Anda di halaman 1dari 10

FILOSOFI SATWA VARANUS KOMODOENSIS

( KOMODO ) NUSA TENGGARA TIMUR

Disusun Oleh
Indri Yunita Darius
11201906
Kelas C
Tugas UAS Filsafat Timur

UNIVERSITAS HALMAHERA
FAKULTAS TEOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU TEOLOGI
2022

1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu provinsi yang terletak di Indonesia
Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di provinsi ini adalah
Taman Nasional Komodo (TNK). Taman Nasional Komodo (TNK) terletak di Kabupaten
Manggarai Barat yaitu sebuah kabupaten yang terletak di bagian barat Pulau Flores, dengan
ibukota Kabupaten Labuan Bajo. Kawasan Manggarai Barat mempunyai potensi wisata alam
yang besar dan beraneka ragam. Secara umum obyek wisata yang ada di Kabupaten
Manggarai Barat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu: Wisata Taman Nasional Komodo,
Wisata Bahari dan Wisata Alam Budaya. Namun pada saat ini andalan atraksi wisata
Manggarai Barat adalah satwa Komodo (Varanus Komodoensis) yang terletak di kawasan
Taman Nasional Komodo (TNK). Taman Nasional Komodo merupakan obyek wisata yang
dapat menarik pengunjung, banyak wisatawan mancanegara dan nusantara mengunjungi
tempat tersebut. Kawasan Taman Nasional Komodo merupakan habitat satwa Komodo
(Varanus Komodoensis) yaitu reptilia purba yang tersisa di bumi ini. Alamnya demikian
unik. Padang savana yang luas yang ditumbuhi pohon lontar (Borassus flabellifer), sumber air
yang terbatas dan suhu yang cukup panas menjadikan kawasan ini sangat unik, sunyi, keras,
dan eksotis. Taman Nasional Komodo telah menarik perhatian dunia, tidak hanya karena
sebagai tempat tinggal bagi kadal terbesar di dunia Komodo, tetapi juga karena
keanekaragaman lautnya yang luar biasa kaya dengan terumbu karang, dan perairan terbuka
yang mengelilinginya.
Komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di
pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini
oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora. Menurut sejarah,
Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek
yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar
menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan
membawa dokumentasinya ke Museum andBotanical Garden di Bogor untuk diteliti.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga
Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain,
seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500
ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores
tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo. Tahun 2009, Taman Nasional
Komodo dinobatkan menjadi finalis "New Seven Wonders of Nature" yang baru diumumkan
pada tahun 2010.
Indonesia memiliki berbagai macam fauna yang indah, cantik dan unik, salah satunya
adalah Varanus Komodoensis atau dikenal sebagai komodo. Memang tidak ada kata lain
untuk komodo selain satwa yang amat unik yang telah dianugerahkan kepada bumi
Indonesia. Maka sudah tidak ada tawar menawar lagi kita harus melindunginya. Dan kini,
terbuka pengakuan dunia pada keunikan Taman Nasional Komodo sebagai habitat alami

2
komodo sebagai salah satu keajaiban dunia. Komodo adalah fauna Indonesia yang dilindungi
dan menjadi salah satu keajaiban dunia.

PEMBAHASAN

Varanus Komodoensis (Komodo)

Komodo hidup di padang rumput kering terbuka,


sabana dan hutan tropis pada ketinggian rendah,
biawak terbesar ini menyukai tempat panas dan
kering. Untuk tempat berlindung, komodo menggali
lubang selebar 1– 3 meter. Karena besar tubuhnya
dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat
menjaga panas tubuhnya selama malam hari
danmengurangi waktu berjemur pada pagi
selanjutnya. Tempat-tempat sembunyi komodo ini biasanya berada di daerah gumuk atau
perbukitan dengan semilir angin laut, terbuka dari vegetasi, dan di sana-sini berserak kotoran
hewan penghuninya. Sekitar 4.000–5.000 ekor komodo diperkirakan masih hidup di alam
liar. Populasi ini terbatas menyebar di pulau-pulau Rinca (1.300 ekor), Gili Motang (100),
Gili Dasami (100), Komodo (1.700), dan Flores (mungkin sekitar 2.000 ekor,Meski
demikian, ada keprihatinan mengenai populasi ini karena diperkirakan dari semuanya itu
hanya tinggal 350 ekor betina yang produktif dan dapat berbiak.
Habitat komodo yang hanya terdapat di beberapa pulau di Nusa Tenggara yang
termasuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo juga mendapat apresiasi di dunia
internasional dengan lolosnya menjadi salah satu dari 28 finalis New 7 Wonders of Nature.
Di alam bebas, komodo dewasa biasanya memiliki massa sekitar 70 kilogram, namun
komodo yang dipelihara di penangkaran sering memiliki bobot tubuh yang lebih besar.
Spesimen liar terbesar yang pernah ada memiliki panjang sebesar 3.13 meter dan berat sekitar
166 kilogram, termasuk berat makanan yang belum dicerna di dalam perutnya.

