Pemeriksaan lain
- Bno
- Trans abdominal usg

F. Patofisiologi
Isk terjadi karena infeksi berkembang biaknya bakteri dan mikroorgansme di
dalam kandung kemih. Terjadi hipertropi, kemudian terjadi obstruksi aliran kemih, yang
menyebabkan penimbunan cairan pada civis ureter, terjadinya atropi hebat, timbunan isk.
Terjadinya penurunan aktivitas menyebabkan lemah, keletihan dan lesu, kemudian
muncul diagnose ( Intoleransi aktivitas) Adapun distensi kandung kemih yang
memproduksi urin berlebihan kemudian muncul diagnose (Nyeri) Urin yang di
produksimenjadi alkali. Media yang baik untuk menjadi perkembangan bakteri, yang
kemudian dapat merangsang kontraksi kandung kemih untuk berkemi, muncul diagnose
(Inkontensia urin berlebih).
G. Phatway
Prostat hipertropi neoplasma
Penyempitan uretra

Obstruksi aliran kemih proksimal

Penimbunan cairan
Velpis dan Ureter

Atropi hebat
Parenkrim ginjal

ISK

Urin menjadi alkali lemah, kelelahan dan lesu


disentri kantung kemih
yang berlebih
Media yang baik untuk Intoleransi
perkembang biakan bakteri Aktivitas
Nyeri
Sering Berkemih

Merangsang kontraksi
kandung kemih untuk
berkemih

Inkontensia
urine berlebih
H. Daftar Pustaka
- Smetzer,suzzane.c (2012) Buku ajaran keperawatan medical bedah Brunner dan
Suddart, asih Bahasa:edisi 8 JakartaEgs.
- Teddy agus ardaya,suwanto (2013) buku ajaran ilmu penyakit dalam infeksi
saluran kemih edisi 3 jakarta
- Nugroho wahyudi(2013) perawatan gerontic edisi 2 jakartaegs.
Kasus

Ny.A berumur 22 tahun datang ke klinik dengan keluhan sulit menahan buang air kecil, nyeri
saat berkemih dan buang air kecil terlalu sering, klien mengatakan lemas dan letih , klien tampak
pucat dengan hasil pengkajian S: 36,1, N: 88x/menit, Rr: 23x/menit

A. Diagnosa Keperawatan

No Data Fokus Masalah Keperawatan


1 Ds: Nyeri Akut (0078)
- Klien mengatakan nyeri Kategori : Psikologi
saat berkemih Subkategori: Nyeri dan kenyamanan
Do:
- P: Klien mengatakan
nyeri berkemih
- Q: nyeri yang di rasakan
seperti tertekan
- R: nyeri pada area bawah
abdomen
- S: Skala Nyeri 3
- T: Nyeri di rasakan
hilang timbul
2 Ds: Inkontensia urin berlebih (D.0043)
- Klien mengatakan Kategori: Fisiologis
berkemih secara terus Subkategori: eliminasi
menerus
Do:
- S: 36,1
- N: 88x/menit
- Rr: 23x/menit

3 Ds: Intoleransi Aktivitas (D.0036)


- Klien mengatakan lemas Kategori: Fisiologis
dan letih Subkategori: Aktivitas/istirahat
Do:
- Klien tampak pucat

B. Intervensi

No DIAGNOSA KEPERAWATAN SLKI SIKI


1 Ds: Setelah dilakukan - Identifikasi
- Klien mengatakan Tindakan keperawatan skala nyeri
nyeri saat selama lebih dari 1 - Identidikasi
berkemih jam diharapkan nyeri pengetahuan
Do: pada klien teratasi dan
- P: Klien dengan kriteria hasil: keyakinan
mengatakan nyeri 1. Melaporkan tentang nyeri
berkemih nyeri - Identifikasi
- Q: nyeri yang di terkontrol keluhan nyeri
rasakan seperti (menurun) pada kualitas
tertekan 2. Kemampuan hidup
- R: nyeri pada area mengenai - Monitor efek
bawah abdomen onset nyeri samping
- S: Skala Nyeri 3 meningkat kegunaan
T: Nyeri di rasakan hilang timbul 3. Kemampuan obat
mengenai analgetik
penyebab
eruksi
meningkat
4. Dukungan
orang terdekat
meningkat
2 Ds: Setelah dilakukan - Identifikasi
- Klien mengatakan Tindakan keperawatan penyebab
berkemih secara selama 31-45 menit intoleransi
terus menerus diharapkan nyeri pada aktivitas urin
Do: klien teratasi dengan missal
- S: 36,1 kriteria hasil: gangguan
- N: 88x/menit 1. Desakan fungsi
- Rr: 23x/menit berkemih kognitif,
menurun cedera tulang
2. Distensi belakang
kandung - Identifikasi
kemih perasaan dan
menurun presepsi
3. Volum residusi terhadap
urin menurun inkontensi
4. Mengompol urine
menurun

3 Ds: Setelah dilakukan - Identifikasi


- Klien mengatakan Tindakan keperawatan diri tingkat
lemas dan letih selama 16-20menit aktifitas
Do: diharapkan nyeri pada - Identifikasi
- Klien tampak klien teratasi dengan kemampuan
pucat kriteria hasil: dan aktivitas
1. Kemudahan tertentu
melakukan - Identifikasi
aktivitas sumber daya
meningkat untuk
2. Kekuatan aktivitas
tubuh bagian yang
atas meningkat diinginkan
3. Keluhan pada - Identifikasi
klien menurun makna
aktivitas
rutin

C. Implementasi dan evaluasi

No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi


1 Nyeri Akut (0078) - mengidentifikasi S: klien
Kategori : Psikologi skala nyeri mengatakan
Subkategori: Nyeri dan - mengidentidikasi sudah tak nyeri
kenyamanan pengetahuan dan O: klien tampak
keyakinan lebih baik
tentang nyeri A: nyeri teratasi
- mengidentifikasi P: memonitor
keluhan nyeri intake dan
pada kualitas hentikan
hidup intervensi
- Memonitor efek
samping
kegunaan obat
analgetik
2 Inkontensia urin berlebih - mengidentifikasi S: klien
(D.0043) penyebab mengatakan bak
Kategori: Fisiologis intoleransi dapat terkontrol
Subkategori: eliminasi aktivitas urin O: klien tampak
missal gangguan lebih nyaman
fungsi kognitif, A: inkontensia
cedera tulang urin teratasi
belakang P: hentikan
- mengidentifikasi intervensi
perasaan dan
presepsi
terhadap
inkontensi urine

3 Intoleransi Aktivitas - mengidentifikasi S: klien dapat


(D.0036) diri tingkat beraktifitas
Kategori: Fisiologis aktifitas O: klien sudah
Subkategori: - mengidentifikasi membaik
Aktivitas/istirahat kemampuan dan A: intoleransi
aktivitas tertentu aktivitas teratasi
- mengidentifikasi P: hentikan
sumber daya intervensi
untuk aktivitas
yang diinginkan
- mengidentifikasi
makna aktivitas
rutin

Anda mungkin juga menyukai