Disusun Oleh;
KELOMPOK 1B
1. Julia Ulandari PO.71.20.1.20.048
2. Wanda Dwi Putri PO.71.20.1.20.050
3. Maharani Puspita Sari PO.71.20.1.20.056
4. Fadhilla Elsa Khairani PO.71.20.1.20.065
5. Syeftiana PO.71.20.1.20.073
6. Indri Yuliana Sari PO.71.20.1.20.081
7. Herdin Putra Ramadhan PO.71.20.1.20.087
Dosen pengampu :
Syokumawena, S.Kep, M.Kes
Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas
berkat rahmat dan karunia-nyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik tepat pada waktunya.
Kelompok 1B
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
PEMBAHASAN
Tubuh manusia memiliki lebih dari 200 jenis tulang dan secara garis besar, yang
dikelompokkan ke dalam dua tipe, yaitu rangka aksial dan apendikular. Apa saja
tulang yang tergolong aksial maupun rangka apendikular? Apa pula yang menjadi
fungsi dari tulang-tulang tersebut?
Pada dasarnya, tulang tersusun atas protein kolagen dan mineral kalsium fosfat
yang memiliki sifat saling melengkapi. Kolagen merupakan materi rangka yang
sangat lembut, sedangkan kalsium fosfat sangat keras dan bertugas melindungi
kolagen dari tekanan di luar tulang.
Struktur rangka aksial dan apendikular
Struktur di dalam tulang mirip dengan sarang lebah yang berongga. Kombinasi
ketiganya menghasilkan tulang yang kuat dari luar dan dapat menopang tubuh,
tapi ringan di dalam. Jadi, manusia bisa bergerak dengan fleksibel.
Rangka aksial
1. Tengkorak
Tulang tengkorak pada rangka aksial sendiri terdiri atas 22 tulang yang dibagi
berdasarkan lokasinya, yaitu tulang kranial dan fasial. Tulang kranial (delapan
buah) ialah batok kepala yang melindungi otak, sedangkan tulang fasial (14 buah)
memiliki susunan tulang yang membentuk wajah manusia.Di dalam tulang
tengkorak, tepatnya pada telinga bagian dalam, terdapat tulang auditori yang
sangat kecil, tapi berperan besar untuk menangkap suara. Tulang ini terdiri
atas malleus, incus, dan stapes.
2. Kolom vertebral
Kolom vertebral dalam rangka aksial tersusun atas 26 tulang dengan 24 di
antaranya adalah tulang belakang dan sisanya adalah sakrum serta tulang ekor.
Sebanyak 24 tulang belakang kemudian dikelompokkan lagi menjadi tiga bagian,
yakni:
3. Toraks
Toraks pada rangka aksial terdiri atas sternum (tulang dada) dan 12 pasang tulang
rusuk. Tulang-tulang ini membentuk semacam selubung pelindung di sekitar
organ tubuh bagian atas, termasuk jantung dan paru-paru, agar tidak rentan rusak
akibat hantaman dari luar tubuh.Beberapa tulang rusuk menempel langsung ke
tulang dada, sedangkan yang lain terhubung ke tulang dada melalui tulang rawan.
Beberapa di antaranya tidak memiliki titik keterikatan, sehingga disebut sebagai
tulang rusuk mengambang.
Rangka apendikular
1. Bagian atas
Tubuh bagian atas manusia memiliki 30 tulang yang dikenal dengan nama-nama
berikut ini:
2. Bagian bawah
Tubuh bagian bawah rangka apendikular juga memiliki 30 tulang yang terbagi
menjadi:
Tubuh manusia terdiri berbagai macam otot yang menyusun berbagai organ yang
menyokong kehidupan. Otot tidak hanya berperan sebagai pembentuk organ,
tetapi juga berfungsi dalam membantu Anda untuk bisa bergerak secara leluasa.
Pergerakan ini didukung oleh mekanisme kontraksi otot dalam membantu
pergerakan dan kinerja dari organ-organ tubuh. Apakah Anda sudah mengetahui
mekanisme kontraksi otot yang merupakan bagian dari mekanisme kerja otot itu?