Klasifikasi Komodo
Komodo memiliki penglihatan dan pendengaran yang
memadai tetapi lebih mengandalkan penciuman untuk
mendeteksi mangsa potensial. Komodo memiliki lidah
panjang bercabang berwarna kekuningan serta gigi yang
tajam sepanjang sekitar 2.5 cm dan sebanyak 60 buah.
Komodo memiliki moncong bulat, kaki yang kuat,
danekor berotot. Mereka memiliki wilayah kekuasaan
tapi jarang berkelahi untuk mempertahankannya. Komodo jantan lebih besar daripada
komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara
komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada
tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan putih pada
latar belakang hitam.
3
Komodo kerapkali bercampur sedikit darah dikarenakan giginya nyaris semuanya
dilapisi jaringan gingiva serta jaringan ini tercabik sepanjang makan. keadaan ini
menciptakan lingkungan perkembangan yang ideal utk bakteri mematikan yg hidup di mulut
mereka.komodo mempunyai lidah yang panjang, berwarna kuning serta bercabang. komodo
jantan semakin besar dari pada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap hingga
merah batu bata, sesaat komodo betina memiliki warna lebih hijau dari buah zaitun, serta
mempunyai potongan kecil kuning yang ada pada tenggorokannya.

Sejarah Komodo

Keberadaan Komodo di Pulau komodo ditemukan


sekitar tahun 1911 oleh seorang belanda. Saat itu
dia tidak sengaja melakukan perburuan di Pulau
ini, lalu bertemu dengan komodo dan kemudian
mendokumentasikan dalam bentuk foto. Hasil foto
tersebut di publikasikan di museum zoologi Bogor,
dan pada tahun 1912 dokumentasi itu
dipublikasikan secara luas hingga ke luar negeri.
Tak lama berita tentang keberadaan biawak
raksasa ini tersebar ke suluruh penjuru dunia. Dari situ banyak ilmuan dari seluruh penjuru
dunia datang untuk melakukan penelitian ilmiah, berikut ini rekam jejak yang kami kutip dari
Loh Liang (Taman Nasional Komodo) tentang eksistensi komodo di pulau ini:
 1911 Penemuan Komodo oleh J.K.H Van Steyn  1912 Pemberian nama ilmiah Varanus
Komodoensis oleh P.A. Owens  1912 SK. Sultan Bima tentang perlindungan Komodo  1926
SK. Pemda Manggarai perlindungan Komodo  1930 SK. Residen Flores perlindungan
Komodo  1931 Komodo Tercantum dalam daftar satwa yang mutlak dilindungi dalam UU
Perlindungan binatang liar  1938 Pembentukan Suaka Marga Satwa P. Rinca dan P.Padar
 1965 Pembentukan Suaka Marga Satwa Pulau Komodo  1980 Pembentukan Taman
Nasional Komodo  1991 Penunjukan sebagai Warisan alam dunia oleh UNESCO  1992
Komodo sebagai satwa nasional kepres No.4 Tahun 1992  2013 Taman Nasional Komodo
menjadi salah satu dari 7 keajaiban alam dunia.
Komodo menjadi salah satu hewan langka yang dilindungi. Populasi reptil besar yang
satu ini memang tidak banyak. Menurut data Badan Pusat Statistik jumlah komodo pada
tahun 2017 sebanyak 5.954 ekor. Maka tak heran jika akhirnya Uni Internasional untuk
Konservasi Alam (UICN) mengubah status komodo dari rentan menjadi terancam punah.
Klasifikasi Komodo Komodo berasal dari Asia atau Australia. Namun hewan besar bernama
latin Varanus komodoensis banyak ditemukan di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Gili
Motang, dan sebagian kecil di utara serta barat Flores.
Menurut World Conservation Monitoring Centre, hewan ini memiliki klasifikasi
sebagai berikut: Kerajaan: Animalia Divisi: Chordata Kelas: Reptilia Bangsa: Squamata
Suku: Varanidae Marga: Varanus Jenis: Varanus komodoensis Ouwens, 1912.

