0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut berisi 15 pertanyaan pengetahuan umum berupa sambungan kata yang memberikan informasi singkat tentang ibu kota Filipina, jenis batuan termahal, binatang yang bisa hidup di dua habitat, negara dengan bendera sama seperti Belanda, lokasi Angkor Wat, sinonim dari orasi, jenis ubi yang terkenal di Pulau Jawa, hewan asli NTT, suku di Malaysia, planet terbesar di Tata Surya, pohon natal, mamalia tertinggi,
Dokumen tersebut berisi 15 pertanyaan pengetahuan umum berupa sambungan kata yang memberikan informasi singkat tentang ibu kota Filipina, jenis batuan termahal, binatang yang bisa hidup di dua habitat, negara dengan bendera sama seperti Belanda, lokasi Angkor Wat, sinonim dari orasi, jenis ubi yang terkenal di Pulau Jawa, hewan asli NTT, suku di Malaysia, planet terbesar di Tata Surya, pohon natal, mamalia tertinggi,
Dokumen tersebut berisi 15 pertanyaan pengetahuan umum berupa sambungan kata yang memberikan informasi singkat tentang ibu kota Filipina, jenis batuan termahal, binatang yang bisa hidup di dua habitat, negara dengan bendera sama seperti Belanda, lokasi Angkor Wat, sinonim dari orasi, jenis ubi yang terkenal di Pulau Jawa, hewan asli NTT, suku di Malaysia, planet terbesar di Tata Surya, pohon natal, mamalia tertinggi,
2. Jenis batuan termahal adalah … (ber-li-an) 3. Binatang yang bisa hidup di dua habitat adalah … (am-fi-bi) 4. Negara yang benderanya sama dengan Belanda adalah … (Lux-sem-burg) 5. Angkor wat terletak di negara … (Kam-bo-ja) 6. Orasi disebut juga … (pi-da-to) 7. Pulau Jawa terkenal akan ubinya yaitu ubi … (ci-lem-bu) 8. Hewan yang berasal dari NTT adalah … (ko-mo-do) 9. Suku yang ada di Malaysia adalah … (Me-la-yu) 10. Planet terbesar di galaksi bimasakti adalah … (Ju-pi-ter) 11. Pohon yang melambangkan pohon natal adalah pohon … (ce-ma-ra) 12. Mamalia tertinggi adalah … (je-ra-pah) 13. Hewan yang sering berhibernasi adalah … (be-ru-ang) 14. Hewan mamalia langka di pulau Sulawesi adalah … (a-no-a) 15. Guru diibaratkan sebagai … (pe-li-ta)