Bagaimana mekanisme kontraksi otot dalam tubuh manusia?
Mekanisme kontraksi otot sebenarnya merupakan bagian dari mekanisme kerja
otot. Otot-otot berkontraksi dan melemas untuk dapat menggerakan tubuh. Setiap
kontraksi dan pelemasan yang timbul merupakan respon dari sistem saraf.Kunci
dari mekanisme kontraksi otot adalah adanya sinyal dari otak dan energi dari
makanan yang dikonsumsi. Mekanisme kontraksi otot dapat dijabarkan menjadi
beberapa tahapan, yaitu:
1. Sinyal dari sistem saraf
Mekanisme kontraksi otot dimulai ketika adanya sinyal dari sistem saraf atau yang
dikenal sebagai potensial aksi ke sel-sel dalam otot. Sinyal dari sistem saraf
melalui saraf motorik baru diterima oleh sel-sel otot.
2. Reaksi kimia dalam otot
Sinyal dari sistem saraf akan diterima oleh sebuah zat kimia bernama asetilkolin
yang akan memicu berbagai reaksi kimia. Reaksi kimia tersebut memicu
keluarnya kalsium dalam otot dan merangsang kinerja senyawa aktin dan miosin
yang dapat memendekkan otot atau kontraksi.
3. Melemasnya otot
Saat sinyal dari sistem saraf sudah tidak diberikan lagi maka reaksi kimia dalam
otot akan kembali seperti semula dan membuat otot memanjang atau melemas.
Berbagai jenis otot manusia
Mekanisme kerja otot berbeda-beda, tergantung dari jenis ototnya. Berikut adalah
berbagai jenis otot manusia:
Otot lurik
Tak afdol rasanya jika membahas mekanisme kerja otot tanpa menyinggung jenis
otot ini. Ya, otot lurik adalah otot yang bisa dikendalikan secara sadar dan
merupakan otot yang umumnya digunakan untuk bergerak. Otot-otot lurik
tertempel pada tulang dan diikat dengan jaringan keras yang dikenal sebagai
tendon. Saat otot lurik berkontraksi, tendon ikut bergerak dan menggerakan
tulang.
Otot polos
Berbeda dengan otot lurik, otot polos adalah otot yang tidak bisa digerakkan
secara sadar. Otot polos dapat ditemukan di organ-organ tubuh, seperti organ
pencernaan.Mekanisme kontraksi otot polos bekerja secara otomatis, tidak dapat
diatur dan bekerja secara bertahap dibandingkan dengan otot lurik.. Misalnya,
pergerakan otot pencernaan lebih pelan dan teratur saat makanan masuk ke organ
sistem pencernaan daripada pergerakan otot tangan yang cepat.
Otot jantung
Otot jantung berbeda dengan otot lurik ataupun polos, meskipun serupa dengan
otot polos, Anda tidak dapat mengendalikan otot jantung secara sadar.Mekanisme
kontraksi otot jantung membuat otot jantung mampu memompa darah ke seluruh
tubuh dan mengubah kecepatan mekanisme kerja otot sesuai dengan kebutuhan
tubuh.Contohnya, otot jantung akan memompa lebih pelan ketika Anda sedang
beristirahat dan memompa lebih cepat ketika Anda sedang beraktivitas
Bagian dari tulang rawan hialin yang tetap berada di atas permukaan
epifisis sebagai tulang rawan artikular.
Bagian tulang rawan lainnya berada antara epifisis dan diafisis. Ini
merupakan lempeng epifisis atau daerah pertumbuhan.
Tulang Tengkorak
Tulang belakang
Tulang Rusuk dan Tulang Dada.
7 pasang “tulang rusuk sejati” (true ribs)
3 pasang “tulang rusuk palsu” (false ribs), dan
2 pasang “tulang rusuk melayang” (floating ribs)
Anggota Gerak Atas,
Anggota Gerak Bawah, dan
Tulang Panggul
2 tulang usus (ilium),
2 tulang kemaluan (ischium), dan
2 tulang duduk (pubis)
3.2 Tulang- tulang Appendicular
Humerus atau tulang lengan atas, meliputi kelompok tulang panjang /pipa,
ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat.