Ciri-ciri Komodo
4
Hewan ini memiliki ciri yang mudah dikenali. Secara sekilas hewan ini mirip seperti
biawak namun ukurannya lebih besar. Mengutip dari Skripsi yang dipublikasi dalam
repository.uinjkt.ac.id, berikut ini penjelasan mengenai ciri-ciri komodo.

1. Bentuk dan Ukuran Tubuh


Bentuk tubuh komodo mirip seperti biawak namun ukurannya lebih besar dan
panjang. Tubuh komodo dewasa diketahui memiliki panjang hingga 3 meter dengan bobot
lebih dari 100 kilogram. Badan komodo lebih panjang dan lebih besar dibandingkan
kepalanya. Ukuran ekornya juga sama panjang dengan tubuhnya. Komodo memiliki bentuk
kepala memanjang seperti kadal dengan mata kecil, dan mulut sedikit memanjang ke
belakang. Kepala komodo betina bentuknya sedikit lebih konjong dibandingkan komodo
jantan. Kepala komodo jantan juga lebih besar dengan bentuk sedikit membulat.

2. Kulit
Warna kulit komodo cokelat – kuning kehitaman dan memiliki sisik kasar. Lapisan
sisik tersebut membuat kulit hewan ini menjadi keras. Selain dipenuhi sisik, kulit komodo
juga terdapat lipatan di bagian leher, ketiak, bagian depan dan paha belakang. Pada komodo
yang masih muda, memiliki warna kaki kehitaman dengan bintik menonjol.

3. Mulut
Hewan endemik Indonesia ini memiliki 60 gigi yang tajam dan bergerigi dengan
panjang kurang lebih 2,5 sentimeter. Dalam organ mulutnya, komodo akan menghasilkan air
liur yang bercampur darah karena giginya terlapisi jaringan gusi. Jaringan tersebut berfungsi
untuk menghancurkan makanan. Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam juga
menjelaskan karakteritsik dari hewan ini berdasarkan kategori komodo. Komodo muda:
panjang badan dari ujung kepala sampai ekor kurang lebih 1meter. Warna kulit cokelat muda
hingga gelap dengan garis merah muda atau kuning. Komodo dewasa: panjang badan totoal
sekitar 1 – 2 meter. Warna kulitnya cokelat sedikit tua dan garis badan hampir hilang.
Komodo tua: panjang badan total lebih dari 2 meter. Warna kulitnya cokelat tua sampai
kelabu hingga kehitaman.

Keunikan Komodo

Setiap hewan memiliki karakteristik tersendiri yang dapat membedakan dengan jenis
hewan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari bagian-bagian tubuh, cara bereproduksi dan lain
sebagainya. Berikut akan disajikan keunikan komodo yang selama ini belum banyak
diketahui oleh masyarakat umum.
1. Kadal Paling Besar Di Dunia
Panjang komodo adalah sekitar 2 hingga 3 m. Ukurannya
bisa besar karena ada kaitannya dengan gejala gigantisme
di sebuah pulau. Maksudnya adalah hewan-hewan tertentu
memiliki kecenderungan tubuhnya me mbesar akibat hidup
di pulau kecil, di mana tidak dijumpai mamalia karnivora
yang juga tinggal di tempat yang sama. Selain itu,
5
rendahnya laju metabolisme pada tubuh komodo juga turut berpengaruh. Tubuhnya yang
besar membuat hewan tersebut menyandang gelar predator puncak dan menjadi dominan di
ekosistem tempat tinggalnya.
2. Berumur Puluhan Tahun
Pada umumnya, umur komodo mencapai 30 tahun lebih. Panjang tubuhnya 10 kaki atau
setara 3 meter. Komodo dewasa beratnya hingga 330 pound atau 149 kg.

3. Mampu Bereproduksi Sendiri


Komodo betina mampu bereproduksi tanpa komodo jantan. Sistem reproduksi seperti ini
disebut partenogenesis. Artinya, bentuk reproduksinya aseksual, komodo betina
menghasilkan sel telur yang mana perkembangbiakannya terjadi tanpa fertilisasi.
Kemampuannya ini dapat mencegah komodo mengalami kepunahan. Namun,
perkembangbiakan dengan cara ini hanya menghasilkan komodo jantan saja.
4. Bisa berdiri

Walaupun komodo memiliki 4 kaki, namun bisa berdiri menggunakan


kaki belakangnya. Hal ini tampak pada saat komodo jantan bertarung
memperebutkan komodo betina.

