Anda di halaman 1dari 8

BOOKLET INISIASI MENYUSU DINI ( IMD )

KELOMPOK II
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Pada Persalinan dan BBL
Dosen Pengampu : Retno Wulandari, SST., M.Keb

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Darin Jannah AB202011
Deni Diana W AB202013
Dewi C AB202014
Dewi P AB202015
Dinasty I AB202016
Dwi Fitri AB202017
Dwisetyowati AB202018
Eka L AB202019
Eka P AB202020

Elsa H AB202021

PROGRAM STUDI ALIH KREDIT SARJANA KEBIDANAN


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2021

DAFTAR ISI

INISIASI MENYUSU DINI


IMD

1. Pengertian IMD ………………………………………….. 1


2. Keuntungan IMD…………………………………………. 2
3. Keuntungan lain IMD…………………………………....... 3
4. Yang harus dilakukan dan Dihindari saat IMD………… 3
5. Faktor – factor Pemungkin…………………………………. 4
6. Daftar pustaka……………………………………………… 5
IMD

INISIASI MENYUSU DINI

PENGERTIAN

Inisiasi Menyusu Dini( IMD) adalah


permulaan kegiatan menyusu dalam satu
jam pertama setelah bayi lahir. Inisiasi dini juga bisa diartikan sebagai cara bayi menyusu
satu jam pertama setelah lahir dengan usaha sendiri dengan kata lain menyusu bukan
disusui. Cara bayi melakukan inisiasi menyusui dini ini dinamakan The Breast Crawl atau
merangkak mencari payudara (Maryunani, 2012).

Inisiasi Menyusui Dini adalah proses membiarkan bayi


dengan nalurinya sendiri dapat menyusu segera dalam satu jam
pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit antara bayi
dengan kulit ibunya, bayi dibiarkan setidaknya selama satu jam
di dada ibu, sampai bayi
menyusu sendiri ( Depkes,
2012 ).
KEUNTUNGAN







Keuntungan Lain :

Apa Yang Harus Dilakukan dan Dihindari Pada IMD


DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. Infant and young child feeding. World Health Organization


2011;155(May):p.A3929. Tersedia di: .Kemkes RI. Situasi dn anaalisis ASI eksklusif.
Pusat data dan informasi kemetrian kesehatan republik Indonesia. 2014. Terdapat di
: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
asi.pdf.

2. Kadarzi Paket Modul Kegiatan Inisiasi Dini ( IMD ) dan ASI Eksklusif 6 Bulan
Depkes R.I . 2012.

3. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. RISKESDAS (Riset Kesehatan


Dasar) Tahun 2013, Jakarta. 2013. Terdapat di
http://www.depkes.go.id.resources/download/general/Hasil Riskesdas 2013.pdf.

4. Depkes RI. Juknis SPM Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat. Depkes RI


Ditjen Bina Kesehtan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta. 2004.
Tersedia di : http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/SPM_Gizi.pdf.

5. Kemenkes RI. Materi Penyuluhan Inisiasi Menyusu Dini, Jakarta: Dirjen Bina Gizi
dan KIA. 2014.

6. Fikawati S, Syafiq A. Penyebab kegagalan dan keberhasilan pemberian ASI


Eksklusif. kesmas : National public health journal 2009;4(3):120-131. terdapat
di:http://download.portalgaruda.org/article.php?article=269769&val=7113&title=p
enyebab keberhassilan dan kegagalan praktik pemmberian ASI eksklusif.

7. Arini H. Mengapa ibu harus menyusui. Cetakaan I. Yogyakarta : Flash Books. 2012.

8. Fikawati S, Syafiq A. Kajian implementasi dan kebijakan ASI eksklsif dan IMD di
Indonesia. Makara 2010;14(1):17-24. terdapat di :
http://journal.ui.ac.id/index.phhp/health/articles/view/642/627.

9. Inisiasi menyusu dini plus ASI roesli utami, 2010. https:www.researchhgate.net.

Anda mungkin juga menyukai