Radius dan ulna/pengumpil dan hasta, yang memungkinkan pergelangan
tangan untuk memutar.
Karpal atau pergelangan tangan, terdiri dari 8 buah tulang yang saling
dihubungkan oleh ligamen.
Metakarpal atau telapak tangan, yang tersusun atas lima buah jari. Di
bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan
bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges).
Phalanges (tulang jari-jari), yang tersusun atas 14 tulang. Setiap jari
tersusun dari tiga tulang, kecuali ibu jari yang hanya punya 2 tulang.
3. Gelang Bahu
Tulang usus (os illium), terdiri dari dua buah yakni kiri dan kanan.
Fungsinya adalah menyokong berat badan dan postur tubuh, sebagai titik
jangkat otot, tendon, dan ligamen, dan melindungi organ-organ bagian
dalam.
Tulang pinggul (os pelvis), merupakan sebuah rongga yang dibentuk oleh
sambungan antara tulang-tulang panggul. Fungsinya adalah menyangga
berat tubuh bagian atas ketika sedang duduk, berdiri dan beraktivitas.
Sementara pada wanita, ini bertugas mengandung ketika hamil dan
melindungi viscera pelvis dan abdominopelvic viscera (bagian inferior
saluran kemih,organ reproduksi internal).
Tulang duduk (os ichium), berbentuk setengah lingkaran dan menghadap
ke atas. Fungsinya adalah membantu memberikan dukungan untuk tulang
punggung bagian bawah dan membantu gerakan kaki bagian atas.
Tulang kemaluan (os pubis), memiliki dua cabang, satu menuju ke
samping atas dan satu lagi menuju ke samping bawah. Fungsinya adalah
melindungi alat/organ reproduksi.
3.3 Persendian
Sendi adalah penghubung antartulang yang membuat tulang dapat
digerakkan. Atau singkatnya, sendi merupakan perantara antara tulang yang satu
dengan tulang lainnya, sehingga tulang itu menyatu. Bagian penunjang persendian
itu terdiri dari kapsula sendi, ligamen, tulang rawan hialin (kartilago hialin), dan
cairan sinovial.
Sendi mati atau sinartrosis adalah sendi yang tidak memiliki celah, sehingga tidak
mungkin terjadi pergerakan pada sendi itu. Contoh sendi mati adalah sendi yang
menghubungkan antartulang pada bagian tengkorak. Sendi mati ada dua jenis,
yakni sinartrosis sinfibrosis dan sinartrosis sinkondrosis. Pengelompokan
sinartrosis itu menjadi dua macam didasarkan pada jaringan penghubung
antartulangnya. Sinartrosis sinfibrosis adalah jenis sendi yang tidak
memungkinkan terjadinya gerakan (sinartrosis). Sinartrosis sinkondrosis adalah
sinartrosis yang menghubungkan antartulang dengan tulang rawan, contohnya
hubungan antarsegmen pada tulang belakang.
Sendi diartrosis adalah jenis sendi yang bisa digerakkan dengan bebas. Sering
disebut juga sebagai sendi gerak. Macam-macam sendi gerak terdiri dari sendi
engsel, sendi peluru, sendi putar, sendi geser, dan sendi pelana.
A. Sendi Engsel adalah hubungan antartulang yang dapat digerakkan satu arah
berupa maju atau mundur. Contohnya persendian siku, persendian lutut, dan
persendian antar ruas jari tangan.
E. Sendi Pelana adalah hubungan antartulang yang salah satu tulangnya bisa
digerakkan menuju dua arah. Contohnya sendi yang menghubungkan ruas jari
dengan telapak tangan.
Sendi yang bisa digerakkan namun terbatas. Contohnya adalah sendi pada
pergelangan tangan, sendi pada pergelangan kaki, serta sendi pada tulang dada.
- Persendian Fibrosa, yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan, di mana letak
tulang-tulangnya sangat berdekatan dan hanya dipisahkan oleh selapis jaringan
ikat fibrosa, contohnya sutura di antara tulang-tulang tengkorak.