5. Makan 1 Bulan Sekali


Komodo mempunyai rahang kuat sehingga mampu menelan mangsa
berukuran besar hingga 80% dari berat tubuhnya. Contohnya adalah
kambing dan kijang. Biasanya mangsa akan ditelan tanpa
dikunyah. Setelah itu, tidak akan makan selama 1 bulan.
6. Mempunyai Lidah Bercabang
Lidah bercabang pada komodo berfungsi untuk menangkap
partikel berukuran mikroskopis di udara. Caranya dengan
menjulurkan lidah kemudian dimasukkan ke mulut lagi untuk
dilakukan identifikasi rasa di organ Jacobson.

7. Mempunyai Dua Alat Kelamin


Pada komodo jantan terdapat dua alat kelamin. Penis dengan ukuran panjang digunakan
untuk memasukkan sperma. Sedangkan, penis yang lebih kecil hanya untuk kamuflase saja.
Memiliki 3 Mata, 2 buah mata terletak di samping kiri dan kanan sebagai indra penglihat di
siang hari. Sedangkan, satu matanya lagi terletak di atas kepala yang berfungsi sebagai sensor
cahaya sehingga komodo mampu membedakan antara siang dan malam dengan mata tertutup.
8. Hewan Kanibal
Komodo merupakan predator paling tinggi di rantai
makanan dan juga termasuk hewan yang dilindungi. Tidak
menutup kemungkinan perkembangbiakannya sangat
mudah dan sulit dikontrol. Namun, perlu kamu ketahui
bahwa komodo juga memiliki cara untuk mengendalikan
populasinya, yaitu dengan menjadi kanibal. Dengan
demikian, mencegah terjadinya ledakan populasi. Hal ini
6
terbukti ketika pihak Taman Nasional Komodo menyediakan makanan favoritnya (rusa)
dalam jumlah banyak sekalipun, hewan purba tersebut masih memakan sesamanya. Tidak
heran, jika kamu menjumpai ada induk komodo yang memakan telurnya.
9. Indra Penciuman Tajam
Indra penciuman komodo dapat berfungsi untuk mendeteksi mangsa. Para ranger
memanfaatkan hidung untuk menghalau ketika komodo agresif. Oleh karena itu, kamu harus
berhati-hati saat mengikuti paket wisata Labuan Bajo dan berkesempatan melihat komodo.

10. Suka Berjemur


Salah satu kebutuhan pokok komodo yang wajib terpenuhi adalah berjemur. Oleh karena
itu, pihak pengelola Taman Nasional Komodo selalu memastikan dan menjaga dengan baik
agar savana tempat kadal raksasa ini berjemur tidak terbakar.

11. Populasi Jantan Lebih Banyak


Perkiraan jumlah komodo yang terdapat di Taman Nasional komodo adalah 5.971 ekor
yang mana sebagian besar berjenis kelamin jantan. Hal ini dikarenakan ketika musim kawin
tiba, komodo jantan akan berkeliling mencari betina dan bisa mencari mangsa. Berbeda
dengan komodo betina yang berputar-putar saja di sarangnya. Energinya lebih banyak
terkuras karena dalam satu kali bertelur langsung mengeluarkan 38 sekaligus. Setelah itu,
induk betina masih harus memindahkan telur satu per satu ke dalam lubang yang telah dibuat.
Alhasil, kondisi tubuhnya menjadi lemas dan tidak dapat mencari sumber makanan. Hal ini
berujung pada kematian akibat kelaparan.

12. Jago Berlari


Kemampuan berlari komodo bisa mencapai 18 km/jam. Tidak hanya ahli dalam berlari
saja, melainkan juga bisa memanjat. Tentu akan menjadi pertunjukan yang sangat menarik
bukan jika bisa melihat aktivitas tersebut.

13. Tergolong Endemik


Habitat alami komodo hanya terdapat di Indonesia, tepatnya di Pulau Komodo, Pulau
Rinca, Pulau Flores dan beberapa pulau di Nusa Tenggara. Komodo sangat senang dengan
tempat yang kering dan panas seperti di habitatnya, yaitu sabana, padang rumput kering yang
terbuka dan hutan tropis dengan ketinggian rendah. Pada siang hari biasanya lebih aktif
dibandingkan malam hari. Kebiasaan lainnya adalah hidup menyendiri, namun pada saat-saat
tertentu hewan ini akan berkumpul. Misalnya untuk berkembang biak dan makan.

14. Pandai Berenang


Meskipun komodo mampu berenang, namun hewan yang
satu ini tidak dapat berpindah tempat kecuali ke lima
pulau yang menjadi tempat tinggalnya saat ini. Pasalnya,
jarak yang bisa ditempuh komodo saat berenang hanya
200 sampai 300 m saja sehingga tidak mampu
menyeberangi pulau yang jaraknya jauh. Daya jelajahnya
sangat tinggi, tidak heran jika komodo menguasai hampir
7
semua daerah di pulau-pulau yang dihuninya. Terlebih posisinya sebagai predator puncak.

Bentuk Morfologi Unik


Secara fisik komodo sangat mirip dengan biawak, namun ukurannya lebih panjang
dan besar. Bagian kepala memanjang seperti kadal dan ukurannya lebih kecil dibandingkan
tubuhnya. Ukuran matanya kecil, kemudian mulutnya memanjang ke arah belakang. Di
dalamnya terdapat 60 gigi dan lidah yang panjang dan bercabang. Kulitnya sangat keras
karena tertutupi sisik granular. Akibatnya, terlihat adanya lipatan-lipatan di beberapa area
seperti pergelangan kaki dan leher. Postur tubuh pejantan sangat gagah, lebih besar dan
kakinya terlihat keluar. Lain halnya dengan betina yang tubuhnya kecil, kurang tegap dengan
kepala sedikit lonjong. Dapat juga membedakan antara komodo dewasa dengan muda
berdasarkan warna kulitnya. Warna komodo muda lebih bervariasi, yaitu hijau, kuning dan
abu-abu. Sedangkan, saat dewasa warna memudar secara perlahan sehingga tampak lebih
gelap dan hitam.

Sekilas Legenda Tentang Komodo


Keberadaan komodo di pulau komodo tersebut, diceritakan pada zaman dahulu kala
hiduplah seorang putri yang bernama Naga yang tinggal atau hidup di sebuah pulau,
kemudian sang putri menikah dengan pemuda dari sebrang pulau yang bernama Moja. Tak
lama mereka berkeluarga, kemudian sang putri hamil dan melahirkan anak kembar 2 berjenis
kelamin laki - laki. Namun kedua anak kembar tersebut mempunyai bentuk yang berbeda.
Satunya bentuk manusia dan satunya berbentuk kadal. Hal ini membuat putri naga dan moja
malu. Kemudian bayi yang berbentuk kadal diberi nama “Ora”, bayi tersebut diasingkan
disebuah hutan di pulau yang berbeda. Sedangkan bayi manusia diasuh dan diberi nama
Gerong.

Makna yang diambil dari Komodo


Komodo adalah hewan yang terbilang kalem, namun sekalinya makan atau hadapi
musuh bisa langsung ganas dan agresif. Ini tentu bisa bikin terkagum-kagum. Bisa diartikan
juga seperti tipe orang yang kalem, namun sekalinya serius langsung ganas dan argesif.

8
PENUTUP

Kesimpulan
Komodo yang dikenal dengan nama ilmiah Varanus komodoensis adalah spesies
kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili
Dasami di Nusa Tenggara. Oleh penduduk setempat, komodo kerap disebut Ora. Komodo
merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 meter. Ukurannya yang
besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya
tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia
karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena
besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem
tempatnya hidup.
Komodo ditemukan pada 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang
mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah
menyusut dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap
kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan
sebuah taman nasional didirikan untuk melindungi mereka.

Saran
Varanus Komodoensis atau dikenal sebagai komodo merupakan satwa yang amat unik yang
telah dianugerahkan Tuhan kepada kita di bumi Indonesia, maka perlu dan penting bagi kita
untuk harus melindunginya.

9
Referensi

https://indonesiabaik.id/infografis/taman-nasional-komodo
https://bajocrewtour.com/yuk-intip-18-keunikan-hewan-endemik-komodo/
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/616ea84826fc7/komodo-hewan-endemik-yang-
terancam-punah

10

Anda mungkin juga menyukai