- Persendian Kartilagenosa, yaitu persendian yang gerakannya terbatas, di mana
tulang-tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan hialin, contohnya tulang iga.
1. Sendi gerak
Sendi gerak merupakan hubungan antar tulang dengan kemampuan gerak lebih
banyak. Pada sendi gerak tulang yang satu dengan tulang yang lain diikat dengan
semacam jaringan pengikat atau ligamen. Gerakan antar tulang ini akan
menimbulkan gesekan dan rasa sakit jika pada rongga antar tulang tidak terdapat
minyak sendi.
2. Sendi Kaku
3. Sendi Mati
Sendi mati merupakan macam macam sendi yang menghubungkan tulang yang
satu dengan tulang yang lain tanpa dapat digerakkan sama sekali. Persendian jenis
ini terdapat pada hubungan antara tulang pada tengkorak.
Contoh: persendiantulangtengkorak.
Konsepdasarkekuatanotot
PengukurankekuatanototPerubahanstrukturototsangatbervariasi. Penurunanjumlah
dan serabutotot, atrofi, pada beberapaserabutotot dan hipertropi pada
beberapaserabutotot yang lain, peningkatanjaringan lemak dan
jaringanpenghubung dan lain-lain mengakibatkanefek negative.
Efektersebutadalahpenurunankekuatan, penurunfleksibilitas,
perlambatanwaktureaksi dan penurunankemampuanfungsional.
PenilaianKekuatanOtotmempunyaiskalaukur yang
umumnyadipakaiuntukmemeriksapenderita yang
mengalamikelumpuhanselainmendiagnosa status kelumpuhan juga
dipakaiuntukmelihatapakahadakemajuan yang
diperolehselamamenjalaniperawatanatausebaliknyaapakahterjadiperburukan pada
penderita.Penilaiantersebutmeliputi : (1). Nilai 0: paralisis total
atautidakditemukanadanyakontraksi pada otot, (2) Nilai 1: kontaksiotot yang
terjadihanyaberupaperubahandari tonus otot, dapatdiketahuidenganpalpasi dan
tidakdapatmenggerakansendi, (3) Nilai 2:
otothanyamampumengerakkanpersendiantetapikekuatannya 10 10
tidakdapatmelawanpengaruhgravitasi, (4) Nilai 3: dapatmenggerakkansendi, otot
juga dapatmelawanpengaruhgravitasitetapitidakkuatterhadaptahanan yang
diberikanpemeriksa, (5) Nilai 4: kekuatanototseperti pada derajat 3
disertaidengankemampuanototterhadaptahanan yang ringan, (6) Nilai 5:
kekuatanotot normal.
Adapuncarauntukmemeriksakekutanototdenganmenggunakanderajat
kekuatanotottersebutyaitusebagaiberikut:
1. Pemeriksaankekuatanototekstermitasatas.
1) Pemeriksaankekuatanotot bahu.
Caranya:
tahanan.
tahanan.
1) Pemeriksaankekuatanototsiku.
Caranya:
tahanan.
2) Pemeriksaankekuatanototpergelangantangan.
menghadapkeatas.
3) Pemeriksaankekuatanototjari-jaritangan
Caranya:
a). Mintalahklienuntukmeregangkanjari-jarimelawantahanan.
2. Pemeriksaankekuatanototekstremitasbawah
1). Pemeriksaankekuatanototpanggul.
Caranya:
supine.
tahanan.
melawantahanan.
2). Pemeriksaankekuatanototlutut.
Caranya:
tahanan.
3). Pemeriksankekuatanotottumit.
Caranya:
denganmelawantahanan.
denganmelawantahanan.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/126/jtptunimus-gdl-nurhadiwib-6283-
1-bab1.pdf
https://slideplayer.info/slide/12932440/
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/08._Anfis_Muskuloskeletal_.pdf
https://www.google.com/amp/s/www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/struktur-
rangka-manusia-703/amp/
https://bobo.grid.id/amp/082203177/mengenal-sistem-gerak-pada-manusia-
macam-macam-sendi-dan-contohnya?page=all